You are on page 1of 34

BAB 2

TINJAUAN TEORI

2.1 KEHAMILAN

2.1.1 Kehamilan Trimester III


Kehamilan adalah fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan
dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi yang berlangsung dalam waktu 40
minggu atau 9 bulan (Sarwono, 2011).
Kehamilan trimester III adalah kehamilan dengan usia 27-40 minggu, masa ini
merupakan suatu yang lebih berorientasi pada realitas untuk menjadi orang tua
yang menanti kelahiran anak dimana ikatan antara orang tua dan janin yang
berkembang trimester III.

Pada usia kehamilan Trimester III merupakan tahap akhir dari proses kehamilan,
dimana Ibu harus mempersiapkan mental dan fisik menjelang persalinan dan
dapat merawat kehamilan yang semakin membesar. Perkembangan Ibu dan janin
pada Trimester III memiliki perubahan fisik dan juga hormonal. Ibu yang
mengalami puncak produksi hormon kehamilan yaitu HCG, inilah yang
menyebabkan Ibu mengalami banyak perubahan. Bahkan ibu hamil mengalami
melunaknya dinding rahim untuk menanam blastosit. Proses ini akhirnya
menghasilkan sumbatan pada saluran mulut rahim dan menyebabkan ibu
mengalami kontraksi meskipun demikian kondisi ini normal terjadi pada ibu hamil.
Sedangkan janin pada Trimester III mengalami proses tumbuh kembang
sempurna yang siap menjelang hari kelahiran

2.1.2 Klasifikasi

Menurut Prawirohardjo (2013) periode kehamilan di bagi menjadi 3 trimester yaitu :


Trimester I : Kehamilan < 12 minggu
Trimester II : Kehamilan 13-27 minggu
Trimester III : Kehamilan 28-40 minggu

Ante natal care adalah asuhan yang diberikan ibu sebelum persalinan dan
parenatal
Care (JHPIEGO.3003:7) 5
2.1.3 Perubahan Anatomi dan Fisiologi Trimester III
Berikut ini adalah perubahan yang terjadi pada ibu hamil trimester III, antara lain :
1) Perubahan pada Sistem Reproduksi
a. Uterus
Pada akhir kehamilan biasanya kontraksi sangat jarang dan meningkat pada satu
dan dua minggu sebelum persalinan, menyebabkan otot fundus tertarik ke atas.
Segmen atas uterus yang berkontraksi secara aktif menjadi lebih tebal dan
memendek serta memberikan tarikan yang lambat dan stabil terhadap serviks yang
relatif terfiksasi yang menyebabkan dimulainya peregangan dan pematangan servik
yang disebut dengan pembukaan servik. (Hutari, 2012 : 81)
Tabel 2.1 TFU menurut Penambahan per Tiga Jari

28 3 jari diatas pusat


32 Pertengahan pusat-prosesus xiphoideius (px)
36 3 jari di bawah prosesus xiphoideus
40 Pertengahan pusat-prosesus xiphoideus (px)

b. Ovarium
Ovulasi berhenti namun masih terdapat corpus luteum graviditas sampai
terbentuknya plasenta yang akan mengambil alih pengeluaran estrogen dan
progesteron. (Sulistyawati, 2009 : 61)
c. Vagina dan Serviks
Dinding vagina megalami banyak perubahan yang merupakan persiapan untuk
mengalami peregangan pada waktu persalinan dengan meningkatkan ketebalan
mukosa, mengendornya jaringan ikat dan hipertrofi otot polos perubahan ini
mengakibatkan bertambah panjangnya dinding vagina.
Secara teoritis pembukaan serviks biasanya terjadi pada primigravida selama 2
minggu terakhir kehamilan. (Hutari, 2012 : 82)

2) Perubahan Payudara
Diakhir kehamilan kolostrum dapat keluar dari payudara, progesteron menyebabkan
putting lebih menonjol dan dapat digerakkan. Peningkatan prolaktin akan
merangsang sintesis laktose dan akhirnya akan meningkatkan produksi air susu.
Pada bulan yang sama areola akan lebih besar dan kehitaman. (Hutari, 2012 : 83)
3) Perubahan pada Sistem Urinaria
Pada trimester III frekuensi buang air kecil akan semakin sering karena bagian
terendah janin telah memasuki rongga panggul. Sehingga, kandung kemih tertekan
oleh bagian terendah janin. (Sulistyowati, 2009)
4) Perubahan pada Sistem Pernafasan
Ruang abdomen yang membesar oleh karena meningkatnya ruang rahim dan
pembentukan hormon progesteron menyebabkan paru-paru berfungsi sedikit
berbeda dari biasanya. (Sulistyawati, 2009)
5) Perubahan IMT
Pertambahan berat badan pada kehamilan berhubungan erat dengan pertambahan
berat janin dan plasenta. Pertambahan berat badan juga dikarenakan bertambahnya
aliran darah serta bertambahnya cairan ekstraseluler. Perkiraan yang di anjurkan
pada kehamilan trimester I sampai trimerster II yakni 0,5kg/ Minggu dan total seluruh
kenaikan berat badan selama hamil 12,5 kg.
Untuk mengetahui nilai IMT ini, dapat dihitung dengan rumus berikut:
Menurut rumus metrik:

IMT : Berat Badan (kg)


Tinggi Badan (m)2
Tabel 2.2 Rekomendasi penambahan berat badan selama kehamilan
berdasarkanIndeks massa tubuh.
Kateg Katogori IMT Rekomendasi
(kg)
Rendah <19,8 12,5-18
Normal 19,8-26 11,5-16
Tinggi 26-29 7 - 11,5
Obisitas >29 >_ 7
Gemeli 16 – 20,5

Sumber :9( Sarwono, 2013 ;175)


Pada trimester ke-2 dan ke-3 pada ibu hamil dengan gizi baik dianjurkan
menambah berat Badan per minggu sebesar 0,4 kg , sementara pada ibu hamil
dengan gizi
kurang atau lebih Dianjurkan menambah berat badan permingg masing-
masingmasing-masing sebesar 0,5kg dan 0,3 kg.
Tabel 2.3 Penambahan berat badan selama kehamilan
Jaringan dan 10 minggu 20 minggu 30 minggu 40 minggu
cairan
Janin 5 300 1500 3400
Plasenta 20 170 430 650
Cairan aminon 30 350 750 800
Uterus 140 320 600 970
Mammae 45 180 360 405
Darah 100 600 1300 1450
Cairan eksraselular 0 30 80 1480
Lemak 310 20450 3480 3345
Total 650 4000 8500 12500

(Sarono prairohardjo 2013 hal.175-180)


6) Perubahan Psikologis
a. Rasa tidak nyaman timbul kembali, merasa dirinya jelek, aneh, dan tidak menarik.
b. Merasa tidak menyenangkan ketika bayi tidak lahir tepat waktu.
c. Takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang timbul pada saat melahirkan,
khawatir akan keselamatannya.
d. Merasa sedih karena akan terpisah dari bayinya.
e. Merasa kehilangan perhatian.
(Sulistyawati, 2009; 77 )

2.1.4 Pemeriksaan Diagnostik Kebidanan pada TM III

1.Palpasi Abdomen
Menggunakan cara Leopod dengan langkah sebagai berikut :
a. Leopod I
Bertujuan untuk mengetahui TFU dan Bagian janin yang ada di fundus.
Cara pelaksanaannya adalah sebagai berikut :
1) Pemeriksaan menghadap pasien
2) Kedua tangan meraba fundus dan mengukur berapa tinggi fundus uteri
3) Meraba bagian apa yang ada di fundus, jika teraba benda bulat, melenting,
mudah digerakkan, maka itu adalah kepala. Namaun jika teraba benda bulat,
besar, lunak, tidak melenting, dan susah digerakkkan, maka itu adalah bokong
janin.
b. Leopod II
Bertujuan untuk mengetahui bagian janin yang ada disebelah kanan dan kiri perut
ibu
Cara pelaksanaanya sebagai berikut :
1) Kedua tangan pemeriksa berada disebelah kanan dan kiri perut ibu
2) Ketika memriksa sebelah kanan, maka tangan menahan perut sebelah kiri ke
arah kanan.
3) Raba perut sebelah kanan menggunakan tangan kiri, dan rasakan bagian apa
yang ada disebelah kanan (jika teraba benda yang rata tidak teraba bagian
kecil, terasa ada tahanan, maka itu adalah punggung bayi, namun jika teraba
bagian-bagian yang terkecil dan menonjol maka itu adalah bagian kecil janin).
c. Leopod III
Bertujuan untuk mengetahui bagian janin yang ada di bawah uterus.
Cara pelaksanaanya adalah sebagai berikut :
1) Tangan kiri menahan fundus uteri
2) Tangan kananmeraba bagian yang ada di bagian bawah uterus. Jika teraba
yang bulat, melenting, keras, dan dapat digoyangkan, maka itu adalah kepala.
Namun jika teraba bagian yang bulat, besar, lunak, dan sulit digerakkan, maka
ini adalah bokong. Jika di bagian bawah tidak ditemukkan kedua bagian seperti
diatas, maka pertimbangkan apakah janin dalam letak melintang.
3) Pada letak sungsang (melintang) dapat dirasakan ketika tangan kanan
menggoyangkan bagian bawah, tangan kiri akan merasakan ballottement
(pantulan dari kepala janin, terutama ini ditemukan pada usia kehamilan 5-7
bulan)
4) Tangan kanan meraba bagian bawah (jika teraba kepala, goyangkan, jika
masih mudah digoyangkan, berarti kepala belum masuk panggul, namun jika
tidak dapat digoyangkan, berarti kepala sudah masuk panggul), lalu lanjutkan
pada pemeriksaan Leopold IV untuk mengetahui seberapa jauh kepala sudah
masuk panggul.
d. Leopod IV
Bertujuan untuk mengetahui bagian janin yang ada dibawah dan untuk
mengetahui apakah kepala sudah masuk panggul atau belum.
Cara Pelaksanaanya adalah sebagai berikut :
1) Pemeriksa menghadap kaki pasien
2) Kedua tangan meraba bagian janin yang ada di bawah
3) Jika teraba kepala, tempatkan kedua tangan di dua belah pihak yang
berlawanandi bagian bawah
4) Jika kedua tangan konvergen (dapat saling bertemu) berarti kepala belum
masuk panggul
5) Jika kedua tangan divergen (tidak saling bertemu) berarti kepala sudah masuk
panggul.

2.1.5 Kebutuhan Dasar Ibu Hamil


Menurut (Jannah, 2012) menerangkan bahwa kebutuhan dasar pada ibu
hamil dibagi menjadi beberapa hal, antara lain :
1) Kebutuhan Nutrisi
Kebutuhan makanan ini meningkat karena makanan akan diolah oleh tubuh
dan berguna untuk beberapa hal, antara lain :
a. Untuk pertumbuhan janin yang ada di dalam kandungan.
b. Untuk mempertahankan kesehatan dan kekebalan tubuh ibu.
c. Memberikan cadangan makanan untuk mepersiapkan laktasi.
Dalam pemenuhan nutrisi ibu hamil, harus sesuai kebutuhan dan tidak boleh
berlebihan karena akan memberi dampak negatif bagi ibu dan juga janin. Berikut
merupakan kebutuhan nutrisi yang harus terpenuhi oleh ibu hamil, antara lain :
a. Energi
Pada Trimester III kebutuhan energi 300 kkal / hari.Energi sebaiknya sebagian
besar berasal dari karbohidrat. Sumber-sumber karbohidrat utama adalah beras,
serealia, gandum dan lain-lain.
b. Protein
Kebutuhan protein menjadi 60 gram pada ibu hamil Trimester III. Sumber protein
berfungsi untuk untuk metabolisme, pertumbuhan janin, pertumbuhan uterus dan
payudara, penambahan volume darah (pada Trimester III => 2 g/bb)
c. Lemak
Kebutuhan lemak pada ibu hamil trimester III meningkat sekitar 20 – 25 % dari total
kebutuhan energi keseluruhan. Lemak yang didapat saat masa kehamilan akan
disimpan oleh tubuh ibu sebagai cadangan tenaga yang akan digunakan saat
persalinan dan masa nifas nanti.
d. Vitamin
1. Vitamin A
Berperan aktif pada janin dalam pergantian sel baru pada seluruh jaringan
tubuh, sel saraf, tulang, gigi, serta mencegah cacat bawaan. selain itu juga
membentuk kekebalan tubuh ibu hamil. Untuk meningkatkan daya tahan terhadap
infeksi suplemen tidak diperlukan, tetapi cukup sayur dan buah.
2. Vitamin C
Pada ibu hamil dianjurkan menambah asupan vitamin C 10 mg / hari. Vitamin C
berfungsi dalam membantu penyerapan Fe sehingga mencegah terjadinya anemia,
memperkuat pembuluh darah sehingga mencegah terjadinya perdarahan,
mengaktifkan kerja sel darah putih sehingga kekebalan tubuh lebih terjaga, serta
memperbaiki jaringan tubuh yang rusak.
3. Vitamin D
Vitamin D dapat diperoleh dari pancaran sinar matahari. Berfungsi untuk
membantu penyerapan kalsium dalam tubuh.
4. Vitamin E
Pada ibu hamil trimester III membutuhkan 15 mg (22,5 IU) / hari. Vitamin E
berguna untuk menjaga struktur dan fungsi komponen – komponen sel tubuh ibu
dan janin, membantu proses pembentukan sel darah merah, berperan sebagai zat
anti oksidan sehingga melindungi tubuh dari kerusakan .
5. Vitamin B6 membantu protein membentuk sel-sel baru.
6. Zat besi
Trimester III membutuhkan 39 mg/BB/hari. Ibu hamil membutuhkan minimal 90
tablet Fe selama kehamilannya. Zat besi berfungsi membangun cadangan besi,
sintesa sel darah merah dan sintesa darah otot, serta mencegah terjadinya
perdarahan saat persalinan.
2) Kebutuhan Eliminasi
Pada trimester III bagian terendah janin sudah masuk rongga panggul
sehingga rahim akan menekan kandung kemih sehingga ibu mengalami serig
kencing.Ibu tidak dianjurkan untuk menahan BAK karena rentan terjadinya infeksi.
Untuk mengurangi frekuensi BAK malam hari dianjurkan untuk minum lebih banyak
pada siang hari, sedangkan pada malam hari dikurangi agar frekuensi BAK yang
sering tidak menganggu istirahat pada malam hari sebaiknya kurangi minuman
yang mengandung zat diuretik seperti kopi dan teh.Selain itu konseling mengenai
pola makan juga perlu karena pola makan juga dapat mempengaruhi kebiasaan
BAB dari ibu hamil.Pada TM III juga mengalami konstipasi/obstipasi.

3) Kebutuhan Oksigen
Kebutuhan keseluruhan oksigen tubuh pada saat kehamilan trimester III
meningkat sekitar 15 – 20 %. Peningkatan kebutuhan oksigen ini disebabkan oleh
pembesaran rahim sehingga membatasi ruang gerak diafragma, peningkatan kerja
ginjal dan jantung ibu serta diakibatkan oleh kerja otot pernapasan dan payudara.
4) Kebutuhan Istirahat
Posisi terbaik saat tidur pada ibu hamil trimester III yaitu posisi tidur miring kiri
karena selain lebih nyaman, juga tidak menekan aliran darah ke janin sehingga tidak
mengganggu sirkulasi ke janin.
5) Kebutuhan Personal Hygiene
Pada ibu hamil cenderung terjadinya keputihan, sehingga dianjurkan untuk
rajin mengganti pakaian dalam apabila lembab agar tidak terjadi pertumbuhan jamur
yang berlebih dan dapat menyebabkan terjadinya infeksi.
6) Kebutuhan Seks
Kebutuhan seksual pada ibu hamil boleh dilakukan, namun juga harus
mempertimbangkan beberapa aspek yang mempengaruhi keadaan janin.

2.1.6 Ketidaknyamanan Wanita Hamil pada Trimester 3 dan Cara Mengatasinya

Tabel 10 ketidak nyamanan pada Trimester 3

No. Ketidaknyamanan Fisiologi Intervensi


1 Sesak nafas Diafragma terdorong ke Merentangkan tangan diatas
(60%) atas. kepala serta menarik nafas
panjang
(Trimester 3) Posisi badan bila tidur
menggunakan ekstra bantal.
Hentikan merokok, konsul.
2 Insomnia (pada Gerakan janin, kram otot, Sering berkomunikasi dengan
minggu-minggu sering buang air kecil. kerabat/suami.
akhir)

(Trimester 3)
3 Rasa khawatir & Gangguan hormonal: Relaksasi, masase perut,
cemas. penyesuaian hormonal, minum susu hangat, tidur pakai
khawatir jadi ibu setelah ganjal bagian tubuh.
(Trimester 3) kelahiran.
4 Rasa tidak Pembesaran uterus Istirahat, relaksasi, siapkan
nyaman dan terutama waktu berdiri & tubuh, lapor petugas
tertekan pada jalan. Serta akibat gemeli. kesehatan.
bagian perineum.

(Trimester 3)
5 Kontaksi Braxton Kontraksi usus Istirahat, teknik nafas.
Hick. mempersiapkan
persalinan.
(Trimester 3)
6 Kram betis. Karena penekanan pada Cek apakah ada tanda Homan,
saraf yang terkait dengan bila tidak ada lakukan masase
(Trimester 3) uterus yang membesar. & kompres hangat pada otot
Perubahan kadar yang terkena.
kalsium, fosfor, keadaan
ini diperparah oleh
kelenjar sirkulasi darah
tepi yang buruk. Akibat
minum susu lebih 1
liter/hari.
7 Edema kaki Karena berdiri dan duduk Asupan cairan dibatasi hingga
sampai tungkai. lama, postur tubuh jelek, berkemih secukupnya saja.
tidak latihan fisik, baju Istirahat posisi kaki lebih tinggi
(Trimester 3) ketat, cuaca panas. dari kepala.
8 Sakit kepala Ketegangan otot, Lakukan teknik relaksasi
(terjadi selama pengaruh hormone, dengan menghirup nafas
kehamilan) tegangan mata, kongesti dalam. Masase leher dan otot
hidung, dan dinamika bahu, gunakan kompres panas
cairan saraf yang atau es di leher.
berubah.
9 Perut kembung Penurunan kerja saluran Hindari makanan yang
pencernaan yang mengandung gas, misalnya
(Trimester 3) menyebabkan kol, nangka, dan ketan, lambat
perlambatan dicerna, misalnya mie dan
pengosongan lambung. tinggi lemak. Kunyah makanan
secara sempurna, lakukan
Penekanan dari uterus senam secara
yang membesar terhadap teratur.pertahankan kebisaan
usus besar. BAB yang normal. Hindari
kelelahan, makan secara
Faktor diet.
teratur dan sedikit, konsultasi
ke dokter untuk pemberian
obat.
(http://bidansahabat ku.com 3013 pitri’s Blog 16.38 pm)

2.1.7 Tanda Bahaya Trimester III


1) Perdarahan Per Vaginam
Perdarahan per vaginam pada kehamilan lanjut atau di atas 20 minggu dapat
disebabkan oleh :
a. Plasenta Previa
Adalah plasenta yang berimplantasi pada segmen bawah rahim demikian
rupa sehingga menutupi seluruh atau sebagian dari ostium uteri internum.
(Prawirohardjo, 2011)
b. Solusio Plasenta
Adalah terlepasnya sebagian atau seluruh permukaan maternal plasenta dari
tempat implantasi yang normal pada lapisan desisua endometrium sebelum
waktunya yakni sebelum anak lahir. (Prawirohardjo, 2011)
2) Preeklampsia
Pada umumnya peningkatan tekanan darah pada kehamilan di atas 20 minggu
sering diasosiasikan sebagai preeklampsia. Berikut gejala dan tanda
preeklampsia :
a. Sakit kepala yang hebat yang menetap, dan tidak hilang setelah beristirahat
maupun dilakukan pengobatan.
b. Penglihatan Kabur atau berkunang-kunang.
c. Bengkak seluruh tubuh.
d. Tekanan darah sistolik 20-30 mmHg dan diastolic 10-20 mmHg di atas
normal.
e. Proteinuria positif. (Prawirohardjo, 2011)
3) Ketuban Pecah Dini
Keluar cairan pervaginam harus dapat dibedakan antara urine dengan air
ketuban. Jika kehamilan belum cukup bulan, dicurigai persalinan preterm dan
komplikasi infeksi intrapartum. (Prawirohardjo, 2011)
4) Gerak janin berkurang
Gerakan janin tidak terasa atau kurang dari 10 kali dalam 24 jam, waspada akan
adanya asfiksia janin sampai kematian janin. (Prawirohardjo, 2011)
5) Nyeri perut hebat
Pada kehamilan lanjut jika ibu merasakan nyeri yang hebat, tidak berhenti
setelah beristirahat, disertai dengan tanda-tanda syok yang membuat keadaan
umum ibu makin lama makin memburuk, dan disertai perdarahan yang tidak
sesuai dengan beratnya syok, maka kita harus waspada akan kemungkunan
terjadinya solusio plasenta. (Prawirohardjo, 2011)

2.1.8 Standart Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil (10 T)


Pelayanan antenatal diupayakan agar memenuhi standar kualitas (10 T) yaitu
:
1) Ukur Berat badan dan Tinggi Badan (T1).
Dalam keadaan normal kenaikan berat badan ibu dari sebelu hamil dihitung dari
TM I sampai TM III yang berkisar anatara 9-13,9 kg dan kenaikan berat badan
setiap minggu yang tergolong normal adalah 0,4 - 0,5 kg tiap minggu mulai TM
II. Pengukuran tinggi badan ibu hamil dilakukan untuk mendeteksi faktor resiko
terhadap kehamilan yang sering berhubungan dengan keadaan rongga panggul.
2) Ukur Lingkar Lengan Atas (T2)
Lingkar lengan atas normal ibu hamil adalah >23,5 cm.
3) Ukur Tekanan Darah (T3).
Tekanan darah yang normal 110/80 - 140/90 mmHg, bila melebihi 140/90 mmHg
perlu diwaspadai adanya Preeklampsi.
4) Ukur Tinggi Fundus Uteri (T4).
Tujuan pemeriksaan TFU menggunakan tehnik Mc. Donald adalah menentukan
umur kehamilan berdasarkan minggu dan hasilnya bisa di bandingkan dengan
hasil anamnesis hari pertama haid terakhir (HPHT) dan kapan gerakan janin
mulai dirasakan. TFU yang normal harus sama dengan UK dalam minggu yang
dicantumkan dalam HPHT.
Untuk menghitung TFU dapat menggunakan rumus berikut :
Rumus Mc Donald : TFU = minggu
3,5

TFU dalam CmPenjabaran tinggi fundus uteri dengan usia kehamilan


Tabel 2.3
TFU dalam cm
Cm Usia kehamilan (bulan)
26 7
30 8
33 9

Sumber : Saifuddin, dkk. 2009. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan


Maternal dan Neonatal. Jakarta : PT. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo

5) Menentukan presentasi janin dan Denyut jantung janin (T5)


6) Pemberian Tablet Fe(T6)
selama kehamilan seorang ibu hamil minimal harus mendapatkan 90 tablet
tambah darah (Fe), karena sulit untuk mendapatkan zat besi dengan jumlah
yang cukup dari makanan. Untuk mencegah anemia seorang wanita sebaiknya
mengonsumsi sedikitnya 60 mg zat besi (mengandung FeSO4 320 mg) dan 1 mg
asam folat setiap hari. Akan tetapi, jika ibu sudah menderita anemia, maka
sebaiknya mengonsumsi 2 tablet besi dan 1 asam folat per hari.

7) Pemberian Imunisasi TT (T7)


Imunisasi Tetanus Toxoid harus segera di berikan pada saat seorang wanita
hamil melakukan kunjungan yang pertama dan dilakukan pada minggu ke-4.
Menurut Manuaba, IBG (1998 : 140), pengobatan penyakit saat hamil harus
selalu memperhatikan apakah obat tersebut berpengaruh terhadap tumbuh
kembang janin.
Vaksinasi dengan toksoid tetanus dianjurkan untuk dapat menurunkan angka
kematian bayi karenainfeksi tetanus. Vaksinasi toksoid tetanus dilakukan 2X
selama hamil. (Manuaba, IBG. 1998 : 141)

Jarak imunisasi TT
Tabel 2.4

Interval
Antigen Lama perlindungan
(selang waktu minimal)
TT1 Kunjungan pertama -
TT2 4 minggu setelah TT1 3 tahun
TT3 6 bulan setelah TT2 5 tahun
TT4 1 tahun setelah TT3 10 tahun
TT5 1 tahun setelah TT4 25 asuhun atau seumur
hidup

8) Pemeriksaan test lab (T8)


 Pemeriksaan Hb
Pemeriksaan Hb pada Bumil harus dilakukan pada kunjungan pertama dan
minggu ke 28. bila kadar Hb < 11 gr% Bumil dinyatakan Anemia, maka harus
diberi suplemen 60 mg Fe dan 0,5 mg As. Folat hingga Hb menjadi 11 gr%
atau lebih.
 Pemeriksaan VDRL (Veneral Disease Research Lab)
Pemeriksaan dilakukan pada saat Bumil datang pertama kali diambil
spesimen darah vena kurang lebih 2 cc. apabila hasil test positif maka
dilakukan pengobatan dan rujukan.
 Pemeriksaan Protein urine
dilakukan untuk mengetahui apakah pada urine mengandung protein atau
tidak untuk mendeteksi gejala Preeklampsi.
 Pemeriksaan Urine Reduksi
untuk Bumil dengan riwayat DM. Bila hasil positif maka perlu diikuti
pemeriksaan gula darah untuk memastikan adanya DMG.
9) Tata laksana (T9)
10) Temu Wicara Menurut Hani,dkk, (2010).
Temu wicara mengenai persiapan tentang segala sesuatu yang kemungkinan
terjadi selama kehamilan penting dilakukan.hal ini penting karena bila terjadi
komplikasi dalam kehamilan, ibu dapat segera mendapat pertolongan secara
tepat karena kematian ibu sering terjadi karena 3T, yaitu:
a) Terlambat mengenali bahaya.
b) Terlambat untuk dirujuk.
c) Terlambat mendapatkan pertolongan yang memadai.

2.1.9 Nasehat Untuk Ibu Hamil


1. Diet
Pada dasarnya dianjurkan untuk ibu hamil makan makanan empat sehat
lima sempurna. Karena kebutuhan akan protein dan makanan tinggi, dianjurkan
sebuah telur sehari. Nilai gizi dapat ditentukan dengan bertambahnya BB sekitar
6,5-15 kg selama hamil. BB yang bertambah terlalu besar atau terlalu kurang perlu
mendapat perhatian khusus karena kemungkinan terjadi penyulit kehamilan.
Kenaikan BB tidak boleh >1⁄2kg/Minggu. (Manuaba, IBG. 1998 : 136)

2. Pekerjaan Rumah
Pekerjaan rutin dapat dilaksanakan. Bekerjalah sesuai kemampuan dan
makin dikurangi dengan semakin tua kehamilan.(Manuaba, IBG. 1998 : 136)

3. Wanita bekerja di luar rumah


Kehamilan bukan merupakan halangan untuk berkarya asalkan
dikerjakan dengan pengertian sedang hamil. Wanita karier yang sedang hamil
mendapatkan hak cuti hamil selama tiga bulan, yang dapat diambil sebelum
menjelang kelahiran dan dua bulan setelah persalinan.(Manuaba, IBG. 1998 : 139)

4. Pakaian Hamil
Pakaian yang dianjurkan adalah pakaian yang longgar dan terbuat dari
katun, sehingga mempunyai kemampuan menyerap, terutama pakaian dalam.
Penggunaan BH dianjurkan yang longgar dan mempunyai kemampuan untuk
menyangga payudara yang makin berkembang. Pakaian dalam sering diganti untuk
menjaga kebersihan dan menghalangi suasana lembab disekitar
perlipatan.(Manuaba, IBG. 1998 :140).

5. Hubungan seksual
Menurut Manuaba, IBG (1998 : 139), hamil bukan merupakan halangan
untuk melakukan hubungan seksual. Hubungan seksual disarankan untuk
dihentikan bila :
1.Terdapat tanda infeksi dengan pengeluaran cairan disertai rasa nyeri atau
panas
2.Terjadi perdarahan saat hubungan seksual
3.Terdapat pengeluaran cairan (air) yang mendadak
4. Hentikan hubungan seksual pada mereka yang sering mengalami gugur
kandung, persalinan sebelum waktunya, mengalammi kematian dalam
kandungan, sekitar dua minggu sebelum persalinan.

6. Perawatan Payudara
Menurut Manuaba, IBG (1998 : 144), Perawatan payudara sebelum lahir bertujuan
untuk memelihara kebersihan payudara, melenturkan puting susu dan
mengeluarkan puting susu yang datar.
1. Kompres puting susu dan area sekitarnya dengan menempelkan kapas yang
dibasahi minyak.
2. Bersihkan puting susu dan area sekitarnya dengan handuk kering yang
bersih.
3. Pegang kedua puting susu lalu tarik keluar bersama dan diputar kedalam 20X
keluar 20X.
4. Pangkal payudara dipegang kedua tangan lalu payudara diurut dari pangkal
menuju puting susu.

7. Persiapan persalinan dan laktasi


Salah satu tujuan persiapan persalinan adalah untuk meningkatkan
kesehatan optimal menjelang persalinan dan segera dapat memberikan laktasi.
Untuk dapat mencapai kesehatan optimal menjelang persalinan perlu dilakukan
dua langkah penting yaitu melakukan senam hamil dan mempersiapkan
keadaan puyudara untuk laktasi.(Manuaba, IBG. 1998 : 141)

8. Senam hamil
Senam hamil bertujuan untuk mempersiapkan dan melatih otot – otot
sehingga dapat dimanfaatkan untuk berfungsi secara optimal dalam persalinan
normal. Senam hamil ditujukan bagi ibu hamil tanpa kelainan atau tidak terdapat
penyakit yang menyertai kehamilan, yaitu penyakit jantung, penyakit ginjal,
penyulit kehamilan (hamil dengan perdarahan, hamil dengan gestosis, hamil
dengan kelainan letak), dan kehamilan disertai anemia. Senam hamil dimulai
pada umur kehamilan sekitar 24 – 28 minggu.(Manuaba, IBG. 1998 : 141).
9. Tanda Bahaya Ibu Hamil
Berkaitan dengan ibu :
Menurut Saifuddin, AB (2002 : N - 3), tanda bahaya ibu hamil adalah :
1. Perdarahan peervaginam
2. Sakit kepala lebih dari biasa
3. Gangguan penglihatan
4. Pembengkakan pada wajah dan tangan
5. Nyeri abdomen / epigastrik
Berkaitan dengan janin
Menurut Manuaba, IBG (1998 : 141), tanda bahaya pada janin adalah:
1.Badan panas disertai tanda infeksi lainnya
2. Gerak janin terasa berkurang atau menghilan
3. Perut terasa semakin kecil

2.1.10 Konsep Dasar Asuhan Kehamilan TM III

Asuhan Kebidanan Teori


Asuhan Kebidanan pada Ny. “…” G...P... Usia Kehamilan 37-40 minggu janin I/T/H
Letak Kepala, Keadaan Jalan Lahir Baik, Keadaan Ibu Dan Janin Baik, Dengan Kehamilan
Normal

Pengkaji :Nama petugas yang melakukan pengkajian terhadap klien


Tanggal pengkajian/jam:Nama petugas yang melakukan pengkajian terhadap klien
Tempat pengkajian : Menunjukkan tempat dimana dilakukan pengkajian
Identitas
a) Nama
Untuk menetapkan identitas pasti pasien karena mungkin memiliki nama yang sama
dengan alamat dan nomor telepon yang berbeda.
b) Umur
Umur primigravida kurang dari 16 tahun atau di atas 35 tahun merupakan batas awal dan
akhir reproduksi yang sehat.
c) Pendidikan
Menjadi acuan bagi petugas kesehatan dalam mengadakan informasi komunikasi dengan
klien dengan melihat klien tingkat pendidikannya.
d) Pekerjaan
Mengetahui pengaruh pekerjaan terhadap permasalahan kesehatan dan pembiayaan,
karena jenis pekerjaan menunjukkan keadaan ekonomi serta dapat mempengaruhi
kesehatan.
e) Alamat
Harus lengkap dan jelas untuk mempermudah bidan untuk melakukan kunjungan dengan
klien(Manuaba,2007).
Data Subjektif
1. Keluhan Utama
Mengetahui keadaan ibu saat datang,keluhan yang sering terjadi pada saat TM III (nyeri
punggung bagian atas, sesak nafas, odem, sering kencing, nyeri ulu hati, konstipasi, kram
tungkai, insomnia, haemoroid,perut kembung, keputihan, kelelahan).
2. Riwayat kesehatan
Riwayat kesehatan sekarang mengenai kondisi ibu pada saat dilakukan pemeriksaan.
a) Riwayat penyakit menular
(a) Hepatitis : dapat menyebabkan kelahiran premature, kematian janin dan kemungkinan
besar akan terinfeksi hepatitis (penyakit yang menyerang sel-sel hati)
(b) HIV/AIDS : kemungkinan besar dapat ditularkan pada bayi apabila infeksi bacterial,
parasit (malaria) pada plasenta, mengalami mal nutrisi selama hamil.
(c) TBC : dapat menyebabkan abortus, terhambatnya pertumbuhan janin, kelahiran
premature, penularan TBC dari ibu ke janin melalui cairan amnion.
b) Riwayat penyakit menurun
(a) DM : dapat menyebabkan kelainan congenital, makrosomia IUGR, abortus berulang
tanpa sebab, kematian janin intrauterine, distosia bahu.
(b) Hipertensi : dapat menyebabkan asfiksia berat, intrauterine akibat fase kontraksi berat,
IUGR.
(c) Asma : dampak terhadap kehamilan adalah kekurangan O2 (PO2 kurang dari 59
mmHg) sehingga menimbulkan prematuritas, mortalitas atau morbilitas perinatal naik.
c) Riwayat penyakit sistemik
(a) Jantung :kehamilan dapat memperbesar penyakit jantung, bahkan dapat
menyebabkan payah jantung (dekompensasi cordis). Karena pada saat kehamilan
terjadi perubahan pada jantung yaitu hipervolemia jantung dan diafragma terdorong ke
atas karena pembesaran uterus. Akibat penyakit jantung dalam kehamilan dapat
mengalami abortus, BBLR, kematian prinatal yang makin meningkat, pertumbuhan
dan perkembangan bayi mengaslami kematian.
(b) Ginjal : dapat menyebabkan pertumbuhan janinterganggu karena janin hanya
mendapat sedikit suplai darah (Sarwono Prawirohardjo, 2013).
3. Riwayat obstetri.
Riwayat obstetri (Gravida (G)… Para (P)… Abortus (Ab)… Anak hidup (Ah)…),
meliputi: perdarahan pada kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu, hipertensi dalam
kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu, BB lahir bayi < 2500 gram atau >4000 gram
serta masalah selama kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu. Jumlah anak, hati-hati
jika jumlah anak melebihi 5 orang. Umur anak terkecil di atas 5 tahun. Jumlah anak ideal
hanya sampai kehamilan ketiga. Kehamilan kelima sudah termasuk grandemultipara,
harus diwasdai perdarahan postpartum (Manuaba, 2007).
4. Riwayat menstruasi
1) Riwayat Menstruasi
(1) HPHT : untuk mengetahui usia kehamilan ibu.
Hukum NAEGELE : (+7) (-3) (+1)
Saat persalinan tergantung pada saat ovulasi, maka karena saat ovulasi ditentukan
juga oleh lamanya siklus, maka hukum naegele hanya berlaku untuk siklus ± 28 hari.
Jadi untuk siklus 35 hari Hukum Naegele menjadi : (+14) (-3) (+1)
(2) Menarche : untuk mengetahui usia awal menstruasi. umumnya menarche terjadi pada
usia 12-13 tahun, tetapi kini karena pengaruh panca indra dapat terjadi lebih awal.
(3) Siklus : untuk mengetahui apakah siklus haid ibu teratur atau tidak. menanyakan
berapa hari jarak haid pertama ibu dengan haid selanjutnya, untuk mengetahui apakah
siklus haid ibu teratur atau tidak, normalnya 28-30 hari.
(4) Lama menstruasi : 5-7 hari (Manuaba, 2007).
5. Riwayat KB
Ditanyakan metode KB yang pernah digunakan klien sebelumnya, berapa lama
pemakaiannya, apakah ada keluhan, alasan berhenti memakai KB. Rencana metode KB
yang akan digunakan mendatang.
6. Riwayat Pernikahan
1) Status : sah
2) Lama : menanyakan pada ibu sudah berapalama ibu menikah, untuk mengidentifikasi
apakah kehamilan ini merupakan kehamilan anak emas pada ibu yang baru hamil
pertama serta batas ideal dan diikuti hamil setelah 2 tahun
3) Awal menikah usia : menanyakan kepada ibu berapa usia ibu saat menikah, untuk
menilai kesiapan sistem reproduksi untuk menerima kehamilan ini
7. Riwayat kehamilan sekarang
TM III (berisi tentang berapa kali ANC, keluhan selama hamil, obat yang dikonsumsi, dan
kie yang di dapat) (Marjati, 2010).
a) Masih ada/tidaknya gejala mual dan muntah pada kehamilan muda(hamil pada TM 1).
b) Pertama kali merasakan gerakan janin (kehamilan sudah melampaui 16
minggu/quickening).
c) Hamil tua: ada atau tidaknya pembengkakan kaki atau muka pada hamil tua.(gejala
preeklampsia).
d) Ada atau tidaknya: sakit kepala, nyeri epigastrium, mata kabur (gejala impending
eklampsia).
e) Ada atau tidaknya perdarahan: hamil muda, hamil tua.( kemungkinan abortus,
kemungkinan perdarahan antepartum).
f) Ada atau tidaknya nyeri pinggang (mungkin kepala janin mulai masuk PAP).
g) Nyeri atau kontraksi pada perut ( kontraksi braxton hiks menandakan janin intrauteri).
h) Kehamilan saat ini termasuk : primigravida atau multigravida (persalinan spontan,
aterm lahir hidup menunjukan bahwa 3P mampu melakukan kerja sama dengan baik.
Terapi : pemberian tablet Fe (30 tablet minum malam hari sebelum tidur) , Vit C (30 tablet
minum malam hari sebelum tidur) dan Kalk (30 tablet minum pagi hari)
HE : istirahat yang cukup, atur porsi minum ibu(Manuaba, 2007).
8. Pola kehidupan sehari-hari
Untuk mengetahui pola Nutrisi, pola istirahat, pola eliminasi, pola aktifitas, dan pola
seksual karena ada pengaruhnya juga terhadap janin.
1) Nutrisi :
Jumlah kalori yang diperlukan secara umum akan meningkat sebesar 20 – 25% dari
kebutuhan normal, sebanyak sekitar 2.200 – 2.500 kalori/sehari sehingga kalori yang
dibutuhkan oleh ibu hamil adalah 2.700 – 3.500 kalori(Manuaba, 2007).
2) Pola istirahat
Ibu dianjurkan tidur siang 1 sampai 2 jam dan tidur malam 8 sampai 9 jam. Biasanya
pada ibu hamil TM III sering mengalami insomnia yang disebabkan oleh beberapa faktor
yaitu perut yang semakin membesar karena bertambahnya umur kehamilan, gerakan
janin dalam kandungan, perut mulas dll ( Sulistyawati,2009 ).
3) Pola Eliminasi
Ibu buang air kecil 3 kali atau lebih dan Buang air besar 1 sampai 2 kali per hari.
Biasanya pada ibu hamil TM III sering mengeluh sering kencing yang disebabkan oleh
kepala janin menekan kandung kemih dan metabolisme meningkat(Sulistyawati,2009 ).
4) Personal Hygiene
Kebersihan tubuh ibu hamil perlu diperhatikan karena dengan perubahan sistem
metabolisme mengakibatkan peningkatan pengeluaran keringat.
Keringat yang menempel di kulit meningkatkan kelembapan kulit dan memungkinkan
menjadi tempat berkembangnya mikroorganisme bagian tubuh lain yang sangat
membutuhkan perawatan kebersihan adalah daerah vital / genitalia karena saat hamil
terjadi pengeluaran sekret vagina yang berlebihan dengan mengganti celana dalam
secara rutin minimal dua kali sehari sangat dianjurkan ( sulistyawati, 2009 ).
5) Riwayat psikososial
Adanya respon positif dari keluarga terhadap kehamilannya akan mempercepat adaptasi
ibu dalam menerima perannya (sulistyawati, 2009).
OBJEKTIF

1. Keadaan umum : baik/ tidak. Untuk mengetahui keadaan umum pasien secara
keseluruhan (sulistyawati,2009).
2. Kesadaran :komposmentis/ apatis/ letargis/ samnolen. Penderita sadar akan
menunjukkan tidak ada kelainan psikologis. (Manuaba, 2007).
3. Tinggi badan : Tinggi badan normal ≥ 145 cm. kurang dari 145 resiko meragukan
berhubungan dengan kesempitan panggul (Manuaba,2009).
4. BB saat ini dan sebelum hamil
IMT = BB/TB2
(BB dalam satuan kg, TB dalam satuan meter

IMT diklasifikasikan dalam 4 kategori:

a) IMT rendah : <19,8 (normal penambahan BB 12,7-18,1 kg)


b) IMT normal : 19,8 - 26 (normal penambahan BB 11,3-15,9 kg)
c) IMT tinggi : >26 – 29 (normal penambahan BB 6,8-11,3 kg)
d) IMT obesitas : >29 (normal penambahan BB 5,9-9,1 kg)
Berat badan di perbolehkan naik sekitar 0,5 kg/minggu, kenaikan berat badan tidak
melebihi 16-20 kg
5. Tanda-tanda Vital
1) Tekanan darah : Batas normal 110/70 – 140/90 mmHg. Kenaikan tidak boleh lebih
dari 30 sistolik atau 15 mmHg pada diastolik, lebih dari batasan tersebut ada
kemungkinan mulai terdapat preeklmapsia ringan
2) Nadi : Batas normal 60 – 80 kali/menit. Pada ibu hamil 90x/ menit masih
dalam batas nornal karena ada perubahan pada sistem kardiovaskuler.
3) Suhu :Batas normal 36,5 – 37,5˚C.
4) Respirasi : Mengetahui gangguan dalam pernafasan. Batas normal 16 – 24
kali/menit (Manuaba, 2007).
6. Menentukan status gizi (mengukur LILA)
(Lingkar Lengan Atas) pada bagian kiri: LILA kurang dari 23,5 cm merupakan indicator
kuat untuk status gizi ibu yang kurang / buruk, sehingga ia beresiko untuk melahirkan
BBLR(Bayi Berat Lahir Rendah). Dengan demikian bila hal ini ditemukan sejak awal
kehamilan, petuggas dapat memotivasi ibu agar lebih memperhatikan kesehatannya
serta jumlah ddan kualitas makanannya(Romaulli,2011).
Pemeriksaan fisik
a) Wajah : oedem tanda eklamsi, terdapat cloasma gravidarum
b) Mata : sclera ikhterus kemungkinan hepatitis, konjungtiva pucat atau cukup merah
sebagai gambaran tentang anemia (kadar Hb)
c) Leher :tidak ada pembesaran kelenjar tyroid(kekurangan yodium),tidak ada
pembekakan kelenjar limfe (adanya infeksi pada tubuh), tidak ada pembendungan
vena jugularis (adanya gangguan pada jantung)
d) Payudara :hiperpigmentasi areola dan papilla mammae, putting susu menonjol,
tidak ada benjolan abnormal, kolostrum.
e) Abdomen : Pembesaran perut yang tidak sesuai dengan usia kehamilan perlu
dicurigai adanya kelainan seperti kehamilan mola atau bayi kembar. Adakah bekas
operasi yang perlu identifikasi lanjut tentang cara persalinan.
Palpasi :
1) Leopold I : normal tinggi fundus uteri sesuai dengan usia kehamilan.
Menentukan bagian apa yang terdapat pada fundus uteri dalam posisi janin membujur
atau akan kosong jika posisi janin melintang. TFU pada TM III normalnya 3 jari
dibawah pusat
28=3 jari diatas pusat
32= Pertengahan pusat – prosesus xiphoideua (px)
36 = Setinggi prosesus xiphoideus (px)
40 = 3 jari dibawah prosesus xiphoideus (px)
Tinggi fundus yang tidak konsisten dengan usia kehamilan dapat mengindikasikan
anatomi yang tidak reliable, seperti abdomen yang panjang, Tanggal yang tidak
akurat, Janin lebih kecil atau lebih besar dari yang seharusnya, Jumlah cairan amnion
lebih sedikit atau lebih banyak dari yang seharusnya, Kehamilan kembar, Letak
abnormal, Ada massa di uterus seperti kista atau tumor, Teknik yang salah, IUGR
2) Leopold II : untuk menentukan letak punggung janin. Dapat dipergunakan untuk
mendengar detak jantung janin pada pungtum maksimumnya. Menentukan punggung
penting untuk memastikan pungtum maksimum jantung janin (untuk melakukan
auskultasi).
Tahap palpasi bantuan pada leopold II :
(a) Budin-pierre Constant (Ahli Ginekologi Prancis) : fundus uteri ditekan sehingga
badan janin melengkung, dengan demikian punggung lebih mudah di raba.
(b) Ahlfeld Jerman : janin letak membujur, didorong ke salah satu sisi abdomen ibu
sehingga punggung lebih mudah diraba.
3) Leopold III :normal pada bagian bawah janin teraba bagian yang bulat, keras,
melenting (kepala janin). Tujuan : untuk mengetahui presentasi / bagian terbawah
janin yang ada di simfisis ibu.
Pada primigravida masuknya kepala janin dimulai pada akhir kehamilan. Masuk
periode inpartu dalam keadaan kepala sudah turun.
Pada multigravida, masuknya kepala janin pada pintu atas panggul terjadi pada awal
persalinan. Masuk periode inpartu dalam keadaan floating (melayang di atas PAP).
Engagement atau kepala sudah cukup apabila diameter terbesar bagian terendah
janin telah melewati PAP.
4) Leopold IV :Leopold IV tidak dilakukan jika kepalamasih tinggi. Palpasi secara
Leopold lengkap ini baru dapat dilakukan kalau janin sudah cukup besar kira – kira
dari VI ke atas. Sebelum bulan ke-IV biasanya bagian – bagian anak belum jelas, jadi
kepala belum dapat ditentukan begitu pula punggung anak.
Divergen : sebagian terkecil bagian terendah janin sudah masuk PAP.
Sejajar : separuh dari kepala masuk ke dalam rongga panggul
Konvergen : sebagian terbesar bagian terendah bawah janin sudah masuk PAP.
2. TFU secara internasional.
i. Akhir bulan VII (28 minggu) fundus uteri 3 jari di atas pusat.
ii. Akhir bulan VIII (32 minggu) fundus uteri teraba di pertengahan antara pusat dan
prosesus xypoideus.
iii. Akhir bulan IX (36 minggu) fundus uteri mencapai arkus kostarum atau teraba di 3 jari
di bawah prosessus xypoideus
iv. Akhir bulan X (40 minggu) fundus uteri teraba di pertengahan antara prosessus
xypoideus dan pusat(3 jari di bawahnya)
3. Menentukan umur kehamilan menurut hukum empat dari Bartholomew.
a). Bulan VII: 1/2 di atas pusat
b). Bulan VIII: 3/4 di atas pusat
c). Bulan IX : setinggi arkus kosta
d). Bulan X : 3/4 di atas pusat.
TBJ :
1. Rumus Lohnson
Berat janin = (tinggi fundus uteri - 12) x 155 gram (kepala belum masuk PAP)
Berat janin = (tinggi fundus uteri - 11) x 155 gram (kepala sudah masuk PAP)
a) Rumus jhonson
Berat janin = (tinggi fundus uteri – 12,5) x 155 gram (kepala belum masuk PAP)
Berat janin = (tinggi fundus uteri – 11,5) x 155 gram (kepala sudah masuk PAP)
TFU :
Rumus mc.donald:
Tinggi fundus uteri(cm) = tuanya kehamilan dalam bulan
3,5cm
DJJ : Batas normal DJJ 120 – 160 kali/menit Reguler. Jika >160atau <120 janin
mengalami Fetal disstres
Pemeriksaan panggul
Pengukuran Ukuran-ukuran panggul luar meliputi :
(a) Distantia spinarum (N = 23-26 cm)
(b) Distantia cristarum (N = 26-29 cm)
(c) Conjungtiva externa/boudelogue (N = 18-20 cm)
(d) Lingkarpanggul ( N = 80-90 cm)
(e) Distantiaspinailliaca posterior superior ( N = 8-10 cm) (Manuaba,2007)
e.Vulva/vagina :Tidak ada varises, Tidak Odem, dan tidak ada tanda-tanda PMS
f. Ekstremitas : adanya oedem atas bawah dapat dicurigai preeklamsia, reflek patella (-)
menandakan ibu kurang vit B, ada atau tidaknya varises (Manuaba, 2007).
g. Pemeriksaan Penunjang
4. Hb :
1) Anemia ringan : 9 - 10 gr %
2) Anemia sedang : 7 – 8b gr %
3) Anemia berat : < 7 gr %
Volume darah ibu dalam kehamilan bertambah secara fisiologis dengan adanya
pencairan darah yang disebut hidremia. Volume darah akan bertambah banyak, kira-kira
25%, dengan puncak kehamilan 32 minggu, diikuti dengan cardiac output yang meninggi
kira-kira 30%. Akibat hemodilusi tersebut, yang mulai jelas timbul pada kehamilan 16
minggu, ibu yang mempunyai jantung dapat jatuh dalam dekompensasi kordis. Meskipun
ada peningkatan dalam volume erirosit secara keseluruhan, tetapi penambhan volume
plasma jauh lebih besar, sehingga konsentrasi dalam darah menjadi lebih rendah. Hal ini
tidak boleh dinamakan anemia fisiologis dalam kehamilan, oleh karena jumlah hemoglobin
pada wanita hamil dalam keseluruhanya lebih besar daripada sebelum hamil

2. Protein urine :

1) - : tidak ada kekeruhan (normal)


2) + : ada kekeruhan tanpa butir-butir
3) ++ : ada kekeruhan dan tampak butir-butir
4) +++ : urin keruh dan ada gumpalan kecil
5) ++++ : urin menggumpal
Jumlah yang makin meningkat terdapat pada preeklampsia, penyakit jantung, nefritis,
sistitis.
2. Urine reduksi :
1) Negative : hasil pembakaran berwarna biru/hijau
2) Positif 1 : hasil pembakaran menjadi hijau/kuning
3) Positif 2 : hasil pembakaran menjadi kuning kehijauan
4) Positif 3 : hasil pembakaran menjadi jingga
5) Positif 4 : hasil pembakaran menjadi merah bata
3. Pemeriksaan USG : menentukan usia kehamilan, tafsiran persalinan, adanya IUFD, letak
plasenta, pergerakan janin dan DJJ (marjati dkk, 2010 ).

Analisa Data
Ny “...” G...PAPIAH.... UK 36-40 minggu Janin I/T/H dengan Kehamilan Normal
Masalah : Sesak Nafas, Kram,Konstipasi, sering kencing, punggung terasa sakit

Penatalaksanaan
Tabel: 2.5
No Waktu Penatalaksanaan Paraf

1) Menjelaskan pada ibu tentang hasil


pemeriksaan dan asuhan yang akan diberikan.
R/ agar ibu mengetahui kondisinya
2) Merentangkan tangan diatas kepala serta
menarik nafas panjang,Posisi badan bila tidur
menggunakan ekstra bantal utuk mengurangi
sesak nafas dan mengurangi nyeri punggung.
R/ untuk mengurangi sesak nafas dan
mengurangi nyeri punggung.

3) Menganjurkan ibu untuk mengompres air hangat


pada otot yang terasa kram.
R/ Untuk mengurangi rasa kaku pada bagian
pada bagian yang tersa kram
4) Menganjurkan ibu untuk menghindari makanan
yang mengandung gas, misalnya kol, nangka,
dan ketan, lambat dicerna, misalnya mie dan
tinggi lemak. Kunyah makanan secara
sempurna, lakukan senam secara
teratur.pertahankan kebisaan BAB yang normal.
Hindari kelelahan, makan secara teratur dan
sedikit.
R/ agar perut ibu tidak mengalami kembung dan
menghindari terjadiya konstipasi
5) Memberitahu ibu perubahan fisiologis ibu hamil
pada trimester III seperti sering kencing , nyeri
punggung , sesak nafas dan lain-lain
R/ agar ibu mengetahui bahwaperubaha yang
dialami adalah normal
6) Menjelaskan kepada ibu tanda-tanda bahaya
kehamilan pada trimester III seperti kaki
bengkak, tekanan darah tinggi pandangan kabur
dan lain-lain

R/ agar ibu dapat mendektesi secara dini jika


terdapat komplikasi .

7) Menjelaskan pada ibu tanda-tanda persalinan


seperti perut kencang-kencang keluar lendir dan
darah dan menetesnya air ketuban

R/ agar ibu dapat segera kepelayanan


kesehatan untuk pemeriksaan lebih lanjut.

8) Mendiskusikan kepada ibu tentang rencana


persiapan persalinan seperti tempat persalinan
yang direncanakan , kendaraan uang , da
pendonor darah .

R/ agar ibu saat persalinan segera ditanganin


dan persalinan lancer.

9) Memberitahu ibu untuk periksa rutin 1 minggu


sekali pada trimester III

BAB 4
TINJAUAN KASUS
4.1 Asuhan Kehamilan TM III
Asuhan Kebidanan Ante Natal Care
Pada Ny. “Y” GIIPIA0Usia Kehamilan 37 minggu janin I/T/HDenganKehamilan Normal

Tempat Pengkajian :BPM Supri Harini


Tanggal Pengkajian :08 Oktober 2017
Pengkaji :Titis Mawaddah Putri Bakhtiar

Data Subjektif
2) Identitas
1. Nama :Ny”Y” Nama : Tn ‘’ M’’
2. Umur : 37 tahun Umur : 33 tahun
3. Agama : Islam Agama : Islam
4. Suku :Jawa Suku : Jawa
5. Pendidikan : SMA Pendidikan :SMA
6. Pekerjaan : IRT Pekerjaan :Wirasuasta
7. Alamat : Garahan Kerajaan Alamat
:IRT : : Garahan Kerajaan

3) Keluhan Utama
Ibu Megatakan hamil 9 bulan anak ke dua mengeluh sering buang air kecil
4) Riwayat Menstruasi
Hari pertama haid terakhir : 21-01-2017
Hari perkiraan Lahir : 28-10-2017
Siklus : 28 hari
Lama : 7 hari
Disminore :-

5) Riwayat KesehatanIbusekarag/ dahulu


Ibu mengatakan tidak sedang dan tidak pernah menderita penyakit menurun
seperti hipertensi, jantung, asma, diabetus militus, epilepsi, hemofilia, dan
penyakit menular seperti Tuberculosis, hepatitis,HIV/AIDS, IMS serta tidak ada
riwayat alergi obat dan riwayat eturunan kembar.
6) Riwayat Kesehatan Keluarga
Ibu mengatakan keluarga tidak sedang dan tidak pernah menderita penyakit
menurun seperti hipertensi, jantung, asma, diabetus militus, epilepsi, hemofilia,
dan penyakit menular seperti Tuberculosis, hepatitis, HIV/AIDS, IMS serta tidak
ada riwayat alergi obat dan riwayat eturunan kembar.
7) Riwayat Obstetri
Tabel :2.10 Riwayat Obstetri

Keha Persalinan Anak Nifas


milan
Ke UK Jns.per Peno K Um J BB Hi AS KB
salina long o ur K lahir du I
n m p/
pl ma
ti
1. 9 Normal Bida - 7 P 3000 H Asi Pil
bulan n th

2. H A M I L I N I -

Tabel 2.11 Riwayat kehamilan


TM UK Keluhan Terapi He
12 Mual Pemberian vitamin -Menganjurkan ibu
I minggu B6, tablet Fe, vitamin makan sedikit tapi
C sebanyak 10 tablet sering, makan
makanan ringan
terlebih dahulu, serta
jangan gosok gigi di
pagi hari untuk
mengatasi mual atau
muntah

II 16 Mual Pemberian vitamin -Menganjurkan ibu


minggu B6, tablet Fe, vitamin makan sedikit tapi
C Sebanyak 10 tablet sering, makan
makanan ringan
terlebih dahulu, serta
jangan gosok gigi di
pagi hari untuk
mengatasi mual atau
muntah

III 25 Tidak ada Tablet Fe, Kalk, dan -perawatan payudara


Minggu vitamin C sebanyak
Pola nutrisi
10 tablet
Istirahat yang cukup
Tanda-tanda bahaya
pada kehamilan

IV 37 Nyeri Tablet Fe, kalk dan -terapi panas dingin


Minggu pinggan vitamin C Sebanyak -mungubah posisi
10 tablet
g Tidur

V 38 Kenceng Tablet Fe, kalek dan - Tanda –tanda


Minggu kenceng vitamin c sebanyak persalinan
10 tablet
- Tarik nafas panjang

8) Pola Aktivitas Sehari-hari


Pola Aktivitas Sebelum Hamil Saat Ini

Pola Nutrisi :
Makan : Frekuensi 3 kali per hari 3-4 kali sehari
Porsi Sedang Sedang
Jenis Nasi, lauk pauk, Nasi, lauk-pauk,
sayur, buah sayur, buah

± 8 gelas per hari ± 8-9 gelas per hari


Minum : Frekuensi
Air putih Air putih dan susu
Jenis

Pola Eliminasi :
BAK : Frekuensi ± 4-5 kali per hari 5-6 kali sehari
Warna Jernih Jernih
1-2 kali per hari 1 -2 kali sehari
BAB : Frekuensi

Pola Istirahat :
Siang : ± 1-3 jam per hari ± 1-3 jam per hari
Malam : ± 6-7 jam per hari
± 6-7 jam per hari

Personal Hygiene :
Mandi 2x per hari 2x per hari
Gosok gigi 2x per hari 2x per hari
Ganti celana dalam 2-3x per hari 2-3x per hari
Keramas 2-3x per minggu 2-3x per minggu

Pola
Ketergantungan :
Merokok Tidak Tidak
Minuman keras Tidak Tidak
Narkoba Tidak Tidak
Jamu-jamuan Tidak Tidak

9) Riwayat KB
Ibu mengatakan sebelum kehamilan ini pernah menggunakan KB Pil
10) Riwayat psiko, sosial, budaya dan spiritual
- Ibu mengatakan sangat senang dengan kehamilanya dan keluarga juga
mendukungnya
- Hubungan ibu dengan keluarga dan lingkungan sekitar baik
- Tidak ada kegiatan adat istiadat atau kebiasaan yang dilakukan yang
mengganggu kehamilan
- Ibu melaksanakan ibadah setiap hari
Data Objektif
1) Pemeriksaan umum
(1) Keadaan umum : Baik
(2) Kesadaran : Composmentis
(3) TTV :
a. Tekanan Darah : 120/80 mmHg
b. Nadi : 80 x/menit
c. Pernafasan : 20 x/menit
d. Suhu : 36,5oC
(4) Berat badan Sebelum :56 Kg
(5) Berat badan sesudah :63 Kg
(6) TB :149 cm
(7) Menentukan status gizi (mengukur LILA) : 28 cm
(8) IMT :28,37 Kenaikan berat badan 9 kg

2) Pemeriksaan fisik khusus


(1) Muka :
Tidak pucat, tidak ada cloasma gravidarum, tidak oedem.
(2) Mata :
Sklera putih, konjungtiva merah muda.
(3) Gilut :
Bersih, tidak ada karies, tidak ada stomatitis, bibir lembab.
(4) Leher :
Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada pembendungan vena
jugularis,tidak ada pembesaran kelenjar limfe.
(5) Dada : cor S1(LUB) S2(DUB) Normal, Pulmo Normal

(6) Payudara:
Bentuk simetris, puting susu menonjol, terdapat hiperpigmentasi pada
areola dan papila mamae, Colostrum keluar, tidak ada benjolan/ masa.
(7) Abdomen :
pembesaran perut memanjang, terdapat linea nigra,terdapat striae
gravidarum, tidak ada luka bekas operasi.
a) Leopold I setinggi prosesus xiphoidues
teraba lunak, bulat, tidak melenting kesan bokong.
b) Leopold IITeraba keras, luas pada bagian kanan perut ibu kesan
punggung (PUKA) bagian kiri terabah bagian bagian kecil
(exstermitas)
c) Leopold III
Teraba keras, bulat, melenting bagian bawah kesan kepala, sudah
masuk PAP
d) Leopold IV
convergen 3/5 bagian masuk PAP
TFU : 32 cm
TBJ : 3,255 gram(TFU-11) x 155
DJJ : 137 x/ menit
(8) Pemeriksaan panggul
Pengukuran Ukuran-ukuran panggul luar meliputi :
(f) Distantia spinarum :26 cm
(g) Distantia cristarum :25 cm
(h) Conjungtiva externa/boudelogue :20 cm
(i) Lingkarpanggul :80 cm
(j) Distantiaspinailliaca posterior superior :10 cm
(9) Vulva :
Tidak oedema,tidak ada varises, tidak ada tanda tanda infeksi, terdapat
leokorea.
(10) Ekstermitas :
Atas : tidak oedema, simetris
Bawah : tidak oedema, tidak adavarises, reflek patella keduanya positif.

(11) Pemeriksaan Penunjang


a. Pemeriksaanlaboratorium
 Urine Albumin : (-)
 Urine Reduksi : (-)
 Haemoglobin : normalnya >11,2 gr%
Analisa Data
Ny “Y” GIIPIA0UK37mingguJanin I/T/H denganKehamilan Normal
Masalah :sering buang air kecil, sakit punggung, nyeri perut bagian bawah.

Penatalaksanaan
No Waktu Penatalaksanaan Paraf

1) 08.30 Menjelaskan pada ibu tentang hasil


wib pemeriksaan dan asuhan yang akan diberikan.
R/ Ibumengertibahwakondisinyabaikbaiksaja
2) 08.35 Memberitahuibuperubahanfisiologisibuhamilpa
wib da trimester III sepertiseringkencing ,
nyeripunggung , sesaknafasdan lain-lain
R/ ibumengertibahwaperubaha yang
dialamiadalah normal
3) 08.40 Menjelaskanpadaibutandatandapersalinansepert
wib iperutkencang-kencangkeluar lender
dandarahdanmenetesnya air ketuban

R/ibumengertisegerakepelayanankesehatanuntu
kpemeriksaanlebihlanjut.

4) 08.45 Mendiskusikankepadaibutentangrencanapersiap
wib anpersalinansepertitempatpersalinan yang
direncanakan , kendaraanuang , da
pendonordarah .

R/
ibumengertisaatpersalinansegeraditanganindan
persalinanlancar.

5) 08.50 Memberitahuibuuntukperiksarutin 1
wib minggusekalipada trimester III

R/ ibumengertiuntukkontrol 1 minggulagi

You might also like