You are on page 1of 55

Prosedur dan Teknik Pembuatan

dan Pemasangan Pembesian/


Penulangan Beton
Disampaikan oleh
SUHENDRA, ST, MT

Pelatihan Mandor Pembesian / Penulangan Beton


Jambi, 02 - 07 November 2015
B.4. PEMOTONGAN, PEMBENGKOKKAN
DAN GANJAL TULANGAN
STANDAR UNTUK PELAKSANAAN PEKERJAAN PEMBESIAN
Fungsi Baja Tulangan Beton
Tulangan pokok :
 Berfungsi untuk menahan gaya tarik yang diakibatkan oleh momen lentur
 Pada kolom dan balok yang paling mempengaruhi kuat tariknya adalah luas permukaan
baja yang dipakai, bukan jarak, tetapi tetap harus diperhitungkan terhadap lebar retak.
Kondisi dimana jarak tulangan terlalu rapat (kurang dari 4 cm), maka 2 (dua) atau lebih
tulangan dapat dirapatkan sehingga campuran beton dapat diisikan.
 Pada kolom dan balok, baik baja polos maupun ulir, diameter minimum tulangan pokok
adalah 12 mm.
Tulangan Sengkang :
 Berfungsi menahan tegangan geser yang diakibatkan oleh Gaya lintang dan gaya puntir.
 Yang paling mempengaruhi kekuatan sengkang adalah diameter yang dipakai dan jarak
antar sengkang.
KAIT STANDAR
 Kait 135º untuk sengkang
(begel) ditambah
perpanjangan 6db pada
ujung bebas kait.
 Kait harus diberi
perpanjangan 6db (namun
tidak kurang dari 50 mm)
yang mengait tulangan
longitudinal dan mengarah
pada bagian dalam
sengkang atau sengkang
tertutup.
KAIT STANDAR
Kait standar untuk
tulangan utama.
 Bengkokan 180º
ditambah perpanjangan
4db, tapi tidak kurang
dari 60mm, pada
ujungbebas kait.
 Bengkokan 90º
ditambah perpanjangan
12db pada ujung bebas
kait.
KERETAKAN PADA BENGKOKAN

RETAK AKIBAT PEREGANGAN KARENA


DIAMETER BENGKOKAN < 2.5 D POLOS DAN < 5 D ULIR
Selimut Beton SNI 2847:2013
Ganjal Tulangan / Beton Dekking /
Spacer / Chair Support
Untuk menahan agar tulangan ditempatkan pada
posisi yang dikehendaki, maka dipakai GANJAL
TULANGAN.
Nama yang umum dipakai :
 Ganjal dari baja : kaki ayam
 Beton dekking : Tahu beton
Ada 4 macam bahan ganjal beton, yaitu baja
tulangan, beton, Vibersemen dan plastik
Penyambungan Baja Tulangan

Penyambungan tulangan dapat dilakukan


dengan cara :
 Overlapping (sambungan dengan
penyaluran)
 Pengelasan
 Alat Penyambung (Selongsong)
Overlapping (sambungan dengan penyaluran)
Sambungan Wiremesh
Sambungan dengan
pengelasan
Pemotongan Tulangan Beton

 Pemotongan berdasarkan daftar pembengkokkan


tulangan
 Rencana pemotongan didasarkan atas panjang
baja tulangan dipasaran yaitu 12 m
 Pemotongan harus direncanakan dengan baik agar
sisa potongan yang terbuang atau wastenya
minimal.
 Pemotongan dilakukan secara manual maupun
dengan mesin bar cutter.
Pembengkokkan tulangan
 Pembengkokkan dilakukan pada meja pembengkok menggunakan kunci
besi dari ukuran kecil sampai besar. Kunci besi ada yang perlu ditambah
sambungan pipa agar tenaga orang menjadi lebih ringan.
 Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan pembengkokkan dan
toleransi pemotongan dan pembengkokkan perlu dicermati oleh mandor.
 Pembuatan kait pada tulangan dapat berupa kait penuh, kait lurus dan
kait miring. Cermati standar yang dipakai agar pembuatan kait baik
bentuk maupun panjang kait tidak menyalahi aturan yang ada.
 Pembengkokkan dengan mesin Bar Bender
 Keuntungannya :
 Dapat membengkokkan besi diameter besar
 Beberapa batang (ditumpuk) dapat dibengkokkan sekaligus
 Lebih cepat
 Bentuk bengkokkan lebih seragam
Pengelompokkan dan penyimpanan baja beton
 Setelah pemotongan dan pembengkokkan, baja
beton dikelompokkan dan diikat diberi label sesuai
kode pada bestaat – besaran ikatan sesuai alat
angkutnya.
 Kode/ label dipasang ditempat yang mudah dilihat,
dan diikat kuat.
 Sisa potongan yang masih bisa dipakai ditempat
lain, dipisahkan dengan sisa potongan pendek yang
tidak dapat dipakai lagi.
B
 Apabila baja beton berkarat, perlu dibersihkan A
C
dengan sikat baja. K
PENGANYAMAN / PERANGKAIAN DAN
PEMASANGAN PEMBESIAN / PENULANGAN BETON
Perakitan dan Pemasangan Tulangan
 Perakitan dikerjakan dilokasi dekat pemotongan dan
pembengkokkan kemudian tulangan yang sudah terakit
tersebut dibawa ketempat pemasangan untuk langsung
dipasang.
 Perakitan dengan cara langsung merakit tulangan yang
sudah dibengkok dan dipotong tersebut ketempat
pemasangannya.
 Pemotongan dan perakitan dilakukan di pabrik,
kemudian dibawah ke tempat pemasangan.
Pemasangan Tulangan
 CaraPelaksanaan pemasangan tulangan agar
diperhatikan hal-hal seperti dibawah ini :
Tulangan harus bebas dari kotoran, lemak, kulit
gilingan baja, karat lepas, serta bahan-bahan
lain yang dapat mengurangi daya lekat baja
dengan beton.
Pemasangan tulangan harus dipasang sedemikian
rupa sehingga sebelum dan selama pengecoran
beton tidak berubah dari tempatnya.
 Agar benar-benar diperhatikan tebalnya selimut
beton dan penempatan / elevasi tulangannya. Oleh
karena itu tulangan harus dipasang dengan ganjal
tulangan / beton dekking, kaki ayam atau spacer.
 Pada pelat-pelat dengan tulangan rangkap,
tulangan atas harus ditunjang pada tulangan bawah
oleh batang - batang penunjang (biasa disebut kaki
ayam) atau ditunjang langsung pada cetakan
bawah atau lantai kerja oleh blok-blok beton yang
tinggi. Perlu diperhatikan pula ketepatan letak
tulangan pelat yang dibengkok yang harus melintasi
tulangan balok yang berbatasan.
Toleransi pada pemasangan tulangan
Apabila tidak ditentukan lain oleh perencana, maka pada
pemasangan tulangan dapat dipakai toleransi sebagai berikut :
 Terhadap kedudukan diarah ukuran struktur yang
terkecil, toleransi sebesar ± 6 mm untuk ukuran 60
cm atau kurang dan sebesar ± 12 mm untuk ukuran
lebih dari 60 cm.
 Terhadap kedudukan bengkokkan diarah memanjang,
toleransi sebesar ± 50 mm dan untuk kedudukan
bengkokkan akhir dari batang, toleransi sebesar ± 25
mm dengan syarat tambahan bahwa tebal penutup
beton diujung batang harus memenuhi yang di
syaratkan.
 Terhadap kedudukan batang-batang tulangan
pelat dan dinding, toleransi didalam bidang
tulangan ± 50 mm.
 Terhadap kedudukan dari sengkang – sengkang.
Lilitan – lilitan spiral dan ikatan – ikatan lainnya,
toleransi sebesar ± 25 mm
 Apabila ada pipa – pipa atau benda-benda lain
yang direncanakan menembus beton atau ditanam
dibeton, maka tulangan tidak boleh dipotong dan
tidak boleh digeser tempatnya lebih jauh dari
toleransi –toleransi yang ditetapkan butir 1 s/d 4
diatas.
Pengikatan Baja Beton
A. Silang, cocok untuk menghubungkan batang-
batang bersilangan pada plat lantai dll.
B. Lingkar dan silang, sama dengan A, tetapi untuk
diameter yang lebih besar.
C. Sadel / pelana, digunakan untuk menghubungkan
sengkang – sengkang dengan tulangan sudut pada
balok atau kolom.
D. Lingkar dan sadel. Sama dengan D, tetapi untuk
diameter tulangan yang lebih besar.
E. Silang ganda untuk ikatan extra kuat.
Tulangan balok
Metode Kerja I
Gambar 5.3.2 Penganyaman tulangan sangkar balok dan
kolom pada lokasi pemotongan / pembengkokkan
Metode Kerja II
DETAIL PENULANGAN BALOK

 Tulangan lentur lapangan harus diteruskan sampai tumpuan minimal 50% dari
tulangan lentur tumpuan atau minimal 2 batang tulangan.
DETAIL PENULANGAN BALOK
 Tempat penyambungan tulangan lentur diusahakan pada momen yang
kecil.
 Sambungan lewatan tulangan yang menerus dan pengangkuran tulangan
yang berakhir pada pertemuan itu harus dilindungi dengan sengkang
pengikat yang baik.
DETAIL PENULANGAN BALOK

 Tulangan geser lentur dapat berupa kombinasi sengkang dengan tulangan


miring dan yang paling baik dengan dipasang sengkang. Sengkang dipasang
minimal sejauh 2d (d tinggi efektif balok) atau 1/5 bentang balok.
DETAIL PENULANGAN BALOK
 Balok yang telah berakhir maka
tulangannya harus mendapat
penjangkaran yang cukup
sepanjang panjang penyaluran
tarik.

 Ukuran lebar balok sebaiknya lebih


kecil dibandingkan dengan lebar
kolom, agar tulangan longitudinal
balok tidak satu bidang dengan
penulangan kolom.
Tulangan lantai
Metode Kerja I

Penganyam tulangan lantai di pekerjaan


 Seluruh persilangan pada ujung-ujung; untuk
persilangan yang lain, tiap jarak sumbu ke sumbu
50 kali diameter batang, tetapi paling sedikit satu
pada tiap selang persilangan.
 Suport tradisional dapat dibuat dari BjTp 24 pada lokasi
pekerjaan dan tergantung dari ketebalan lantai, di
samping itu besar garis tengah suport adalah sebagai
berikut :
 Garis tengah tebal lantai
 Ф8 ≤ 140 mm
 Ф 10 > 140 mm ≤ 200 mm
 Ф 12 > 200 mm ≤ 300 mm
 Ф 16 > 300 mm ≤ 450 mm
 Ф 20 > 450 mm
Suport tradisional

Suport Gelegar
Metode Kerja II

Untuk pembesian lantai dasar, pada umumnya dipasang tulangan rangkap, yakni
menggunakan anyaman tulang atas dan bawah dengan ukuran diameter yang
sama besar.
Contoh denah pembesian pelat lantai
DETAIL PENULANGAN PLAT LANTAI
 Penulangan pelat beton bertulang pada
daerah momen lapangan pada umumnya
dibuat satu lapis, sedangkan pada tumpuan
penulangannya dua lapis.
 Tulangan lapis atas harus mendapat
dukungan yang cukup dengan tulangan kaki
ayam
DETAIL PENULANGAN PLAT LANTAI
 Tulangan ekstra pelat yang berlubang
penulangan yang terputus ini harus
mempunyai penjangkaran yang baik
sepanjang panjang penyaluran.
 Tulangan ekstra pada lubang plat dipakai dia
≥ tulangan yang diputus
Tulangan kolom
Jarak sengkang ≤D/4≤100mm,
tetapi ≥75mm.
Sengkang pertama 50 mm dari
≥D, hc/6 atau 450mm.
permukaanbalok

Jarak sengkang ≤D/2 ≤16Ø


≤150mm

DETAIL POSISI SENGKANG


PENULANGAN KOLOM Jarak
sengkang≤D/2
Jarak sengkang di sambungan
lewatan lebih rapat.

≤16Ø ≤150mm.
Sambungan
di kaki kolom

Jarak sengkang ≤D/2 ≤16Ø


≤150mm

≥D, hc/6 atau 450mm. Jarak sengkang ≤D/4≤100mm,


tetapi ≥75mm.
Sengkang pertama 50 mm dari
permukaan balok
DETAIL PENULANGAN KOLOM
Pengakhiran tulangan kolom harus dijangkarkan sebesar panjang penyaluran
tulangan tekan.

BENGKOKAN 180 0
BENGKOKAN 90 0

BACK
PEMERIKSAAN PEKERJAAN PEMBESIAN

1. Pada saat penerimaan baja beton


2. Pada penyimpanan sebelum dibengkok
3. Gambar pembengkokkan dan
Pemotongan (bestaat)
4. Pada saat dipotong / dibengkok
5. Pada saat dirakit
Check List (Sebelum beton dicor)

BA
CK
PELAPORAN DAN EVALUASI HASIL
PELAKSANAAN PEMBESIAN

Laporan progres pekerjaan


Berita acara kemajuan pekerjaan
Berita acara pembayaran
PROGRESS KE : 1
PERIODE :
PEKERJAAN FABRIKASI DAN PEMASANGAN BESI BETON

PRESTASI
NO JENIS PEKERJAAN VOLUME BBS KET
S/D SAAT LALU SAAT INI S/D SAAT INI

I AREA - A
1 PILE CAP 462,211.70
2 TIE BEAM 83,872.56
3 SLAB 533,708.82
4 KOLOM 430,170.03
5 CORE WALL 184,240.57
6 BALOK 599,428.69
7 DROP PANEL 105,170.88
II AREA - B
1 PILE CAP 462,211.70
2 TIE BEAM 83,872.58
3 SLAB 533,708.82
4 KOLOM 430,170.83
5 CORE WALL 184,240.57
6 BALOK 599,428.69
7 DROP PANEL 105 170 88

You might also like