Professional Documents
Culture Documents
Oleh :
2013730156
Pembimbing :
dr. Dihartawan
1
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah tuhan semesta alam yang telah memberikan nikmat
kepada umatnya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan pengamatan
kedokteran kerja. Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi
Muhammad SAW yang telah membawa umatnya dari jaman jahiliyah menuju jaman
islamiyah. Laporan pengamatan ini penulis buat untuk memenuhi tugas kepaniteraan
klinik Stase Ilmu Kedokteran Komunitas tahap 2 di Puskesmas Serpong 1.
Diharapkan laporan pengamatan ini bisa menambah wawasan dan pengetahuan.
Segala tegur sapa dan kritik yang diberikan akan penulis sambut dengan
kelapangan hati guna perbaikan pada masa yang akan datang. Akhir kata, penulis
berharap laporan pengamatan ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca.
Penulis
DAFTAR ISI
2
KATA PENGANTAR ................................................................................................. i
DAFTAR ISI............................................................................................................... ii
LAMPIRAN............................................................................................................. 11
3
BAB I
PENDAHULUAN
Salah satu hal yang harus diperhatikan adalah Keselamatan dan kesehatan
kerja (K3) yang merupakan instrumen yang digunakan untuk memproteksi pekerja,
perusahaan, lingkungan hidup, dan masyarakat sekitar dari bahaya akibat kecelakaan
kerja. Karena perlindungan tersebut merupakan hak asasi yang wajib dipenuhi oleh
perusahaan kepada karyawannya. K3 tersebut dibuat untuk mendatangkan manfaat,
yaitu mengurangi,mencegah dan menghilangkan adanya penyakit akibat kerja.
PENJUAL SATE
Dalam melakukan suatu pekerjaan tentu saja harus memperhatikan
keselamatan dan kesehatan kerja. Keselamatan dan kesehatan kerja sebagai penjual
sate memang merupakan salah satu aspek penting di lingkungan kerja. Setiap orang
yang bekerja sebagai penjual sate seharusnya memahami pentingnya keselamatan dan
kesehatan kerja.
4
Penjual sate merupakan suatu profesi yang mungkin sebagian orang
menafsirkan kegiatan tersebut merupakan hal biasa tanpa ada bahaya didalamnya.
Sebagai penjual sate pada malam hari membuat penjual sate ini harus menjaga
kesehatan kerja dan keselamatan kerja lebih optimal, dilihat dari banyak nya
pelanggan juga dan pekerjaan nya yang dilakukan setiap hari pada malam hari tanpa
hari libur. Namun dilihat dari kerja dan cara kerjanya banyak sekali faktor resiko
terjadinya penyakit akibat kerja sebagai contohnya : pembakaran sate yang
menimbulkan asap, cara mengipas sate yang masih menggunakan tangan dan
dilakukan berjam-jam, cara membakar sate dan melayani pelanggan yang tidak
argonomis. Semua kegiatan tersebut hampir dilakukan setiap harinya yang mana
lama-kelamaan akan timbul keluhan-keluhan yang mengakibatkan penyakit akibat
kerja.
Berdasarkan landasan diatas maka timbul pemikiran dan keinginan untuk
mensurvei kesehatan dan keselamatan kerja pada sektor usaha informal yaitu usaha
penjahitan. Selain itu survai ini juga merupakan salah satu kewajiban untuk
memenuhi tugas mata kuliah K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja).
A. Tujuan
Pengamatan ini dilakukan untuk Mengidentifikasi perilaku penggunaan alat
pelindung diri (APD) serta memahami penyakit akibat kerja pada Penjual Sate di
Cempaka Putih.
B. Manfaat
Dapat mengetahui dan memahami penyakit akibat kerja pada Penjual Sate serta
mampu menentukan alat pelindung diri yang diperlukan.
5
BAB II
PEMBAHASAN
1. Anamnesis
a. Keluhan Utama
Sesak napas sejak 1 minggu
6
langsung dengan asap bakaran sate, dan debu karena pasien
berdagang dipinggir jalan. Jika sudah mulai batuk dan sesak
biasanya pasien langsung meminum OBH yang didapatkan dari
puskesmas dan keluhan batuk pun berkurang, Riwayat penyakit
paru dan asma dalam keluarga disangkal.
e. Riwayat Alergi
Alergi obat, debu, makanan, cuaca, disangkal.
f. Riwayat Psikososial
Pasien bekerja sebagai penjual sate. Pasien berjualan
setiap harinya pada malam hari, dan sering sekali terpapar oleh
asap pembakaran sate, debu dan polusi jalanan. Pasien bekerja
sejak malah hingga dini hari. Pasien mengaku semua kegiatan
dilakukan pasien sendiri. Pasien tidak mengkonsumsi alkohol
ataupun rokok. Pasien minum kopi 1-2 kali sehari dan banyak
minum air putih
g. Riwayat Pengobatan
Pasien mengaku sudah pernah berobat untuk keluhan
tersebut tapi tidak ada perbaikan dan sedang tidak dalam
pengobatan jangka panjang.
7
Riwayat Pekerjaan
Jenis pekerjaan
Jenis pekerjaan Alat yang digunakan Tempat kerta Lama kerja
ketempat virus
kerja
Memotong Terkena Tetanus - - - - Berdiri lama Myalgia - - Luka
8
Alat pelindung diri yang digunakan : tidak ada.
Pemeriksaan Fisik
RR : 23x/m T : 36.6 oC
Status Generalis
9
Pulmo : Retraksi Dinding Dada (+/+) Vocal Fremitus sama
kanan dan kiri, Batas paru jantung normal, Vesikuler (+/+) Wheezing (-/-)
Ronkhi (-/-)
Status Lokalis :
Pemeriksaan Motorik
Kekuatan otot :5 5
5 5
Tonus : Baik
Refleks Fisiologis
Refleks biseps : ++/++
Refleks triceps : ++/++
Refleks patella : ++/++
Refleks achilles : ++/++
Refleks Patologis
Babinski : -/-
Chaddock : -/-
Oppenheim : -/-
Gordon : -/-
10
Schaefer : -/-
Hoffman Trommer : -/-
Reflex meningens
Brudzinsky 1 : -
Brudzinsky II : -
Lasegue : -/+
Kernig : -/-
Kaku kuduk : -
11
2. Diagnosa Okupasi : ICD-10 : J68.2 penyakit paru-paru akibat
menghirup bahan kimia, gas, asap, dan uap peradangan pernafasan et
causa menghirup bahan kimia, gas, asap, dan uap.
3. Katergori Kesehatan
“Kesehatan baik cukup baik dengan kelaianan yang dapat dipulihkan”
C. PROGNOSIS
- Ad Vitam : Dubia Ad Bonam (menyangkut kehidupan)
- Ad Sanasionam : Bonam (menyangkut kesembuhan)
- Ad Fungsionam : Bonam (menyangkut fungsional)
Prognosa Okupasi : Dubia Ad Bonam
12
adalah lama
pajanan saat
bekerja dan
lama profesi
sebagai
penjual sate.
13
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
3.2. Saran
Alat Pelindung Diri seperti masker, jaket dan sarung tangan di usahan untuk selalu
digunakan dalam melakukan pada saat proses membakar sate , walau terlihat atau
dirasakan hanya sebuah pekerjaan mudah dan ringan sehingga timbul peyakit akibat
kerja. Perlu rasa tanggung jawab dan kedisiplinan pekerja/individu dalam
mengendalikan kecelakaan saat bekerja dan dampak potensial buruk dimasa
mendatang.
14
3.3. Lampiran Foto/Kegiatan
15