Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), terapi adalah usaha untuk memulihkan kesehatan orang yang sedang sakit, pengobatan penyakit, perawatan penyakit. Komplementer adalah bersifat melengkapi, bersifat menyempurnakan. Pengobatan komplementer dilakukan dengan tujuan melengkapi pengobatan medis konvensional dan bersifat rasional yang tidak bertentangan dengan nilai dan hukum kesehatan di Indonesia. Standar praktek pengobatan komplementer telah diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Menurut WHO (World Health Organization), pengobatan komplementer adalah pengobatan non-konvensional yang bukan berasal dari negara yang bersangkutan, sehingga untuk Indonesia jamu misalnya, bukan termasuk pengobatan komplementer tetapi merupakan pengobatan tradisional. Pengobatan tradisional yang dimaksud adalah pengobatan yang sudah dari zaman dahulu digunakan dan diturunkan secara turun – temurun pada suatu negara. Terapi komplementer dikenal dengan terapi tradisional yang digabungkan dalam pengobatan modern. Komplementer adalah penggunaan terapi tradisional ke dalam pengobatan modern (Andrews et al., 1999). Terapi komplementer adalah sebuah kelompok dari macam - macam sistem pengobatan dan perawatan kesehatan, praktik dan produk yang secara umum tidak menjadi bagian dari pengobatan konvensional (Widyatuti, 2012). 2. Jenis-Jenis Terapi Komplementer Jenis-jenis terapi Komplementer sesuai PERMENKES No: 1109/Menkes/Per/IX/2007, antara lain: a. Intervensi tubuh dan pikiran (mind and body interventions) meliputi : 1) Hipnoterapi Hipnoterapi merupakan teknik terapi pikiran dan penyembuhan yang menggunakan metode hipnotis untuk memberi sugesti atau perintah positif kepada pikiran bawah sadar untuk penyembuhan suatu gangguan psikologis atau untuk mengubah pikiran, perasaan, dan perilaku menjadi lebih baik 2) Meditasi Meditasi merupakan praktik yang ditujukan pada diri untuk merelaksasi tubuh dan menenangkan pikiran menggunakan ritme pernapasan 3) Usaha pemulihan (doa) Merupakan berbagai teknik yang digunakan dalam budaya menggabungkan pelayanan, kesabaran, cinta, atau empati dengan target doa. 4) Yoga Yoga merupakan teknik yang berfokus pada susunan otot, postur, mekanisme pernapasan, dan kesadaran tubuh. Tujuan yoga adalah memperoleh kesejahteraan mental dan fisik melalui pencapaian kesempurnaan tubuh dengan olahraga, mempertahankan postur tubuh, pernapasan yang benar, dan meditasi. b. Sistem pelayanan pengobatan alternatif meliputi: 1) Akupuntur Merupakan suatu metode tradisional china yang menghasilkan analgesia atau perubahan fungsi sistem tubuh dengan cara memasukan jarum tipis di sepanjang rangkaian garis atau jalur yang disebut meridian. Manipulasi jarum langsung pada meridian energi akan mempengaruhi organ internal dalam dengan pengalihan qi (shi). 2) Akupresur teknik terapeutik yang menggunakan tekanan digital dalam cara tertentu pada titik yang dibuat pada tubuh untuk mengurangi rasa nyeri, menghasilkan analgesia, atau mengatur fungsi tubuh. 3) Naturopati Merupakan sistem terapeutik yang didasarkan pada makanan alami, cahaya, kehangatan, pijatan, air segar, olahraga teratur, dan menghindari pengobatan. Mengenali kemampuan penyembuhan alami tubuh. Pengobatan menggabungkan terapi tradisional alami dengan ilmu pengetahuan diagnostik terkini termasuk pengobatan botanikal (tumbuh-tumbuhan). 4) Homeopati Merupakan sistem pengobatan medis didasari pada teori bahwa penyakit tertentu dapat diobati dengan memberikan dosis kecil substansi yang pada individu sehat akan menghasilkan gejala seperti penyakit. Substansi yang dianjurkan tersebut adalah obat yang dibuat dari tumbuh-tumbuhan alami, hewan, atau substansi mineral. 5) Ayurveda Merupakan sistem pengobatan tradisional hindu yang digunakan di India sejak abad pertama. Suatu kombinasi obat seperti herbal, obat pencahar, dan minyak gosok untuk mengobati penyakit. c. Cara penyembuhan manual meliputi: 1) Chiropractice Merupakan sistem terapi yang melibatkan manipulasi kolumna spinalis dan memasukan fisioterapi dan terapi diet. 2) healing touch sentuhan pada klien dengan cara yang tepat dan halus untuk membuat hubungan, menunjukan penerimaan, dan memberikan penghargaan. 3) Pijat manipulasi jaringan ikat melalui pukulan, gosokan, atau meremes untuik meningkatkan sirkulasi, memperbaiki sifat otot, dan relaksasi. d. Pengobatan farmakologi dan biologi meliputi: jamu, herbal, gurah e. Diet dan nutrisi untuk pencegahan dan pengobatan meliputi: diet makro nutrient, mikro nutrient f. Cara lain dalam diagnosa dan pengobatan meliputi: terapi ozon, hiperbarik, EECP 3. Jenis-jenis Terapi yang Dapat Diakses Keperawatan Beberapa terapi dan teknis medis alternatif dan komplementer bersifat umum dan menggunakan proses alami (pernapasan, pikiran dan konsentrasi, sentuhan ringan, pergerakan, dan lain-lain) untuk membanti individu merasa lebih baik dan beradaptasi dengan kondisi akut dan akut. Berikut jenis-jenis terapi yang dapat diakses keperawatan, yaitu : a. Terapi Relaksasi Respon relaksasi merupakan bagian dari penurunan umum kognitif, fisiologis, dan stimulasi perilaku. Relaksasi juga melibatkan penurunan stimulasi. Proses relaksasi memperpanjuang serat otot, mengurangi pengiriman impuls neural ke otak, dan selanjutnya mengurangi aktivitas otak juga sistem tubuh lainnya. Relaksasi membantu individu membangun keterampilan kognitif untuk mengurangi cara yang negatif dalam merespon situasi dalam lingkungan mereka. b. Meditasi & Pernapasan Meditasi adalah segala kegiatan yang membatasi masukan rangsangan dengan perhatian langsung pada suatu rangsangan yang berulang atau tetap (Rakel dan Faas, 2006). Ini merupakan terminasi umum untuk jangkauan luas dari praktik yang melibatkan relaksasi tubuh dan ketegangan pikiran. Menurut Benson, komponen meditasi sangat sederhana, yaitu : (1) ruangan yang tenang, (2) posisi yang nyaman, (3) sikap mau menerima, dan (4) fokus perhatian. Praktik meditasi tidak membutuhkan seorang pengajar, banyak individu mempelajari prosesnya dari buku atau kaset, dan mudah untuk diajarkan (Fontaine, 2005). Sebagian besar teknik meditasi melibatkan pernapasan, biasanya pernapasan perut yang dalam, relaks, dan perlahan. Meditasi menimbulkan keadaan santai, menurunkan konsumsi oksigen, mengurangi frekuensi pernapasan dan denyut jantung, serta menghasilkan laporan penurunan kecemasan. c. Imajinasi Imajinasi atau teknik visualisasi yang menggunakan kesadaran pikiran untuk menciptakan gambaran mental agar menstimulasi perubahan fisik dalam tubuh, memperbaiki kesejahteraan, dan meningkatkan kesadaran diri. Biasanya imajinasi dikombinasi dengan beberapa bentuk latihan relaksasi yang memfasilitasi efek dari teknik relaksasi. Imajinasi bersifat ditujukan pada diri, di mana individu menciptakan gambaran mental dirinya sendiri, atau bersifat terbimbing, dimana selama seorang praktisi memimpin individu melalui skenario tertentu. 4. Peran Keperawatan dalam Terapi Komplementer & Alternatif Ketertarikan pada terapi medis alternatif dan komplementer meningkat secara signifikan pada 20 tahun terakhir. Pendekatan kedokteran terintegrasi konsisten dengan pendekatan holistik yang dipelajari perawat untuk dipraktikkan. Perawat memiliki potensi untuk menjadi partisipan utama dalam jenis filosofi pelayanan kesehatan ini. Banyak perawat sudah mempraktikkan manfaat sentuhan. Perawat perlu memahami tentang terapi medis alternatif atau komplementer untuk membuat rekomendasi yang tepat kepada penyelenggaraan pelayanan primer alopatik tentang terapi mana yang bermanfaat bagi klien. Selain itu, perawat juga perlu memberikan nasihat kepada klien tentang kapan waktu yang tepat untuk mencari terapi konvensional atau terapi medis alternatif dan komplementer. Perawat bekerja sangat dekat dengan klien mereka dan berada dalam posisi mengenali titik pandang budaya spiritual klien. Perawat biasanya dapat menentukan terapi medis alternatif atau komplementer mana yang lebih sesuai dengan kepercayaan dan menawarkan rekomendasi yang sesuai (Potter, Perry, 2009). REFERENSI
Benson H. 1975. The Relaxtion Respone. New York : Avon.
Fontaine K. 2005. Healing Practices : Alternative therapies For nursing. Edisi 2. Prentice Hall. Perry, Potter. 2009. Fundamentals of Nursing Buku 2 Edisi 7. Jakarta : Salemba Medika. Rakel DP, Faass N. 2006. Complementary medicinen in clinical practice, Sudbury, Mass, 2006, Jones & Battlett. Kemnekes RI.2010. Pengobatan Komplementer Tradisional– Alternatif (online). Available from <http://buk.depkes.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=66:pengobatan- komplementer-tradisional-alternatif> diakses tanggal 12 September 2013 https://www.scribd.com/document/323721179/Konsep-Dasar-Terapi-Komplementer https://www.scribd.com/document/354123760/Makalah-Terapi-Komplementer TUGAS INDIVIDU TERAPI KOMPLEMENTER “Ringkasan Konsep Terapi Komplementer” DOSEN MK : Ns. U.B.Ohorella, M.Kep.,Sp.Kep.MB
Di Susun Oleh : Nama : Mila Amelia Tuahuns Nim : PO7120316104 Tingkat : III.C
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLTEKKES KEMENTRIAN KESEHATAN MALUKU PROGRAM STUDI KEPERAWATAN MASOHI TAHUN AKADEMIK 2018-2019