You are on page 1of 1

Ringkasan Materi

Bab 6 Penanggulangan K3 dalam Proses Kebakaran

Kebakaran didefinisikan sebagai satu reaksi oksidasi eksotermis yang berlangsung


dengan cepat dari suatu bahan bakar yang disertai dengan timbulnya api atau penyalaan.
Kebakaran dapat dapat terjadi karena faktor kelalaian, kurang pengetahuan, peristiwa alam,
penyalaan sendiri, dan unsur kesengajaan. Kebakaran dapat terjadi apabila terdapat bahan yang
mudah terbakar, temperature yang tinggi, dan kadar oksigen yang tinggi.

Klasifikasi kebakaran dibedakan menjadi : kelas A ( kayu, kertas, plastik ), kelas B


( bensin, solar, benzol ), kelas C ( permesinan, generator, panel listrik ), kelas D ( bahan – bahan
logam, titanium, aluminium), dan kelas E ( minyak goreng ). Media pemadaman yang biasa
digunakan adalah : 1) air, 2) busa, 3) karbon dioksida, 4) gas halon, dan 5) serbuk kimia kering.
Terdapat tiga cara untuk mengatasi atau memadamkan kebakaran, yaitu : cara penguraian,
pendinginan, dan isolasi atau lokalisasi.

Filosofi :

Kebakaran itu diibaratkan sebagai emosi dalam diri seseorang. Apabila terdapat hal – hal
yang dapat memicu kesabaran dalam diri seseorang lenyap, maka akan menyulut emosi orang
tersebut. Semakin banyak faktor yang mengakibatkan emosi tersebut muncul, maka emosi nya
akan semakin tinggi pula. Begitu juga dengan api, jika terdapat benda atau hal lain yang dapat
memicu timbulnya api maka api tersebut akan menyala sesuai dengan intensitas dari faktor
pemicunya. Sebagai contoh yaitu bensin, semakin banyak bensin yang terbakar maka akan
semakin besar pula intensitas dari api tersebut yang akan menimbulkan kebakaran.

You might also like