You are on page 1of 36

BIOKIMIA DAN NUTRISI

Posted on 21 September 2014 by maulidahanim

Biokimia adalah ilmu yang mempelajari tentang peranan berbagai molekul dalam
reaksi kimia dan proses yang berlangsung dalam makhluk hidup.
Jangkauan ilmu Biokimia sangat luas sesuai dengan kehidupan itu sendiri. Tidak
hanya mempelajari proses yang berlangsung dalam tubuh manusia, ilmu Biokimia
juga mempelajari berbagai proses pada organisme mulai dari yang sederhana
sampai yang kompleks.

Definisi Biokimia Menurut Para Ahli


 Biokimia adalah Bios = Yunani, artinya “hidup” “Kimia mahluk hidup; Kimia
yang terjadi dan menjadi ciri kehidupan.” (Webster’s dictionary)
 Biokimia adalah kimia dari bahan-bahan dan proses-proses yang terjadi dalam
tubuh mahluk hidup; sebagai upaya untuk memahami proses kehidupan dari sisi
kimia. (WebNet dictionary)
Fungsi Bologis Dari sudut Pandang Kimia
Pemahaman bentuk dan fungsi biologis dari sudut pandang kimia Bertujuan untuk
memahami interaksi molekul-molekul tak hidup yang menghasilkan fenomena
kompleks dan efisien yang menjadi ciri-ciri kehidupan serta menjelaskan
keseragaman kimia dari kehidupan yang beragam.

 Struktur kimia dan bentuk tiga dimensi molekul biologi


 Interaksi antar biomolekul
 Sintesis dan degradasi biomolekul dalam sel
 Perolehan dan pemanfaatan energi oleh sel
 Mekanisme pengorganisasian biomolekul dan pengkoordinasian aktifitasnya
 Penyimpanan, pemindahan dan ekspresi informasi genetika [Pengertian
BIOKIMIA Adalah]
Hubungan Bi0kimia dengan Ilmu Lain:
 Kimia Organik yang mempelajari sifat-sifat biomolekul.
 Biofisika, yang memanfaatkan teknik-teknik fisika untuk mempelajari struktur
biomolekul.
 Nutrisi, yang memanfaatkan pengetahuan tentang metabolisme untuk menjelaskan
kebutuhan makanan bagi mahluk hidup mempertahankan kehidupan normalnya.
 Kesehatan, yang mencari pemahaman tentang keadaan sakit dari sudut pandang
molekular.
 Mikrobiologi, yang menunjukkan bahwa organisme sel tunggal dan virus cocok
untuk digunakan sebagai sarana mempelajari jalur-jalur metabolisme dan
mekanisme pengendaliannya.
 Fisiologi, yang mempelajari proses kehidupan pada tingkat jaringan dan
organisme.
 Biologi sel, yang mempelajari pembagian kerja biokimia dalam sel.
 Genetika, yang mempelajari mekanisme penyusunan identitas biokimia sel.
Untuk memberikan pemahaman mengenai konsep-konsep dasar yang terjadi dalam
berbagai proses dalam kehidupan, maka diberikanlah Modul pengantar Biokimia
yang dibagi menjadi empat mata ajaran utama yaitu :

 Protein: Protein merupakan makromolekul terbanyak dalam makhluk hidup dan


mempunyai berbagai peranan penting. Protein terpenting adalah enzim yang
merupakan biokatalisator dalam sel. Selain itu protein juga berfungsi sebagai alat
transport (hemoglobin), alat pertahanan tubuh (antibodi), hormon, dan lain-lain.
 DNA dan Ekspresigenetik DNA. DNA mengandung informasi genetik yang
kemudian disalin dan diterjemahkan sehingga dibentuk asam amino yang
kemudian menjadi protein. Juga dibahas mengenai DNA rekombinan, rekayasa
genetik dan proyek human genome
 Membran dan Komunikasi Antar Sel. Setiap sel makhluk hidup dibungkus oleh
membran yang menyebabkan isi sel tidak bercampur dengan luar sel. Walaupun
dilapisi oleh membran, tetap terjadi interaksi antara sel yang satu dengan sel
yang lain karena adanya komunikasi antar sel yang diperantarai oleh berbagai
caraka kimia dan reseptornya pada membran dan diteruskan dengan berbagai
proses dalam sel.
 Transduksi Energi dan metabolisme. Metabolisme membahas bagaimana caranya
terbentuk energi (ATP) dalam bioenergetika. Juga dibahas mengenai bagaimana
caranya makromolekul yang diperoleh dari makanan dapat diolah menjadi
mikromolekul sehingga dapat digunakan tubuh untuk menghasilkan energi. Juga
dibicarakan bagaimana makromolekul dapat dibentuk di dalam tubuh dari
prekursornya beserta proses pengaturannya dan enzim-enzim yang berperan.
Selain itu, dibahas juga mengenai metabolisme non-nutrien, seperti nukleotida,
porfirin dan xenobiotik.
Hubungan Ilmu Nutrisi dengan Ilmu Lainnya

jelaskan hubungan ilmu Nutrisi dengan ilmu lainnya seperti:

Biokimia

Kimia

Genetika

Mikrobiologi

Biofisik

Endokrinologi

Fisiologi

Matematika

JAWAB

Ilmu nutrisi (Nutrience Science) merupakan ilmu yang mempelajari segala sesuatu tentang makanan
dan minuman dalam hubungannya dengan kesehatan optimal/ tubuh. Dalam ilmu nutrisi dikenal
istilah zat nutrisi (Nutrients), yaitu ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk melakukan fungsinya,
yaitu menghasilkan energi, membangun dan memelihara jaringan serta mengatur proses-proses
kehidupan. Sedangkan nutrisi (Gizi) adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang
dikonsumsi secara normal melalui proses digesti, absorpsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme
dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan, untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan
dan fungsi normal dri organ-organ, serta menghasilkan energi (Jaya, 2013)

Ilmu nutrisi adalah ilmu yang mempelajari serangkaian proses dimana suatu organism mulai
mengambil/mengasimilasikan pangan untuk keperluan pertumbuhan sel-sel tubuhnya dan
mengganti sel-sel yang telah rusak dan mati. Dalam istilah ini tercakup pengertian ilmu nutrisi
sebagai ilmu pengetahuan yang menerangkan tentang adanya hubungan antara organism dengan
lingkungannya. Hubungan tersebut dimulai sejak organism mengambil atau memakan makanan,
membebaskan dan menggunakan energi yang berasal dari makanan, mengeluarkan sisa-sisa hasil
metabolism dan membentuk zat-zat makanan di dalam tubuh (Anonim, 2010)

Ilmu nutrisi adalah suatu cabang ilmu pengetahuan baru yang merupakan penerapan dari beberapa
cabang ilmu pengetahuan yang lain, seperti ilmu kimia, matematika, genetika, mikrobiologi,
endokrinologi, fisiologi, kesehatan hewan, dan ilmu alam. Sebagai contoh ilmu fisiologi menjelaskan
bagaimana mekanisme dan fungsi zat-zat nutrisi di dalam tubuh ternak. Kerjasama antara ahli kimia,
fisiologi, dan nutrisi akan dapat mengenal defesiensi zat nutrisi tertentu pada tubuh ternak, yang
selanjutnya akan memberikan solusi yang dapat dilakukan dengan penambahan zat-zat nutrisi yang
mungkin kurang dalam bahan pakan/ransum yang diberikan. Bahan pakan ternak sebagian berasal
dari tanaman yang dapat berupa sisa hasil ikutan pabrik. Setiap bahan pakan tersebut mempunyai
fungsi dan kandungan zat nutrisi yang berbeda. Zat nutrisi yang ada dalam setiap bahan pakan,
ketika dikonsumsi oleh ternak dapat diubah menjadi daging, susu, telur, wol, energi dan lain-lain.
Seorang peternak yang menginginkan produksi daging, telur, susu dan wol yang tinggi dari usaha
peternakannya, maka peternak tersebut harus memberikan pakan/ransum ransum yang sempurna
(Anonim, 2010)

Hubungan ilmu nutrisi dan ilmu lainnya dapat dilhat dari penjelasan berikut:

Ø Biokimia

Hubungan ilmu nutrisi dengan ilmu biokimia adalah menurut WebNet dictionary: “Biokimia adalah
kimia dari bahan-bahan dan proses-proses yang terjad idalam tubuh mahluk hidup; sebagai upaya
untuk memahami proses kehidupan dari sisi kimia” dimana nutrisi, yang memanfaatkan
pengetahuan tentang metabolisme untuk menjelaskan kebutuhan makanan bagi mahluk hidup
mempertahankan kehidupan normalnya. (Anonim, 2012)

Biokimia adalah ilmu yang mempelajari tentang berbagai proses biologi dalam tubuh suatu
organisme serta struktur sel seperti metabolisme dan lain sebagainya. Dalam biokimia juga dibahas
mengenai struktur kimia dari zat-zat nutrisi makanan seperti karbohidrat, protein, lipida, dan asam
nukleat. (Anonim, 2010).

Hubungan ilmu nutrisi dan biokimia juga dapat terlihat pada adanya penilaian status gizi atau nutrisi
dengan metode biokimia dimana pemeriksaan spesimen yang diuji secara laboratoris dilakukan pada
berbagai macam jaringan tubuh. Jaringan tubuh yang digunakan antara lain : darah, urine, tinja dan
juga beberapa jaringan tubuh seperti hati dan otot. (Suhardi, 2012).

Ø Kimia

Kaitan antara kimia dan ilmu nutrisi adalah semua bahan-bahan nutrisi diperoleh dengan cara
melakukan pengujian dilaboratorium secara kimia. Zat-zat nutrisi tersebut antara lain vitamin,
mineral, protein, karbohidrat dan lain-lain. (Anonim, 2011).

Hubungan ilmu nutrisi dengan ilmu kimia juga dapat diketahui melalui Babcock, seorang ahli ilmu
kimia yang mengetahui bahwa bila sapi-sapi diberi makanan dengan dikombinasikan dari berbagai
macam makanan berasal dari sumber yang berlainan, maka orang tidak dapat mengetahui sampai
sejauh mana setiap sumber bernilai bagi tubuh hewan. Babcock dengan rekan-rekannya melakukan
percobaan dengan menggunakan sapi dara yang berumur lima bulan. Dalam percobaan ini empat
ekor sapi dara diberi ransum berupa tumbuh-tumbuhan wheat, empat ekor lagi diberi tumbuh-
tumbuhan oat dan empat ekor lainnya diberi jagung.Selain itu empat ekor berikutnya diberi ransum
dengan mencampurkan ketiga jenis bahan pakan tadi. Selama penelitian berlangsung terdapat
perbedaan yang mencolok antara ternak-ternak yang diberi jagung dengan yang diberi wheat. Pada
akhir tahun terdapat pertambahan bobot badan yang sama, tetapi pada ternak yang diberi jagung
mempunyai bulu mengkilat dan kondisi badan yang baik. Pada ternak yang diberi jagung memiliki
keturunan yang sehat sedangkan pada ternak yang diberi wheat keturunan nyamati sesaat setelah
dilahirkan. Percobaan-percobaan tersebut menjelaskan bahwa ada perbedaan-perbedaan yang
terlihat dalam nilai nutrisi yang tidak dapat diketahui secara ilmu kimia pada waktu itu dan ilmu
pengetahuan pada waktu itu untuk menyusun ransum adalah belum sempurna. Kemajuan yang
pesat telah terjadi pada tahun-tahun terakhir ini dalam menentukan kebutuhan zat-zat makanan
beserta jumlah dan mutunya bagi hewan. Sehingga atas kerjasama dari beberapa ahli ilmu
pengetahuan, telah ditemukan atau diketahui 25 macam karbohidrat, 15 jenis lemak, 20 jenis asam
amino, 18 unsur hara dan 16 jenis vitamin seperti yang kita kenal sekarang. Lavoisier telah
memberikan dasar bahwa ilmu kimia merupakan alat penting dalam penelitian ilmu nutrisi.
Meskipun banyak pengetahuan saat ini diperoleh langsung dari masalah-masalah makanan dan
kesehatan manusia serta hewan, namun penemuan-penemuan penting lebih banyak berasal dari
pengetahuan-pengetahuan dasar dari bekerjanya alat-alat tubuh hewan, termasuk perubahan-
perubahan faalnya (Hairul, 2012).

Ø Genetika

Hubungan ilmu nutrisi dengan ilmu genetika yaitu dapat terlihat dengan adanya istilah
“NUTRIGENOMIK” yang berasal dari dua kata yaitu nutrisi dan gen. Nutrigenomik adalah ilmu yang
mempelajari hubungan antara nutrisi dan genetik. Ilmu ini memberikan penjelasan bagaimana
nutrisi bekerja di tingkat genetik. Setiap orang memiliki susunan genetik yang khas yang berbeda
dengan orang lain. Oleh karena itu, pemberian nutrisi yang sama pada setiap orang akan
memberikan efek yang berbeda. Kaitan ini terlihat dalam pengaruh makanan terhadap alergi dan
kegemukan (obesitas). Ada orang yang memiliki alergi terhadap makanan tertentu dan ada yang
tidak. Begitupula ada orang yang mudah menjadi gemuk atau kurus dan ada pula yang tidak
(Almazini, 2011).

Ø Mikrobiologi

Hubungan ilmu nutrisi dengan ilmu mikrobiologi adalah mikrobiologi menunjukkan bahwa organism
sel tunggal dan virus cocok untuk digunakan sebagai sarana mempelajari jalur-jalur metabolism dan
mekanisme pengendaliannya sehingga kita dapat mengetahui kecukupan dan ketepatan
penyusunan pakan yang bebas dari virus (Sabil, 2014).

Selain itu hubungan ilmu nutrisi dan mikrobiologi dapat dilihat pada beberapa mikroorganisme yang
pada proses pertumbuhannya memerlukan nutrien-nutrien yang dapat membantu kelangsungan
hidupnya (Anonim, 2011).

Ø Biofisik

Biofisik ialah ilmu yang mempelajari fenomena fisika di dalam tubuh makhluk hidup. Fenomena
fisika yang terjadi di dalam tubuh makhluk hidup, diantaranya bobot jenis, tegangan permukaan, dan
emulsi. Massa jenis atau bobot jenis adalah rasio massa dari suatu benda atau zat dengan massa air
pada volume dan temperatur yang sama. Bobot jenis berfungsi untuk menentukan zat. Setiap zat
memiliki bobot jenis yang berbeda. Satu zat yang sama berapapun massa dan volumenya akan
memiliki bobot jenis yang sama. Bobot jenis dapat digunakan dalam berbagai hal untuk menentukan
suatu zat, diantaranya menentukan kemurnian suatu zat, mengenal keadaan zat, dan menunjukkan
kepekatan larutan (Anonin, 2012)

Ø Endokrinologi

Pengelolaan cairan dan nutrisi baik enteral maupun parenteral dalam bidang Endokrinologi
dan Metabolisme merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pengelolaan lainnya. Tindakan
ini akan mempengaruhi kadar gula darah, oleh sebab itu pengelolaan cairan dan nutrisi
menjadi perhatian yang sangat khusus. Ketepatan pemberian cairan dan nutrisi pada
penderita diabetes ataupun penderita dengan gangguan toleransi glukosa (TGT) memerlukan
pengetahuan tentang regulasi gula darah, dengan tujuan Glukosa plasma tercapainya kadar
gula darah normal atau mendekati nilai normal, baik pada keadaan puasa maupun pada keadaan
post pandrial. Mengingat begitu luasnya bidang Endokrinologi dan Metabolisme ini maka dalam
pembahasan mengenai cairan dan nutrisi dalam bidang endokrinologi akan dibatasi pada kasus
yang sering terjadi dan menjadi permasalahan tersendiri, yaitu krisis hiperglikemia dan
keadaan seorang penderita diabetes melitus memerlukan nutrisi baik enteral maupun
parenteral.(Permana, 2011).

Ø Fisiologi

Fisiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang bagaimana suatu mahkluk hidup melakukan berbagai
aktivitas baik secara fisik maupun kimiawi. Semua yang berkaitan dengan kehidupan mahkluk hidup
tercakup dalam ilmu fisiologi, pertumnbuhan, perkembangan, metabolisme dan hal-hal lain yang
berkaitan dengan mahkluk hidup tersebut. Fisiologi dapat dibagi menjadi dua yaitu fisiologi ternak,
manusia, dan fisiologi tanaman, tentunya cakupannya dengan tanaman. (Sonjaya, 2009).

Hubungan ilmu nutrisi dengan ilmu fisiologi adalah ilmu fisiologi menjelaskan bagaimana mekanisme
dan fungsi zat-zat nutrisi di dalam tubuh ternak. Kerja sama antara ahli kimia, fisiologi, dan nutrisi
akan dapat mengenal defesiensi zat nutrisi tertentu pada tubuh ternak, yang selanjutnya akan
memberikan solusi yang dapat dilakukan dengan penambahan zat-zat nutrisi yang mungkin kurang
dalam bahan pakan/ransum yang diberikan (Sabil, 2014).

Ø Matematika

Matematika (dari bahasa Yunani- mathēmatiká) adalah studi besaran, struktur, ruang, dan
perubahan. Para matematikawan mencari berbagai pola, merumuskan konjektur baru, dan
membangun kebenaran melalui metode deduksi yang kaku dari aksioma-aksioma dan definisi-
definisi yang bersesuaian. Hubungan ilmu nutrisi dengan ilmu matematika adalah bahwa
matematika digunakan sebagai rumus dalam penyusunan ransum sehingga kebutuhan ransum
ternak dapat terpenuhi (Sabil, 2014).
Biokimia Nutrisi

VITAMIN DALAM MAKANAN

PENDAHULUAN

Vitamin adalah senyawa organikyang dibutuhkan tubuh dalamjumlah kecil pada bahan
makanan hewan ddan manusia untuk menjamin berlangsungnya pertumbuhan dan reproduksi yang
wajar. Vitamin merupakan komponen makan essensial dalam diet hewan/manusia yang dibutuhkan
dalam jumlah kecil (makronutrien) dan berfungsi memlihara metabolisme tubuh.

Fungsi biokimiawi beberapa vitamin pertama kali diketahui pada tahun 1930 melalui
penemuan yang bersamaan tentang struktur kimia koenzim dan vitamin. Hampir semua vitamin
larut air berfungsi sebagai komponen koenzim spesifik dan terlibat dalam reaksi enzimatik pada
metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein. Kekurangan vitamin berarti kekurangan akan koenzim
yang akan menyebabkan terjadinya hambatan metabolik yang tergolong ke penyakit defisiensi.
Sihingga dapat dikatakan bahwa gejala kekurangan vitamin disebut defisiensi. Gejala defisiensi
menunjukkan gejala yang khas, yang mungkin disebabkan oleh karena tidak adanya vitamin tersebut
dalam bahan makanan atau tersedia dalam jumlah yang memadai tetapi hanya sedikit yag diserap
dalam sistem pencernaan.

Vitamin yang diperoleh dari bahan makanan, terdapat dalam bentuk yang sudah siap maupun
masih dalam bentuk prazatnya disebut dengan provitamin. Disamping provitamin dan vitamin,
dalam bahan makanan terdapat juga senyawa – senyawa yang berbeda strukturnya tetapi fungsinya
sama dengan vitamin disebut analog vitamin atau vitamer. Contohnya : Vitamin D2 dan vitamin D3
mencegah penyakit rakhitis, vitamin K1, K2, K4, K5 dan K6 mencegah pendarahan.

Senyawa – senyawa yang mempunyai fungsi yang sangat berlawanan dengan vitamin disebut
antagonis atau anti – vitamin. Terdapatnya anti – vitamin dalam bahan makanan yang mengandung
vitamin, dapat menghilangkan khasiat vitamin yang dikandungnya, sehingga timbul gejala defisiensi
ataupun “avitagonis”. Contohnya : piritiamin adalah antagonis vitamin B1; 3 – asetil piridin atau
asam piridin beta – sulfat adalah antagonis niasin.

Kontribusi suatu jenis makanan terhadap kandungan vitamin makanan sehari – hari
bergantung pada jenis vitamin yang semula terdapat dalam makanan tersebut, jumlah yang
rusakpada saat panen, penyimpanan, pemrosesan, dan pemasakan.

Pada tahap pemrosesan dan pemasakan, banyak vitamin hilang bila menggunakan suhu tinggi, air
perebus dibuang, permukaan makanan bersentuhan dengan udara dan menggunakan alkali. Vitamin
yang terpengaruh dalam hal ini adalah yang rusak oleh panas, oksidasi atau yang larut dalam air.

Kehilangan vitamin dalam pemasakan dapat dicegah dengan cara :

1. Menggunakan suhu tidak terlalu tinggi

2. Waktu memasaktidak terlalu lama


3. Menggunakan air pemasaksesedikit mungkin

4. Memotong dengan pisau tajam menjadi potongan tidak terlalu halus

5. Panic memasakditutup

6. Tidak menggunakan alkali dalam pemasakan

7. Sisa air perebus digunakan untuk masakan lain. Vitamin larut lemak tidak banyak hilang pada
proses pemasakan. Kehilangan terjadi pada proses oksidasi dan ketengikan.

Vitamin dibagi ke dalam dua golongan. Golongan pertama oleh Kodicek (1971) disebut prakoenzim
(procoennzyme) dan bersifat larut dalam air, tidakdisimpan oleh tubuh, tidak beracun, diekskresi
dalam urin. Yang termasuk golongan ini adalah tiamin, riboflavin, asam nikotinat, piridoksin, asam
kolat, biotin, asam pantotenat, vitamin B12 (disebut golongan vitamin B) dan vitamin C. Golonan
kedua yang larut dalam lemak disebut alesterin, dan dapat disimpan dalam tubuh. Apabila vitamin
ini terlalu banyak dimakan, akan tersimpan dalam tubuh, dan memberikan gejala penyakit tertentu
(hipervitaminosis), yang juga membahayakan. Kekurangan vitamin mengakibatkan terjadinya
penyakit defisiensi, tetapi biasanya gejala penyakit akan hilang apabila kecukupan vitamin tersebut
terpenuhi. Contohnya vitamin A, D, E, dan K.

Adapun perbedaan sifat antara vitamin larut air dengan vitamin larut lemak adalah sebagai berikut.

Vitamin Larut Lemak

Vitamin Larut Air

1. Larut dalam lemakdan pelarut lemak.

2. Kelebihan konsumsi yang dibutuhkan disimpan dalam tubuh.

3. Dikeluarkan dalam jumlah kecil dalam empedu.

4. Gejala defisiensi berkembang lambat.

5. Tidak selalu perlu ada dalam makanan sehari – hari.

6. Mempunyai precursor atau provitamin.

7. Hanya mengandung unsur – unsur C, H,dan O.

8. Diabsorpsi melalui sistem limfa.

9. Hanya dibutuhkan oleh organism kompleks.

10. Beberapajenis bersifat toksik pada jumlah relatif rendah (6 x 10 AKG).

1. Larut dalam air

2. Simpanan sebagai kelebihan kebutuhan sangat sedikit.

3. Dikeluarkan melalui urin.


4. Gejala defisiensi terjadi dengan cepat.

5. Harus selalu ada dalam makanan sehari – hari.

6. Umumnya tidak mempunyai precursor.

7. Selain C,H dan O mengandung N kadang – kadang S dan Co.

8. Diaobsorpsi melalui vena porta.

9. Dibutuhkan oleh oragnisme sederhana dan kompleks.

10. Bersifat toksik hanya pada dosis tinggi/megadosis (>10 x AKG)

Vitamin berperan dalam beberapa tahap reaksi metabolisme energi, pertumbuhan dan
pemeliharaan tubuh, padaumumnya sebagai koenzim atau sebagai bagian aktif dari enzim.
I. PENDAHULUAN

Nutrisi manusia, bidang ilmu yang mempelajari bagaimana makanan dapat mempengaruhi
kesehatan dan kelangsungan hidup manusia. Manusia memerlukan makanan untuk tumbuh,
bereproduksi, dan memelihara kesehatan yang baik. Tanpa makanan, tubuh kita tidak dapat menjaga
suhunya, membangun atau memperbaiki jaringan, atau memelihara detak jantung. Memakan
makanan yang benar dapat menghindarkan kita dari berbagai penyakit atau sembuh lebih cepat
ketika penyakit menyerang. Faktor-faktor tersebut dan fungsi-fungsi penting lain dipenuhi dengan zat-
at kimia di dalam makanan kita yang disebut nutrisi. Nutrisi dikategorikan sebagai karbohidrat,
protein, lemak, vitamin-vitamin dan mineral.

Ketika kita menyantap makanan, nutrisi dipilah dari makanan melalui proses pencernaan.
Pencernaan dimulai di mulut oleh gerakan mengunyah dan aktivitas kimia dari air liur; suatu cairan
yang berisi enzym, protein tertentu yang membantu pencernaan makanan. Pencernaan lebih lanjut
terjadi pada saat makanan berjalan menuju lambung dan usus halus, dimana enzim pencernaan dan
asam mencairkan makanan dan kontraksi otot-otot mendorong makan sepanjang jalur pencernaan.
Nutrisi diserap dari dalam usus halus ke dalam aliran darah dan dibawa ke tempat-tempat dalam
tubuh dimana nutrisi diperlukan. Pada tempat-tempat ini, beberapa reaksi kimia terjadi yang
menjamin pertumbuhan dan fungsi jaringan tubuh. Sebagian dari makanan yang kita makan tidak di
serap oleh tubuh. Sisa makanan ini terus berjalan menyusuri usus dan dibuang sebagai feces.

Energi yang terdapat dalam makanan


dapat ditentukan secara langsung
dengan cara mengukur panas yang
dihasilkan ketika makanan tersebut di
bakar dalam alat yang
disebutKalorimeter(Gambardisamping)
. namun demikian, tubuh manusia tidak
seefesien kalorimeter. Sebagian energi
kemungkinan hilang dalam proses
pencernaan dan metabolisme. Energi
yang dapat diperoleh tubuh dari
makanan yang dicerna dengan baik,
bisa dikalkulasi jika jumlah gram zat-zat
pembentuk energi (karbohidrat tak
berserat, lemak, protein) dalam
makanan tersebut diketahui. Misalnya,
seiris roti mengandung 12 gram karbohidrat, 2 gram protein, dan 1 gram lemak, dapat memberikan
67 kilokalori (280 kilojoule) energi. Sebagian besar makanan mengandung beberapa nutrisi
pembentuk energi, bersama vitamin, mineral, air dan substansi lain. Setelah melalui proses
pencernaan, karbohidrat, protein, dan lemak memenuhi kebutuhan tubuh akan energi yang
diperlukannya untuk menjalankan banyak fungsi. Para ilmuwan mengukur energi ini dalam kilokalori,
jumlah energi yang diperlukan untuk menaikkan suhu 1 kilogram air sebesar 1º Celsius. Pada
pelajaran tentang nutrisi, para ilmuwan menggunakan istilah kalori dan bukan kilokalori sebagai unit
standar untuk mengukur nutrisi.
Energi diperlukan tidak hanya ketika seseorang sedang beraktifitas fisik tapi juga ketika tubuh sedang
tidak bergerak (Basal atau resting energy expenditure). Tergantung dari tingkat aktivitas fisik
individu, 50 sampai 80 persen dari seluruh energi yang dihasilkan setiap harinya digunakan untuk
proses metabolisme dasar tubuh. Proses ini membuat tubuh kita tetap hangat, bernafas, memompa
darah dan menjalankan berbagai aktifitas fisiologi dan biosintetis, termasuk sintesis jaringan baru
pada seorang anak yang sedang tumbuh, dan pada wanita hamil atau menyusui. Proses pencernaan
dan proses selanjutnya dari makanan oleh tubuh juga menggunakan energi dan menghasilkan panas.
Fenomena ini, dikenal dengan diet-induced thermogenesis. Proses ini mengkonsumsi 10% energi
yang dihasilkan tubuh setiap harinya. Metabolisme tubuh juga membutuhkan energi untuk melakukan
proses antisipasi dalam menghadapi perubahan tempratur ruang, produksi hormon,stress dan
kondisi emosional dan faktor-faktor lain.

Basal energy expenditure atau energi yang digunakan tubuh pada saat tubuh tidak sedang
melakukan aktifitas fisik, berhubungan erat dengan masa otot tubuh (masa tubuh bebas lemak dan
lemak esensial, termasuk lemak yang disimpan dalam tubuh). Masa otot tubuh ini merupakan
jaringan tubuh yang aktif dalam proses metabolisme. Pada kondisi tidur, organ-organ seperti liver,
otak, jantung dan ginjal menjalankan proses metabolisme yang sangat aktif dan memerlukan pasokan
energi yang banyak. Sementara itu otot sadar dan tulang membutuhkan lebih sedikit energi.

Kelebihan konsumsi dari zat pembentuk energi akan disimpan dalam jumlah terbatas sebagai
glicogen dalam otot dan liver. Sebagian lain disimpan sebagai lemak dalam jaringan adipose.
Jaringan adipose ini sebagian besar terdiri dari lemak, tapi juga mengandung protein dan air. Untuk
menurunkan kadar jaringan adipose sebanyak 454 gram, dibutuhkan defisit energi sebesar 3.500
kilokalori; sehingga pada umumnya sangat sulit bagi seseorang yang sudah kelebihan berat untuk
menurunkan kadar lemak tubuhnya.

II. NUTRISI-NUTRISI PENTING

Nutrisi diklasifikasikan menjadi nutrisi dasar dan nutrisi makanan. Nutrisi dasar adalah nutrisi yang
diproduksi di dalam tubuh kita dan tidak perlu didapatkan dari makanan. Contoh dari nutrisi ini adalah
kolesterol, zat semacam lemak yang ada di semua sel hewan. Nutrisi makanan harus didapatkan dari
makanan yang kita santap karena tubuh tidak memproduksi zat tersebut atau memproduksi dengan
jumlah yang kurang mencukupi untuk memelihara pertumbuhan dan kesehatan.

Enam jenis nutrisi yang ditemukan dalam makanan adalah karbohidrat, lemak, protein, vitamin,
mineral dan air. Karbohidrat, lemak dan protein disebut sebagaimacronutrients; menyusun
sebagian besar santapan sehari-hari. Lebih dari 500 grtotal ketiga nutrisi tersebut dikonsumsi tubuh
dalam sehari. Macronutrien ini berfungsi sebagai bahan mentah untuk pembangunan dan
pemeliharaan jaringan serta sebagai bahan bakar berbagai aktifitas fisik dan metabolisme penunjang
hidup. Micronutrients terdiri dari vitamin, mineral dan air. Ketiga nutrisi ini bukan sumber energi
tapi memfasilitasi aktifitas metabolisme tubuh. Vitamin dibutuhkan tubuh sekitar 300 mg sehari dan
mineral 20 gram sehari. Kategori terakhir nutrisi adalah air, yang berfungsi sebagai media terjadinya
proses metabolisme tubuh.

Setiap individu memerlukan jumlah yang berbeda-beda dari setiap nutrisi, tergantung pada faktor-
faktor seperti jenis kelamin dan usia. Kondisi-kondisi kesehatan tertentu seperti masa kehamilan,
masa menyusui, sakit atau masa pengobatan, mengakibatkan permintaan yang tidak biasa dari tubuh
dan meningkatkan kebutuhan akan nutrisi. Informasi pengaturan makanan, yang memperhitungkan
banyak faktor disini, menyediakan petunjuk dasar dalam memenuhi kebutuhan nutrisi sehari-hari.

A. AIR

Apabila pentingnya nutrisi ditentukan dengan cara seberapa lama seseorang dapat bertahan tanpa
nutrisi itu, air menempati urutan yang paling atas. Seseorang hanya dapat bertahan hanya delapan
atau sepuluh hari tanpa air, sementara itu seseorang dapat bertahan berminggu-minggu atau bahkan
berbulan-bulan dengan kondisi kekurangan makanan. Air bersirkulasi melalui darah kita dan
sistem limpa, mengangkut oksigen dan nutrisi ke sel tubuh dan membuang limbah metabolisme
melalui urin dan keringat. Air juga menjaga keseimbangan alami antara keluar dan masuknya garam
dan air didalam dan diluar sel. Persendian dan jaringan halus tubuh juga bergantung pada bantalan
cair yang hanya dapat ada apabila terdapat ketersediaan air yang cukup. Air memang tidak memiliki
nilai kalori dan karenanya air bukan sumber energi. Namun tanpa air dalam menu kita, tubuh tidak
dapat mencerna atau menyerap makanan yang kita santap atau membuang limbah pencernaan
tubuh.

Air berperan sebagai medium dari berbagai reaksi biokimia dari metabolisme tubuh terjadi dan
sebagai medum untuk nutrisi diangkut ke dan limbah dibuang dari seluruh tubuh. Air juga berperan
dalam pengaturan suhu tubuh, tekanan darah dan volume darah, struktur molekul besar dan
kelenturan jaringan tubuh. Air juga berperan sebagai pelarut, pelumas (seperti pada sendi), dan
bantal pelindung (seperti di dalam mata dan cairan tulang belakang dan cairan amniotic). Aliran air
kedalam dan keluar dari sel diatur secara sangat akurat oleh pergantian konsentrasi elektrolit pada
kedua sisi membran sel.

Air dikonsumsi tidak hanya dalam bentu air itu sendiri atau minuman lain namun juga dalam berbagai
makanan sebagai komponen utama dalam makanan itu, terutama buah dan sayuran. Air juga
dihasilkan oleh tubuh sebagai produk akhir metabolisme. sekitar dua setengah liter air bertukar dalam
tubuh kita. Air dalam tubuh keluar melalui urin, uap air dari paru-paru, keringat dari kulit dan feces.
Kebutuhan akan air pada setiap individu berbeda tergantung dari iklim daerah tempat tinggal, tingkat
aktivitas, usia, komposisi makanan, dan faktor lainnya, maka tidak ada rekomendasi untuk ukuran
berapa banyak air harus dikonsumsi setiap harinya. Namun demikian, orang dewasa biasanya butuh
sedikitnya 2 liter air sehari. Rasa haus bukan pertanda yang dapat diandalkan seseorang mengalami
dehidrasi, yang biasanya terjadi sebelum tubuh dapat mengganti cairan. Konsumsi air disarankan
dilakukan sepanjang hari, terutama jika banyak keluar keringat karena cuaca panas, sedang
melakukan aktivitas fisik berat, sedang sakit, atau dalam situasi yang menyerap banyak cairan tubuh
seperti bangun tidur dan penerbangan pesawat.

B. KARBOHIDRAT

Karbohidrat adalah sumber utama energi tubuh manusia, menyediakan 4 kalori energi setiap gram.
Karbohidrat tersusun dari atom carbon, hidrogen dan oksigen. Ketika karbohidrat diproses dalam
tubuh manusia, gula glukosa dihasilkan; glukosa merupakan faktor penentu untuk membantu
memelihara jumlah protein dalam jaringan, memetabolisme lemak, dan menggerakan sistem syaraf
pusat.
Zat tepung dan zat gula adalah sumber
karbohidrat yang utama. Makanan yang
mengandung zat tepung yang banyak kita
temui sehari-hari adalah roti gandum dan
sereal, pasta, jagung, buncis, kacang polong,
dan kentang. Makanan yang mengandung gula
alami banyak ditemukan pada buah-buahan
dan banyak jenis sayuran; produk susu; dan
madu, gula mapel, dan tebu. Makanan yang
mengandung zat tepung dan zat yang secara
alami menghasilkan gula dikategorikan
sebagai karbohidrat kompleks, karena molekul
mereka yang rumit membuat tubuh kita harus
memprosesnya menjadi bentuk yang lebih sederhana untuk mendapatkan sumber energi yang
dibutuhkan, glukosa. Tubuh kita mencerna dan menyerap karbohidrat kompleks pada suatu tingkat
yang membantu memelihara kadar gula yang cukup yang sudah terkandung didalam darah.

Sebaliknya, zat gula sederhana, yang diproses dari zat alami yang mengandung gula dan ditambah
dalam makanan yang telah diproses, memerlukan sedikit proses pencernaan dan dengan cepat
diserap tubuh, sehingga menyebabkan rantai kejadian yang tidak sehat. Penyerapan zat gula
sederhana dengan cepat oleh tubuh menaikkan kadar glucosa dalam darah, yang memicu
dilepaskannya hormon insulin. Insulin menghambat kenaikan kadar gula dalam darah, tetapi dengan
efek samping: kadar glukosa dapat turun begitu rendah dalam waktu satu atau dua jam setelah
menyantap makanan yang mengandung kadar gula sederhana yang tinggi, seperti permen, yang
kemudian direspon oleh tubuh dengan zat kimia yang disebut hormon anti-insulin. Hal ini
mengakibatkan secara kimia, sebagai akibat dari memakan permen, dapat menimbulkan perasaan
lekas marah dan kegelisahan pada orang tersebut.

Karbohidrat diserap tubuh dalam 2 bentuk;

1. monosaccharides (gula sederhana seperti glukosa, fruktosa, dan galaktosa yang


tidak bisa lagi diurai dengan hydrolisa) atau dalam bentuk
2. disaccharides (karbohidrat seperti sucrosa, lactosa, maltosa dan dextrin yang dapat
dihidrolisasi menjadi dua monosaccarides).
Monosaccharides dan disaccharides diperoleh dengan mengurai polysaccharides, karbohidrat
kompleks yang mengandung banyak monosaccharides. Proses penguraian ini dilakukan oleh enzim.
Proses ini dimulai dari mulut dan berakhir di usus halus, dimana sebagian besar penyerapan nutrisi
terjadi. Setiap disaccharide diurai menjadi unit tunggal oleh enzim tertentu. Sebagai contoh
enzim lactasemengurai lactose menjadi bagian-bagian penyusun monosaccharidnya, yaitu glukosa
dan lactosa. Contoh lain adalah enzim sucrase yang mengurai disaccharid sucrose menjadi glukosa
dan fruktosa.
Bentuk yang lebih rumit dari karbohidrat adalah oligosaccharide (seperti rafinose dan stachyose),
yang mengandung 3 sampai 10 unit saccharide. Bentuk ini, yang banyak ditemukan dalam polong-
polongan dan umbi-umbian tidak dapat dicerna dengan baik oleh tubuh sehingga mengakibatkan
produksi gas di saluran pencernaan.
Glukosa diserap kedalam aliran darah melalui dinding usus. Sebagian dari glukosa ini langsung
bekerja di sel otak dan sel darah merah, sementara sisanya dibawa ke liver dan otot untuk disimpan
sebagai glycogen, dan ke sel lemak, dimana glukosa disimpan sebagai lemak. Glycogen adalah
sumber energi cadangan tubuh, diambil dan dirubah kembali menjadi glukosa ketika tubuh
memerlukan energi. Meskipun cadangan lemak kita juga dapat menjadi sumber energi, ia tidak
pernah diubah menjadi glukosa. Fructose dan galactose, produk gula lainnya yang berasal dari
pemrosesan karbohidrat, langsung menuju liver, dimana disana dua zat itu dirubah menjadi glukosa.

Banyak makanan yang diproses tidak hanya mengandung kadar zat gula sederhana yang tinggi, tapi
juga cenderung memiliki kadar lemak yang tinggi dan sangat kekurangan vitamin dan mineral yang
ditemukan dalam makanan dengan kandungan karbohidrat kompleks. Ahli nutrisi sering menyebut
makanan olahan ini sebagai “junk food” dan mengatakan bahwa makanan ini tidak memberikan kalori
cukup, hanya berisi kalori dari zat gula dan lemak dan kekurangan nutrisi penting yang dibutuhkan
tubuh.

Selain zat tepung dan zat gula, makanan yang mengandung karbohidrat kompleks juga memiliki
kandungan serat. Walaupun serat tidak dapat mencukupi kebutuhan energi atau zat pembangun,
serat sangat diperlukan untuk menjaga kesehatan tubuh. Serat tidak dapat dicerna dalam usus
karena kurangnya enzim. Serat jenis ini membentuk semacam gumpalan kasar yang mempercepat
keluarnya zat karsinogenik atau zat berbahaya dalam makanan. Serat hanya ditemukan di tumbuh-
tumbuhan. Makanan berserat dikategorikan menjadi dua, serat terlarut dan serat tidak terlarut dalam
air. Serat terlarut dalam air , yang ditemukan dalam makanan seperti gandum, jewawut, buncis,
kacang polong, apple, strobery, dan jeruk sitrus, ketika bercampur dengan makanan didalam perut
dapat mencegah atau mengurangi kemungkinan terserapnya bahan atau zat-zat berbahaya dari
makanan oleh usus halus. Serat yang larut dalam air memperlambat jalannya makanan melalui usus.
Hal ini memperlambat terserapnya glukosa kedalam darah sehingga memperlambat kenaikan kadar
gula dan membuat terjaminnya pasokan glukosa. Serat juga mengikat makanan berkolesterol dan
membawanya keluar dari tubuh, sehingga mencegahnya untuk masuk dalam aliran darah dimana
kolesterol dapat berakumulasi didalam dinding bagian dalam artery dan mengakibatkan tekanan
darah tinggi, serangan jantung, dan stroke.

C. PROTEIN

Makanan mengandung protein merupakan bagian penting untuk membangun dan memperbaiki
jaringan tubuh, mulai dari rambut dan kuku, kulit, organ dalam tubuh sampai ke tulang dan otot.
Protein berfungsi sebagai bahan dasar pembangun tubuh dan regulator gen. Protein juga diperlukan
sebagai bahan pembantu dalam memelihara struktur tubuh, mempercepat reaksi kimia dalam tubuh,
berfungsi sebagai pembawa pesan kimiawi, melawan infeksi, dan mengangkut oksigen dari paru-paru
ke jaringan tubuh. Walaupun protein menyediakan 4 kalori energi setiap gramnya, tubuh
menggunakan protein hanya apabila karbohidrat dan lemak yang tersedia tidak mencukupi. Ketika
diambil sebagai sumber energi, protein diubah fungsinya dari berbagai fungsi penting lain yang
sangat penting bagi tubuh.
Seperti halnya Karbohidrat, Protein juga
tersusun dari karbon, hidrogen dan
oksigen. Perbedaanya, protein
mengandung nitrogen, dan dalam
beberapa kasus tertentu terdapat
kandungan sulfur. Protein dalam
makanan, seperti misalnya albumin pada
putih telur, casein dalam susu, dan gluten
pada gandum, diurai dalam proses
pencernaan menjadi asam amino. Dari
lebih dari 20 asam amino yang
dibutuhkan tubuh, delapan (sembilan
pada orang dewasa dan anak-anak) tidak
dapat dibuat oleh tubuh dalam jumlah yang cukup untuk menjaga kesehatan. Asam amino ini
dikategorikan sebagai nutrisi esensial, dimana harus didapatkan dari makanan yang kita santap.
Asam amino esensial ini terdiri
darihistidine, isoleucine, leucine, lysine, methionine, phenylalanine, threonine,tryptophan dan v
aline. Ketika kita menyantap makanan dengan kadar protein tinggi, pencernaan kita memecah
makanan berprotein menjadi asam amino. Asam amino ini kemudian diserap kedalam aliran darah
dan didistribusikan ke sel-sel yang membutuhkan, asam amino kemudian kembali menjadi protein
yang menjalankan fungsi-fungsi yang dibutuhkan tubuh.

Protein hewani, banyak terdapat pada makanan seperti telur, susu, daging, ikan, dan unggas,
merupakan protein yang lengkap karena makanan itu mengandung semua asam amino yang sangat
diperlukan tubuh. Protein nabati, terdapat dalam sayuran, padi-padian, dan buncis, memiliki
kandungan asam amino yang kurang lengkap. Namun demikian, protein nabati dapat dikombinasikan
dalam pola makan untuk mencukupi semua asam amino yang penting. Contoh yang baik adalah nasi
dan buncis. Salah satu dari dua makanan ini, kurang memiliki kandungan asam amino yang cukup;
tetapi asam amino yang tidak terdapat dalam nasi ada dalam buncis dan sebaliknya. Sehingga
apabila dimakan secara bersama-sama, makanan ini menyediakan sumber protein yang cukup.
Dengan demikian, orang yang tidak makan hewan, dapat mencukupi kebutuhan protein mereka
dengan pola makan yang kaya gandum, kacang polong dan buncis yang dikeringkan, nasi, biji-bijian,
dan tofu, serta produk kacang kedelai.

Para ahli merekomendasikan konsumsi protein sebesar 10% dari seluruh kalori dari makanan yang
disantap tiap harinya. World Health Organization merekomendasikan konsumsi protein kualitas baik
sebesar 0,75 gram perhari per kilogram berat tubuh. Beberapa orang, terutama di Amerika Serikat
dan di negara maju lain, mengkonsumsi protein lebih dari yang dibutuhkan tubuhnya. Karena asam
amino tidak dapat di simpan untuk digunakan lain waktu, tubuh menghancurkannya dan membuang
sisa-sisanya dalam bentuk urea dalam urine. Sebaliknya, defisiensi dalam konsumsi protein, sering
ditemui pada pola makan pada negara berkembang, dapat mengakibatkan masalah kesehatan.
Marasmus and kwashiorkor, keduanya kondisi yang membahayakan jiwa, merupakan dua bentuk
kekurangan protein yang sering ditemui.

Pada beberapa kondisi, seperti sakit, stress, dan kehamilan dan menyusui pada wanita,
menyebabkan peningkatan kebutuhan tubuh karena tubuh membangun jaringan atau memerangi
infeksi, dan kondisi ini memerlukan peningkatan konsumsi protein. Sebagai contoh, wanita sehat
wajarnya memerlukan 45 grams protein setiap harinya. Para ahli merekomendasikan wanita hamil
untuk mengkonsumsi 55 gram protein tiap hari, dan ibu menyusui mengkonsumsi 65 gram untuk
menjaga kesehatan.

Pria dengan ukuran badan rata-rata sebaiknya menyantap 57 gram protein tiap hari. Untuk
menopang pertumbuhan yang cepat, bayi dan anak-anak memerlukan protein lebih banyak daripada
orang dewasa. Bayi berumur 3 bulan memerlukan 13 gram protein setiap harinya, dan anak berumur
4 tahun perlu 22 gram. Ketika mencapai tahap remaja, hormon seksual membuat tubuh pria
membentuk lebih banyak otot daripada wanita, oleh karena itu, protein yang dibutuhkan oleh remaja
pria lebih tinggi daripada yang dibutuhkan remaja wanita.

D. LEMAK

Lemak, yang setiap gramnya menghasilkan 9 kalori energi, merupakan nutrisi penghasil energi yang
paling kuat, sehingga tubuh kita hanya memerlukan sedikit lemak. Lemak memainkan peranan
penting dalam membentuk membran yang mengelilingi sel-sel tubuh kita dan dalam membantu
pembekuan darah. Pada saat dicerna dan diserap tubuh, lemak membantu tubuh menyerap vitamin
tertentu. Lemak disimpan dalam bantalan organ-organ penting tubuh dan melindungi kita dari dingin
dan panas yang berlebihan. Lemak dalam makanan mengangkut empat vitamin yang larut dalam
lemak yaitu vitamin A, D, E, dan K dan juga membantu penyerapan keempatnya dalam usus halus.

Lemak dalam tubuh


diurai dari makanan
yang mengandung
asam lemak yang
disebut Tryglycerid
e. Triglyceride terdiri
dari 3 asam lemak
yang melekat pada
suatu zat yang
disebut glycerol.
Berdasarkan pada
struktur asam
lemaknya, lemak
dibedakan menjadi
lemak jenuh dan tak
jenuh.
Penggolongan ini
didasarkan pada
apakah ikatan kimia
diantara atom carbon dalam molekul lemak berisi semua atom hidroden yang mampu mereka bawa
(saturated) atau masih memiliki kapasitas untuk mengikat atom hidrogen lagi (unsaturated). Minyak
jenuh umumnya membeku pada suhu kamar; minyak tak jenuh dan minyak tak jenuh ganda masih
dalam bentuk cair (tidak membeku dalam suhu kamar). Minyak tak jenuh dapat dibentuk menjadi
minyak jenuh dengan menambahkan atom hidrogen dalam proses yang disebut hidrogenasi. Proses
ini membentuk lemak jenuh yang disebut asam trans-lemak.
Kadar Trilgliserida yang tinggi dalam darah menandakan terlalu banyaknya asupan lemak yang
dikonsumsi atau proses metabolisme tubuh yang kurang baik. Apabila kadar trigliserid dalam darah
tetap tinggi dalam jangka waktu lama, maka akan berakibat rusak atau menurunnya fungsi liver.
Kadar trigliserid normal yang disarankan adalah kurang dari 150 mg/dl. Diatas 150 sampai 199 mg/dl
dianggap masih dalam kondisi sedang tapi harus waspada. Kisaran 200-499 mg/dl termasuk tinggi.
Diatas 500 mg/dl sudah termasuk sangat tinggi. Trigliserid dapat diturunkan secara alami dengan
olah raga teratur, tidur teratur, kurangi makanan berlemak dan makanan dengan kandungan gula
sederhana, banyak minum air putih dan mengkonsumsi makanan dengan kadar lemak tak jenuh atau
lemak tak jenuh ganda.

Kadar Trigliserid yang tinggi juga meningkatkan resiko terkena penyakit jantung koroner. Kadar
Trigliserid yang tinggi menyebabkan darah menjadi pekat atau kental. Darah yang kental
menghalangi oksigen untuk masuk dan beredar dalam tubuh. Akibatnya jantung bekerja lebih keras
untuk memberi cukup tekanan pada pembuluh mengalirkan darah yang pekat dan untuk memberikan
asupan oksigen ke otak dan bagian tubuh lain. Akibat langsung dari keadaan ini adalah hipertensi
atau tekanan darah tinggi. Hal ini membuat jantung sering berdebar-debar. Apabila hal ini terjadi
dalam waktu lama, akan berakibat kerusakan jantung atau pecahnya pembuluh darah. Efek negatif
trigliserid hampir sama dengan bahkan lebih berbahaya daripada kolesterol namun kadang kurang
diperhatikan.

Makanan yang mengandung lemak jenuh dan kolesterol tinggi ditemukan dalam telur burung puyuh
(memiliki kadar kolesterol paling tinggi), babat, gajih, jerohan, produk ternak, seafood, dan keju.
Makanan yang dimasak dengan santan juga memiliki kadar lemak jenuh tinggi. Minuman bersoda
dan sirup memicu juga tingginya kadar kolesterol dan lemak darah. Minyak goreng yang dipakai
berulang-ulang juga berbahaya bagi mereka yang kadar lemak dan kolesterolnya tinggi.

Untuk dapat mengerti masalah yang disebabkan karena terlalu banyak mengkonsumsi lemak jenuh,
kita harus menganalisa hubungannya dengan kolesterol. Kolesterol merupakan zat yang termasuk
dalam Sterol. Sterol adalah salah satu dari tiga jenis lipid yang ada dalam makanan. Jadi sedikitnya
ada 3 unsur penting pembentuk lemak tubuh dalam makanan kita; yaitu Triglycerid; seperti yang
dijelaskan diatas, Phospholipids; serupa dengan triglycerid tapi memiliki molekul phospat dalam
ikatan molekulnya, dan Sterol. Kadar kolesterol yang tinggi dalam darah, dapat mengakibatkan
serangan jantung, stroke, dan masalah kesehatan lain. Selain reputasi yang buruk, tubuh kita
memerlukan kolesterol, yang digunakan dalam membangun membran sel, untuk melindungi serat
syaraf, dan untuk memproduksi vitamin D dan berbagai hormon, sebagai zat kimia penghantar yang
membantu mengkoordinasi fungsi tubuh. Kita tidak membutuhkan kolesterol dalam makanan kita.
Liver, dan sedikit oleh usus halus, menghasilkan semua kolesterol yang dibutuhkan tubuh kita. Ketika
kita menyantap kolesterol dari sumber yang mengandung asam lemak jenuh, kita meningkatkan
kadar zat pembawa kolesterol dalam darah kita yang membahayakan kesehatan.

Kolesterol, seperti lemak, merupakan susunan zat organik yang tidak larut dalam air. Untuk dapat
bergerak dalam aliran darah, kolesterol harus diangkut oleh kendaraan khusus, yang dinamakan
lippoprotein. High–density lipoproteins (HDLs) membuang kolesterol dari dinding arteri,
mengembalikannya ke liver, dan membantu liver membuangnya menjadi cairan empedu, suatu cairan
yang diperlukan dalam proses pencernaan. Untuk alasan ini, HDLs disebut sebagai kolesterol baik.
Low-density lippoprotein (LDLs) dan very-low-density lippoprotein (VDLs) dikategorikan sebagai
kolesterol jahat. LDLs Dan VLDLs, keduanya mengangkut kolesterol dari liver ke sel-sel tubuh. Pada
saat mereka menjalankan fungsinya, LDLs dan VDLs meninggalkan flek kolesterol pada dinding
arteri, mempersempit dinding arteri dan meciptakan suatu tahapan untuk penyakit jantung. Hampir
70% kolesterol di tubuh kita dibawa oleh LDLs dan VLDLs, dan sisanya diangkut oleh HDLs. Oleh
karena itu, kita memerlukan makanan berlemak yang meningkatkan HDLs dan menurunkan LDLs.

asam lemak jenuh, dijumpai dalam berbagai makanan mulai dari daging sampai es krim, keju putih
sampai donat–sebaiknya membentuk tidak lebih dari 10% dari seluruh kalori dari makanan yang
disantap setiap harinya. Lemak jenuh, dianggap berbahaya untuk jantung dan pembuluh darah
karena zat itu dianggap meningkatkan kadar LDLs dan VLDLs dan menurunkan kadar HDLs.

Lemak tak jenuh tunggal—


ditemukan dalam minyak
zaitun, canola dan minyak
kacang—merupakan zat
lemak yang memiliki
dampak yang baik bagi
kadar kolesterol darah,
mengurangi LDLs dan
VDLs serta meningkatkan
kadar HDLs. Lemak tak
jenuh ganda–dijumpai
dalam margarin dan bunga
matahari, kacang kedelai,
jagung dan minyak Bunga
Matahari dianggap lebih
menyehatkan daripada
lemak tak jenuh tunggal.
Namun demikian, apabila
dikonsumsi secara
berlebihan (lebih dari 10%
dari kalori sehari), zat ini
dapat mengurangi kadar
HDLs dalam darah.

Kebanyakan orang Amerika menyantap lemak sebesar 15 sampai 50 persen dari jumlah kalori dalam
sehari. Ahli kesehatan mengatakan bahwa pola makan dengan lebih dari 30% kalori dari lemak
adalah dapat membahayakan tubuh, meningkatkan resiko penyakit jantung. Pola makan kaya lemak
juga mengakibatkan kegemukan, yang sering dihubungkan dengan tekanan darah tinggi dan diabetes
melitus. Pola makan dengan kadar lemak jenuh dan tak jenuh sering pula dihubungkan dengan
tumbuhnya kanker di usus, prostate, payudara dan rahim. Memilih pola makan yang rendah lemak
dan kolesterol sangat penting untuk memelihara kesehatan dan mengurangi resiko penyakit yang
membahayakan tubuh. Begitu pula dengan mengkonsumsi banyak sayur dan buah serta makanan
berserat sebagai sarana untuk membersihkan atau mengurai lemak dalam darah.

E. VITAMIN
Vitamin dan mineral dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah yang sangat sedikit untuk memicu ribuan
reaksi kimia yang diperlukan untuk memelihara kesehatan tubuh. Banyak dari reaksi kimia ini saling
berhubungan, karena reaksi yang satu akan mengakibatkan terjadinya reaksi yang lain. Vitamin juga
membantu pembentukan hormon, sel darah, reaksi kimia sistem syaraf, dan materi genetik. Beberapa
vitamin tidak berhubungan dengan reaksi kimia dan sangat berbeda dalam fungsi phisiologi mereka.
Vitamin-vitamin ini berfungsi sebagai katalis, bergabung dengan protein untuk membuat enzim
metabolisme aktif yang menyebabkan timbulnya ratusan reaksi kimia di seluruh tubuh kita. Tanpa
vitamin, banyak dari reaksi ini menjadi terhambat atau hilang. Kenyataan secara detil mengenai
bagaimana vitamin bereaksi dalam tubuh, masih belum jelas.

13 vitamin yang dikenal diklasifikasikan berdasarkan zat yang dapat menyerap vitamin-vitamin ini;
apakah oleh air atau lemak. Vitamin yang larut dalam lemak–A, D, E, dan K—umumnya dikonsumsi
bersama dengan makanan yang mengandung lemak, dan karena vitamin ini dapat disimpan dalam
tubuh, maka tidak perlu dikonsumsi setiap hari. Vitamin yang larut dalam air—delapan vitamin B dan
vitamin C—tidak dapat disimpan dan harus sering dikonsumsi setiap hari.

Tubuh hanya dapat menghasilkan vitamin D; yang lainnya harus kita dapatkan dari makanan yang
kita santap. Kekurangan vitamin-vitamin ini mengakibatkan berbagai gangguan metabolisme dan
fungsi lainnya. Pola makan yang seimbang berisi semua vitamin yang dibutuhkan, dan orang yang
melakukan pola makan seperti itu dapat memperbaiki semua gejala kekurangan vitamin yang pernah
diderita. Namun demikian, orang dengan pola makan khusus, karena menderita kelainan usus yang
menyebabkan penyerapan makanan yang tidak normal, atau orang sedang hamil atau menyusui
memerlukan suplemen vitamin tertentu untuk membantu metabolismenya. Diluar kebutuhan yang
sesungguhnya, suplemen vitamin juga sering dipercaya dapat menyembuhkan berbagai penyakit,
dari flu sampai kanker; tetapi kenyataannya tubuh lebih banyak membuangnya tanpa diserap terlebih
dahulu. Selain itu, vitamin yang larut dalam lemak dapat mengganggu efek dari vitamin lainnya dan
bahkan dapat mengakibatkan keracunan apabila dikonsumsi terlalu banyak.

1. VITAMIN A

Vitamin A adalah alkohol dasar berwarna kuning pucat yang diturunkan dari caroten. Vitamin ini
berperan dalam pembentukan dan pemeliharaan kulit, membran lendir, tulang, dan gigi; penglihatan;
dan reproduksi. Gejala awal kekurangan vitamin ini adalah rabun senja (kesulitan penglihatan untuk
menyesuaikan dalam gelap); gejala lainnya adalah kulit yang kering, sekresi membran yang kurang,
menyebabkan mudah masuknya bakteri; dan kekeringan pada mata karena kurang berfungsinya
kelenjar air mata, sebab utama kebutaan pada anak di negara berkembang.

Tubuh memperoleh vitamin A dengan dua cara. Pertama, dengan cara memprosesnya dari karoten,
suatu bahan mentah vitamin yang ditemukan dalam sayuran seperti wortel, brokoli, labu, bayam,
kale, dan kentang manis. Cara lain adalah dengan menyerap vitamin A yang sudah jadi dari hewan
pemakan tumbuhan. Pada makanan hewani, vitamin A ditemui dalam susu, mentega, keju, kuning
telur, liver, dan minyak ikan. Walaupun masyarakat mungkin mengkonsumsi vitamin A kurang dari
yang dianjurkan, namun jumlah yang cukup dapat diperoleh dalam pola makan normal dan tidak perlu
dengan suplemen. Kelebihan vitamin A dapat mempengaruhi pertumbuhan, menghentikan
menstruasi, merusak sel darah merah, dan kekasaran kulit, mual dan kuning.

2. VITAMIN B
Sering disebut juga vitamin B kompleks, vitamin B merupakan zat yang rapuh, larut dalam air,
beberapa diantaranya diperlukan dalam metabolisme karbohidrat.

a. Vitamin B1

Thiamine, atau vitamin B1, zat tanpa warna seperti kristal, bertindak sebagai katalis dalam
metabolisme karbohidrat, membuat asam piruvic dapat diserap dan karbohidrat melepas energinya.
Thiamin juga berperan dalam sintesis zat-zat pengatur syaraf. Kekurangan thiamin menyebabkan
beriberi, yang ditandai dengan gangguan mental, kelemahan otot, pembengkakkan jantung, dan
kelumpuhan kaki dan mungkin pada beberapa kasus, menyebabkan gagal jantung dan kematian.

Banyak makanan mengandung thiamin, tetapi hanya sedikit yang mengandung thiamin dalam kadar
yang tinggi. Makanan yang paling banyak mengandung thiamin adalah daging babi, daging organ
(liver, jantung, dan ginjal), ragi yang berasal dari pembuatan bir, daging, telur, sayuran dari daun-
daunan hijau, sereal murni dan yang diperkaya, jewawut, buah beri, kacang-kacangan, dan umbi-
umbian.
Proses penggilingan sereal menghilangkan kadar thiamin yang tinggi dari biji gandum; akibatnya,
tepung dan nasi mungkin kekurangan vitamin. Penyebaran tepung dan sereal yang diperkaya sangat
mengurangi resiko kekurangan thiamin; walaupun masih terjadi sekarang pada pengguna alkohol
yang kekurangan nutrisi.

b. Vitamin B2
Riboflavin, atau vitamin B2. seperti thiamin, bertindak sebagai koenzim–suatu zat yang harus
berkombinasi dengan enzim lain sehingga dapat menjalankan fungsi secara efektif–dalam
metabolisme karbohidrat, lemak dan khususnya protein yang sangat diperlukan pada proses
pernafasan. Vitamin ini juga berfungsi untuk memelihara membran sel. Kekurangan riboflavin dapat
disebabkan karena kekurangan vitamin B lain; gejalanya, walaupun tidak sejelas gejala pada
keadaan kekurangan thiamin, bercak pada kulit, terutama pada sekitar hidung dan bibir, dan peka
terhadap cahaya. Sumber utama riboflavin adalah liver, susu, daging, sayuran hijau, sereal dan
sereal yang diperkaya, pasta, roti , dan jamur.

c. Vitamin B3

Niacin, disebut juga nicotinic acid, vitamin ini juga berfungsi sebagai koenzim dalam pelepasan energi
dari nutrisi. Kekurangan niacin menyebabkan pelagra, dimana gejala pertamanya adalah bercak
seperti terbakar matahari yang terjadi pada kulit yang terkena sinar matahari langsung. Gejala
selanjutnya adalah lidah yang merah dan bengkak, diare, pikiran bingung, mudah marah, dan apabila
sistem saraf pusat terganggu, depresi dan gangguan jiwa. Sumber utama niacin adalah liver, unggas,
daging, tuna kaleng, dan salmon, padi-padian dan sereal yang diperkaya, buncis kering dan kacang
hijau, dan buah kelapa. Tubuh juga membuat niacin dari asam amino triptophan. Dosis niacin yang
sangat besar digunakan dalam percobaan pengobatan schizophrenia, walaupun tidak ada penelitian
yang membuktikan bahwa hal itu dapat efektif. Pada jumlah besar niacin mengurangi kadar kolesterol
darah, dan sudah digunakan secara ekstensif dalam mencegah dan merawat arteriosclerosis. Dosis
tinggi yang dikonsumsi dalam jangka waktu lama menyebabkan kerusakan liver.

d. Vitamin B6
Pyridoxine, atau vitamin B6, diperlukan dalam penyerapan dan metabolisme asam amino. B6 juga
memainkan peran penting dalam pemanfaatan lemak dalam tubuh dan dalam pembentukan sel darah
merah. Kekurangan Pyridoxine ditandai dengan kelainan kulit, pecah-pecah pada sudut-sudut bibir,
lidah menjadi halus, gerak yang tidak terkendali, pusing, mual, kurang darah, dan batu ginjal. Sumber
utama pyridoxine adalah padi-padian, sereal, roti, liver, alpukat, bayam, buncis hijau, dan pisang.
Jumlah pyridoxine yang diperlukan proporsional dengan jumlah protein yang dikonsumsi.

e. Vitamin B12

Cobalamin, atau vitamin B12, adalah satu vitamin yang paling sering diisolasi, diperlukan dalam
jumlah sedikit untuk pembentukan nucleoproteins, proteins, dan sel darah merah, dan untuk
memfungsikan sistem saraf. Kekurangan Cobalamin sering disebabkan karena ketidakmampuan
lambung untuk memproduksi glycoprotein, yang merupakan zat yang membantu penyerapan vitamin
ini. Anemia Pernicious akan terjadi, dengan gejalanya seperti ketidakefektifan produksi sel darah
merah, kegagalan sintesis myelin, dan kehilangan epithelium (garis membran) dari alur usus.
Cobalamin didapatkan hanya dari sumber hewani–liver, ginjal, daging, ikan, telur, dan susu.
Vegetarian disarankan untuk mengkonsumsi suplemen Vitamin B12

f. Vitamin B Lainnya

Asam Folat, atau folacin, adalah koenzim yang diperlukan untuk membentuk protein tubuh dan
hemoglobin. Penyelidikan baru-baru ini menunjukkan bahwa kekurangan asam folat dapat
menyebabkan gangguan pada silinder saraf, kelainan dari lahir yang menyebabkan gangguan otak
dan saraf. Para ahli kesehatan menyarankan wanita hamil untuk mengkonsumsi 0,4 mg asam folat
setiap hari; dan terus mengkonsumsinya sampai umur kandungannya mencapai 3 bulan. Asam folat
secara efektif dapat mengobati penyakit kurang darah, dan penyakit tropis lain. Sumber makanan
yang mengandung asam folat adalah organ, sayuran hijau, umbi-umbian, biji-bijian, padi-padian, dan
ragi dari pembuatan bir. Asam folat hilang dari makanan yang disimpan dalam suhu kamar dan
selama proses pemasakan. Tidak seperti vitamin yang larut dalam air, asam folat disimpan dalam
liver dan tidak perlu dikonsumsi setiap hari.

Asam Panthotenic, vitamin B jenis lain, masih belum bisa ditentukan peranannya dalam metabolisme
protein, karbohidrat, dan lemak. Zat ini berlimpah di banyak jenis makanan dan dihasilkan pula oleh
bakteri dalam usus.

Biotin, suatu jenis vitamin B yang dibentuk oleh bakteri di usus dan banyak terdapat dalam makanan,
berperan dalam pembentukan asam lemak dan pelepasan energi dari karbohidrat.

3. VITAMIN C

Vitamin yang sudah dikenal baik ini berperan besar dalam pembentukan dan pemeliharaan colagen,
protein yang menopang banyak struktur tubuh dan memainkan peran utama dalam pembentukan
tulan dan gigi. Vitamin ini juga membantu penyerapan zat besi dari sayuran yang disantap. Scurvy
adalah penyakit klasik karena kekurangan vitamin C. gejalanya adalah hilangnya proses perekatan
collagen dan termasuk pendarahan, copotnya gigi, dan perubahan tulang anak-anak membentuk O.
kenyataan bahwa konsumsi asam askorbat dalam dosis tinggi dapat mencegah demam dan flu belum
dibuktikan melalui suatu eksperimen. Dalam penelitian lain menunjukkan bahwa asam askorbat dapat
mencegah terbentuknya nitrosamines (unsur yang ditemukan menjadi penyebab tumor pada hewan
di laboratorium dan juga pada manusia).

Bersama dengan vitamin A (dalam bentuk beta-karoten) dan E berfungsi sebagai anti-oksidan, yang
sangat penting untuk menangkal kemungkinan timbulnya efek dari zat kimia yang berbahaya yang
dikenal dengan radikal bebas. Apabila zat ini tidak terkendali, mereka dapat membuat sel menjadi
lebih mudah dijangkiti oleh zat-zat penyebab kanker. Radikal bebas dapat pula mengubah zat kimia
dalam tubuh menjadi suatu penyebab kanker. Polusi lingkungan seperti asap rokok, adalah sumber
radikal bebas.

Walaupun asam askorbat yang tidak digunakan dapat cepat dibuang bersama urine, konsumsi dalam
dosis tinggi dan waktu yang lama dapat menyebabkan terbentuknya kantung dan batu ginjal, bereaksi
dengan efek dari obat penurun kepekatan darah, penghacuran B12, dan kehilangan kalsium dari
tulang. Sumber Vitamin C termasuk buah sitrus, strawberi segar, melon, nanas, dan jambu. Sumber
nabati yang baik adalah brocolli, tomat, bayam, kale, merica hijau, kol dan lobak.

4. VITAMIN D

Vitamin ini diperlukan untuk pembentukan tulang dan penyimpanan kalsiun dan pospor dalam tubuh.
Vitamin ini juga melindungi gigi dan tulang akibat kekurangan kalsium yang dikonsumsi dengan
menggunakan secara efektif kalsium dan pospor. Disebut juga vitamin mentari, vitamin D ditemukan
dalam kuning telur, liver, tuna, dan susu yang diperkaya vitamin D. vitamin ini juga diproduksi tubuh
ketika sterols, yang ditemukan dalam banyak makanan, berpindah ke kulit dan teradiasi oleh cahaya
mentari. Kekurangan vitamin D (Rickets) sangat jarang terjadi di daerah yang bayak mendapat sinar
matahari. Rickets ditandai dengan penyimpangan bentuk rusuk dan tengkorak dan kaki, karena
kegagalan tubuh menyerap kalsium dan phospor. Karena vitamin D adalah vitamin yang larut dalam
lemak dan disimpan dalam tubuh, kelebihan mengkonsumsi vitamin D dapat menyebabkan
keracunan vitamin, kerusakan ginjal, kelesuan, dan kehilangan selera.

5. VITAMIN E
Peranan vitamin E didalam tubuh manusia belum dapat dijelaskan secara pasti, tetapi diketahui
bahwa Vitamin ini merupakan nutrisi penting pada lebih dari 20 vertebrata. Vitamin ini memainkan
beberapa peranan dalam pembentukan sel darah merah dan otot dna jaringan lain dan dalam
pencegahan oksidasi vitamin A dan lemak. Ditemukan dalam minyak sayur, jewawut, liver, dan
sayuran hijau. Vitamin E banyak disarankan untuk penyembuhan berbagai penyakit, tetapi tidak ada
bukti yang benar-benar nyata untuk dapat menyokong asumsi ini. Walaupun vitamin E disimpan
dalam tubuh, kelebihan vitamin E memiliki efek racun yang lebih kecil daripada vitamin lain yang larut
dalam lemak.

6. VITAMIN K
Vitamin ini diperlukan terutama untuk pembekuan darah. Vitamin ini membantu dalam pembentukan
prothrombin, suatu enzim yang diperlukan untuk memproduksi fibrin untuk pembekuan darah.
Sumber makanan yang paling kaya vitamin K adalah alfalfa dan liver ikan,yang digunakan untuk
membuat konsentrat vitamin ini. Makanan lain termasuk sayuran hijau, kuning telur, minyak kedelai,
dan liver. Untuk orang dewasa yang sehat, pola makan normal dan sintesis bakteri dalam usus
memberikan cukup vitamin K dan protrombin yang dibutuhkan tubuh. Gangguan pencernaan mungkin
dapat menyebabkan terganggunya penyerapan vitamin K dan kemudian menghambat proses
pembekuan darah.

Vitamin Sumber Kandungan Kegunaan Defisiensi

Larut Dalam Lemak

A Sayuran hijau, produk Komponen pigmen sensitif Rabun ayam, kebutaan, kulit
susu, hati cahaya di mata, yang sangat kering
pemeliharaan jaringan
epithel

D Produk ternak, telur, Penyerapan kalsium, formasi Rickets (deformasi tulang)


minyak ikan, sinar tulang
ultraviolet

E Margarin, biji-bijian, Melindungi asam lemak dan Anemia


sayuran hijau membran sel dari oksidasi

K Sayuran hijau Pembekuan darah Pendarahan yang tidak


terkontrol

Larut Dalam Air

B1 (Thiamine) Jerohan, daging babi, Metabolisme karbohidrat, Beri-beri (melemahnya


padi-padian, umbi- fungsi saraf dan jantung fungsi jantung, edema,
umbian degenerasi saraf dan otot)

B2 (Riboflavin) Produk susu, Liver, telur, metabolisme energi Iritasi mata, peradangan dan
padi-padian, umbi- rusaknya sel kulit
umbian

B3 (Niacin Hati, daging has, padi- Oksidasi-reaksi reduksi pada Pellegra (kulit dan gangguan
atau Asam padian, dan akar-akaran respirasi selular gastrointestinal, peradangan
Nicotonic) saraf, gangguan mental

B5 (Asam Produk susu, hati, telur, Metabolisme energi Kelelahan, kehilangan


Pantothenic) padi-padian, umbi- koordinasi
umbian

B6 Sereal padi-padian, metabolisme asam amino Cegukan, iritasi, batu ginjal


(Pyrodoxine) sayuran, daging

B12 Daging merah, telur, Produksi asam nukleat anemia pernisius, gangguan
(Cobalamin) produk ternak neurological

Biotin Daging, sayur, umbi- Sintesa lemak dan Depresi, kelelahan, nausea
umbian metabolisme asam amino

C (Ascorbat Buah-buahan sitrus, Pembentukan Collagen di Scurvy (kerusakan kulit,


Acid) sayuran hijau, tomat gigi, tulang dan jaringan pembuluh darah dan gigi)
sambungan pada pembuluh
darah; membantu melawan
infeksi

Asam Folat Gandum, sayuran hijau, metabolisme asam nukleat Anemia, diare
umbi-umbian

F. MINERAL

Mineral adalah unsur logam dalam jumlah yang sedikit yang sangat penting untuk pertumbuhan gigi
dan tulang yang sehat. Mineral juga membantu dalam aktifitas sel yang berfungsi seperti enzim,
kontraksi otot, reaksi dan transmisi syaraf, kekebalan tubuh, dan pembekuan darah. Mineral-mineral
utama, kecuali sulfur, berada dalam tubuh dalam bentuk ion. Sodium, potasium, magnesium dan
kalsium sebagai ion positif sedangkan klorid dan fosfat sebagai ion negatif. Garam mineral terurai
dalam cairan tubuh dan membantu mengatur keseimbangan cairan tubuh, tekanan osmosis,
keseimbangan asam tubuh.

Sulfur dan zat besi menjadi bagian dari molekul organik dalam tubuh. Sulfur berfungsi sebagai bagian
yang tak terpisahkan dari thiamin, biotin, dan asam pantothenic dan asam amino jenis methionine,
cysteine, dan cystine. Zat besi yang merupakan bagian dari Hemoglobin, dan yodium yang menjadi
komponen dari hormon thyroid yang membantu mengatur proses metabolisme tubuh. Mineral lain
seperti phosphate menjadi phospolipid yang menyusun membran sel dan bahan genetik (DNA dan
RNA), serta molekul energi tinggi adenosin trifosfat (ATP).

Berbeda dengan Karbohidrat, Lemak atau Protein, mineral merupakan elemen anorganik sederhana
yang tidak dihasilkan tubuh dan bukan sumber energi. Mineral menyusun 4-6 persen dari berat tubuh.
Hampir setengah dari mineral tubuh adalah Kalsium dan sepertiganya terdiri dari Fosfor (pospat).
Sisanya terbentuk dari mineral yang berasal dari makanan yang dikonsumsi. Mineral tidak hanya
menjadi bagian penting dari pembentukan dan kekuatan gigi dan tulang, tapi juga berfungsi luas
dalam metabolisme. Dalam proses metabolisme, mineral berfungsi sebagai elektrolit yang
mengendalikan pergerakan air dari dan ke dalam sel, sebagai bagian dari sistem enzim dan sebagai
konstituen dari berbagai molekul organik.

Berdasarkan jumlah yang ada dan dibutuhkan tubuh, mineral dibagi menjadi tiga golongan :

1. Macromineral; yaitu mineral yang dibutuhkan tubuh lebih dari 100 miligram perhari.
Terdiri dari Kalsium, Fosfor, Magnesium, Sulfur, Sodium, Chloride dan Potassium.
2. Micromineral; yaitu mineral yang dibutuhkan tubuh sekitar 15 miligram perhari. Terdiri
dari zat besi, zinc, tembaga, mangan, yodium, selenium, fluoride, molybdenum, chromium
dan Kobalt (sebagai bagian dari molekul vitamin B12).
3. Ultratracemineral adalah istilah yang digunakan untuk menamakan mineral yang
terdapat dalam makanan dalam jumlah yang sangat kecil (microgram sehari). Contohnya
adalah arsenic, boron, nickel, silicon, dan vanadium. Fungsi dan kegunaan dari kelompok
mineral ini sampai sekarang belum jelas.
Kadar mineral dalam satu jenis makanan berbeda-beda tergantung dari kondisi dimana makanan
tersebut tumbuh atau berada. Kesuburan tanah, komposisi dan kecukupan air sangat menentukan
kadar mineral dalam suatu jenis makanan. Mineral tidak hilang karena proses pemasakan. Bahkan
apabila suatu makanan dibakar, kandungan mineral dalam abu dan sisa pembakaran makanan
tersebut tidak berubah.
Banyak faktor mempengaruhi penyerapan dan berfungsi tidaknya mineral dalam tubuh. Hanya sedikit
kalsium yang terdapat dalam sayur bayam yang dapat diserap tubuh, karena bayam juga
mengandung asam oxalic yang mengikat kalsium dan ikut terbuang. Zat besi yang berasal dari
tumbuhan meningkat penyerapannya selama terdapat ketersediaan vitamin C dalam tubuh. Kalsium
dapat mudah diserap tubuh jika terdapat cukup vitamin D dalam santapan harian. Faktor kunci
lainnya yang mempengaruhi penyerapan mineral adalah kebutuhan fisiologis dari mineral pada satu
waktu. Namun demikian, mineral yang terlalu banyak dalam tubuh dapat menimbulkan efek racun.
Hal ini terutama pada unsur logam seperti zat besi dan tembaga.

Vitamin dan mineral ditemukan dalam beraneka ragam makanan, tetapi beberapa makanan mungkin
memiliki kandungan vitamin atau mineral tertentu yang lebih baik. Sebagai contoh, jeruk mengandung
vitamin C dalam kadar yang cukup tinggi dan asam folat tetapi sangat sedikit vitamin lain. Susu
mengandung banyak kalsium tetapi sama sekali tidak mengandung vitamin C. Kentang kaya vitamin
A, tetapi kentang putih tidak mengandung vitamin ini. Karena perbedaan kandungan vitamin dan
mineral dalam makanan, maka disarankan untuk mengkonsumsi makanan secara bervariasi.

III. TERLALU BANYAK DAN TERLALU SEDIKIT MAKAN

Apabila tubuh tidak menerima nutrisi makanan yang cukup dalam jangka waktu tertentu, tubuh
menjadi lemah dan kemampuannya memerangi infeksi jauh berkurang. Otak menjadi lamban dan
tidak cepat bereaksi. Tubuh memanfaatkan cadangan lemak untuk menjadi energi, dan otot melemah
supaya tidak menggunakan energi terlalu banyak. Akhirnya tubuh menjadi lemah, jantung tidak
memompa darah dengan cukup, dan kematian terjadi–akibat terburuk yang terjadi akibat malnutrisi.
Penyakit kurang gizi disebabkan karena kurangnya cakupan konsumsi pada nutrisi-nutrisi utama.
Penyakit ini juga dapat disebabkan karena mengkonsumsi makanan yang kurang kadar vitamin dan
mineral tertentu, mengkonsumsi makanan yang kurang bervariasi, atau karena kurang makan.
Malnutrisi dapat menggambarkan keadaan-keadaan seperti kemiskinan, perang, kelaparan, dan
wabah penyakit. Hal itu dapat pula disebabkan karena kelainan seperti anorexia nervosa dan bulimia.
Walaupun malnutrisi lebih umum dihubungkan dengan kurangnya konsumsi makanan, hal itu dapat
pula terjadi pada kasus dimana seseorang cukup mengkonsumsi makanan tetapi memilih makanan
yang rendah kadar nutrisi pentingnya. Malnutrisi jenis ini lebih umum terjadi pada negara maju seperti
Amerika Serikat. Ketika pola makan yang kurang baik menjadi pilihan seseorang, mungkin orang itu
cukup mengkonsumsi kalori setiap harinya. Contohnya, kekurangan zat besi merupakan masalah
kesehatan yang umum terjadi pada wanita dan anak kecil di Amerika Serikat, dan rendahnya
konsumsi kalsium berakibat langsung pada kualitas tulang yang tidak baik dan meningkatkan resiko
patah tulang terutama pada usia muda.
Pola makan yang berlebihan dapat pula berakibat pada masalah nutrisi. Kegemukan (obesity) adalah
kondisi karena memiliki terlalu banyak lemak tubuh. Kegemukan juga sangat berkaitan dengan
penyakit yang beresiko tinggi seperti diabetis melitus, penyakit jantung, dan beberapa jenis kanker.
Mengkonsumsi makanan dengan kadar garam tinggi dapat menyebabkan tekanan darah tinggi, suatu
kondisi yang sering tidak terdiagnosa yang menyebabkan jantung bekerja lebih berat dan
menyebabkan pembuluh arteri bengkak atau luka. Tekanan darah tinggi dapat menyebabkan stroke,
serangan jantung, dan gagal ginjal. Pola makan dengan kadar kolestrol dan lemak yang tinggi,
khususnya lemak jenuh merupakan sebab utama atherosclerosis, yang terjadi karena lemak dan
kolesterol bertumpuk di arteri dan menyebabkan berkurangnya kapasitas darah yang mengalir.

Follow

Follow “Program Regenerasi Sel Tubuh Dalam 100 Hari”


Get every new post delivered to your Inbox.

Sign me up

Powered by WordPress.com

Diposkan oleh suni ati di 06.54 Tidak ada komentar:

Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke


Pinterest

metabolisme protein

Nutrisi
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latarbelakang

Masa remaja merupakan periode dari pertumbuhan dan proses kematangan manusia, pada
masa ini terjadi perubahan yang sangat unik dan berkelanjutan. Perubahan fisik karena
pertumbuhan yang terjadi akan mempengaruhi status kesehatan dan gizinya. Ketidakseimbangan
antara asupan kebutuhan atau kecukupan akan menimbulkan masalah gizi, baik itu berupa masalah
gizi lebih maupun gizi kurang.

Status gizi dapat ditentukan melalui pemeriksaan laboratorium maupun secara antropometri.
Kekurangan kadar hemoglobin atau anemi ditentukan dengan pemeriksaan darah. Antropometri
merupakan cara penentuan status gizi yang paling mudah dan murah. Indeks Massa Tubuh (IMT)
direkomendasikan sebagai indikator yang baik untuk menentukan status gizi remaja.

Masalah gizi pada remaja akan berdampak negatif pada tingkat kesehatan masyarakat, misalnya
penurunan konsentrasi belajar, risiko melahirkan bayi dengan BBLR, penurunan kesegaran jasmani.
Banyak penelitian telah menunjukkan kelompok remaja mengalami banyak masalah gizi. Masalah
gizi tersebut antara lain Anemi dan IMT kurang dari batas normal atau kurus. Prevalensi anemi
berkisar antara 40%, sedangkan prevalensi remaja dengan IMT kurus berkisar antara 30%. Banyak
faktor yang menyebabkan masalah ini. Dengan mengetahui faktor-faktor penyebab yang
mempengaruhi masalah gizi tersebut membantu upaya penanggulangannya dan lebih terpengaruh
dan terfokus.

1.2 Tujuan

- Menjelaskan pentingnya gizi seimbang yang diperlukan oleh remaja.

- Menanamkan gaya hidup sehat kepada Remaja agar mencegah timbulnya penyakit-penyakit pada
gizi remaja.

1.3 Rumusan masalah

- Apa tujuan pemberian nutrisi

- Apa faktor2 yang mempengaruhi keadaan nutrisi

- Bagaimana kebutuhan energy dan zat gizi


BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian nutrisi atau gizi

1. Tuti Sunarti

Gizi adalah sesuatu yang mempengaruhi proses perubahan semua jenis makanan yang
masuk ke dalam tubuh, yang dapat mempertahankan kehidupan.

2. Nirmala Devi

Gizi merupakan substansi yang diperoleh dari makanan dan digunakan untuk pertumbuhan,
pemeliharaan, dan perbaikan jaringan tubuh

3. Chairinniza k. graha

Gizi adalah unsur yang terkandung dalam makanan, dimana unsur-unsur itu dapat
memberikan manfaat bagi tubuh yang mengkonsumsinya sehingga menjadi sehat

4. Ida Purnomowati

Gizi adalah zat yang dibutuhkan oleh tubuh kita untuk pertumbuhan, mempertahankan dan
memperbaiki jaringan tubuh, mengatur proses dalam tubuh, dan menyediakan energi bagi fungsi
tubuh, atau bisa juga diartikan sebagai komponen pembangun tubuh manusia

5. Asep kurnia nenggala

Gizi merupakan zat hara dalam makanan yang bernilai dan diperlukan makhluk hidup untuk
pertumbuhan, pemeliharaan, dan kegiatan hidupnya

Nutrisi atau gizi adalah substansi organik yang dibutuhkan organisme untuk fungsi normal
dari sistem tubuh, pertumbuhan, pemeliharaan kesehatan.

Penelitian di bidang nutrisi mempelajari hubungan


antara makanan dan minuman terhadapkesehatan dan penyakit, khususnya dalam
menentukan diet yang optimal. Pada masa lalu, penelitian mengenai nutrisi hanya terbatas pada
pencegahan penyakit kurang gizi dan menentukan standard kebutuhan dasar nutrisi pada makhluk
hidup. Angka kebutuhan nutrisi (zat gizi) dasar ini dikenal di dunia internasional dengan istilah
Recommended Daily Allowance (RDA).

Seiring dengan perkembangan ilmiah di bidang medis dan biologi molekular, bukti-bukti
medis menunjukkan bahwa RDA belum mencukupi untuk menjaga fungsi optimal tubuh dan
mencegah atau membantu penanganan penyakit kronis. Bukti-bukti medis menunjukkan bahwa akar
dari banyak penyakit kronis adalah stres oksidatif yang disebabkan oleh berlebihnya radikal bebas di
dalam tubuh. Penggunaan nutrisi dalam level yang optimal, dikenal dengan Optimal Daily Allowance
(ODA), terbukti dapat mencegah dan menangani stres oksidatif sehingga membantu pencegahan
penyakit kronis. Level optimal ini dapat dicapai bila jumlah dan komposisi nutrisi yang digunakan
tepat. Dalam penanganan penyakit, penggunaan nutrisi sebagai pengobatan komplementer dapat
membantu efektifitas dari pengobatan dan pada saat yang bersamaan mengatasi efek samping dari
pengobatan. Karena itu, nutrisi / gizi sangat erat kaitannya dengan kesehatan yang optimal dan
peningkatan kualitas hidup. Hasil ukur bisa dilakukan dengan metodeantropometri.

Sedangkan ilmu gizi adalah ilmu yang mempelajari tentang hubungan makanan dan
minuman terhadap kesehatan tubuh manusia agar tidak mengalami penyakit gangguan gizi, dimana
gangguan gizi sendiri adalah sebuah penyakit yang diakibatkan oleh kurangnya zat-zat vitamin
tertentu sehingga mengakibatkan tubuh kita mengalami gangguan gizi.

Penyakit gangguan gizi yang pertama kali ditemukan adalah scorbut pada tahun 1497 atau
lebih populer kita kenal dengan penyakit sariawan. Pada waktu itu Vasco da Gama dalam
pelayarannya menuju Indonesia telah kehilangan lebih dari separuh anak buahnya yang meninggal
akibat penyakit ini. Baru pada permulaan abad XX para ahli kedokteran dapat memastikan bahawa
penyakit ini diakibatkan karena kekurangan vitamin C.

2.2 Tujuan Pemberian nutrisi

1. Supaya pertumbuhan dan perkembangan maksimal

2. Memperbaiki gizi pada anak

3. Menentukan pertumbuhan pada usia selanjutnya

Masa remaja merupakan saat terjadinya perubahan-perubahan cepat dalam proses


pertumbuhan fisik, kognitif dan psikososial. Pada masa ini terjadi kematangan seksual dan
tercapainya bentuk dewasa karena pematangan fungsi endokrin. Pada saat proses pematangan fisik,
juga terjadi perubahan komposisi tubuh.

Periode Adolesensia ditandai dengan pertumbuhan yang cepat (Growth Spurt) baik tinggi
badannnya maupun berat badannya. Pada periode growth spurt, kebutuhan zat gizi tinggi karena
berhubungan dengan besarnya tubuh.

Growth Spurt :

• Anak perempuan : antara 10 dan 12 tahun

• Anak laki-laki : umur 12 sampai 14 tahun.

Permulaan growth spurt pada anak tidak selalu pada umur yang sama melainkan tergantung
individualnya. Pertumbuhan yang cepat biasanya diiringi oleh pertumbuhan aktivitas fisik sehingga
kebutuhan zat gizi akan naik pula.

Penyelidikan membuktikan bahwa apabila manusia sudah mencapai usia lebih dari 20 tahun,
maka pertumbuhan tubuhnya sama sekali sudah terhenti. Ini berarti, makanan tidak lagi berfungsi
untuk pertumbuhan tubuh, tetapi untuk mempertahankan keadaan gizi yang sudah didapat atau
membuat gizinya menjadi lebih baik. Dengan demikian, kebutuhan akan unsure-unsur gizi dalam
masa dewasa sudah agak konstan, kecuali jika terjadi kelainan-kelainan pada tubuhnya, seperti sakit
dan sebagainya. Sehingga mengharuskandia mendapatkan kebutuhan zat gizi yang lebih dari
biasanya.

2.3 Faktor- factor yang mempengaruhi keadaan nutrisi

- Kemampuan keluarga untuk membeli makanan


- pengetahuan tentang zat gizi Kurang

- Kebiasaan makan yang buruk

- Kesukaan berlebihan terhadap makanan tertentu

- Promosi yang berlebihan di media massa tentang produk makanan

- Maraknya produk makanan impor

Beberapa masalah yang berkaitan dengan gizi yang ditemukan pada remaja antara lain
adalah Indeks Massa Tubuh (IMT) kurang dari batas normal atau sebaliknya, memiliki IMT yang
berlebih (obesitas), dan anemia serta yang berhubungan dengan gangguan perilaku berupa
anoreksia nervosa dan bulminia.

Data terbaru dari kesehatan nasional dan survey pengujian ilmu gizi (NHNES) menyatakan
bahwa konsumsi energi wanita dari umur 11 sampai 51 tahun bervariasai, dari kalori yang rendah
(sekitar 1329) sampai kalori yang tinggi (1958 kalori).

Konsumsi makanan wanita perlu mempertimbangkan kadar lemak kurang dari 30 % dan
tinggi kalsium sekitar 800-1200 mg/ hari. Rata-rata RDA kebutuhan kalsium 1000 mg. selain itu,
wanita juga harus memperhatikan unsur sodium, cara pengolahan makanan dan para wanita perlu
membatasi makanan kaleng atau makanan dalam kotak.

2.4 Kebutuhan energy dan zat gizi: Perhitungan BB ideal dan perhitungan kebutuhan energy

Pola Makan Masa Remaja :

1.Pengalaman baru, kegembiraan di sekolah, rasa takut terlambat sekolah. Mengakibatkan anak
sering menyimpang dari kebiasaan makannya.

2. Anak lebih aktif memilih makanan yang disukainya.

3).Anak yang memiliki aktifitas tinggi di luar rumah cenderung melupakan waktu makan.

4)Masa remaja merupakan masa adoloseence growth spurt ( butuh zat gizi yang relative tinggi ).

Kebutuhan Energi untuk Remaja :

1) Putra

-Usia 16 tahun memerlukan energi 3.470 kkal

-Usia 16-19 tahun menurun menjadi 2.900 kkal

2) Putri

-Usia 12 tahun memerlukan energy 2.550 kkal

-Usia 18 tahun menurun menjadi 2.200 kkal

3) Perhitungan sederhana untuk kebutuhan energi pada remaja

-Wanita = BBI x 25 kal

-Pria = BBI x 30 kal

BI = ( TB – 100 ) – 10% ( TB-100)


4) Penilaian status gizi untuk usia < 18 tahun

Status gizi = BB/BBI x 100 %

Untuk yang status gizinya kurang dari 90% berarti underweight, untuk yang status gizinya
diantara 90%-100% berarti normal, antara 100%-120% berarti overweight, dan yang lebih dari 120%
berarti obesitas.

Perilaku Konsumsi Gizi yang Salah pada Remaja Sekolah

Ketidak tahuan akan gizi yang benar pada usia remaja taupun sekolah, menyebabkan remaja
tersebut sering berperilaku konsumsi gizi yang salah. berikut beberapa perilaku konsumsi gizi yang
salah pada remaja/anak sekolah:

1. Tidak Mengonsumsi Menu Gizi Seimbang

Kebiasaan remaja dan anak yang susah makan, ini biasanya hanya gemar pada makanan
seperti mie, padahal jelas mie goreng itu hanya mengandung karbohidrat dan lemak saja. tidak ada
sumber protein, vitamin dan mineralnya.

2. Kebiasaan Tidak Sarapan Pagi

Makan pagi mempunyai peranan penting bagi anak remaja yang khususnya sekolah/kuliah,
yaitu untuk pemenuhan gizi di pagi hari dimana para remaja dan anak-anak tersebut mempunyai
aktivitas yang sangat padat di sekolah. Apabila anak-anak terbiasa sarapan pagi, maka akan
berpengaruh terhadap kecerdasan otak, terutama daya ingat sehingga dapat mendukung prestasi
belajar anak/ remaja tersebut ke arah yang baik. Sarapan pagi merupakan pasokan energi untuk otak
yang paling baik agar dapat berkonsentrasi disekolah.

Ketika bangun pagi, gula darah dalam tubuh kita rendah karena semalaman tidak makan.
Tanpa sarapan yang cukup, otak akan sulit berkonsentrasi di sekolah/di kampus.

3 . Jajan tidak sehat di Sekolah/ di Kampus

Anak-anak remaja tidak dapat terlepas dari makanan jajanan di sekolah. hal ini merupakan
upaya untuk memenuhi kebutuhan energi karena aktivitas di sekolah yang tinggi. Biasanya para
remaja sekolah ini menyukai makanan yang tinggi kalori yang bersumber dari lemak dan gula.
padahal makanan tradisional sebetulnya kaya akan serat dan kalorinya tidak terlalu tinggi.

4 . Kurang Mengonsumsi Buah dan Sayur

Anak-anak sekolah atau remaja umumnya susah apa bila disuruh mengonsumsi buah dan
sayur. Padahal buah dan sayur merupakan sumber zat gizi vitamin, serat dan mineral. yang tentunya
sangat baik untuk kesehatan dan kecerdasan remaja/anak tersebut.

5 . Mengonsumsi Fast Food dan Junk Food

Para remaja-remaja biasanya sangat suka mengonsumsi fast food dan junk food karena
mereka terpengaruh oleh iklan-iklan yang ada di televisi sehingga mereka beranggapan bahwa fast
food dan junk food menunjukkan status sosial yang tinggi dan mengandung gizi yang baik. Padahal,
itu tidak benar. fast food tidak baik bagi kesehatan tubuh apabila di konsumsi dalam jumlah banyak,
karena fast food dan junk food merupakan makanan tinggi lemak dan kolesterol. Bahkan di negara
asalnya yaitu amerika ataupun Italia, makanan fast food dan Junk food ini di anggap sebagai
makanan Sampah. Maka dari itu, mulailah konsumsi makanan tradisional yang kaya akan gizi
tentunya.

6 . Konsummsi Gula Berlebihan

Para remaja baik di sekolah maupun di kampus sering jajan yang serba manis-manis seperti
es, gula-gula dan sebagainya. yang pada umumnya mengguna pemanis yangtidak aman untuk tubuh.

7 . Konsumsi Natrium Berlebihan

Pada saat membeli jajanan juga biasanya para remaja suka membeli jajanan yang
mengandung tinggi garam, seperti makanan ringan yang rasanya asin. Kelebihan Natrium,
menyebabkan kadar natrium dalam darah meningkat. akibatnya, volume darah juga meningkat
karaena kelebihan air disebabkan osmosis. peningkatan volume darah menyebabkan tekanan darah
naik sehingga terjadi hipertensi.

8 . Konsumsi Lemak Berlebihan

Para remaja lebih suka makanan jajan seperti bakso, mie ayam dan soto yang tinggi lemak
ketimbang makan makanan yang di masak oleh orang tuanya di rumah. sehingga tubuh remaja
tersebut tinggi akan lemak dan kolesterol.

9 . Mengonsumsi Makanan Beresiko

Mengonsumsi makanan beresiko yaitu MSG berlebihan, kafein dan pengawet serta pewarna
makanan yang berbahaya. untuk kesehatan dan berdampak untuk masa depannya.

Kebutuhan Gizi Seimbang

Pada anak remaja kudapan berkontribusi 30 % atau lebih dari total asupan kalori remaja
setiap hari. Tetapi kudapan ini sering mengandung tinggi lemak, gula dan natrium dan dapat
meningkatkan resiko kegemukan dan karies gigi. Oleh karena itu, remaja harus didorong untuk lebih
memilih kudapan yang sehat. Bagi remaja, makanan merupakan suatu kebutuhan pokok untuk
pertumbuhan dan perkembangan tubuhnya. Kekurangan konsumsi makanan, baik secara kualitatif
maupun kuantitatif, akan menyebabkan metabolisme tubuh terganggu.

Kecukupan gizi merupakan kesesuaian baik dalam hal kualitas maupun kuantitas zat-zat gizi sesuai
dengan kebutuhan faali tubuh.

· Energi

Kebutuhan energi diperlukan untuk kegiatan sehari-hari maupun untuk proses metabolisme
tubuh. Cara sederhana untuk mengetahui kecukupan energi dapat dilihat dari berat badan
seseorang. Pada remaja perempuan 10-12 tahun kebutuham energinya 50-60 kal/kg BB/ hari dan
usia 13-18 tahun sebesar 40-50 kal/ kg BB/ hari.

· Protein

Kebutuhan protein meningkat karena proses tumbuh kembang berlangsung cepat. Apabila
asupan energi terbatas/ kurang, protein akan dipergunakan sebagai energi.

Kebutuhan protein usia 10-12 tahun adalah 50 g/ hari, 13-15 tahun sebesar 57 g/ hari dan
usia 16-18 tahun adalah 55 g/ hari. Sumber protein terdapat dalam daging, jeroan, ikan, keju, kerang
dan udang (hewani). Sedangkan protein nabati pada kacang-kacangan, tempe dan tahu.
· Lemak

Lemak dapat diperoleh dari daging berlemak, jerohan dan sebagainya. Kelebihan lemak akan
disimpan oleh tubuh sebagai lemak tubuh yang sewaktu- waktu diperlukan. Departemen Kesehatan
RI menganjurkan konsumsi lemak dibatasi tidak melebihi 25 % dari total energi per hari, atau paling
banyak 3 sendok makan minyak goreng untuk memasak makanan sehari. Asupan lemak yang terlalu
rendah juga mengakibatkan energi yang dikonsumsi tidak mencukupi, karena 1 gram lemak
menghasilkan 9 kalori. Pembatasan lemak hewani dapat mengakibatkan asupan Fe dan Zn juga
rendah.

· Vitamin dan Mineral

Kebutuhan vitamin dan mineral pada saat ini juga meningkat. Golongan vitamin B yaitu
vitamin B1 (tiamin), vitamin B2 (riboflavin) maupun niasin diperlukan dalam metabolisme energi. Zat
gizi yang berperan dalam metabolisme asam nukleat yaitu asam folat dan vitamin B12. Vitamin D
diperlukan dalam pertumbuhan kerangka tubuh/ tulang. Selain itu, agar sel dan jaringan baru
terpelihara dengan baik, maka kebutuhan vitamin A, C dan E juga diperlukan.

· Fe / Zat Besi

Kekurangan Fe/ zat besi dalam makanan sehari-hari dapat menimbulkan kekurangan darah
yang dikenal dengan anemia gizi besi (AGB). Makanan sumber zat besi adalah sayuran berwarna
hijau, kacang-kacangan, hati, telur dan daging. Fe lebih baik dikonsumsi bersama dengan vitamin C,
karena akan lebih mudah terabsorsi.

Masalah Gizi pada Remaja

1. Obesitas

Walaupun kebutuhan energi dan zat-zat gizi lebih besar pada remaja daripada dewasa,
tetapi ada sebagian remaja yang makannya terlalu banyak melebihi kebutuhannya sehingga menjadi
gemuk. Aktif berolah raga dan melakukan pengaturan makan adalah cara untuk menurunkan berat
badan. Diet tinggi serat sangat sesuai untuk para remaja yang sedang melakukan penurunan berat
badan. Pada umumnya makanan yang serat tinggi mengandung sedikit energi, dengan demikian
dapat membantu menurunkan berat badan, disamping itu serat dapat menimbulkan rasa kenyang
sehingga dapat menghindari ngemil makanan/kue-kue.

2. Kurang energi kronis

Pada remaja badan kurus atau disebut Kurang Energi Kronis tidak selalu berupa akibat
terlalu banyak olah raga atau aktivitas fisik. Pada umumnya adalah karena makan terlalu sedikit.
Remaja perempuan yang menurunkan berat badan secara drastis erat hubungannya dengan faktor
emosional seperti takut gemuk seperti ibunya atau dipandang lawan jenis kurang seksi.

3. Anemia

Anemia karena kurang zat besi adalah masalah yang paling umum dijumpai terutama pada
perempuan. Zat besi diperlukan untuk membentuk sel-sel darah merah, dikonversi menjadi
hemoglobin, beredar ke seluruh jaringan tubuh, berfungsi sebagai pembawa oksigen. Remaja
perempuan membutuhkan lebih banyak zat besi daripada laki-laki. Agar zat besi yang diabsorbsi
lebih banyak tersedia oleh tubuh, maka diperlukan bahan makanan yang berkualitas tinggi. Seperti
pada daging, hati, ikan, ayam, selain itu bahan maknan yang tinggi

2.5 Cara Mengatasi Supaya Masalah Gizi pada Remaja tidak terjadi.
Perlu dilakukan kegiatan pendidikan, penyuluhan terutama tentang gaya hidup yang benar,
meliputi , kebiasaan sarapan pagi, menghindari untuk merokok dan minum-minuman keras serta
membiasakan hidup sehat agar terhindar dari berbagai penyakit infeksi.

·Prinsip Gizi Pada Wanita Remaja Dan Dewasa

Masa remaja merupakan saat terjadinya perubahan-perubahan cepat dalam proses


pertumbuhan fisik, kognitif dan psikososial. Pada masa ini terjadi kematangan seksual dan
tercapainya bentuk dewasa karena pematangan fungsi endokrin. Pada saat proses pematangan fisik,
juga terjadi perubahan komposisi tubuh.

Periode Adolesensia ditandai dengan pertumbuhan yang cepat (Growth Spurt) baik tinggi
badannnya maupun berat badannya. Pada periode growth spurt, kebutuhan zat gizi tinggi karena
berhubungan dengan besarnya tubuh.

Growth Spurt :

• Anak perempuan : antara 10 dan 12 tahun

• Anak laki-laki : umur 12 sampai 14 tahun.

Permulaan growth spurt pada anak tidak selalu pada umur yang sama melainkan tergantung
individualnya. Pertumbuhan yang cepat biasanya diiringi oleh pertumbuhan aktivitas fisik sehingga
kebutuhan zat gizi akan naik pula.

Penyelidikan membuktikan bahwa apabila manusia sudah mencapai usia lebih dari 20 tahun,
maka pertumbuhan tubuhnya sama sekali sudah terhenti. Ini berarti, makanan tidak lagi berfungsi
untuk pertumbuhan tubuh, tetapi untuk mempertahankan keadaan gizi yang sudah didapat atau
membuat gizinya menjadi lebih baik. Dengan demikian, kebutuhan akan unsur-unsur gizi dalam
masa dewasa sudah agak konstan, kecuali jika terjadi kelainan-kelainan pada tubuhnya, seperti sakit
dan sebagainya. Sehingga mengharuskan dia mendapatkan kebutuhan zat gizi yang lebih dari
biasanya.

· Pendidikan Gizi Pada Wanita Remaja Dan Dewasa

Pendidikan gizi pada wanita remaja dan dewasa diperlukan untuk mencapai status gizi yang
baik dan berperilaku gizi yang baik dan benar. Adapun pesan dasar gizi seimbang yang diuraikan oleh
Depkes adalah:

1. Makanlah aneka ragam makanan.

Tidak satupun jenis makanan yang mengandung semua zat gizi, yang mampu membuat
seseorang hidup sehat, tumbuh kembang dan produktif. Makan makanan yang mengandung unsur-
unsur gizi yang diperlukan oleh tubuh baik kualitas maupun kuantitas. Jadi, mengonsumsi makanan
yang beraneka ragam menjamin terpenuhinya kecukupan sumber zat tenaga, zat pembangun dan
zat pengatur.

2. Makanlah makanan untuk mencukupi kecukupan energi.

Setiap orang dianjurkan untuk memenuhi makanan yanng cukup kalori (energi) agar dapat
hidup dan beraktivitas sehari-hari. Kelebihan konsumsi kalori akan ditimbun sebagai cadangan
didalam tubuh yang berbentuk jaringan lemak.

3. Makanlah makanan sumber karbohidrat setengah dari kebutuhan energi.


Ada dua kelompok karbohidrat yaitu karbohidrat kompleks dan sederhana. Proses
pencernaan dan penyerapan karbohidrat kompleks berlangsung lebih lama daripada yang
sederhana. Konsumsi karbohidrat kompleks sebaiknya dibatasi 50% saja dari kebutuhan energi
sehingga tubuh dapat memenuhi sumber zat pembangun dan pengatur.

4. Batasi konsumsi lemak dan minyak sampai ¼ dari kecukupan energi.

Lemak dan minyak yang terdapat dalam makanan berguna untuk meningkatkan jumlah
energi, membantu penyerapan vitamin (A, D, E dan K) serta menambah lezatnya hidangan.
Mengonsumsi lemak dan minyak secara berlebihan akan mengurangi konsumsi makanan lain.

5. Gunakan garam beryodium.

Kekurangan garam beryodium mengakibatkan penyakit gondok.

6. Makanlah makanan sumber zat besi.

Zat besi adalah unsur penting untuk pembentukan sel darah merah. Kekurangan zat besi
berakibat anamia gizi besi (AGB), terutama diderita oleh wanita hamil, wanita menyusui dan wanita
usia subur.

7. Berikan ASI saja pada bayi sampai umur 6 bulan dan tambahkan MP-ASI sesudahnya.

ASI merupakan makanan terbaik untuk bayi, karena mempunyai kelebihan yang meliputi 3
aspek baik aspek gizi, aspek kekebalan dan kejiwaan.

8. Biasakan makan pagi.

Bagi remaja dan dewasa makan pagi dapat memelihara ketahanan fisik, daya tahan tubuh,
meningkatkan konsentrasi belajar dan meningkatkan produktivitas kerja.

9. Minumlah air bersih yang aman dan cukup jumlahnya.

Aman berarti bersih dan bebas kuman.

10. Lakukan aktivitas fisik secara teratur.

Dapat meningkatkan kebugaran, mencegah kelebihan berat badan, meningkatkan fungsi


jantung, paru dan otot serta memperlambat proses penuaan.

11. Hindari minum minuman beralkohol.

Sering minum minuman beralkohol akan sering BAK sehingga menimbukan rasa haus.
Alkohol hanya mengandung energi, tetapi tidak mengandung zat lain.

12. Makanlah makanan yang aman bagi kesehatan.

Selain harus bergizi lengkap dan seimbang, makanan harus layak dikonsumsi sehingga aman
untuk kesehatan. Makanan yang aman yaitu bebas dari kuman dan bahan kimia dan halal.

You might also like