Professional Documents
Culture Documents
Kata merupakan salah satu unsur dasar bahasa yang sangat penting. Memilih kata
yang tepat untuk menyampaikan gagsan, terutama melalui tulisan merupakan salah satu
pekerjaan yang cukup sulit. Dalam memilih kata ada dua persyaratan pokok yang harus
diperhatikan, yaitu ketepatan dan kesesuaian. Persyaratan ketetapan menyangkut makna,
kata-kata yang dipilih harus secara tepat mengungkapkan apa yang ingin diungkapkan.
Dengan demikian maka pendengar atau pembaca juga menafsirkan kata-kata tersebut tepat
seperti maksud kita. Selanjutnya persyaratan kesesuaian menyangkut kecocokan antara kata-
kata yang dipakai dengan situasi dan keadaan pembaca.
Kelangsungan Kata
Dalam menulis harus diusahakan untuk mempergunakan kata-kata yang langsung dan
sehemat mungkin. Misalnya, kita gunakan kata mujarab untuk pengertian obat itu cepat
menyembuhkan, canggih untuk meliputi segala hal yang bisa dilakaukan oleh suatu produk
dan sebagainya.
Kata Asing dan Kata Serapan
Dalam perkembangan suatu kata sering terjadi penyerapan unsur bahasa asing. Hal ini
terjadi karena danya hubungan antabangsa dan kemajuan teknologi terutama dibidang
transportasi dan komunikasi.
Yang dimaksud asing di sini ialah unsur-unsur yang berasal dari bahasa asing yang
masih dipertahankan bentuk aslinya karena belum menyatu dengan bahasa Indonesia.
Contonya seperti kata option dan stem. Sedangkan kata atau unsur serapan ialah unsur
bahasa asingyang telah disesuaikan dengan struktur bahasa Indonesia. Kata-kata semacam ini
dalam proses morfologi diperlakukan sebagai kata asli. Banyak diantara kata serapan yang
sudah tidak terasa asing lagi seperti, pelopor, dongkrak, sakelar dan sebagainya.
Unsur serapan dari kata asing harus digunakan secara tepat, karena makna dan cara
penulisannya harus dipahami dengan benar. Terkadang kaata serapan sering digunakan secara
tidak tepat.
Contoh :
Tidak tepat : Saya hobi membaca novel
Seharusnya : Hobi saya membaca novel
Kata Baru
Kata baru juga banyak berkembang sesuai kemajuan ilmu dan teknologi. Banyak kata
baru yang telah diterima dalam masyarakat.
Contoh :
1. Canggih
2. Sangkil
3. Prakiraan
4. Pascabedah
5. Telaah
Sinonim, Homofon, dan Homograf
Hubungan antara kata dengan maknanya sering menjadi rumit disamping itu ada
kelompok kata-kata yang sama bunyi atau tulisannya ( homofon = sama bunyi dan
homograf= sama tulisan ) yang mempunyai arti yang sama sekali tidak berhubungan.
Contoh :
Homograf : sama tulisannya
1. Sedan = tangis
dan
Sedan = mobil
Homofon : sama bunyi
2. Buku = kitab
dan
Buku = bagian di antara dua ruas
3. Rapat = pertemuah
dan
Rapat = tidak ada jarak
Kata sinonim terkadang tidak dapat saling menggantikan. Karena kata-kata yang
bersinonim harus dibedakan penggunaannya dalam kalimat.
Contoh :
1. Terminnal, perhentian, pangkalan
2. Strategi, teknik, taktik
3. Kecil, mikro, minor