You are on page 1of 15

LAPORAN HASIL PENGAMATAN

KEGIATAN KEDOKTERAN KERJA


PEDAGANG SATE DENGAN ISPA

Oleh :

Mustika Dinna Wikantari

2013730156

Pembimbing :

dr. Dihartawan

KEPANITERAAN KLINIK STASE IKAKOM II


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
TAHUN 2019

1
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah tuhan semesta alam yang telah memberikan nikmat
kepada umatnya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan pengamatan
kedokteran kerja. Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi
Muhammad SAW yang telah membawa umatnya dari jaman jahiliyah menuju jaman
islamiyah. Laporan pengamatan ini penulis buat untuk memenuhi tugas kepaniteraan
klinik Stase Ilmu Kedokteran Komunitas tahap 2 di Puskesmas Serpong 1.
Diharapkan laporan pengamatan ini bisa menambah wawasan dan pengetahuan.

Ucapan terimakasih kepada :

1. dr. Farsida, MPH sebagai pembimbing


2. Ibu Rayan sebagai Kepala Puskesmas Serpong 1
3. Seluruh staff Puskesmas Serpong 1
4. Kedua orangtua yang senantiasa mendo’akan anaknya
5. Teman-teman yang senantiasa saling mendukung dan bekerjasama dalam
menyelesaikan laporan ini

Segala tegur sapa dan kritik yang diberikan akan penulis sambut dengan
kelapangan hati guna perbaikan pada masa yang akan datang. Akhir kata, penulis
berharap laporan pengamatan ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca.

Tangerang Selatan, Januari 2019

Penulis

DAFTAR ISI

2
KATA PENGANTAR ................................................................................................. i

DAFTAR ISI............................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................ 1

BAB II PEMBAHASAN (LAPORAN KASUS) .................................................... 3

BAB III PENUTUP .................................................................................................. 10

Simpulan dan Saran ..................................................................................... 10

LAMPIRAN............................................................................................................. 11

3
BAB I
PENDAHULUAN

Keselamatan dan kesehatan kerja atau K3 merupakan hal yang tidak


terpisahkan dalam sistem ketenagakerjaan dan sumber daya manusia. Keselamatan
dan kesehatan kerja tidak saja sangat penting dalam meningkatkan jaminan sosial dan
kesejahteraan para pekerjanya akan tetapi jauh dari itu keselamatan dan kesehatan
kerja berdampak positif atas keberlanjutan produktivitas kerjanya.

Salah satu hal yang harus diperhatikan adalah Keselamatan dan kesehatan
kerja (K3) yang merupakan instrumen yang digunakan untuk memproteksi pekerja,
perusahaan, lingkungan hidup, dan masyarakat sekitar dari bahaya akibat kecelakaan
kerja. Karena perlindungan tersebut merupakan hak asasi yang wajib dipenuhi oleh
perusahaan kepada karyawannya. K3 tersebut dibuat untuk mendatangkan manfaat,
yaitu mengurangi,mencegah dan menghilangkan adanya penyakit akibat kerja.

K3 dapat melakukan pencegahan dan pemberantasan penyakit akibat kerja,


misalnya kebisingan, pencahayaan (sinar), getran, kelembaban udara, dan hal-hal lain
yang menyebabkan kerusakan pada pendengaran, gangguan pernapasan,

Kerusakan paru-paru, kebutaan, kerusakan jaringan tubuh akibat sinar UV,


percikan benda panas ,dan lain-lain. K3 dalam konteks kerja berkaitan dengan waktu
dan shift dalam bekerja, waktu rekreasi dan libur dan waktu pergantian dalam shift
bekerja.

PENJUAL SATE
Dalam melakukan suatu pekerjaan tentu saja harus memperhatikan
keselamatan dan kesehatan kerja. Keselamatan dan kesehatan kerja sebagai penjual
sate memang merupakan salah satu aspek penting di lingkungan kerja. Setiap orang
yang bekerja sebagai penjual sate seharusnya memahami pentingnya keselamatan dan
kesehatan kerja.

4
Penjual sate merupakan suatu profesi yang mungkin sebagian orang
menafsirkan kegiatan tersebut merupakan hal biasa tanpa ada bahaya didalamnya.
Sebagai penjual sate pada malam hari membuat penjual sate ini harus menjaga
kesehatan kerja dan keselamatan kerja lebih optimal, dilihat dari banyak nya
pelanggan juga dan pekerjaan nya yang dilakukan setiap hari pada malam hari tanpa
hari libur. Namun dilihat dari kerja dan cara kerjanya banyak sekali faktor resiko
terjadinya penyakit akibat kerja sebagai contohnya : pembakaran sate yang
menimbulkan asap, cara mengipas sate yang masih menggunakan tangan dan
dilakukan berjam-jam, cara membakar sate dan melayani pelanggan yang tidak
argonomis. Semua kegiatan tersebut hampir dilakukan setiap harinya yang mana
lama-kelamaan akan timbul keluhan-keluhan yang mengakibatkan penyakit akibat
kerja.
Berdasarkan landasan diatas maka timbul pemikiran dan keinginan untuk
mensurvei kesehatan dan keselamatan kerja pada sektor usaha informal yaitu usaha
penjahitan. Selain itu survai ini juga merupakan salah satu kewajiban untuk
memenuhi tugas mata kuliah K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja).

A. Tujuan
Pengamatan ini dilakukan untuk Mengidentifikasi perilaku penggunaan alat
pelindung diri (APD) serta memahami penyakit akibat kerja pada Penjual Sate di
Cempaka Putih.

B. Manfaat
Dapat mengetahui dan memahami penyakit akibat kerja pada Penjual Sate serta
mampu menentukan alat pelindung diri yang diperlukan.

5
BAB II
PEMBAHASAN

Jenis Pengamatan : Kunjungan


Cara Pengamatan : Wawancara dan laporan

Hasil Wawancara Bersama Penjual Sate


Tanggal pengamatan : Desember 2018
Pukul : 19:00-20:00 WIB
Jenis pekerjaan : Penjual Sate
I. Identitas
 Nama : bpk. Muhammad Muhaimin
 Umur : 39 ahun
 Alamat : Lekong Gudang, Tangerang Selatan
 Jenis Kelamin : laki-laki
 Kedudukan dalam keluarga : Kepala Keluarga
 Pekerjaan : Penjual Sate sejak th. 1990 s/d sekarang
 Status perkawinan : Menikah dengan 1 istri dan 3 anak
 Pendidikan : Sekolah Menengah Atas

1. Anamnesis
a. Keluhan Utama
Sesak napas sejak 1 minggu

b. Riwayat Penyakit Sekarang


Sesak napas disertai dengan batuk berdahak berwarna
putih. Keluhan tersebut dirasakan hilang timbul terutama jika
pasien beraktivitas lama, seperti saat sedang bekerja, karena
saat bekerja pasien sering sekali terpapar asap, debu dan polusi.
keluhan seperti ini sudah dirasakan pasien sejak ± 1 bulan
terakhir, namun biasanya membaik jika pasien tidak berdagang.
Pasien bekerja menghabiskan waktu 3 jam dan terpapar

6
langsung dengan asap bakaran sate, dan debu karena pasien
berdagang dipinggir jalan. Jika sudah mulai batuk dan sesak
biasanya pasien langsung meminum OBH yang didapatkan dari
puskesmas dan keluhan batuk pun berkurang, Riwayat penyakit
paru dan asma dalam keluarga disangkal.

c. Riwayat Penyakit Dahulu


Pasien sudah pernah mengalami keluhan seperti ini
sebelumnya.

d. Riwayat Penyakit Dalam Keluarga


Tidak ada keluarga yang mengalami keluhan yang
serupa. Riwayat darah tinggi dan kencing manis pada keluarga
disangkal.

e. Riwayat Alergi
Alergi obat, debu, makanan, cuaca, disangkal.

f. Riwayat Psikososial
Pasien bekerja sebagai penjual sate. Pasien berjualan
setiap harinya pada malam hari, dan sering sekali terpapar oleh
asap pembakaran sate, debu dan polusi jalanan. Pasien bekerja
sejak malah hingga dini hari. Pasien mengaku semua kegiatan
dilakukan pasien sendiri. Pasien tidak mengkonsumsi alkohol
ataupun rokok. Pasien minum kopi 1-2 kali sehari dan banyak
minum air putih

g. Riwayat Pengobatan
Pasien mengaku sudah pernah berobat untuk keluhan
tersebut tapi tidak ada perbaikan dan sedang tidak dalam
pengobatan jangka panjang.

7
Riwayat Pekerjaan
 Jenis pekerjaan
Jenis pekerjaan Alat yang digunakan Tempat kerta Lama kerja

Penjual Sate Kipas sate, pembakar Di pinggir jalan di 8 jam sehari


sate, pisau. cempaka putih (19.00-02:00
tengah WIB)

 Uraian tugas pekerjaan :


04:30-13:00 : Membeli bahan dagangan dan mempersiapkan dagangan.
12.00 – 15:00 : Istirahat dan Makan.
15.00 – 19.00 : Berangkat ke tempat jualan.
19.00 – 02:00 : Menjual Sate. (kadang jualan sampai subuh kalau di sekitar
tempat jualan sedang ramai)
 Bahaya potensial
Bahaya Potensial
Fisik Ganggu Kimia Gangguan Biologis Gangguan Ergonomis Gangguan Psikososial Gangguan accident
Kegiatan an Kesehatan Kesehatan Kesehatan Kesehatan
Kesehat
an
Pergi - - - - Bakteri, infeksi - - - - -

ketempat virus

kerja
Memotong Terkena Tetanus - - - - Berdiri lama Myalgia - - Luka

daging dan pisau lama terkena

menusuk dan tusukan


tusukan sate
daging
sate
Membakar -Terkena -Luka Asap Sesak , - - Mengipas CTS - -

sate dan arang bakar pemb batuk sate (Carpal

mengipas - Mata - akara menggunaka Tunnel


terkena Konjun n tangan, Syndrome
sate n sate
asap gtivitis gerakan )
meng
selama berulang-
gunak
berjam- ulang pada
jam an pergelangan
arang tangan.

8
 Alat pelindung diri yang digunakan : tidak ada.

 Gangguan kesehatan yang mungkin timbul : Gangguan Musculoscletal (Nyeri


sendi) (Carpal tunnel Syndrome), Gangguan Neuropsikiatri (Stres), Tetanus
(tertusuk tusuk sate, tergores gunting, dll), Gangguan Respirasi (Asma
Bronchial), Gangguan Mata (mata perih karena terpapar asap berjam-jam)

 Risiko kecelakaan kerja : Tertusuk Tusuk Sate, Luka Bakar.

Pemeriksaan Fisik

Keadaan Umum dan Tanda Vital

Keadaan Umum : Baik

Kesadaran : Compos Mentis

Tanda Vital TD : 150/80mmHG HR : 86x/m

RR : 23x/m T : 36.6 oC

Keadaan Gizi BB : 75 kg TB : 165 cm

BMI : 27,7 Interpretasi : Obese 1

Status Generalis

Mata : CA (-/-), SI (-/-) R. Cahaya (+/+) Visus Baik

Hidung : Pendarahan (-), Sekret (+) Massa (-)

Telinga : Sekret (-/-) Serumen (-/-)

Mulut : Faring Hiperemis (-) Karies Dentis (-) Tonsil T1 – T1

Leher : Pembesaran Tiroid / KGB (-) JVP : Normal

Thorax : Simetris kanan dan kiri

9
Pulmo : Retraksi Dinding Dada (+/+) Vocal Fremitus sama
kanan dan kiri, Batas paru jantung normal, Vesikuler (+/+) Wheezing (-/-)
Ronkhi (-/-)

Cor : Ictus Cordis Tidak Terlihat, Ictus Cordis Teraba, BJ I


dan II Regular, Gallop (-) Murmur (-)

Abdomen : Nampak cembung, distensi (-) Bising Usus (+) Timpani


(+) Nyeri Tekan (-) CVA (-/-)

Ekstremitas : Atas : Akral Hangat (+/+) CRT < 2’ (+/+)

Bawah : Akral Hangat (+/+) CRT < 2’ (+/+)

Status Lokalis :

 Pemeriksaan Motorik
Kekuatan otot :5 5
5 5

Tonus : Baik

Atrofi : Tidak Ada

 Pemeriksaan Sensorik : Normal

 Refleks Fisiologis
Refleks biseps : ++/++
Refleks triceps : ++/++
Refleks patella : ++/++
Refleks achilles : ++/++

 Refleks Patologis
Babinski : -/-
Chaddock : -/-
Oppenheim : -/-
Gordon : -/-

10
Schaefer : -/-
Hoffman Trommer : -/-

 Reflex meningens
Brudzinsky 1 : -
Brudzinsky II : -
Lasegue : -/+
Kernig : -/-
Kaku kuduk : -

A. ANALISIS HUBUNGAN PEKERJAAN DENGAN PENYAKIT YANG


DIDERITA
1. Pemeriksaan ruang / tempat kerja
Tempat kerja pasien cukup berisiko menyebabkan penyakit akibat
kerja. Pasien bekerja sebagai pedagang sate yang setiap harinya
terpapar oleh asap pembakaran sate dan tempat pasien bekerja di
pinggir jalan sehingga dapat terpapar debu, serta polusi.
2. Pembuktiaan hubungan penyakit dengan pekerjaan.
Pasien mengaku keluhan dirasakan ± 1 bulan terakhir namun hilang
timbul dan tidak dirasakan jika pasien sedang tidak bekerja. Jadi
pekerjaannya terbukti membuat keluhan menjadi lebih berat.
3. Pembuktian tidak ada hubungan penyakit dengan penyebab luar
pekerjaan
Pasien tidak memiliki pekerjaan lain.

B. MENEGAKKAN DIAGNOSIS PENYAKIT AKIBAT KERJA


1. Diagnosis Kerja

Upper respiratory inflammation


Diagnosis Differensial
 Bronkhitis
 Tb paru
 Pneumoni

11
2. Diagnosa Okupasi : ICD-10 : J68.2 penyakit paru-paru akibat
menghirup bahan kimia, gas, asap, dan uap peradangan pernafasan et
causa menghirup bahan kimia, gas, asap, dan uap.
3. Katergori Kesehatan
“Kesehatan baik cukup baik dengan kelaianan yang dapat dipulihkan”

C. PROGNOSIS
- Ad Vitam : Dubia Ad Bonam (menyangkut kehidupan)
- Ad Sanasionam : Bonam (menyangkut kesembuhan)
- Ad Fungsionam : Bonam (menyangkut fungsional)
Prognosa Okupasi : Dubia Ad Bonam

D. PERMASALAHAN PASIEN DAN RENCANA PENATALAKSANAAN

Jenis Permasalahan Rencana Tindakan Target Waktu dan Keterangan


Evaluasi

ISPA Kuratif: 1 minggu gejala Penyakit dapat


sudah hilang, gejala dipulihkan
Ambroxol,
sembuh atau apabila ada
Preventif: berkurang monitor &
pemeriksaan
Menggunakan masker saat
lingkungan
berdagang
kerja :
Promotif:  Evaluasi
pajanan saat
Penyuluhan dan edukasi
kerja (8 jam
tentang ISPA serta faktor-
kerja) , pada
faktor yang menyebabkan
pasien ini
ISPA.
karena tidak
ada shift
kerja maka
yang di
evaluasi

12
adalah lama
pajanan saat
bekerja dan
lama profesi
sebagai
penjual sate.

13
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Berdasarkan pengamatan yang kami lakukan terhadap penjahit konveksi di


kawasan cempaka putih,kesadaran untuk menggunakan Alat Pelindung Diri masih
sangat rendah ,malah bisa dikatakan nihil.Hal ini dikarenakan kurang nya kesadaran
pedagang sate dan pola pikir yang beranggapan bahwa berdagang sate tidak ada
resiko kecelakaan kerja. Dengan adanya pengamatan ini kami berharap akan adanya
perubahan terhadap perilaku dan pemikiran dari pedagang sate terhadap penting nya
pengunaan APD seperti masker. Serta kita Sebagai dokter komunitas kita daharapkan
dapat memberikan tindakan promotif dan preventif.

3.2. Saran

Alat Pelindung Diri seperti masker, jaket dan sarung tangan di usahan untuk selalu
digunakan dalam melakukan pada saat proses membakar sate , walau terlihat atau
dirasakan hanya sebuah pekerjaan mudah dan ringan sehingga timbul peyakit akibat
kerja. Perlu rasa tanggung jawab dan kedisiplinan pekerja/individu dalam
mengendalikan kecelakaan saat bekerja dan dampak potensial buruk dimasa
mendatang.

14
3.3. Lampiran Foto/Kegiatan

15

You might also like