You are on page 1of 3

1.

Anatomi Fisiologi Dinding Perut


1. Dinding Perut

Gambar 2.1. Subdivisi dinding abdomen (Moore & Dalley, 2013).


Otot-otot dinding perut terdapat lima (berpasangan bilateral) otot pada dinding
abdomen anterolateral, tiga otot rata dan dua otot vertical. Tiga otot rata adalah
musculus obliqus externus abdominis, musculus obliqus internus abdominis,
musculus transversus abdominis. Dua otot vertical pada dinding abdomen
anterolateral, yang terdapat di dalam vagina musculi recti abdominis, merupakan
musculus rectus abdominis dan pyramidalis. Dinding abdomen anterolateral dapat
menjadi tempat hernia. Sebagian besar hernia terjadi di region inguinal, umbilical, dan
epigastrik (Moore & Dalley, 2013).
Fungsi dan aksi otot abdomen anterolateral yaitu membentuk suatu penopang
kuat yang dapat dilebarkan untuk dinding abdomen anterolateral, Melindungi viscera
abdominal dari cedera, Menekan isi abdomen untuk mempertahankan atau
meningkatkan atau meningkatkan tekanan intraabdominal, dan dengan demikian
melawan diafragma (peningkatan tekanan intraabdominal mempermudah ekpulsi);
Menggerakkan batang tubuh dan membantu mempertahankan posisi tubuh (Moore &
Dalley, 2013).
2. Regio inguinal

Gambar 2.2Regio inguinal dari sisi anteroinferior (Moore & Dalley, 2013).
Region inguinal (selangkangan), yang terletak di antara SIAS dan tuberkulum
pubicum, merupakan area penting secara anatomis dan klinis; secara anatomis karena
merupakan region dimana struktur-struktur keluar dan masuk cavitas abdominalis,
dan secara klinis karena jalur keluar dan masuknya merupakan tempat potensial
terjadinya hernia. Pada kenyataanya, sebagian besar hernia abdominalis terjadi di
region ini (Moore & Dalley, 2013).

3. Canalis Inguinalis
Canalis inguinalis terbentuk karena turunnya testis selama perkembangan
janin. Canalis inguinalis pada orang dewasa adalah suatu passase oblig dengan
panjang sekitar 4 cm yang emnagarah ke inferomedial melalui pars inferior dinding
abdomen anterolateral. Hernia abdominalis terjadi pada kedua jenis kelamin, tetapi
hernia inguinal yang paling lazim (sekitar 86%) terjadi pada laki-laki karena passase
feniculus spermaticus melalui canalis inguinalis. Canalis inguinalis memiliki muara
pada seriap ujung, yaitu annulus inguinalis profundus (interna) dan annulus inguinalis
superficialis (externa) (Moore & Dalley, 2013).

You might also like