You are on page 1of 19

pengembangan materi aqidah akhlak,

Kami memperhatikan danmempertimbangkan perinsip-prinsip: (1) keimanan, nilai,


dan budi pekerti luhur;(2) penguatan integritas nasional; (3) keseimbangan etika; (4)
kesamaanmemperoleh kesempatan; (5) abad pengetahuan dan teknologi informasi;
(6)pengembangan keterampilan hidup; (7) belajar sepanjang hayat; (8) berpusat
padaanak dengan penilaian yang berkelanjutan dan komprehensif; dan (9)
pendekatanmenyeluruh dan kemitraan.
1
. Keimanan, Nilai, dan Budi Pekerti Luhur
Keimanan, nilai-nilai, dan budi pekerti luhur yang dianut dan dijunjung tinggimasyarakat sangat
berpengaruh terhadap sikap dan arti kehidupannya. Olehkarena itu, hal tersebut perlu
digali, dipahami, dan diamalkan oleh peserta didik melalui pengembangan kurikulum
berbasis kompetensi bidang studi AqidahAkhlak.
2. Penguatan Integritas Nasional
Pengembangan Kurikulum berbasis kompetensi Aqidah Akhlak harusmemperhatikan
penguatan integritas nasional melalui pendidikan Aqidah Akhlak yang memberikan
pemahaman tentang masyarakat Indonesia yang majemuk dankemajuan peradaban
dalam tatanan kehidupan dunia yang multikultural dan multibahasa.
3. Keseimbangan Etika, Logika, Estetika, dan Kinestetika
Keseimbangan pengalaman belajar siswa yang meliputi etika, logika,
estetika, dankinestetika sangat dipertimbangkan dalam penyusunan kurikulum dan
hasilbelajar Aqidah Akhlak.
4. Kesamaan Memperoleh Kesempatan
Pengembangan Kurikulum berbasis kompetensi mata pelajaran Aqidah
Akhlak seyogyanya dapat memberdayakan semua peserta didik untuk
memperolehpengetahuan, keterampilan, dan sikap. Seluruh peserta didik
dari berbagaikelompok seperti kelompok yang kurang beruntung secara ekonomi dan sosial,yang
memerlukan bantuan khusus, berbakat, dan unggul berhak menerimapendidikan yang tepat
sesuai dengan kemampuan dan kecepatannya.
5. Abad Pengetahuan dan Teknologi Informasi
Keyakinan tauhid, dan kesadaran berakhlak karimah mendasari kemampuanberpikir
dan belajar dengan mengakses, memilih, dan menilai pengetahuan untuk mengatasi situasi yang
cepat berubah dan penuh ketidakpastian merupakankompetensi penting dalam
menghadapi abad ilmu pengetahuan dan teknologiinformasi.

6
. Pengembangan Keteramppilan Hidup
Kurikulum berbasis kompetensi perlu memasukan unsure keterampilan, sikap,
danperilaku adaptif, kooperatif dan kooperatif dalam mengahadapi tantangan
dantuntutan kehidupan seharii-hari secara efektif. Kurikulum juga
perlumengintegrasikan unur-unsur penting yang menunjang kemampuan untk
bertahanhidup.
7. Belajar Sepanjang Hayat
Pendidikan berlanjut sepanjang hidup manusia untuk mengembangkan,menambah
kesadaran, dan selalu beljar memahami dunia yang selalu berubahdalam berbagai
bidang. Kemampuan belajar sepanjang hayat dapat dilakukanmelalui pendidikan formal
dan non formal, serta pendidikan alternatif yangdiselenggarakan baik oleh
pemerintah maupun oleh masyarakat.
8. Berpusat pada Anak dengan Penilaian yang Berkelanjutan dankomprehensif
Pengembangan Kurikulum Aqidah Akhlak seyogyanya mampu memandirikanpeserta didik
untuk belajar, bekerja sama, dan menilai diri sendiri agar mampumembangun
pemahaman dan pengetahuannya. Penilaian berkelanjutan dankomprehensif menjadi
sangat penting dalam rangka pencapaian upaya tersebut.
9. Pendekatan Menyeluruh dan Kemitraan
Semua pengalaman belajar dirancang secra berkesinambungan mulai dari levelyang
paling rendah sampai yang tertinggi. Pendekatan yang digunakan
dalammengorganisasikan pengalaman belajar berfokus pada kebutuhan
siswa yangbervariasi dan mengintegrasikan berbagai disiplin ilmu. Keberhasilan
pencapaianpengalaman belajar menuntut kemitraan dan tanggung jawab bersama dari
siswa,guru, sekolah, orang tua, perguruan tinggi, dunia usaha dan industri,
danmasyarakat.
D. Aspek Pendidikan Akidah Akhlak
Kami membagi Aspek pendidikan Akidah Akhlaq menjadi empat tahapanklasifikasi
penyampaian materi berdasarkan umur dan pengalaman peserta didik dan disesuaikan
dengan jenjang pendidikan sebagai berikut :1. Tahapan penyampaian materi
berdasarkan Sekolah Dasar atau MadrasahIbtidaiyah 2. Tahapan penyampaian materi
berdasarkanSekolah Menengah Pertama danMadrasah Tsanawiyah

3. Tahapan penyampaian materi berdasarkanSekolah Menengah Atas danMadrasah


Aliyah 4. Penyampaian materi untuk orang dewasa

Pada tingkat Sekolah Dasar atau Madrasah Ibtidaiyah tamatan diharapkanmemiliki


kompetensi : 1. Mengenali dan berprilaku sesuai dengan ajaran aga yang diyakini2.
Mengenali dan menjalankan hak dan kewajiban diri, beretos kerja , dan peduliterhadap
lingkungan3. Berpikir secara logis , kritis dan kreatif, serta berkomunikasi melalui
berbagaimedia4. Menyenangi keindahan5. Membiasakan hidup bersih, bugar dan
sehat6. Memiliki rasa cinta dan b angga terhadap bangsa dan tanah air IndonesiaPada
tingkat Sekolah Menengah Pertama dan Madrasah Tsanawiyah tamatandiharap
memiliki: 1. Meyakini, memahami, dan menjalankan ajaran agama yang diyakini
dalamkehidupan2. Memamhami dan menjalankan hak dan kewajiban untuk berkarya
danmemanfaatkan lingkungan secra bertanggung jawab.3. Berpkir secara logis, kritis,
kratif inovatif, memecahkan masalah sertaberkomunikasi melalui berbagai media4.
Menyenangi dan menghargai seni5. Menjalankan pola hidup bersih, bugar, dan sehat6.
Berpartisipasi dalam kehidupan sebagai cerminan rasa cinta dan banggaterhadap
bangsa dan tanah air IndonesiaPada tingkat Sekolah Menengah Atas dan Madrasah
Aliyah tamatan diharapkanmemiliki kemampuan sebagai berikut: 1. Memiliki
keyakinan dan ketaqwaan sesuai dengan ajaran agama yang dianutnya2. Memiliki nilai
dasar humaniora untuk menetapkan kebersamaan dalamkehidupan3. Menguasai
pengetahuan dan keterampilan akademik serta beretos belajar untuk melanjutkan
pendidikan4. Mengalihgunakan kemampuan akademik dan keterampilan hidup di
masyarakatlokal dan global5. Berorientasi dan menghargai seni6. Menjaga kebersihan,
kesehatan, dan kebugaran jasmani7. Berpartisipasi dan berwawasan kebangsaan
dalam kehidupan bermasyarakat,berbangsa, dan bernegara secara demokratis
MODUL AQIDAH AKHLAK
UJIAN AKHIR MADRASAH BERSTANDAR NASIONAL

A. MEMAHAMI PRINSIP-PRINSIP DAN METODE PENINGKATAN KUALITAS AQIDAH


1. Menentukan pengertian aqidah
‫عقد – يعقد – عقيدة – عقائد‬
Artinya adalah kepercayaan atau keyakinan (ikatan)
Secara Istilah
Aqidah Islam adalah sesuatu yang dipercayai dan diyakini kebenarannya oleh
hati manusia, sesuai ajaran Islam dengan berpedoman al-Quran dan al-Hadis[1]

2. Menyajikan : QS. al-Najm : 3-4


ٌ ْ‫) ِإ ْن ه َُو إِ اَّل َوح‬3(‫َو َما َي ْن ِط ُق َع ِن ْال َه َوى‬
)4(‫ي يُو َحى‬

QS. al-Anbiya : 25
ِ ‫وحي إِلَ ْي ِه أَناهُ ََّل إِلَهَ إِ اَّل أ َنَا فَا ْعبُد‬
)25(‫ُون‬ ُ ‫س ْلنَا ِم ْن قَ ْبلِكَ ِم ْن َر‬
ِ ُ‫سو ٍل إِ اَّل ن‬ َ ‫َو َما أ َ ْر‬

3. Prisip-prinsip aqidah Islam:


a. Sebagai sesuatu yang diwahyukan
b. Tidak membeda-bedakan aqidah nabi terdahulu
c. Meluruskan aqidah-aqidah yang telah diselewengkan

4. Metode meningkatkan aqidah


a. Doktrin
b. Hikmah
c. Kosmologi
d. ilmiyah
B. MEMAHAMI PENGERTIAN DAN ISTILAH –ISTILAH TAUHID, MACAM-MACAM
TAUHID SERTA PRILAKU ORANG YANG BERTAUHID
1. Pengertian tauhid menurut ulama:
a. Menurut bahasa tauhid dari kata wahhada artinya mengesakan, menunggalkan. Jika
dikatakan wahhada al-Syai’a artinya menjadikan sesuatu itu satu.
b. Ilmu tauhid menurut Prof.Dr. Harun Nasution adalah ilmu yang membahas tentang
cara-cara mengesakan Allah SWT., sebagai salah satu sifat yang penting di antara
sifat-sifat Tuhan yanglainnya.
c. Syaikh Muhammad al-Utsaimin menjelaskan bahwa tauhid berarti mengesakan Allah
dengan sesuatu yang khusus bagi-Nya, berupa rububiyah, uluhiyah, al-asma dan sifat.
Secara singkat bahwa bertauhid artinya mengesakan Allah dalam segala perbuatan
dan menyakini bahwa Dia sendirilah yang menciptakan, mengatur dan menguasai alam
semesta beserta isinya (rububiyah), ikhlas beribadah kepada-Nya serta menetapkan
baginya nama-nama dan sifat-sifat-Nya.

2. Macam-macam tauhid :

a. Uluhiyah : segala sesuatu yang berhubungan dengan Allah.


b. Rububiyah : segala sesuatu terkait dengan pemeliharaan alam
c. Asma wa sifat : menetapkan semua sifat Allah yang ditetapkan untuk diri-Nya
d. Mulkiyah : mengesakan Allah terhadap pemilikan, pemerintahan dan
penguasaanNya terhadap alam ini

3. Al-Baqarah : 163
‫اح ٌد ََّل إِلَهَ إِ اَّل ه َُو ا ا‬
‫لرحْ َمنُ ا‬
)163(‫الر ِحي ُم‬ ِ ‫َوإِلَ ُه ُك ْم إِلَهٌ َو‬

4. Ilmu Tauhid, Usuluddin dan ilmu kalam


C. MEMAHAMI MASALAH SYIRIK :
1. Syirik berasal dari kata : ‫ شرك – يشرك – شركة‬yang artinya campur atau bergabung.
Sedang menurut Istilah syirik adalah menjadikan sekutu bagi Allah, baik dalam Zat-Nya,
sifat-Nya, atau dalam ketaatan yang seharusnya hanya ditujukan kepada-Nya.
Menurut al-Ashfahani dalam kitab al-Mufradat bahwa syirik artinya menggabungkan dua
kepemilikan atau adanya sesuatu yang dimiliki oleh dua orang atau lebih, baik berupa
zat atau sifat.
Syirik adalah menjadikan sekutu bagi Allah, baik dalam zat-Nya, sifat-Nya, perbuatan-
Nya, maupun dalam ketaatan yang seharusnya hanya ditujukan untuk Allah semata.

2. Syirik besar dan syirik kecil :


Ada dua jenis syirik :
a. Syirik akbar :
1) Syirik yang berkaitan Zat Allah (rububiyah)
a) Syirik Ta’til : yang dilakukan fir’aun.

2) Syirik yang berkaitan Ibadah kepada Allah (uluhiyah)


a) Syirik dalam do’a
b) Syirik niat
c) Syirik ketaatan
d) Syirik mahabbah

b. Syirik ashghar :
1) Yang tampak (dzahir)
Seperti riya, dan sum’ah
2) Yang samar
Yaitu sesuatu yang terkadang terjadi dalam perkataan manusia, tanpa ia sadari bahwa
itu adalah syirik.
3. Contoh-contoh syirik :
a. Istighasah (do’a) kepada selain Allah
b. Sihir
c. Ramalan
d. Nusyrah (pengobatan orang yang diduga kemasukan jin)
e. Perbintangan :
1) Ilmu tasy’ir : bintang sebagai petunjuk arah. Waktu (boleh)
2) Ilmu tafsir : ramalan rejeki, jodoh, dll.
f. Al-Tiyarah : ramalan dengan hewan atau sesuatu, yang dianggap sebagai tanda
bahaya atau keuntungan. (misalnya : di rumah ada kupu-kupu aka nada tamu)
g. Tama’im (jimat)
h. Tabaruk ( dengan batu, pohon)
i. Bernadzar dan menyembelih binatang tidak karena Allah
j. Gulluw: penghormatan kepada seseorang yang melampaui batas

4. Cara-cara menghindari syirik:


a. Mengagungkan Allah
b. Memohon pertolongan kepada Allah
c. Merasa bahwa manusia selalu diawasi oleh Allah
d. Mengenali akibat perbuatan syirik, dan sebab-sebabnya
e. Mengetahui akibat perbuatan syirik di dunia dan akhirat
f. Menyembunyikan dan merahasiakan amal
g. Menghindari perkataan yang mengarah kepada syirik
h. Menyandarkan semua kejadian hanya kepada Allah
i. Syirik tidak dimaafkan dengan alas an tidak mengerti
j. Melatih akal agar rasional dan dan membersihkan jiwa
D. PENGERTIAN AKHLAK DAN CIRI AKHLAK ISLAMI

1. Ahmad Amin
ّ ‫عرف بعضهم الخلق بأنه عادة اإلرادة يعنى‬
‫ان اإلرادة اذا اعتادت شيئا فعادتها هي المسّمة بالخلق‬ ّ

Sebagian ulama mendefini bahwa Akhlak adalah kehendak yang biasa dilakukan
seseorang, yakni kehendak melakukan sesuatu dan sudah menjadi kebiasaan itu
dinamakan dengan khuluq.

2. Ibnu Maskawaih
‫حال النفس داعية لها الى افعالها من غير فكر و روية‬

Akhlak adalah suatu keadaan jiwa yang mendorong seseorang untuk melakukan suatu
perbuatan tanpa melalui pertimbangan sebelumnya

3. Al-Ghazali
‫األخالق هي صفة راسخة في القلب تصدر عنها افعال بسهولة وتسير من غير حاجة الى فكر و روية‬

Akhlak adalah sifat yang tertanam di dalam hati yang menimbulkan perbuatan-
perbuatan dengan mudah tanpa memerlukan pemikiran sebagai pertimbangan.

4. Muhammad bin Ali Asy Syariif Al Jurjani: Akhlak adalah sesuatu sifat (baik atau
buruk) yang tertanam kuat dalam diri yang darinya terlahir perbuatan-perbuatan dengan
mudah dan ringan tanpa perlu berpikir dan merenung.

5. Pengertian Akhlak Menurut Ahmad bin Mushthafa: Akhlak adalah ilmu yang darinya
dapat diketahui jenis-jenis keutamaan dan keutamaan itu adalah terwujudnya
keseimbangan antara tiga kekuatan; kekuatan berpikir, kekuatan marah, dan kekuatan
syahwat.

E. AL-ASMA AL-HUSNA
1. Menunjukkan pengertian al-Muqsid atau al-Hafidz
Al-Muqsid : Dia yang memberikan rizki yang sesuai untuk makhluknya.
Al-Hafidz : Allah memelihara makhluk-Nya tidak terbatas pada kebutuhan sarana dan
prasarana hidup, tetapi juga melengkapi dengan petujuk-petunjukknya.

2. Menunjukkan contoh perilaku al-‘afuw atau al-Rafi’


Al-Afuw: Gampang member maaf, memaafkan mereka walaupun belum meminta maaf.
Al-Rafi’ : selalu meninggikan kebenaran dan merendahkan kebatilan.

F. HUSNUDZAN DAN TAUBAH


1. QS. al-Hujurat : 6
)6( َ‫ص ِب ُحوا َعلَى َما فَ َع ْلت ُ ْم نَاد ِِمين‬ ِ ُ ‫َياأَيُّ َها الاذِينَ َءا َمنُوا ِإ ْن َجا َء ُك ْم فَا ِس ٌق ِبنَ َب ٍأ فَتَ َبيانُوا أ َ ْن ت‬
ْ ُ ‫صيبُوا قَ ْو ًما ِب َج َهالَ ٍة فَت‬

Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu
berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah
kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu
menyesal atas perbuatanmu itu.

2. Pengertian taubah :
Taubah berasal dari kata “ tāba” yang artinya kembali, secara istilah : kembali kepada
Allah setelah jauh dari pada-Nya.

3. Syarat-syarat taubah :
a. Meninggalkan dosa tersebut
b. Menyesali perbuatan tersebut
c. Berjanji tidak mengulangi lagi
d. Mengembalikan kedzaliman kepada pemiliknya untuk minta dihalalkan.
e. Ikhlas
f. Taubah pada saat masih hidup

G. MENGHINDARI RIYA’ ANIAYA DAN DISKRIMINASI


1. Tanda-tanda riya’ menurut Ali bin Abi Thalib
a. Malas beramal atau ibadah jikalau sendirian
b. Jika dihadapan orang rajin beramal
c. Jika dipuji semakin banyak beramal
d. Jika tidak dipuji, malas beramal

2. Definisi dzalim menurut al-Hujurat : 11.


‫سى أ َ ْن يَكُنَّ َخي ًْرا‬َ ‫ع‬َ ٍ‫ساء‬ َ ِ‫سا ٌء ِم ْن ن‬ َ ِ‫سى أ َ ْن يَكُونُوا َخي ًْرا ِم ْن ُه ْم َو ََل ن‬
َ ‫ع‬ َ ‫س َخ ْر قَو ٌم ِم ْن قَ ْو ٍم‬ ْ َ‫يَاأَيُّ َها الَّ ِذينَ َءا َمنُوا ََل ي‬
‫ان َو َم ْن لَ ْم َيت ُ ْب فَأُولَئِكَ ُه ُم‬ ِ ْ ‫ق َب ْع َد‬
ِ ‫اْلي َم‬ ُ ‫سو‬ ُ ُ‫س ُم ا ْلف‬ َ ْ‫ب ِبئ‬
ْ ‫س ِاَل‬ ِ ‫س ُك ْم َو ََل تَنَا َب ُزوا ِب ْاْل َ ْلقَا‬
َ ُ‫ِم ْن ُهنَّ َو ََل ت َ ْل ِم ُزوا أ َ ْنف‬
)11( َ‫ظا ِل ُمون‬ َّ ‫ال‬

Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan


kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. Dan jangan
pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkan
itu lebih baik. Dan janganlah suka mencela dirimu sendiri[1409] dan jangan memanggil
dengan gelaran yang mengandung ejekan. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan)
yang buruk sesudah iman[1410]dan barangsiapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah
orang-orang yang zalim.

[1409]. Jangan mencela dirimu sendiri maksudnya ialah mencela antara sesama mukmin karana
orang-orang mukmin seperti satu tubuh

3. Akibat diskriminasi menurut Fazlur Rahman:


Menurutnya: salah satu penyebab mengapa kedzaliman sosial belum bisa
diterapkan atau diskriminasi belum bisa di hapus karena masih terpakunya penafsiran
al-Quran yang terlalu tektual dan parsial.
Misalnya masalah perbudakan selama masa kenabian, al-Quran dengan jelas
memperjuangkan penghapusan perbudakan akhirnya untuk tidak dapat terjebak
kepada fiqih yang sempit memang tidak gampang, diperlukan cukup banyak
pengetahuan tentang al-Quran dan sumber lainya dan mendiskusikannya.

H. ILMU KALAM
1. Imu kalam menurut istilah :
Ilmu kalam adalah : ilmu yang membicarakan tentang wujud Allah, sifat-sifat yang wajib,
yang mustahil dan yang mungkin bagi-Nya, dan bagi rasulnya, yang tujuannya untuk
mengesakan Allah.
Menurut ibnu Khaldun : ilmu kalam adalah : ilmu yang memuat beberapa alas an untuk
mempertahankan keimanan dengan menggunkan dalil akhli, serta memuat bantahan
terhadap orang orang yang menyimpang dari pemahan salaf dan ahli sunnah.

2. Ruang lingkum ilmu kalam menurut Hasan al-Bana


a. Ilahiyat : yang berhubungan dengan Allah
b. Nubuwwat : nabi dan rasul
c. Ruhaniyat : alam meta fisika (malaikat, jin, iblis)
d. Sam’iyat : berita al-Quran al-Hadis (alam barzah, surge, neraka dll)

3. Hubungan ilmu kalam dengan ilmu tauhid


Hubungannya sasarnnya sama yaitu membahas keesaan Allah, ilmu kalam membahas
dari sudut dalil-dalil aqli, sedang tauhid dari dalil-dalil naqli.

I. ALIRAN-ALIRAN ILMU KALAM


1. Latar belakang kemunculan Khawarij (tahkim).
a. Keluar dari barisan Ali.
b. QS. al-Nisa(4): 100
‫سو ِل ِه‬ َّ ‫اج ًرا إِلَى‬
ُ ‫َّللاِ َو َر‬ ِ ‫َو َم ْن يَ ْخ ُرجْ ِم ْن بَ ْيتِ ِه ُم َه‬
c. Syurah-yusyri(menjual), QS. al-Baqarah: 207
َ ‫اس َم ْن يَش ِْري نَ ْف‬
َّ ‫سهُ ا ْبتِغَا َء َم ْرضَا ِة‬
‫َّللا‬ ِ َّ‫َو ِمنَ الن‬
d. Haruriyah (harura): desa dekat kota kuffah, Irak. Ditempat ini mereka memilih imam
: Abdullah Ibn Wahb al-Rasidi

2. Pandang Syi’ah terhadap Ali


a. MENETAPKAN ALI YANG PALING BERHAK MENJADI KHALIFAH
b. ALI bersifat MA’SUM, MEWARISI SEGALANYA, MEMILIKI CIRI-CIRI ISTIIMEWA
c. MEYAKINI ALI TERMASUK RUKUN IMAN
d. KHALIFAH SEBELUMNYA MERAMPAS HAK ALI.
e. KEL. ZAHIDIYAH KHALIFAH SEBELUMNYA TETAP SHAH.
f. SETELAH ALI KHALIFAH HARUS KETURUNANNYA

3. Pandangan Asy’ariyah terhadap sifat Tuhan


Asy,ariyah berpandangan bahwa Allah mempunyai sifat, tetapi sifat yang sesuai
dengan dzat Allah sendiri. Artinya sifat-sifat Allah untuk menunjukkan ketauhidan dan
kebesaran-Nya.

4. Pokok-pokok ajaran mu’tazilah


Yang disebut dengan “usūlul khamsah” pokok-pokok yang lima :
a. Tauhid (Allah tidak punya sifat, al-Quran itu makhluk)
b. Keadilan Allah (manusia mempunyai potensi/kemampuan yang diberikan Allah)
c. Janji dan ancaman
d. Manzilah bainal manzilatain
e. Amar makruf nahi munkar

5. Tokoh-tokoh pendiri aliran Asy’ariyah dan Mu’tazilah


a. Asy’ariyah :
1) Abu Hasan al-Asy’ari (pendiri)
2) Al-Baqilani
3) Ibnu Faauk
4) Ibnu Ishak al-Isfahani
5) Abdul Qahir al-Bagdadi
6) Imam Haramain al-Juwaini
7) Abdul Muzafar al-Isfahani
8) Imam Gozali
9) Ibnu Tumart
10) Al-Syihristani
11) Al-Razi
12) Al-Sanusi

b. Mu’tazilah
1) Basrah
a) Wasil bin Atha’ (pendiri)
b) Abdul Huzail Muhammad bin Huzail al-Allaf
c) Ibrahim bin Sayyar bin Hani al-Nazam
d) Abu Ali Muhammad bin Ali al-Jubba’i
2) Bagdad :
a) Bisyir bin al-Mutamar
b) Al-Khayyat

6. Tujuan teologi transpormatif


Teologi ini bertujuan untuk menggerakkan rakyat di bawah agar mengubah dirinya dan
berperan dalam perobahan social yang mendasar.
Di sini Islam dipahami sebagai sumber refleksi gerakan tranpormasi social untuk
memecahkan problem ketertindasan dan keterbelakangan sebagai efek dari
gelobalisasi dan neoleberalisasi

7. Latar belakang lahirnya teologi pembebasan


Agama dalam tradisi katolik menjema sebagai penindasan.
Guztavo Guitierrez : bukunya “Teologi de la Liberacion” (1971) menyulut diskusi tentang
teologi pembebasan.
Di Indonesia, tahun 1970 an, muncul pemikiran beberapa LSM yang mensponsori
masuknya tteori tentang pembebasan dari Amerika Latin.
Islam dari Awal diorentasikan sebagai agama pembebasan. Terutama pembebasan
akum perempuan. Misalnya adanya ahli waris perempuan.
Islam sebagai agama ketuhanan dan agama kemasyarakatan. Dalam bidang ekonomi
praktik riba dan monopoli dilarang keras (2: 275-278).
Hal lain menurut Islam :
Manusia memiliki hak untuk hidup, bereproduksi, berfikir bebas, dan hak mendapatkan
keadilan.
Indonesia yang mayoritas muslim, tetapi Negara korup, ini menunjukkan tidak
singkronya antara ibadah mahdlah dan gairu mahdlah. Di sinilah munculnya teologi
kebebasan yang menggugat kemerdekaan manusia.

J. PAKAIAN BERHIAS DAN BERJALAN


1. Menentukan akhlak berpakaian
a. Pakaian menutup aurat yang yang terbaik adalah pakaian taqwa.
b. Wanita harus memanjangkan bajunya
c. Wanita memakai jilbab bila berada di luar rumah
d. Berpakaian sopan bagi wanita tua
e. Boleh menampakkan perhiasan di depan muhrim
f. Bentuk-bentuk pakaian yang memiliki nilai akhlak:
1) Kemeja gamis
2) Baju koko atau baju taqwa
3) Sarung sorban dan peci
4) Stelan kemeja celana dan dasi
2. Membedakan antara libas, tsiab dan sarabil
a. Libas, dikemukakan di dalam al-Quran sebayak 10 kali, untuk menunjukkan pakaian
lahir dan batin.
b. Tsiyab, disebutkan di dalam al-Quran sebanyak 8 kali, yang bertujuan untuk pakaian
lahir. Berasal dari kata tsaub yang artinya kembali.
c. Sarabil, disebutkan di dalam al-Quran sebayak 3 kali, yang di artikan pakaian jenis
apapun bahanya. Salah satu arti dari kata ini adalah pakaian yang berfungsi untuk
melindungi tubuh dari panas, dingan, bahaya dalam perang (QS. Nahl(16): 81). Satu
lagi dalam QS. Ibrahim : 50, orang-orang yang disiksa dalam neraka pakaian mereka
adalah dari pelangkin (pakaian peyiksaan).

3. QS. al-A’raf : 26, pakaian yang terbaik menurut ayat tersebut


ِ‫َّللا‬
َّ ‫ت‬ ِ ‫اس الت َّ ْق َوى ذَ ِلكَ َخي ٌْر ذَ ِلكَ ِم ْن َءا َيا‬
ُ ‫س ْوآتِ ُك ْم َو ِريشًا َو ِل َب‬
َ ‫سا يُ َو ِاري‬ َ ‫َيا َبنِي َءا َد َم قَ ْد أ َ ْن َز ْلنَا‬
ً ‫علَ ْي ُك ْم ِل َبا‬
)26( َ‫لَعَلَّ ُه ْم يَذَّك َُّرون‬

Hai anak Adam[530], sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk
menutup auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian takwa [531] itulah
yang paling baik. Yang demikian itu adalah sebahagian dari tanda-tanda kekuasaan
Allah, mudah-mudahan mereka selalu ingat

4. 10 fitrah berhias menurut yal-A’raf (7) : yang diajarkan rasulullah saw. dalam hadis
menurut Mus’ab bin Syaibah.

5. QS. Luqman : 19, menentukan akhlak perjalanan dengan menunjuk sikap sederhana
dan melunakkan suara.

ِ ‫ص ْوتُ ا ْل َح ِم‬
)19(‫ير‬ ِ ‫ص ْو ِتكَ ِإنَّ أ َ ْنك ََر ْاْلَص َْوا‬
َ َ‫ت ل‬ َ ‫ُض ِم ْن‬ ْ ‫َوا ْق ِص ْد ِفي َم‬
ْ ‫ش ِيكَ َوا ْغض‬
Dan sederhanalah kamu dalam berjalan[1182] dan lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya
seburuk-buruk suara ialah suara keledai.

[1182]. Maksudnya: ketika kamu berjalan, janganlah terlampau cepat dan jangan pula terlalu
lambat.

K. MENGHINDARI MABUK-MABUKKAN, BERJUDI, BERZINA, DAN NARKOBA.

1. QS. al-Nisa(4): 43, dapat menentikan larangan dalam ayat tersebut :


2.
‫س ِبي ٍل َحتَّى‬ َ ‫َارى َحتَّى ت َ ْع َل ُموا َما تَقُولُونَ َو ََل ُجنُبًا ِإ ََّل عَا ِب ِري‬ َ ‫سك‬ ُ ‫ص ََلةَ َوأ َ ْنت ُ ْم‬ َّ ‫يَاأَيُّ َها الَّ ِذينَ َءا َمنُوا ََل ت َ ْق َربُوا ال‬
‫سا َء فَلَ ْم ت َ ِجدُوا َما ًء فَتَيَ َّم ُموا‬ ْ ‫سفَ ٍر أ َ ْو َجا َء أَ َح ٌد ِم ْن ُك ْم ِمنَ ا ْل َغائِ ِط أ َ ْو ََل َم‬
َ ِ‫ست ُ ُم الن‬ َ ‫علَى‬ َ ‫سلُوا َو ِإ ْن ُك ْنت ُ ْم َم ْرضَى أ َ ْو‬
ِ َ ‫ت َ ْغت‬
)43(‫ورا‬ ً ُ ‫غف‬ َ ‫عفُ ًّوا‬ َ َ‫َّللاَ كَان‬ َّ َّ‫س ُحوا ِب ُو ُجو ِه ُك ْم َوأ َ ْيدِي ُك ْم ِإن‬
َ ‫ام‬ْ َ‫ص ِعيدًا َط ِيبًا ف‬َ
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu shalat, sedang kamu dalam keadaan mabuk,
sehingga kamu mengerti apa yang kamu ucapkan, (jangan pula hampiri mesjid) sedang kamu
dalam keadaan junub[301], terkecuali sekedar berlalu saja, hingga kamu mandi. Dan jika kamu
sakit atau sedang dalam musafir atau datang dari tempat buang air atau kamu telah menyentuh
perempuan, kemudian kamu tidak mendapat air, maka bertayamumlah kamu dengan tanah yang
baik (suci); sapulah mukamu dan tanganmu. Sesungguhnya Allah Maha Pema'af lagi Maha
Pengampun

3. Pengertian berjudi menurut syariat Islam


Berjudi adalah mempertaruhkan sejumlah uang atau harta di dalam permainan, tebak menebak
berdasarkan kebetulan dengan tujuan mendapatkan sejumlah uang atau harta yang dipertaruhkan.

4. Hukuman bagi pezina (muhson dan ghairu muhson)


(lihat di fiqih)

5. Menentukan hukuman pelaku dosa besar menurut QS. al-Maidah 38

ٌ ‫َّللاُ َع ِز‬
)38(‫يز َح ِكي ٌم‬ َّ َ‫طعُوا أ َ ْي ِديَ ُه َما َجزَ ا ًء بِ َما َك َسبَا َنك ًَاًل ِمن‬
َّ ‫َّللاِ َو‬ َ ‫َّارقَةُ فَا ْق‬
ِ ‫َّار ُق َوالس‬
ِ ‫َوالس‬
Laki-laki yang mencuri dan perempuan yang mencuri, potonglah tangan keduanya (sebagai)
pembalasan bagi apa yang mereka kerjakan dan sebagai siksaan dari Allah. Dan Allah Maha
Perkasa lagi Maha Bijaksana.

6. Menentukan ciri-ciri dan gejala emosi pengguna narkoba.

L. TASAWUF
1. Menetukan pengertian tasawuf menurut asal usulnya (Shafa dan
Shuffah)
a. SHAFA = SUCI
b. SAUFANAH = BUAH KECIL BERBULU
c. SHAFF = BARISAN
d. SHUFFAH = SERAMBI TEMPAT DUDUK
e. SHAFWAH = YANG TERPILIH
f. THEOSOPHI : THEO = TUHAN, SHOPOS = HIKMAH (Kearifan ketuhanan
g. SHUF = BULU DOMBA

2. Dapat menentukan maqomat yang harus dilalui oleh seorang sufi


AJARAN TASAWUF YANG POKOK BERKISAR PADA ;
PROSES PENSUCIAN JIWA DAN PENDEKATAN DIRI KEPADA ALLAH SWT
PROSES INI DI LALUI DENGAN ;
MAQAMAT
a. TAUBAT
b. ZUHUD
c. SHABAR
d. TAWAKAL
e. RIDLO
f. MAHABAH
g. MA’RIFAT

3. Menentukan klasifikasi tasawuf berdasarkan obyek dan sasaranya


a. TASAWUF AKHLAQI ; MENEKAN NILAI-NILAI
ETIS (MORAL)
b. TASAWUF AMALI : MENGUTAMAKAN KEBIASAAN IBADAH
c. TASAWUF FALSAFI : MENEKANKAN MASALAH METAFISIK

4. Dapat menetukan tokoh paham Al-Mahabbah


Rabiah al-Dawiyah

M. ADIL
1. Adil menurut ulama
Menurut M. Qurash Shihab bahwa paling tidak ada empat makna
Pertama, keadilan dalam arti sama. Pengertian ini yang paling banyak terdapat dalam al-Quran.
Antara lain QS. Al-Nisa’(4): 3, 58, dan 129. QS. Al-Asyura(42): 15. QS. Al-Maedah(5): 8. QS.
Al-Nahl(16): 76, 90, dan QS. Al-Hujurat(49): 9.
Kedua, adl dalam arti seimbang. Pengertian ini dikemukakan al-Quran dalam surat al-Maidah(5):
95. Dan QS. Al-Infiṭar(82): 7.
Ketiga, Adil dalam artian hak-hak individu, dan memberikan hak-hak itu kepada setiap
pemiliknya. Pengertian ini yang didefinisikan dengan menempatkan sesuatu pada tempatnya,
atau member pihak lain haknya melalui jalan yang terdekat.
Keempat, Adl yang dinisbahkan kepada Allah. Adl di sini dalam arti mejaga kewajaran atas
berlanjutnya eksistensi, tidak mencegah eksistensi dan perolehan rahmat sewaktu terdapat
banyak kemungkinan untuk itu. Jadi keadilan Allah pada dasarnya rahmat dan kebaikan-Nya.
Dalam pengertian ini harus di pahami kansungan QS. Ali’Imran(3): 18. Yang menunjukkan
Allah SWT sebagai ‫ قائما بالقصط‬.[2]

N. MENGHINDARI ISRAF DAN TBDZIR


1. QS. al-‘Araf (7): 31, menentukan larangannya.
ُّ ‫س ِرفُوا إِنَّهُ ََل يُ ِح‬
ْ ‫ب ا ْل ُم‬
)31( َ‫س ِرفِين‬ ْ ‫يَابَنِي َءا َد َم ُخذُوا ِزينَت َ ُك ْم ِع ْن َد ك ُِل َم‬
ْ ُ ‫س ِج ٍد َو ُكلُوا َواش َْربُوا َو ََل ت‬

Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) mesjid [534], makan
dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan[535]. Sesungguhnya Allah tidak
menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan
[535]. Maksudnya: janganlah melampaui batas yang dibutuhkan oleh tubuh dan jangan
pula melampaui batas-batas makanan yang dihalalkan

2. Menentukan nilai negative perbuatan tabdzir


a. Penyebab dekat dengan pusat kejahatan
b. Penyebab seseorang melakukan perbuatan dosa besar
c. Penyebab bersikap bodoh kepada lingkungan dan keluarga
d. Menimbulkan sikap sombong
e. Penyebab kebangkrutan
f. Memperturutkan hawa nafsu dan syahwat duniawi
g. Menimbulkan penyakit fisik dan kekerasan hati
h. Menyebabkan orang menempuh jalan pintas dalam mencari harta

[1] H. Thayib Sah Saputra, H. Wahyudin, Pendidikan Agama Islam Aqidah Akhlak

kurikulum 2008, (Semarang: PT. Karya Taha Putra, 2009), h. 4.


[2] M. Quraish Shihab (pimpinan redaksi), Ensiklopedia Al-Quran Kajian Kosakata,

(Lentera Hatu, 2007). H. 6-7.

Sumber gambar: Baidu Image

 BAGIKAN KE FACEBOOK (0)


 TWEET

You might also like