Professional Documents
Culture Documents
Dialog 1
Disebuah negeri hiduplah seorang anak manusia bernama The Half Man. Ia tinggal disebuah istana megah
bersama seorang Ratu cermin yang tergila-gila dengan kecantikannya.
Ratu Mirror : Cermin.. Cermin. Katakan padaku, siapakah yang paling cantik di negeri ini?
Cermin Ajaib : Huaahaahaa.. Yang paling cantik adalah The Half Man
Ratu Mirror : Apaaa???!! The Half Man? What? Gak salah apa? Gue dikalahin sama si The Half Man itu?
Tidaaaakk!!! Hulu balang!! Hulu Balang, cepat kemari!
Hulu Balang : Ada apa Paduka Ratu?
Ratu Mirror : Dimana The Half Man?
Hulu Balang : Sedang menari di taman, Paduka.
Ratu Mirror : Bunuh Dia! Sekaraaaanggg!
Hulu Balang : Baiklah Paduka.
Dialog 2
Kemudian Hulu Balang berlekas untuk mencari The Half Man di taman yang sedang berjoget dan bernyanyi
lagu India.
Dialog 3
The Half Man terbang menggunakan selendang ajaibnya, tetapi Nasib bukan diuntung. Selendangnya
tersangkut di pohon, sehingga The Half Man akhirnya menabrak sebatang pohon dan tepar.
Dialog 4
The Half Man yang terkapar ditemukan oleh seorang pedang cina. Sang pedagang malah mencuri selendang
The Half Man.
Pedagang : Lalalala... Wah, apa itu? Iiih... Orang! Eeeh, Selendang ini kayaknya mahal jika dijual.
Ahahaha... Aku akan mengambilnya!
Dialog 5
Di belahan bumi yang lain, hiduplah seorang anak perempuan bernama Bawang Putih. Ia kerap kali disiksa
oleh ibu tirinya, Nyi Rondo dan anaknya, Bawang Merah. Kala itu, Bawang Putih diperintahkan untuk
mencuci baju di kali tetapi Bawang Putih malah membawanya ke Neng Laundry, sehingga Nyi Rondo murka
dan Bawang Putih diusir dari rumah.
Nyi Rondo : Sudah berapa kali ku katakan, Cuci baju itu sendiri1
Bawang Putih : Maafkan aku, Mom. Aku khilaf.
Bawang Merah : Usir saja, Mom.
Nyi Rondo : Ini tidak bisa di toleransi lagi
Bawang Putih : Tapi, jaman sudah modern, Mom.
Nyi Rondo : Apa katamu?
Bawang Merah : Dasar! Sudah berani melawan Mom yah kamu?
Bawang Putih : Maafkan saya, lain kali saya tidak akan membawa pakaian itu ke Neng Laundry.
Nyi Rondo : Tidak! Pergi kau dari rumah. Pergi sana!
Dialog 6
Bawang Putih yang diusir dari rumah pun pergi ke hutan. Ia sangat bersedih durjana. Malang nian nasibnya,
ibu tiri oh ibu tiri. Dalam hati, Bawang Putih bernyanyi tentang ratapan anak tiri. Lalu datanglah penyihir
yang entah dari mana asalnya sudah nangkring dengan nyanyiannya.
Dialog 7
Ketika penyihir pergi, datang lagi seorang pedagang cina yang menawarkan selendangnya pada Bawang
Putih.
Dialog 8
Siang hari yang begitu terik, sedangkan The Half Man masih terkapar. Lalu muncullah Trio Angels untuk
membangunkan The Half Man.
Dialog 9
Trio Angels menyambut kedatangan Kaisar Langit. Ketika Kaisar datang, seluruh warga negeri datang
berkumpul ditempat itu. The Half Man terheran-heran.
Dialog 10
Ketika semua orang berkumpul atas kepingsanan The Half Man, seorang ksatria berkuda yang akhirnya
diketahui identitasnya bernama Jaka Tarub sedang menunggangi kuda berkecepatan tinggi bersama
ibunya, Nyi Randa Tarub. Beliau menderita penyakit ulkus, dan Jaka Tarub harus segera membawa ibunya
ke Rumah Sakit Antam. Namun karena tidak bisa berhenti, ia pun menginjak Jaka Tarub yang saat itu
sedang pingsan.
Dialog 11
Kaisar menenangkan The Half Man yang sedang histeris. Tiba-tiba muncul Bawang Putih yang bertanya
tentang arah barat daya.
Penyihir Mengambil Selendang ajaib dan menutupi dirinya, kemudian penyihir pun berubah menjadi
seorang Princess.
Akhir cerita, The Half man akhirnya berubah menjadi seorang lelaki bernama Rustian setelah menikah
dengan seorang Princess. Itulah legenda dari Rustian.