You are on page 1of 5

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Secara demografis, fertilitas merupakan hasil reproduksi yang ditunjukkan dengan


banyaknya bayi lahir hidup (Hartanto, 1994). Fertilitas juga menjadi salah satu penyumbang
tingginya pertumbuhan penduduk di samping faktor mortalitas dan mobilitas. Intervensi
terhadap fertilitas akan berpengaruh signifikan terhadap laju pertumbuhan penduduk
diindonesia.
Di Indonesia, intervensi terhadap variabel-variabel yang berpengaruh langsung
terhadap fertilitas lebih banyak dilakukan. Salah satunya adalah melalui program
pengendalian penduduk yang dikenal dengan program keluarga berencana (KB). Fokus
utama KB terletak pada penurunan angka laju pertumbuhan penduduk melalui pemakaian alat
kontrasepsi. Program tersebut dilaksanakan secara serentak di seluruh wilayah Indonesia.
Pada kenyataannya, walaupun program KB telah diperkenalkan diseluruh wilayah
Indonesia, namun tingkat keberhasilannya berbeda pada setiap wilayah diprovinsi. Hal
tersebut sangat tergantung pada perubahan situasi sosial, ekonomi, serta politik dan kebijakan
(Winarni dan Waloejo, 1993). Namun Di Indonesia, kebijakan pembangunan kependudukan
mengalami beberapa kali perubahan seiring dengan perubahan rezim pemerintahan.
Pemakaian kontrasepsi merupakan salah satu determinan utama fertilitas. Gambaran
tren pemakaian kontrasepsi akan menjadi informasi yang berguna tentang bagaimana
pasangan usia subur mengontrol fertilitasnya, serta jenis kontrasepsi yang dibutuhkan dan
yang telah terpenuhi (Magadi and Curtis,2003).

B. Rumusan Masalah
1. Mengetahui tentang trend dan isue kontrasepsi
2. Jenis-jenis alat kontrasepsi
BAB II
PEMBAHASAN
A. Trend dan Isue Kontrasepsi
Tren Pemakaian Kontrasepsi telah menjadi kesepakatan umum bahwa pemakaian alat
kontrasepsi berkaitan dengan fertilitas, sebagaimana telah diungkapkan oleh Davis dan Blake
(dalam Mantra, 2000). . Semakin tinggi proporsi wanita usia subur atau pasangannya yang
menggunakan kontrasepsi ketika melakukan hubungan seks, semakin rendah kemungkinan
mengalami kehamilan. Oleh karena itu, jika a n g k a p r e v a l e n s i p e n g g u n a a n
kontrasepsi mengalami kenaikan, maka angka fertilitas akan mengalami
penurunan.
B. Jenis – Jenis Alat kontrasepsi

1) Kontrasepsi Sederhana Tanpa Alat


1. SENGGAMA TERPUTUS
Merupakan cara kontrasepsi yang paling tua. alat kemaluan pria dikeluarkan
dari liang vagina dan sperma dikeluarkan di luar.
2. PANTANG BERKALA (SISTEM KALENDER)
Cara ini dilakukan dengan tidak melakukan senggama pada saat istri dalam
masa subur. Namun cara ini kurang dianjurkan karena kadang istri kurang
terampil dalam menghitung siklus haidnya setiap bulan.

2) Kontrasepsi Sederhana Dengan Alat


1. Kondom
Kondom merupakan salah satu pilihan untuk mencegah kehamilan yang sudah
populer di masyarakat. Kondom adalah suatu kantung karet tipis, biasanya terbuat
dari lateks, tidak berpori, dipakai untuk menutupi zakar yang berdiri (tegang)
sebelum dimasukkan ke dalam liang vagina. Selain itu Kondom sudah dibuktikan
dapat mencegah penularan penyakit seksual, termasuk HIV/AIDS.

a. Manfaat pemakaian kontrasepsi kondom :


- Efektif bila diginakan dengan benar
- Tidak mengganggu produksi ASI
- Tidak mengganggu kesehatan klien
- Tidak mempunyai pengaruh sistemik
- Murah dan dapat dibeli secara umum
- Tidak perlu resep dokter atau pemeriksaan kesehatah khusus
- Metode kontrasepsi sementara bila metode kontrasepsi lainnya harus ditunda.
2. Diafragma
Diafrgma adalah kap berbentuk bulat cembung, terbuat dari lateks(karet) yang
di insersikan ke dalam vagina sebelum berhubungan seksual dan menutup serviks

a. Jenis kontrasepsi diafragma :


- Flat spring (flat metal band)
- Coil spring (coiled wire)
- Arching spring)
b. Cara kerja kontrasepsi diafragma :
Menahan sperma agar tidak mendapatkan akses mencapai saluran alat
reproduksi bagian atas (uterus dan tuba falopi) dan sebagai alat tempat
spermisida.
c.Manfaat kontrasepsi diafragma :
- Efektif bila digunakan dengan benar
- Tidak mengganggu produksi ASI
- Tidak mengganggu hubungan seksual karena telah terpasang sampai 6 jam
sebelumnya.
- Tidak mengganggu kesehatan klien
- Tidak mengganggu kesehatan sistemik

3. SPERMISIDA
Spermisida adalah bahan kimia (biasanya non oksinol-9) digunakan untuk
menon-aktifkan atau membunuh sperma.

a. Jenis kontrasepsi spermasida :


- Aerosol
- Tablet vaginal, suppositoria, atau dissolvablefilm
- Krim

b. Cara kerja kontrasepsi spermisida :


Menyebabkan sel membrane sperma terpecah, memperlambat pergerakan
sperma dan menurunkan kemampuan pembuahan sel telur.

c. Manfaat kontrasepsi spermisida :


- Efektif seketika (busa dan krim)
- Tidak mengganggu produksi ASI
- Bisa digunakan sebagai pendukung metode lain
- Tidak mengganggu kesehatan klien
- Tidak mempunyai pengaruh sistemik
- Mudah digunakan
- Meningkatkan lubrikasi selama hubungan seksual
- Tidak perlu resep dokter atau pemeriksaan kesehatan khusus

4. KB suntik
Kontrasepsi suntikan adalah cara untuk mencegah terjadinya kehamilan
dengan melalui suntikan hormonal.
a. Keuntungan menggunakan KB Suntik
– Praktis, efektif dan aman dengan tingkat keberhasilan lebih dari 99%.
– Tidak membatasi umur
– Obat KB suntik yang 3 bulan sekali (Progesteron saja) tidak
mempengaruhi ASI dan cocok untuk ibu menyusui.

b. Kerugian menggunakan KB Suntik


– Di bulan-bulan pertama pemakaian terjadi mual, pendarahan berupa
bercak di antara masa haid, sakit kepala dan nyeri payudara
– Tidak melindungi dari IMS dan HIV AIDS
c. Indikasi:
– Wanita usia 35 tahun yang merokok aktif
– Ibu hamil atau diduga hamil
– Pendarahan vaginal tanpa sebab
- Penderita jantung, stroke, lever, darah tinggi dan kencing manis
- Sedang menyusui kurang dari 6 minggu
– Penderita kanker payudara

3) Jenis-jenis kontrasepsi Pil


Pil gabungan atau kombinasi
Tiap pil mengandung dua hormon sintetis, yaitu hormon estrogen dan
progestin. Pil gabungan mengambil manfaat dari cara kerja kedua hormon yang
mencegah kehamilan, dan hampir 100% efektif bila diminum secara teratur.

You might also like