You are on page 1of 8

A.

ANATOMI GIGI
Gigi merupakan bagian terkeras dari tubuh, gigi tersusun atas
beberapa bagian. Berikut bagian-bagian yang menyusun gigi:

a. Akar gigi adalah bagian dari gigi yang tertanam di dalam tulang rahang
dikelilingi (dilindungi) oleh jaringan periodontal.
b. Mahkota gigi adalah bagian dari gigi yang dapat menonjol di atas gusi
sehingga dapat dilihat.
c. Leher gigi adalah tempat bertemunya mahkota dan akar gigi

Gambar 1. Anatomi gigi normal

Gigi terdiri dari beberapa jaringan pembentuk. Secara garis besar,


jaringan pembentuk gigi ada 3, yaitu email, dentin, dan pulpa.

1
a) Email
Email adalah lapisan terluar yang melapisi mahkota gigi. Email berasal
dari epitel (ektodermal) yang merupakan bahan terkeras pada tubuh
manusia dan paling banyak mengandung kalsium fosfat dalam bentuk
Kristal apatit (96%).
Email merupakan jaringan semitranslusen, sehingga warna gigi
bergantung kepada warna dentin di bawah email, ketebaan email, dan
banyaknya stain pada email. Ketebalan email tidak sama, paling tebal di
daerah oklusal atau insisal dan makin menipis mendekati pertautannya
dengan sementum.
b) Dentin
Dentin merupakan komponen terbesar jaringan keras gigi yang terletak
di bawah email. Di daerah mahkota ditutupi oleh email, sedangkan di
daerah akar ditutupi oleh sementum. Secara internal, dentin membentuk
dinding rongga pulpa.
Dentin membentuk bagian terbesar dari gigi dan merupakan jaringan
yang telah mengalami kalsifikasi sama seperti tulang, tetapi sifatnya
lebih keras karena kadar garam kalsiumnya lebih besar (80%) dalam
bentuk hidroksi apatit. Zat antar sel organic (20%) terutama terdiri atas
serat-serat kolagen dan glikosaminoglikans, yang disintesis oleh sel
yang disebut odontoblas. Odontoblas membentuk selapis sel-sel yang
terletak di pinggir pulpa menghadap permukaan dalam dentin.
Dentin peka terhadap rasa raba, panas, dingin, dan konsentrasi ion
hydrogen. Diperkirakan bahwa rangsangan itu diterima oleh serat dentin
dan diteruskan olehnya ke serat saraf di dalam pulpa.

c) Pulpa
Pulpa gigi adalah jaringan lunak yang terletak di tengah-tengah gigi.
Pulpa berisi pembuluh darah, saraf, dan pembuluh limfe. Tugas dari

2
pulpa adalah mengatur nutrisi/makanan agar gigi tetap hidup, menerima
rangsang, membentuk dentin baru bila ada rangsangan panas, kimia,
tekanan, atau bakteri yang dikenal dengan dentin sekunder. Pulpa terdiri
dari beberapa bagian, yaitu :
a. Ruang atau rongga pulpa, yaitu rongga pulpa yang terdapat pada
bagian tengah korona gigi dan selelu tunggal. Sepanjang kehidupan
pulpa gigi mempunyai kemampuan untuk mengendapkan dentin
sekunder, pengendapan ini mengurangi ukuran dari rongga pulpa.
b. Tanduk pulpa, yaitu ujung dari ruang pulpa.
c. Saluran pulpa atau saluran akar, yaitu rongga pulpa yang terdapat
pada bagian akar gigi. Pada kebanyakan kasus, jumlah saluran akar
sesuai dengan jumlah akar, tetapi sebuah akar mungkin mempunyai
lebih dari sebuah saluran.
d. Foramen apikal, yaitu ujung dari saluran pulpa yang terdapat pada
apeks akar berupa suatu lubang kecil.
e. Supplementary canal. Beberapa kar gigi mungkin mempunyai lebih
dari satu foramen, dalam hal ini, saluran tersebut mempunyai 2 atau
lebih cabang dekat apikalnya yang disebut multiple foramina /
supplementary canal.
f. Orifice, yaitu pintu masuk ke saluran akar gigi. Saluran pulpa
dihhubngkan dengan ruang pulpa. Adakalanya ditemukan suatu akar
mempunyai lebih dari satu saluranpulpa, misalnya akar mesio-bukal
dari M1 atas dan akar mesial dari M1 bawah mempunyai 2 saluran
pulpa yang berakhir pada sebuah foramen apikal.

Keberadaan gigi didukung oleh jaringan-jaringan lain yang berada


di dalam mulut yang disebut jaringan periodontal yang terdiri dari empat
komponen, yaitu sementum, gusi, tulang alveolar, dan ligament periodontal.

a) Sementum

3
Sementum merupakan jaringan keras gigi yang menyelubungi akar. Bila
ada rangsangan yang kuat pada gigi maka akan terjadi
resorpsi/penyerapan sel-sel sementum pada sisi yang terkena
rangsangan dan pada sisi lainnya akan terbentuk jaringan sementum
baru. Pembentukan sementum yang baru mengarah ke arah luar.
b) Gingiva
Gingiva atau gusi adalah jaringan lunak yang menutupi leher gigi dan
tulang rahang, baik yang terdapat pada rahang atas maupun rahang
bawah. Fungsi gingival adalah melindungi jaringan di bawah perlekatan
terhadap lingkungan rongga mulut. Gingiva sehat biasanya berwarna
merah muda, tepinya runcing seperti pisau, tidak mudah berdarah dan
tidak sakit. Gingiva banyak mengandung pembuluh darah sehingga
sangat sensitive terhadap trauma atau luka. Secara anatomi, gingiva
dibagi atas tiga daerah :

Gambar 2. Struktur Gingiva

i. Marginal gingiva (unattached gingiva), merupakan bagian gingiva


yang mengelilingi gigi seperti kerah baju dan tidak melekat
langsung pada gigi, biasa juga disebut juga dengan free gingiva
ii. Attached gingiva merupakan lanjutan dari marginal gingival dan
disebut juga mukosa fungsional.

4
iii. Interdental gingival, merupakan bagian gingival yang mengisi
ruang interproksimal antara dua gigi yang bersebelahan.

c) Ligamentum Periodontal

Ligamentum periodontal merupakan struktur jaringan konektif


yang mengelilingi akar gigi dan mengikatnya ke tulang
(menghubungkan tulang gigi dengan tulang alveolar). Ligamen
periodontal merupakan lanjutan jaringan gingiva yang berhubungan
dengan ruang sumsum tulang melalui saluran vaskuler. Fungsinya
seperti bantalan yang dapat menopang gigi dan menyerap beban yang
mengenai gigi.

d) Tulang alveolar
Tulang alveolar disebut juga prosesus alveolaris yg mencakup
tulang rahang secara keseluruhan, yaitu maksila dan mandibula yg
berfungsi membentuk dan mendukung soket (alveoli) gigi.

Bentuk-bentuk Gigi Permanen

Orang dewasa biasanya mempunyai 32 gigi permanen, 16 di tiap rahang.


Di tiap rahang terdapat:

a. Empat gigi depan (gigi insisivus)  Bentuknya seperti sekop dengan tepi yang
lebar untuk menggigit, hanya mempunyai satu akar. Gigi insisivus atas lebih
besar daripada gigi yang bawah.
b. Dua gigi kaninus yang serupa di rahang atas dan rahang bawah. Gigi ini kuat
dan menonjol di “sudut mulut”. Hanya mempunyai satu akar.
c. Empat gigi pre-molar/gigi molar kecil  Mahkotanya bulat hampir seperti
bentuk kaleng tipis, mempunyai dua tonjolan, satu di sebelah pipi dan satu di
sebelah lidah. Kebanyakan gigi pre-molar mempunyai satu akar, bebrapa
mempunyai dua akar.

5
d. Enam gigi molar  Merupakan gigi-gigi besar di sebelah belakang di dalam
mulut digunakan untuk menggiling makanan. Semua gigi molar mempunyai
mahkota persegi, seperti blok-blok bangunan. Ada yang mempunyai tiga,
empat, atau lima tonjolan. Gigi molar di rahang atas mempunyai tiga akar dan
gigi molar di rahang bawah mempunyai dua akar.

Gambar 3. Gigi Permanen

Aspek pada gigi permanen

Macam-macam aspek pada gigi permanen:

 Aspek incisal : Tepi gigitan gigi geligi depan


 Aspek oklusal : Permukaan gigit.
 Aspek labial : Permukaan luar gigi geligi depan yang berkontak
dengan bibir.

6
 Aspek radix : Bagian gigi yang dilapisi jaringan sementum dan
ditopang oleh tulang alveolar dari maksila dan
mandibulla.
 Aspek palatal : Permukaan dalam gigi geligi atas yang berkontak
dengan palatum. Digunakan juga istilah lingual.
 Aspek bukal : Permukaan gigi geligi belakang.
 Aspek mesial : Permukaan proksimal gigi yang lebih dekat ke garis
tengah.
 Aspek distal : Bagian gigi yang terjauh dari garis tengah.
 Aspek lingual : Permukaan dalam gigi yang berkontak dengan lidah.
 Aspek proksimal : Permukaan gigi yang berkontak dengan gigi
tetangganya, biasa disebut permukaan distal.

DAFTAR PUSTAKA

7
1. Brenda M, 2009 . Oral Health Care for Prognant Women : DHEC
(CR.009437)
2. Dalimunthe SH, 2001. Periodonsia. Edisi Revisi. Medan : 196-99.
3. Herrera D, Roldan S, Sanz M. The Periodontal Abscess : a review . Journal
of clinical periodontology. 2000 : 27: 377-386
4. Langlais, Robert P. 2014. Alih bahasa : Titi Suta . Atlas Berwarna Lesi Mulut
yang sering ditemukan. Ed. 4. Jakarta: EGC
5. Machfoedz, I & Zein, A.Y. (2005). Menjaga Kesehatan Gigi dan Mulut Anak-
anak dan Ibu Hamil. Yogakarta: Tramaya
6. Newman, MG., Takei, HH., Caranza, FA. 2002. Carranza’s – Clinical
Periodontology. 9th edition. Philadelpia: W.B. Saunders Company.
7. Newman, MG., Takei, HH., Caranza, FA., Klokkevold, PR. 2006.
Carranza’s – Clinical Periodontology. 10th edition. Philadelpia: W.B.
Saunders Company.
8. Prayitno SW,2003. Penatalaksanaan Gigi Goyang akibat Kelainan Jaringan
Periodonsium . Cermin Dunia Kedokteran : 115

You might also like