Professional Documents
Culture Documents
ASUHAN KEPERAWATAN
f. Pemeriksaan Laboratorium
1) Pemeriksaan darah hemoglobin biasanya menurun, leukosit meningkat, trombosit
meningkat jika ada penyebaran ureum dan kreatinin.
2) Pemeriksaan urin, diperiksa apakah ureum dan kreatinin meningkat.
3) Tes diagnostik yang biasa dilakukan pada penderita ca mammae adalah sinar X,
ultrasonografi, xerora diagrafi, diaphanografi dan pemeriksaan reseptor hormon.
g. Sirkulasi
1) Nadi biasanya lambat (50 sampai 70 dpm), karena hipersensitivitas vagal
2) TD bervariasi: Mungkin rendah pada respon terhadap analgesia/anastesia/ meningkat
pada respon pemberian oksitosin atau hipertensi karena kehamilan.
3) Edema (bila ada mungkin dependen) meliputi ekstremitas atas dan wajah/mungkin
umum (Tanda-tanda HKK)
4) Kehilangan darah selama persalinan dan kelahiran sampai 400-500 ml untuk kelahiran
vaginal atau 600-800 ml untuk kelahiran sesaria
Data primer
A : Airway : Tidak ada obstruksi jalan nafas
B : Breathing (pernapasan) : Ada dispneu, penggunaan otot bantu napas dan napas
cuping hidung.
C : Circulation (sirkulasi) : Hipotensi, perdarahan , adanya tanda “Bruit” (bunyi
abnormal pd auskultasi pembuluh darah, biasanya pd arteri karotis), tanda Cullen, tanda
Grey-Turner, tanda Coopernail, tanda balance.,takikardi,diaphoresis
D : Disability (ketidakmampuan ) : Nyeri, penurunan kesadaran, tanda Kehr
Data sekunder
E : Exposure : Terdapat jejas ( trauma tumpul atu trauma tajam) pada daerah abdomen
tergantung dari tempat trauma
F : Five intervension / vital sign : Tanda vital : hipotensi, takikardi, pasang monitor
jantung, pulse oksimetri, catat hasil lab abnormal
Hasil lab :
a. Pemeriksaan darah lengkap untuk mencari kelainan pada darah itu sendiri
b. Penurunan hematokrit/hemoglobin
c. Peningkatan Enzim hati: Alkaline fosfat,SGPT,SGOT,
d. Koagulasi : PT,PTT
e. MRI
f. Angiografi untuk kemungkinan kerusakan vena hepatik
g. CT Scan
h. Radiograf dada mengindikasikan peningkatan diafragma,kemungkinan pneumothorax
atau fraktur tulang rusuk VIII-X.
i. Scan limfa
j. Ultrasonogram
k. Peningkatan serum atau amylase urine
l. Peningkatan glucose serum
m. Peningkatan lipase serum
n. DPL (+) untuk amylase
o. Penigkatan WBC
p. Peningkatan amylase serum
q. Elektrolit serum
r. AGD
Pemeriksaan Fisik :
Inspeksi :
a. Adanya ekimosis
b. Adanya hematom
Auskultasi :
I : Inspeksi posterior surface : Dikaji jika ada yang mengalami cedera pada bagian
punggung (spinal)
H. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1) Nyeri akut berhubungan dengan agens cedera fisik (00132)
2) Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri (00085)
3) Kerusakan integritas jaringan berhubungan dengan prosedur bedah (00044)
4) Kekurangan volume cairan berhubungan dengan perdarahan pervagina ( )
I. INTERVENSI KEPERAWATAN
DIAGNOSA
NO NOC NIC
KEPERAWATAN
1. Nyeri akut kontrol nyeri (1605) dengan Pemberian analgesik
berhubungan dengan kriteria hasil ː (2210)
agens cedera fisik 1) (160502) Mengenali 1) Cek perintah
(00132) kapan nyeri terjadi pengobatan meliputi
ditingkatkan dari skala 2 obat, dosis, dan
(jarang menunjukkan) ke frekuensi obat
skala 5 (secara konsisten analgesik yang
menunjukkan) diresepkan
2) (160501) 2) Berikan kebutuhan
Menggambarkan faktor kenyamanan dan
penyebab ditingkatkan aktivitas lain yang
dari skala 2 (jarang dapat membantu
menunjukkan) ke skala 5 relaksasi untuk
(secara konsisten memfasilitasi
menunjukkan) penurunan nyeri
3) (160505) Menggunakan 3) Kolaborasikan dengan
analgesik yang dokter apakah obat,
direkomendasikan dosis, rute, pemberian,
ditingkatkan dari skala 2 atau perubahan interval
(jarang menunjukkan) ke dibutuhkan, buat
skala 5 (secara konsisten rekomendasi khusus
menunjukkan) berdasarkan prinsip
analgesik
4) Ajarkan tentang
penggunaan analgesik,
strategi untuk
menurunkan efek
samping, dan harapan
terkait dengan
keterlibatan dalam
keputusan
penggurangan nyeri
2. Hambatan mobilitas Pergerakan (0208) dengan Peningkatan latihan
fisik berhubungan kriteria hasil ː peregangan (0202) ː
dengan nyeri 1) (020803) gerakan sendi 1) Bantu mengembangkan
(00085) ditingkatkan dari skala 2 rencana latihan yang
(banyak terganggu) ke menggabungkan urutan
skala 4 (sedikit tertib gerakan
terganggu) peregangan, kenaikan
2) (020804) gerakan sendi dalam durasi gerakan
ditingkatkan dari skala 2 pada fase menahan, dan
(banyak terganggu) ke kenaikan dalam jumlah
skala 5 (tidak terganggu) pengulangan untuk
3) (020806) berjalan setiap gerakan lambat-
ditingkatkan dari skala 2 meregang-menahan,
(banyak terganggu) ke konsisten dengan
skala 5 (tidak terganggu) tingkat kebugaran
muskuloskeletal atau
adanya hal yang
bersifat patologi
2) Instruksikan untuk
menghindari gerakan
cepat, kuat, atau
memantul untuk
mencegah stimulasi
berlebihan dari refleks
matotik atau nyeri otot
yang berlebihan
3) Monitor toleransi
latihan (misalnya adnya
gejala seperti sesak
nafas, denyut nadi
cepat, pucat, pusing,
dan nyeri atau
pembengkakan
sendi/otot) selama
latihan
4) Kolaborasikan dengan
anggota keluarga dalam
perencanaan,
pengajaran, dan
pemantauan rencana
latihan