Professional Documents
Culture Documents
Disetujui oleh :
Ditetapkan oleh :
Direktur Rumah Sakit Umum Islam Madinah Kasembon
2
Jln.Raya Sukosari no.32,
Kasembon Malang, 65393
Telp.(0354)326688 Fax.(0354)328144
Email.rsuimadinah@yahoo.com
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Pertama : PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM
ISLAM MADINAH KASEMBON TENTANG
PANDUAN SISTEM MANAJEMEN DATA KOMITE
PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN
PASIEN RUMAH SAKIT UMUM ISLAM MADINAH
KASEMBON
Kedua : Panduan yang dimaksud pada diktum pertama sebagai
mana terlampir dalam Lampiran Peraturan ini
Ketiga : Panduan Sistem Manajemen Data Komite Peningkatan
Mutu dan Keselamatan Pasien Rumah Sakit Umum Islam
Madinah Kasembon harus dibahas sekurang-kurangnya
setiap 3 (tiga) tahun sekali dan apabila diperlukan, dapat
dilakukan perubahan sesuai dengan perkembangan yang
ada.
Keempat : Panduan Sistem Manajemen Data Komite Peningkatan
Mutu dan Keselamatan Pasien Rumah Sakit Umum Islam
Madinah Kasembon digunakan sebagaimana pelaksanaan
kerja Komite Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien
Rumah Sakit Umum Islam Madinah Kasembon.
Kelima : Peraturan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya,
Ditetapkan di : Malang
Pada tanggal : 15 Mei 2018
Direktur Rumah Sakit Umum Islam
Madinah Kasembon
LAMPIRAN
PERATURAN DIREKTUR RUMAH
SAKIT UMUM ISLAM MADINAH
KASEMBON NOMOR :
01/PED/PMKP/DIR/RSUIM/V/2018
TENTANG
PANDUAN SISTEM MANAJEMEN
DATA KOMITE PENINGKATAN MUTU
DAN KESELAMATAN PASIEN
BAB I
PENDAHULUAN
Pengukuran fungsi klinis dan fungsi manajemen di rumah sakit akan menghasilkan
akumulasi data serta informasi. Untuk memahami seberapa baik kemampuan rumah sakit
bergantung pada hasil analisis data dan informasiyang terkumpul di banding dengan rumah
sakit lain. Pada rumah sakit besar dan kompleks sifatnya dibutuhkan teknologi dan / atau
staf yang memunyai kompetensi mengelola data. Rumah sakit memahami prioritas
pengukuran dan perbaikan sebagai dukungan yang penting. Mereka memberikan dukungan
secara konsisten sesuai dengan sumber daya rumah sakit dan peningkatan mutu.
a. Rumah sakit perlu mempunyai sistem manajemen data yang didukung dengan
teknologi informasi yang mulai dari pengumpulan, pelaporan, analisis, validasi, serta
publikasi data untuk internal rumah sakit dan eksternal rumah sakit. Publikasi data
tetap harus memperhatikan kerahasiaan pasien sesuai dengan peraturan perundang-
undangan.
b. Data yang dimaksud meliputi data dari indicator mutu unit dan indicator mutu
prioritas rumah sakit.
c. Data dari pelaporan insiden keselamatan pasien.
d. Data hasil monitoring kerja staf klinis (bila monitoring kinerja menggunakan
indicator mutu).
e. Data hasil pengukuran budaya keselamatan.
f. Integrasi seluruh data diatas baik di tingkat rumah sakit dan unit kerja meliputi :
Pengumpulan
Pelaporan
Analisis
Validasi
Publikasi indicator mutu
Rumah sakit seyogyanya mempunyai system manajemen data secara elektronik sehingga
memudahkan komite/ tim PMKP dalam mengolah data tersebut.
BAB II
PENGERTIAN
Sistem manajemen data dan informasi rumah sakit menyiapkan kumpulan serta
menentukan data dan informasi yang secara rutin ( regular ) dikumpulkan sesuai dengan
kebutuhan professional pemberi asuhan ( PPA ), kepala bidang /divisi, kepala unit
pelayanan, serta badan /pihak lain di luar rumah sakit. Kumpulan data merupakan bagian
penting dalam kegiatan peningkatan kinerja rumah sakit karena dapat memberikan
gambaran atau profil rumah sakit selama kurun waktu tertentu dan dapat membandingkan
kinerja dengan rumah sakit lain.
Data tersebut memenuhi kebutuhan pengguna, yaitu PPA, kepala bidang/ divisi dan
kepala unit pelayanan, data membantu rumah sakit untuk mengetahui kinerja terkini dan
mengidentifikasi peluang untuk peningkatan/ perbaikan. Rumah sakit memberikan data
yang dibutuhkan oleh badan / pihak lain diluar RS sesuai dengan peraturan perundang-
undangan. (MIRM 4 EP2)
Penyampaian data dan informasi secara tepat waktu dalam format yang memenuhi
harapan pengguna dan dengan frekuensi yang di kehendaki. Format dan metode
penyampaian data dan informasi kepada pengguna yang menjadi sasaran di buat agar
memenuhi harapan pengguna. Strategi penyampaian meliputi :
1. Memberikan data dan informasi hanya atas permintaan dan kebutuhan pengguna.
Staf yang berada di unit kerja maupun di komite/ tim PMKP yang bertugas dalam
mengumpulkan data akan menentukan jenis data, validasi, serta analisis data memerlukan
peningkatan pengetahuan dan ketrampilan. Pelatihan staf perlu direncanakan dan
dilaksanakan sesuai dengan peran staf dalam program PMKP. Rumah Sakit
mengidentifikasi dan menyediakan pelatih kompeten untuk pendidikan dan pelatihan ini.
Kompeten disini,yaitu pelatih tersebut pernah mengikuti pelatihan/ workshop peningkatan
mutu serta keselamatan pasien dan atau telah mendapat pendidikan tentang peningkatan
mutu dan keselamatan pasien.
Disisi lainnya, pelatihan juga diperlukan untuk pimpinan yang meliputi Direktur
rumah sakit, kepala bidang/ divisi, kepala unit kerja/ pelayanan serta ketua- ketua komite
dan sub komite dan tim, termasuk komite medis dan komite keperawatan karena perlu
memahami konsep dan program peningkatan mutu serta keselamatan pasien rumah sakit
sehingga dapat melaksanakan perbaikan sesuai bidang tugasnya menjadi lebih baik.
BAB III
A. PEMILIHAN
Pemilihan indikator adalah tanggung jawab pimpinan program, semua unit
pelayanan baik klinis dan manajerial memilih indikator terkait dengan prioritas unit
dengan mengacu prioritas RS.
1. Prioritas tinggi
2. Sederhana
3. Mulai dengan sedikit indicator
4. Data tersedia
5. Ditingkatkan secara bertahap
6. Dampak terhadap pengguna dan pelayanan
7. Mengukur berbagai dimensi mutu
Pertimbangan dalam memilih indicator yang prioritas untuk menilai mutu pelayanan :
a. Judul indikator
b. Definisi operasional
c. Tujuan, dimensi mutu
d. Dasar pemikiran/alasan pemilihan indikator
e. Numerator, denominator, formula pengukuran
f. Metodologi pengumpulan data
g. Cakupan datanya ( total atau sampel )
h. Frekuensi pengumpulan data
i. Frekuensi analisa data
j. Metodologi analisa data
k. Sumber data
l. Penanggung jawab pengumpul data
m. Publikasi data
Indikator mutu yang sudah dipilih bila sudah tercapai terus menerus selama setahun
tidak bermanfaat untuk melakukan perbaikan karena sudah tidak ada lagi yang perlu
diperbaiki, dengan demikian sebaiknya diganti dengan indikator mutu baru.
B. PENGUMPULAN DATA
Pengumpulan data merupakan salah satu kegiatan program peningkatan mutu dan
keselamatan pasien untuk mendukung asuhan pasien serta manajemen rumah sakit lebih
baik. Perbandingan adalah alat efektif untuk menemukan langkah-langkah perbaikan dan
mencatat tingkat kinerjanya.
Profil rumah sakit dapat dilihat dari data yang terkumpul. Kumpulan data perlu
dianalisis dan dibandingkan dengan rumah sakit yang sejenis. Data yang dimaksud antara
lain :
a. Rumah sakit perlu mempunyai system manajemen data yang didukung dengan
teknologi informasi yang mulai dari pengumpulan, pelaporan, analisis, validasi, serta
publikasi data untuk internal rumah sakit dan eksternal rumah sakit. Publikasi data
tetap harus memperhatikan kerahasiaan pasien sesuai dengan peraturan perundang-
undangan.
b. Data yang dimaksud meliputi data dari indikator mutu unit dan indikator mutu
prioritas rumah sakit.
c. Data dari pelaporan insiden keselamatan pasien
d. Data hasil monitoring kerja staf klinis (bila monitoring kinerja menggunakan
indikator mutu)
e. Data hasil pengukuran budaya keselamatan
f. Integrasi seluruh data diatas baik di tingkat rumah sakit dan unit kerja meliputi :
Pengumpulan
Pelaporan
Analisis
Validasi
Publikasi indicator mutu
1. Penanggung jawab pengumpul data mencatat data input ke dalam system IT (bila
RS sudah mempunyai sismadak).
2. Data direkapitulasi dan dianalisa dalam bentuk grafik melalui system IT
3. Interpretasi data.
4. Lakukan perbaikan untuk peningkatan mutu.
5. Buat laporan dari unit ke pimpinan / komite PMKP sesuai SPO di RS
Pengumpulan data dari manajemen resiko, manajemen system utilitas, pencegahan dan
pengendalian infeksi,
C. ANALISIS DATA
Analisis data merupakan salah satu kegiatan program peningkatan mutu serta
keselamatan pasien untuk mendukung asuhan pasien dan manajemen rumah sakit. Analisis
data melibatkan individu didalam Komite PMKP yang memahami manajemen informasi,
mempunyai ketrampilan dalam metode pengumpulan data, dan mengetahui cara
menggunakan berbagai alat statistic.
Analisa melalui grafik sangat membantu memperlihatkan perubahan apakah menuju
perbaikan sesuai yang diharapkan, rumah sakit umum islam Madinah kasembon
menggunakan run chart. Run chart sangat bermanfaat tergantung berapa banyak data yang
dikumpulkan, sangat sederhana dan mudah diinterpretasikan. Dikenal juga sebagai grafik
garis adalah grafik sederhana yang menggambarkan data dari waktu ke waktu. Harus dibuat
pada awal kegiatan dan diupdate dengan data baru sesuai kegiatan yang berjalan.
Merupakan grafik yang mengilustrasikan perubahan mutu dari waktu ke waktu.
Tujuan analisis data adalah dapat membandingkan rumah sakit dalam 4 hal:
1. Dengan rumah sakit tersebut sendiri dari waktu ke waktu
2. Dengan rumah sakit sejenis
3. Dengan standar-standar ( sesuai yang ditentukan badan akreditasi atau oleh undang-
undang )
4. Dengan praktik-praktik yang diinginkan yang dalam literature digolongkan sebagai
best practice ( praktik terbaik) atau better practice ( praktik yang lebih baik ) atau
practice guidelines ( PPK ).
Direktur RS memprioritaskan proses di rumah sakit yang diukur, program perbaikan dan
kegiatan keselamatan pasien yang diterapkan, dan bagaimana mengukur keberhasilan
dalam upaya di seluruh rumah sakit. Ada analisis terhadap program PMKP prioritas rumah
sakit dan berdampak pada peningkatan mutu serta efisiensi biaya per tahun.
D. VALIDASI
Validasi data adalah alat penting untuk memahami mutu data dan untuk menetapkan
tingkat kepercayaan (convidence level) para pengambil keputusan terhadap data itu sendiri.
Validasi data menjadi salah satu langkah dalam proses menetapkan prioritas penilaian,
memilih apa yang harus dinilai, memilih dan mengetes indicator, mengumpulkan data,
validasi data, serta menggunakan data untuk peningkatan.
Tujuan validasi data adalah :
1. Monitoring akurasi data yang dikumpulkan.
2. Verifikasi bahwa pengambilan data adalah konsisten dan reproducible.
3. Verifikasi ekspektasi tentang volume data yang dikumpulkan
E. FEED BACK
Feedback diberikan ke unit 3 bulan sekali, memaparkan tentang hasil pencapaian
indicator unit mutu masing-masing selama 3 bulan beserta analisanya, setelah dilaksanakan
rapat sosialisasi hasil pelaporan indicator mutu unit.
Publikasi data dapat melalui web site atau media lainnya agar diatur tersendiri dan
dapat menjamin kerahasiaan pasien sesuai dengan peraturan perundang-undangan serta
keakuratan data.
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA