Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
World Health Organization (WHO) pada tahun 2008 lebih dari 9.500.000
virus, jamur, dan protozoa yang dapat ditularkan dari satu orang ke orang
satu pasien ke pasien yang lain terutama di rumah sakit yang dikenal
mencari obat baru yang lebih efektif mengobati infeksi (Pelczar & Chan,
ditemukan di dalam usus besar sebagai flora normal. Bakteri ini biasanya
1
fungsi yang normal. Bakteri hanya menjadi patogen bila berada diluar
jaringan usus yang normal atau di tempat yang jarang terdapat flora normal
2005).
(Sari, 2006).
Balittro. 2009).
2
Beberapa penelitian melaporkan bahwa daun srikaya memiliki
& Pria, 2009). Kandungan senyawa yang terdapat di dalam daun srikaya
berlimpah dan mudah didapat, maka dari itu peneliti tertarik untuk
3
2. Menganalisa pengaruh ekstrak daun srikaya (Annona squamosa)
telah ada.
melakukan penelitian.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Ranales
Famili : Annonaceae
Genus : Annona
5
2.1.2. Morfologi Srikaya (Anonna squamosa)
simpodial, ujung rebah, kulit batang coklat muda. Daun srikaya bulat
memanjang, ujung dan pangkal runcing, tepi rata, panjang 6-17cm dan
sudah masak anak buah akan memisahkan diri satu dengan yang
6
masyarakat Bima. Masyarakat Sulawesi Utara, Ternate, dan Tidore
tanaman srikaya dapat digunakan sebagai obat, seperti daun, akar, biji
dan kulit kayu pohon srikaya. Misalnya, daun tumbuhan ini digunakan
borok, luka, bisul, kudis, ekzema, dan menurunkan kadar asam urat
2007).
pematangan bisul, asbes, kudis, luka, borok dan ekzema. Akar dan
7
kulit batang digunakan untuk mengatasi gangguan saluran pencernaan
terhadap Bakteri
2008).
8
menyebabkan kematian sel tersebut (Juliantina, 2008). Selain itu,
yaitu kelas streroid, kelas steroid alkaloid, dan kelas triterpenoid. Sifat
yang khas dari saponin antara lain berasa pahit, berbusa dalam air.
9
sehingga pertumbuhan bakteri terhambat atau mati (Rachmawati,
2009).
10
bakteri yang akan mengakibatkan sel bakteri akan kekurangan nutrisi,
Kingdom :Bacteria
Filum :Proterobacteria
Ordo :Enterobacteriales
Family :Enterobacteriaceae
Genus :Escherichia
2.2.2. Morfologi
fakultatif dan tidak dapat membentuk spora. Bakteri ini dapat hidup
gram negatif memiliki selubung sel yang terdiri atas membran dalam,
11
lapisan tunggal peptidoglikan, dan membran luar. Selubung sel yang
warna merah muda pada bakteri gram negatif (Jawetz dkk, 2012).
bakteri yang baik terhadap suhu optimal 37ºC pada media yang
12
untuk isolasi kuman enteric, sebagian besar strain Escherichia coli
bakteri ini berbentuk sirkular, konveks, dan halus dengan tepi yang
mempunyai bentuk dan warna yang sama sehingga perlu dilakukan uji
adalah agar yang berisi beberapa nutrisi. Pada bakteri Escherichia coli,
13
Sifat resisten terhadap penisilin disebabkan karena Escherichia coli
tahan terhadap panas dan alkohol dan biasanya dideteksi dengan cara
dkk, 2005).
14
aglutinasi dengan antisera O dan mereka dapat dihubungkan dengan
15
Antigen kapsul K 1: sering kali ditemukan pada
2.2.4.2. Enterotoksin
16
dalam menimbulkan diare. Toksin ST tidak merangsang
2.2.4.3. Hemolisin
17
2.2.5. Patogenesis Escherichia coli Menyebabkan Diare
kedua toksin yang berbeda. Satu adalah toksin yang tahan panas
18
Selain mekanisme Escherichia coli yang mungkin menyebabkan
diare yaitu:
infeksi EPEC adalah diare cair yang biasanya sembuh sendiri atau
bersifat akut, akan tetapi dapat juga kronik. Diare EPEC dapat
sel usus ke dalam lumen dan akhirnya timbul diare (Jawetz dkk.,
2005).
19
perut kram, berak berlendir dan berdarah seperti disentri (Jawetz
dkk., 2005).
kejang akut dan diare cair yang cepat menjadi berdarah (Jawetz
dkk., 2005).
20
yang disebabkan Escherichia coli masih sulit dilakukan secara rutin,
dihasilkan. Sampai saat ini metode yang ada masih memerlukan tes
dengan binatang percobaan dan kultur jaringan yang cukup mahal dan
2013).
Tatalaksana diare akut pada dewasa juga memiliki prinsip yang sama
21
yakni rehidrasi dan terapi simptomatik dengan menggunakan obat-
Walaupun penyebab utama diare akut adalah infeksi oleh bakteri pada
22
2.3. Kerangka Teori
Antibakteri
Bakterisidal
Biakan E.Coli
23
2.4. Kerangka Konsep
Faktor Internal
Faktor Eksternal
1. Kelembaban
2. Suhu
3. pH
4. Waktu
Keterangan :
2.5. Hipotesa
Hipotesis yang ingin dibuktikan pada penelitian ini adalah ekstrak daun
Escherichia coli.
24
BAB III
METODE PENELITIAN
2011).
3.2.1. Tempat
3.2.2. Waktu
dan 100%.
25
3.3.2. Definisi Operasional
3.4.1. Populasi
bakteri Escherichia coli yang didapat dari isolat klinis pasien RSU
Provinsi NTB.
26
3.4.2. Sampel
konsentrasi 25%, 50%, 75%, 100%) dan 2 kelompok kontrol (kontrol positif
konsentrasi 25 %.
konsentrasi 50 %.
konsentrasi 75 %.
konsentrasi 100 %.
27
Adapun penentuan jumlah ulangan dengan menggunakan Rancangan
(t-1) . (r-1) ≥ 15
(6-1) . (r-1) ≥ 15
(5) . (r-1) ≥ 15
5r - 5 ≥ 15
5r ≥ 15 + 3
20
r≥
5
r≥4
3.5.2. Menentukan Jumlah Unit Replikasi
N=t.r
=6.4
= 24
Keterangan :
t = jumlah perlakuan
r = jumlah pengulangan (replikasi)
N = unit percobaan
3.6.1. Alat
satuan milimeter), yellow tip dan blue tip, hot plate,spuit, petridish,
28
3.6.2. Bahan
antibiotik Ciprofloxacin.
kemudian difiltrasi atau disaring dengan kain saring atau kertas saring
29
3.7.2. Persiapan Alat dan Bahan
dipanaskan hingga mendidih sambil diaduk di atas hot plate hal ini
Komposisi g/l
Starch 1,5
Agar-agar 17
30
3.7.4. Pembuatan Standar Kekeruhan Mc Farland
1. Diambil satu ujung ose koloni dari Escherichia coli biakan murni.
31
3.7.6. Pengenceran Konsentrasi Ekstrak daun srikaya (Annona
Squamosa).
32
3.7.7. Uji Difuse Media Sumur
25%, 50%, 75% dan 100%, diinkubasi pada suasana aerob suhu 37° C
33
3.7.8. Alur Penelitian
Persiapan
Tabulasi data
Analisa data
34
3.8. Pengolahan dan Analisa Data
95% (alpha = 0,05) dan dilanjutkan dengan uji tukey HSD dengan
bantuan SPSS.
Jika dari hasil uji hitung didapat P hitung > pα (0,05), berarti
35
adanya hambatan ekstrak daun srikaya (Annona squamosa) terhadap
36
BAB IV
Berikut disajikan hasil pengamatan dan interpretasi hasil dari tiap unit
perlakuan :
Tabel 4.1. Hasil Pengukuran Diameter Zona Hambat Ekstrak Etanol Daun
srikaya (Annona squamosa) Terhadap Pertumbuhan Bakteri
Escherichia coli.
(t2) 40 % 0 0 0 0 0 0
(t3) 60 % 0 0 0 0 0 0
(t4) 80 % 0 0 0 0 0 0
Kontrol (+) 30 31 35 33 129 32,25
Kontrol (-) 0 0 0 0 0 0
37
Dari tabel di atas, diketahui bahwa ekstrak etanol daun srikaya
38
Analisis lebih lanjut mengenai pengaruh etanol srikaya (Annona
Pada tabel 4.2 diperoleh nilai p 0,798 > 0,05, yang berarti
Levene’s p
Dari tabel 4.3, diperoleh nilai p (0,000) < 0,05 maka dapat
39
diatas dinyatakan tidak memenuhi syarat untuk dilakukan uji analisis
Kruskal Wallis.
100%.
df Chi-Square p
diperlukan uji lanjut. Uji lanjut yang digunakan dalam penelitian ini
D,bmmfml;fd
40
4.1.2 Pembahasan
munculnya zona bening pada media MHA (Muller Hinton Agar) tersebut
dibuat menjadi empat konsentrasi yaitu 25%, 50%, 75%, dan 100%.
kontrol negatif.
konsentrasi 25%, 50%, 75%, dan 100% tidak menunjukkan zona bening,
Escherichia coli, karena diameter zona hambat yang terbentuk oleh ekstrak
kontrol negatif juga tidak menunjukkan daya hambat terbukti dengan tidak
41
31 mm, 35 mm dan 33 mm. Adanya daya hambat Ciprofloxacin terhadap
2005).
prinsip kerja yaitu reaksinya yang lambat, tidak seperti obat sintetik yang
bisa langsung bereaksi. Manfaat obat herbal baru dapat dirasakan setelah
membutuhkan waktu untuk menyatu (Murray dkk, 2006; Fauzia dkk, 2005).
yang belum maksimal dalam mengolah zat aktif antibakteri yang terdapat
pada daun srikaya, kemampuan zat aktif antibateri daun srikaya dalam
negatif.
42
Pada penelitian ini, dilakukan uji coba lanjutan guna mengetahui efek
hasil bahwa perasan daun srikaya tidak terbukti memiliki daya hambat
dkk (2013) yang menguji efek perasan daun srikaya dalam berbagai
dengan bakteri (Ninthiya dkk, 2015). Pada percobaan ini, zat aktif
antibakteri yang terkandung pada ekstrak daun srikaya tidak mampu dalam
gram negatif. Salah satu penelitian yang membuktikan hal tersebut yaitu
penelitian yang dilakukan oleh Padhi (2011), menyatakan bahwa zat aktif
43
Struktur bakteri gram negatif lebih banyak mengandung lipid, sedikit
efek toksik). Membran luar terdiri dari fosfolipid (lapisan dalam), dan
bagian yang bersifat polar sehingga ekstrak srikaya tidak mudah untuk
44
DAFTAR PUSTAKA
Ekstrak Daun Jambu Biji Daging Buah Putih dan Jambu Biji Daging Merah
Brooks, G. F., J. S. Butel dan S. A. Morse, 2013, Jawetz, Melnick dan Adelberg’s
Brooks, G. F., J. S. Butel dan S. A. Morse, 2007, Jawetz, Melnick dan Adelberg’s
Brooks, G. F., J. S. Butel dan S. A. Morse, 2005, Jawetz, Melnick dan Adelberg’s
45
Darsono, F. L., dan Stephanie D. A. 2003. Aktifitas Antimikroba Ekstrak Daun
Diwyanto, K., Wina, E., Priyanti, A., Natalia, L., Herawati, T., & Purwandaya, B.,
Djajanegara, I., dan Wahyudi, P., 2009, Pemakaian Sel Hela Dalam Uji
squamosa L., Jurnal Ilmu Kefarmasian Indonesia, hal. 7-11 Vol. 7, No. 1,
ISSN 1693-1831
Fauzia, Wiryanto, Lubis S., 2005, Pemeriksaan Potensi Tablet Ciprofloxacin yang
UGM.
46
Hanafiah, K.A., 2011, Rancangan Percobaan : Teori Dan Aplikasi. Jakarta :
Rajawali Press
Hardjoeno UL. 2007. Kapita Selekta Hepatitis Virus Dan Interpretasi Hasil
Juliantina F., 2008, Manfaat Sirih Merah (Piper crocatum) Sebagai Agen Anti
Karsinah, Lucky, H.M., Suharto dan Mardiastuti, H.W., 2013, Buku Ajar
Masduki I. 1996. Efek Antibakteri Ekstrak Biji Pinang (Areca catechu) terhadap
Mathers, C., T. Boerma, dan Fat D. H. 2008. The Global Burden of Disease.
47
Mulyani, M., Uji Antioksidan Dan Isolasi Senyawa Metabolit Sekunder Dari
Daun Srikaya (A. squamosa L). Jurnal Kimia Unand, 2013, 8; 2303-3401.
Murray, R.K., Granner D.K., Mayes P.A., Rodewel V.W, 2006, Biokimia Harper
Padhi, L.P., Panda, S.K., Satapathy, S.N. and Dutta, S.K., 2011, In vitro
Jakarta: UI Press.
Rachmawati, F., Sumantri, M.C. Nuria, 2010, Uji Aktivitas Antibakteri Fraksi
Nasional “Veteran”.
48
Rollins, D. M dan Joseph, S. W. 2000. Pathogenic Microbiology: Escherichia coli
http://www.life.umd.edu/classroom/bsci424/pathogendescriptions/Escherich
Sari, Nyoman Ririn C., Wardana, Putu Wisnu A., Indrayani, Agung W., 2015, Uji
Zona Hambat Ekstrak Daun Putri Malu (Mimosa Pudica) terhadap Bakteri
Shokeen, P., Ray, K., Bala, M. dan Tandon, V., 2005, Preliminary studies on
42 (1) : 803-807.
Sjahid, Landyyun Rahmawan, 2008, Isolasi dan Identifikasi Flavonoid dari Daun
Muhamadiah Surakarta.
Soemarno. 2000. Isolasi dan Identifikasi Bakteri Klinik. Edisi ketiga. Akademi
Republik Indonesia.
Steenis V., 2005, Flora untuk Sekolah di Indonesia, Jakarta : PT Pradya Paramita.
49
Sudoyo, A.W., dkk. 2009, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid III, Edisi V.
Sunarjono, H., 2005, Sirsak dan Srikaya. Cetakan pertama. Jakarta: Penebar
Swadaya.
Suryabrata, S., 2011, Metode Penelitian, Jakarta : PT. Raja Gravindo Persada.
Wardani, A.K. 2008. Uji Aktifitas Antibakteri Fraksi Residu Ekstrak Etanolik
Muhammadiah Surakarta.
Global Guidelines
Invest.107;539–548.
Yogyakarta : MedPress.
Yunikawati, Maria Pristi A., Besung, I Nengah K. dan Mahatmi Hapsari, 2013,
50
Escherichia coli, Indonesia Medicus Veterinus, Vol. 2(2) : 170 – 179, ISSN :
2301-7848.
Zheng, T.X., Qiang, Z. dan Hong, Y.Z, 2014, Identifying antibacterial targets of
Vol.3(1).
51