You are on page 1of 12

Laporan Praktikum Mekanika Fluida

Laboratorium Mekanika Fluida dan Hidrolika


Jurusan Teknik Sipil – Fakultas Teknik
Universitas Andalas
Keterangan :
1. Supply in
2. Supply out
3. Control Valve (gate type)
4. Venturimeter
5. Manometer tappings (ferrules)
6. Manometer
7. Hand Pump
8. Vertical Manometer scale
9. Air purge valve
10. Rotameter outlet tube
11. Adaptor
12. Collar
13. Float
14. Rotameter
15. Collar
16. Adaptor
17.Elbow

Kelompok XXII
Laporan Praktikum Mekanika Fluida
Laboratorium Mekanika Fluida dan Hidrolika
Jurusan Teknik Sipil – Fakultas Teknik
Universitas Andalas
Gambar 3.2 Explanatory Diagram of the Flow Measurement Apparatu
Keterangan :
Diameter A = 26 mm
Diameter B = 16 mm
Diameter C = 26 mm
Diameter D = 51.9 mm
Diameter E = 51.9 mm
Diameter F = 51.9 mm
Diameter G = 51.9 mm
Diameter H = 40 mm

3.4. Teori Dasar dan Rumus

Gambar 3.3 The Steady Flow Energy Equation

Kelompok XXII
Laporan Praktikum Mekanika Fluida
Laboratorium Mekanika Fluida dan Hidrolika
Jurusan Teknik Sipil – Fakultas Teknik
Universitas Andalas
Untuk stabil, aliran adiabatik dari suatu fluida
sepanjang tabung aliran, seperti yang ditunjukkan pada
Gambar 3.3 Persamaan Bernoulli dapat ditulis dalam
bentuk:

(1)

Keterangan :

= tekanan (N/m2)

ρ = massa jenis (kg/m3)


g = gravitasi (m/dtk2)
v = kecepatan (m/dtk)
Z = elevasi (m)
∆H = beda ketinggian (m)

Hilangnya energi dapat diasumsikan timbul sebagai


akibat vortisitas di saluran. Karena aliran yang kental,
tegangan geser dinding ada dan kekuatan tekanan harus
diterapkan untuk mengatasinya. Konsekuen peningkatan
aliran kerja muncul sebagai peningkatan energi internal,
dan karena aliran yang kental, profil kecepatan pada bagian
apapun tidak seragam.

3.5. Prosedur Percobaan

1. Hidupkan pompa pada Gravimetric Bench,

Kelompok XXII
Laporan Praktikum Mekanika Fluida
Laboratorium Mekanika Fluida dan Hidrolika
Jurusan Teknik Sipil – Fakultas Teknik
Universitas Andalas
2. Kalibrasikan tank pada Gravimetric Bench dengan
menambahkan massa pada Gravimetric Bench,
3. Atur debit yang masuk ke Flow Measurement
Apparatus,
4. Catat ketinggian float pada Rotameter,
5. Tambahkan massa pada Gravimetric Bench dan catat
waktunya.
6. Catat ketinggian pada manometer,
7. Ulangi pada debit dan ketinggian rotameter yang
berbeda.
3.6. Prosedur Perhitungan

Perhitungan debit, venturimeter, orificemeter dan


rotameter tergantung pada persamaan bernaulli’s dalam
prinsip operasinya.

Venturi meter

Rumus kontinuitas:

Rumus debit:

(2)

Dari alat yang digunakan diketahui diameter (A) dan


(B) adalah 26 mm dan 16 mm, maka:

Kelompok XXII
Laporan Praktikum Mekanika Fluida
Laboratorium Mekanika Fluida dan Hidrolika
Jurusan Teknik Sipil – Fakultas Teknik
Universitas Andalas

dan

Jika g = 9.806 m.dtk-2 dan adalah jika tinggi

dari tabung manometer A dan B dalam meter, maka kita


dapatkan persamaan:

(3)

Jika massa jenis air 1000 kg/m3, massa aliran menjadi:

(4)

Contoh, jika hA = 245 mm dan hB =206 mm, maka:

dan,

Orifice Meter

Antara manometer (E) dan (F) di dalam

persamaan (1) ini tidak berarti diabaikan. Penulisan


simbolnya menjadi :

(5)

Kelompok XXII
Laporan Praktikum Mekanika Fluida
Laboratorium Mekanika Fluida dan Hidrolika
Jurusan Teknik Sipil – Fakultas Teknik
Universitas Andalas
Seperti efek dari kehilangan tinggi tekan itu membuat

perbedaan tinggi manometer . Dengan persamaan

lainnya yaitu :

(6)

Dimana koefisien debit C diberikan oleh pengalaman


sebelumnya dalam BS1042 (1981) untuk geometri tertentu
dari orifice meter. Untuk aparat yang disediakan, C
diberikan sebagai 0,601.

Cara yang sama untuk venturi meter,

(7)

Dengan peralatan yang disediakan, lubang di (E)


adalah 51,9 mm dan pada (F), diameter 20 mm , maka :

kg/dtk

Contoh soal

hE = 240 mm
hF = 200 mm
Kelompok XXII
Laporan Praktikum Mekanika Fluida
Laboratorium Mekanika Fluida dan Hidrolika
Jurusan Teknik Sipil – Fakultas Teknik
Universitas Andalas
(hE - hF) ½ = 6,324 mm
m = 0.906 x 6,324 = 5,730 kg/dtk

Rotameter
Pengamatan untuk penurunan tekanan di rotameter
h - i menunjukkan bahwa perbedaan ini besar dan hampir
tidak bergantung pada debit. Ada istilah, yang timbul
karena dinding geser mengalami tekanan yang besar.
Jika radius apung di anggap Rf dan daerah yang
berlubang pada tabung rotatometer dianggap 2Rt maka:

 ( Rt 2  Rf 2 )  2 Rf 2
Perhitungan Kehilangan Tinggi Tekan

Venturimeter

sehingga

AB /AA = 0.38, maka tekanan kinetik saluran kedalam:

Contoh Soal :

hA = 245 mm
hB = 206 mm
hC = 237 mm
ΔHAC = hA - hC = 8 mm

Kelompok XXII
Laporan Praktikum Mekanika Fluida
Laboratorium Mekanika Fluida dan Hidrolika
Jurusan Teknik Sipil – Fakultas Teknik
Universitas Andalas

Jadi, kehilangan tinggi tekan = mm

Orifice Meter
Rumus yang digunakan untuk menghitung
kehilangan tinggi tekan pada orifice :

Contoh Soal:
hE = 240 mm
hF = 200 mm

Tekanan saluran kedalam orifice = 1/16 venturi, maka:

Sehingga kehilangan tinggi tekan =

Rotameter

maka :

Kelompok XXII
Laporan Praktikum Mekanika Fluida
Laboratorium Mekanika Fluida dan Hidrolika
Jurusan Teknik Sipil – Fakultas Teknik
Universitas Andalas

Wide-Angled Diffuser

dimana:
Tekanan kinetik saluran keluar = 1/16 dari tekanan
kinetik saluran kedalam
Contoh Soal:

hA = 230 mm
hB = 224 mm
hC = 226 mm
hD = 224 mm
Tekanan kinetik untuk saluran kedalam = 1.002 mm

maka, tekanan kinetik untuk saluran keluar = = 0.06262 mm

sehingga:
Kehilangan tinggi tekan = tekanan kinetik
saluran kedalam

Elbow

Kelompok XXII
Laporan Praktikum Mekanika Fluida
Laboratorium Mekanika Fluida dan Hidrolika
Jurusan Teknik Sipil – Fakultas Teknik
Universitas Andalas

Contoh Soal:

HG = 216 mm
HH = 222 mm
Tekanan kinetik saluran kedalam = 1.002 mm
Tekanan kinetik saluran keluar = 0.06262 mm

maka:
mm

sehingga:
Kehilangan tinggi tekan = tekanan kinetik saluran
kedalam.

Kelompok XXII
Laporan Praktikum Mekanika Fluida
Laboratorium Mekanika Fluida dan Hidrolika
Jurusan Teknik Sipil – Fakultas Teknik
Universitas Andalas

3.8.2. Analisa Grafik


Analisa Grafik Rotameter Vs Debit
a. Pada grafik terlihat bahwa nilai rotameter dengan debit
yang terbentuk adalah berbanding lurus. Hal ini
menunjukkan bahwa semakin besar nilai rotameter, maka
nilai debit juga akan semakin besar. Begitupun sebaliknya.
b. Pada tabel diperlihatkan bahwa nilai head loss pada elbow
bernilai negatif, hal ini disebabkan oleh kurangnya
ketelitian pada saat pembacaan alat.

Kelompok XXII
BAB III
PESAT LAJU ALIRAN DAN BEDA TEKANAN
3.1. Pendahuluan
Fluida yang mengalir dalam suatu saluran atau pipa
memiliki energi, dimana energi yang dimilikinya selama
pengaliran cenderung berkurang dan dapat hilang. Selain
mengalami kehilangan energi (Head Loss), aliran fluida
dalam suatu saluran atau pipa juga memiliki pesat dan
mengalami perbedaan tekanan dalam bentuk / jenis pipa
tertentu.
3.2. Tujuan Percobaan
a. Untuk mengetahui besarnya pesat laju aliran pada
venturimeter, orificemeter, dan weight tank.
b. Untuk mengetahui beda tekanan pada venturimeter,
orificemeter, rotameter, diffuser (pembaur) dan elbow
(tikungan).
3.3. Peralatan

Peralatan yang digunakan seperti gambar di bawah :

Gambar 3.1 Flow Measurement Apparatus

You might also like