You are on page 1of 1

Rifqi Tsaaqifuddin Amri

XII MIPA 1

90 Tahun Sumpah Pemuda


Sejarah Ada di Tangan Kita
Para pemuda di masa sekarang sangat berbeda dengan pemuda di masa pergerakan.
Para pemuda di masa pergerakan lebih cepat berpikiran dewasa dibandingkan dengan pemuda
di masa sekarang. Kenapa hal ini bisa terjadi? Kenapa para pemuda di masa pergerakan
pemikirannya lebih dewasa 20 tahun dari umurnya saat itu?
Di masa pergerakan pemuda lebih cepat dewasa karena pengaruh dari orang tua,
lingkungan, apa yang dia baca, tekad, dan tempat pergaulan yang sangat berbeda dengan masa
sekarang. Orang akan lebih cepat dewasa ketika dididik menjadi orang yang Tangguh, kokoh,
dan dewasa, memiliki sosok orang hebat yang memotivasinya, memiliki tekad yang kuat untuk
mencapai cita-cita setinggi mungkin, dan memiliki pergaulan bersama orang-orang yang
berpikir dewasa.
Kita selaku generasi muda yang akan menghadapi derasnya arus globalisasi harus segera
berpikiran dewasa bukan menjadi gerenasi yang kerjaannya hanya mengeluh, bermalas-
malasan, dan berlalai-lalaian. Jika kita ingin menjadi sosok yang berhasil dan dapat memajukan
negeri ini segeralah ganti mind set kita, berpikirlah kedepan dan rencanakanlah masa depan.
Untuk mewujudkan hal itu kita bisa melaksanakan gerakan nasional “Revolusi Mental”,
dengan gerakan ini diharapkan dapat mewujudkan pemuda yang maju. Ciri pemuda yang maju
adalah pemuda berkarakter, berkapasitas, dan berdaya saing. Berikut 8 prinsip dasar Revolusi
Mental.
1. Revolusi Mental adalah gerakan sosial untuk bersama-sama menuju Indonesia yang
lebih baik.
2. Harus didukung oleh tekad politik (political will) Pemerintah
3. Harus bersifat lintas sektoral.
4. Kolaborasi masyarakat, sektor privat, akademisi dan pemerintah.
5. Dilakukan dengan program “gempuran nilai” (value attack) untuk senantiasa
mengingatkan masyarakat terhadap nilai-nilai strategis dalam setiap ruang publik.
6. Desain program harus mudah dilaksanakan (user friendly), menyenangkan (popular) bagi
seluruh segmen masyarakat.
7. Nilai-nilai yang dikembangkan terutama ditujukan untuk mengatur moralitas publik
(social) bukan moralitas privat (individual).
8. Dapat diukur dampaknya dan dirasakan manfaatnya oleh warga masyarakat.
Saya selaku pemuda Indonesia akan berusaha mengubah pola pikir dan kebiasaan saya
demi tercapainya pribadi yang lebih baik dan Indonesia yang sejahtera.

You might also like