Professional Documents
Culture Documents
jl
a:
ffiIn-€ KarbdnLidrat
'effiefituk*n
's71
-
-12000ka1
I.ADPI
I -l?000hd .l IADP I
ATD
^l' .---rtot*\J , t
Irb.l
Peran Adenosin Trifosfat
dalam Metabolisme -]rio.J
ATP terdapat di mana-mana dalam sitoplasma dan
nukleoplasma semua sel, dan pada dasarnya semua me-
Adcnosin trifosfat (AIP) adalah suxtu rantai penghu- kanisme fisiologis yang membutuhkan energi untuk be-
bung yang esensial antara fung.si perlggunaan energi dan ker.ia, memperoleh energinya langsung dari ATP (atau
fungsi penghasil cncrgi di tubuh (gambar 67-l). Oleh senyawa berenergi tinggi lain yang sejenis-guanosin
sebab itu. AIP discbut energy culency o/ the body, dan trifoslat IGTP]). Seianjutnya, makanan dalam sel diok-
AI'P dapal diperoleh dan di.gunakan bcrr:lang-ulang. sidasi secara bertahap, dan energi yang dibebaskan di-
Energi 1,ang berasal clari oksidasi karbohidrat. pro- pakai untuk membentuk ATP yang baru, sehingga suplai
tein, dan lemak digLrnakan untuk mengubah adenosin zat ini selalu dipertahankan; semua pemindahan energi
difbsfat (ADP) menjadi AIP, yang selanjutnya diguna- ini terjadi melalui reaksi yang berpasangan.
kan oleh berbagai reaksi tubuh yarig diperlukan untuk Tujuan utama dari bab ini adalah untuk menjelaskan
(1) transpor aktif molekul melalui membran sel; (2) cara penggunaan energi dari karbohidrat untuk memben-
kontraltsi otot dan kerja mekanik; (3) berbagai reaksi tuk ATP di dalam sel. Normalnya, 90 persen atau lebih
sintetik yang mcnghasilkan hormon, membran sel, dan clari seluruh karbohidrat yang dimanfaatkan oleh tubuh
banyak molekul esensial lainnya di tubuh; (4) konduksi akan digur-rakan untuk tujr-ran tersebut.
t T"
Adenin
,{-t'"oT Trifosfat
\*--c-*r F"' o o
il il
r I n CH,.LO_-P-O -P-O- P-O-
I -r'-\
c-uu-co-'l',/,1,
l' I I
o-
I
.}-
Ribosa
,1,\'l'
n
rt
C-_C n
I GAMBAR 67-2. Struktur kimia
L OH OH dari adenosih trifosfat (ATP).
BAB 67 Metabolisme Karbohidrat dan Pembentukan Adenosin Trifosfat 873
Transpor Glukosa
Melalui Membran Sel
Sebelum glukosa dapat dipakai oleh sel-sel jaringan
GalaKosa tubuh, glukosa harus ditranspor melalui membran sel
jaringan masuk ke dalam sitoplasma sel. Akan tetapi,
glukosatidak dapat berdifusi melalui pori-pori sel mem-
\ bran dengan mudah sebab berat molekul maksimum
Uridin difosfat galaKosa
partikel yang dapat berdifusi dengan mudah adalah se-
{t
Uridin difosfat glukosa
kitar 100, dan glukosa mempunyai berat molekul 180.
Namun, glukosa dapat masuk ke dalam sel dengan dera-
jat kemudahan yang rasional melalui membran dengan
mekanisme difusi terfasilitasi. Prinsip dari jenis transpor
t)o"*n"" ini dibicarakan di Bab 4. Mekanisme dasarnya adalah
Glukosa 1-fosfat sebagai berikut. Molekul yang berpenetrasi melalui ma-
triks lipid adalah sejumlah besar molekul protein pem-
bawa (carrier) yang dapat berikatan dengan glukosa.
Dalam bentuk ikatan ini, glukosa dapat diangkut oleh
Grukosal* Grukosa * pembawa dari satu sisi membran ke sisi lainnya dan ke-
mudian dibebaskan. Oleh karena itu, jika konsentrasi
glukosa lebih besar pada satu sisi membran daripada sisi
lainnya, lebih banyak glukosa akan diangkut dari daerah
berkonsentrasi tinggi ke daerah berkonsentrasi rendah
FrukosaL ,*o*lJ.*n
l* Glikolisis
dan bukan dari sisi yang berlawanan.
Transpor glukosa melalui membran di sebagian be-
sar sel jaringan cukup berbeda dari transpor yang ter-
jadi melalui membran saluran pencernaan atau mela-
lui epitel tubulus ginjal. Di dua tempat tersebut tadi,
glukosa diangkut oleh mekanisme ko-transpor aktif
GAMBAB 67-3. lnterkonversi tiga monosakarida utama-gluko-
natrium-glukosa, yaitu transpor aktif natrium menye-
sa, fruktosa, dan galaktosa-di sel hati.
diakan energi untuk mengabsorbsi glukosa melawan
perbedaan konsentrasi. Mekanisme ko-transpor na-
trium hanya berfungsi di sel epitel tertentu yang se-
cara khusus disesuaikan untuk absorpsi aktif glukosa.
Peran Utama Glukosa dalam Pada membran sel yang lain, glukosa diangkut hanya
Fosforilasi Glukosa
Segera setelah masuk ke dalam sel, glukosa bergabung
dengan satu radikal fosfat yang sesuai dengan reaksi be- Glikogen
rikut:
__sl9!$#br!l$- S{"* |
\l
Glukosa Gl ukosa-6-f osf at Uridin difosfat liostoritase;
*+ ---+
molekul ATP, banyak energi yang akan terbuang percu-
ma apabila glukosa hendak di dekomposisi sekaligus
menjadi air dan karbon dioksida sewaktu membentuk 2 (2-asam fosfogliserat)
hanya satu molekul ATP. Untungnya, semua sel tubuh *+
mempunyai enzim protein khusus, yang menyebabkan 2 (asam fosfoenolpiruvat)
"molekul glukosa dipecahkan sedikit demi sedikit dalam
banyak langkah yang berurulan. yaitu energinya dile-
2ADp
tf
2 (asam piruvat)
zarr
paskan dalam paket-paket kecil untuk membentuk satu
molekul AIP pada suatu waktu, yang membentuk total
Reaksi Akhir Per Molekul clukosa:
-4> ---+
Glukosa + 2ADP + 2POq =-*2 Asam piruvat + 2ATp + 4H
38 mol AIP untuk setiap molekul glukosa yang dimeta-
bolisme oleh sel.
GAMBAR 67-5. Urutan reaksi kimia yang berlanggung jawab
Paragraf berikut akan menjelaskan prinsip dasar pada glikolisis.
proses penguraian molekul glukosa secara progresifdan
energi yang dilepaskan untuk membentuk ATP.
nyak lagi asetil-KoA dari asam piruvat. Akan tetapi, gu- Hzc
I
gus asetil menjadi suatu bagian utuh dari molekul asam
O = C- COOH
sitrat. Selama tahapan siklus asam sitrat yang berurutan (Asanr o-ketoglutarat)
berlangsung, beberapa molekul air ditambahkan, seperti
yang tampak pada gambar sebelah kiri dan karbondiok-
H2o--)Y--+ coz
ADP HzC- COOH 2H
sida, serta atom hidrogen dilepaskan pada tahap lain dari ATP
I
siklus, seperti yang tampak di bagian kanan gambar.
H2C- COOH
Hasil akhir keseluruhan siklus asarn sitrat diberikan (Asam suksinat)
pada penjelasan tertulis di Gambar 67-6bagianbawah,
yang menunjukkan bahwa untuk setiap molekul glukosa
f ----_--_+ 2H
HC- COOH
asal yang dimetabolisme, 2 molekul asetil-KoA masuk il
ke dalam siklus asam sitrat bersama dengan 6 molekul HOOC-CH
air. Molekul-molekul tersebut kemudian diuraikan men- (Asam Fumarat)
jadi 4 molekul karbon dioksida, I 6 atom hidrogen, dan 2 H2O-----* v
U
molekul koenzim A. Dua molekul AIP dibentuk melalui
I
cara berikut ini.
HO-C-COOH
I
Pembenlukon ATP dolom Siklus Asom Silrol. * COOH
H2C
Sejumlah besar energi tidak dilepaskan selama siklus (Asam malai)
asam sitrat itu'sendiri; hanya satu dari reaksi kimia-
selama pengubahdn asam o-ketoglutarat menjadi asam
v___-____> zH
O =C-COOH
suksinat-yang membentuk satu molektl AIP. Jadi,
untuk setiap molekul glukosa yang dimetabolisme, dua H2C -COOH
molekul asetil-KoA akan melalui siklus asam sitrat, yang (Asam oksaloasetat)
masing-masing membentuk satu molekul ATP, atau total Reaksi akhir per molekul glukosa :
2 molekul ATP yang terbentuk. 2Asetil-KoA + 6 HzO + 2ADP ->
4CQr+16H+2CoA+2ATP
Fungsi Dehidrogenose don Dinukleolido Ade-
nin Nikotinomid yong Menyebobkon Pelepos- GAMBAR 67-6. Reaksi kimia siklus asam sitrat, yang menunjuk-
on Aiom Hidrogen dolom Siklus Asom Silrol. kan pelepasan karbon dioksida dan sejumlah atom hidrogen se-
Seperti yang telah ditekankan pada beberapa hal dalam lama siklus berlangsung.
BAB 67 Metabolisme Karbohidrat dan Pembentukan Adenosin Trifosfat 877
N?H
r\
Substrat Makanan
+
Y-J
-,soH$\*,yH+. \?
H+
H
dehidrogTass
Substrat + NAD*
Reaksi ini tidak akan terjadi tanpa perantara dehi- GAMBAR 67-7. Mekanisme kemiosmotik mitokondria dari fosfo-
drogenase yang spesifik atau tanpa tersedianya NAD+ rilasi oksidatif untuk membentuk sejumlah besar ATp. Gambar
ini memperlihatkan hubungan tahapan oksidasi dan fosforitasi di
yang bekerja sebagai pembawa hidrogen. Baik ion hi-
membran mitokondria bagian dalam dan luar.
drogen bebas maupun hidrogen yang berikatan dengan
NAD* berturut-turut masuk ke dalam reaksi kimia oksi-
datif yang membentuk sejumlah besar AIP, seperti yang
saja, fungsi utama dari seluruh tahap awal ini adalah un-
akan dibicarakan sebentar lagi.
tuk menyediakan hidrogen dari molekul glukosa dalqm
Sisa empat atom hidrogen dilepaskan selama peme-
bentuk yang dapat dioksidasi.
cahan glukosa-ke empat atom yang dilepaskan selama
Oksidasi hidrogen dicapai melalui suatu rangkaian
siklus asam sitrat di antara tahap asam suksinatdan asam
reaksi katalisis enzimatik di dalam mitokondria, yang
fumarat-bergabung dengan suatu dehidrogenase yang
dilukiskan pada gambar 67-7. Reaksi ini (1) memecah-
spesifik tetapi tidak langsung dibebaskan ke NAD*. Se-
kan setiap atom hidrogen menjadi satu ion hidrogen dan
bagai gantinya, atom hidrogen langsung lewat dari dehi-
satu elektron, dan (2) akhirnya menggunakan elektron
drogenase masuk ke dalam proses oksidatif.
untuk menggabungkan oksigen terlarut dalam cairan
Fungsi Dekorboksilqse dolom Menyebobkon dengan molekul air untuk membentuk ion hidroksil. Ke-
Peleposon Korbon Dioksido. Dengan merujuk mudian ion hidrogen dan ion hidroksil bergabung satu
kembali pada reaksi kimia siklus asam sitrat, seperti sama lain membentuk air. Selama tahapan reaksi oksida-
halnya.pada pembentukan asetil-KoA dari asam piru- tifberlangsung, sejumlah besar energi dibebaskan untuk
vat, kita menemukan bahwa ada tiga tahap pembebasan membentuk ATP. Pembentukan AIp dengan cara ini di-
karbon dioksida. Untuk menyebabkan pelepasan karbon sebut fosforilasi oksidatif. Proses ini seluruhnya terjadi
dioksida, enzim protein khusus lainnya, yang disebut di dalam mitokondria melalui proses yang sangat khusus
dekarboksilase, akan memisahkan karbon dioksida dari yang disebut mekanisme kemiosmotik.
.
substrat. Karbon dioksida selanjutnya larut dalam cairan
tubuh dan diangkut ke paru-paru, tempat karbon dioksi-
da.diekspirasi dari tubuh (lihat Bab 40).
Mekanisme Kemiosmotik M itokondria
untuk Membentuk ATP
Pembentukan Sejumlah Besar ATP lonisosi Hidrogen, Rontoi Tronspor Elekfron,
don Pembenlukon Air. Langkah pertama fosforilasi
rlelalui Oksidasi Hidrogen oksidatif dalam mitokondria adalah mengionkan atom
(Proses Fosforilasi Oksidatif) hidrogen yang dikeluarkan dari zat makanan. Seperti
yang sudah dijelaskan sebelumnya, atom hidrogen irii
Dengan semua hal yang rumit dari (l) glikolisis, (2) si-
dikeluarkan berpasangan: yang satu segera menjadi ion
klus asam sitrat, (3) dehidrogenasi, dan (4) dekarbok- hidrogen, H*; dan yang lain bergabung dengan NAD*
silasi, hanya sejumlah kecil ATP yang dibentuk selama untuk membentuk NADH. Bagian atas Gambar 67-j,
seluruh proses ini-hanya dua molekul ATP dalam pro- memperlihatkan urutan nasib dari NADH dan H+. Tahap
ses glikolisis dan 2 molekul lainnya dalam siklus asam awal adalah pembebasan atom hidrogen lain dari NADH
sitrat untuk setiap molekul glukosa yang dimetabolisme. untuk membentuk ion hidrogen, H* yang lain; proses ini
Sebagai gantinya, hampir 90 persen dari total ATp yang juga membentuk kembali NAD" yang akan dipakai ber-
terbentuk melalui metabolisme glukosa dihasilkan se- ulang-ulang.
lama proses oksidasi lanjutan dari atom hidrogen yang
Elektron yang dikeluarkan dari atom hidrogen un-
dilepaskan selama tahap awal degradasi glukosa. Tentu tuk menimbulkan ionisasi hidrogen, segera memasuki
-
suatlr rantai transpor elektron dari akseptor elektron Ringkasan Pen'lbentukan ATP
yang merupakan bagian integral dari membran dalam
Selama Pemecahan Glukosa
(m embran r aW s he lf m e m br a ne) mitokondri a. Akseptor
elektron secara reversibel dapat dikurangi atau dioksi- Kita sekarang dapat menentukan jumlah total molekul
dasi dengan menerima atau memberikan elektron. Unsur AIP yang, dalam kondisi optimal, dapat dibentuk oleh
penting dari rantai transpor elektron ini meliputi/avo- energi dari satu molekul glukosa.
protein, sejumlah protein sulfda besi, ubiquinon, dan
1. Selama glikolisis, dibentuk empat molekul ATP,
sitol<rom B, Cl, C, A, dan A3. Tiap elektron dilepaskan
dan dua molekul dikeluarkan untuk menimbulkan
dari salah satu akseptor ini ke akseptor yang lain sampai
fosforilasi awal giukosa untuk memulai 'proses.
akhirnya elektron mencapai sitokrom ,43, yang disebut
Keadaan ini memberikan hasil akhir dua molekul
sitokrom oksidase, karena mampu memberikan dua
ATP.
elektron, sehingga mengurangi oksigen elemental untuk
2. Selama putaran siklus asam sitrat, dibentuk satu
membentuk oksigen berion, yang kemudian bergabung
molekul ATP Akan tetapi, karena setiap molekul
dengan ion hidrogen untuk membentuk air.
glukosa dipecah menjadi dua molekul asam pi-
Jadi, Gambar 67-7 menunjukkan transpor elektron
ruvat, terdapat dua putaran siklus untuk masing-
melalui rantai elektron dan kemudian pemakaian akhir
masing molekul glukosa yang dimetabolisme,
elektron oleh sitokrom oksidase untuk membentuk mo-
memberikan hasil akhir dua molekul ATP lagi.
lekul air. Selama transpor elektron ini melalui rantai
3. Selama keseluruhan proses pemecahan glukosa, to-
transpor elektron, dibebaskan energi yang kemudian di-
tal24 atom hidrogen dilepaskan selama glikolisis
pakai untuk menimbulka.n sintesis AIP, sebagai berikut.
dan selama siklus asam sitrat. Duapuluh dari atom
ini dioksidasi dalam hubungannya dengan meka-
Pemompoon lon Hidrogen ke dolom Bilik Luor nisme kemiosmotik yang diperlihatkan pada Gam-
Mitokondrio, Disebobkon oleh Ronloi Tronspor bar 67-7, yang melepaskan tiga molekul AIP per
Elekkbn. Sewaktu elektron melewati rantai transpor dua atom hidrogen yang dimetabolisme. Keadaan
elektron, sejumlah besar energi dibebaskan. Energi ini ini menghasilkan tambahan 30 molekul ATP.
dipakai untuk memompa ion hidrogen dari bagian dalam 4. Sisaempat atom hidrogen dilepaskan oleh dehidro-
matriks mitokondria (bagian kanan Gambar 61-7)ke da- genase atom hidrogen ke dalam proses oksidatif
lam bilik luar'di antara membran mitokondria dalam dan kemiosmotik di dalam mitokondria di luar tahap
luar (bagian kiri gambar). Keadaan ini menghasilkan ion pertama pada Gambar 67-7. Dua molekul ATP bia-
hidrogen bermuatan positif berkonsentrasi tinggi dalam sanya dilepaskan untuk setiap dua atom hidrogen
bilik ini; danjuga menghasilkan potensial listrik negatif yang dioksidasi, sehingga memberikan total empat
yang kuat di bagian dalam matriks. molekul ATP atau lebih.
Satu cara AIP yang penting untuk membantu meng- reaksi kimia dalam medium reaksi, maka kecepatan re-
atur metabolisme energi adalah menimbulkan hambatan aksi akan menurun, yang mendekati nol. Dua hasil akhir
pada enzim fosfofrukt okinas e. Karena enzim ini mening- dari reaksi glikolisis (lihat Gambar 67-5) adalah (1) asam
katkan pembentukan fruktosa i,6-difosfatase, salah satu piruvat dan (2) atom hidrogen, yang dikombinasi dengan
langkah awal dalam rangkaian reaksi glikolisis, pengaruh NAD* untuk membentuk NADH dan H*. Hasil pemben-
akhir dari ATP sel yang berlebihan adalah menghambat tukan salah satu atau keduanya akan menghentikan proses
atau bahkan menghentikan glikolisis, yang kemudian glikolisis dan mencegah pembentukan AIP lebih lanjut.
menghambat sebagian besai' metabolisme karbohidrat. Bila jumlah keduanya mulai berlebihan, kedua hasil akhir
Sebaliknya, ADP (dan juga AMP) menyebabkan peru- ini akan bereaksi satu sama lain unfuk membentuk asam
bahan yang berlawanan terhadap enzim ini, dan sangat laktat yang sesuai dengan persamaan berikut:
meningkatkan aktivitas enzim tersebut. Kapanpun ATP
dipakai oleh jaringan untuk menjalankan hampir semua
reaksi kimia intrasel, keadaan ini akan mengurangi in- OH
dehidrogenase
hibisi ATP terhadap enzim fosfofruktokinase dan pada il laktat
waktu yang sama meningkatkan aktivitas enzim seba- cHs- c- cooH + NADH * H* -l-*
gai akibat dari kelebihan ADP yang terbentuk. Dengan (Asam piruvat)
demikian, proses glikolisis mulai bekgrja, dan total pe,
nyimpanan ATP sel akan terpenuhi.
Rantai pengaturan yang lain adalah ion sitrat yang
.oH
I
dibentuk di siklus asam sitrat. Kelebihan ion ini juga I
s angat menghambat
CH3-C-COOH + NAD*
fosfofrukt o kipas e, sehingga men-
I
cegah proses glikolisis mendahului kemampuan siklus I
tunya cara glukosa dapat dipecah dan dioksidasi untuk Asam 3-Keto-6-fosfoglu konat
menghasilkan energi. Mekanisme penting kedua untuk Cor
++
penguraian dan oksidasi glukosa disebut sebagai jalur D-Ribulosa 5-fosfat
pentosa fosfat (atau jalur fosfoglukonat), yang bertang-
gung jawab terhadap 30 persen pemecahan glukosa di *+
f D-Xilulosa S-fosfat l
hati dan bahkan lebih besar lagi di dalam sel lemak.
Jalur pentosa fosfat ini sangat penting karena jalur
tersebut dapat menyediakan energi yang tidak bergan-
l.f
L o-Rioor" S-fosfat )
tung pada semua enzim di siklus asam sitrat dan oleh
karena itu, merupakan su'atu jalur alternatif untuk me-
+t
i.t
f l
D-Sedoheptulosa 7-fosfat
tabolisme energi ketika kelainan enzim tertentu terjadi
di dalam sel. Jalur pentosa fosfat mempunyai kapasitas
khusus untuk menyediakan energi guna memperbanyak I D-Gliseraldehid 3-fosfat )
proses sintesis sel.
*+
Fruktosa-G-fosfat
Peleposon Korbon Dioksido don Hidrogen I I
Melolui Jolur Penloso Fosfol. Gambar 67-8 menun-
jukkan sebagian besar reaksi kimia dasar dalam jalur t Erit.o"l-++o.t"t I
pentosa fosfat. Gambar tersebut memperlihatkan bahwa Reaksi akhir:
glukosa, setelah melalui beberapa tahap pengubahan, Glukosa + 12NADP* + 6H2O *>
dapat melepaskan satu molekul karbon dioksida dan em- 6CO2+12H+12NADPH
pat atom hidrogen, dengan terbentuk hasil berupa gula
dengan lima karbon, D-ribulosa. ZaLini dapat berubah GAMBAR 67-8. Jalur pentosa fosfat untuk metabolisme glukosa.
secara progresif menjadi gula lainnya dengan lima, em-
pat, tujuh, dan tiga karbon. Akhirnya, berbagai kombi-
nasi dari gula ini dapat membentuk glukosa kembali.
Akan tetapi, hanya lima molekul glukosa yang disintesis
lain penggunaan energi di dalam molekul glukosa selain
kembali untuk setiap enam molekul glukosa yang perta-
pembentukan AlP---dalam hal ini, untuk pembentukan
ma knli masuk ke dalam real<si. Sehingga, jalur pento-
dan penyimpanan lemak di dalam tubuh.
sa fosfat adalah suatu proses siklus yaitu, satu molekul
glukosa dimetabolisme untuk setiap putaran siklus. Jadi,
dengan mengulang siklus, semua glukosa pada akhirnya Konversi Glukosa menjadi
dapat diubah menjadi karbon dioksida dan hidrogen,
dan hidrogen dapat masuk ke jalur fosforilasi oksidatif
Glikogen atau Lemak
untuk membentuk ATP; lebih sering, bagaimanapun, hi- Bila glukosa tidak segera dibutuhkan untuk energi, glu-
drogen digunakan untuk sintesis lemak atau zat-zatlain, kosa ekstra yang masuk secara kontinu ke dalam sel akan
seperti berikut. disimpan sebagai glikogen atau diubah menjadi lemak.
Glukosa terutama disimpan sebagai glikogen sampai sel
Pemokoion-Hidrogen unluk Sintesis Lemok;
telah menyimpan glikogen sebanyak kemampuannya-
Fungsl Nikotinomid Adenin Dinukleolido Fos-
jumtah yang cukup untuk menyuplai kebutuhan energi
fol. Hidrogen yang dilepaskan selama siklus pentosa
tubuh hanya selama 12 sampai 24 jam.
fosfat tidak bergabung dengan NAD* seperti dalam jalur
Bila sel penyimpan glikogen (terutama sel hati dan
glikolisis; tetapi bergabung dengan nikotinamid ade-
otot) mendekati saturasi glikogen, glukosa tambahan akan
nin dinukleotida fosfat (NADP), yang hampir identik
diubah menjadi lemak di sel hati dan sel lemak serta di-
dengan NAD* kecuali adanya fosfat radikal ekstra, P
simpan sebagai lemak di dalam sel lemak. Langkah kimi-
Perbedaan ini sangat bermakna sebab hanya ikatan hi-
awi lain dari perubahan ini akan dibicarakan di Bab 68,
drogen dengan NADP* dalam bentuk.NADPH yang da-
pat dipakai untuk sintesis lemak dari karbohidrat (yang
dibicarakan di Bab 68) dan untuk sintesis bEberapa zat
yang lain.
Pembentukan Karbohidrat
Bilaj alur glikolisis yang menggunakan glukosa men- dari Protein dan Lemak-
jadi lambat karena sel tidak aktif, jalur pentosa fosfat r'Giukoneogenesistt
masih tetap bekerja (terutama di hati) untuk memecah-
kan kelebihan glukosa yang terus diangkut ke dalam sel, Bila simpanan karbohidrat tubuh berkurang di bawah
dan NADPH menjadi berlebihan untuk membantu meng- normal, glukosa.dalam jumtah sedang dapat dibentuk
ubah asetil-KoA, yang juga berasal dari .glukosa, men- dari asam amino dan dari gugus gliserol lemak. Proses
jadi rantai panjang asam lemak. Hal ini merupakan cara ini disebut g/ak one oge ne s is.
BAB 67 Metabolisme Karbohidrat dan Pembentukan Adenosin Trifosfat 881
f,tr{slit$dd
BAB 68 Metabolisme Lipid 883
asam lemak disintesis kembali menjadi molekul triglise- sediaan glukosa pada sel lemak tidak adekuat, salah
rida baru yang masuk ke dalam limfe dalam bentuk drop- satu hasii pemecahan glLikosa. u-gliserofosJat, luga
let kecil yang tersebar yang disebut kilomikron, yang tersedia dalarn jumlah yang tidak cukup. Karena zat ini
berdiameter antara 0,08 dan 0,6 mikron. Sejumlah kecil dibutuhkan untuk mernperlahankan gugus gliserol dari
apoprotein B diadsorbsi ke permukaan luar kilomikron. trigliserida yang baru disintesis, hidrolisis trigliserida
Keadaan ini membuat sisa molekul protein menonjol ke akan teriadi. Kedua, lipase sel yang peka-h'ormon dapat
dalam air di sekitamya dan karena itu, akan meningkat- diaktifkan oleh beberapa hormon dari kelenjar endokrin,
kan stabilitas suspensi kilomikron dalam cairan limfe dan hormon ini juga meningkatkan hidrolisis trigliseri-
dan mencegah perlekatan kilomikron ke dinding pem- da dengan cepat. Hal tersebut akan dibahas kemqdian
buluh limfe. dalam bab ini.
Sebagian besar kolesterol dan fosfolipid yang diab- Selvaktu meninggalkan sel lemak, asam lemak meng-
sorbsi dari saluran pencernaan memasuki kilomikron. a^lami ionisasi kuat dalam plasma dan gugus ioniknya
Jadi, meskipun kilomikron terutama terdiri atas triglise- segerabergabung dengan molekul albumin protein plas-
rida, kilomikronjuga mengandung sekitar 9 persen fos- ma. Asam lemak yang berikatan dengan cara ini disebut
folipid, 3 persen kolesterol dan 1 persen apoprotein B. asam lemak bebas alau asam lemak tidak terestrerifka-
Kilomikron kemudian ditranspor ke atas meldlui duktus si untuk membedakannya dari asam lemak lain dalam
torasikus dan masuk ke dalam darah vena yang bersirku- plasma yang terdapat dalam bentuk ( I ) ester gliserol, (2)
lasi pada pertemuan vena jugularis dan subklavia. kolesterol, atau (3) zatlainnya.
Konsentrasi asam lemak bebas dalam plasma pada
keadaan istirahat kira-kira 15 mg/dl, yang seluruhnya
Pengeluaran Kilomikron dari Darah hanya mencapai 0;45 gram asam lemak dalam seluruh
sistem sirkulasi. Cukup aneh, bahkanjumlah sekecil ini
Kira-kira satu jam setelah makan makanan yang me-
berperan pada hampir seirua transpor asam lemak dari
ngandung sejumlah besar lemak, konsentrasi .kilomi-
satu bagian tubuh ke bagian lainnya karena alasan be-
kron dalam plasma dapat meningkat I sampai 2 persen
rikut:
dari total plasma, dan karena ukuran kilomikron besar,
plasma terlihat keruh dan kadang-kadang kuning. Akan 1. Meskipun jumlah asam lemak bebas dalam darah
tetapi, kilomikron mempunyai waktu paruh kurang dari sangat sedikit, kecepatan "peng gantiannya" (" turn-
I jam, sehingga plasma menjadijernih lagi dalam waktu over") sangatlah cepat: separuh asam lemak plas'
beberapa jam. Lemak kilomikron dikeluarkan terutama ma digantikan aleh asam lemak baru setiap 2
dengan cara berikut. sampai 3 menit. Seseorang dapat menghitung bah-
wa pada kecepatan ini,,hampir semua kebutuhan
Hidrolisis Trigliserido Kilomikron oleh Lipose [i- energi normal t'ubuh dapat disediakan oleh oksi-
poprolein don Penyimponqn lemok dolom dasi dari asam lemak bebas yang ditranspor tan-
Sel lemok don Sel Holi. Kebanyakan kilomikron di- pa menggunakan karbohidrat atau protein sebagai
pindahkan dari sirkulasi darah sewaktu melalui kapiler sumber energi.
jaringan adiposa atau hati. Keduanya, jaringan adiposa 2. Semua keadaan yang meningkatkan kecepatan pe-
dan hati mengandung banyak enzim lipoprotein lipase. makaian lemak untuk energi sel juga meningkat-
Enzim ini terutama aktif di endotel kapiler tempat enzim kan konsentrasi asam lemak bebas dalam darah;
menghidrolisis trigliserida dari kilomikron begitu tri- bahkan, konsentrasi ini kadang-kadang mer.ringkat
gliserida melekat pada dinding endotel, sehingga asam lima sampai delapan kali. Peningkatan yang besar
'lemak dan gliserol dapat dilepaskan. ini terutama terjadi pada kasus kelaparan dan dia-
Asam lemak, yang sangat menyatu dengan membran betes; pada kedua keadaan ini, seseorang memper-
sel, segera berdifusi ke dalam sel lemakjaringan adipo- oleh sedikit atau tidak memperoleh energi metabo-
sa dan ke dalam sel hati. Begitu berada dalam sel-sel lik dari karbohidrat.
ini, asam lemak disintesis kembali menjadi trigliserida,
dengan gliserol baru yang disuplai oleh proses metabo- Pada keadaan normal, hanya sekitar 3 molekul asam
lisme sel penyimpan, yang akan dibicarakan kemudian lemak yang bergabung dengan setiap molekul albumin,
dalam bab ini. Lipase juga menyebabkan hidrolisis fos- namun sebanyak 30 molekul asam lemak dapat berga-
folipid; proses ini, juga melepaskan asam lemak untuk bung dengan satu molekul albumin bila kebutuhan akan
disimpan di sel melalui cara yang sama, transpor asam lemak sangat besar. Hal tersebut memper-
lihatkan betapa bervariasinya kecepatan transpor lipid
pada keadaan fisiologis yang berbeda-beda.
Transpor "Asam Lemak Bebas"
di Darah dalam Bentuk Gabungan Lipoprotei n-Fun gsi Khusus
dengan Albumin
Lipoprotein dalam Mentranspor
Bila lemak yang telah disimpan dalam jaringan adipo- Kolesterol dan Fosfolipid
sa hendak digunakan dalam tubuh untuk menghasilkan
energi, pertamatama lemak harus ditranspor dari jaring- Pada keadaan setelah penyerapan, setelah semua kilomi-
an adiposa ke jaringan lain. Lemak ditranspor teru{ama kron dikeluarkan dari darah, lebih dari 95 persen seluruh
dalam bentuk asam lemak bebas. Keadaan ini dicapai lipid di dalam plasma berad4 dalam bentuk lipoprotein.
dengan hidrolisis trigliserida kembali menjadi asam le- Lipoprotein ini merupakan parlikel kecil-lebih kecil
mak dan gliserol. dari kilomikron tetapi komposisinya secara kualitatif
Sedikitnya dua jenis rangsangan berperan penting samar---{nengandung triglis er i da, kole sterol, fosfol ipid,
dalam meningkatkan hidrolisis ini. Pertama, bila per- dan protein. Konsentrasi total lipoprotein dalam plas-
884 UNIT Xlil Metabolisme dan Pengaturan Suhu
ma rata-rata sekitar 700 mg per 100 ml plasma-yaitu, Sel Lemok (Adiposit). Sel lemak (adiposit) dari ja-
700 mg/dl. Lipoprotein dapat dipecahkan menjadi unsur ringan adiposa merupakan modifikasi fibroblas yang
tunggal penyrusi,rnnya sebagai berikut: menyimpan trigliserida yang hampir murni dengan
jumlah sebesar 80 sampai 95 persen dari keseluruhan
mg/dl plasma
volume sel. Trigliserida di dalam sel lemak umumnya
Kolesterol 180
dalam bentuk cair. Bila jaringan terpapar udara dingin
Fosfolipid 160
yanglama, rantai asam lemak trigliserida sel, selama I
Trigliserida 160
minggu, menjadi lebih pendek atau lebih tidak jenuh un-
Protein 200
tuk mengurangi titik cairnya. Dengan demikian;. lemak
Jenis Lipoprolein. Selain kilomikron, yang merupa- selalu dipertahankan dalam bentuk cair. Hal tersebut
kan lipoprotein yang berukuran sangat besar, ada empat penting, terutama karena hanya lemak cair yang dapat
tipe utama lipoprotein yang diklasifikasikan berdasar- dihidrolisis dan ditranspor dari sel.
kan densitasnyayang diukur dengan ultrasentifugasi: (1) Sel lemak dapat mensintesis asam lemak dan trigli-
lipoprotein berdensitas sangat rendah (very low density serida dari karbohidrat dalam jumlah yang sangat kecil;
lipoproteins),yang mengandung konsentrasi trigliserida fungsi ini menambah sintesis lemak di hati, yang akan
yang tinggi dan konsentrasi sedang kolesterol dan fos- dibicarakan kemudian dalam bab ini.
folipid; (2) lipoprotein berdensitas sedang (intermedi-
ate-density lipoproteins), yang berasal dari lipoprotein
Perlukoron Lemok Anloro Joringon Adiposo
berdensitas sangat rendah, yang sebagian besar triglise-
don Doroh-Lipose Joringon. Seperti yang dise-
ridanya sudah dikeluarkan, sehingga konsentrasi koles-
butkan di awal, sejumlah besar lipase terdapat dalam
jaringan adiposa. Beberapa dari enzim lipase ini menga-
terol dan fosfolipid meningkat; (3) lipoprotein berden-
talisis deposit trigliserida sel dari kilomikron dan lipo-
sitas rendah (low-density lipoproteins) yang berasal dari
protein. Lipase yang lain, bila diaktifkan oleh hormon,
lipoprotein berdensitas sedang dengan mengeluarkan
menyebabkan pemecahan trigliserida sel lemak untuk
hampir semua trigliseridanya, dan menybbabkan kon-
melepaskan asam lemak bebas, Karena perubahan asam
sentrasi kolesterol menjadi sangat tinggi dan konsentra-
lemak yang cepat, trigliserida dalam sel lemak diperba-
si fosfolipid menjadi cukup tinggi; dan (4) lipoprotein
harui satu kali setiap 2 sampai 3 minggu, yang berar-
berdensitas tinggi (high-density lipoprotein), yang me-
ngandung protein berkonsentrasi tinggi (sekitar 50 per-
ti bahwa lemak yang disimpan di dalam jaringan hari
sen), dengan konsentrasi kolesterol dan fosfolipid yang
ini tidak sama dengan lemak yang disimpan bulan lalu,
jauh lebih kecil. yang menunjukkan dinamika penyimpanan lemak.
Tiakinase
(1)RcH2CH2cH2copH+CoA+ATP_RcH2cH2cH2CoCoA+AMP+Pirofosfat
(Asam lemak) (Asil-KoA lemak)
Asil dehidrogenase
(2)RcH2cHzcH2cocoA * roo RCH2CH=cHCocoA + FADH2
(,{sil-KoA lemak)
Enoil hidrase
(3)RCH2CH=CHCOCoA+ H2O RCH2CHOHCHTCOCoA
?--.---.....t
' B-Hidroksiasil
(4)RcH2cHoHCH'CoCoA+NAD+#RcH2cocH2cocoA+NADH+H*
dehidrogenase
Tiolase
(5)RcH2cocH2COCoA+CoA=#RCHlCoCoA+cH?cocoA
(Asil-KoA lemak) (Asetil-KoA)
GAMBAR 68-1. Oksidasi beta asam lemak untuk menghasilkan asetil koenzim A
-
sama dengan pemecahan akhir asetil-KoA yang diben- Sebagian asam asetoasetat juga diubah menjadi
tuk dari asam piruvat selama metabolisme glukosa. Dan asam B-hidroksibutirat dan sejumlah kecil diubah men-
hidrogen ekstrajuga dioksidasi dengan cara yang sama .iadi aseton sesuai dengan reaksi berikut ini:
melalui sistem ol<sidasi kemiosmotik ntitokondria yang
digunakan untuk mengoksidasi karbohidrat, yang mem-
oo
bebaskan sejumlah besar adenosin trifosfat (AIP).
llil
CH3-C-CHz-C-OH
Sejumloh Besor ATP dibentuk Melolui Oksidosi
Asam asetoasetat
Asom Lemok. Dalam Gambar 68-1, perhatikan bah-
wa empat atom hidrogen yang dilepaskan secara terpi- +2H
l\
I \
sah setiap kali satu molekul asetil-KoA dipisahkan dari I \
oH I .o \
-co:
rantai asam lemak, dilepaskan dalam bentuk FADH' o
NADH, dan H*. Oleh karena itu, untuk setiap molekul
asam stearat yang dipecahkan untuk membentuk 9 mo-
I,lil\il
CH3-CH-CHz CHs-C-CH3
lekul asetil-KoA, dikeluarkan 32 atom hidrogen ekstra. Asam p-hidroksibutirat Aseton
Selain itu, untuk setiap 9 molekul asetil-KoA yang di-
degradasi oleh siklus asam sitrat, 8 atom hidrogen di- Asam asetoasetat, asam B-hidroksibutirat, dan ase-
keluarkan, sehingga membentuk tambahan 72 hidrogen. ton berdifusi dengan bebas melalui membran sel hati
Jumlah tersebut menghasilkan lotal 104 atom hidrogen dan ditranspor oleh darah ke jaringan perifer. Di sini
yang akhirnya dilepaskan oleh degradasi setiap molekul asam-asam tersebut berdifusi lagi ke dalam sel, tem-
asam stearat. Dari kelompok ini, 34 dikeluarkan dari pat terjadinya reaksi yang berlawanan dan dibentuknya
pemecahan asam lemak oleh flavoprotein dan 70 dike- molekul asetil-KoA. Asetil-KoA kemudian memaduki
luarkan oleh nikotinamid adenin dinukleotida (NAD) siklus asam sitrat dan dioksidasi untuk energi, seperti
sebagai NADH dan H." yang telah dijelaskan.
Dua kelompok atom hidrogen ini dioksidasi di mi- Dalam keadaan normal, asam asetoasetat dan asam
tokondria, seperti yang telah dibahas di Bab 67, tetapi
B-hidroksibutir at y angmasuk ke dalam darah ditranspor
atom hidrogen tersebut memasuki sistem oksidasi pada dengan cepat kejaringm sehingga konsentrasi gabung-
tempat-tempat yang berbeda, sehingga l molekul ATP an keduanya dalam plasma jarang melebihi 3 mg/dl. Na-
disintesis untuk setiap hidrogen dari 34 hidrogen fla- mun, dengan konsentrasi sekecil itu dalam darah, sejum-
voprotein dan 1.5 molekul ATP disintesis untuk setiap lah besar asam asetoasetat dan asam B-hidroksibutirat
hidrogen dari 70 hidrogen NADH dan I-It. Ini membuat sebenarnya ditranspor, yang terjadi juga pada transpor
34 ditambah 105, atau total 139 molekul ATP dibentuk asam lemak bebas. Transpor yang cepat dari kedua zat
melalui oksidasi hidrogen yang berasal dari masing- ini adalah akibat dari derajat kelarutannya yang tinggi
masing molekul asam stearat. Sembilan molekul AfP dalam membran sel sasaran, yang memungkinkan terja-
lainnya dibentuk dalam siklus asam sitrat itu sendiri (tak dinya dif'usi yang hampir segera ke dalam sel.
termasuk AIP yang dilepaskan oleh oksidasi hidrogen),
satu untuk masing-masing dari 9 molekul asetil-KoA Kelosis podo Keloporon, Diobeles. don Penyo-
yang dirnetabolisme. Jadi, 148 molekul AIP dibentuk kil Loinnyo. Konsentrasi asam asetoasetat, asam B-hi-
selama oksidasi lengkap dari 1 moiekul asam stearat. droksibutirat, dan aseton kadang-kadang sangat mening=
Akan tetapi, dua ikatan berenergi tinggi dipakai dalarn kat beberapa kali dibandingkan keadaan normal dalam
kombinasi awal dari koenzim A dengan molekul asam darah dan cairan interstisial; keadaan ini disebut tetosls
stearat, membentuk hasil akhir 146 molekul AIP. sebab asam asetoasetat adalah asam keto. Tiga senyawa
tersebut disebut benda-benda keton. Ketosis terjadi ter-
utama pada kelaparan, diabetes melitus, dan kadang-ka-
dang bila diet seseorang harnpir seluruhnya terdiri dari
Pembentukan Asam Asetoasetat di lemak. Pada semua keadaan ini, pada dasarnya tidak ada
Hati dan Transpornya dalam Darah karbohidrat yang dimetabolisme-pada kelaparan dan
diet tinggi lemak karena karbohidrat tidak tersedia dan
Sejumlah besar clegradasi arval asrm lenrak terjadi di pada diabetes akibat tidak adanya insulin yang menye-
hati, terutama bila jumlah lipid yang berlebihan dipakai babkan transpor glukosa ke dalam sel.
sebagai sumber energi. Akan tetapi, hati hanya mema- Bila karbohidrat tidak dipakai untuk energi, hampir
kai sebagian kecil asam lemak untuk proses metabolis- semua energi tubuh harus berasal dari metabolisnie le-
me intrinsiknya. Malahan, bila rantai asam lemak telah mak. Kita akan melihat kemudian dalam bab ini bah-
dipecah menjadi asetil-KoA, dua molekul asetil-KoA wa tidak tersedianya karbohidi.at secara otomatis akan
menyatu membentuk satu molekul asam asetoasetat meningkatkan kecepatan pengeluaran asam lemak dari
yang kemudian ditranspor di dalam darah ke sel lain di jaringan adiposa; selain itu, beberapa faktor hormonal-
seluruh tubuh tempat asam asetoasetat dipalai sebagai seperti peningkatan sekresi glukokortikoid oleh korteks
sumber energi. Proses kimianya adalah sebagai berikut: adrenal, peningkatan sekresi glukagon oleh pankreas,
dan penurunan sekresi insulin oleh pankreas-lebih lan-
Sel hati jut meningkatkan pengeluaran asam lemak darijaringan
2CH3COCo-A + H2O a---==::=-----)
lemak. Akibatnya, asam lemak tersedia dalam jumlah
Asetil-KaA yang sangat besar (1) di sel jaringan perifer untuk digu-
CH3COCHTCOOH + 2HCo-A nakan sebagai energi dan (2) di sel hati, tempat pengu-
bahan asam lemak dalam jumlah yang banyak menjadi
Asam aseloasetal
benda-benda keton.
BAB 68 Metabolisme Lipid 887
Benda keton dikeluarkan "dari hati untuk dibawa
ke sel. Untuk beberapa alasan, benda keton yang dapat
Langkah 1:
dioksidasi terbatas jumlahnya di dalam sel; alasan yang CH3COCoA+CO:+ATP
terpenting adalah sebagai berikut: Salah satu hasil meta- fu""ttl Ka-A karboksilase)
bolisme karbohidrat adalah oksaloasetat yang dibutuh- *f
kan untuk berikatan dengan asetil-KoA sebelum diolah COOH
I
dalam siklus asam sitrar. Oleh karena itu. defisiensi I
hampir seluruhnya dari diet lemak, tidak menimbulkan mecahan normal glukosa oleh sistem glikolisis. Karena
ketosis. Tidak diragukan bahwa ada beberapa faktor, asam lemak sebenarnya merupakan polimer besar dari
yang satupun belum jelas diketahui, yang meningkatkan asam asetat, mudah dimengerti bahr.va asetil-KoA dapat
kecepatan metabolisme asam asetoasetat oleh sel. Bah-' diubah menjadi asam lemak. Akan tetapi, sintesis asam
kan setelah beberapa minggu, sel-sel otak yang secara lemak dari asetil-KoA tidak dicapai dengan hanya mern-
normal mendapatkan hampir semua energinya dari glu- balikkan pemecahan oksidasi yang dijelaskan sebelum-
kosa, dapat memperoleh 50 sampai 75 persen energinya. nya. Oleh sebab itu, proses ini terjadi melalui proses clua
dari lemak. langkah yang terlihat dalam Gambar 68-2, yang mema-
kai malonil-KoA dan NADPH sebagai perantara utama
dalam proses polimerisasi.
Sintesis Trigliserida dari Karbohidrat
Kombinosi Asom lemqk dengon c-Gliserofos-
Setiap kali karbohidrat yang memasuki tubuh lebih ba- fot unluk Membenluk Trigliserido. Begitu rantai
nyak dari yang dapat dipakai segera scbagai energi atau asam lemak yang disintesis mengandung 14 sampai 18
disimpan dalam bentuk glikogen, kelebihan karbohidrat atom karbon, rantai asam lemak tersebut akan berikatan
te$ebut dengan cepat diubah nienjadi trigliserida dan ke- dengan gliserol untuk membentuk trigliserida. Enzim
mudian disimpan dalam bentuk ini dalam jaringan adi- yang menyebabkan konversi ini sangat spesifik untuk
posa. asam lemak dengan pan-jang rantai 14 atom karbon atau
Pada manusia, kebanyakan s in'tesis trigliserida terj a- lebih, suatu fiktor yang mengatur kualitas fisik triglise,
di di hati, tetapi sejumlah kecil juga dibentuk di jaringan rida yang disimpan dalam tubuh.
wrGuk'sa-.J
a-Gliserofosfat + Asetil Ko-A + NADH + H*
. ___J.ff
NADPH + H+
-A
+ GAMBAR 68-3. Keseluruhan
Trigliserida skema untuk pembentukan tri-
gliserida dari glukosa.
888 UNIT Xlll Metabolisme dan Pengaturan Suhu
Seperti yang dilukiskan dalam Gambar 68-3, gugus yang berlebihan dalam tubuh, karbohidrat lebih dipilih
gliserol dari trigliserida dilengkapi dengan o-gliserofos- sebagai sumber energi daripada trigliserida. Ada bebera-
fat, yang merupakan produk tain yang dihasilkan dari pa alasan untuk efek "hemat lemak" dari karbohidrat ini.
proses pemecahan glukosa secara glikolisis. Mekanisme Salah satunya yang terpenting adalah sebagai berikut:
ini telah dibicarakan di Bab 67. Lemak dalam sel jaringan adiposa terdapat dalam dua
bentuk: trigliserida yang disimpan dan sejumlah kecil
Efisiensi Konversi Korbohidrol Menjodi lemok. asam lemak bebas. Keduairya berada dalam keseimbang-
Selama pembentukan trigliserida, hanya sekitar l5 per- an yang konstan satu sama lain. Bila terdapat jumlah
sen energi yang berasal dari glukosa hilang dalam ben- c-gliserofosfat yang berlebihan (yang terjadi bila terda-
tuk panas; 85 persen sisanya ditransfer untuk disimpan pat kelebihan karbohidrat), u-gliserofosfat akan meng-
sebagai trigliserida. ikat asam lemak bebas dalam bentuk trigliserida yang
disimpan. Akibatnya, keseimbangan antara asam lemak
Monfool Pembenlukon don Penyimponon Le-
bebas dan trigliserida bergeser ke arah trigliserida; yang
mok. Sintesis lemak dari karbohidrat terutama berguna
menyebabkan, hanya sejumlah kecil asam lemak yang
untuk dua hal:
tersedia untuk digunakan sebagai energi. Karena cr-gli-
l. Kemampuan berbagai sel tubuh untuk menyimpan serofosfat merupakan produk yang penting dari meta-
karbohidrat dalam bentuk glikogen biasanya kecil; bolisme glukosa, ketersediaan sejumlah besar glukosa
paling banyak hanya beberapa ratus gram gliko- secara otomatis menghambat pemakaian asam lemak
gen yang dapat disimpan di hati, otot rangka, dan untuk energi.
semua jaringan tubuh lainnya secara bersamaan. Kedua, bila karbohidrat tersedia dalam jumlah
Sebaliknya, banyak kilogram lemak yang dapat berlebihan, asam lemak dibentuk lebih cepat daripada
disimpan. Oleh karena itu, pembentukan lemak pemecahannya. Pengaruh ini sebagian disebabkan oleh
menyediakan suatu cara penyimpanan energi yang sejumlah besar asetil-KoA yang dibentuk dari karbohi-
berasal dari kelebihan karbohidrat (dan protein) drat dan oleh konsentrasi asam lemak bebas yang rendah
yang dicerna untuk digunakan kemudian. Bahkan, di jaringan adiposa. Dengan demikian, timbul keadaan
rata-rata orang menyimpan energi dalam bentuk yang sesuai untuk konversi asetil-KoA menjadi asam
lemak hampir 150 kali energi yang disimpan da- lemak.
lam bentuk karbohidrat. Suatu efek yang bahkan lebih penting yang mem-
2. Tiap gram lemak mengandung hampir dua sete- bantu konversi karbohidrat menjadi lemak adalah seba-
ngah kali kalori dari energi yang dikandung tiap gai berikut: Langkah pertama, yang merupakan langkah
gram glikogen. Oleh karena itu, untuk menambah pembatas kecepatan, dalam pembentukan asam lemak
berat, seseorang {apat menyimpan lebih banyak adalah karboksilasi asetil-KoA untuk membentuk ma-
energi dalam bentuk lemak daripada dalam bentuk lonil-KoA. Kecepatan reaksi ini terutama diatur oleh
karbohidrat, yang sangat penting bagi seekor bina- aktivitas enzim asetil-KoA karboksilase, yang diperce-
tang yang harus banyak bergerak untuk hidup. pat dengan adanya perantaraan siklus asam sitrat. Bila
kelebihan jumlah karbohidrat dipakai, perantaraan ini
Kegcigolon Sinlesis Lemok dori Korbohidrol Aki- meningkat, yang secara otomatis menyebabkan pening-
bol Tidok Adonyo lnsulin. Bila insulin tidak tersedia, katan pembentukan asam lemak.
seperti pada penyakit diabetes melitus yang serius; lemak Jadi, kelebihan jumlah karbohidrat dalam diet tidak
sedikit dibentuk atau tidak sama sekali, karena alasan be- hanya bekerja sebagai penghemat lemak tetapi juga me-
rikut: Pertam4 bila insulin tidak tersedia, glukosa tidak ningkatkan penyimpanan lemak. Sesungguhnya. semua
memasuki sel lemak dan sel hati secara memuaskan, kelebihan karbohidrat yang tidak digunakan untuk ener-
sehingga hanya sedikit asetil-KoA dan NADPH yang gi atau disimpan dalam deposit kecil glikogen di tubuh
diperoleh dari glukosa untuk keperluan sintesis lemak. akan diubah menjadi lemak untuk disimpan.
Kedua, kekurangan glukosa dalam sel lemak sangat
mengurangi ketersediaan o-gliserofosfat, yang juga me- Akselerosi Penggunoon Lemok unluk Energi
nyulitkan jaringan untuk membentuk trigliserida. Tonpo Adonyo Korbohidrol. Semua efek penghe-
matan lemak dari karbohidrat akan hilang dan berbalik
arah bila karbohidrat tidak tersedia. Keseimbangan ber-
Sintesis Trigliserida dari Protein geser ke arah yang berlawanan, dan lemak dimobilisasi
Banyak asam amino dapat diubah menjadi asetil-KoA, dari sel adiposa dan dipakai sebagai energi mengganti-
seperti yang dibicarakan di Bab 69. Asetil-KoA kemudi- kan karbohidrat.
an dapat disintesis menjadi trigliserida. Oleh karena itu, Yang juga penting adalah beberapa perubahan
bila seseorang mengonsumsi protein dalam makanannya hormonal yang terjadi untuk mempercepat mobilisasi
melebihi jumlah protein yang dapat digunakan jaringan- asam lemak dari jaringan adiposa. Di antara perubahan
nya, sejumlah besar kelebihan ini akan disimpan sebagai hormonal yang.terpenting adalah berkurangnya sekre-
lemak. 1 si insulin oleh pankreas secara nyata karena tidak ada-
nya karbohidrat. Keadaan ini tidak hanya mengurangi
kecepatan pemakaian glukosa oleh jaringan tetapi juga
Pengaturan Pengel uaran mengurangi penyimpanan lemak, yang lebih lanjut akan
menggeser keseimbangan ke arah metabolisme lemak
Energi dari Trigliserida yang bertindak sebagai pengganti karbohidrat.
Kqrbohidrol Lebih Berperon Sebogoi Sumber
Energi Kelimbong Lemok Bilo Kelebihon Kor- Pengoturon Hormonol Terhodop Pemokoion
bohidrol Tersedio. Jika terdapat sejumlah karbohidrat lemqk. Sedikitnya tujuh hormon yang disekresi oleh
BAB 68 Metabolisme Lipid 889
kelenjar endokrin berpengaruh nyata terhadap pemakai- disebabkan oleh mobilisasi lemak yang tidak efektif
an lemak. Beberapa efek hormonal penting pada me- dari jaringan adiposa oleh lipase.jaringan sedangkan
tabolisme lemak-selain kurangnya efek insttlin, yang pembentukan dan penyimpanan lemak berjalan dengan
telah dibicarakan pada paragraf sebelumnya-dibahas normal. Proses satu arah semacam ini menyebabkan pe-
di paragraf berikut ini. ningkatan penyimpanan lemak secara progresif, yang
Mungkin peningkatan paling dramatis yang terjadi menimbulkan obesitas yang berat.
dalam pemakaian lemak adalah yang diamati selama
kerja berat. Keadaan ini hampir seluruhnya disebabkan
oleh pelepasan epinefrin dan norepinefrir oleh medula Fosfolipid dan Kolesterol
adrenal selama kerja, sebagai akibat perangsangan sim-
patis. Kedua hormon ini secara langsung mengaktilkan Fosfolipid
trigliserida lipase peka-hormon yang terdapat dalam
.jumlah berlebihan dalam sel lemak, dan hormon ini Tipe utama dari fosfolipid tubuh adalah les itin, s efalin, dan
menyebabkan pemecahan trigliserida yang sangat cepat sfngomielin; struktur kimianya yang khas diperlihatkan
dan mobilisasi asam 1emak. Kadang-kadang konsentrasi pada Gambar 68-4. Fosfblipid selalu mengandung satu
asam lemak bebas dalam darah seseorang yang sedang atau lebih molekul asam lemak dan satu radikal asam
bekerja, meningkat sampai delapan kali lipat, dan pe- fosfor, dan fosfolipid biasanya memiliki basa nitrogen.
makaian asam lemak ini oleh otot untuk energijuga jadi Meskipun struktur kimia fosfolipid agak bervariasi, sifat
meningkat. Tipe stres lain yang mengaktifkan sistem sa- fisiknya mirip, karena semua fosfolipid itu larut dalam
raf simpatis dapat juga meningkatkan mobilisasi asam lemak, yang ditranspor dalam lipoprotein, dan dipakai di
lemak dan pemakaiannya dengan cara yang serupa.
Stres juga menyebabkan sejumlah besar kortikotro-
pir dilepaskan oleh kelenjar hipofisis anterior, dan hor-
mon ini menyebabkan korteks adrenal menyekresikan
o
sejumlah glukokortikoid ekstra. Keduanya, kortikotro-
pin dan glukokortikoid, mengaktifkan trigliserida lipase
peka-hormon seperti yang diaktifkan oleh epinefrin dan
-l^
H2C
- O
il
-C -(CH2)7- CH:CH-(CHz)z-CHs
norepinefrin atau lipase yang serupa. Bila kortikotropin
dan glukokortikoid disekresi dalarn jumlah berlebihan HQ
tti
-O-C -(CH2)16 -CH3
selama periode yang panjang, seperti terjadi pada pe- I
CH
Obesitas il
CH
Obesitas berarti penimbunan lemak yang berlebihan di I
HO- C-H O
dalam tubuh. Masalah ini akan dibicarakan dalam hu-
bungannya dengan keseimbangan diet di Bab 71, teta- HC
til c
pi secara singkat, obesitas disebabkan oleh pemasukan -NH- -(cH2)16-cH3
jumlah makanan yang lebih besar daripada pemakaian- ocH -'l'u2cH
nya oleh tubuh sebagai energi. Makanan berlebihan, ll
HC-O-P-O-CH?-CH,-N*-
baik lemak, karbohidrat, maupun protein, kemudian H | _cH.
disimpan hampir seluruhnya sebagai lemak di jaringan OH
adiposa, untuk dipakai kemudian sebagai energi. Sfingomielin
Strain tikus dengan obesitas herediter telah dite-
mukan. Paling sedikit pada satu di antaranya, obesitas GAMBAR 68-4. Fosfolipid khusus.
-
890 UNIT XIII Metabolisme dan Pengaturan Suhu
seluruh tubuh untuk berbagai tujuan strukiural, seperti lemak. Hampir 70 persen kolesterol dalam lipoprotein
pada membran sel dan membran intrasel. plasma memang dalam bentuk ester kolesterol.
Pembenlukon Fosfolipid. Fosfolipid pada rlasarnya Pembenlukqn Koleslerol. Selain kolestrol yang
dibentuk di semua sel tubuh, walaupun sel tefientu mem- diabsorbsi setiap hari dari saluran pencernaan, yang
punyai kemampuan khusus untuk membentuk fosfolipid disebut koleiterol eksogen, suatu jumlah yang bahkan
dalam jumlah yang besar. Mungkin 90 persen dibentuk lebih besar dibentuk dalam sel tubuh, disebut kolesterol
di sel hati; jumlah yang cukup banyak juga diber.rtuk endogen. Pada dasarnya semua kolesterol endogen yang
oleh sel epitel usus selama absorpsi tipid dari usus. beredar dalam lipoprotein plasrna dibentuk oleh hati, te-
Kecepatan pembentukan fosfolipid sampai tahap ter- tapi semua sel tubuh lain setidaknya membentuk sedikit
tentu diatur oleh faktor yang biasa mengatur kecepatan koleslerol, yang sesuai dengan kenyataan bahwa banyak
metabolisme lemak secara keseluruhan karena, ketika struktur membran dari seluruh sel, sebagian disusun dari
trigliserid'a ditimbun di hati, kecepatan pembentukan zat ini.
fosfblipid meningkat. Zat kimia khusus tertentu juga Struktur dasar kolesterol adalah inti sterol. Inti sterol
dibutuhkan untuk pembentukan beberapa fosfolipid. seluruhnya dibentuk dari molekul asetil-KoA. Selanjut-
Misalnya, kolin, yang diperoleh dalam diet atau yang nya, inti sterol dapat dimodifikasi dengan berbagai ran-
dibentuk dalam tubuh, dibutuhkan untuk pembentukan tai sarnping untuk membentuk (1) kolesterol; (2) asam
lesitin, sebab kolin adalah basa nitrogen dari molekul kolat, yang merupakan dasar dari asam empedu yang
lesitin. Inositoljuga dibutuhkan untuk pembentukan be- dibentuk di hati; dan (3) beberapa hormon steroid pen-
berapa sefalin. ting yang disekresi olch korlcks adrenal, ovarium, dan
testis (hormon-hormon ini akan dibicarakan di bab-bab
Kegunoon Khusus Fosfolipid. Beberapa fungsi khu- berikutnya).
sus fosfolipid adalah sebagai berikut: (1) Fosfblipid ada-
lah unsur penting lipoprotein di dalam darah dan penting Foklor-Foktor yong Memengoruhi Konsenlrosi
untuk pembentukan serta fungsi sebagian besar dari li- Kolesterol Plosmo-Pengqlurqn Umpon Bolik
poprotein; bila fosfolipid tidak ada, dapat terjadi gang- Koleslerol Tubuh. Di antara faktor-faktor penting
guan transpor kolesterol dan lipid lain yang serius. (2) yang memengaruhi konsentrasi kolesterol plasma ada-
Tromboplastin, yang diperlukan untuk memulai proses lah sebagai berikut:
pembekuan, tersusun terutama dari salah satu selalrn. l. Peningkatan jumlah kolesterol yang dicerna seti.ap
(3) Sejumlah besar sfingomielin terdapat dalam sistem hari sedikit meningkatkan konsentrasi plasma.
saraf; zat ini bekerja sebagai insulator listrik dalam se- Akan tetapi, bila kolesterol dicernakan, pening-
lubung mielin di sekeliling serabut saraf. (4) Fosfolipicl katan konsentrasi kolesterol menghambat enzim
merupakan donor radikal fosfat ketika iadikal tersebut terpenting untuk pembentukan kolesterol endogen,
diperlukan untuk berbagai reaksi kimia di .laringan. (5) 3-hidroksi-3-metilglutaril KoA reduktase, sehing-
Mungkin fungsi terpenting dari semua fungsi fosfolipid ga tersedia suatu sistem kontrol umpan balik in-
adalah keikutsertaannya dalam pembentukan elemen trinsik untuk mencegah peningkatan konsentrasi
struktural-terutama membran-di seluruh sel tubr"rh. kolesterol plasn.ra yang berlebihan. Akibatnya,
seperti yang akan dibicarakan kemudian dalam hubung- konsentrasi kol esterol plasma. b i as anya tidak beru-
annya dengan fungsi kolesterol yang serupa. bah naik atau turun lebih dari a 15 persen dengan
mengubah jumlah kolesterol dalam diet, walaupun
respons individu sangat berbeda-beda.
Kolesterol 2. Diet lemakyang sangat jenuh meningkatkan kon-
sentrasi kolesterol darah i5 sampai 25 persen.
Kolesterol, yang formulanya diperlihatkan dalam Gam-
Keadaan ini akibat peningkatan penimbunan le-
bar 68-5, terdapat dalam diet semua orang. dan clapat
mak dalam hati, yang kemudian menyebabkan
diabsorbsi dengan lambat dari saluran pencernaan ke peningkatan jumlah asetil-KoA di dalam sel hati
dalam saluran limfe usus. Kolesterol sangat larut dalam
untuk nienghasilkan kolesterol. Oleh karena itu.
lemak tetapi hanya sedikit.larut dalam air. Kolesterol
untuk menurunkan konsentrasi kolesterol darah,
secara spesifik mampu membentuk ester dengan asam
mempertahankan diet rendah lemak jenuh biasa-
nya sama pentingnya dengan mempertahankan
diet rendah kolesterol.
3. Pencernaan lemak yang mengandung asam lemak
tak jenuh yang tinggi biasanya menekan konsen-
CH" CH"
9H: l"t"
cH-(cH2)3-cH
trasi kolesterol darah dari jumlah sedikit sampai
sedang. Mekanisme dari efek ini tidak diketahui,
walaupun penelitian mengenai efek tersebut ada-
I lah dasar dari sebagian besar perencanaan diel saat
u113 in i.
4. Kekurangan insu/in atau hornton tiroidmeningkat-
kan konsentrasi kolesterol darah. sedangkan kele-
bihan hormon tiroid menurunkan konsentrasinya.
Efek ini kemungkinan disebabkan terutama oleh
perubahan derajat aktivitas enzim-enzim khusus
yang berlanggung.jawab terhadap metabolisme zat
GAMBAR 68-5. Kolesterol lipid.
BAB 68 Metabolisme Lipid 891
Monfool Khusus Kolesterol dolom Tubuh. Se- yang merujuk pada kekakuan dan penebalan pembuluh
jauh ini manfaat kolesterol yang terbar.ryak dalam tubuh darah berukuran apa saja.
selain membehtuk membran adalah untuk membentuk Satu kelainan yang dapat diperiksa secara dini di
asam kolat di hati. Sebanyak 80 persen kolestrol di- pembuluh darah yang menjadi cikal bakal ateroskle-
konversi menjadi asam kolat. Seperti yang dijelaskan di rosis adalah kerusakan endote! yaskular Hal ini selan-
Bab 70, kolesterol berkonjugasi dengan zat lain untuk jutnya meningkatkan paparan molekul adhesi pada sel
membentuk garam empedu, yang akan meningkatkan endotel dan menurunkan kemampuan endotel tersebut
pencernaan dan absorpsi lemak. untuk melepaskan nitric oxide dan zat lain yang mem-
Sejumlah kecil kolesterol dipakai oleh: (1) kelenjar bantu mencegah perlekatan makromolekul, trombosit,
adrena.l untuk membentuk hormon adrenokortikal, (2) dan monosit pada endotel. Setelah kerusakan endotel
ovarium untuk membenllk progesteron dan estrogen, vaskular terjadi, monosit dan lipid (kebanyakan beru-
dan (3) testis untuk membentuk testosteron. Kelenjar- pa lipoprotein berdensitas rendah) yang beredar, mulai
kelenjar ini juga dapat membentuk steroI sendiri dan ke- menumpuk di tempat yang mengalami kerusakan (Gam-
mudian membentuk hormon dari sterol tersebut, seperti bar 68-6A). Monosit melalui endotel, memasuki lapisan
yang dibahas di bab-bab mengenai endokrinologi. intima dinding pembuluh, dan berdiferensiasi menjadi
Sejumlah besar kolesterol diendapkan dalam lapisan makrofag,.yang selanjutnya mencerna dan mengoksida-
korneum kulit. Kolesterol ini, bersama dengan lipid si tumpukan lipoprotein, sehiirgga penampilan makrofag
lainnya, membuat kulit lebilr resisten terhadap absorpsi menyerupai busa. Sel busa makofag ini kemudian ber-
zalyang larut-air dan.iuga ker.ja dari berbagai zat kimia, satu pada pembuluh darah dan membentuk/atty streak
karena kolesterol dan lipid kulit lainnya sangat inert yang dapat dilihat.
terhadap zat-zat seperti asam dan berbagai pelarut yang Dengan berjalanny aw aktu,fatty s tre ak menjadi lebih
dapat lebih mudah menembus tubuh. Zat lipid ini juga besar dan bersatu, danjaringan otot polos sertajaringan
membantu mencegah evaporasi air dari kulit; tanpa pro- fibrosa di sekitarnya berproliferasi untuk membentuk
teksi ini jumlah evaporasi dapat mencapai 5 sampai 10 plak yang makin lama makin besar (lihat Gambar 68-
liter setiap hari (seperti yang terjadi pada pasien yang 68). Makrofag -juga melepaskan zat yang menimbulkan
kehilangan kulitnya karena luka bakar) sedangkan ke- inflamasi dan proliferasi lebih lanjut dari jaringan fibro-
hilangan yang biasa mencapai 300 sampai 400 mililiter. sa dan otot polos pada permukaan dalam dinding arteri.
Penimbunan lipid ditambah proliferasi sel dapat menjadi
sangat besar sehingga plak menonjol ke dalam lumen
Fungsi Struktural Sel Fosfolipid dan arteri dan sangat mengurangi aliran darah, yang kadang-
Kolesterol-Terutama u ntuk Membran kadang menyumbat seluruh pembuluh darali. Bahkan
tanpa penyumbatan, fibroblas plak akhirnya menimbun
Manfaat fosfolipid dan kolesterol yang disebutkan se- sejumlah besar jaringan ikat padat; sklerosis (fibrosis)
belumnya kurang penting dibandingkan dengan manfaat m'eniadi sangat besar dan arteri nreniadi kaku dan tidak
keduanya untuk membentuk struktur khusus, terutama lentur. Selanjutnya, garam kalsium seringkali mengen-
membran, di semua sel tubuh. Di Bab 2, sudah dite- dap bersama dengan kolesterol dan lipid yang lain dari
kankan bahwa sejumlah besar fosfolipid dan kolesterol plak, yang menimbulkan kalsifikasi sekeras tulang yang
terdapat di membran sel dan membran organel interna dapat membuat arteri seperti saluran kaku. Kedua tahap
dari semua sel. Juga diketahui bahwa rasio kolesterol laniut dari penyakit ini disebut "pengerasan arteri.''
membran terhadap fosfolipid membran sangat penting Arteri yang mengalami arterosklerosis kehilangan
untuk menentukan sifat cair membran sel. sebagian besar distensibilitasnya, dan karena daerah di
Untuk membentuk membran, harus tersedia zat yang dinding pembuluhnya berdegenerasi, pembuluh men-
tidak larut dalam air. Umumnya, satu-satunya zat dalam .jadi mudah robek. Pada tempat penonjolan plak ke
tubuh yang tidak larut dalam air (selain zat inorganik dalam aliran darah, permukaan plak yang kasar dapat
tutang) adalah lipid dan beb^erapa protein. Jadi, integri- menyebabkan terbentuknya bekuan darah, dengan aki-
tas fisik sel di semua tempat dalam tubuh didasarkan ter- bat pembentukan trombus atau embolus (lihat Bab 36),
utama pada fosfolipid, kolesterol, dan protein tak larut sehingga dapat menyumbat semua aliran darah di dalam
tertentu. Muatan polar pada fosfolipid juga mengurangi arteri dengan tiba-tiba.
tegangan antar permukaan antara membran sel dan cair- Hampir setengah dari semua kematian di Amerika
an di sekitarnya. Serikat dan Eropa disebabkan oleh penyakit vaskular.
Fakta lain yang menunjukkan pentingnya fosfolipid Sekitar dua pertiga dari kematian ini disebabkan oleh
dan kolesterol untuk pembentukan elemen struktural sel trombosis pada satu atau lebih afteri koronaria. Satu
adalah kecepatan penggantian kedua zat ini yang lambat pertiga sisanya disebabkan oleh trombosis atau peldarah-
di kebanyakan jaringan non-hepatik-kecepatan peng- an pembuluh di organ tubuh lainnya, terutama di otak
gantian yang diukui dalam waktu bulanan atau tahunan. (yang menyebabkan stroke), dan juga di ginjal, hati,
Misalnya, fungsi fosfolipid dan kolesterol di sel otak un- saluran pencernaan, anggota gerak, dan sebagainya.
tuk proses mengingat/memori terutama berhubungan de-
ngan sifat fisik kedua zat tersebut yang tak dapat dirusak.
Penyebab-Penyebab Dasar
Aterosklerosis-Peranan
Aterosklerosis Kolesterol dan Lipoprotein
Aterosklerosis adalah suatu penyakit arteri berukuran be-
sar dan sedang akibat terbentuknya lesi lemak yang di- Peningkolon Lipoprotein Densitos-Rendoh.
sebut plak ateromatosa pada permukaan dalam dinding Faktor penting yang menyebabkan aterosklerosis adalah
arteri. Aderiosklerosis, sebaliknya, adalah istilah umum konsentrasi kolesterol yang tinggi dalain plasma darah
-
892 UNIT Xlil Metabolisme dan Pengaturan Suhu
Sel busa
makrofag
Endotel Molekul
yang rusak adhesi
Faktor
, lnttma g inflamasi/
l arlen $ pertumbuhan
tMi@2.,M
lntima Media
Adventisia
Plak
kecil
*w
Trombosis
akibat plak
( yang ruptur
w
Plak
besar
GAMBAR 68-6' Perkembangan plak aterosklerotik. A, Perlekatan monosit ke motekul adhesi pada sel endotel afteri yang rusak- Monosit
kemudian bermigrasi melalui endotel masuk ke dalam lapisan intima dinding afteri dan berubah menjadi makrofag. Makrofag kemudian
mencerna dan mengoksidasi molekul lipoprotein, sehingga menjadi sel busa makrofag. Sel busa tersebut melepaskan zat-zit yang me-
nimbulkan inflamasi dan pertumbuhan lapisan intima. B, Akumulasi makrofag dan peftumbuhan tapisan intima tambahan menyebibXan
ukuran plak semakin besar dan beftumpuknya lipid. Pada akhirnya, plak dapat menyumbat pembuluh atau mengalami ruptur, sehingga
darah arleri berkoagulasi dan membentuk suatu trombus. (Dimodifikasi dari Libby P: Inftammation in atherosclerosis. Nature IZO:A6A,
2002.)
dalam bentuk lipoprotein berdensitas rendah. Konsen- ini dengan kadar kolesterol yang banyak sebagai bagian
trasi plasma dari lipoprotein berdensitas rendah yang dari diet sehari-harinya, plak aterosklerotik yang serius
tinggi kolesterol ini ditingkatkan oleh beberapa faktor akan terbentuk di seluruh sistem arteri hewan tersebut.
rneliputi: tingginya lemak jenuh dalam diet sehari-hari,
obesitas dan kurangnya aktivitas fisik. Dalam jumlah Hiperkoleslerolemio Fomiliol. Hiperkolesterolemia
yang kecil, konsumsi kolesterol yang berlebihan juga familial adalah suatu penyakit herediter yang menye-
dapat meningkatkan kadar lipoprotein berdensitas ren- babkan seseorang mewarisi kelainan gen pembentuk
dah dalam plasma. reseptor lipoprotein berdensitas rendah pada permukaan
Suatu contoh yang menarik terjadi pada kelinci, membran sel tubuh. Bila reseptor ini tidak ada, hati tidak
yang normalnya memiliki kadar konsentrasi kolesterol dapat mengabsorbsi lipoprotein berdensitas sedang atau
plasma yang rendah karena kelinci mengonsumsi diet lipoprotein berdensitas rendah. Tanpa adanya absorpsi
sayur-sayuran. Hanya dengan memberi makan hewan tersebut, mesin kolesterol di sel hati menjadi tidak ter-
BAB 68 Metabolisme Lipid 893
kontrol dan terus membentuk kolesterol baru; hati tidak lainnya dalam jaringan vaskular yang merupakan pre-
lagi memberi respons terhadap inhibisi umpan balik dari disposisi ter.jadinya penimbunan kolesterol.
jumlah kolesterol plasma yang terlalu besar. Akibatnya, Kompleksitas terjadinya aterosklerosis bertambah
jumlah lipoprotein berdensitas sangat rendah yang dile- dengan adanya studi eksperimental yang menunjukkan
paskan oleh hati ke dalam plasma menjadi sangat me- bahwa kelebihan kadar besi dalam darah dapat menye-
ningkat. babkan aterosklerosis, mungkin melalui pembentukan
Pasien dengan hiperkolesterolemia familial yang radikal bebas di dalarr darah yang merusak dinding
parah memiliki konsentrasi kolesterol darah sebesar 600 pembuluh. Sekitar seperempat dari semua orang mem-
sampai 1000 mgldl, yaitu empat sampai enam kali nilai punyai lipoprotein berdensitas rendah tipe khusus yang
normal. Banyak pasien seperti ini yang meninggal sebe- disebut lipoprotein (a), yang mengandung suatu protein
lum usia 20, karena infark miokardium atau gejala sisa tambahan, apoprotein (a), yang hampir menggandakan
penyumbatan aterosklerosis di seluruh pembuluh darah insidens aterosklerosis. Mekanisme yang pasti dari se-
tubuh. mua efek aterogenik ini masih harus ditelaah lebih lan-
jut
Perqnon Lipoprolein Berdensilos Tinggi dolom
Mencegoh Alerosklerosis. Lebih sedikit fungsi li-
poprotein berdensitas tinggi yang diketahui daripada Pencegahan Aterosklerosis
lipoprotein berdensitas rendah. Diyakini bahwa lipopro-
tein berdensitas tinggi sebenarnya dapat mengabsorbsi Tindakan terpenting untuk berlindung dari pembentukan
kristal kolesterol yang mulai menumpuk pada dinding aterosklerosis dan perkembangannya ke arah penyakit
arteri. Apakah mekanisme ini benar atau tidak, lipopro- vaskular yang serius adalah (1) mempertahankan berat
tein berdensitas tinggi memang membantu melawan badan yang ideal, aktif beraktivitas fisik, dan mengon-
perkembangan aterosklerosis. Akibatnya, bila seseorang sumsi diet yang terutama mengandung lemak tak.jenuh
memiliki rasio lipoprotein berdensitas tinggi terhadap dengan kadar kolesterol rendah; (2) mencegah hiper-
lipoprotein densitas rendah yang tinggi, kecenderungan tensi dengan mempertahankan diet yang sehat dan aktif
perkembangan aterosklerosis akan sangat berkurang. beraktivitas fisik, atau mengontrol tekanan darah secara
efektif dengan obat-obatan antihipertensi bila hipertensi
sudah terjadi; (3) mengontrol kadar glukosa darah seca-
Fqklor Risiko Utomo Lqin ra efektif dengan insulin atau obat-obatan lainnya; dan
yong Menimbulkon Aterosklerosis (4) menghindari rokok.
Beberapa jenis obat yang menurunkan kadar lipid
Pada beberapa orang dengan kadar kolesterol dan fos- dan kolesterol plasma telah terbukti dapat mencegah
folipid yang sangat normal, aterosklerosis masih dapat aterosklerosis. Sebagian besar dari kolesterol yang di-
terbentuk. Beberapa faktor risiko yang diketahui sebagai bentuk di hati dikonversi menjadi asam empedu dan di-
predisposisi aterosklerosis adalah (1) kurangnya aktivi- sekresikan dalam bentuk asam empedu ke dalam duode-
tasfsik dan obesitas, (2) dictbetes melitus, (3) hiperten- num; kemudian lebih dari 90 persen dari asam ernpedu
si, (4) hiperlipidemia, dan (5) merokok. yang sama direabsorbsi di dalam ileum terminalis dan
Hipertensi, misalnya, meningkatkan risiko ateroskle- digunakan berulang kali di dalam empedu. Oleh karena
rosis arteri koronaria paling tidak dua kali lipat. Selain itu, zat apapun yang bergabung dengan asam empedu
itu, seseorang dengan diabetes melitus, rata-rata memi- di dalam traktus gastrointestinal dan mencegah reab-
liki peningkatan risiko terkena penyakit afteri korona- sorpsinya ke dalam sirkulasi dapat menurunkan total
ria lebih dari dua kali lipat. Bila hipertensi dan diabetes timbunan asam empedu di dalam sirkulasi darah. Kea-
melitus terjadi bersamaan, maka risiko untuk terkena daan ini menyebabkan lebih banyak lagi kolesterol hati
penyakit afteri koronaria meningkat lebih dari delapan yang dikonversi menjadi asam empedu yang baru. Jadi,
kali lipat. Dan bila ditemui adanya hipertensi, diabetes hanya dengan mengonsumsi kulit gandum, yang akan
melitus, dan hiperlipidemia, risiko terkena penyakit ate- m.engikat asam empedu dan terkandung dalam banyak
rosklerosis arteri koronaria meningkat hampir dua puluh jenis biji-bijian sebagai sarapan, akan menambah jum-
kali lipat, yang mengindikasikan bahwa faktor-faktor lah kolesterol hati yang membentuk asam empedu baru,
tersebut bekerja secara sinergis untuk meningkatkan ri- ketimbang mernbentuk lipoprotein berdensitas rendah
siko timbulnya aterosklerosis. Pada banyak pasien over- dan plak aterogenik yang baru. Zat Resin juga dapat di-
weight dan obesitas, ketiga faktor tersebut terjadi bersa- gunakan untuk mengikat asam empedu dalam usus dan
maan, dan sangat meningkatkan risiko pasien tersebut meningkatkan ekskresinya di dalam tinja, sehingga akan
terkena aterosklerosis, yang selanjutnya dapat menye- mengurangi sintesis kolesterol oleh hati.
babkan seranganjantung, stroke, dan penyakit ginjal. Sebuah kelompok obat-obatan lainnya yang disebut
Pada orang dewasa muda atau pertengahan, pria statin, secara kompetitif akan menghambat hidroksi-
lebih cenderung terkena aterosklerosis daripada perem- A (HMG-KoA) reduktase, yang
metilglutaril-koenzim
puan dengan usia yang sebanding, menunjukkan bahwa merupakan enzim pembatas kecepatan pada sintesis
hormon seks laki-laki mungkin bersifat aterogenik atau, kolesterol. Inhibisi tersebut akan mengurangi sinte-
sebaliknya, hormon seks perempuan mungkin bersifat sis kolesterol dan rneningkatkan jumlah reseptor lipo-
protektif. protein berdensitas rendah di hati, yang biasanya akan
Beberapa faktor ini menyebabkan aterosklerosis menurunkan kadar lipoprotein berdensitas rendah da-
dengan meningkatkan konsentrasi lipoprotein berden- lam plasma sebanyak 25 sampai 50 persen. Statinjuga
sitas rendah di dalam plasma. Faktor lainnya, seperti mempunyai efek lain yan! menguntungkan yang dapat
hipertensi, mengakibatkan aterosklerosis dengan me- mencegah aterosklerosis yaitu, rnengurangi peradangan
iryebabkan kerusakan endotel vaskular dan perubahan pembuluh darah. Obat ini sekarang digunakan secara
-
894 UNIT Xlil Metabolisme dan Pengaturan Suhu
luas untuk mengobati pasien dengan kadar kolesterol scientifc issues related to definition. Circulation 109:433,
plasma yang meningkat. 2004
Secara umum, beberapa studi menunjukkan bahwa Haemmerle G, Zimmermann R, Zechner R: Letting lipids go:
untuk setiap penurunan kolesterol dalam lipoprotein hormone-sensitive lipase. Curr Opin Lipidol 14:289, 2003.
berdensitas rendah di plasma sebanyak 1 mg/dl, terjadi Havel RJ, Hamilton RL: Hepatic catabolism of remnant lipo-
penurunan angka mortalitas penyakit jantung akibat ate- proteins; where the action is. Arterioscler Thromb Vasc Biol
rosklerosis sekitar 2 persen. Jadi, tindakan pencegahan 21.2 t 3, 2001.
yang sesuai sangat berharga untuk mengurangi terjadi- Hilgemann DW: Getting readyfor the decade of the lipids. Annu
nya serangan jantung. Rev Physiol 65:697, 2003.
Horton JD, Galdstein JL, Brown MS; SREBPs;activatorc of the
complete program ofcholesterol andfatty acid synthesis in
Kepustakaan the liver. J Clin Invest I 09' 1 l 25, 2002.
LaRosa JC, Gotto AM Jr: Past, present, andfuture standards for
Assmann G, Nofer JR: Atheroprotective effects of high-densifit
management of dyslipidemia. Am J Med I I 6(Suppl 6A):35,
lipoproteins. Annu Rev Med 54:321 , 2003.
2001.
Brown MS, Goldstein JL; A proteolytic pathway that controls
Libby P: Infammation in atherosclerosis. Nature 420:868,
the cholesterol content of membranes, cells, and blood.
2002.
Proc Natl Acad Sci U S A 96' I 1041, I 999.
Osterud B, Bjorklid E: Role of monocytes in atherogenesis.
Casserly I, Topol E: Convergence of atheroscleyosis and Al-
Physiol Rey 83:1069, 2003.
zhe imer's dis ease : infammation, c holes terol, and misfolded
Rinaldo P, Matern D, Bennett MJ: Fatty acid oxidation disor-
proteins. Lancet 363: I I 39; 2004.
deri. Annu Rev Physiol 64:477, 2002.
Fielding BA, Frayn KN: Lipid metabolism. Curr Opin Lipidol
Roden M: How free fatty acids inhibit glucose utilization in hu-
I 4.389, 2003
man skeletal muscle. News Physiol Sci 19;92, 2004.
Fromenty B, Robin MA, Igoudjil A, et al:The ins and outs of mi-
Ruderman NB, Saha AK, Kraegen EW. Malonyl CoA, AMp-
- tochondrial dysfunction in NASH. Diabetes Metab 30:121, activated protein kinase, and adiposity. Endocrinology
2004.
1 11;5 1 66, 2003.
Gotto AM Jr Brinton EA: Assessing low levels of high-density
Schonbeck U, Libby P: Inflammation, immuni4), and \IMG-CoA
lipoprotein cholesterol as a riskfactor in coronary heart dis-
reductase inhibitors: stotins as antiinflammatoty agents?
ease: a working group report and update. J Am Coll Cardiol
Circttlation I 09(2 I Suppl I). II I 8, 2004.
43:717,2004.
Spriet LL, Watt MJ: Regulatory mechanisms in the interaction
Grundy SM, Brewer HB Jr Cleeman Jl. et a!; Defnition of me-
between carbohydrate and lipid oxidation during exercise.
tabolic syndrome:report of the National Heart, Lung, and
Acta Physiol Scand 178:143, 2003.
B lood Ins titute/American Heart As s oc iation c onferenc e on
Unger RH: The physiology of cellular liporegulation. Annu Rev
Physiol 65:333, 2003.
NH;
i;i t"g,;;}nSgg.+i
,***;;J-"-
"*il*nNH
|
+
,,,-,..:,,,.fr n' -- C ll *SOH --e*..
NH,
t-
I
R-CH-CO
I
I
NH + H2O.
I
I
, "-1,,, ' ,Rl11cf'l1eqgg.
895
896 UNIT Xlll Metabolisme dan Pengaturan Suhu
ASAM AMINO
Glisin Prolin
H
I
H-C-COOH
't I '
H.C- CH^
H"C'\,4 -COOHC
I
NHz NH
Alanin I
H
HH
tt
H-C-C-COOH ASAM AMINO ESENSIAL
ll
H NH2
TREONIN LISIN
HHNH" HHHHH
Serin
HH
trt'
H *C-C-C-COOH
lrttr
H-C-C
ll lll
H OHH
H
llttr
-C -C-C-C-C-COOH
NH2H H H NHz
lr
oH NH2
-COOH
METIONIN ARGININ
Sistein
HHH NHH H H H H
HH
ll cH.-s
trl lttlttt
-tttl
H?N-C-N-C-C-C-C-COOH
H-C -C-cooH "ttl-c-c-c-cooH
tt
sH NH2 HHNHZ HHHNH2
Asam aspartat VALIN FENILALANIN
cooH H
HH
ll
I
H-C_NH^ !-a
I
H *C_H
t' " Yr H
,l\l c
H +-c-c-cooH
II
i/
I
I -c-cooH H NH2
cooH
H-C
t*"
Asam Glutamat
cooH I
H
I
H_C_NH"
I LEUSIN TRIPTOFAN
H
-C*H
I
H HH
H_C-H
A_c_J_l_.oon
I
I H-Cr\ H H
asparagin
cooH
,1
::
\t C_C_C_COOH
I
H
I
l.I--.[, l, J*,
OHNH. l,/
l,/
I
H
I
il I t'
NH"-C-C-C-COOH
H-C
NH^
H
I
' I I
I
H
HH
Glutamin . ISOLEUSIN HISTIDIN
.O H H NH, HHHH HC_N
il t l l- ttlt lt \
'lll c-c -c -cooH
NH"-c- H-C-C-C-C*COOH
HHH
tlll
H H CH3 NH2 ll t""
C_N_H
Tirosin
H-C _H
I
HH
ll
HO*o-C-C-COOH H
I
_C _NH"
tl cooH
t'
H NH2
GAMBAR 69-1. Asam-asam amino. 10 asam amino esensial tidak dapat disintefis dalam jumlah yang cukup di dalam tubuh; asam amino
esensial tersebut harus diperoleh, yang sudah terkandung, dari makanan.
BAB 69 Metabolisme Protein 897
karboksil; keduanya bergabung membentuk molekul arr. miligram per desiliter karena dua alasan: Pertama, pen-
Setelah ikatan peptida dibentuk, satu radikal amino dan cernaan dan absorpsi protein biasanya berlangsung le-
satu radikal karboksil masih terletak pada ujung yang bih dari 2 sampai 3 jam, sehinggahanya sejumlah kecil
berlawanan di molekul baru yang lebih panjang. Setiap asam amino yang diabsorbsi secara terpisah. Kedua, se-
radikal tersebut mampu menggabungkan asam amino telah memasuki darah, kelebihan asam amino diabsorbsi
tambahan untuk membentuk satu rantai peptida. Bebe- dalam waktu 5 sampai 10 menit oleh sel di seluruh tu-
rapa molekul protein yang rumit mempunyai beribu-ribu buh, terutama oleh hati. Oleh karena itu, hampir tidak
asam amino yang dihubungkan oleh ikatan peptida, dan pernah ada sejumlah besar konsentrasi asam amino yang
bahkan pada molekul protein terkecil sekali pun biasa- menumpuk di dalam darah dan cairan jaringan. Nar-nun,
nya mempunyai lebih dari 20 asam amino yang dihu- kecepatan penggantian asam amino begitu cepat sehing-
bungkan oleh ikatan peptida. Rata-rata molekul protein ga banyak gram protein dapat dibawa dari satu bagian
mengandung sekitar 400 asam amino. tubuh ke tempat lain dalam bentuk asam amino tiap
jam.
lkoion Loinnyo dolom Molekul Protein. Beberapa
molekul protein terdiri atas beberapa rantai peptida dan Tronspor Aktif Asom Amino ke dolom Sel. Se-
bukan rantai tunggal, dan molekul protein ini berikatan mua molekul asam amino terlalu besar untuk berdifu-
satu sama lain oleh ikatan yang lain, seringkali oleh ikat- si dengan mudah melalui pori-pori membran sel. Oleh
an hidrogen antara radikal CO dan NH dari peptida, se- karena itu, asam amino dalam iumlah yang bermakna
perti berikut ini: dapat bergerak ke dalam atau ke luar melalui membran
hanya dengan cara transpor terfasilitasi atau transpor ak-
tif yang menggunakan mekanisme pembawa (carrier).
\/\z Sifat asli beberapa mekanisme pembawa masih sangat
/\/'
mengeluarkan asam amino dari filtrat glomerulus dan
mengemt alikannya ke dalam darah jika asam amino
tersebut harus berfiltrasi ke dalam tubulus gin-lal melalui
Banyak rantai peptida yang terlilit atau terlipat, dan membran glomerulus. Akan tetapi, seperti juga meka-
lilitan atau lipatan selanjutnya dipeptahankan dalam ben- nisme transpor aktif lain di tubulus ginjal, terdapat batas
tuk spiral secara kuat atau dalam bentuk lain oleh ikatan atas kecepatan untuk setiapienis asam amino agar dapat
hidrogen yang serupa dan daya ikat lainnya. ditranspor. Oleh sebab itu, bila konsentrasi jenis asam
amino tertentu meningkat dan menjadi terlalu tinggi
dalam plasma dan filtrat glomerulus, kelebihan asam
Transpor dan amino yang tidak dapat direabsorbsi secara aktif akan
Penyimpanan Asam Amino dikeluarkan ke dalam urin.
juga mempunyai sistem khusus untuk mengolah asam Fibrinogen berpolirnerisasi rnenjadi pilinan fibrin
amino, dapat menyimpan sejumlah besar protein yang yang panjang selama proses koagulasi darah. Dengan
dapat berubah dengan cepat; ginjal dan mukosa usus demikian, terbentuk bekuan darah yang akan memban-
juga dapat menyimpan protein dalam jumlah yang lebih tu memperbaiki kebocoran sistem sirkulasi, yang sudah
kecil. dibahas di Bab 36.
Peleposon Asom Amino dqri Sel sebogqi Alol Pembenlukon Prolein Plosmq. pada dasarnya, se-
Pengoluron Konsenlrosi Asom Amino Plosmq. mua albumin dan fibrinogen plasrna dan 50 sarnpai 80
Setiap kali konsentrasi asam amino plasma turun di ba- persen globulin, dibentuk di hati. Sisa globulin dibentuk
wah nilai normal, asam amino yang dibutuhkan tersebut hampir seluruhnya di jaringan limfoid. Globulin terse-
akan ditranspor keluar dari sel untuk memenuhi ke- but terutama berupa gamma globulin yang rnembentuk
butuhannya dalam plasma. Dengan cara ini, konsentrasi antibodi yang dipakai oleh sistem irnun.
plasma masing-masing asam amino dipertahankan pada Kecepatan pembentukan protein plasma oleh hati
nilai yang konstan secara beralasan. Lebih lanjut lagi, dapat sangat tinggi, sebanyak 30 gram/hari. Keaclaan pe-
ditunjukkal bahwa berbagai hormon yang disekresi nyakit tertentu mer.ryebabkan hilangnya protein plasma
oleh kelenjar endokrin dapat mengubah keseimbangan dengan cepat; luka bakar berat yang menghilangkan area
antara protein jaringan dan asam amino yang beredar. permukaan kulit yang luas dapat menyebabkan kehilang-
Contohnya, hormon pertumbuhan dan insulin mening- an plasma sebanyak beberapa liter tiap hari meialui area
katkan pembentukan protein jaringan, sedangkan hor- yang terbakar. Penibentukan protein plasnta yang cepat
mon glukokortikoid dari korteks adrenal meningkatkan oleh hati berguna untuk mencegah kematian pada kea-
konsentrasi asam amino plasma. daan tersebut. Kadang-kadang! seseorang dengan penya-
kit ginjal yang berat kehilangan sebanyak 20 gram pro-
Keseimbongon yong Reversibel ontor Prolein tein plasma di dalam urin sctiap hari selama beberapa
di Berbogoi Bogion Tubuh yong Berbedo. Ka- bulan, dan kehilangan protein yang dibutuirkan ini akan
rena protein sel di hati (dan di jalingan lain yangjauh
digantikan secara kontinu terutama oleh hati.
lebih sedikit) dapat disintesis dengan cepat dari asam Pada srrosrs hati, sejumlah besar jaringan fibrosa
amino plasma, dan karena banyaknya protein tersebut
terbentuk di antara sel-sel parenkim hati, sehingga ke-
yang dapat dipecahkan hampir secepat pengembalian-
mampuannya untr-rk mensintesis protein plasma menjadi
nya ke dalam plasma, terdapat pertukaran dan keseim- berkurang. Seperti yang dibahas di Bab 25, hal rersebut
bangan yang konstan antara asam arnino plasma dan
akan menurunkan tekanan osrnotik koloid plasma se-
protein yang labil di hampir semua sel tubuh. Misalnya,
hingga akan terladi edema seluruh tubul.r.
jika jaringan tertentu membutuhkan protein, jaringan
tersebut dapat rrensintesis protein baru dari asam amino Prolein Plosmo sebqgoi Sumber Asqm Amino
darah; selanjutnya, asam amino darah tersebut ditambah unluk Joringon. Sewaktu.jaringan kekurangan prote-
oleh pemecahan protein dari sel-sel tubuh yang lain, ter- in, protein plasma dapat bertindak sebagai sumber untuk
utama dari sel hati. Pengaruh ini terutama terlihat dalam meng-gantikan kembali protein jaringan dengan cepat.
hubungannya dengan sintesis protein dalam sel kanker. Sesungguhnya, seluruh protein plasma dapat diimbibisi
Sel kanker sering kali banyak menggunakan asam ami- in toto oleh makrof'ag jaringan melalui proses pinosito-
no; oleh karena itu, protein dari sel lain dapat berkurang sis; begitu berada dalam sel ini, protein plasma dipecah
secara bermakna. menjadi asam amino yang ditranspor kembali ke dalam
darah dan dipakai di seluruh tubuh untuk membangun
Bolos Alos Penyimponon Prolein. Masing-masing protein sel di manapun protein tersebut dibutuhkan.
tipe sel'iertentu mempunyai batas atas -jumlah protein Dengan cara ini, protein plasma berfungsi sebagai media
yang dapat disimpan. Setelah semua sel mencapai batas-
penyimpanan protein yang labil dan merupakan sumber
nya, keiebihan asam amino yang masih ada dalam sirku-
asam amino yang tersedia dengan mudah bila jaringan
lasi dipecahkan menjadi produk lain dan dipergunakan
tenentu membutuhkannya.
untuk energi, seperti yang akan dibicarakan lebih lanjut,
atau diubah menjadi lemak.atau glikogen dan disimpan Keseimbongon yqng Reversibel onloro prolein
dalam bentuk ini. Plosmq don Prolein Joringon. terdapat suatu kea-
daan keseimbangan yang konstan, seperti yang tampak
pada Gambar 69-2, antara protein plasrna, asam amino
Peran Fungsional darah, dan protein jaringan. Berdasarkan studi pelacak
Protein Plasma radioaktif, diperkirakan bahrva pada keadaan normai,
sekitar 400 gram protein tubuh disintesis dan dipecah-
Tipe utama protein yang terdapat dalam plasma adalah kan setiap hari sebagai bagian dari aliran asam arnino
albumin. globulin, danf brinogen. yang kontinu. Hal ini melukiskan prinsip umum pertu-
Fungsi utama albumin adalah membentuk tekanan karan asam amino yang reversibel di antara protein-pro-
osmotik koloid di dalam plasma, yang akan mencegah tein tubuh yang berbeda. Bahkan selama kelaparan atau
hilangnya plasma dari kapiler, seperti yang dibicarakan selama penyakit berat yang melemahkan, rasio protein
di Bab 16. jaringan total terhadap protein plasma total dalani tubuh
Globulin melakukan sejumlah fungsi enzimatik tetap relatif konstan yaitu, sekitar 33: 1
dalam plasma, tetapi yang sama pentingnya, globulin . Karena keseimbangan yang reversibel .
antara protein
terutama berperan pada imunitas alamiah tubuh dan plasma dan protein tubuh lainnya, salah satu pengobatan
imunitas tubuh yang didapat untuk melawan invasi or- yang paling efektif untuk defisiensi protein yang akut
ganisme, yang telah dibicarakan di Bab 34. dan berat adalah transfusi protein plasma intravena. Da-
BAB 69 Metabolisme Protein 899
NH,-
- C -CH"-CH.- CH COOH CH"- C - COOH
o!l |- + !] Transaminase
NHz
(Glutamin) (Asam piruvat)
NH"-C-CH"-CH"-C-COOH
'llll,"l CH"-C-COOH ---),
oo'rNH GAMBAR 69-3. Sintesis alanin
(Asam a-ketoglutamat) (Alanin)
dari asam piruvat melalui trans-
aminasi.
900 UNIT XIll Metabolisme dan Pengaturan Suhu
atau dapat melepaskannya dalam bentuk amonia (NHr). dapat dikonversi meniadi glukosa atau glikogen. Asam
Dalam proses kehilangan gugus amino, asam glutamat piruvatjuga dapat dikonversi menjadi asetil-KoA, yang
sekali lagi menjadi asam o-ketoglutarat, sehingga siklus kemudian dapat dipolimerisasikan menjadi asam lemak.
tersebut dapat berlangsung berulang-ulang. Untuk me- Dua molekul asetil-KoA juga dapat menyatu memben-
mulai proses tersebut, kelebihan asam amino di dalam tuk asam asetoasetat, yang merupakan salah satu benda
sel, terutama di hati, akan mengir.rduksi aktivasi sejum- keton, seperti yang diterangkan di Bab 68.
lah besar aminotransferase, yaitu enzim yang bertang- Konversi asam amino rnenjadi glukosa atau gliko-
gung jawab memulai sebagian besar proses deaminasi. gen disebut glukoneogenesn, dan konversi asam amino
menjadi asam keto atau asam lemak disebut ftetogenesis.
Pembentukan Ureum oleh Hati. Amonia yang dile- Dari20 asam amino yang dideaminasi, 18 di antaranya
paskan selama deaminasi asam amino dikeluarkan dari
mempunyai struktur kimia yang memungkinkan asam
darah hampir seluruhnya melalui konversi rnenjadi ure- amino tersebut dikonversi menjadi glukosa, dan l9 di
um; dua molekul amonia dan satu molekul karbondiok-
antaranya dapat dikonversi menjadi asam lemak.
sida bergabung, sesuai dengan reaksi berikut:
yakini berasal terutama dari peningkatan transpor asam buh, kekurangan tiroksin menyebabkan pertumbuhan
amino melalui membran sel atau percepatan proses sangat terhambat akibat kurangnya sintesis protein.
transkripsi dan translasi RNA dan DNA untuk sintesis Pada hakekatnya, diyakini bahwa tiroksin mempunyai
protein.
.
sedikit pengaruh yang spesifik terhadap metabolisme
protein tetapi mempunyai pengaruh Llmum yang penting
lnsulin Diperlukqn unluk Sinlesis Protein. Keku- dengan cara meningkatkan kecepatan reaksi anabolisme
rangan insulin total mengurangi jumlah sintesis prote-
dan katabolisme protein normal.
in hampir menjadi nol. Mekanisme tersebut juga tidak
diketahui, tetapi insuiin memang mempercepat transpor
beberapa asam amino ke dalam sel, yang dapat menja-
Kepustakaan
di rangsangan bagi pembentukan protein. Insulin juga
meningkatkan penyediaan glukosa ke sel, sehingga ke- Altenberg GA: The engine of ABC proteins. News physiol Sci
butuhan asam amino sebagai sumber energi akan diku- l8: l9l, 2AB.
rangi. Caldwell J: Pharmacogenetics and individual variation in the
range of amino acid adequacy: the biological aspects. J
Glukokorlikoid Meningkolkon Pemecqhon Se- Nutr 131(6 Suppt): I6005,2004.
bogion Besor Protein Joringon. Glukokortikoid Daniel H; Molecular and integratiye physiology of intestinal
yang disekresi oleh korteks adrenal mengurangi jumlah
peptide transport. Anntt Rev Physiol 66:36j,2001.
protein di sebagian besarjaringan sementara konsentrasi
Deves R, Boyd CA: Transporters for cationic amino acids in
asam amino dalam plasma dan protein hati serta pro-
animal cells: discovery, strLicture, andfunction. physiol Rev
tein plasma meningkat. Diyakini bahwa glukokortiko-
78:487,1998.
icl bekerja dengan rneningkatkan kecepatan pemecahan
Fttkagawa NK, Galbraith RA; Advancing age and other
protein ekstra hepatik. Dengan demikian, .jumlah asam factors
influencing the balance between amino ctcid requirements
amino yang tersedia dalam cairan tubuh akan mening-
and toxicity. J Nutr 1 34(6 Suppl); 1 5695, 2004.
kat. Hal ini memungkinkan hati meningkatkan jumlah
Jans DA, Hubner S: Regulation ofprotein transport to the nu-
sintesis protein ekstrasel dan protein plasma.
cleus: central role ofphosphorylation. physiol Rev 76:651,
I 996.
Teslosleron Menqmboh Deposil Prolein di
Kadowaki M, Kanazawa T: Amino acids as regulators of prote-
Joringon. Testosteron, hormon kelamin pria, menye-
olysis. J Nutr I 33(6 Suppl 1).20525, 2003.
babkan peningkatan deposit protein dalam jaringan di
seluruh tubuh, terutama protein kontraktil otot (30 sam-
Kimball SR, Jffirson LS; Regulation of globat and specifc
pai 50 persen peningkatan). Mekanisme efek tersebut ti- mRt\'lA translation by oral administration of branched-
dak diketahui, tetapi.jelas berbeda dari efek hormon per-
chain amino acids. Biochem Biophys Res Commun 3 l3:423,
2004.
tumbuhan, dengan cara berikut: Hormon perlumbuhan
menyebabkan jaringan terus menerus tumbuh hampir
Kuhn CM: Anabolic steroids. Recent Prog Horm Res 57.411,
2002.
tak terbatas, sedangkan testosteron menyebabkan prote-
in otot dan protein jaringan lainnya, bertambah hanya Layman DK, Baum JI; Dietary protein impact on glycemic con-
dalam r.vaktu beberapa bulan, dalam jumlah yang lebih
trol duringweight loss. J Nutr 134:9685, 2001.
kecil. Begitu protein otot danjaringan lainnya mencapai Mann GE, Yudilevich DL, Sobrevia L: Regulation of amino acid
jumlah maksimum, deposisi protein selanjutnya akan and glucose transporters in endothelial and smooth mttscle
cells. Physiol Rev 83; l8i, 2003.
berhenti meskipun testosteron terus diberikan.
Meijer AJ: Amino acids as regulators and componentS of non-
Eslrogen. Estrogen, hormon kelamin wanita utaina, proteinogenic pathways. J Nutr i3316 Suppl I); 20575,
juga menyebabkan sedikit deposit protein, tetapi penga- 2003.
ruhnya relatif tidak bermakna dibandingkan dengan Moriwaki H, Miwa \ Tajika M, et a!; Branched-chain amino
dengan testostefon. acids as a protein- and energy-source in liver cirrhosis. Bio-
chem Biophys Res Commun 31i:405, 2004.
Tiroksin. Tiroksin meningkatkan kecepatan metabo- Pencharz PB, Ball RO: Amino acid needs for early growth and
lisme seluruh sel, dan akibatnya, secara tidak langsung development. J Nutr I j4(6 Suppl): t 5665, 2004.
akan memengaruhi metabolism protein. Jika karbohidrat Prod'homme M, Rieu I, Balage M, et al: lnsulin and amino
dan lemak tidak cukup tersedia untuk energi, tiroksin acids both strongly participate to the regulation of protein
akan menyebabkan pernecahan protein yang cepat dan metabolism. Curr Opin Clin Nutr Metab Care 7;7I, 2004.
memakainya sebagai sumber energi. Sebaliknya, jika Tessari P: Protein metabolism in liver cirrhosis;
from albumin
jumlah karbohidrat dan lemak cukup tersedia dan asam to muscle myofbrils. Curr Opin Clin Nutr Metab Care 6:79,
amino yang berlebihan.iuga tersedia dalam cairan eks- 2003.
trasel. tiroksin dapat meningkatkan kecepatan sintesis van de Poll MC, Soeters PB, Dettz NE, et ttl; Renal metabolism
protein. Pada binatang atau manusia yang sedang tum- ofantino acids: its role in interorgan amino acid exchange.
Am J Clin Nutr 79:185. 2004.
#i$'
Hati S ai
$uatu'Ot an
:
902
BAB 70 HatiSebagaiSuatu Organ 903
Darah Mengalir Melalui Hati dari Vena Hati Memiliki Aliran LImfe
Porta dan Arteri Hepatika yang Sangat Tinggi
Holi MemilikiAliron Doroh yong Tinggi don Re- Karena pori dalam sinusoid hati sangat permeabel dan
sislensi Voskulor yong Rendoh. Kira-kira 1050 memungkinkan segera berlalunya cairan dan protein ke
mililiter darah mengalir dari vena porta ke sinusoid hati ruang Disse, aliran limfe dari hati biasanya mempunyai
setiap menit, dan tambahan 300 mililiter lagi mengalir konsentrasi protein sekitar 6 g/dl, yang hanya kurang
ke sinusoid dari arteri hepatika, dengan total rata-rata sedikit daripada konsentrasi protein plasn.ra. Selain itu,
1350 ml/menit. Jumlah ini sekitar 27 persen dari sisa permeabilitas ekstrem dari epitelium sinusoid hati me-
curah jantung. mungkinkan terbentuknya limfe dalam jumlah besar.
Rata-rata tekanan di dalam vena porla yang menga- Oleh karena itu, kira-kira setengah dari limfe yang di-
lir ke dalam hati adalah sekitar 9 mm FIg, dan rata-rata bentuk di dalam tubuh di bawah kondisi istirahat mun-
tekanan di dalam vena hepatika yang mengalir dari hati cul di dalam hati.
ke vena cava normalnya hampir tepat 0 mm I'lg. Perbe-
daan tekanan yang kecil ini, hanya 9 mm I{g, menun- Tekonon Tinggi Voskulor Holi dopol Menimbul-
jukkan bahwa tahanan aliran darah melalui sinusoid hati kon Tronsudosi Coiron dori Sinusoid Hoti dqn
normalnya sangat rendah, terutama bila seseorang dapat Kopiler Porlo ke Ronggo Abdomen--Asiles. Bila
memperkirakan bahwa sekitar 1350 mililiter darah me- tekanan vena hepatika meningkat hanya 3 sampai 7 mni
ngalir melalui.jalur ini setiap menit. Hg di atas normal, terjadi transudasi sejumlah besar cair-
an ke saluran limfe dan kebocoran melalui permukaan
Sirosis Holi Songol Meningkolkon Resislensi luar simpai hati langsung ke rongga abdomen. Cairan
Aliron Doroh. Jika sel-sel parenkim hati hancur, sel- tersebut hampir semuanya plasma, berisi 80 sampai 90
sel teisebut digantikan oleh jaringan fibrosa yang akhir- persen protein plasma normal. Pada tekanan vena kava
nya akan berkontraksi di sekeliling pernbuluh darah, 10 sampai 15 mm IIg, aliran Iimfe hati nteningkat sam-
sehingga sangat menghambat darah pofta melalui hati. pai 20 kali dari normal, dan "menetesnya" cairan dari
Proses penyakit ini dikenal sebagai sirosis hati. Penyakit permukaan hati dapat sangat besar sehingga menyebab-
ini lebih umum disebabkan oleh alkoholisme, tetapi pe- kan sejumlah besar cairan bebas di dalarn rongga abdo-
-J
men, yang disebut sebagai asites.Hambatan aliran pofta Film berkecepatan tinggi yang khusus mengenai
melalui hepar juga menyebabkan tekanan kapiler yang kerja sel Kupffer, makrofag fagositik besar yang mem-
tinggi di seluruh sistem pembuluh porta dari saluran batasi sinus venosus hati, menunjukkan bahwa sel-sel
pencernaan, menimbulkan edema pada dinding usus dan ini secara efisien membersihkan darah sewaktu darah
transudasi cairan melalui serosa usus ke dalam rongga melewati sinus; bila satu bakteri berhubungan sementara
abdomen. Hal inijuga dapat menyebabkan asites. dengan sel Kupff'er, dalam waktu kurang dari 0,01 detik
bakteri akan masuk menembus dinding sel Kupffer dan
menetap permanen di dalam sampai bakteri tersebut di-
Pengaturan Massa Hati*Regenerasi cernakan. Mungkin kurang dari I persen bakteri'yang
masuk ke darah porta dari usus berhasil melewati hati ke
Hati inempunyai kemampuan yang menakiubkan un-
dalam sirkulasi sistemik.
tuk mengembalikan dirinya sendiri setelah kehilangan
jaringan hati yang bermakna akibat hepatektomi parsial
atau jejas hati akut, selama jejas tersebut tidak diper-
parah oleh infeksi virus atau peradangan. Hepatektomi
Fungsi Metabolik Hati
parsial, yang mengambil sampai 70 persen bagian hati, Hati merupakan suatu kumpulan besar sel reaktan kimia
menyebabkan lobus yang tersisa membesar dan me- dengan laju metabolisme yang tinggi, saling memberi-
ngembalikan hati ke ukuran sebelumnya. Regenerasi kan substrat dan energi dari satu sistem metabolisme ke
ini berlangsung sangat cepat dan membutuhkan waktu sistem yang lain, mengolah dan menyintesis berbagai zat
hanya 5 sampai 7 hari pada tikus. Selama regenerasi yang diangkut ke daerah tubuh lainnya, dan melakukan
hati, hepatosit diperkirakan mengalami replikasi seba- berbagai fungsi rnetabolisme lain. Karena itu, bagian
nyak satu atau dua kali, dan setelah tercapai ukuran dan terbesar disiplin ilmu biokimia menulis mengenai reaksi
volume hati sebelumnya, hepatosit kembali kepada kea- metabolisme dalam hati. Tetapi di sini, dirangkumkan
daannya semula. fungsi metabolisme yang terutama penting dalam me-
Pengaturan regenerasi hati yang cepat ini masih be- mahami kesatuan fisiologis tubuh.
lum diketahui secara jelas, namun faktor pertumbuhan
hepatosit (hepatocyte growth factor, HGF) sepertinya
merupakan faktor yang penting untuk menyebabkan Metabolisme Karbohidrat
pembelahan dan pertumbuhan sel hati. HGF diproduk-
Dalam metabolisme karbohidrat, hati melakukan fungsi
si oleh sel mesenkimal di dalam hati dan jaringan lain,
berikut ini, seperli yang dirangkum dari Bab 67:
namun bukan hepatosit. Kadar HGF darah mening-
kat lebih dari 20 kali lipat setelah hepatektomi parsial, 1. Menyimpan glikogen dalam jumlah besar
namun respons mitogenik biasanya ditemukan hanya 2. Konversi galaktosa dan liuktosa menjadi glu-
di dalam hati setelah operasi ini, menunjukkan bahwa kosa
HGF mungkin teraktifkan hanya pada sel yang bersang- 3. Glukoneogenesis
kutan. Faktor pertumbuhan lain, terutama epidermal 4. Pembentukan banyak senyawa kimia dari pro-
growthfactor, dan sitokin seperti tuntor necrosis factor duk antara metabolisme karbohidrat
dan interleukin 6 dapatjuga terlibat dalam merangsang
regenerasi sel hati. Hati terutama penting untuk memperlahankan kon-
Setelah hati kembali kepada ukuran sebelumnya, sentrasi glukosa darah normal. Penyimpanan glikogen
proses pembelahan sel hati berakhir. Sekali lagi, fak- memungkinkan hati mengambil kelebihan glukosa dari
tor-faktor yang terlibat dalam hal ini belum diketahui, darah, menyimpannya, dan kemudian mengembalikan-
walau transforming growthfactor p, suatu sitokin yang nya kembali ke darah bila konsentrasi glukosa darah
disekresikan oleh sel hati, merupakan penghambat kuat mulai turun terlalu rendah. Fungsi ini disebut /lngsi
proliferasi sel hati dan telah dipikirkan berfungsi seba- penyangga glukosa hati. Pada orang dengan fungsi hati
gai pengakhir regenerasi hati. yang buruk, konsentrasi glukosa darah setelah memakan
Percobaan flsiologi menunjukkan bahwa pertum- rnakanan tinggi karbohidrat dapat meningkat dua atau
buhan hati sangat diatur oleh beberapa sinyal yang ti- tiga kali lebih tinggi dibandingkan pada orang dengan
dak diketahui yang berkaitan dengan ukuran tubuh, fungsi hati yang normal.
sehingga perbandingan berat badan-hati yang optimal Glukoneogenesr.s dalam hati juga penting untuk
dipertahankan untuk fungsi metabolik optimal. Namun, mempertahankan konsentrasi normal glukosa darah,
pada penyakit hati yang berhubungan dengan fibrosis, karena glukoneogenesis hanya terjadi secara bermakna
peradangan, atau infeksi virus, proses regenerasi hati apabila konsentrasi glukosa darah mulai menurun di
sangat terganggu, dan fungsi hati memburuk. bawah normal. Pada keadaan demikian, sejumlah besar
asam amino dan gliserol dari trigliserida diubah menjadi
glukosa, dengan demikian membantu mempertahankan
Sistem Makrofag Hepatik konsentrasi glukosa darah yang relatif normal.
1. Oksidasi asam lemak untuk menyuplai energi bulkan ko m a h ep at i k dan kem ati an. S ebenarnya, bahkan
bagi fungsi tubuh yang lain penurunan aliran darah yang besar melalui hati-yang
2. Sintesis.kolesterol, fosfolipid, dan sebagain be- kadangkala terjadi bila timbul pintasan antara vena
sar lipoprotein porta dan vena cava-dapat menyebabkan jumlah amo-
3. Sintesis lemak dari protein dan karbohidrat nia yang berlebihan dalam darah, suatu keadaan yang
sangat toksik.
Untuk memperoleh energi dari lemak netral, lemak
Pada dasarnya semua protein plasma, kecuali bagi-
pertama-tama dipecah menjadi gliserol dan asam lemak;
an dari gamma globulin, dibentuk oleh sel hati. Sel hati
kemudian asam lemak dipecah oleh oksidasi beta men-
jadi radikal asetil berkarbon 2 yang membentuk asetil- menghasilkan kira-kira 90 persen dari semua protein
plasma. Sisa gamma globulin adalah antibodi yang di-
koenzim I (asetil-koA). Asetil-KoA dapat memasuki
bentuk terutama oleh sel plasma dalam jaringan limfe
siklus asam sitrat dan dioksidasi untuk membebaskan
tubuh. Hati mungkin dapat membentuk protein plasma
sejumlah energi yang sangat besar. Oksidasi beta dapat
pada kecepatan maksimum 15 sampai 50 gram/hari.
terjadi di semua sel tubuh, namun terutama terjadi de-
Oleh karena itu, bahkan jika tubuh kehilangan sebanyak
ngan cepat dalam sel hati. Hati sendiri tidak dapat meng-
gunakan semua asetil-KoA yang dibentuk; sebaliknya, separuh protein plasma, jumlah ini dapat digantikan da-
lam waktu 1 atau2 minggu.
asetil-KoA diubah melalui kondensasi dua molekul asc-
til-KoA menjadi asam asetoasetat, yaitu asam dengan Hal ini menarik terutama bahwa kehilangan pro-
kelarutan tinggi yang lewat dari sel hati masuk ke cairan
tein plasma menimbulkan mitosis sel hati yang cepat
dan pertumbuhan hati menjadi lebih besar; pengaruh ini
ekstrasel dan kemudian ditranspor ke seluruh tubuh un-
tuk diabsorbsi oleh.jaringan lain. Jaringan ini kemudian digandakan oleh kecepatan pengeluaran protein plasma
mengubah kembali asam asetoasetat menjadi asetil-KoA
sampai konsentrasi plasma kembali normal. Pada pe-
dan kemudian mengoksidasinya dengan cara biasa. Jadi,
nyakit hati kronis (contohnya sirosis), protein plasma,
seperti albumin, dapatturun ke nilai yang sangat rendah,
hati berperan pada sebagian besar metabolisme lemak.
- Kira-kira 80 persen kolesterol yang disintesis di menyebabkan edema generalisata dan asites, seperti
yang telah djelaska.n di Bab 29.
dalam hati diubah menjadi garam empedu, yang kemu-
dian disekresikan kembali ke dalam empedu; sisanya
Di antara fungsi hati yang paling penting adalah ke-
mampuan hati untuk membentuk asam amino teftentu
diangkut dalam lipoprotein dan dibawa oleh darah ke
dan juga membentuk senyawa kimia lain yang penting
semua sel jaringan tubuh. Fosfolipid juga disintesis di
hati dan terutama ditranspor dalam lipoprotein. Kedua-
dari asam amino. Misalnya, yang disebut asam amino
nonesensial dapat disintesis semuanya dalam hati. Un-
nya, fosfolipid dan kolesterol, digunakan oleh sel untuk
tuk itu, mula-mula dibentuk asam keto yang mempunyai
membentuk membran, struktur intrasel, dan bermacam-
komposisi kimia yang sama (kecuali pada oksigen keto)
macam zat kimia yang penting untuk fungsi sel.
dengan asam amino yang akan dibentuk. Kemudian,
Hampir semua sintesis lemak dalam tubuh dari kar-
satu radikal amino ditransfer melalui beberapa tahap
bohidrat dan protein juga terjadi di hati. Setelah lemak
transaminasi dari asam amino yang tersedia ke asam
disintesis di hati, lemak ditranspor dalam lipoprotein ke
jaringan lemak untuk disimpan. keto untuk menggantikan oksigen keto.
ferritin hati bekerja sebagai penyangga besi darah dan Akhirnya, salah satu jalan utama untuk ekskresi kal-
juga sebagai media penyimpanan besi. Fungsi lain hepar sium dari tubuh adalah sekresi oleh hati ke dalam empe-
dalam hubuirgannya dengan metabolisme besi dan pem- du, lalu diangkut ke usus dan hilang dalam feses.
bentukan sel darah merah dibicarakan di Bab 32.
darah oleh transferin, dan (2) rantai lurus dari empat inti hati tidak terganggu. tetapi sel darah merah dihemolisis
pirol yaitu substrat yang nantinya akan dibentuk menja- begitu cepat sehingga se1 hati tidak dapat mengekskre-
di pigmen empedu. Pigmen peftama yang dibentuk ada- si bilirubin secepat pembentukannya. Oleh karena itu,
lah biliverdin, tetapi pigmen ini dengan cepat direduksi konsenlrasi plasma bilirubin bebas meningkat di atas
menjadi bilirubin bebas. yang secara beftahap dilepas- rrilai normal, Selain itu. kecepatan pcmbentukan urobili-
kan dari makrolag ke dalam plasma. Bilirubin bebas nogen dalam usus sangat meningkat, dan sebagian besar
dengan segera bergabung sangat kuat dengan albumin urobilinogen diabsorbsi ke dalam darah dan akhirnya
plasma dan ditranspor dalam kombinasi ini melalui da- diekskresikan ke dalam urin.
rah dan cairan interstisial. Sekalipun berikatan dengan
protein' plasn.ra, bilirubin ini masih disebut "bilirubin lklerus Obshuktif Disebobkon oleh Obstruksi
bebas" untuk membedakannya dari "bilirubin terkon;u- Duklus Bilioris olou Penyokit Holi. Ikterus obstruk-
gasi" yang akan dibicarakan nanti. tifdisebabkan oleh obstruksi duktus biliaris (yang sering
Dalam beberapa jam, bilirubin bebas diabsorbsi terjadi bila sebuah batu empedu atau kanker menutupi
melalui membran sel hati. Sewaktu memasuki sel hati, duktus koledokus) atau kerusakan sel hati (yang terja-
bilirubin dilepaskan dari albumin plasma dan segera se- di pada hepatitis), kecepatan pembentukan bilirubinnya
telah itu kira-kira 80 persen dikonjugasi dengan asam normal, tetapi bilirubin yang dibentuk tidak dapat lewat
glukuronat untuk membentuk bilirubin glukuronida, dari darah ke dalam usus. Bilirubin bebas masih masuk
kira-kira I 0 persen berkonjugasi dengan sulfat memben- ke sel hati dan dikonjugasi dengan cara yang biasa. Bi-
tuk bilirubin sulfut, dan sekitar l0 persen berkonjugasi lirubin terkonjugasi ini kemudian kembali ke dalam da-
dengan berbagai zat lainnva. Dalarn bentuk ini, bilirubin rah, mungkin karena pecahnya kanalikuli biliaris l,ang
dikeh"rarkan melalui proses transpor aktif ke dalam ka- terbendung dan pengosongan langsung ke saluran limfe
nalikuli empedu dan kemudian masuk ke usus. yang meninggalkan hati. Jadi, kebanyakan bilirubin da-
lam plasma menjadi bilirubin terkonjugasi dan bukan
Pembenlukon don Nosib Urobilinogen. Sekali bilirubin bebas.
berada di dalam usus, kira-kira setengah dari bilirubin
"konjugasi" diubah oleh kerja bakteri nenjadi urobili- Perbedoon Diognoslik onloro lklerus Hemolitik
nogenyang mudah larut. Beberapa urobilinogen direab- don lklerus Obskuktif. Uji laboratoriurn kimia dapat
sorbsi melalui mukosa usus kembali ke dalarn darah. dipakai untuk membedakan bilirubin bebas dari biliru-
Sebagian besarnya diekskresikan kembali oleh hati ke bin terkonjugasi dalam plasma. Pada ikterus hemolitik.
dalam usus, tetapi kira-kira 5 persen diekskresikan oleh hampir semua bilirubin dalam bentuk "bebas.',; pada ik-
ginjal ke dalam urin. Setelah terpapar dengan udara terus obstruktif, bilirubin terutama dalam bentuk,,kon-
dalam urin, urobilinogen teroksidasi rnenjadi urobilin,. jugasi." Suatu uji yang disebut reaksi van den Bergh
sedangkan, di dalam feses, urobilinogen diubah dan dapat digunakan untuk membedakan keduanya.
dioksidasi menjacli sterkobilin. Hubungan antara bili- Bila terdapat obstruksi total aliran unpedu, tidak ada
rubin dan produk bilirubin yang lain ditunjukkan pada bilirubin yang dapat mencapai usus untuk diubah menja-
Gambar 70-2. di urobilinogen oleh bakteri. Oleh karena itu, tidak ada
urobilinogen yang diabsorbsi ke dalam darah dan tidak
ada yang dikeluarkan oleh ginjal ke dalam urin. Akibat-
lkterus-Bilirubin Berlebihan nya, pada ikterus obstruksi total, uji untuk urobilinogen
pada Cairan Ekstrasel dalam urin adalah negatif. Selain itu, feses berwarna se-
pefii dempul karena kurangnya sterkobilin dan pigmen
"lkterus" adalah per.varnaan jaringan tubuh menjadi empedu lainnya.
kekuning-kuningan, rneliputi kekuning-kuningan pada Perbedaan penting lain antara bilirubin bebas dan
kulit dan jaringan dalam. Penyebab umum ikterus ada- terkonjugasi adalah bahrva ginjal dapat mengeluarkan
lah adanya sejumlah besar bilirubin dalam cairan eks- sejumlah kecil bilirubin terkonjugasi dengan kelarutan
trasel, baik bilirubin bebas atau bilirubin terkonjugasi. tinggi tetapi bukan bilirubin bebas terikat-albumin.
Konsentrasi bilirubin plasma normal, meliputi hampir Oleh karena itu, pada ikterus obstruktif berat sejumlah
seluruhnya bentuk bebas, rata- rata 0,5 mg/dl plasma. bilirubin terkonjugasi yang bermakna terlihat dalam
Pada keadaan abnormal tertentu, nilainya dapat me- urin. Keadaan ini dapat diperlihatkan hanya dengan
ningkat sampai 40 mg/dl, dan banyak dari bilirubin ini mengocok urin dan mengamati busanya, yang menjadi
menjadi tipe koniugasi. Kulit biasanya mulai tampak berwarna sangat kuning. Jadi, dengan memahami fisio-
kuning bila konsentrasinya meningkat kira-kira trga kali logi ekskresi bilirubin oleh hati dan kegunaan beberapa
normal-yaitu, di atas 1,5 mg/dl. u.ji yang sederhana, maka sering dapat dibedakan antara
Penyebab ikterus yang umum adalah (l) mening- berbagai tipe penyakit hemolitik dan penyakit hati, dan
katnya pemecahan sel darah merah, dengan pelepasan menentukan derajat keparahan penyakit.
bilirubin yang cepat ke dalam darah, dan (2) sumbatan
duktus biliaris atau kerusakan sel hati sehingga bah-
kan jumlah bilirubin yang biasa sekalipun tidak dapat Kepustakaan
diekskresikan ke dalam saluran pencernaan. Dua tipe
ikterus ini disebut, befiurut-turut ikterus hentolitik dan AIison MR, Vig P, Russo E et al; Hepatic stem cells. from inside
ikterus obstruklfl Keduanya berbeda satu sama lain da- and outside the liver? Cell Prolif 37;1, 2004.
lam cara berikut ini. Angulo P; Nonalcoholic fatty liver disease. N Engl J Med
346. 1 22 t, 2002
lkterus Hemolitik Disebqbkon Hemolisis Sel Ankoma-Sey V: Hepatic regeneration revisiting the myth of
Doroh Meroh. Pada ikterus hemolitik, fungsi ekskresi Prontetheus. Nev,s Physiol sci I4:149, 1999.
908 UNIT Xlil Metabolisme dan Pengaturan Suhu
Barthel A, Schmoll D: Novel concepts in insulin regulation of Li MK, Crawford JM. The pathology of cholestasis. Semin Liver
hepatic gluconeogenesis. Am J Physiol Endocrinol Metab dis 21.21,2001.
285.E685,2003. Portincasa P, Moschetta A, Mazzone A, et al: Water handling
Bauer M: heme oxygenase in liver transplantation: heme ca- and aqttaporins in bile formation: recent advances and re-
tabolism and metabolites in the search offunction. Hepato- search trends. J Llepatol 39 864, 2003.
log/ 38:286,2003. Ramadori G, Saile B: Mesenclrymal cells in the liver-one cell
Black D, Lyman S, Heider TR, Behrns KE: Molecular and cel- type or two? Liver 22.283, 2002.
lular features of hepatic regeneration. J Surg res I 17:306, Reichen J: The role ofthe sinusoidal endothelium in liver func-
2004. tion. News Physiol Sci l4:117, 1999.
Bonder CS, Kubes P; The future of GI and liver research: edi- Sands JM: Mctmmalian urea transporters. Annu Rev Physiol
torial perspectives. IL Modulating leukocyte recruitment to 65:513,2003.
splanchic organs to reduce inflammation. Am J Physiol Gas' Schoemaker MH, Moshage H; DeJying death: the hepatocyte's
trointest Liver Physiol 284:G729, 2003. sut"vival kit. Clin Sci (Lond) 107:13, 200'/.
Crispe IN: Hepatic T cells and liver tolerance. Nat Rev Immunol Schrier RW, Gttrevich AK, Cadnapaphornchai MA: Pathoge-
3.5t,2003. nesis and management of sodium and water retention in
Diehl AM: Nonalcoholic steatosis and steatohepatitis. IV Non- cardiac failure and circhosis. Semin Nephrol 21 : 1 57, 2001.
alcoholic fatty liver disease abnormalities in macrophage Su CL. Lipopolysaccharides in liver injuy: moLecular mecha-
function and cytokines. Am J Physiol Gastrointest Liver nisms of Kuppfer cells activation. Am J Physiol Gastrointest
Physiol 282:GI,2002. Liver Physiol 283.G256, 2002.
Gines P, Cardenas A, Arroyo:ll Rodes J: Management of citho- Trauner M, Boyer.IL: Bile salt tlansporters: ntolecular charac-
sis and ascites. N Engl J Med 350:1616, 2004. terization, function, and regulalion. Phl,siol Rev 83.633,
Gines P, Guevara M, Arroyo V Rodes J: Hepatorenal syndrome. 2003.
Lancet 362:1819, 2003. WolkoJf AW Cohen DE: Bile acid regulation of hepatic physio-
Iredale JP: Cirrhosis: new research provides a basis for ratio' logy. L Hepatocyte transport of bile acids. Am J Physiol
nal and targeted treatments. BMJ 32'7: I 43, 2003. Gastrointest Liver Physiol 284:G 1 75, 2003.
Koniaris LG, McKillop IH, Schwartz SI, Zimmers TA: Liver re'
generation. J Am Coll Surg 197:631, 200j.
BAB 77
Keseimbangan Dieti
Aturan P'€mbefiaft'
Makanan;'Obe$itas, '
dan Kelaparani
Vitarnin dan fuIinerel
]:]
Asupandan-Fenge[*4, ."'
Energ,i O,lseimbangkan 't"fl,
Da@fieCdaan Siap
Asupau karbohid14t,, lemat<, :dan',protein'* tia--,'
kan energi yang dqFai.digunakan unfuk menjalnaken,,,,.'
lemak, mineral. dan vitamin yang berbeda-beda, maka keseimbangan yang wajar juga
harus dipertahankan di antara semua jenis makanan ini sehingga semua segmen sis-
tem metabolisme tubuh dapat dipasok dengan bahan yang dibutuhkan. Bab ini akan
membicarakanpengaturanaSupanmakananagarsesuaidengankeburuhanmetabo-
lismerubuhdanbeberapamasalahuntukmenjagakeseimbangandiantaraberbagai
jenis makanan
Diet
909
, -:l.it,i
:,1, :,:r,
r:t.t:::,i;l
910 UNIT Xlil Metabolisme dan Pengaturan Suhu
riasi dalam persentase rata-rata yang diabsorbsi dari duk biji-brlian. Lemak dapat keliru diartikan dalam diet
traktus gastrointestinal: kira-kira 98 persen karbohidrat, karena biasanya terdapat sebanyak 100 persen lemak,
95 persen lemak, dan 92 persen protein. Karenan,va, sedangkan protein dan karbohidrat keduanya tercampur
r ata-r ata e ne rg i yang s e c ar a f sz o/ogls tersedi a dalam se- dalam ntedia berair sehingga setiap zat ini biasanya me-
tiap gram ketigajenis makanan yang tersedia pada diet, rvakili kurang dari 25 persen berat makanan. Oleh ka-
adalah sebagai berikut: rena itu, lemak sebagai segumpal bagian mentega yang
Kalori dicampurkan dengan keseluruhan kentang, sering kali
Karbohidrat 4 berisi energi sejumlah kentang itu sendiri.
Lemak I Rolo-rolo Kebutuhon Horion Prolein Adoloh
Protein 4
30 sompoi 50 Grom. Duapuluh sampai 30 gram
Rata-rata orang Amerika memperoleh sekitar 15 protein tubuh dipecahkan dan digunakan untuk meng-
persen energinya dari protein, 40 perser-r dari lemak, dan hasilkan zat kimia tubuh lainnya setiap hari. Oleh sebab
45 persen dari karbohidrat. Di sebagian besar negara itu, semua sel harus terus menerus membentuk protein
non-Barat, kuantitas energi yang dihasilkan dari karbo- baru unluk menggantikan protein yang telah diuraikan,
hidratiauh melebihi yang dihasilkan baik oleh protein, dan suplai protein dalam makanan dibutuhkan untuk
maupun lemak. Memang, di beberapa bagian dunia yang memenuhi tujuan ini. Seorang manusia rata-rata dapat
ketersediaan dagingnya sangat jarang. energi yang di- mempertahankan cadangan protein normal, asalkan
terima dari gabungan lemak dan protein mungkin tidak asupan hariannya di atas 30 sampai 50 grant.
lebih besar dari 15 sampai 20 persen. Walaupun demikian, sepefti dibicarakan di Bab 69,
Tabel 71-1 memperlihatkan komposisi makanan ter- sebagian protein tidak mempunyai jumlah asam amino
tentu, yang menggambarkan terutama proporsi lemak esensial yang cukup dan oleh karena itu tidak dapat di-
dan protein yang tinggi pada produk daging, dan propor- pergunakan untuk mengganti protein yang diuraikan.
si tinggi karbohidrat pada sebagian besar sayur dan pro- Protein sepefti itu disebut protein parsial, dan bila
TABEL 71-1 . Kandungan Protein, Lemak, dan Karbohidrat dalam Berbagai Jenis Makanan
jumlahnya banyak dalam diet, maka kebutuhan harian Jika protein dioksidasi oleh sel, maka koefisien respi-
protein akan lebih besar dari normal. Umumnya, pro- ratorik rata-ratanya adalah 0,80. Penyebab nilai koefi-
tein yang dihasilkan dari bahan makanan hewani lebih . sien respiratorik lemak dan protein yang lebih rendah
lengkap daripada protein yang dihasilkan dari sumber sa- daripada karbohidrat adalah karena sebagian besar dari
yuran dan biji-bijian. Contohnya. protein jagung hampir oksigen yang bermetabolisme dengan makanan ini di-
tidak mengandung triptofan; salah satu dari asam amino perlukan untuk mengikat kelebihan atom hidrogen yang
esensial. Oleh sebab itu, orang-orang dari negara yang terdapat di dalam molekul makanan itu, sehingga lebih
kurang beruntung secara ekonomi yang mengonsumsi sedikit karbon dioksida yang dibentuk dalam hubungan-
jagung sebagai sumber protein utama kadang mengala- nya dengan oksigen yang digunakan.
mi sindrom defisiensi protein yang disebut sebagai laua- Kini kita bicarakan bagaimana seseorang menggu-
siorkor, yang meliputi kegagalan pertumbuhan, letargi, nakan koefisien respiratorik tersebut untuk menentukan
depresi mental, dan edema yang disebabkan konsentrasi penggunaan relatif berbagai j enis makanan yang berbeda
protein plasma yang rendah. oleh tubuh. Perlama, kita ingat kembali dari Bab 39, bah-
wa pengeluaran karbon dioksida oleh paru dibagi dengan
Korbohidrol don Lemok sebogoi "Penghemol ambilan oksigen selama waktu yang sama, disebut seba-
Prolein." Jika diet mengandung sejumlah besar karbo- gai rasio penggantian respiratorik. Dalam waktu satu
hidrat dan lemak, hampir semua energi tubuh dihasilkan jam atau lebih, rasio penggantian respiratorik akan tepat
dari keduajenis zat ini, dan sedikit yang dihasilkan dari sama dengan rata-rata koefisien respiratorik reaksi me-
protein. Oleh karena itu, baik karbohidrat maupun lemak tabolisme di seluruh tubuh. Jika seseorang mempunyai
dianggap sebagai penghemat proteir. Sebaliknya, pada koefisien respiratorik 1,0, maka ia dapat memetabolisme
saat kelaparan, setelah karbohidrat dan lemak menjadi hampir seluruh karbohidrat karena koefisien respiratorik
berkurang, maka cadangan protein tubuh lalu digunakan untuk metabolisme lemak dan protein keduanya kurang
dengan cepat untuk menghasilkan energi, kadang-ka- dari 1,0. Demikian pula, jika koefisien respiratorik se-
dang dengan kecepatan yang mendekati beberapa ratus kitar 0,70, tubuh hampir seluruhnya memetabolisme le-
gram per hari, bukan seperti kecepatan normal sehari- mak, tanpa karbohidrat dan protein. Dan, akhirnya, jika
harinya yaitu 30 sampai 50 gram. kita mengabaikan metabolisme protein yang biasanya
dalam jumlah kecil, maka koefisien repiratorik antara
Metode untuk Menentukan 0,70 dan 1,0, menggambarkan kurang lebih rasio meta-
bolisme karbohidrat terhadap lemak. Supaya lebih tepat,
Penggunaan Metabolik Protein, seseorang dapat mula-mula menentukan penggunaan
Karbohidrat, dan Lemak protein dengan mengukur ekskresi nitrogen dan kemu-
dian, dengan menggunakan rumus matematika yang
Ekskresi Nilrogen Dopol Digunokon unluk Pe-
sesuai, dapat dihitung secara hampir tepat penggunaan
nenluon Melobolisme Prolein. Rata-rata protein
ketiga jenis bahan makanan.
mengandung kira-kira 16 persen nitrogen. Selama meta-
Beberapa temuan penting dari studi penelitian koefi-
bolisme protein, sekitar 90 persen nitrogen protein dike-
sien respiratorik adalah sebagai berikut:
luarkan ke dalam urin dalam bentuk ureum, asam urat,
kreatinin, dan produk nitrogen lain yang tidak begitu t. Segera setelah makan, hampir semua makanan yang
penting. Sisa I 0 persen dikeluarkan ke dalam feses. Oleh dimetabolisme adalah karbohidrat, sehingga koefisi-
karena itu, kecepatan penguraian protein dalam tubuh en respiratorik pada saat tersebut mendekati 1,0.
dapat diperkirakan dengan mengukur jumlah nitrogen 2. Kurang lebih 8 sampai 10.jam setelah makan, tubuh
dalam urin, lalu menambahkan l0 persen nitrogen lain telah menggunakan semua cadangan karbohidrat-
yang dikeluarkan ke dalam feses, dan dikalikan dengan nya,'dan koefisien respiratoriknya mend.ekati koefi-
6,25 (yaitu,100/16) untuk menentukan jumlah total me- sien untuk metabolisme lemak, yaitu sekitar 0,70.
tabolisme protein dalam gram per hari. Jadi, ekskresi 8 3. Pada diabetes melitus tidak terkontrol, sangat sedi-
gram nitrogen dalam urin setiap hari berafti telah terjadi kit karbohidrat yang digunakan oleh sel tubuh pada
penguraian protdin sekitar 55 gram. Jika asupan prote- keadaan apapunJ karena dibutuhkan insulin. Oleh
in harian kurang dari penguraian protein harian, maka karena itu, jika diabetes sangat berat, maka setiap
orang tersebut dikatakan mengalami keseimbangan ni- saat koefisien respiratorik tetap mendekati koefisien
trogen negatif, yang berarti bahwa cadangan protein tu- metabolisme lemak, yaitu 0,70.
buhnya berkurang setiap harinya.
TABEL 71-2. Neurotransmiter dan Hormon yang Memengaruhi Pusat Makan dan Pusat Kenyang di Hipotalamus
l
a.Me\aho eyietstimul ating kA rmon (cr,MSH)
Leptinl;,,,, .., ':'7 u tpp,, epti d a .Y*N F Y )
ei ua real( nnp|,s"'*
Serotohin ,: Hormon pemekat-melanin (MCH)
Nbi.ep.,,irielijn OreksinAdanB '
asupan makanan. Contohnya, lesi nukelus paraventrikular neuron yang memproduksi zat orehsigenik neuropeptida
sering kali menimbulkan proses makan yang berlebihan, y (NPy) dan agouti-related protein (AGRP). Aktivasi
sedangkan lesi nukleus dorsomedial biasanya menekan neuron POMC akan mengurangi asupan makanan dan
perilaku rnakan. Seper-ti yang akan dibahas kemudian, meningkatkan pengeluaran energi, sedangkan aktivasi
nukelus arkuata merupakan bagian hipotalamus tempat neuron NPY-AGRP akan meningkatkan asupan makanan
berbagai honnon yang dilepaskan dari saluran pencernaan dan mengurangi pengeluaran energi. Seperti yang akan
dan jaringan adiposa berkumpul untuk mengatur asupan dibahas kemudian, neuron-neuron tersebut agaknya men-
rnakanan dan pengeluaran energi. jadi target utama bagi kerja beberapa hormon yang meng-
Terdapat banyak interaksi kimiawi antar neuron di hi- atur nafsu makan, meliputi leptin, insulin, kolesistokinin
potalamus dan pusat-pusat tersebut, secara bersama-sama (CCK), dan ghrelin. Bahkan, neuron-neuron nukleus
mengoordinasi berbagai proses yang mengatur perilaku arkuatus menjadi tempat berkumpulnya sejumlah besar
makan dan persepsi rasa kenyang. Nukleus-nukleus hipo- sinyal dari perifer dan saraf yang mengatur penyimpanan
talamus tersebut juga memengaruhi sekresi beberapa hor- energi.
mon yang penting dalam mengatur keseimbangan energi Neuron POMC melepaskan u,-MSH,,yang kemudian
dan metabolisme, meliputi sekresi yang berasal dari ke- bekerja pada reseptor melanokortin yang terutama dite-
'mukan
lenjar tiroid dan adrenal, serta sel-sel pulau pankreas. di neuron nukleus paraventrikular. Meskipun
Hipotalamus inenerima sinyal saraf dari saluran pen- terdapat sedikitnya lima subtipe reseptor melanokorlin
cemaan yang memberikan informasi sensorik mengenai (MCR), MCR-3 dan MCR-4 terutama penting dalam peng-
isi lambung, sinyal kimia dari zat nutrisi dalam darah (glu- aturan asupan makanan dan keseimbangan energi. Akti-
kosa, asam amino, dan asam lemak) yang menandakan vasi reseptor-reseptor tersebut akan mengurangi asupan
rasa kenyang, sinyal dari hormon gastrointestinal, sinyal makanan dan pada saat yang sama juga akan mening-
dari hormon yang diiepaskan oleh jaringan lemak, dan katkan pengelUaran energi. Sebaliknya, inhibisi MCR-3
sinyal dari korteks serebri (penglihatan, penciuman, dan dan MCR-4 akan sangat meningkatkan asupan makanan
pengecapan) yang memengaruhi perilaku makan. Seba- dan mengurzulgi pengeluaran energi. Pengaruh aktivasi
gian input saraf ke hipotalamus diperlihatkan pada Gam- MCR untuk meningkatkan pengeluaran energi kelihatan-
bar 7l-1. nya diperantarai, paling tidak sebagian, oleh aktivasi jaras
Pusat makan dan kenyang di hipotalamus memiliki sarafyang berjalan dari nukleus paraventrikel ke nukleus
kepadatan reseptor yang tinggi untuk neurotransmiter dan traktus solitarius dan menstimulasi aktivitas sistem saraf
hormon yang memengaruhi perilaku makan. Sebagian dari Simpatis.
banyak zat y ang telahterbukti mampu mengubah perila(u Sistem melanokortin hipotalamus sangat berperan pen-
nafsu makan dan rasa lapar pada beberapa percobaan di- ting dalam pengaturan penyimpanan energi fubuh, dan de-
cantumkan pada Tabel 11.-2 dan secara garis besar dibagi fek penghantaran sinyal dijaras melanokortin terjadi pada
atas (l) zat oreksigenikyangmenstimulasi rasa lapar, atau ,obesitas yang ekstrem. Bahkan, mutasi MCR-4 menjadi
(2) zat anoreksigenik yang menghambat rasa lapar. penyebab monogenik (gen tunggal) pada obesitas manu-
sia yang paling umum dijumpai, dan beberapa penelitian
Neuron don Neurolronsmifer di Hipololomus menunjukkan bahwa mutasi MCR-4 dapat menjadi pe-
yong Merongsong otou Menghombol Periloku nyebab sebanyak 5 sampai 6 persen kasus obesitas parah
Mokon. Terdapat dua jenis neuron di nukleus arkuatus dengan onset dini pada anak-anak. Sebaliknya, aktivasi
yang sangat penting sebagai pengatur nafsu makan dan berlebihan pada sistem rnelanokortin akan mengurangi
pengeluaran energi (Gambar 11-2): (I) neuron proopio- nafsu makan. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa
m el ano kor t in (P O MC) yang m empro dukst a-m eI an o cy t e- aktivasi yang berlebihan tersebut dapat berperan pada
stimulating hormon (a-MSH) bersama dengan cocaine timbulnya anoreksia yang terkait dengan infeksi berat dan
and' amphetamine-related transcript (CART), dan (2) tumor kanker.
914 UNIT XIll Metabolisme dan Pengaturan Suhu
GAMBAR 71'2. Pengaturan keseimbangan energi oteh dua jenis neuron nukleus arkuatus: (1) neuron pro-opiomelanokortin (pOMC)
yang melepaskan u-melanocyte-stimulating hormon (a-MSH) dan cocaine- and amphetamine-related transcript (CART), menurunkan
asupan makanan dan meningkatkan pemakaian energi; dan (2) neuron yang membentuk agouti related protein (AGR?) da.n neuropeptida
Y (NPY), meningkatkan asupan makanan dan menurunkan pemakaian energi. a-MSH yang dilepaskan oleh neuron pOMC meraingsang
reseptor melanokortin (MCR-3 dan MCR-4) pada nuklei paraventrikular (PVN), yang kemudian mengaktifkan jaras neuron yang menlutir
ke nukleus traktus solitarius (NIS) dan me.ningkatkan aktivitas simpatis dan pemakaian energi. AGCP beraksi sebagai antigoiis l,lin-1.
lnsulin, leptin, dan kolesistokinin ICCK) herupakan hormon yang menghambat neuron-neuron AGRp-Npy dan-meranglsang neL.tron-
neuron POMC-CART yang berdekatan, sehingga menurunkan asupan makanan. Ghrelin, suatu hormon yang disekresikai darilambung,
mengaktifkan neuron-neuron AGRP-NPY dan merangsang asupan makanan. LepR, reseptor leptin;
'yF-,
reseptor neuropeptida y1 .
(Digambar ulang dari Barsh GS, Schwartz MW: Nature Rev Genetics 3:589, 2002).
AGRP yang dilepaskan dari neuron oreksigenik di kerja mekanik dasar dari proses makan. Hewan tersebut
hipotalamus merupakan antagonis alamiah terhadap masih dapat mengeluarkan liur, menjilat bibimya, mengu-
MCR-3 dan MCR-4, dan kemungkinan akan meningkat- nyah makanan, dan menelan. Oleh karena itu, mekanika
kan perilaku makan dengan cara menghambat pengaruh proses makanyang sesungguhnya diatur oleh pusat saraf
c-MSH untuk menstimulasi reseptor melanokortin (lihat di batang otak. Fungsi.pusat makan yang lain, selanjut-
Gambar 7l-2). Meskipun peran AGRP dalam pengaturan nya, adalah untuk mengatur jumlah asupan makanan dan
fisiologis asupan makanan belum jelas diketahui, pem- mernbangkitkan pusat-pusat makan tersebut agar kerja
bentukan AGRP yang berlebihan pada tikus dan manusia, mekanik proses makan dapat dilakukan.
akibat mutasi gen, akan menimbulkan perilaku makan Pusat saraf yang lebih tinggi dari hipotalamus juga
yang berlebihan dan obesitas. berperan penting dalam pengaturan perilaku makan, ter-
NPY juga dilepaskan dari neuron oreksigenik di nuk- utama dalam pengaturan nafsu makan. Pusat-pusat ini
lei arkuatus. Bila simpanan energi tubuh rendah, neuron meliputi amigdala dan korteks prefrontal, yang berdekat=
oreksigenik akan teraktivasi untuk melepaskan NPI yang an dengan hipotalamus. Harus diingat kembali menge-
akan merangsang nafsu makan. Pada saat yang sama, pe- nai pembahasan sensasi bau di Bab 53 bahwa sebagian
micuan neuron POMC dikurangi, sehingga akan mengu- amigdala merupakan bagian utama dari sistem nervus
rangi aktivitas jaras melanokortin dan merangsang nafsu olfaktorius. Lesi destruktif pada amigdala telah menun-
makan lebih lanjut. jukkan bahwa sebagian daerah amigdala lnerangsang
perilaku makan, sedangkan daerah yang lain mengham-
Pusot Sorof yong Memengoruhi Proses Meko- bat perilaku makan. Selain itu, rangsangan beberapa area
nik Periloku Mokon. Aspek lain dari perilaku makan amigdala akan membangkitkan kerja mekanik proses
adalah kerja mekanik dari proses makan itu sendiri. Bila makan. Pengaruh penting dari destruksi amigdala pada
otak dipotong di bawah hipotalamus namun masih di atas kedua sisi otak adalah suatu "kebutaan psikis" dalam pe-
mesensefalon, hewan tersebut masih dapat melakukan milihan makanan. Dengan kata lain, hewan (dan mungkin
BAB 71 Keseimbangan Diet; Aturan Pemberian Makanan; Obesitas dan Kelaparan; Vitamin dan Mineral 915
juga manusia) kehilangan atau paling tidak kehilangan Untuk alasan yang tidak diketahui sepenuhnya, adanya
sebagian pengaturan nafsu makan yang menentukan jenis makanan dalam usus akan merangsang usus tersebut un-
dan kualitas makdnan yang dimakan. tuk menyekre si p ept i de m ir ip gluka gon, y ang selanjutnya
akan meningkatkan produksi insulin terkait glukosa dan
sekresi dari pankreas. Peptida mirip-glukagon dan insulin
Faktor-Faktor yang Mengatur cenderung menekan nafsu makan. Jadi, dengan memakan
Jumlah Asupan Makanan sejumlah makanan, akan merangsang pelepasan sejumlah
hormon-hormon gastrointestinal yang dapat menimbul-
Pengaturan jumlah asupan makanan dapat dibagi menja- kan rasa kenyang dan mengurangi asupan makanan lebih
di pengaturan jangka pendek, yang terutama mencegah lanjut (lihat Gambar 71-l).
perilaku makan yang berlebihan di setiap waktu makan,
dan p e n g at ur an j an g ka p anj an g, y ang terutam a berperan Ghrelin-Suotu Hormon Goslroinlestinol-
untuk mempertahankan energi yang disimpan di tubuh Menin gkoikon Periloku Mokon. Ghrel in merupakan
dalam jumlah normal. suatu hormon yang dilepaskan terutama oleh sel oksintik
lambung tetapi juga dilepaskan dari usus dalam jumlah
yang lebih sedikit. Kadar ghrelin dalam darah mening-
Pengaturan Jangka Pendek
kat selama puasa, meningkat sesaat sebelum makan, dan
Asupan Makanan
menurun drastis setelah makan, yang mengisyaratkan
Ketika seseorang mengalami dorongan yang kuat untuk
bahwa hormon ini mungkin berperan untuk merangsang
makan dalam jumlah yang banyak dan makan secara ce-
perilaku makan. Pemberian ghrelin juga meningkatkan
pat, hal apakah yang menghentikan proses makan bila
asupan makanan pada hewan percobaan, yang lebih laryut
orang tersebut sudah makan dalam jumlah yang cukup?
memperkuat dugaan bahwa hormon ini bersifat oreksige-
Terjadinya perubahan pada penyimpanan energi mem-
nik. Akan tetapi, peran fisiologis yang pasti dari hormon
butuhkan waktu yang lama, dan absorbsi zat-zat nutrisi
ke dalam darah membutuhkan waktu beberapa jam un- ini pada manusia belum pasti.
tuk menimbulkan inhibisi pada proses makan. Namun
Reseptor Mulut Mengukur Jumloh Asupon Mo-
seseorang tidak boleh makan berlebihan dan harus ma-
kan dalam jumlah yang cukup yang mendekati jumlah
konon. Ketika hewan dengan fistula esofagus diberikan
sejumlah besar makanan, meskipun makanan ini dengan
kebutuhannya. Paragraf-paragraf berikut menjelaskan
cepat terbuang ke luar, rasa lapar hewan tersebut akan ber-
beberapa jenis sinyal umpan-balik yang cepat untuk ter-
kurang jika makanan telah memasuki mulut dengan jum-
capainya maksud tersebut.
lah yang bermakna. Efek tersebut terjadi meskipun saluran
cema tidak terisi penuh. Oleh karena itu, muncul dugaan
Pengision Soluron Cerno Menghombot Periloku bahwa berbagai "faktor mulut" yang berkaitan dengan
Mokon. Bila saluran cerna menjadi teregang, terutama perilaku makan, seperti mengunyah, salivasi, menelan, dan
lambung dan duodenum, sinyal inhibisi yang teregang
mengecap, akan "mengukur" makanan sewaktu makanan
akan dihantarkan terutama melalui nervus vagus un- tersebut memasuki mulut, dan bila makanan dalam jumlah
tuk menekan pusat makan, sehingga nafsu makan akan terlentu sudah masuk, pusat makan di hipotalamus akan
berkurang (Gambar 71 - l).
dihambat. Namun, inhibisi yang dihasilkan mekanisme
pengukuran tersebut kurang kuat dan hanya berlangsung
Fqktor Hormonol Soluron Cerno Menghombot singkat, yang biasanyahanya berlangsung selama 20 sam-
Periloku Mokon. Kolesistokinin dilepaskan terutama pai 40 menit, dibandingkan dengan mekanisme inhibisi
sebagai respons terhadap lemak yang masuk ke duode- yang ditimbulkan oleh pengisian saluran cerna.
num dan memiliki efek langsung ke pusat makan untuk
mengurangi perilaku makan lebih lanjut. Beberapa per-
cobaan pada hewan menunjukkan bahwa CCK dapat me- Pengaturan Asupan Makanan
ngurangi perilaku makan terutama dengan mengaktivasi Jangka Menengah dan Panjang
j ar as m el ano kort in di hipotalamus. Seekor hewan yang mengalami kelaparan berkepanjang-
Peptida YY (PYY) disekresikan dari seluruh saluran an dan kemudian diberikan jumlah makanan yang besar
cerna, namun terutama dari ileum dan kolon. Asupan akan makan dalam jumlah yang lebih banyak daripada
makanan akan merangSang pelepasan PYI dan kadarnya hewan yang sudah terbiasa makan dengan diet yang ter-
dalam darah mencapai puncak dalam waktu I sampai 2 atur. Sebaliknya, hewan yang telah dipaksa makan se-
jam setelah makan. Kadar puncak PYY dipengaruhi oleh lama beberapa minggu akan makan dalam jumlah yang
jumlah kalori yang masuk dan komposisi makanan, de- lebih sedikit ketika dibiarkan makan dalam jumlah yang
ngan kadar PYY yang lebih tinggi setelah mengonsumsi diinginkannya. Jadi, mekanisme pengaturan perilaku ma-
makanan yang banyak mengandung lemak. Meskipun kan ditentrikan oleh status nutrisi tubuh.
PYY yang disuntikkan ke tikus dapat mengurangi asupan
makanan sampai 12 jam atau lebih, kegunaan hormon Efek Kodor Glukosq, Asqm Amino, don lipid
saluran cerna ini dalam pengaturan nafsu makan masih dolom Doroh Terhodop Roso Lopor don Periloku
belum jelas. Mokon. Telah diketahui bahwa penurunan kadar gula
-
darah akan menimbulkan rasa lapar, yang menimbulkan pelepasan o-MSH dan aktivasi reseptor melanokortin; (3)
suatu hal yang disebut teori glukostatik pengaturqn rasa peningkatan produksi zat di hipotalamus seperti cortico-
lapar dan perilaku makan. Beberapa penelitian serupa tropin-releasing hormone, yang akan mengurangi asupan
juga menunjukkan bahwa efek yang sama dihasilkan dari makanan; (4) peningkatan aktivitas saraf simpatis (me-
kadar asam amino dan produk pemecahan lipid seperti lalui jaras saraf dari hipotalamus ke pusat vasomotor),
asam keto dan beberapa asam lemak dalam darah, yang yang akan meningkatkan kecepatan metabolisme dan
kemudian menghasilkan teori pengaturan lipostatik dan pengeluaran energi; dan (!) penurunan sekresi insulin
aminostatik. Yaitu, bila ketersediaan salah satu dari ke- dari sel beta pankreas, yang akan mengurangi -simpanan
tiga zaL makanan tersebut berkurang, nafsu makan akan energi. Jadi, leptin mungkin berperan penting dengan cara
meningkat, yang akhirnya akan mengembalikan kadar zat mengirimkan sinyal dari jaringan lemak ke otak bahwa
tersebut dalam darah menjadi normal. energi telah disimpan dalam jumlah yang cukup dan asup-
Beberapa penelitian neurofisiologis di area spesifik an makanan tidak lagi diperlukan saat itu.
otak juga mendukung teori glukostatik, aminostatik, dan Pada tikus dan manusia dengan mutasi yang membuat
lipostatik, dengan beberapa temuan berikut ini: (1) Pe- sel lemaknya tidak mampu untuk memproduksi leptin
ningkatan kadar gula darah akan meningkatkan kecepatan atau mutasi yang menimbulkan defek reseptor leptin di
bangkitan neuron glukoreseptor di pusat kenyang di nu- hipotalamus, akan muncul hiperfagia berat dan obesitas
kleus ventromedial dan paraventrikular hipotalamus. (2) yang parah. Akan tetapi, pada sebagian besar orang de-
Peningkatan kadar gula tersebut juga secara bersamaan ngan obesitas, defisiensi produksi leptin sepertinya tidak
menurunkan bangkitan neuron glukosensitif di pusat la- ditemukan, karena kadar leptin dalam plasma meningkat
par hipotalamus lateral. Selain itu, beberapa asam amino sebanding dengan penambahan jaringan adiposa. Oleh se-
dan lipid memengaruhi kecepatan bangkitan neuron-neu- bab itu, sebagian ahli fisiologi meyakini bahwa obesitas
.ron tersebut atau neuron lain yang terkait erat. mungkin disebabkan oleh resistensi leptin; yaitu, resep-
tor leptin ataujaras sinyal pasca reseptor yang normalnya
Pengoturon Suhu don Asupon Mokonon. Bila he- diaktivasi oleh leptin, mengalami gangguan pada orang
wan telpapar oleh udara dingin, hewan tersebut cenderung dengan obesitas, yang terus menerus makan meski kadar
meningkat perilaku makannya; bila terpapar oleh udara leptin sangat tinggi.
panas,. cenderung untuk mengurangi asupan kalorinya. Penjelasan lain mengenai kegagalan ieptin dalam
Hal ini disebabkan oleh interaksi antara sistem pengaturan pencegahan peningkatan jumlah adiposit pada orang de-
suhu (lihat Bab 73) dan sistem pengaturan asupan makan- ngan obesitas adalah terdapat banyak sistem penting yang
an di dalam hipotalamus. Hal ini penting, karena pening- mengatur perilaku makan, dan faktor sosial sefta budaya
katan asupan makanan pada hewan yang kedinginan akan yang dapat menyebabkan perilaku makan yang berkelan-
(1) meningkatkan kecepatan metabolisme hewan dan (2) jutan meskipun kadar leptin sangat tinggi.
menyediakan banyak lemak yang berfungsi sebagai pena-
han panas, sehingga kedua hal tersebut akan mengurangi
Ringkoson Pengoturon Jongko Ponjong. Meski-
rasa dingin pada hewan tersebut.
pun pengetahuan kita mengenai berbagai faktor-faktor
umpan balik pada pengaturan jangka panjang perilaku
Sinyol Umpon Bolik doriJoringon Adiposo Meng-
makan masih terbatas, kita dapat membuat pernyataan
olur Asupon Mqkonon. Sebagian besar energi yang
umum sebagai berikut: Ketika simpanan energi tubuh
disimpan dalam tubuh terdiri atas lemak, dan jumlahnya
turun di bawah normal, pusat makan di hipotalamus dan
dapat bervariasi pada berbagai individu. Apa yang meng-
atur penyimpanan energi dan mengapa hal tersebut sangat
di area otak yang lain akan sangat teraktivasi, dan orang
tersebut akan mengalami rasa lapar dan mencari makan-
bervariasi antar individu?
an; sebaliknya, jika simpanan energi (terutama simpanan
Beberapa penelitian terkini mennunjukkan bahwa hi-
lemak) sudah cukup banyak, orang tersebut biasanya akan
potalamus merasakan adanya proses penyimpanan energi
kehilangan rasa laparnya dan merasa kenyang.
melalui kerja leptin, yaitu suatu hormon peptida yang
dilepaskan dari sel-3el lemak (adiposit). Bila jumlah ja-
ringan lemak meningkat (yang mengisyaratkan adanya Manfaat Pengaturan Perilaku Makan
kelebihan simpanan energi), adiposit akan menghasilkan Jangka Pendek dan Jangka Panjang
leptin lebih banyak lagi, yang akan dilepaskan ke dalam Sistem pengaturan perilaku makan jangka panjang, yang
darah. Leptin kemudian bersirkulasi ke otak, yang selan- meliputi semua mekanisme umpan balik energi nutrisi,
jutnya menembus sawar darah otak melalui difusi terfasi- membantu mempeftahankan penyimpanan energi yang
litasi dan menempati reseptor leptin pada berbagai tem- konstan dijaringan, agar tidak berlebihan atau kekurang-
pat di hipotalamus, terutama neuron POMC di nukleus an. Rangsangan pada sistem pengaturan jangka pendek
arkuatus dan neuron di nukleus paraventrikular. mempunyai dua maksud. Pertama, sistem tersebut cen-
Stimulasi reseptor leptin di nukleus hipotalamus derung'membuat orang makan dalarn jumlah yang lebih
tersebut akan memulai berbagai peristiwa yang akan sedikit pada setiap waktu makan, yang memungkinkan
mengurangi penyimpanan lemak, meliputi (1) Penurunan sejumlah makanan dapat melewati saluran cerna dengan
produksi zat perangsang nafsu makan seperti NPY dan kecepatan yang stabil, sehingga mekanisme pencernaan
AGM; (2) aktivasi nextron POMC, yang menimbulkan dan absorbsi dapat bekerja pada kecepatan yang optimal
-
BAB 71 Keseimbangan Diet; Aturan Pemberian Makanan; Obesitas dan Kelaparan; Vitamin dan Mineral 917
dan tidak secara periodik terbebani oleh jumlah yang dan peningkatan ukurannya. Seseorang dengan obesitas
berlebihan. Kedua, sistem tersebut mencegah seseorang yang ekstrem dapat memiliki adiposit sebanyak empat
agar tidak makan dengan jumlah yang melebihi kapasitas kali normal, dan setiap adiposit memiliki lipid dua kali
lebih banyak dari orang yang kurus.
sistem penyimpanan energi begitu semua makanan telah
Begitu seseorang menjadi obese dan berat badannya
diabsorbsi.
stabil, masukan energi sekali lagi akan seimbang dengan
pengeluaran energi. Agar seseorang dapat mengurangi
berat badannya, masukan energi harus lebih kecil dari
Obesitas pengeluaran energi.
Obesitas dapat didefinisikan sebagai kelebihan lemak
tubuh. Penanda kandungan lemak tubuh yang digunakan
adalah indeks massa tubuh (BMI), yang dapat dihitung
Penurunan Aktivitas Fisik dan
sebagai: Pengaturan Makan yang Tidak Baik
Sebagai Penyebab Obesitas
BMI: Berat badan dalam kg/Tinggi badan dalam m2
Penyebab obesitas sangat kompleks. Meskipun gen ber-
Secara klinis, BMI yang bernilai antara25 dan 29,9
peran penting dalam menentukan asupan makanan dan
kg/m2 disebut overweight, dan nilai BMI lebih dari
metabolisme energi, gaya hidup dan faktor lingkungan
30 kg/m'z disebut obese. BMI bukan merupakan suatu
dapat berperan dominan pada banyak orang dengan obe-
pengukuran langsung terhadap adipositas dan tak dapat
sitas. Peningkatan prevalensi obesitas yang cepat dalam
dipakai pada individu dengan BMI yang tinggi akibat
kurun waktu 20 sampai 30 tahun terakhir, memperkuat
besarnya massa otot. Cara yang lebih baik untuk mende-
pentingnya peran faktor lingkungan dan gaya hidup, ka-
finisikan obesitas adalah dengan mengukur persentase
lemak tubuh total. Obesitas biasanya dinyatakan dengan rena perubahan genetik tidak dapat timbul secepat itu.
mengalami stress. seperti kematian orang tua, penyakit pusat makan dan (2) pengeluaran energi dan penyimpan-
yang parah, atau bahkan depresi. Perilaku makan agak- an lemak. Ketiga penyebab monogenik (gen tunggal)
nya dapat menjadi sarana penyaluran stress. dari obesitas adalah (1) mutasi MCR-4, yaitu penyebab
monogenik tersering untuk obesitas yang ditemukan se-
Nutrisi Berlebih pada Masa Kanak-kanak Dapat jauh ini; (2) defsiensi leptin kongenital yang diakibat-
Menjadi Penyebab Obesitas. Salah satu faktor yang kan mutasi gen, yang sangat jarang dijumpai; dan (3)
dapat menjadi penyebab obesitas adalah adanya suatu mutasi reseptor leptin, yang.juga jarang ditemui. Semua
kepercayaan bahwa perilaku makan yang sehat harus
bentuk penyebab monogenik tersebut hanya terjadi pada
dilakukan tiga kali sehari dan setiap makanan yang di- sejurrlah kecil persentase dari seluruh kasus obesitas.
makan harus mengenyangkan. Banyak anak yang di- Banyak variasi gen sepertinya berinteraksi dengan fbk-
paksa melakukan kebiasaan ini oleh orang tuanya yang
tor lingkungan untuk memengaruhi jumlah dan distri-
sangat otoriter, dan anak tersebut terus melakukan ke-
busi lemak.
biasaan tersebut sampai sisa um.urnya.
Kecepatan pembentukan sel-sel lemak yang baru ter-
utama meningkat pada tahun-tahun pertama kehidupan, Pengobatan Obesitas
dan makin besar kecepatan penyimpanan lemak, makin
Pengobatan obesitas bergantung pada penurunan masuk-
besar pula jumlah set lemak. Jumlah sel lemak pada
an energi di bawah pengeluaran energi dan keseimbang-
anak obese tiga kali lebih banyak dari.jumlah sel lemak
an energi negatif yang dipertahankan sampai tercapai-
pada anak dengan berat badan normal. Oleh karena itu,
nya penurunan berat badan yang diinginkan. Dengan
dianggap bahwa nutrisi yang berlebih pada anak-ter-
kata lain, hal tersebut berarti pengurangan masukan
utama pada bayi dan yang lebih jarang pada masa ka-
energi atau peningkatan pengeluaran energi. Pedoman
nak-kanak berikutnya-dapat menimbulkan obesitas di
terkini dari National Institutes of Health (N111) mereko-
kemudian hari.
mendasikan pengurangan asupan kalori sebanyak 500
Keloinqn Neurogenik Menyebobkqn Obesitos. kilokalori per hari pada orang dengan owrweight dan
Kita sudah membahas bahwa lesi di nukleus ventrome- obesitas deraiat sedang (orang dengan BMI lebih besar
dial hipotalamus dapat menyebabkan seekor binatang dari 25 namun lebih kecil dari 35 kg/mr) untuk menca-
makan secara berlebihan dan menjadi obese. Orangde- pai penurunan berat badan kira-kira sebanyak 1 pon se-
ngan tumor hipofisis yang menginvasi hipotalamus se- tiap minggunya. Penurunan masukan energi yang lebih
ring kali mengalami obesitas yang progresif, yang mem- agresif sebanyak 500 sampai 1000 kilokalori per hari
perlihatkan bahwa obesitas pada manusia, juga dapat direkomendasikan untuk orang dengan BMI lebih dari
timbul akibat kerusakan pada hipotalamus. 35 kg/m'z. Bila upaya penurunan masukan energi terse-
Walaupun kerusakan hipotalamus hampir tak per- but dapat dilakukan dan dipertahankan, penurunan berat
nah dijumpai pada orang obese, susunan fungsional badan sebanyak I sampai 2 pon per minggu akan terjadi,
hipotalamus atau pusat makan neurogenik lainnya pada atau sekitar 10 persen penurunan berat badan yang dica-
orang obese dapat berbeda dengan susunan yang terda- pai setelah enam bulan. Untuk kebanyakan orang yang
pat pada orang normal. Abnormalitas neurotransmiter sedang mencoba menurunkan berat badan, peningkatan
atau mekanisme reseptor lain juga dapat dijumpai di aktivitas fisik juga men-jadi komponen yang penting un-
jaras saraf hipotalamus yang mengatur perilaku makan. tuk tercapainya keberhasilan jangka panjang penurunan
Untuk mendukung teori ini, seseorang dengan obesitas berat badan.
yang berat badannya menjadi normal karena diet ketat Untuk mengurangi masukan energi, sebagian besar
biasanya mengalami rasa lapar yang lebih hebat daripada diet mengandung sejumlah besar "penambah massa/
orang normal. Hal tersebut berarti bahwa "set-point" sis- bulk" , yang biasanya dibuat dari zar selulosa yang tidak
tem pengaturan perilaku makan pada orang obese diatur dapat tercerna. Penambah massa ini akan meregangkan
pada tingkat penyimpanan zat nutrisi yang lebih tinggi lambung dan karenanya akan mengurangi rasa lapar.
daripada tingkat " s et- p oi nt " pada orang non- o be s e. Pada kebanyakan hewan tingkat rendah, prosedur-pro-
Beberapa penelitian pada hewan percobaan juga sedur semacam itu hanya akan membuat hewan mengon-
menunjukkan bahwa bila asupan makanan dibatasi pada sumsi makanan lebih banyak lagi, namun manusia se-
hewan yang obese, terjadi perubahan yang nyata pada ring kali terkecoh karena jumlah asupan makanannya
neurotransmitter di hipotalamus yang akan menimbul- kadang-kadang dikendalikan oleh faktor kebiasaan se-
kan rasa lapar yang hebat dan penurunan berat badan lain oleh rasa lapar. Pencegahan defisiensi vitamin perlu
yang drastis. Sebagian dari perubahan ini meliputi pe- dilakukan selama orang menjalani program diet, seperti
ningkatan produksi neurotransmiter oreksigenik seperti yang dibahas kemudian dalam hubungannya dengan
NPY dan penurunan pembentukan zat anoreksigenik se- kondisi kelaparan.
perti leptin dan s-MSH. Berbagai obat penurun nafsu makan telah diguna-
kan untuk mengatasi obesitas. Obat yang paling sering
Foklor Genelik sebqgoi Penyebob Obesilos. digunakan adalah amfetamin (atau derivat amfetamin),
Obesitas jelas menurun dalam keluarga. Namun peran yang secara langsung menghambat pusat makan di otak.
genetik yang pasti untuk menimbulkan obesitas masih Salah satu obat untuk mengobati obesitas adalah sibr-
sulit ditentukan, karena anggota keluarga umumnya tramin, yaitu suatu simpatomimetik yang mengurangi
memiliki kebiasaan makan dan pola aktivitas fisik yang asupan makanan dan meningkatkan pengeluaran energi.
sama. Akan tetapi, bukti terkini menunjukkan bahwa 20 Bahaya dari penggunaan obat tersebut adalah obat ini
sampai 25 persen kasus obesitas dapat disebabkan faktor dapat merangsang sistem saraf pusat secara berlebihan,
genetik. sehingga orang yang menggunakannya dapat merasa ge-
Gen dapat berperan dalam obesitas dengan menye- lisah dan tekanan darahnya meningkat. Orang tersebut
babkan kelainan (l) satu atau lebih jaras yang mengatur juga akan mengalami toleransi terhadap obat tersebut,
BAB 71 Keseimbangan Diel Aturan Pemberian Makanan; Obesitas dan Kelaparan; Vitamin dan Mineral 919
sehingga penurunan berat badan yang dicapai biasanya pentingnya peran mekanisme saraf pusat dalam patofi-
tidak lebih dari 5 sampai 10 persen. siologi anoreksia pada penyakit-penyakit seperti kanker,
Kelompok obat-obatan lain beker.ja dengan meng- saat keadaan-keadaan lain seperti nyeri dan mual. dapat
ubah metabolisme lipid. Contohnya, orlistat, suatu juga menyebabkan seseorang mengonsumsi makanan
inhibitor lipase, akan mengurangi pencernaan lenak dalam jumlah yang lebih sedikil. Anoreksia neryosa ada-
oleh usus. Hal ini akan mengakibatkan sebagian lemak lah suatu keadaan psikis abnormal yang menyebabkan
terbuang ke dalam feses dan karenanya, akan mengu- hilangnya nafsu makan dan bahkan menjadi mual oleh
rangi absorpsi energi. Akan tetapi, lemak yang terbuang makanan; akibatnya, timbulah inanisi yang parah.
dalam feses dapat menimbulkan efek samping saluran Kaheksia adalah suatu kelainan metabolisme diser-
cerna yang menganggu, dan hilangnya vitamin larut-le- tai peningkatan pengeluaran energi yang menyebabkan
mak dalam feses. penurunan berat badan yang lebih banyak dari penurun-
Penurunan berat badan yang bermakna dapat dica- an yang diakibatkan kurangnya asupan makanan. Ano-
pai pada orang obese dengan cara meningkatkan aktivi- reksia dan kaheksia sering kali terjadi bersamaan pada
tas fisik. Makin banyak aktivitas yang dilakukan, makin banyakjenis kanker atau pada "sindrom penyusutan/wa-
besar pula pengeluaran energi yang dicapai dan obesitas sting syndrome" yang dijumpai pada pasien AIDS dan
lebih cepat menghilang. Oleh karena itu, aktivitas yang penyakit radang menahun. Hampir semua jenis kanker
berat sering kali menjadi bagian penting dari pengobat- menyebabkan anoreksia dan kaheksia, dan lebih dari
an. Pedoman klinis terkini untuk pengobatan obesitas setengah pasien-pasien kanker mengalami sindrom ano-
merekomendasikan bahwa tahap pertama pengobatan reksia-kaheksia selama perjalanan penyakitnya.
adalah dengan mengubah gaya hidup yang meliputi Faktor perifer dan saraf sentral diyakini menimbulkan
peningkatan aktivitas fisik yang dibarengi dengan pengu- anoreksia-kaheksia yang terkait kanker. Beberapa sito-
rangan asupan kalori. Untuk orang obese dengan BMI kin inflamasi, yang mencakup tLrmor necrosis factor-a,
lebih dari 40, atau orang dengan BMI lebih dari 35 dan interleukin-6, interleukin-lp, dan suatu faktor pemicu
mengalanri penyakit seperti hipertensi dan diabetes tipe proteolisis, telah terbukti dapat menyebabkan anorek-
II yang menjadi predisposisi untuk penyakit yang lebih sia dan kaheksia. Sebagian besar sitokin inflamasi ini
serius, berbagai prosedur pembedahan dapat dilakukan agaknya ikut memerantarai anoreksia melalui aktivasi
untuk mengurangi massa lemak tubuh atau untuk me- sistem melanokortin di hipotalamus. Mekanisrne yang
ngurangi jumlah makanan yang dimakan di setiap waktu pasti mengenai interaksi antara sitokin atau produk tu-
makan. mor dan jaras melanokortin untuk mengurangi asupan
Dua prosedur pembedahan tersering di Amerika makanan masih belum jelas, namun blokade reseptor
Serikat untuk mengatasi obesitas adalah operasi gastric melanokortin hipotalamus agaknya hampir sepenuhnya
bypass dan operasi gastric banding. Operasi gastric menghambat efek anoreksia dan kaheksia pada beberapa
bypass membentuk kantung kecil di bagian proksimal hewan percobaan. Akan tetapi, penelitian lebih lanjut di-
lambung yang kemudian dihubungkan dengan yeyunum perlukan untuk lebih memahami mekanisme patofisiolo-
dengan panjang yang bervariasi; kantung tersebut dipi- gi anoreksia dan kaheksia pada pasien kanker dan untuk
salrkan dari bagian lambung lain oleh staples. Pada ope- mengembangkan obat-obatan sehingga status nutrisi dan
rasi gastric banding, suatu pengikat yang dapat diatur ketahanan hidup pasien-pasien tersebut dapat membaik.
diletakkan di sekitar ujung lambung; hal ini juga mem-
bentuk suatu kantung kecil yang akan membatasijumlah
makanan yang masuk di setiap waktu makan. Walaupun Kelaparan
prosedur-prosedur pembedahan ini umumnya mengha-
silkan penurunan berat badan yang berarti pada orang Penyusulon Codongon Mokonqn di dolom
obese, pembedahan tersebut merupakan operasi besar, Joringon Tubuh Selomo Keloporon. Walaupun
dan efek jangka panjangnya terhadap kesehatan secara jaringan lebih mengutamakan penggunaan karbohidrat
keseluruhan dan mortalitasnya masih belum pasti. untuk energi daripada lemak maupun protein, jumlah
cadangan karbohidrat yang biasanya disimpan oleh tu-
buh hanya beberapa ratus gram (terutama glikogen di
lnanisi, Anoreksia, dalam hati dan otot), dan cadangan ini dapat menyedia-
kan energi yang dibutuhkan untuk fungsi tubuh barang-
dan Kaheksia kali hanya untuk setengah hari. Oleh sebab itu, kecuali
Inanisi merupakan kebalikan dari obesitas dan ditandai untuk beberapajam pertama kelaparan, efek yang utama
dengan penurunan berat badan yang ekstrem. Keadaan adalah penyusutan progresifjaringan lemak dan protein.
ini dapat disebabkan oleh kurangnya ketersediaan ma- Karena lemak merupakan sumber utama energi (energi
kanan atau oleh keadaan patofisiologi yang sangat me- lemak yang tersimpan dalam tubuh orang yang normal
ngurangi nafsu makan, meliputi gangguan psikogenik, 100 kali lebih banyak dari energi karbohidrat), kecepat-
kelainan hipotalamus, dan beberapa faktor yang dile- an pelryusutan lemak selanjutnya tidak terelakkan, se-
paskan dari jaringan perifer. Pada banyak keadaan, ter- perti ditunjukkan pada Gambar 7l-3, sampai sebagian
utama pada penyakit-penyakit yang serius seperti kan- besar cadangan lemak dalam tubuh hilang.
ker, pengurangan nafsu makan dapat disebabkan oleh Protein mengalami tiga fase penyusutan yang berbe-
peningkatan pengeluaran energi, yang mengakibatkan da: mula-mula penyusutan cepat, lalu penyusutan amat
penurunan berat badan yang serius. lambat, dan akhirnya penyusutan cepat lagi sesaat se-
Anorel<sia dapat dinyatakan sebagai pengurangan belum kematian. Penyusutan cepat yang perlama dise-
asupan makananyang terutama disebabkan oleh hilang- babkan oleh penggunaan protein yang secara mudah
nya nafsu makan, sesuai dengan istilahnya yang secara dimobilisasi untuk metabolisme langsung atau untuk
harfiah berarti "tidak makan". Definisi ini menekankan konversi protein menjadi glukosa, dan kemudian terjadi
920 UNIT Xlil Metabolisme dan Pengaturan Suhu
12
r,:,.11, 7o Pg i :.i'
<tEt
Asam,folal.rt,,'i
l.l
, 0,4 fng ::,, 1
tuk pigmen penglihatan dan, oleh sebab itu, mencegah .iauh, kembalinya darah ke .jantung dapat meningkat
rabun senja. Vitamin A juga penting untuk perlumbuhan sampai dua kali dari normal. Keadaan ini terjadi kare-
normal sebagian besar sel tubuh, khususnya pertum- na defisiensi tiamin menyebabkan vasodilatasi perifer
buhan dan proliferasi normal berbagai jenis sel epitel di sepanjang sistem sirkulasi, mungkin sebagai akibat
yang berbeda. Jika terjadi kekurangan vitamin A, maka menurunnya pelepasan energi metabolisme dalam ia-
struktur epitel tubuh cenderung menjadi bertingkat dan ringan, menimbulkan dilatasi pernbuluh setempat. Efek
berkeratin. Gejala defisiensi vitamin A adalah (l) kulit kardiak pada defisiensi tiamin sebagian disebabkan oleh
bertanduk, dan kadang-kadang jerawat; (2) kegagalan tingginya aliran darah yang kembali ke.jantung, dan se-
pertumbuhan hewan berusia muda, termasuk terhen- bagian karena kelemahan primer otot jantung. Edema
tinya pertumbuhan tulang; (3) kegagalan reproduksi, perifer dan asites juga terjadi dengan hebat pada seba-
khususnya yang berkaitan dengan atrofi epitel germinal gian orang dengan defisiensi tiamin, terutama karena
testis, dan kadang-kadang dengan terganggunya daur gagal jantung.
haid wanita, dan (4) keratinisasi kornea yang menimbul-
kan kekeruhan kornea dan kebutaan.
Defisiensi Tiomin Menyebobkon Gongguon
Pada defisiensi vitamin A, struktur epitel yang rusak
Soluron Cernq. Gejala-gejala saluran cerna pada de-
fisiensi tiamin adalah gangguan pencernaan, konstipasi
sering kali menjadi terinfeksi, misalnya, konjungtiva
pada mata, sel yang melapisi traktus urinarius, dan berat, anoreksia, atoni usus, dan hipoklorhidria. Semua
gejala ini mungkin disebabkan oleh kegagalan otot polos
saluran pernapasan. Vitamin A disebut sebagai vitamin
dan kelenjar traktus gastrointestinal untuk menghasilkan
"anti-infeksi."
energi yang cukup dari metabolisme karbohidrat.
Gambaran keseluruhan defisiensi tiamin, yang terdiri
Tiamin (Vitamin B') dari polineuritis, gejala-gejala kardiovaskular, dan gang-
guan saluran cerna, sering kali disebut sebagai beribe-
Tiamin bekerja pada sistem metabolisme tubuh terutama ri-terutama i ika gej ala kardiovaskularnya mencolok.
dalam bentuk tiamin pirofosfat! senyawa ini berfungsi
sebagai kokarbol<^silase, yang terutama bekerja dalam
kaitan dengan dekarboksilase protein untuk dekarbok- Niasin
silasi asam piruvat dan asam o,-keto lain, seperti yang
Niasin, yangjuga disebut asam nikotinat, bekerja di da-
dibahas di Bab 67.
lam tubuh sebagai koenzim dalam bentuk nikotinamida
Defi siensi liamin (b eriberi) menyebabkan penurun-
adenin dinukleotida (NAD), dan nikotinamida adenin
an penggunaan asam piruvat dan sebagian asam amino
dinukleotida fosfat (NADP). Koenzim-koenzim ini ada-
oleh jaringan, tetapi terjadi peningkatan penggunaan
lah akseptor hidrogen; koenzim ini berikatan dengan
lemak. Jadi, tiamin secara khusus diperlukan untuk me-
atom hidrogen melalui banyakjenis dehidrogenase pada
tabolisme akhir karbohidrat dan banyak asam amino.
saat dikeluarkan dari zat makanan. Ker.ia khusus koen-
Mungkin berkurangnya penggunaan nutrisi ini benang-
zim-koenzim tersebut dibahas di Bab 67. Jika terjadi
gungjawab pada banyak gangguan yang terkait dengan
defisiensi niasin, maka kecepatan dehidrogenasi normal
defisiensi tiamin.
tidak dapat dipertahankan; oleh sebab itu, penghantaran
Defisiensi Tiomin Menyebobkon Lesi podo Sis- energi secara oksidatifdari bahan makanan menjadi un-
lem Sorof Pusol don Perifer. Sistem saraf pusat bi- sur fungsional sel juga tidak akan berlangsung dengan
asanya hampir seluruhnya bergantung pada metabolis- kecepatan yang normal.
me karbohidrat untuk energinya. Pada defisiensi tiamin, Pada stadium awal defisiensi niasin, kelainan fisio-
penggunaan glukosa oleh j aringan saraf dapat berkurang logis yang sederhana seperti kelemahan otot dan sekresi
sampai 50 hingga 60 persen dan digantikan oleh peng- kelenjar yang buruk dapat terjadi, tetapi pada defisiensi
gunaan badan keton yang dihasilkan dari metabolisme niasin yang berat, dapat terjadi kematian jaringan yang
lemak. Sel neuron sistem saraf pusat sering kali mem- nyata. Tampak lesi patologis di banyak bagian sistem
perlihatkan adanya kromatotisis dan pembengkakan saraf pusat, dan dapat terjadi demensia permanen atau
selama defisiensi tiamin, kelainan yang.merupakan ciri mungkin muncul beragam jenis psikosis. Selain itu, kulit
khas sel neuron dengan nutrisi yang buruk. Perubahan mengalar4i penebalan yang berdeskuamasi, berpigmen
seperti ini dapat mengganggu hubungan banyak bagian pada bagian-bagian yang terpapar iritasi mekanis atau
di dalam sistem sarafpusat. terkena radiasi sinar matahari; sehingga, kelihatannya
Defisiensi tiamin dapat menyebabkan de generasi se- orang dengan deflsiensi niasin, Kulitnya tidak mampu
lubung mielin serabut saraf baik pada saraf-saraf perifer memperbaiki kerusakan akibat iritasi.
maupun sistem sarafpusat. Lesi pada sarafperifer sering Defisiensi niasin menyebabkan iritasi dan inflamasi
kali menyebabkan saraf-saraf ini menjadi sangat teririta- selaput lendir mulut dan bagian saluran cerna lain secara
si, sehingga terjadi "polineuritis" yang ditandai dengan hebat, menimbulkan banyak kelainan pencernaan yang
nyeri yang menjalar sepanjang satu atau banyakjalur se- menyebabkan perdarahan saluran cerna yang luas pada
rabut sarafperifer. Jalur serabut di medula spinalisjuga kasus yang parah. Mungkin keadaan di atas disebab-
dapat berdegenerasi sampai kadang-kadang terjadi pa- kan oleh depresi metabolisme epitel saluran cerna yang
rallsl,s; bahkan bila tidak terjadi paralisis, otot menjadi umum dan kegagalan perbaikan epitel yang wajar.
atrofi, yang mengakibatkan kelemahan yang berat. (eadaan klinis yang disebut pelagrc dan penyakit
pada anjing yang disebut lidah hitant, disebabka:r teruta-
Defisiensl Tiomln Melemohkon Jqnlung don ma oleh defisiensi uiasin. Pelagra sering berulang pada
Menyebobkon Vosodilotosi Perifer. Orang dengan orang yang makanan pokoknya jagung, karena jagung
defisiensi tiamin yang berat akhirnya dapat mengalami sangat sedikit mengandung asam amino triptofan, yang ha-
gagal jantung karena kelemahan otot jantung. Lebih nya dapat sedikit diubah menjadi niasin di dalam tubuh.
922 UNIT Xlil Metabolisme dan Pengaturan Suhu
\.zr
'Nl
tumbuhan dan pematangan sel darah merah. Salah satu
ef-ek yang paling nyata pada de{isiensi asam folat adaiah
ll l7*: <-N
./
-
teriadinya anemia makrositik yang hampir identik de-
ngan anemia pernisiosa. Anemia ini sering dapat diobati
-,/l
-ir+-Co
NI \ secara efektif dengan asam folat saja.
L'itamin E diyakini memainkan peranan perlindung- TABEL 71-5. Rata,Rata Jumlah Kebutuhan Mineral Hari-
an untuk mencegah oksidasi lemak tak jenuft. Bila tidak an untuk Orang Dewasa
ada vitamin E..jumlah lemak tak jenuh di dalam sel ber-
kurang, menimbulkan kelainan struktur dan fungsi dari
organel selular seperli rnitokondria, lisosom, dan bahkan
membran sel. Natriumi:. 310,9,.'' .,.
Xatiu* ,',, 1,0 g ,, ::'
Vitamin K Klorida: ::
3,5$ ,_.'--,..
9"
,,
'. Air
r:' ngan pembentukan hemoglobin, dibahas di Bab 32. Dua
4i40q pertiga besi dalam tttbuh terdapat dalam bentttk hemo-
L;;;k ,;12 01 globin, walatspun se,iumlah kecil terdapat dalam bentuk
Protein. ,,i:i:1.: :'12.S00':::="i
lSgg ", :' yang lain, teruta.ma di hati dan sumsum tulang. pemba-
", l Ka.r.pollid,, !1i1x.: ,
u'a elektron yang mengandung bcsi (terutama sitokrorn)
,$aifium= 1:= ' 63'.,'i.f ,
F-Sfbi .=,,,, i1..... '67 ,:'=. sisteni t'rksidatif di dalam sel .jaringan, tanpa bcsi. kehi-
dupan akan berhenti dalam beL.erapa detik.
Belerahd' ': ,11,?"":l
:3;i1,, ,i!t
i=
PECI ':'i,l'E,: r rl''
Mikronulrien Penling dolom Tubuh. Beberapa nu-
Y+dium,: '0;01 {",':.r;1:,ri
trien terdapat di cialam tubuh dalam
"iumlah sangat kecil,
BAB 71 Keseimbangan Diet; Aturan Pemberian Makanan; Obesitas dan Kelaparan; Vitamin dan Mineral 925
O'Rahilly S, Farooqi IS, Yeo GS, Challis BG: Human obe- Seeley R, Woods S: Monitoring of stored and available fuel by
sity-lessons from monogenic disorders. Endocrinology the CNS: implications for obesity. Nat rev Neurosci 4:901,
144:3757,2003. 2003.
Powers HJ: Ribofavin (vitamin B) and health. Am J Clin Nutr Stanley S, Wpnne K, Bloom S: Gastrointestinal satiety signals.
77. I 357, 2002. III. Glucagon-like peptide 1, oxyntomodulin, peptide Y\
Ravussin E: Cellular sensors offeast andfamine. J Clin Invest and pancreatic polypeptide. Am J Physiol Gastrointest Liver
1 09: 1 5 37, 2002. P hysiol 286 : G69 3, 2004.
Rindi G, Laforenza U: Thiamine intestinal transport and related Wsse BE, Schwartz MW, Cummings DE: Melanocortin signal-
issues: recent aspects. Proc Soc Exp Biol Med 224:246, ing and anorexia in chronic disease states. Ann'N Y Acad
2000.. Sci 994:275, 20a3.
Ross Sl, McCaffery PJ, Drager UC, De Luca LM: Retinoids in lVoods SC: Gastrointestinal satiety signals. I. An overview of
embryonal development. Physiol Rev 80 I 02 1, 2000. gastrointestinal signals that infl.uence food intake. Am J
Said HM: Recent adyances in carrier-mediated intestinal ab- Physiol Gastrointest Liver Physiol 286:G7, 2004.
sorption of water-soluble vitamins. Annu Rev Physiol Wlnne K, Stanley S, Bloom S: The gut and regulation of body
66:419,2004. weight. J Clin Endouinol Metab 89:2576, 2004.
,: : I :r I ,,r rir!, :, j
I ::::. il:::,: irr:r::rji
::i: ]:.ii::: i:. ::
BAB.'72
Fungsi Adenosia,''
Trifosfat Sebagai '
nAlat Bayar Energitt
dalam Metabolisme
,.'..9t.?
,'1 : : a.,,.t.at
-
5000 kalori energi tiap mol. Diingatkan kembali dari but didapatkan dari cadangan energi ini, dengan sedikit
pembicaraan tentang sintesis protein di Bab 3 bahwa pengeluaran kalium dari sel dan pemasukan natrium ke
empat ikatan'fosfat berenergi tinggi dipisahkan selama dalam sel selama tiap-tiap potensial aksi. Akan tetapi,
rangkaian reaksi, yang dibutuhkan untuk membentuk sistem transpor aktifyang dibangkitkan oleh ATP ini ke-
masing-masing rantai peptida. Reaksi ini secara total mudian akan mengangkut kembali ion melewati mem-
memberikan 48.000 kalori energi, yang jauh lebih besar bran ke tempatnya terdahulu.
daripada 500 sampai 5000 kalori yang sebenarnya di-
simpan dalam masing-masing rantai peptida.
Energi ATPjuga dipakai dalam sintesis glukosa dari Fosfokreatin Berfungsi sebagai
asam.laktat dan dalam sintesis asam lemak dari asetil Depot Penyimpanan Cadangan Energi
koenzim A. Selain itu, energi AIP dipakai untuk sinte- dan Sebagai "Penyangga ATP"
sis kolesterol, fosfolipid, hormon, dan hampir semua zat
lain di dalam tubuh. Bahkan, ureum yang dikeluarkan Walaupun AIP sangat penting sebagai agen pengganda
dari ginjal membutuhkan ATP untuk pernbentukkannya untuk transfer energi, zat ini bukan merupakan cadang-
dari amonia. Orang mungkin heran mengenai penggu- an ikatan fosfat berenergi tinggi yang paling banyak di
naan energi untuk membentuk ureum yang kemudian dalam sel. Fosfokreatin, yangjuga mengandung ikatan
langsung dikeluarkan dari tubuh. Akan tetapi, mengingat fosfat berenergi tinggi, jumlahnya tiga sampai delapan
sifat amonia yang sangat toksik dalam tubuh, dapat di- kali lebih banyak. Selain itu, ikatan berenergi tinggi (-)
mengerti pentingnya reaksi ini, untuk mempertahankan fosfokreatin mengandung kira-kira 8500 kalori tiap mol
konsentrasi amonia cairan tubuh pada kadar yang ren- pada keadaan standar, dan sebanyak 13.000 kalori tiap
dah. mol pada keadaan di dalam tubuh (3 1'C dan konsentrasi
reaktan rendah). Hasil ini sedikit lebih besar daripada
ATP Membongkilkon Konlroksi Olol. Kontraksi 12.000 kalori tiap mol dalam setiap dua ikatan fosfat
otot tidak akan terjadi tanpa energi dari AfP. Miosin, sa- berenergi tinggi pada AIP Rumus untuk kreatinin fosfat
lah satu protein kontraktil serabut otot yang penting, be- adalah sebagai berikut:
kerja sebagai enzim yang menyebabkan pemecahan ATP
meniadi adenosin difosfat (ADP), sehingga meiepaskan CH" NHH O
energi yang dibutuhkan untuk terjadinya kontraksi. Da-
lam keadaan normal hanya sejumlah kecil ATP dipecah
t" il t il
HOOC-CH2-N-C-N-P-OH
di dalam otot bila tidak terjadi kontraksi otot, tetapi ke- I
Glikogen
I
: * Energi untuk
Glukosa*-%' i
Tp ,,nrr'l
*"'" 1. Sintesis dan
pertumbuhan
"."-^n?ur*,
--*o*. ff ""Y*o*- I *o'^ 2. Kontraksi otot
laKatffil Asam piruvat i'
Asam 3. Sekresi kelenjar
I'.* \ 4. Konduksi saraf
i\ s. Penyerapan aKif
iI 6. Dan sebagainya.
{
'/_'-".
...-1"'4,
Fosfokreatin
i GAMBAR 72-1. Keseluruhan
i.-:
' "" 't! :
skema transfer energi dari ma-
t\rD
tvil
sh. r kanan ke sistem asam adenilat
"r'll dan kemudian ke elemen fung-
,1, sional sel. (Dimodifikasi dari
.jr Soskrn S, Levine R: Carbohy-
,'f,,+ ,
drate Metabolism. Chicago:
CO, + flrg Kreatin + POI University of Chicago Press,
1946,1952.)
Konsenlrosi ADP Sebogoi Foklor Pengotur Ke- Pada dasarnya semua pengeluaran energi oleh tubtrh
cepolon podo Peleposon Energi. pada keadaan diubah men-jadi panas. Satu-satunya pengecualian yang
istirahat, kondentrhsi ADP di dalam sel sangat sedikit, bermakna terjadi apabila otot dipakai untuk melakukan
sehingga reaksi kimia yang bergantung pada ADP se- beberapa bentuk kerja di luar tubuh. Misalnya, bila otot
bagai salah satu substrat berjalan cukup lambat. Reaksi mengangkat suatu benda atau mendorong tubuh sendi-
kimia tersebut meliputi semua jalur metabolisme oksi- ri menaiki tangga, sejenis energi potensial dihasilkan
datif yang melepaskan energi dari makanan, demikian dengan meningkatkan suatu massa melawan gaya berat.
juga semua jalur pelepasan energi lain dalam tubuh. Tetapi bila tidak terjadi pemakaian energi ke luar, sqmua
Jadi, ADP adalahfaktor utama pembatas-kecepatan un- energi yang dilepaskan oleh proses metabolik akhirnya
tuk hampir semua metabolisme energi tubuh. menjadi panas tubuh.
Bila sel menjadi aktif, tanpa memperliatikan jenis
aktivitas, AIP diubah menjadi ADp, sehingga meningkat- Kolori. Untuk membahas kecepatan metabolisme tubuh
kan konsentrasi ADP sebanding dengan tingkat aktivitas dan bahasan terkait dengan cara yang cerdas, perlu digu-
sel. ADP ini kemudian secara otomatis meningkatkan nakan satuan jumlah energi yang dilepaskan dari berba-
kecepatan semua reaksi metabolisme pelepasan energi gai makanan atau yang digunakan oleh berbagai proses
dari makanan. Jadi, melalui proses yang sederhana ini, fungsional tubuh. Untuk kepentingan ini paling sering
jumlah energi yang dilepaskan di dalam sel diatur oleh digunakan satuan Kalori. Diingatkan bahwa 1 kalori-
derajat aktivitas sel. Bila tidak ada aktivitas selular, pe- di-e.ja dengan huruf "k" kecil dan yang sering disebut
lepasan energi berhenti karena semua ADP segera men- gr am- kal ori-merupakan j umlah panas yang diperlukan
jadiAlP untuk menaikkan suhu 1 gram air sebesar l.C. Untuk
menyatakan energi tubuh, kalori merupakan satuan yang
terlalu kecil. Akibatnya, Kalori-kadang di-eja dengan
Kecepatan Metabolisme huruf "K" yang besar dan sering disebut kilokalori, yang
ekivalen dengan 1000 kalori-merupakan satuan yang
Metabolisme tubuh secara sederhana berarli semua reak- biasanya digunakan dalam pembahasan mengenai me-
si kimia di dalam semua sel tubuh, dan kecepatan meta- tabolisme energi.
bolisme dalam keadaan normal dinyatakan dengan isti-
lah kecepatan pembebasan panas selama reaksi kimia.
Pengukuran Seluruh
Ponos odoloh Produk Akhir dori Hompir Semuo Kecepatan Metabolisme Tubuh
Peleposon Energi dolqm Tubuh. Dalam pembahas- Kolorimelri longsung Mengukur ponos yong
an tentang reaksi-reaksi metabolisme di bab-bab terda-
Dileposkon dori Tubuh. Karena seseorang biasanya
hulu, kita mengetahui bahwa tidak semua energi dalam
tidak melakukan kerja luar apapun, kecepatan metabo-
makanan ditransler menjadi ATP: sebaliknya. sebagian
lisme dapat ditentukan secara sederhana hanya dengan
besar energi ini menjadi panas. Rata-rata, 35 persen mengukur jumlah panas total yang dibebaskan dari tu-
energi dalam makanan menjadi panas selama pemben- buh pada suatu waktu.
tukan AIP Kemudian, energi masih banyak menjadi Dalam menentukan kecepatan metabolisme dengan
panas sewaktu ditransfer dari ATP ke sistem fungsional
kalorimetri langsung, seseorang mengukur jumlah panas
sel, sehingga bahkan pada keadaan optimal pun, tidak yang dilepaskan tubuh dengan kalorimeter besar yang
lebih dari 27 persen dari seluruh energi makanan yang
dirancang khusus. Orang tersebut ditempatkan di da-
akhirnya dipakai oleh sistem fungsional. lam ruang yang berisi udara yang terisolasi dengan baik
Bahkan bila 27 persen energi mencapai sistem sehingga tidak ada panas yang hilang melalui dinding
fungsional sel, kebanyakan dari semua energi tersebut
ruangan. Panas yang dibentuk oleh tubuh orang tersebut
akhirnya menjadi panas. Sebagai contoh, sewaktu prote- memanaskan udara dalam ruangan. Akan tetapi, suhu
in disintesis, sejumlah besarATP dipakai untuk memben-
udara dalam ruang dipertahankan agar konstan dengan
tuk ikatan peptida, dan proses ini kemudian menyimpan mendorong udara melalui pipa dalam air dingin. Kece-
energi di dalam ikatan teresebut. Tetapi tbrdapat juga patan perolehan panas oleh penampungan air, yang di-
penggantian protein secara kontinu, beberapa di antara-
ukur dengan termometer yang sesuai, sama dengan ke-
nya dipecahkan sementara yang lain dibentuk. Sewaktu
cepatan pembebasan panas dari tubuh orang tersebut.
protein dipecahkan, simpanan energi dalam ikatan pcp-
Kalorimetri langsung secara fisik sukar untuk dila-
tida dilepaskan dalam bentuk panas ke dalam tubuh. kukan dan, hanya dipakai untuk tujuan penelitian.
Contoh lainnya adalah energi yang dipakai untuk
aktivitas otot. Sebagian besar energi ini digunakan ha- Kolorimetri Tidok [ongsung-"Ekuivolen Ener-
nya untuk melawan sifat rekat dari otot itu sendiri atau gi" dori Oksigen. Karena lebih dari 95 persen energi
dari jaringan sehingga anggota gerak dapat bergerak. yang dikeluarkan di dalam tubuh berasal dari reaksi ok-
Pergerakan yang liat ini menyebabkan gesekan di dalam sigen dengan makanan yang berbeda, kecepatan meta-
jaringan, yang menghasilkan panas. bolisme seluruh tubuh dapat juga dihitung dengan ting-
Pertimbangkan juga energi yang digunakan.jantung kat ketepatan tinggi kecepatan pemakaian oksigen. Bila
untuk memompa darah. Darah memperluas sistem ar- 1 liter oksigen dimetabolisme dengan glukosa, dilepas-
teri, perluasan tersebut mencerminkan cadangan energi kan 5,0j Kalori; bila dimetabolisme dengan karbohidrat,
potensial. Sewaktu darah mengalir melalui pembuluh dilepaskan 5,06 Kalori; dengan lemak, 4,70 Kalori; dan
pdrifer, gesekan antara lapisan darah yang berbeda, dengan protein. 4.60 Kalori.
yang mengalir satu sama lain, dan gesekan darah pada Dengan menggunakan gambaran tersebut, jumlah
dinding pembuluh darah mengubah semua energi ini energi yang dibebaskan tiap liter oksigen secara meng-
menjadi panas. herankan mendekati ekuivalen, tanpa memperhatikan
s32 UNIT Xlll Metabolisme dan Pengaturan Suhu
Metabolisme Energi- s
0
Faktor yang Memengaruhi
GAMBAR 72-3. Komponen pengeluaran energi
Keluaran Energi
Seperti yang telah dibicarakan di Bab 71, asupan ener-
gi seimbang dengan keluaran energi pada orang dewasa
Kecepatan Metabolisme Basal
sehat yang menjaga berat tubuhnya tetap stabil. Sekitar
45 persen asupan energi harian diambil dari karbohi- (BMR)-Energi Minimum yang Dipakai
drat, 40 persen berasal dari lemak, dan 15 persen dari Tubuh untuk Bertahan Hidup
protein pada diet rata-rata masyarakat di Amerika. Ke-
luaran energi dapatjuga dibagi-bagi ke dalam beberapa Bahkan ketika seseorang benar-benar dalam keadaan
komponen yang dapat dihitung, mencakup energi yang beristirahat, sejumlah energi tetap dibutuhkan untuk
digunakan untuk (l) menjalankan fungsi metabolisme mengerjakan seluruh reaksi kimia tubuh. Tingkat energi
esensial tubuh (kecepatan metabolisme "basal"); (2) minimum yang diperlukan untuk bertahan hidup terse-
menjalankan berbagai aktivitas fisik; (3) proses men- but dinamakan kecepatan metabolik basal (BMR) dan
cerna, penyerapan, dan pemrosesan makanan; dan (4) mencakup sekitar 50 sampai 70 persen dari energi harian
mempertahankan suhu tubuh. yang dipakai pada kebanyakan individu yang tidak aktif
(s e de nt ary) (G ambar 7 2-3).
Karena tingkat aktivitas fisik sangat bervariasi di
Kebutuhan Energi Keseluruhan antara individu yang berbeda, pengukuran BMR dapat
untuk Aktivitas Sehari-hari berfungsi sebagai perangkat yang berguna dalam mem-
bandingkan kecepatan metabolisme seseorang dengan
Seorang pria kebanyakan yang berat badannya 70 kilo- orang lain. Metode yang biasa digunakan untuk menen-
gram dan berbaring sepanjang hari menggunakan ener- tukan BMR adalah dengan mengukur kecepatan peng-
gi kira-kira 1650 Kalori. Proses makan dan pencernaan gunaan oksigen selama waktu yang ditentukan di bawah
makanan meningkatkan jumlah pemakaian energi tiap kondisi-kondisi berikut:
hari dengan tambahan 200 Kalori atau lebih, sehingga
pria yang sama, yang berbaring dan juga makan makan'
1. Seseorang tidak boleh makan paling sedikit 12
jam terakhir.
an yang baik, membutuhkan asupan makanan kira-kira
1850 Kalori tiap hari. Jika ia duduk di kr-rrsi sepanjang
2. Kecepatan metabolisme basal ditentukan setelah
tidur penuh semalaman.
hari tanpa berlatih, total energi yang dibutuhkannya
mencapai 2000 sampai 2250 Kalori. Oleh karena itu,
3. Tidak melakukan pekerjaan berat selama setidak-
nya I jam sebelum pengujian.
kebutuhan energi tiap hari yang mendekati untuk orang
yang tidak aktif (sedentary) kecuali melakukan fungsi-
4. Semua faktor fisik dan psikis yang menimbul-
kan rangsangan harus dihilangkan.
fungsi yang sangat penting adalah 2000 Kalori.
Jumlah energi yang digunakan untuk mengerjakan
5. Suhu kamar harus nyaman dan berkisar antara
68o dan 80oF.
aktivitas flsik sehari-hari normalnya sekitar 25 persen
dari energi total yailg dikeluarkan, namun jumlah energi
6. Selama penguiian, tidak diijinkan melakukan
aktivitas fisik apapun.
tersebut dapat bervariasi secara bermakna pada individu
yang berbeda, tergantungjenis danjumlah aktivitas fisik Nilai BMR normalnya berkisar antara 65 sampai 70
yang dilakukannya. Sebagai contoh, berjalan menaiki Kalori perjam pada laki-laki kebanyakan yang berat ba-
tangga membutuhkan 17 kali dari energi yang dibutuh- dannya 70 kilogram. Walaupun kebanyakan BMR terpa-
kan saat berada dalam keadaan tidur berbaring. Umum- kai dalam aktivitas esensial sistem saraf pusat, jantung,
nya, setelah lebih dari 24 jam, seorang yang melakukan ginjal, dan organ lainnya, variasi dalam BMR di antara
pekerjaan berat dapat mencapai kecepatan pemakaian individu yang berbeda terutama terkait pada perbedaan
energi maksimum sebanyak 6000 sampai 7000 Kalori. jumlah otot rangka dan ukuran tubuh.
atau sebanyak 3,5 kali dari energi yang digunakan ketika Otot rangka, bahkan dalam keadaan istirahat, men-
berada dalam keadaan tanpa aktivitas fisik. cakup 20 sampai 30 persen dari BMR. Karenanya, BMR
-
TABEL 72-1 . Pemakaian Energi Selama Berbagai Jenis yang kemudian n.reningkatkan kecepatan metabolisme
Kegiatan yang Berbeda pada Pria dengan Berat Badan dan menghasilkan panas.
70 Kilogram. Pada beberapa .lenis jaringan lemak terlentu, yang
disebut lemak coklat, rangsangan saraf simpatis menye-
babkan pelepasan panas dalam jumlah besar. Lemak
jenis ini mengandung banyak mitokondria dan lebih ba-
i,i*.' i i,' 1t1i65'1 nyak lemak dalam bentuk globulus-globulus kecil dari-
".,. 77 pada satu globulus lemak yang besar. Dalam sel ini, pro-
: 1,;1lil1i:1.. tt=-.=...-=,00,.
l! I ,il ses fosforilasi oksidatif di dalam mitokondria terutama
:
it#,, ':::rrJ|sri "tidak berpasangan". Yaitu, apabila sel dirangsang oleh
irr,,
i'.,,i::,':.' 118 saraf sirnpatis, mitokondrianya menghasilkan sejumlah
besar panas narnun hampir tidak terdapat ATP, sehingga
1: hampir semua energi oksidatif yang dilepaskan segera
2oro,, menjadi panas.
Neonatus mernpunyai cukup banyak sel Iemak cok-
',24o lat, dan rangsangan simpatis yang maksimal dapat me-
ningkatkan metabolisme anak tersebut itu sampai lebih
dari 100 persen. Besarnya pengaruh ternrogenesis ini
pada orang dewasa, yang sesungguhnya tidak mern-
punyai lemak coklat, mungkin kurang dari 15 persen,
walapun nilai ini dapat meningkat setelah beradaptasi
dengan udara dingin.
Termogcnesis tanpa rrenggigil -juga berlungsi se-
bagai suatu penyangga melawan obesitas. Penelitian
terbarr-r menunjukkan bahr,r'a aktivitas sistem saraf sim-
patis meningkat pada orang obese yang terus-menerus
mendapat asupan kalori secara berlebihan. Mekanisme
Energi yang Digunakan untuk yang bertanggung jawab untuk aktivasi simpatis pada
Memproses Makanan- orang obese masih belum diketahui. namun mungkin
Efek Termogenik Makanan sebagian diperantarai melalui pengaruh peningkatan
leptin, yang mengaktifkan neuron pro-opiomelano-
Setelah makanan dicerna, kecepatan metabolisme me- korfin di dalam hipotalanrus. Rangsangan simpatis,
ningkat disebabkan oleh peningkatan beragam reaksi dengan cara menaikkan termogenesis, membantu
kimia yang berkaitan dengan pencernaan, absorpsi, dan membatasi penambahan berat tubuh yang berlebihan.
penyimpanan makanan dalam tubuh. Hal itu disebut
efek termogenik makanan, karena proses tersebut me-
merlukan energi dan menghasilkan panas.
Setelah mengonsumsi makanan yang mengandung Kepustakaan
banyak karbohidrat atau lemak, kecepatan metabolisme
biasanya hanya meningkat kira-kira 4 persen. Akan te- Argyropottlos G, Harper ME. Uncotrpling pt'oteins oncl thernto-
tapi, setelah makan banyak protein, kecepatan metabo- regulation. J Appl Physiol 92:2187, 2002
lisme biasanya mulai meningkat dalam waktu satu jam, Cannon B, Nedergaard J: Brown adipose tissue; function and
mencapai maksimum kira-kira 30 persen di atas normal, physiological signficance. Physiol Rev 81: 277, 200,t.
dan berlangsung selama 3 sampai I 2 jam. Pengaruh pro- Chakravarthy MU Booth FIV: Eating, erercise, and "thrifty"
tein terhadap kecepatan metabolisme disebut specific geno\,pes: connecting lhe dots toward an evolutionar.y trrt-
dynamic action of protein. Efek termogenik makanan derstanding ofmodern chronic disease. J Appl Physiol 96:3,
mencakup sekitar 8 persen pengeluaran energi harian 2001.
total pada banyak orang. Evans RM, Barish GD, Wang YX: PPARs and the complex jour-
ney to obesity. Nat Med I0:355, 20()1.
Levine JA: Nonexercise activity therntogenesis (NEA1'); envi-
Energi yang Digunakan untuk ronment and biologgt. Am J Physiol Endocrinol Metab 286:
Termogenesis Tanpa Men ggigil- 8675, 2001.
Peran Rangsangan Simpatis Livingstone MB, Black AE: Markers of the validity of reported
energy intake. J Nutr 133(Suppl 3)'8955,2003.
Walaupun kerja fisik dan efek termogenik makanan Lowell BB, Bachman ES: Beta-adrenergic receptors, diet-in-
menyebabkan pelepasan panas, mekanisme tersebut ti- duced thermogenesis, and obesity. J lJiol Chem 278;29385,
dak semata-mata bertujuan mengatur temperatur tubuh. 2003.
Proses menggigil menyediakan perangkat pengaturan Morrison SF: Central pathways controlling brown adipose tis-
untuk menghasilkan panas dengan cara meningkatkan sue thermogenesis. News Physiol l9'67, 2004.
aktivitas otot sebagai tanggapan terhadap stress dingin, National Institlttes of Health: Clinical Guidelines on the lclen-
seperti yang telah dibahas di Bab 73. Mekanisme yang tificatiob, Evaluation, and Treatment of Overweight and
lain, termogenesis tanpa menggigil, juga dapat meng- Obesity inAdults: The Evidence Report. Bethesda, MD. Na-
hasilkan panas dalam menanggapi stress dingin. Jenis tional Heart, Lung, and Blood Institute and National Insti-
termogenesis ini dirangsang oleh aktivasi sistem saraf tute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases. 1998.
simpatis, yang melepaskan norepinefrin dan epinefrin, Available at: http://wtvw.nhlbi. nih.gov/guidelines/index. htnt
BAB 72 Energetika dan Laju Metabolisme 935
Robidou-x J, Martin TL, Collitu S; Beta-adrenergic receptors van Marken Lichtenbelt WD, Daanen HA: Cold-induced metab-
and regulation of energy expenditure: a family affair Annu olism. Curr Opin Clin Nutr Metab Care 6:469, 2003.
Rev Pharmacol Toxicol 41:297, 2004. Westerterp KR: Limits to sustainable human metabolic rate. J
Rousset S, Alves-Guerra MC, Mozo.J, et al: The biology of mito- Exp Biol 204:3183, 2001.
chondrial uncoupling proteins. Diabetes 53(Suppl I) :Sl 30, Wilson MM, Morley JE: Aging and energy balance. J Appl
2n01. Physiol 95; 1 728, 2003.
Seals DR, Bell C: Chronic sympathetic activation: consequence Il'inder WW: Energy-sensing and signaling by AMP-activated
and cause of age-associated obesity? Diabetes 53 276, protein kinase in skeletal muscle. J Appl Physiol 9l:1017,
200,1. 2001.
Silva JE: The thermogenic effect of thyroid hormone and its Yen PM: Physiological and molecular basis of thyroid hormone
clinical implications. Ann Intern Med 139:205, 2003. action. Physiol rev 8l:1097,2001.
$uhu Tubuh;
Pengaturan $uhu,
da,n Demarn
suhuTubuhHormd]l...,..'...
$uhu lnti don $uhu Kulit, Suhu,,dari,tubuhbagiar.
4u1us---yaitu'iinti" dari tnbuh-dipsraha #,,ra;gut
konstan, sekitar * IoF {* S,6oC) dari hari.ke hari,'ke-
cuali bila seseorang mengalami demam. Bahkan pada
orang yang telanjang dapat terpajan dengan suhu yang
rendah sampai 55"F atau, euhu yang tinggi sampai
130"F dalam udata kering, dan tetap dapat mempertahankan suhu inti ,yalrg hafgpil' "'
mendekali kon$tan. Mekanisme untuk pengaturan suhu tubutrmenggambarkan sjstem
pengendalian yang dibuat dengan sangat baik. Tujuan dari bab ini adalah unruk mem-
-, '
bahas cara kerja sisteFl tslsebut sewaktu dalam keadaan sehat dan sakit, ,: , .
Suhu kutit. berbeda dengan suhu inti. dapat naik dan turun sesuai dengan sulu
lingkungan. Suhu kulit merupakan suhu yang penting apabila kita merujuk pada ke-
mampuan kulit untuk melepaskan panas ke lingkungan.
Suhu Inli Normol. Tidak ada suhu inti yang dapat dianggap normal, karena pengu-
kuran yang dilakukan pada sebagian besar orang yang sehat memperlihatkan rentang
suhu normal yang diukur per oral. seperti yang diperiihatkan pada Cambar 73-1, mu-
lai dari dibawah 97'F (36"C) sampai lebih dari 99.5oF (37.5"C). Suhu inti normal
tata-ra'tp,,secara umu{n adalah anlara 98"0o F ,dan,98,6! F bila diuku* psf,.oral, d44! ":;1i,
kira-kira l" F lebih tinggi bila diukur per rektal.
,,,, $uhu.tribuh rnenrngkat selarna ala!*aga dan belvafiasi,pada suhuli gkungan yang
,
ekstrim, karena mekanisme pengaturan suhu tidaklah sempurna. Bila dibenn* pa-
nas yang berlebihan di dalam tubuh karena kerja fisik yang melelahkan, suhu akan
meningkat sementara sampai l0l' hingga 104'F. Sebaliknya, ketika tubuh terpajan
dnngans@yang,dl*$in,suhu dapatfurun sryqpai di bawah nilai 96'F, ,.: ":--',,.,'.:.r,::,-,
rDikendalikan
..Antgra
Pembentukan Panas dan Kehilangan Panas
Bi. Leiu'n*r-n en paaas di dat alb.$ lebihbesat,darlpad4,lpjq,hiltuepya.b*-
nas, panas akan timbul di dalam tubuh dan suhu tubuh akan meningkat. Sebaliknya,
936,
BAB 73 Suhu Tubuh, Pengaturan Suhu, dan Demam 937
enioermis{
Kapiler
O**,"1 Arteri
Vena
t
Jarinsan subkutan{
tt Vasodilatasi
L
o
-E
50-
u
Y.:< 1
;v
39
=a
Q.
o
ifl
2',
EE-
o(Eu
tE o. f^
co
aEO
#
a/
E
o-0, !
(,.l '.1
Fd
(EGJ
got
?.8.
oc
-oln
*-r".*
v-9 r
.li
jadi lagi kehilangan panas dari tubuh ke udara, karena seka- Evoporosi Merupokon Mekonisme Pendingin-
rangjumlah panas yang dikonduksikan dari udara ke tubuh on yong Dibuiuhkon podo Suhu Udoro yong
berada dalam keadaan seimbang. Oleh karena itu, konduksi . Songot Tinggi. Selama suhu kulit lebih tinggi dari
panas dari tubuh ke udara mempunyai keterbatasan, kecuali suhu lingkungan, panas dapat hilang melalui radiasi dan
konduksi. Tetapi ketika suhu lingkungan menjadi lebih
udara panas bergerak menjauhi kulit, sehingga udara baru,
tinggi dari suhu kulit, bukan justru menghilangkan pa-
yang tidak panas secara terus menerus bersentuhan dengan
nas, tetapi tubuh memperoleh panas melalui radiasi dan
kulit, fenomena ini disebut konvel<si udara. konduksi. Dalam keadaan seperti ini. satu-satunya cara
agar tubuh dapat melepaskan panas adalah dengan
Konveksi.. Perpindahan panas dari tubuh melalui aliran
evaporasi.
udara konveksi secara umum disebut kehilangan panas
melalui konveksi. Sebenamya, panas pertama-tama harus Oleh sebab itu, setiap faktor yang mencegah evapo-
dikonduksi ke udara dan kemudian dibawa melalui aliran rasi yang adekuat ketika suhu lingkungan lebih tinggi dari
udara konveksi. suhu kulit akan menyebabkan suhu tubuh internal mening-
. Sejumlah kecil konveksi hampir selalu terjadi di seki- kat. Hal ini kadang terjadi pada manusia yang dilahirkan
tar tubuh akibat kecenderungan udara di sekitar kulit un- dengan kelainan kelenjar keringat kongenital. Orang ini
tuk naik sewaktu menjadi panas. Oleh karena itu, pada dapat tahan terhadap suhu dingin seperti halnya orang nor-
orang telanjangyang duduk di ruangan yang nyaman tan- mal, tetapi orang tersebut hampir mati akibat heat stroke
pa gerakan udara yang besar, akan kehilangan sekitar l5 di daerah tropis, karena tanpa sistem pendinginan evapo-
persen dari total p_anas yang hiiang melalui konduksi ke ratif, orang ini tidak dapat mencegah peningkatan suhu
udara dan kemudian melalui konveksi udara yang men- tubuh ketika suhu udara lebih tinggi dari suhu tubuh.
jauhi tubuhnya.
Efek Pokoion pqdo Kehilongon Ponos Konduk-
Efek Pendinginon oleh Angin. Bila tubuh terpajan tif. Pakaian mengurung udara di antara kulit dan rajutan
oleh angin, lapisan udara yang berdekatan dengan kulit
pakaian, sehingga meningkatkan ketebalan yang disebut
akan segera digantikan oleh udara baru secarajauh lebih
cepat dari keadaan normal, dan kehilangan panas mela-
zona pribadi dari udara yang berdekatan dengan kulit
lui konveksi juga ikut meningkat. Efek pendinginan dan juga menurunkan aliran udara konveksi. Akibatnya,
oleh angin pada kecepatan rendah kira-kira sebanding kecepatan kehilangan panas dari tubuh melalui konduksi
dengan akar kuadrat kecepatan angin. Misalnya, angin dan konveksi sangat menurun. Pakaian dengan bahan
dengan kecepatan 4 mil per jam memiliki efektivitas biasa menurunkan kecepatan kehilangan panas kira-kira
pendinginan kira-kira dua kali dari angin dengan kece- setengah dari tubuh yang telanjang, sedangkan pakaian
palan I mil per jam. kutub dapat menurunkan kecepatan kehilangan panas pa-
Konduksi don Konveksi Ponos podo Orong ling sedikit sampai seperenam kalinya.
yong Berdiom di Air. Air memiliki panas khusus Sekitar setengah dari panas yang dipindahkan dari
beberapa ribu kali lebih besar daripada udara, sehing- kulit ke pakaian dipancarkan melalui radiasi ke pakaian
^ga setiap
unit bagian air yang berdekatan ke kulit dapat dan bukan dipancarkan melalui konduksi melewati ruang
mengabsorbsi jumlah panas yang lebih besar daripada' kecil. Oleh sebab itu, meiapisi pakaian di bagian dalam
udara. Demikian juga, konduktivitas panas di dalam air dengan lapisan emas tipis, yang memantulkan panas kem-
lebih besar dibandingkan dengan di udara. Akibatnya, ti- bali ke tubuh, membuat perangkat penyekat pakaian terse-
dak mungkin bagi tubuh untuk memanaskan satu lapisan
but jauh lebih efektif daripada bila tidak dilapisi. Dengan
tipis air yang berdekatan dengan tubuh untuk memben-
menggunakan teknik ini, pakaian yang digunakan di ku-
tuk suatu "zona penyekat" seperti yang terjadi pada uda-
ra. Oleh karena itu, kecepatan kehilangan panas ke air
tub dapat dikurangi beratnya sampai setengahnya.
biasanya beberapa kali lebih besar daripada kecepatan Efektivitas pakaian dalam mempertahankan suhu tu-
kehilangan panas ke udara. buh hampir hilang semuanya bila pakaian menjadi basah,
karena konduktivitas air yang tinggi meningkatkan ke-
Evoporosi. Bila air berevaporasi dari permukaan tubuh, cepatan pemindahan panas melalui baju hingga sebesar
panas sebesar 0,58 Kalori (kilokalori) akan hilang untuk 20 kali lipat atau lebih. Oleh karena itu, salah satu faktor
setiap satu gram air yang mengalami evaporasi. Bahkan terpenting untuk melindungi tubuh terhadap udara dingin
bila orang tersebut tidak berkeringat, air masih bereva- di kutub adalah menjaga dengan sangat hati-hati agar
porasi secara tidak kelihatan dari kulit dan paru dengan pakaian tidak basah. Tentu saja, orang tersebut juga ha-
kecepatan sekitar 600 sampai 700 ml/hari. Hal ini me- rus berhati-hati untuk tidak menjadi kepanasan walaupun
nyebabkan kehilangan panas yang terus menerus dengan hanya untuk sementara waktu, karena dengan berkeringat
kecepatan 16 sampai 19 Kalori per jam. Evaporasi me- di dalam pakaian akan membuat pakaian tersebut menjadi
lalui kulit dan paru yang tidak kelihatan ini tidak dapat kurang efektif sebagai penyekat.
dikendalikan untuk tujuan pengaturan suhu karena evapo-
rasi tersebut dihasilkan dari difusi molekul air yang terus Berkeririgat dan Pengaturannya
menerus melalui perrnukaan kulit dan sistem pemapasan. oleh Sistem Saraf Otonom
Akan tetapi, kehilangan panas melalui evaporasi keringat Rangsangan area preoptik di bagian anterior hipotalamus
dapat dikendalikan dengan pengaturan kecepatan berke- baik secara listrik atau oleh panas yang berlebihan akan
ringat, yang akan dibicarakan kemudian di bab ini. menyebabkan berkeringat. Impuls saraf dari area yang
940 UNIT XIil Metabolisme dan Pengaturan Suhu
menyebabkan berkeringat ini dihantarkan melalui jaras Sekret prekursor adalah hasil sekresi aktif dari sel-sel
otonom ke medula spinalis dan kemudian melalui jaras epitel yang melapisi bagian yang bergeiung dari kelenjarke-
simpatis mengalir ke kulit di seluruh tubuh. ringat. Serabut saraf simpatis kolinergik berakhir pada atau
Diingatkan kembali dari pembicaraan tentang sistem dekat sel-sel kelenjar yang mengeluarkan sekret tersebut.
saraf otonom di Bab 60 bahwa kelenjar keringat diper- Komposisi sekret prekursor mirip dengan yang ter-
sarafi oleh serabut-serabut saraf kolinergik (serabut yang dapat pada plasma, namun tidak mengandung protein
menyekresikan asetilkolin, tetapi berjalan bersama de- plasma. Konsentrasi natrium sekitar 142 mEqlliter dan
ngan saraf simpatis di serabut adrenergik). Kelenjar ini klorida sekitar 104 mEq/liter, dengan konsentrasi zat
dapat juga dirangsang di beberapa tempat oleh epinefrin terlarut lain yang lebih kecil bila dibandingkan di dalam
atau norepinefrin yang bersirkulasi dalam darah, walau- plasma. Sewaktu larutan prekursor ini mengalir di bagian
pun kelenjar itu sendiri tidak memiliki persarafan adre- duktus kelenjar, larutan ini mengalami rnodifikasi me-
nergik. Hal ini penting selama melakukan olahraga, saat lalui reabsorpsi sebagian besar ion natrium dan klorida.
hormon ini disekresikan oleh medula adrenal dan tubuh Tingkat reabsorpsi ini bergantung pada kecepatan berke-
perlu melepaskan panas yang berlebihan yang dihasilkan ringat, sepefti diuraikan berikut ini:
oleh otot yang aktif. Apabila kelenjar keringat hanya sedikit dirangsang,
cairan prekursor rnengalir melalui duktus dengan lam-
Mekonisme Sekresi Keringot. pada Gambar i3-5, bat. Dalam hal ini, pada dasarnya semua ion natrium dan
kelenjar keringat diperlihatkan berbentuk tubuiar yang
klorida direabsorbsi, dan konsentrasi masing-masing ion
terdiri dari dua bagian: (1) bagianyan.g bergelung di sub-
ini turun menjadi 5 mEq/L. Hal ini mengurangi tekanan
dermis dalam yang menyekresi keringat, dan (2) bagian
osmotik cairan keringat tersebut hingga nilai yang sangat
duktus yangberjalan keluar melalui dermis dan epidermis
rendah sehingga sebagian besar cairan kemudianjuga di-
kulit. Seperti juga pada kelenjar lainnya, bagian sekretorik
reabsorbsi, yang memekatkan sebagian besar kandungan
kelenjar keringat menyekresi cairan yang disebut sekret
unsur lainnya. Oleh karena itu, pada kecepatan berkeringat
primer atau sekret prekursor; kemudian konsentrasi zat-
yang rendah, kandungan unsur seperti urea, asam laktat,
zat dalam cairan tersebut dimodifikasi sewaktu cairan itu
dan ion kalium biasanya konsentrasinya sangat tinggi.
mengalir melalui duktus.
Sebaliknya, bila kelenjar keringat dirangsang dengan
kuat oleh sistem sarafsimpatis. sekret prekursor dibentuk
dalam jumlah yang banyak, dan duktus kini hanya mere-
absorbsi natrium kiorida dalam jumlah yang lebih sedikit
-T dari setengahnya; konsentrasi ion-ion natrium dan klorida
kemudian biasanya meningkat (pada orang J,anE tidak
.a dapat menyesuaikan diri dengan. iklinl smtpai tingkat
F maksimum sekitar 50 sarnpai 60 mEq/L, sedikit lebih ren-
F dah dari setengah konsentrasinya di dalam plasma. Lebih
I lanjut lagi, keringat mengalir melalui tubulus kelenjar be-
gitu cepatnya sehingga hanya sedikit air yang direabsorb-
si. Oleh karena itu, konsentrasi unsur ferlarut lainnya dari
keringat hanya sedikit meningkat-urea menjadi sekitar
I dua kali dari plasma, asam laktat sekitar 4 kal| dan ka-
Iium sekitar l,2kali.
Bila orang belum menyesuaikan diri dengan iklim
panas, ia akan mengalami kehilangan natrium klorida di
I
,9 dalam keringat dalam jumlah yang bermakna. Kehilangan
tr
i elektrolit akan jauh lebih sedikit, meskipun kemampuan
E
berkeringat telah ditingkatkan, bila orang telah terbiasa
Kelenjar
dengan iklim tersebut, seperti berikut ini.
NffiTI{#K:I
ffiWi'!ffi&il Aklimolisosi Mekonisme Berkeringct Terhodap
#ffibi$RffillE
Ponos-Peronon Aldosteron. pada orang yang
ffiffialW
, HU6s -1 I{ normal dan belum menyesuaikan diri dengan iklim ja-
;wttit\\\w\\\ r.
S*)tifDlHlit:z"E
€ &.i*E rang dapat menghasilkan keringat lebih dari I liter per
jam, tetapi bila ia terpajan cuaca panas selama I sam-
pai 6 minggu, orang tersebut akan berkeringat lebih ba-
nyak, sering kali akan meningkatkan sekresi keringatnya
hingga maksimal 2 sampai 3 Lljam. Evaporasi keringat
GAMBAR 73-5. Kelenjar keringat yang dipersarafi oleh saraf yang lebih banyak ini dapat mernindahkan panas dari tu-
simpatis yang menyekresi asetilkolin. Sekret primer bebas pro-
tein dibentuk oleh bagian kelenjar, tetapi sebagian besar etektrotit buh dengan kecepatan lebih dari 10 kali dari kecepatan
direabsorpsi di dalam duktus, menghasilkan sekret yang encer pembentukan panas basal normal. Peningkatan efektivitas
dan cair. mekanisme berkeringat ini disebabkan oleh perubahan sel
BAB 73 Suhu Tubuh, Pengaturan Suhu, dan Demam 941
berdilatasi. Hal ini merupakan reaksi yang timbul segera un- Mekanisme Efektor Neuron
tuk menyebabkan tubuh kehilangan panas, dengan demiki-
yang Menurunkan atau
an membantu mengembalikan suhu tubuh kembali normal.
Di samping ifu, pembentukan panas tubuh yang berlebihan Meningkatkan Suhu Tubuh
dihambat. Oleh karena itu, jelas bahwa area preoptik dari Bila pusat suhu hipotalamus mendeteksi bahwa suhu tu-
hipotalamus memiliki kemampuan yang berfungsi sebagai buh terlalu panas atau terlalu dingin, hipotalamus akan
termostatik pusat pengaturan suhu tubuh. memberikan prosedur penurunan atau peningkatan suhu
yang sesuai. Pembaca mungkin lebih banyak mengetahui
Deteksi Suhu oleh Reseptor di hal ini dari pengalaman pribadi, tetapi gambaran khusus-
Kulit dan Jaringan Tubuh Bagian Dalam ny a ad,alah sebagai berikut.
Walaupun sinyal yang ditimbulkan oleh reseptor suhu di
hipotalamus sangat kuat dalam mengatur suhu tubuh, re- Mekanisme Penurunan-Suhu
septor suhu di bagian lain dari tubuh mempunyai peranan Bila Tubuh Terlalu Panas
tambahan dalam pengaturan suhu. Hal ini terjadi pada re-
Sistem pengatur suhu menggunakan tiga mekanisme
septor suhu di kulit dan beberapajaringan khusus di tubuh
penting untuk menurunkan panas tubuh ketika suhu tubuh
bagian dalam.
menjadi sangat tinggi:
Diingatkan kembali dari pembicaraan mengenai resep-
tor sensorik di Bab 48 bahwa kulit dilengkapi dengan re- L Vasodilatasi pembuluh darah kulit. Pada hampir
seplor dingin dan hangat. Reseptor dingin terdapat jauh semua area di dalam tubuh. pembuluh darah kulit
lebih banyak daripada reseptor hangat; tepatnya, terdapat berdilatasi dengan kuat. Hal ini disebabkan oleh
l0 kali lebih banyak di seluruh kulit. Oleh karena itu, de- hambatan pusat simpatis di hipotalamus posterior
'teksi yang menyebabkan vasokonstriksi. Vasodilatasi
suhu bagian perifer terutama menyangkut deteksi
suhu sejuk dan dingin daripada suhu hangat. penuh akan meningkatkan kecepatan pemindahan
Apabila k-ulit di seluruh tubuh kedinginan, terjadi panas kekulit sebanyak delapan kali lipat.
pengaruh refleks yang segera dibangkitkan dan mulai 2. Berkeringat. Efek dari peningkatan suhu tubuh
meningkatkan suhu tubuh melalui beberapa cara: (1) de- untuk menyebabkan berkeringat digambarkan
ngan memberikan rangsangan kuat sehingga menyebab- oleh kurva biru pada Gambar 73-7, yangmemper-
kan menggigil, yang akhimya meningkatkan kecepatan lihatkan peningkatan yang tajam pada kecepatan
pembentukan panas tubuh; (2) dengan menghambat pro- kehilangan panas melalui evaporasi, yang dihasil-
ses berkeringat bila hal ini sudah terjadi, dan (3) dengan kan dari berkeringat ketika suhu inti tubuh mening-
meningkatkan vasokonstriksi kulit untuk menghilangkan
pemindahan panas tubuh dari kulit.
Reseptor suhu tubuh bagian dalam terutama ditemu-
kan di medula spinalis, di organ dalam abdomen, dan di
90
dalam atau di sekitar vena-venq besar di abdomen bagian
atas dan rongga dada. Reseptor dalam ini berbeda fung-
80
"* Pembentukan panas
Kehilangan panas
sinya dengan reseptor kulit, karena reseptor tersebut lebih 'ast
banyak terpajan dengan suhu inti tubuh daripada suhu 70 -
permukaan tubuh. Namun, seperti halnya reseptor suhu
kulit, reseptor tersebut lebih banyak mendeteksi dingin 60
,E
daripada hangat. Kemungkinan bahwa baik reseptor kulit o,
maupun reseptor tubuh bagian dalam lebih memperhati- :so
o
kan untuk mencegah hipotermia-yaitu, mencegah suhu
tubuh yang rendah. !40
G
Y30
Hipotalamus Posterior Menggabungkan
Sinyal Sensorik Suhu Pusat dan Perifer 20
Walaupun banyak sinyal sensorik suhu berasal dari resep-
10
tor perifer, sinyal ini membantu pengaturan suhu tubuh
terutama melalui hipotalamus. Area hipotalamus yang di-
0
rangsang oleh sinyal sensorik terletak secara bilateral pada 36,4 36,6 36,8 37,0 37,2 37,4 37,6
hipotalamus posterior kira-kira setinggi korpus mami- Suhu kepala ('C)
laris. Sinyal sensorik suhu dari area preoptik di hipotala-
mus anterior juga dihantarkan ke dalam area hipotalamus GAMBAR 73-7, Efek suhu hipotalamus pada kehitangan panas
tubuh melalui evaporasi dan pembentukan panas yang terutama
posterior ini. Di sini sinyal dari area preoptik dan sinyal
disebabkan oleh aktivitas otot dan menggigil. Gambar ini mem-
dari bagian tubuh yang lain dikombinasikan dan digabung peilihatkan nilai suhu kritis yang sangat ekstrim saat terjadinya
untuk mengatur reaksi pembentukan panas atau reaksi pe- peningkatan kehilangan panas dan pembentukan panas menca-
nyimpanan panas di dalam tubuh. pai nilai kestabilan yang minimum.
BAB 73 Suhu Tubuh, Pengaturan Suhu, dan Demam 943
kat di atas nilai kritis 37'C (98,6'F). Peningkatan proses menggigil maksimum, pembentukan panas tubuh
' suhu tubuh tambahan sebesar 1oC, menyebabkan dapat meningkat hingga sebesar empat sampai lima kali
pengeluaran keringat yang cukup banyak untuk lipat dari normal.
membuang l0 kali kecepatan pembentukan panas
tubuh basal. Eksitosi Simpotis "Kimiowi" pqdq Pembentukon
3 . Penuruna.n pembentukan panas. Mekanisme yang Ponos. Seperti yang telah dibahas diBabT2,peningkatan
menyebabkan pembentukan panas yang berlebih- perangsangan simpatis maupun norepineffin dan epine-
an, seperti menggigil dan termogenesis kimia, di- frin yang bersirkulasi dalam darah dapat menyebabkan
harnbat dengan kuat. peningkatan kecepatan metabolisme seluler dengan cepat.
Efek ini disebut termogenesis kimia, Ha1 tersebut seba-
Mekanisme Peningkatan-Suhu gian dihasilkan dari kemampuan norepinefrin dan epine-
Saat Tubuh Terlalu Dingin frin untuk memisahkan fosforilasi oksidatif, yang berarti
Ketika tubuh terlalu dingin, sistem pengaturan suhu meng- bahwa kelebihan makanan akan dioksidasi dan dengan
adakan prosedur yang tepat berlawan4n. Yaitu: cara tersebut akan melepaskan energi dalam bentuk panas
tanpa menyebabkan pembentukan adenosin trifosfat.
1. Vasokonstriksi kulit di seluruh tubuh. Hal ini dise- Derajat termogenesis kimia yang terjadi pada hewan
babkan oleh rangsangan dari pusat simpatis hipo- hampir selalu sebanding dengan jumlah lemak coklat
talamus posterior. yang dikandung di jaringan hewan. Lemak ini merupakan
2. Piloereksi. Piloereksi berarti rambut "berdiri pada jenis lemak yang banyak mengandung mitokondria khu-
akamya." Rangsangan simpatis menyebabkan sus tempat terjadinya pemisahan oksidasi, seperti yang di-
otot arektor pili yang melekat ke folikel rambut jelaskan di Bab 72; sel-sel ini dipersarafi oleh persarafan
berkontraksi, yang menyebabkan rambut berdiri simpatis yang kuat.
tegak. Hal ini tidak penting pada manusia, tetapi Proses penyesuaian diri terhadap iklim sangat me-
pada hewan yang lebih rendah, berdirinya rambut mengaruhi intensitas termogenesis kimia; beberapa he-
memungkinkan hewan tersebut untuk membentuk wan, seperti tikus, yang telah terpajan dengan lingkungan
lapisan tebal "isolator udara" yang bersebelahan yang dingin selama beberapa minggu, memperlihatkan
dengan kulit, sehingga pemindahan panas ke ling- peningkatan pembentukan panas sebesar 100 sampai 500
kungan sangat ditekan. persen bila terpajan secara tiba-tiba dengan udara dingin,
3. Peningkatan termogenesis (pembentukan panas). sebaliknya, pada hewan yang tidak dapat menyesuaikan
Pembentukan panas oleh sistem metabolisme me- diri dengan iklim, memberikan respons dengan mening-
ningkat dengan memicu terjadinya menggigil, katkan pembentukan panas kira-kira sebesar sepertiga-
rangsangan simpatis untuk pembentukan panas, nya. Peningkatan termogenesis ini secara bersamaan juga
dan sekresi tiroksin. Mekanisme ketiga cara terse- meningkatkan asupan m akanan.
but dalam meningkatkan panas. membutuhkan Pada manusia dewasa, yang hampir tidak memiliki le-
penjelasan tambahan, sebagai berikut: mak coklat, jarang sekali temogenesis kimia meningkat-
kan kecepatan pembentukan panas lebih dari 10 sampai
Rongsongon Hipotolomus Terhodop Menggigil. l5 persen. Akan tetapi, pada bayi, yang memang memi-
Terletak pada bagian dorsomedial dari hipotalamus pos- liki sejumlah kecil lemak coklat pada ruang interskapula,
terior dekat dinding ventrikel ketiga adalah suatu area termogenesis kimia dapat meningkatkan kecepatan pem-
yang disebutpusat motorik primer untttk menggigil. Area bentukan panas sebesar 100 persen, yang kemungkinan
ini normalnya dihambat oleh sinyal dari pusat panas di merupakan faktor penting dalam mempeftahankan suhu
area preoptik-hipotalamus anterior tetapi dirangsang oleh tubuh yang normal pada neonatus.
sinyal dingin dari kulit dan medula spinalis. Oleh karena
itu, seperti yang ditunjukkan oleh peningkatan "produksi Peningkolon Keluordn Tiroksin Sebogoi Penye-
panas" yang tibatiba (lihat kurva merah pada Gambar bob Peningkoton Pembentukon Ponos Jongko
73-7), pusat ini teraktivasi ketika suhu tubuh turun bah-' Ponjong. Pqndinginan di area preoptik-hipotalamus
kan hanya beberapa derajat di bawah nilai suhu kritis. anterior juga meningkatkan pembentukan hormon neuro-
Pusat ini kemudian meneruskan sinyal yang menyebab- sekretorik thyrotropin-releasing hormone oleh hipotala-
kan menggigil melalui traktus bilateral turun ke batang mus. Hormon ini diangkut melalui vena porta hipotalamus
otak, kemudian ke dalam kolumna lateralis medula spi- ke kelenjar hipofisis anterioE tempat hormon merangsang
nalis, dan akhirnya ke neuron-neuron motorik anterior. sekresi thyroid-stimulating hormone.
Sinyal ini tidak teratur, dan tidak menyebabkan gerakan Selanjutnya thyroi d-s timul at ing hormone merangsang
otot yang sebenarnya. Sebaliknya, sinyal tersebut me- peningkatan keluaran tiroksin oleh kelenjar tiroid, seperti
ningkatkan tonus otot rangka di seluruh tubuh dengan yang akan" dijelaskan di Bab 76. Peningkatan tiroksin
meningkatkan aktivitas neuron-neuron motorik anterior. akan meningkatkan kecepatan metabolisme seluler di
Ketika tonus meningkat di atas nilai kritis tertentu, proses seluruh tubuh, yang merupakan mekanisme lain dari ter-
menggigil dimulai. Kemungkinan hal tersebut dihasilkan mogenesis kimia, Peningkatan metabolisme ini tidak ter-
dari osilasi unipan balik mekanisme refleks regangan dari jadisegera tetapi membutuhkan waktu beberapa minggu
gelondong otot, yang telah dibicarakan di Bab 54" Selama pajanan terhadap dingin untuk membuat kelenjar tiroid
944 UNIT XIII Metabolisme dan Pengaturan Suhu
menjadi hiperlrofi dan mencapai tingkat sekresi tiroksin pengaturan tekanan arteri baroreseptor, misalflya, memi-
yang baru. liki perolehan umpan balik kurang dari2).
Hewan yang terpajan dengan udara dingin yang
ektrim selama beberapa minggu dapat menyebabkan
Suhu Kulit dapat Sedikit Mengubah
ukuran kelenjar tiroid hewan tersebut membesar 20 sam-
pai 40 persen. Akan tetapi, manusia jarang membiarkan
Eet-Point untuk Pengaturan Suhu Inti
Set-point suhu kritis pada hipotalamus, terutama ditentu-
dirinya terpajan dengan udara dingin pada derajat yang
. kan oleh derajat aktivitas reseptor suhu panas pada area
sama seperti yang terjadi pada hewan. Oleh karena itu,
preoptik-hipotalamus anterior. Dibagian atas iet point
kita masih tidak mengetahui secara kuantitatif, seberapa
menandakan dimulainya berkeringat dan bagian bawah
penting mekanisme adaptasi tiroid terhadap dingin pada
ditandai dengan dimulainya menggigil. Akan tetapi, si-
manusia.
nyal suhu yang berasal dari bagian perifer tubuh, terutama
Pengukuran yang terpisah telah memperlihatkan
dari kulit dan jaringan tubuh bagian dalam tertentu (me.
bahwa anggota militer yang ditugaskan di kutub selama
dula spinalis dan organ visera abdomen), juga berperan
beberapa bulan mengalami peningkatan kecepatan me-
sedikit terhadap pengaturan suhutubuh. Tetapi bagaimana
tabolisme; beberapa orang Inuit (Eskimo) juga memiliki
sinyal-sinyal tersebut ikut berperan? Jawabanny a adalah
kelainan kecepatan metabolisme basal yang tinggi. Lebih
bahwa sinyal-sinyal tersebut mengubah set-point di pusat
lanjut, efek rangsangan udara dingin yang terus menerus
pengaturan suhu di hipotaiamus. Efek ini digambarkan
pada kelenjar tiroid mungkin dapat menjelaskan insiden
pada Gambar 73-B dan 73-9.
goiter tiroid toksik yang jauh lebih tinggi pada orang yang
Gambar 73-8 menunjukkan efek dari suhu kulit yang
tinggal di iklim yang lebih dingin daripada orang yang
berbeda-beda terhadap set-point untuk berkeringat, mem-
tinggal di iklim yang lebih hangat.
perlihatkan bahwa set-point tersebut meningkat apabila
suhu kulit menurunl Jadi, pada orang yang diwakili di
Konsep "Set-Point" gambar ini, set-point hipotalamus meningkat dari 36,7o
untuk Pengaturan Suhu C bila suhu kulit lebih tinggi dari 33"C, dan set-point
menjadi 37,4"C ketika suhu kulit turun menjadi 29"C.
Dalam contoh pada Gambai 73-7, sangat jelas bahwa Oleh karena itu, biia suhu kulit tinggi, pengeiuaran ke-
pada suhu inti tubuh yang kritis, sekitar 3l,l,C (98,8.F), ringat akan dimulai pada suhu hipotalamus yang lebih
akan menyebabkan perubahan drastis kecepatan kehilang- rendah daripada ketika suhu kulit sedang rendah. Kita
an panas dan pembentukan panas. Pada suhu di atas nilai dapat lebih mudah memahami nilai dari sistem seperti ini,
ini, kecepatan kehilangan panas lebih besar dari kecepat- karena penting diperhatikan bahwa pengeluaran keringat
an pembentukan panas, sehingga suhu tubuh turun dan
mendekati nilai 37,1"C. Pada suhu di bawah nilai ini,
kecepatan pembentukan panas lebih besar dari kecepatan
kehilangan panas, sehingga suhu tubuh kini meningkat 90
dan sekali lagi mendekati nilai 37,1.C. Nilai suhu kritis .:<
ini disebut "set-point" pada mekanisme pengaturan suhu. oJ an
Evv
Yaitu, semua mekanisme pengaturan suhu secara terus
o
menerus berupaya untuk mengembalikan suhu tubuh G /ll
kembali ke nilai set-poirtt.
IA
960
Perolehqn Umpon Balik untuk Pengoturon Suhu
G
Tubuh. Mari kita ingat kembali sejenak pembicaraan )rn
(U JU
mengenai perolehan umpan balik sistem pengatur yang '= Berkeringat
telah dibicarakan di Bab 1. Perolehan umpan balik meru- ?;
ii 40
pakan pengukuran efektivitas sistem pengatur. Dalam hal
vt
pengaturan suhu tubuh, suhu inti internal harus sesedikit (6en
EJV
mungkin mengalami perubahan, walaupun suhu lingkung-
an mungkin sangat berubah dari hari ke hari atau bahkan
.6 ZU
ciari j am ke j am. P er o I e h an ump an b al i k sistempengaturan 5)
(E
suhu sama dengan rasio perubahan suhu lingkungan ter-
-c lu
hadap perubahan suhu tubuh'dikurarigi 1,0. (lihat Bab 1 C'
Y
untuk rumus tersebut). Percobaan telah memperlihatkan
bahwa suhu tubuh manusia berubah sekitar 1oC untuk 36,0 36,2 36,4 36,6 36,8 37,0 37,2 37,4
setiap perubah&fl SU,LI lingkungan 25.C sampai 30"C. " Suhu kepala internal (.C)
Oleh karena itu, perolehan umpan balik dari keseluruhan
mekanisme u:rtuk mengatur suhu tubuh rata-rata sekitar GAMBAR 73-8. Efek perubahan suhu kepala internal terhadap
27 (28/1,0 - 1,0:27),yangmerupakan pencapaian yang kecepatan kehilangan panas tubuh melalui evaporasi. perhatikan
pula bahwa suhu kulit menentukan nilai set-point pada saat pro-
sangat ekstrim untuk sistem pengaturan biologis (sistem
ses berkeringat dimulai. (Sumbangan Dr. T. H. Benzinger.)
BAB 73 SuhuTubuh, Pengaturan Suhu, dan Demam 945
2*
Sef-point
Batas atas bertahan tiba-tiba naik * * * Setting dari termostat
105 *'
ke nilai yang "'" Suhu tubuh sebenarnya
104 tinggi
103
c
e-
E102
F ror '1, , Set-point
E too
o
99
98
aaa
zJ+
Batas bawah
bedahan Waktu dalam jam
hidup? GAMBAR 73-11. Efek pengubahan setpairlt pada pengaturan
suhu hipotalamus.
GAMBAR 73-10. Suhu tubuh pada berbagai keadaan. (Digam-
barkan kembali dari DuBois EF: Fever. Springfield, lll., Charles
C Thomas, 1948.)
di lebih tinggi dari nilai normal (akibat penghancuran dang dapat menjadi fatal. Untuk alasan ini, banyak insti-
jaringan, zat pirogen, atau dehidrasi), biasanya dibutuh- tusi menyarankan untuk memberikan penanganan segera
kan waktu selama beberapajam agar suhu tubuh dapat terhadap he at s troke dengan membaringkan pasien dalam
mencapai set-point suhu yang baru. bak mandi yang berisi air dingin. Karena hal ini se'ring
Gambar 73-11 memperlihatkan efek peningkatan menyebabkan keadaan menggigil yang tidak terkendali
set-point yang tiba-tiba sampai tingkat 103'F. Karena dengan sangat meningkatkan kecepatan pembentukan
suhu darah sekarang lebih rendah dari set-point pengatur panas, sebagian institusi yang lain menyarankan bahwa
suhu hipotalamus, akanterjadi reaksiumum yang menye- pendinginan dengan spons atau penyemprotan pada ku-
babkan kenaikan suhu tubuh. Selama periode ini, orang lit tampaknya tebih efektif untuk menurunkan suhu inti
tersebut akan menggigil dan merasa sangat kedinginan, tubuh dengan cepat.
.walaupun suhu tubuhnya mungkin telah di atas normal.
Demikian juga, kulit menjadi dingin karena terjadi va- Efek Berbohoyo dori Suhu yong Tinggi. Temuan
sokonstriksi, dan orang tersebut gemetar. Menggigil patologis pada orang yang meninggal karena hiperpirek-
dapat berlanjut sampai suhu tubuh mencapai set point sia adalah perdarahan lokal dan degenerasi parenkimato-
hipotalamus l03oF. Kemudian, orang tersebut tidak lagi sa sel di seluruh tubuh, tetapi terutama di otak. Sekali sel
menggigil tetapi sebaliknya tidak merasa dingin atau pa- neuron mengalami kerusakan, sel tersebut tidak dapat
nas. Sepanjang faktor yang menyebabkan set point yang digantikan. Demikian.juga, kerusakan pada hati, ginjal,
meningkat pada pengatur suhu hipotalamus terus ada, dan organ tubuh lainnya sering kali dapat cukup berat,
suhu tubuh akan diatur lebih kurang dengan cara yang sehingga kegagalan satu atau lebih dari organ-organ ini
norrnal, tetapi pada nilai set-point suhu yang tinggi. akhirnya menyebabkan kematian, kadang tidak sampai
beberapa hari setelah heat stroke.
Krisis, olou "Kemerqhon". Bila faktor yang menye- Penyesuoion Terhodop Ponos. Sering kali meru-
babkan suhu tinggi dihilangkan, set-point pada pengatur pakan hal yang amat penting untuk menyesuaikan orang
suhu hipotalamus akan turun ke nilai yang lebih ren- terhadap panas yang ekstrim. Beberapa contoh orang
dah-mungkin bahkan kembali ke nilai normal, seperti yang perlu menyesuaikan diri adalah para serdadu yang
yang diperlihatkan pada Gambar 73- 1 1 . Dalam keadaan
bertugas di daerah tropis dan buruh tambang yang be-
ini, suhu tubuh masih 103"F, tetapi hipotalamus beru- kerla di pertambangan emas dengan kedalaman 2 mil di
paya untuk mengatur suhu sampai 98,6oF. Keadaan Afrika Selatan, yang suhunya mendekati suhu tubuh dan
ini analog dengan pemanasan yang berlebihan di area kelembabannya mendekati 100 persen. Orang yang ter-
preoptik-hipotalamus anterior, yang menyebabkar, pe- pajan dengan panas selama beberapajam setiap harinya
ngeluaran keringat banyak dan kulit tiba-tiba menjadi
selama mengerjakan beban kerja berat yang rasional,
panas karena vasodilatasi di semua tempat. Perubahan akan meningkatkan toleransi terhadap panas dan kelem-
yang tiba tiba dari peristiwa ini dalam penyakit demam
baban dalam waktu I sampai 3 minggu.
dikenal sebagai "krisis" atau, lebih tepatnya, "kemerah-
Diantara perubahan fisiologis yang paling penting
an." Pada masa lampau sebelum diberikan antibiotika, terjadi selama proses penyesuaian ini adalah peningkat-
keadaan krisis selalu dinantikan, karena sekali hal ini
an kecepatan maksimum pengeluaran keringat hingga
terjadi, dokter dengan segera mengetahui bahwa suhu kira-kira dua kali lipatnya, peningkatan volume plasma,
pasien akan segera turun.
dan menurunnya kehilangan garam dalam keringat dan
urin sampai hampir tidak ada; dua efek yang terakhir
Heolsfroke dihasilkan dari peningkatan sekresi aldosteron oleh ke-
Batas atas suhu udara yang masih dapat ditahan oleh lenjar adrenal.
seseorang hampir seluruhnya bergantung pada apakah
udara tersebut kering atau basah. Bila udara kering dan
arus konveksi udara cukup mengalir untuk meningkat- Pajanan Tubuh Terhadap
kan evaporasi yang cepat dari tubuh, orang tersebut Udara Dingin yang Ekstrim
dapat bertahan selama beberapa jam pada suhu udara
Bila tidak ditangani dengan segera, orang yang terpajan
130"F. Sebaliknya, bila udara dilembabkan 100 persen
dengan air es selama hampir 20 sampai 30 menit biasa-
atau bila tubuh berada dalam air, suhu tubuh akan mulai
nya akan meninggal karena henti jantung atau fibrilasi
meningkat bila suhu lingkungan meningkat kira-kira di
jantung. Sampai saat itu, suhu tubuh internal akan turun
atas 94oF. Bila seseorang mengerjakan pekerjaan yang
hingga sekitar 77"F. Bila segera dihangatkan dengan
sangat berat, suhu lingkungan kritis diatas tempat ke-
memberikan panas eksternal, hidupnya sering kali dapat
cendrungan terjadinya heat stroke dapat serendah 85o
diselamatkan.
sampai 90oF.
Apabila suhu tubuh meningkat melebihi suhu kritis, Hilongnyo Pengoluron Suhu podo Suhu yong
dalam rentang 105" sampai 108"F, orang tersebut dapat Rendoh. Seperti yang dinyatakan pada Gambar 73-
mengalami heatstroke. Gejalanya meliputi pusing, rasa 10, sekali suhu tubuh turun di bawah 85oF, kemampuan
tidak enak pada perut yang kadang disertai muntah, ka- hipotalamus untuk mengatur suhu akan hilang sama se-
dang delirium, dan akhirnya hilang kesadaran bila suhu kali; kemampuan tersebut akan sangat terganggu bahkan
tubuh tidak segera.turun. Gejala-ge.jala ini sering dieksa- bila suhu tubuh turun di bawah 94'F. Sebagian penyebab
serbasi oleh derajat syok sirkulasi yang disertai dengan hilangnya pengaturan suhu adalah kecepatan pembentuk-
kehilangan banyak cairan dan elektrolit dalam keringat. an panas pada setiap sel ditekan hingga hampir dua kali
Hiperpireksia itu sendirijuga sangat merusak jaring- lipat untuk setiap penurunan suhu tubuh I 0'F. Demikian
an tubuh, terutama otak, dan oleh karena itu bertanggung juga, timbul rasa mengantuk (kemudian diikuti koma),
jawab terhadap banyak efek lain. Sebenarnya, bahkan yang menekan aktivitas mekanisme pengaturan panas
suhu tubuh yang amat tinggi dalam beberapa menit ka- oleh sistem saraf pusat dan mencegah menggigil.
-