You are on page 1of 4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Air merupakan bagian terbesar di planet bumi, mencakup kira-kira 30%

berupa air tawar atau 10,5 juta km3 (Suripin, 2001). Air tawar biasanya diambil

baik dari sumber air bersih maupun sistem irigasi. Keberadaan air di alam

menjadi sesuatu yang sangat penting dan mendesak bagi setiap mahkluk hidup

baik manusia, hewan dan tumbuhan dalam mempertahankan kelangsungan

hidupnya di dunia.

Ketersediaan sumberdaya air sangatlah beragam secara spatial maupun

temporal. Sumberdaya air dalam konteks siklus hidrologi merupakan sumberdaya

yang sangat dinamis. Artinya sumberdaya tersebut senantiasa berubah dari waktu

ke waktu dan dari satu tempat ke tempat lain. Dengan dinamika tersebut maka

ketersediaan dan penggunaan kebutuhan sumberdaya air selalu berubah dan

dinamis setiap saat. Terjadinya ketimpangan antara kebutuhan dengan

ketersediaan akan menimbulkan masalah, yang kemudian disebut sebagai krisis

air. Kualitas air menyatakan tingkat kesesuaian air terhadap penggunaan tertentu

dalam memenuhi kebutuhan hidup manusia, mulai dari kebutuhan untuk air

minum, mandi, cuci, air irigasi atau pertanian, peternakan, perikanan, rekreasi dan

transportasi. Karakteristik air mencakup tiga karakteristik yaitu fisik, kimia, dan
biologi. Air yang tercemar oleh keadaan lingkungan akan sangat menganggu

kelangsungan hidup semua makhlup hidup yang berada di sekitarnya.

Keberadaan air di Kabupaten Belu ini menjadi sesuatu yang sangat

penting bagi masyarakat di daerah tersebut karena sebagian masyarakatnya

bekerja sebagai petani. Berdasarkan BMKG ketersediaan air tanah per November

2017, kabupaten Belu termasuk dalam daerah dengan tingkat kondisi ketersediaan

air tanah yang kurang/deficit sekitar 0-20%. Sehingga dengan memanfaatkan

metode geofisika yaitu geolistrik dapat berguna dalam eksplorasi air tanah

berdasarkan pembacaan litologi batuan.

Geolistrik merupakan salah satu metode geofisika yang mempelajari sifat

aliran listrik di dalam bumi dan bagaimana cara mendekteksinya di permukaan

bumi. Dalam hal ini meliputi pengukuran potensial arus dan medan

elektromagnektik yang terjadi baik secara ilmiah ataupun akibat dari injeksi arus

di dalam bumi.(Hendrajaya dan Arif, 1990). Untuk mendapatkan gambaran

keadaan bawah permukaan bumi yang sesungguhnya maka perlu dilakukan

kajian dan pengujian baik di lapangan secara langsung maupun dalam skala

laboratorium. Terdapat berbagai konfigurasi dalam metode geolistrik resistivitas,

diantaranya konfigurasi Wenner, dipole-dipole dan lain sebagainya. (Loke M.

H., 1999)
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis berkeinginan untuk

menyelidiki potensi air bawah tanah berdasarkan perlapisan batuan di wilayah

tersebut dengan mengangkat judul “Aplikasi Metode Geolistrik Tahanan Jenis

Konfigurasi Wenner-Schlumberger untuk Melihat Potensi Air Bawah Tanah

Melalui Pembacaan Litologi Hasil Geolistrik Di Kecamatan Kakuluk Mesak

Kabupaten Belu.”

1.2. Rumusan Masalah

Permasalahan dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana struktur perlapisan batuan dibawah permukaan bumi di wilayah

penelitian di Desa Fatuketi Kecamatan Kakuluk Mesak Kabupaten Belu?

2. Bagaimana potensi air bawah tanah berdasarkan struktur perlapisan batuan

di wilayah penelitian di Kabupaten Belu ?

1.3. Batasan Masalah

Pada penelitian ini, penulis membatasi masalah sebagai berikut:

1. Menentukan struktur perlapisan batuan di wilayah penelitian.

2. Lokasi penelitian terletak di desa Fatuketi Kecamatan Kakuluk Mesak

Kabupaten Belu

3. Konfigurasi yang digunakan adalah konfigurasi Wenner-Schlumberger

4. Menginterpretasi struktur perlapisan batuan untuk mengetahui potensi air

bawah tanah berdasarkan pembacaan litologi batuan hasil geolistrik di

wilayah penelitian.

5. Tidak membahas mekanisme kerja alat geolistrik.


1.4. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah :

1. Menentukan struktur perlapisan batuan bawah permukaan di wilayah

penelitian di Kabupaten Belu berdasarkan nilai resistivitas batuan yang

terukur di lokasi penelitian.

2. Mengidentifikasi potensi air bawah tanah di wilayah penelitian berdasarkan

pembacaan litologi batuan hasil geolistrik di wilayah penelitian.

1.5. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini yakni :

1. Menambah perkembangan ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang

geofisika.

2. Dapat memberikan informasi bagi masyarakat dan pemerintah setempat

dalam mengatasi masalah kekurangan air.

3. Dapat memberikan referensi bagi mahasiswa yang akan melakukan penelitian

di bidang geofisika.

You might also like