You are on page 1of 15

Jambu biji

Buah jambu biji

Klasifikasi ilmiah

Kerajaan: Plantae
(tidak termasuk) Angiospermae
(tidak termasuk) Eudikotils
(tidak termasuk) Rosids
Ordo: Myrtales
Famili: Myrtaceae
Upafamili: Myrtoideae
Bangsa: Myrteae
Genus: Psidium
Spesies: P. guajava

Nama binomial

Psidium guajava
L.

Jambu batu (Psidium guajava) atau sering juga disebut jambu biji, jambu
siki dan jambu klutuk adalah tanaman tropis yang berasal dari Brasil,
disebarkan ke Indonesia melalui Thailand. Jambu batu memiliki buah yang
berwarna hijau dengan daging buah berwarna putih atau merah dan berasa
asam-manis. Buah jambu batu dikenal mengandung banyak vitamin C.
Buah jambu biji mengandung banyak vitamin dan serat, sehingga sangat cocok
sekali dikonsumsi untuk menjaga kesehatan. Warna daging jambu biji yang
merah mengidikasikan jambu biji kaya akan vitamin A untuk kesehatan mata dan
antioksidan. Buah jambu biji sangat cocok sekali dikonsumsi di siang hari karena
buahnya yang segar dan mendinginkan badan.

Salah satu kandungan Nutrisi yang terdapat pada jambu yang bermanfaat untuk
tubuh adalah asam askorbat atau vitamin C.didalam jambu biji terdpat 126
miligram vitamin C lebih dari 90 miligram asam askorbat diperlukan untuk orang
orang setipa harinya atau untuk perempuan sekitar 75 miligram.menurut Linus
pauling institute.vitamin C membantu bagian menjaga bagian setiap jaringan
tubuh anda.vitamin C sendiri berperan menumbuhkan kolagen.protein yang
mendukung sel dan jaringan tibuh anda tetap utuh.dan Tanpa vitamin C tubuh
anda bisa mengalami pecah pembulu darah.robeknya kulit dan gigi

Jambu biji adalah salah satu tumbuhan yang sudah lama dimanfaatkan oleh masyarakat,
namun pemanfaatannya hanya sebatas pada buahnya untuk keperluan konsumsi karena
mengandung vitamin C yang sangat tinggi, tetapi pemanfaatan daunnya hanya sebagian kecil
saja yaitu sebagai obat anti diare, disentri, radang usus dan gangguan pencernaan karena
mempunyai kandungan zat tanin sebagai astringent dan anti mikroba.
Selain berbagai kegunaan di atas daun jambu biji diduga memiliki zat aktif golongan steroid
yang mempunyai daya spermicide. Bahan kimia yang terkandung dalam daun jambu biji
diantaranya adalah Beta-sitosterol, alkaloid, saponin, flavonoid, tanin, eugenol, minyak atsiri dan
berbagai senyawa lainya (Albana dkk, 1999).

Daun jambu biji (Psidium guajava L.) berbau aromatik dan rasanya sepat.
Daunnya merupakan daun tunggal yang berwarna hijau keabuan, helai-helai
daun berbentuk jorong sampai bulat memanjang, ujung daunnya meruncing
sedangkan pangkal daunnya juga meruncing tetapi ada pula yang membulat,
daun berukuran panjang antara 6cm sampai 15cm dan lebar antara 3cm sampai
7,5cm sedangkan tangkainya kurang lebih 1cm. Daun berambut penutup pendek,
tampak berbintik-bintik yang sesungguhnya merupakan rongga-rongga lisigen,
warnanya gelap namun bila dalam keadaan terendam air menjadi tembus cahaya
(Karta Sapoetra,1992).
Menurut pendapat Ris munandar (1989) daun, kulit batang, akar dan buah
muda pada daun jambu biji mengandung zat psidi tanin sedangkan khusus daun
jambu biji mengandung minyak atsiri, eugenol dan damar disamping zat-zat
mineral lain yang banyak terdapat didalam buah.
Daun jambu biji mempunyai zat aktif diantaranya adalah minyak atsiri,
alkaloid, flavonoid, tanin, dan pektin. Selain itu tanin juga dapat menyerap racun
dan menggumpalkan protein. Dalam penelitian terhadap daun kering jambu biji
yang digiling halus diketahui kandungan taninnya sampai 17,4%. Makin halus
serbuk daunnya, makin tinggi kandungan taninnya, senyawa itu bekerja sebagai
astrengent yaitu melapisi mukosa usus, khususnya usus besar (Winarno 1997).
Bagian daun (folium) mempunyai sifat khas manis, kelat dan menetralkan
juga mempunyai kandungan kimia zat samak, minyak atsiri, tri terpenoid, leuko
sianidin, kuersetin, asam arjunolat resin, dan minyak lemak (Anonymous, 2000).
Sedangkan menurut (Duke, 2004) tanaman jambu biji (Psidium guajava
L.) khususnya bagian daun mengandung berbagai zat aktif diantaranya adalah
amritoside, aromadendren, avicularin, beta-sitosterol, calcium-oxalat,
caryopphyllen-oxide, catechol-tannins, crataegolic acid, EO, guajiverin,
guaijaverin, guavin-a,b,c,d, guajivolic-acid, nerolidiol, oleanolic-acid, psidiolic-
acid, quercetin, sugar, ursolic-acid, xantophyll, gallo catechin,ellagic-acid, fat,
genticid-acid, hyperocid, leucocyanidine, hyperocide, aslinic-acid.
Daun jambu biji (Psidium guajava L.) mengandung berbagai senyawa
kimia aktif diantaranya saponin, flavonoid, tri terpenoid, minyak atsiri (Menurut
Ma’at & Albana), tanin, beta sitosterol dan senyawa-senyawa lainnya (Duke,
2004).

2.2 Manfaat Daun Jambu Biji untuk Pengobatan


Daun jambu biji ternyata memiliki khasiat tersendiri bagi tubuh kita, baik untuk
kesehatan ataupun untuk obat penyakit tertentu. Dalam penelitian yang telah dilakukan ternyata
daun jambu biji memiliki kandungan yang banyak bermanfaat bagi tubuh kita. Diantaranya, anti
inflamasi, anti mutagenik, anti mikroba dan analgesik. Beberapa senyawa kimia yang terkandung
dalam daun jambu biji seperti, polifenol, karoten, flavonoid dan tannin. Dengan begitu
banyaknya kandungan yang terdapat dalam daun jambu biji tersebut, diperkirakan memiliki anti
oksidan yang erat khasiatnya dalam mengobati berbagai penyakit.
Daun jambu biji itu dapat bermanfaat ( berkhasiat ) antara lain yaitu : untuk pengobatan
Diare, Sariawan, Kencing manis , Ambeien, Kembung pada anak dan masih banyak khasiat yang
lainnya. Jadi kita gunakan terlebih dahulu pengobatan herbal karena pengobatan herbal itu tidak
begitu beresiko bagi kesehatan manusia dan sebenarnya paling baik itu adalah pengobatan yang
alami, yang tidak ada unsur zat-zat kimia.

Bab II Pembahasan

A. Sejarah Jambu Biji


Jambu biji adalah salah satu tanaman buah jenis perdu, dalam bahasa inggris disebut
Lambo guava. Tanaman ini berasal dari Brazil Amerika Tengah, menyebar ke
Thailand kemudian ke negara Asia lainnya seperti Indonesia.Hingga saat ini telah
dibudanyakan dan menyebar luas di daerah-daerah Jawa. Jambu biji sering disebut
juga jambu klutuk, jambu seki, atau jambu batu. Jambu tersebut kemudian di lakukan
persilangan melalui stek atau okulasi dengan jenis lain, sehingga akhirnya
mendapatkan hasil yang lebih besar dengan keadaan biji yang lebih sedikit bahkan
tidak berbiji yang diberinama jambu Bangkok karena proses terjadinya dari Bangkok.
Jambu biji telah dikembangkan dibanyak negara seperti: india, malaysia, brazil,
filipinha, ausralia, jepang, dan taiwan. Negara dengan jumlah ekspor jambu biji
terbanyak adalah thailand.

B. Klasifikasi jambu biji


Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Sub Kingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (Berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas : Rosidae
Ordo : Myrtales
Famili : Myrtaceae (suku jambu-jambuan)
Genus : Psidium
Spesies : Psidium guajava L.

Tumbuh pada tempat terbuka, tumbuh liar dan dapat ditemukan pada
ketinggian 1-1.200 m dpl. Tanaman jambu biji sebenarnya dapat tumbuh pada semua
jenis tanah. Jambu biji dapat tumbuh baik pada lahan yang subur dan gembur serta
banyak mengandung unsur nitrogen, bahan organik, atau pada tanah yang keadaan liat
dan sedikit pasir. Derajat keasaman tanah (Ph) tidak terlalu jauh berbeda dengan
tanaman lainnya, yaitu antara 4,5-8,2 dan bila kurang dari pH tersebut maka perlu
dilakukan pengapuran terlebih dahulu. Tanaman jambu biji dapat tumbuh dan
berkembang serta berbuah dengan optimal pada suhu sekitar 23-28o C disiang hari.
Kekurangan sinar matahari dapat menyebabkan penurunan hasil atau kurang
sempurna (kerdil), yang ideal musim berbunga dan berbuah pada waktu musim
kemarau yaitu sekitar bulan Juli.

Tanaman buah jambu (Psidium guajava) merupakan salah satu tanaman tropis.
Tanaman ini dikenal dengan sebutan jambu biji. Tanaman ini sudah digunakan sejak
lama untuk pengobatan tradisional terutama daun, kulit, dan buahnya.Jambu Biji
(Psidium guajava) mengandung berbagai macam zat gizi yang dapat digunakan
sebagai obat. Jambu Biji (Psidium guajava) tersebar meluas sampai Asia
Tenggara temasuk Indonedia, sampai Asia Selatan, India, dan Srilangka.

Jambu Biji temasuk tanaman perdu dan memiliki banyak cabang dan
ranting;batang pohonnya keras. Permukaan kulit luar pohon jambu biji bewarna coklat
dan licin. Apabila kulit kayu jambu biji tersebut dikelupas, akan terlihat batang
kayunya basah. Bentuk daun umumnya bercorak bulat telur dengan ukuran agak
besar. Bunganya kecil-kecil bewarna putih dan muncul dari balik ketiak daun. Pada
umur 2-3 tahun jambu biji sudah mulai berbuah. Bijinya terdapat pada daging
buahnya. Biji jambu biji berkeping dua, berbentuk bulat dan keras. Di dalam satu
buah jambu biji terdapat banyak biji.

Jambu biji dapat tumbuh pada tempat terbuka, tumbuh liar dan dapat
ditemukan pada ketinggian 1-1.200 m dpl. Tanaman jambu biji sebenarnya dapat
tumbuh pada semua jenis tanah. Tanaman ini dapat tumbuh subur didaerah dataran
rendah sampai pada ketinggian 1200 meter diatas permukaan laut yang banyak
mengandung unsur nitrogen, bahan organik atau pada tanah yang keadaannya liat dan
berpasir. Bedasarkan jenisnya, jambu biji dikelompokan menjadi :

1. Jambu sari.

2. Jambu biasa/ Jambu pasar minggu.

3. Jambu bangkok.

4. Jambu sukun.

5. Jambu apel.

6. Jambu merah ketas.

C. Kandungan Nutrisi Jambu Biji


Jambu biji sangat kaya vitamin C, lebih tinggi dari buah jeruk, dan jauh lebih tinggi
daripada kiwi yang disebut-sebut sebagai rajanya vitamin C. Di samping serat,
terutama pektin yang merupakan serat larut, jambu biji juga mengandung mineral
seperti mangan dan magnesium, serta asam amino esensial seperti tryptophan. Juga
fitokimia berkhasiat seperti asam elagat, asam linoleat, dan asam korbigen.

Kandungan Gizi dalam 100 gram buah jambu biji.

 Energi 49 kal
 Protein 0,9 g
 Lemak (0,3) g
 Karbohidrat 12,2 g
 Serat 5,6 g
 Kalsium 14 mg
 Fosfor 28 mg
 Zat Besi 1,1 mg
 Vitamin A 25 IU
 Vitamin B1 0,02 mg
 Vitamin C 87 mg
 Air 86 g

D. Cara penggunaan jambu biji sebagai obat

* Obat Diare
Daun Jambu Biji banyak mengandung quercetin yang dapat membantu sebagai
anti-diare. Pemanfaatan daun untuk pengobatan diare dapat dilakukan dengan
beberapa cara, antara lain :
a. Daun jambu segar sebanyak kurang lebih 30 g, dan segenggam tepung beras
digongseng sampai kuning. Selanjutnya direbus dalam dua gelas air sampai mendidih
(selama 15 menit). Setelah dingin, di saring dan air saringannya diminum. Cara ini
dilakukan 2-3 kali dalam sehari.
b. Sebanyak 30 g daun jambu segar yang telah dicuci ditumbuk sampai lumat.
Selanjutnya ditambahkan dengan garam seujung sendok, dan setengah cangkir air
panas, lalu diaduk samapai rata. Setelah dingin, di peras dan saring. Air saringannya
diminum sekaligus. Jika penderita masih diare, pengobatan ini diulang 2-3 kali sehari.
c. Seganggam daun jambu yang masih muda dan segar dicuci , kemudian direbus dalam
tiga gelas air sampai tersisa separonya. Air rebusan ini digunakan untuk menyeduh
satu sendok teh daun teh hijau, dan di minum selagi hangat. Pengobatan ini dilakukan
2-3 kali sehari sampai sembuh.
* Obat Perut Anak Kembung
Tiga lembar daun jambu biji muda dan segar, lima butir adas, dan 1/2 jari kulit
batang pulosari yang dipotong kecil-kecil, lalu cuci sampai bersih. Bahan-bahan
tersebut direbus dalam 2 cangkir air sampai tersisa satu cangkir. Setelah dingin,
disaring dan air saringannya digunakan sebagai obat. Cara pemakaiannya, bayi umur
3 bulan 5-7 kali sehari (masing-masing satu sendok), bayi umur enam bulan 3 kali
sehari (masing masing satu sendok makan), anak umur 3 tahun 3 kali sehari (masing-
masing 2 sendok makan), dan anak diatas 3 tahun 1 kali sehari (satu cangkir).
* Obat Penurun Kadar Kolesterol Darah yang tinggi
Sebanyak 7 lembar daun jambu biji, 2 genggam daun ceremai dan 10 lembar
daun sirih (ketiganya herba segar),dicuci sampai bersih. Bahan-bahan tersebut direbus
dalam 3 gelas air sampai tersisa separonya. Pada saat merebud panci harus ditutup.
Setelah dingin, disaring, dan air saringannya diminum pagi dan malam hari, masing-
masing ¾ gelas.

* Obat Sering Buang Air Kecil (Anyang-anyangan)


Kurang lebih segenggam daun jambu segar dan tepung beras digongseng
sampai kuning. Selanjutnya direbus dalam 3 gelas air sampai air rebusannya tersisa
separonya. Setelah dingin, disaring, dan air saringannya diminum sehari 3 kali,
masing-masing aetengah gelas.

* Luka dan Luka Berdarah dan Sariawan


Daun jambu biji yang baru dipetik diambil secukupnya, kemudian dicuci.
Selanjuntnya ditempelkan pada luka, dan dibalut dengan perban. Perban dan ramuan
tersbut diganti 3 kali sehari sampai lukanya sembauh. Untuk pemakaian luar, daun
yang masih segar direbus, dan air rebusannya digunakan untuk mencuci luka. Cara
lain, giling daun segar sampai halus, lalu bubuhkan pada luka berdarah akibat
kecelakaan dan benda tajam atau borok disekitar tulang.
* Sariawan, larutan kumur atau sakit gigi
Untuk Sariawan diambil 1 genggam daun jambu biji dan 1 potong kulit batang
jambu biji lalu direbus bersama dengan 2 gelas air sampai mendidih. Selanjutnya
disaring untuk diambil airnya. Ramuan ini diminum 2 kali sehari. Untuk sebagai
larutan kumur mulut, ramuan ditunggu dingin lalu langsung digunakan untuk
dikumur. Untuk sakit gigi, kunyah daun jambu biji yang sudah dicuci.
* Demam Berdarah
Untuk demam berdarah, Balai Penelitian Tanaman Obat dan
Aromatikmenyebutkan bahwa pemberian ekstrak kering daun jambu biji selama 5 hari
mempercepat pencapaian jumlah trombosit >100.000/µl, pemberian ekstrak kering
setiap 4-6 jam meningkatkan jumlah trombosit >100.000/µl setelah 12-14 jam, tanpa
menimbulkan efek samping yang berarti. Dengan demikian, ekstrak daun jambu biji
dapat digunakan untuk pengobatan kuratif demam berdarah. Untuk meraciknya, di
ambil daun Jambu Biji sebanyak 3-5 lembar, di rebus dengan air sebanyak 2 gelas lalu
diminum setiap 4 jam.
Berdasarkan hasil penelitian, telah berhasil diisolasikan suatu zatflavonoid dari
daun jambu biji yang dapat memperlambat penggandaan (replika)human
immunodeficiency virus (HIV) penyebab penyakit AIDS. Zat ini bekerja dengan
cara menghambat pengeluaran enzim reserved transriptase yang dapat mengubah
RNA virus menjadi DNA di dalam tubuh manusia.
 Diabetes
Dengan meminum seduhan daun jambu biji dapat menghambat enzim alpha-
glukosidase. Pengendalian kadar gula darah penting untuk orang penderita diabetes
atau prediabetes sehingga tidak menimbulkan komplikasi.
 Obat maag
Siapkan 8 lembar daun jambu biji segar yang telah dicuci bersih, lalu rebus dengan 1
1/2 gelas air hingga mendidih. Saring air rebusan tersebut setelah dingin, kemudian
konsumsi tiga kali sehari.

E. Manfaat jambu biji

- Mengobati sembelit, sebab kandungan serat yang tinggi pada jambu biji membantu
proses pencernaan. Kandungan mineral dan serat pada jambu biji juga melindungi
selaput membran mukosa usus.

- Serat, mineral dan vitamin dalam buah jambi biji mampu menjaga kekebalan tubuh.
Hal ini sangat dibutuhkan bagi yang terkena virus nyamuk demam berdarah dan
penyakit lainnya.

-Penguat Jantung serta Menyehatkan Saluran Pencernaan dan Obat Pencegah Penyakit
Kanker

- Manfaat buah jambu biji untuk kesehatan lainnya adalah untuk memenuhi kebutuhan
nutrisi makanan. Kandungan vitamin B3 dan B6 sangat baik untuk perkembangan
rangsang otak dan menambah nafsu makan.

Selain itu, jambu biji juga sangat baik untuk menjaga kesehatan kulit. Bagi wanita
yang ingin mempunyai kulit halus alami, kandungan vitamin C sangat baik untuk
menjaga kondisi kulit tetap sehat. Cara mengkonsumsi buah jambu biji bisa dengan
dimakan segar atau diolah menjadi jus. Sebaiknya ketika mengkonsumsi jambu biji
tidak dengan bijinya. Cukup daging buahnya saja, sebab biji dari jambu akan sulit
dicerna oleh sistem pencernaan.

manfaat lain dari tanaman jambu biji :


 Sebagai makanan buah segar maupun olahan.
 Daun atau akarnya juga dapat dibuat berbagai alat dapur karena memiliki kayu
yang kuat dan keras.

Bab III Penutup

A. Kesimpulan
Dapat kita ketahui bahwa jambu biji mempunyai berbagai macam manfaat untuk
tubuh dengan cara konsumsi mengekstraknya dan orang banyak sudah mulai
menjadikan jambu biji sebagai obat.

B. Saran
Cintailah kesehatan anda karena sehat itu mahal, jika anda ingin mencoba
memanfaatkan jambu biji sebagai alternatif alami bisa juga dengan mengolah sendiri
atau membelihnya yang sudah diolah.

TELAAH PUSTAKA
2.1 Asal-Usul Jambu Biji
Jambu biji merupakan tanaman dari genus psidium dan terbagi atas banyak spesies. Tanaman
ini berasal dari negara Meksiko dan Amerika Tengah, beberapa tempat di Kepulauan Karibia
serta Afrika Utara. Namun kini tanaman jambu biji telah dibudidayakan diberbagai tempat di
dunia, khususnya di daerah tropis dan subtropis. Buah jambu biji menyandang gelar
“superfruit”. Oleh karena banyaknya kandungan gizi yang terkandung di dalamnya.
Klasifikasi ilmiah tanaman jambu biji :
Kingdom : Plantae
Ordo : Myrtales
Famili : Myrtaceae
Upafamili : Myrtoideae
Bangsa : Myrteae
Genus : Psidium
Spesies : P. guajava
2.2 Kandungan Gizi Jambu Biji
Jambu biji merupakan jenis buah yang mengandung vitamin C yang tinggi dan cukup
mengandung vitamin A dibanding dengan buah-buahan lainnya seperti jeruk. Apabila bijinya
ikut dimakan, maka termasuk pula kandungan asam lemak tak jenuh omega-3 dan omega-6
dan juga serat makanan dalam jumlah yang tinggi. Akan tetapi kandungan vitamin C ini sangat
tergantung pada spesies jambu biji. Sebagai contohnya spesies jambu biji psidium littorale var
cattleianum hanya mengandung 30-40 mg vitamin C per 100 pergram buah atau hanya
sepersepuluh dari kandungan spesies jambu biji lainnya.
Jambu biji mengandung baik karotenoid dan polifenol, yakni kelompok antioksidan utama.
Karotenoid dan polifenol dapat menjadikan buah jambu biji memiliki kandungan antioksidan
yang tinggi.Oleh karena pigmen tanaman ini terdapat pada warna buah. Maka buah jambu biji
yang berwarna merah atau kekuningan memiliki manfaat lebih sebagai sumber antioksidan
dibandingkan dengan buah yang berwarna kehijauan.
Selain buahnya yang mengandung nilai gizi yang tinggi daunnya juga mengandung nilai gizi
yang cukup tinggi. Daun jambu biji juga memiliki manfaat yang tidak kalah besarnya. Ekstrak
daun dan batang jambu biji memiliki khasiat terhadap kanker, infeksi bakteri, inflamasi, dan
nyeri. Minyak atsiri daun jambu biji memiliki khasiat antikanker. Dalam pengobatan tradisional,
daun jambu biji digunakan untuk mengobati diare, serta diabetes.
Kandungan gizi buah jambu biji (Psidium guajava) segar per 100 gram :
-Energi 68 Kcal 3,5 %
-Karbohidrat 14,3 g 11,5 %
-Protein 2,55 g 5 %
-Total Lemak 0,95 g 3 %
-Vitamin A 624 IU 21 %
-Vitamin C 228 mg 396 %
-Vitamin E 0,73 mg 5 %
-Vitamin K 2.6 mcg 2 %
-Natrium 2 mg 0 %
-Kalium 417 mg 9 %
-Kalsium 18 mg 2 %
- Magnesium 22 mg 5,5 %
-Phyto-nutrisi
2.3 Pemanfaatan Buah Jambu Biji
Jambu biji merupakan jenis tanaman yang serbaguna dan multifungsi. Jambu biji dapat tumbuh
baik di dataran rendah maupun dataran tinggi. Daerah yang memiliki iklim tropis maupun
subtropis juga baik untuk pertumbuhan tanaman ini. Tetapi saat ini umumnya tanaman ini
ditanam di pekarangan dan di ladang-ladang. Pohon jambu biji merupakan tanaman perdu yang
banyak bercabang, tingginya dapat mencapai 12 meter. Besar buahnya bervariasi dari yang
berdiameter 2,5 cm sampai dengan lebih dari 10 cm.
Namun pemanfaatannya dalam masyarakat belum semaksimal mungkin. Buah dan daunnya
dapat digunakan untuk obat tradisional misalnya untuk obat maag, diare. Selain itu buah jambu
biji juga kaya akan serat, khususnya pectin (serat larut air) , mengandung tannin, kalium, dan
likopen.
Manfaat pectin (serat larut air) untuk bahan pembuat gel atau jeli, untuk menurunkan kolesterol
yaitu mengikat kolesterol dan asam empedu dalam tubuh dan membantu pengeluarannya.
Jambu biji juga mengandung tannin yang menimbulkan rasa sepat pada buah tetapi juga
berfungsi memperlancar sistem pencernaan, sirkulasi darah dan berguna untuk menyerang
virus. Kalium yang terkandung dalam jambu biji berfungsi meningkatkan keteraturan denyut
jantung, mengaktifkan kontraksi otot, mengatur jalannya zat-zat gizi lainnya ke sel-sel tubuh,
mengendalikan keseimbangan cairan pada jaringan dan sel tubuh serta menurunkan kadar
kolesterol total dan trigliserida darah, dan menurunkan tekanan darah tinggi (hipertensi).
Likopen merupakan karotenoid (pigmen penting dalam tanaman) yang terdapat dalam darah
(0,5 mol perliter darah) serta memiliki aktifitas anti oksidan. Jika mengkonsumsi likopen dalam
jumlah yang tinggi khusussnya pada jambu biji yang daging buahnya berwarna merah, berbiji
banyak, dan rasanya manis mempunyai efek memberikan perlindungan pada tubuh dari
serangan beberapa jenis kanker.
2.4 Mengenal Jambu Biji
Buah jambu biji merupakan buah yang kaya akan vitamin C dan vitamin A. Selain itu nuah
jambu biji juga mengandung beberapa senyawa kimia yang tidak berbahaya untuk tubuh kita.
Tanaman jambu biji banyak ditemui di daerah yang memiliki iklim tropis biasanya tanaman ini
ditanam di pekarangan maupun di ladang-ladang. Jambu biji merupakan tanaman perdu yang
bercabang.
2.4.1 Budidaya Tanaman Jambu Biji
A Pembibitan
Pembibitan pohon jambu biji dilakukan melalui sistem pencangkokan dan okulasi, walaupun
dapat juga dilakukan dengan cara menanam biji dengan secara langsung.
1) Persyaratan Benih
Benih yang diambil biasanya dipilih dari benih-benih yang disukai oleh masyarakat konsumen
yang merupakan bibit unggulan seperti jambu bangkok. Bibit yang baik antara lain yang berasal
dari:
1. Buah yang sudah cukup tua.
2. Buahnya tidak jatuh hingga pecah.
3. Pengadaan bibit lebih dari satu jenis untuk menjamin kemungkinan adanya persarian
bersilang.

2) Penyiapan Benih
Setelah buah dikupas dan diambil bijinya, lalu disemaikan dengan jalan fermentasi biasa
(ditahan selama 1-2 hari) sesudah itu di angin-anginkan selama 24 jam (sehari semalam). Biji
tersebut direndam dengan larutan asam dengan perbandingan 1:2 dari air dan larutan asam
yang terdiri dari asam chlorida (HCl) 25% Asam Sulfat (H2S04) BJ : 1.84, caranya direndam
selama 15 menit kemudian dicuci dengan air tawar yang bersih sebanyak 3 kali
berulang/dengan air yang mengalir selama 10 menit, kemudian dianginkan selama 24 jam.
Untuk menghidari jamur, biji dapat dibalur dengan larutan Dithane 45, Attracol 70 WP atau
fungisida lainnya. Setelah batang pokok telah mencapai ketinggia 5-6 meter bibit yang
disemaikan baru dapat dilakukan okulasi /cangkok yang kira-kira telah bergaris tengah 1cm dan
tumbuh lurus, kemudian dengan menggunakan pisau okulasi dilakukan pekerjaan okulasi dan
setelah selesai pencangkokan ditaruh dalam media tanah baik dalam bedengan maupun
didalam pot/kantong plastik,setelah tanaman sudah cukup kuat baru dipindah kelokasi yang
telah disiapkan.
3) Teknik Penyemaian Benih
Pilih lahan yang gembur dan sudah mendapat pengairan serta mudah dikeringkan disamping itu
mudah diawasi untuk penyemaian. Cara penyemaian adalah sebagai berikut: tanah dicangkul
sedalam 20-30 cm sambil dibersihkan dari rumput-rumput, batu-batu dan sisa pepohonan dan
benda keras lainnya, kemudian tanah dihaluskan sehingga menjadi gembur dan dibuat
bedengan yang berukuran lebar 3-4 m dan tinggi sekitar 30 cm, panjang disesuaikan dengan
lahan yang idel sekitar 6-7 m, dengan keadaan bedengan membujur dari utara ke selatan,
supaya mendapatkan banyak sinar matahari, dengan jarak antara bedeng 1 m, dan untuk
menambah kesuburan dapat diberi pupuk hijau, kompos/pupuk kandang sebanyak 40 kg
dengan keadaan sudah matang dan benih siap disemaikan. Selain melalui proses
pengecambahan biji juga dapat langsung ditunggalkan pada bedeng-bedang yang sudah
disiapkan, untuk menyiapkan pohon pangkal lebih baik melalui proses pengecambahan, biji-biji
tersebut ditanam pada bedeng-bedeng yang berjarak 20-30 cm setelah berkecambah sekitar
umur 1-2 bulan, sudah tumbuh daun sekitar 2-3 helai maka bibit dapat dipindahkan dari bedeng
persemaian ke bedeng penanaman. Setelah mencapai keinggian 5-6 m, kurang lebih telah
berumur 6-9 bulan pencangkokan atau okulasi dapat dimulai dengan mengerat cabang
sepanjang 10-15 cm kemudian diberi media tanah yang telah diberi pupuk kandang, kemudian
dibalut dengan sabut kelapa atau plastik yang telah diberi lubang-lubang sirkulasi, kemudian
diikat dengan tali plastik supaya menjaga petumbuhan akar tidak mengalami hambatan. Akar
akan tumbuh dengan cepat, sekitar 2-3 bulan. Mulai dlakukan okulasi dengan mata tangkai
yang telah berumur 1 th, melalui cara Forkert yng disempurnakan, dengan lebar 0,8 cm setinggi
10 cm dari permukaan tanah, setelah dikupas kulitya sebesar 2/3 pada bagian bibir kulit dan
setelah berumur 2-3 minggu tali dilepas jika kelihatan mata tetap konndisi hijau, okulasi
dianggap berhasil dan pohon pangkal diatas okulasi setinggi 5 cm direndahakan supaya
memberi kesempatan mata terebut untuk berkembang dan setelah itu pohon pangkal dipotong,
bibit hasil okulasi dapat dipindah pada pot-pot atau kantong plastik, kemudian dilakukan
pemotongan pada akar tunggang sedikit supaya akar akan lebih cepat berkebang. Setelah itu
baru dilakukan penanaman dalam lobang-lobang bedengan yang telah dipersiapkan.
4) Pemeliharaan Pembibitan/Penyemaian
Pemberian pupuk kandang sebelum disemaikan akan lebih mendorong pertumbuhan benih
secara cepat dan merata, setelah bibit mulai berkecambah sekitar umur 1-1,5 bulan dilakukan
penyiraman dengan menggunakan larutan Atoik 0,05-0,1% atau Gandasil D 0,2%, untuk
merangsang secara langsung pada daun dan akar, sehingga memberikan kekuatan vital untuk
kegiatan pertumbuhan sel. Setelah itu dilakukan penyiraman pagi-sore secara rutin, hingga
kecambah dipindah ke bedeng pembibitan, penyiraman dilakukan cukup 1 kali tiap pagi hari
sampai menjelang mata hari terbit, alat yang digunakan "gembor" supaya penyiraman dapat
merata dan tidak merusak bedengan, diusahakan supaya air dapat menembus sedalam 3-4 cm
dari permukaan. Selanjutnya dilakukan pendangiran bedengan supaya tetap gembur, dilakukan
setiap 2-3 minggu sekali, rumput yang tumbuh disekitarnya supaya disiangi, hindarkan dari
serangan hama dan penyakit, sampai umur kurang lebih 1 tahun, baru setelah itu dapat
dilakukan pengokulasian dengan sistem Fokert yang sudah disempurnakan, sebelum dilakukan
okulasi daun-daun pohon induk yang telah dipilih mata kulitnya dirontokkan, kemudian setelah
penempelan mata kulit dilakukan, ditunggu sampai mata kulit itu tumbuh tunas, setelah itu
batang diatas tunas baru pada pohon induk di pangkas, kemudian rawat dengan penyiraman 2
kali sehari dan mendangir serta membersihkan rumput-rumput yang ada disekitarnya.
pemberian pupuk daun dengan Gundosil atau Atonik diberikan setiap 2 minggu sekali selama 4
bulan dengan cara disemprotkan melalui daun, tiap tanaman disemprot 50 cc larutan.
5) Pemindahan Bibit
Cara pemindahan bibit yang telah berkecambah atau telah di cangkok maupun diokulasi dapat
dengan mencungkil atau membuka plastik yang melekat pada media penanaman dengan cara
hati-hati jangan sampai akar menjadi rusak, dan pencungkilan dilakukan dengan kedalaman 5
cm, agar tumbuh akar lebih banyak maka dalam penanaman kembali akar tunggangnya
dipotong sedikit untuk menjaga terjadinya penguapan yang berlebihan, kemudian lebar daun
dipotong separuh. Ditanam pada bedeng pembibitan dengan jarak 6-7 m dan ditutupi dengan
atap yang dipasang miring lebih tinggi di timur, dengan harapan dapat lebih banyak kena sinar
mata hari pagi. Dan dilakukan penyiraman secara rutin tiap hari 2 kali, kecuali ditanam pada
musim penghujan.

You might also like