Professional Documents
Culture Documents
Laporan kasus klinik di Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat mulai tanggal 12
November sampai dengan 07 Desemberr 2018 dengan judul kasus”
Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Gangguan Respirasi With Retensi Sputum
And Chest Pain Et Causa Asma bronhial Di Balai Besar Kesehatan Paru
Masyarakat” telah disetujui oleh Pembimbing Lahan (Clinical Instructure) dan
Preceptor (Dosen).
1
KATA PENGANTAR
AssalamualaikumWarahmatullahiWabarakatuh,
Puji syukur kami panjatkan kehadirat ALLAH SWT, atas berkat rahmat dan
“Gangguan Respirasi with Retensi Sputum and Chest Pain Et Causa Asma Bronhial
Di Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat (Bbkpm) Makassar ”. Laporan ini kami
Tidak lupa pula kami mengucapkan terima kasih kepada Pembimbing Klinik,
Laporan klinik ini jauh dari kata sempurna, olehnya itu kami membutuhkan kritik
dan saran yang membangun, sehingga dapat dijadikan bahan pembelajaran dalam
Penulis
2
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan……………………………......…………………………………...1
Kata Pengantar…….....…………………………………………………………………2
Daftar Isi..........................................................................................................................3
Bab I Pendahuluan..........................................................................................................4
Bab IV penutup
A. Kesimpulan .................................................................................................51
B. Saran dan kritik.............................................................................................51
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Asma merupakan penyakit saluran nafas kronis yang dapat bersifat ringan, akan
metode terapi yang dapat diaplikasikan pada kondisi asma bronkial antara lain
sputum yang berlebihan pada paru-paru (Soemarno, dkk, 2013). Berdasarkan latar
belakang diatas, penulis ingin mengulas mengenai penyakit asma dan bagaimana
dialami penderita
Menurut WHO (World Health Organization) tahun 2011, kasus asma sebanyak
235 juta orang. Di negara berkembang angka kematian akibat asma bronkial
mencapai lebih dari 8% (WHO, 2011). National Center for Health Statistics
merupakan salah satu negara berkembang, angka asma yang terdapat masih cukup
4
tinggi. Berdasarkan data hasil Rikesdas 2010 prevalensi asma di Indonesia adalah
2,5% meningkat menjadi 4,5% ditahun 2013. Hal ini menunjukan bahwa angka
prevalensi asma tertinggi adalah provinsi Sulawesi 31,4% (94 orang) dan tercatat
2018 prevalensi Asma yang ditemukan yaitu sebanyak 114 orang yang menderita
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Anatomi Fisiologi
1. Pengertian Respirasi
rangsangan dari konsentrasi CO2 dalam darah. Bila kita menahan napas dalam
waktu tertentu, maka dorongan untuk bernapas semakin besar. Ini terjadi
karena kadar CO2 dalam darah semakin meningkat dan akan memacu pusat
Ada dua cara pernafasan yang dilakukan manusia, yaitu pernafasan dada dan
pernafasan perut. Organ yang terlibat pada pernafasan dada adalah tulang
pernafasan perut yang terlibat adalah diafragma, otot perut, dan paru-paru.
a. Pernapasan dada
6
Respirasi / Pernapasan Dada Otot antar tulang rusuk luar berkontraksi atau
1) Inspirasi : Bila otot antar tulang rusuk berkontraksi, maka tulang rusuk
2) Ekspirasi : Bila otot antar tulang rusuk relaksasi, maka posisi tulang
dari paru-paru.
b. Pernapasan perut
paru-paru. Normalnya manusia butuh kurang lebih 300 liter oksigen perhari.
Dalam keadaan tubuh bekerja berat maka oksigen atau O2 yang diperlukan
pun menjadi berlipat-lipat kali dan bisa sampai 10 hingga 15 kali lipat.
yang banyaknya akan disesuaikan dengan besar kecil tekanan udara. Pada
pembuluh darah arteri, tekanan oksigen dapat mencapat 100 mmHg dengan
7
milimeter air raksa dengan 12 cc oksigen. Oksigen yang kita hasilkan dalam
tubuh kurang lebih sebanyak 200 cc di mana setiap liter darah mampu
Ekspirasi bukan saja akibat otot-otot antar tulang rusuk dan diafragma
8
3. Organ Respirasi pada Manusia
Selain sebagai salah satu organ alat pernapasan manusia, hidung juga berfungsi
sebagai salah satu dari 5 indera. Hidung berfungsi sebagai alat untuk
menghirup udara, penyaring udara yang akan masuk ke paru-paru, dan sebagai
indera penciuman.
Dihangatkan
1) Disaring
2) Dan dilembabkan
9
columnar epitelium yang berfungsi menggerakkan partikel partikel halus
kearah faring sedangkan partikel yang besar akan disaring oleh bulu hidung,
sel goblet dan kelenjar serous yang berfungsi melembabkan udara yang
pangkal lidah)
b. Tekak (Faring)
Faring atau tekak merupakan tempat persimpangan antara jalan pernapasan dan
dan mulut sebelah depan ruas tulang leher. Hubungan faring dengan organ-
rongga mulut, tempat hubungan ini bernama istmus fausium, ke bawah terdapat
Laring merupakan suatu saluran yang dikelilingi oleh tulang rawan. Laring
berada diantara orofaring dan trakea, didepan lariofaring. Salah satu tulang
rawan pada laring disebut epiglotis. Epiglotis terletak di ujung bagian pangkal
laring. Laring diselaputi oleh membrane mukosa yang terdiri dari epitel
10
berlapis pipih yang cukup tebal sehingga kuat untuk menahan getaran-getaran
suara pada laring. Fungsi utama laring adalah menghasilkan suara dan juga
makanan, katup tersebut menutup pangkal tenggorok dan pada waktu bernapas
katu membuka. Pada pangkal tenggorok terdapat selaput suara yang akan
bergetar bila ada udara dari paru-paru, misalnya pada waktu kita bicara.
2) Selaput/pita suara
3) Epilotis
4) Glotis
11
c) dan kartilago cricoid. : satu-satunya cincin kartilago yang komplit
b) kartilago cuneiform
c) kartilago corniculate.
4. Tenggorokan (Trakea)
b. Lapisan tengah terdiri atas otot polos dan cincin tulang rawan. Trakea
tersusun atas 16–20 cincin tulang rawan yang berbentuk huruf C. Bagian
12
Selanjutnya, debu dan mikroorganisme tersebut didorong oleh gerakan silia
satu menuju paru-paru kanan dan yang satu menuju paru-paru kiri. Bronkus
yang ke arah kiri lebih panjang, sempit, dan mendatar daripada yang ke arah
kanan. Hal inilah yang mengakibatkan paru-paru kanan lebih mudah terserang
dinding trakea lebih tebal daripada dinding bronkus. Bronkus akan bercabang
6. Bronkiolus
Bronkiolus adalah anak cabang dari batang tenggorok yang terdapat dalam
yang menuju paru-paru kanan dan kiri tidak sama. Bronkiolus yang menuju
13
paru-paru kanan mempunyai 3 cabang, sedangkan bronkiolus yang menuju
Ciri khas bronkiolus adalah tidak adanya tulang rawan dan kelenjar pada
mukosanya, pada bagian awal dari cabang bronkiolus hanya memiliki sebaran
sel globet dan epitel. fungsi dari bronkiolus adalah sebagai media yang
7. Alveoli
b. Terdiri dari sekitar 700jt gelembung paru, bila di bentangkan sekitar 90m2
8. Alveolus
udara. Dinding aleolus sanat tipis setebal silapis sel, lembap dan berdekatan
luasnya daerah permukaan yang berperan penting dalam pertukaran gas. Pada
bagian alveolus inilah terjadi pertukaran gas-gas O2 dari udara bebas ke sel-sel
darah, sedangkan perukaran CO2 dari sel-sel tubuh ke udara bebas terjadi.
bola mungil yang diliputi oleh pembuluh-pembuluh darah. Epitel pipih yang
14
melapisi alveoli memudahkan darah di dalam kapiler-kapiler darah mengikat
Paru-paru terletak di dalam rongga dada. Rongga dada dan perut dibatasi oleh
siuatu sekat disebut diafragma. Paru-paru ada dua buah yaitu paru-paru kanan
dan paru-paru kiri. Paru-paru kanan terdiri atas tiga gelambir (lobus) yaitu
gelambir atas, gelambir tengah dan gelambir bawah. Sedangkan paru-paru kiri
terdiri atas dua gelambir yaitu gelambir atas dan gelambir bawah. Paru-paru
Udara yang keluar masuk paru-paru pada waktu melakukan pernapasan biasa
disebut udara pernapasan (udara tidal). Volume udara pernapasan pada orang
dewasa lebih kurang 500 nl. Setelah kita melakukan inspirasi biasa, kita masih
kurang 1500 ml. Setelah kita melakukan ekspirasi biasa, kita masih bisa
ekspirasi biasa disebut udara suplementer, volumenya lebih kurang 1500 ml.
ternyata dalam paru-paru masih ada udara disebut udara residu. Volume udara
residu lebih kurang 1500 ml. Jumlah volume udara pernapasan, udara
15
4. Kapasitas dan Volume Paru-paru
adalah mancatat volume udara yang bergerak ke dalam dan ke luar paru-paru
disebut spirometer. Sebuah alat spirometer terdiri dari sebuah silinder yang
berada dalam sebuah ruangan berisi air yang keseimbangannya dapat diatur
biasanya udara atau O2, suatu tabung yang menghubungkan mulut dengan
ruang udara. Karena nafas masuk dan ke luar ruang udara maka silinder
terangkat/naik dan turun, dan suatu grafik akan terlihat pada kertas yang
paru-paru maka udara dalam paru-paru telah dibagi menjadi 4 volume dan 4
kapasitas.
Volume paru-paru bagian kiri terdiri atas 4 volume yang berbeda dan
a. Volume tidal (tidal volume = TV) adalah volume udara pada waktu
volume ekstra udara yang masih dapat dihirup setelah inspirasi normal
16
sebagai volume udara tambahan terhadap volume volume tidal, dan
d. Volume residu (residual volume = RV) adalah volume udara yang masih
cadangan inspirasi (IRV). Ini adalah sejumlah udara (kira-kira 3500 ml)
yang berarti seseorang bernafas mulai dengan tingkat ekspirasi normal dan
Ini adalah sejumlah udara yang tinggal dalam paru-paru pada akhir
17
Ini adalah jumlah udara maksimum yang dapat dikeluarkan dari paru-paru
VT = 400 ml, VC = 4800 ml, IRV = 3100 ml, IC = 3600 ml, ERV = 1200
ml, RV = 1200 ml, FRC = 2000 ml, TLC = 6000 ml. Sapi betina (dalam
oksigen dari udara kedalam darah dan memungkinkan karbon dioksida terlepas
aliran darah.
18
c. Melindungi permukaan respirasi dari dehidrasi, perubahan temperatur,
komunikasi lainnya.
h. Keseimbangan cairan
angiotensin
19
Thorax adalah daerah pada tubuh manusia yang berada di antara leher dan perut
oleh thoracic inlet dan inferior oleh thoracic outlet, dengan batas luar thorax
adalah dinding thorax yang disusun oleh vertebra torakal, iga-iga, sternum,
otot, dan jaringan ikat. Sedangkan rongga thorax dibatasi oleh diagfragma
dengan rongga abdomen. Isi rongga torak adalah Rongga pleura kiri dan kanan
diantara paru kiri dan kanan dan merupakan daerah tempat organ-organ penting
thorax selain paru-paru yaitu (jantung, aorta, vena cavae dan lain-lain). Dalam
kali/menit.
Kerangka toraks merupakan komponen dari kerangka aksial. Ini terdiri dari
tulang rusuk dan tulang rusuk sternum.The thorax diberi nomor dalam urutan
menaik 1-12. 11 & 12 dikenal sebagai mengambang rusuk karena mereka tidak
memiliki titik lampiran anterior khususnya tulang rawan yang melekat pada
tulang dada, seperti 1-7 adalah, dan oleh karena itu disebut "mengambang".
20
Sedangkan tulang rusuk 8-10 yang disebut rusuk palsu seperti kartilago kosta
Dinding dada termasuk tulang belakang dada, tulang dada, tulang rusuk, dan
tulang rawan kosta. Sternum (tulang dada) terdiri dari tiga tulang menyatu:
manubrium, tubuh, dan proses xifoideus. Ada 12 pasang tulang rusuk. Semua
melampirkan, sebagai berikut: Tujuh pasang tulang rusuk sejati (tulang rusuk
disebut kartilago kosta. Tiga pasang rusuk palsu (rusuk vertebrochondral) tidak
kosta) ke tulang rusuk langsung di atas mereka. Dua pasang rusuk palsu
(floating rusuk atau tulang rusuk tulang belakang) tidak melampirkan apa-apa
21
Terdapat otot-otot yang menempel pada rangka dada yang berfungsi
iga.
Otot-otot pernapasan
a. Otot-otot Inspirasi
Inspirasi adalah proses aktif sehingga baik inspirasi biasa maupun inspirasi
22
b. Proses ekspirasi biasa merupakan proses yang pasif dan terjadi karena
daya elastis dari jaringan paru (recoil) dan tidak memerlukan aktifitas otot-
B. Patologoi
1. Definisi
Asma merupakan gangguan radang kronik saluran napas. Saluran napas yang
factor risiko tertentu, jalan napas menjadi tersumbat dan aliran udara terhambat
penyempitan ini bersifat sementara. Asma dapat terjadi pada siapa saja dan dapat
timbul disegala usia, tetapi umumnya asma lebih sering terjadi pada anak-anak usia
2. Etiologi
a. Faktor Predisposisi
b. Faktor Presipitasi
1) Alergen
23
a) Inhalan, yang masuk melalui saluran pernapasan. Contohnya: debu, bulu
obatan.
2) Perubahan cuaca
Cuaca lembab dan hawa pegunungan yang dingin sering mempengaruhi asma.
3) Stress
Stress/gangguan emosi dapat menjadi pencetus serangan asma. Stress juga bisa
4) Lingkungan kerja
Sebagian besar penderita asma akan mendapat serangan jika melakukan aktifitas
3. Patofisiologi
Asma ditandai dengan kontraksi spastik dari otot polos bronkus yang
bronkhioulus terhadap benda-benda asing di udara. Reaksi yang timbul pada asma tipe
alergi diduga terjadi dengan cara sebagai berikut : seorang yang alergi mempunyai
24
kecenderungan untuk membentuk sejumlah antibody IgE abnormal dalam jumlah
besar dan antibodi ini menyebabkan reaksi alergi bila reaksi dengan antigen
spesifikasinya.
Pada respon alergi di saluran nafas, antibodi IgE berikatan dengan alergen
berlebihan, maka dapat timbul spasme asmatik. Karena histamin juga merangsang
pembentukan mukkus dan meningkatkan permiabilitas kapiler, maka juga akan terjadi
Individu yang mengalami asma mungkin memiliki respon IgE yang sensitif
berlebihan terhadap sesuatu alergen atau sel-sel mast-nya terlalu mudah mengalami
udara.
4. Gejalah
Gejala awal :
a. Batuk
b. Dispnea
c. Mengi (whezzing)
e. Tachicardi
Gejala lain :
a. Takipnea
25
b. Gelisah
c. Diaphorosis
e. Fatigue ( kelelahan)
g. Serangan biasanya bermula dengan batuk dan rasa sesak dalam dada disertai
pernafasan lambat.
i. Sianosis sekunder
5. Klasifikasi
yaitu
terhadap alergi
b. Intrinsik (non alergik) : Ditandai dengan adanya reaksi non alergi yang
bereaksi terhadap pencetus yang tidak spesifik atau tidak diketahui, seperti
udara dingin atau bisa juga disebabkan oleh adanya infeksi saluran pernafasan
dan emosi.
26
c. Asma gabungan : Bentuk asma yang paling umum. Asma ini mempunyai
a. Pengukuran Spirometri
Pemeriksaan Spirometri dilakukan untuk melihat fungsi paru dari
komponen volume, kecepatan dan waktu yang berhubungan dengan
penyakit paru. Hal yang dapat mempengaruhi Volume paru dan
kecepatan aliran adalah usia, jenis kelamis, ras serta Tinggi badan. Berat
Badan tidak mempengaruhi nilai prediksi normal.
27
tidak tergantung bahasa bahkan dapat dgunakan pada anak-anak diatas
usia 5 tahun dan vas dapat digunakan disemua nyeri. Kekurangan vas
adalah memerlukan pengukuran yang teliti utuk memberikan penilaian .
1. MWD
a. Definisi
dengan frekuansi 2456 MHz dan 915 MHz dengan panjang gelombang 12,25
arus yang dipakai adalah arus rumah 50 HZ, penentrasi hanya 3 cm, efektif
pada otot.
b. Indikasi MWD yaitu selektif pemanasan otot (jaringan kolagen), spasme otot
(neuralgia neuritis)
28
homeostatik lokal yang akhirnya menimbulkan vasodilatasi. Perubahan panas
a) Definisi
nyeri. Mesin dihidupkan dan arus listrik disalurkan lewat elektroda. Perasaan
geli terasa dibawah kulit dan otot. Sinyal ini berfungsi menggangu sinyal
nyeri. Sinyal dari tens ini mempengaruhi syaraf-syaraf pada daerah yang
nyerinya berkurang.
b) Tujuan
c) Indikasi TENS
peradangan sendi
29
3. Postural drainage
a. Definisi
sehingga mukus akan berpindah dari segmen kecil ke segmen besar dengan
bantuan batuk.
b. Tujuan
Waktu yang terbaik untuk melakukan PD yaitu sekitar 1 jam sebelum sarapan
pagi dan sekitar 1 jam sebelum tidur pada malam hari selama 3-10 menit. Pada
penderita dengan produksi sputum yang banyak PD lebih efektif bila disertai
4. Tapotement
a) Definisi
b) Tujuan
30
Teknik dasar manipulasi tapotement merupakan teknik yang dilakukan
dengan tangan yang melibatkan pergelangan dan jari-jari yang rileks dan
5. Breathsing Exercise
a. Definisi
Webber, 1998).
(Smeltzer, 2008)
lebih baik dari nafas sebelumnya yaitu pe rnapasan cepat dan dangkal menjadi
pernafasan yang lebih lambat dan dalam Tujuan Pursed lips Breathingadalah
31
jebakan udara / air trapping. Latihan ini juga dapat membantu menginduksikan
pola nafas terutama frekuensi nafas menjadi lambat dan dalam (Yunus, 2005).
Latihan nafas dalam juga akan meningkatkan oksigenasi dan membantu sekret
atau mukus keluar dari jalan nafas sehingga dapat meningkatkan FEV1 (Speer,
2007)
Dengan Pursed lips Breathing akan terjadi peningkatan tekanan pada rongga
sehingga dapat mencegah air trapping dan kolaps saluran nafas kecil pada
waktu ekspirasi. Apabila terjadi peningkatan tekanan pada rongga mulut dan
2) meningkatkan ventilasi.
4) Mencegah atelektasis
8) Meningkatkan relaksasi.
nafas
32
6. Coughing exercise
a. Deifnisi
Coughing exercise taau batuk efektif merupakan suatu metode batuk dengan
benar, dimana pasien dapat menghemat energi sehingga tidak mudah lelah
dan dapat mengeluarkan dahak secara maksimal dari jalan napas dan area
paru.
b. Tujuan
a. Definisi
Mobilisasi sangkar toraks adalah suatu bentuk latihan aktive movement pada
trunk dan extremitas yang dilakukan dengan deep breathing yang bertujuan
2010).
33
kompleks dari anggota gerak atas selain itu antara sternum, torakal vertebra,
34
BAB III
PROSES FISIOTERAPI
Nama : Tn. S
Umur : 52 tahun
Pekerjaan : wiraswasta
Alamat : Jl.Bola 17 G
Agama : Islam
B. Anamnesis Khusus
menentu
35
d. Pada tanggal 21 november 2018 pasien dirujuk
C. PemeriksaanVital Sign
Berat Badan : 57 kg
SaO2 : 98 %
D. Inspeksi/Observasi
1. Inspeksi
a. Statis
2) Kifosis
3) Funnel ches
4) Sedikit Proktraks
36
b. Dinamnis
1) pasien tidak merasakan sesak pada saat perjalanan dari rumah ke balai
paru
E. Kemampuan Fungsional
1. Pasien pernah bekerja di sebuah kontraktor dengan aktivitas secara mandiri dan
2. Dalam lingkungan pasien pada saat bekerja banyak asap rokok,debu dan cuaca
batuk
4. Pasien sekarang bekerjas ebagai wiraswata. Pasien akan merasakan sesak dan
3 Sedang
5 Sesak berat
37
6 Sesak berat
10 Maksimal
Selisih
Titik Ukur Inspirasi Awal Ekspirasi
ins eks
c. Auskultasi
Kiri Kanan
Regio
ves Ronchi whes ves ronchi whes
Apical
Mild zon + +
Low zon
Posterior
38
Interpretasi :Bunyi whezeeng pada dada tengah kanan dan ronchi pada mild kanan
d. Pemeriksaan spirometri
1) M. Pectoralis Mayor
Hasil : Normal
2) M. Pectoralis Minor
minor dikatakan memendek apabila salah satu/ kedua bahu tidak dapat
menyentuh bed.
Hasil : Normal
3) M. Upper Trapezius
39
kepala pasien kearah lateral fleksi dengan memberikan caunter fleksi pada
Hasil : Normal
4) M. Sterno Cleidomastoideus
ada nyeri.
Hasil : Normal
Skala 0-1 mm : Tidak nyeri (Tidak ada rasa sakit merasa normal).
Skala 1-4 mm : Nyeri ringan (Masih bisa ditahan, aktifitas tak terganggu).
Skala 7-100 mm: Nyeri berat (Tidak dapat melakukan aktifitas secara
mandiri).
40
G. Pemeriksaan Penunjang
Catatan: Hasil tes Non Reaktif tidak termaksud pemaparan terhadap HIV yang
terjadi
2. Pemeriksaan Radiologi
41
3. Pemeriksaan MTB
4. Pemeriksaan Dahak
Hasil : Negatif
1. Diagnosa
“Gangguan Respirasi With Retensi Sputum And Chest Pain Et Causa Asma
Bronhial”
2. Problematim Fisioterapi
42
1) Batuk berdahak dan retensi sputum
2) Nyeri dada
3) Sesak napas
b. Activity Limitation
c.Participation Rectriction
1. MWD
a. Persiapan alat :
1) Tes alat
b. Persiapan pasien :
2) Bebaskan daerah yang akan di berikan alat dari pakaian dan perhiasan.
4) Tes sensibilitas.
43
c. Teknik pelaksanaan ;
2) Jarak 10 cm.
4) Waktu 10 menit
a. Persiapan alat:
1) Tes alat
b. Persiapan pasien :
2) Bebaskan daerah yang akan di berikan alat dari pakaian dan perhiasan.
4) Tes sensibilitas.
c. Teknik pelaksanaan ;
3) Waktu 10 menit
44
4) Intesitas 9,7 mA
3. Postural Drainase
a. Teknik Pelaksanaan :
5) Anjurkan pasien tarik napas dalam dan batuk 2x, jika pasien tidak
membantu pasien.
c. Teknik Pelaksanaan :
drainage. Anjurkan pasien tarik napas dalam dan batuk 2x , jika pasien
45
tidak mampu batuk, lakukan vibrasi pada akhir ekspirasi untuk
membantu pasien. Jika pasien tidak batuk dan tidak produktif setelah 5-
pengobatan.
fleksi 180 derajat ketika inspirasi, lalu badan bengkok kearah Hip dan
J. EVALUASI FISIOTERAPI
a. Evaluasi sesaat :
46
Nyeri dada pada pasien berkurang.
b. Evaluasi Berkala :
ruangan.
mobilisasi thoraks
47
Hari/
No. Problematik Intervensi Evaluasi
Tanggal
48
49
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
terangsang oleh factor risiko tertentu, jalan napas menjadi tersumbat dan aliran
proses radang Pasien atas nama: T.S 52 tahun, dengan diagnosa Asma Bronhial
dengan keluhan nyeri dada, batuk berdaha ,sesak nafas serta penuruan sangkar
thoraks. Telah diberikan terapi dengan modalitas MWD, TENS, BE, postural
merasakan penurunan sesak napas dari nilai 5 (sesak napas berat) turun kenilai 3
(sedang) dengan skala Borg. Dan penurunan tingkat nyeri dari nilai 5 turun ke
nilai 3.
B. Saran
hal atau tindakan yang dapat memicu terjadinya penyakit tersebut. Hendaknya
pasien rajin dalam latihan seperti yang telah diajarkan oleh terapis agar keadaan
atau kondisi pasien lebih baik dan stabil. Selain itu pada saat pasien akan tidur
tidur yang tepat guna menjaga bronkus atau menghindari penumpukan mukus
pada saluran pernapasan, yaitu dengan posisi kepala lebih rendah dari pada
50
dada dan pasien disarankan untuk banyak mengkonsumsi air putih serta
berolahraga.
51
Daftar Pustaka
52