You are on page 1of 7

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

PENGUKURAN TEKANAN DARAH

A. Pengertian

Seseorang dikatakan menderita hipertensi atau tekanan darah tinggi,

itu berarti bahwa tekanan arteri rata-ratanya lebih tingi dari pada batas atas

nilai yang di anggap normal. Tekanan arteri rata-rata yang lebih tinggi dari

110 mmHg (normal sekitar 90 mmHg) dianggap hipertensi. (nilai tekanan

rata-rata ini terjadi bila tekanan darah diastolik lebih besar dari 90 mmHg dan

tekanan sistoliknya lebih besar dari kira-kira 135 mmHg) pada hipertensi

berat, tekanan arteri rata-rata dapat meningkat menjadi 150 hingga 170

mmHg dan tekanan sistoliknya kadang-kadang sampai setinggi 250

mmHg(Guyton,2007)

Tekanan darah adalah tekanan yang dihasilkan oleh tekanan pada

ventrikel kiri yang diukur dengan alat ukur (sphygmomanometer) kemudian

memunculkan hasil dalam bentuk angka. Tekanan darah selalu lebih tinggi

ketika jantung sedang memompa daripada ketika sedang mengendur (relax).

Melakukan pengukuran tekanan darah (hasil dari curah jantung dan

tahanan pembuluh perifer) dengan sphygmomanometer (Kusyati., dkk, 2005).

B. Tujuan

Sebagai pedoman dalam menentukan pengukuran tekanan darah yang

benar pada penderita hipertensi di Desa Leyangan Kecamatan Ungaran Timur

Kabupaten Semarang.
C. Alat dan Bahan

1. Sphygmomanometer

2. Stetoskop

3. Alat tulis.

4. Lembar observasi dan cheklist pemberian terapi dan pengukuran tekanan

darah.

D. Prosedur

Prosedur pelaksanaan pengukuran tekanan darah menggunakan

sphygmomanometer menurut brunner & suddarth (2005), yaitu:

1. Menyiapkan peralatan dan bahan serta memastikan alat-alat tersebut

dalam keadaan baik.

2. Menjelaskan tindakan yang akan dilakukan beserta tujuannya.

3. Mengatur posisi klien: duduk atau berbaring dengan nyaman, lengan

disokong setinggi jantung, dan telapak tangan menghadap keatas.

4. Gulung lengan baju yang menutupi bagian atas lengan.

5. Mempalpasi arteri brakhialis dan menempatkan manset 2-3 cm diatas

denyut arteri brakhialis atau 1-2 cm diatas siku.

6. Membalutkan manset dengan kencang dan lembut pada lengan 2-3 cm

diatas denyut arteri brakhialis atau 1-2 cm diatas siku dan di kembangkan

dengan pompa
7. Tekanan dalam manset di naikkan sampai denyut radial atau brakial

menghilang

8. Manset di kembangkan lagi sebesar 20-30 mmHg di atas titik hilangnya

denyutan radial

9. Kemudian manset di kempiskan perlahan kemudian di lakukan

pembacaan secara auskultasi maupun palpasi

10. Pada akhir pengukuran, akan tertera hasil, yaitu tekanan sistolik dan

diastolik, serta denyut nadi.

11. Jika prosedur diulang, tunggu sampai 30 detik.

12. Membuka manset dan melipat serta menyimpan dengan baik.

13. Menutup lengan atas dan membantu klien untuk posisi yang diinginkan.

14. Menginformasikan hasil pengukuran tekanan darah kepada klien.

15. Mendokumentasikan hasil pengukuran tekanan darah pada lembar

observasi.

E. Jadwal Pelaksanaan

Pengukuran tekanan darah dilakukan sebelum dan sesudah pemberian

pijat reflaksi kaki pada kelompok intervensi dan pada kelompok kontrol, akan

tetapi tidak di lakukan perlakuan pada kelompok kontrol


STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

PEMBERIAN PIJAT REFLEKSI KAKI

A. Pengertian

Pijat refleksi adalah teknik pemijatan di titik area refleks tangan dan

kaki untuk menstimulus kekuatan penyembuhan pada tubuh. Pijat refleksi

sehat lewat pijatan jari berperan memijat tangan dan kaki agar menunjang

kesehatan anda dan mengurangi ketegangan (Barbara & kevin K, 2012).

Refleksiologi adalah terapi alternatif yang popular yang mendorong

relaksasi, melancarkan sirkulasi darah, mengurangi rasa sakit, menenangkan

kaki lelah dan mendorong penyembuhan secara keseluruhan (Trionggo,

2013).

B. Tujuan

Pijat refleksi kaki bertujuan untuk menurunkan tekanan darah pada

penderita hipertensi di desa leyangan Kecamatan Ungaran Timur Kabupaten

Semarang.

C. Alat dan Bahan

Umumnya pemijatan kebanyakan dilakukan menggunakan jari-jari

tangan dan telapak tangan. Namun, pemijatan juga bisa dilakukan

menggunakan alat bantu yang tumpul agar aman bagi organ tubuh. Alat bantu

tersebut bisa berupa kayu, plastic maupun logam. Misalnya tongkat pijat, stik,

tongkat yang dilengkapi koin sebagai alat kerokan dan alat lainnya.
D. Prosedur

a) Cuci tangan
b) Tentukan reflek yang akan di pijat
c) Bersihkan area yang akan di pijat
d) Lakukan pemijatan pada pergelangan kaki sebelum mel;akukan pemijatan
pada zona yang akan di pijat
e) Berikan tambahan pijatan pada tangan yaitu pada titik yang sudah di
tentukan
f) Lakukan pemijatan pada titik yang telah di tentukan (solar fleksus)
g) Setiap zona di pijat sekitar 5 menit
h) Bersihkan area pijat
i) Untuk mendapatkan hasil yang lebih optimal pemijatan di lakukan selama
30 menit/hari

E. Jadwal Pelaksanaan

Pemberian pijat refleksi kaki dilakukan selama proses penelitian.

Kegiatan piajat refleksi kaki dilaksanakan pada bulan Juli 2013 selama 5 hari

di Desa Leyangan Kecamatan Ungaran Timur Kabupaten Semarang.


LEMBAR OBSERVASI DAN TABEL CHEKLIST

PEMBERIAN AIR TEKHNIK GENGGAM JARI

DAN HASIL PENGUKURAN TEKANAN DARAH

No. Responden :
Nama Inisial :
Usia :
Jenis Kelamin :
Pekerjaan :
Tanggal Pengukuran :

Pemberian Tekhnik Genggam Jari


Waktu
1. 2. 3. 4. 5.
Pagi
Sore
Tekanan Darah Pretest dan Posttest
Pagi
Kelompok Sistolik/Diastolik
Intervensi Sore
Sistolik/Diastolik
Observer

Petunjuk Pengisian Pemberian Air Rebusan Daun Murbei:


1. Berilah tanda check (1) pada kolom yang telah disediakan jika diberikan
Tekhnik Genggam Jari.
2. Berilah tanda negatif (0) pada kolom yang telah disediakan jika tidak
diberikan Tekhnik Genggam Jari.
3. Isilah nilai Sistolik dan Diastolik sesuai hasil pengukuran tekanan darah
yang dilakukan.
LEMBAR OBSERVASI DAN TABEL CHEKLIST
PEMBERIAN PIJAT REFLEKSI KAKI
PENGUKURAN TEKANAN DARAH

No. Responden :
Nama Inisial :
Usia :
Jenis Kelamin :
Pekerjaan :
Tanggal Pengukuran :

Pemberian Pijat
Waktu
Refleksi
1.
Sore
Tekanan Darah Pretest dan Posttest

Kelompok Sore
Intervensi Sistolik/Diastolik
dan
Kontrol
Observer

Petunjuk Pengisian:
1. Berilah tanda check (1) pada kolom yang telah disediakan jika diberikan
Pijat Refleksi Kaki.
2. Berilah tanda negatif (0) pada kolom yang telah disediakan jika tidak
diberikan Pijat Refleksi Kaki.
3. Isilah nilai Sistolik dan Diastolik sesuai hasil pengukuran tekanan darah
yang dilakukan.

You might also like