You are on page 1of 3

Analysis Visit Report Date Kamis - 04 April 2013

PT Nobel Packaging Indonesia Company PT Multi Fertigung Solution


JAKARTA Page 1

REKOMENDASI SYARAT-SYARAT MUTU STANDARD PT MULTI FERTIGUNG SOLUTION


COOLING TOWER WATER TREATMENT & CLOSED LOOP WATER TREATMENT

Cooling Tower Adalah salah satu media pendingin yang sangat penting dalam operasional sebuah
pabrik. Compressor, chiller, heat exchanger dan barometric condenser adalah sebagian dari alat yang
menggunakan media pendingin cooling water dalam operasinya.
Pengendalian kualitas cooling water akan berpengaruh langsung terhadap kinerja dari alat-alat yang
menggunakannya, termasuk pipa distribusi yang mengalirkan cooling water dari cooling tower ke pengguna.
Masalah-masalah seperti lifetime alat yang pendek karena korosi, efisiensi pertukaran panas yang
rendah akibat akumulasi produk korosi, kerak atau slime (Lumpur), dan naikknya konsumsi energi listrik untuk
memompakan cooling water karena adanya penyumbatan pada perpipaan dan alat adalah sebagai akibat
dari rendahnya kualitas cooling water.

COOLING SYSTEM PROBLEM & CONTROL


Masalah-masalah yang umum dijumpai pada pengoperasian suatu unit system pendingin adalah :
a) Pengerakan (Scaling)
- Menurunkan siklus konsentrasi air yang bersirkulasi
- Acid fedd
- Deposit control agent
b) Pengendapan (Fouling)
- Filtration
- Dispersi
c) Korosi (Corrosion)
- Passivation
- Precipitation
- adsorption
d) Pertumbuhan Mikroorganisma (Microorganism Factor)
- Oxidizing biocides
- Non-oxidizing biocides

Parameter-Parameter Dalam Analisa Cooling Water

TABEL : SYARAT MUTU AIR DALAM COOLING TOWER & CLOSED SYSTEM.
AIR
Satuan
No TEST LIMIT LIMIT
Dalam
COOLING TOWER CLOSED LOOP
1 pH VALUE 7,5 - 9,5 7,0 - 8,5
2 (P1 & P2).Alkalinity (as CaCO3) ppm - -
3 Total. Alkalinity (as CaCO3) ppm 1000 max -
4 Total. Hardness (as CaCO3) ppm 800 max -
5 Calcium. Hardness (as CaCO3) ppm < 800 -
6 Chloride (as Cl) ppm 1000 Max -
7 Chlorine (as Cl2) ppm 0,2 - 0,5 -
8 Silica (as SiO2) ppm 150 max -
9 Iron (as Fe) ppm < 1,0 -
10 TDS ppm 1000 max -
11 Conductivity µhos 2000 max -
12 Concentration Factor 3-5 -
13 Warna Air (Visual) Clear -
14 Langelier Saturation Index(LSI)* -3 s/d +3 -
*digunakan untuk dosis chemical liquid

Keterangan
1. pH :
Menunjukkan kadar asam atau basa dalam suatu larutan, melalui konsentrasi ion hidrogen H+, parameter
yang menunjukkan kecenderungan terjadinya korosi dan pembentukan kerak. Controling dengan
menggunakan Acid (menurunkan pH) & Caostic (menaikkan pH).
2. T-alkalinity :
Dianalisa untuk memprediksi pertumbuhan kerak kalsium karbonat. M-alkalinity memiliki korelasi yang
positif dengan pH.
3. Calcium hardness :
Analysis Visit Report Date Kamis - 04 April 2013
PT Nobel Packaging Indonesia Company PT Multi Fertigung Solution
JAKARTA Page 1

Merupakan parameter penting dalam memperkirakan pertumbuhan kerak dari kalsium karbonat dan biasa
digunakan untuk menghitung cycle number dari cooling water.
4. Magnesium hardness :
Dianalisa untuk memperkirakan pertumbuhan kerak yang timbul dari ion magnesium yang membentuk
magnesium silikat.
5. Chloride :
Parameter yang biasa digunakan sebagai indeks untuk mengendalikan cycle number cooling water.
Cooling water dengan konsentrasi chloride yang tinggi cenderung lebih bersifat korosif.
6. Chlorine :
Parameter pengendalian dosis desinfectant
7. Silica :
Merupakan salah satu komponen pembentuk kerak pada peralatan.
8. Total Iron :
Merupakan salah satu fouling material dalam cooling water. Menempelnya senyawa besi (iron) pada
permukaan tubing heat exchanger dapat menyebabkan korosi local (corrosion nder deposit) pada material
jenis carbonsteel.
9. Electrical conductivity dan TDS :
Bagian dari sampel air yang memindahkan aliran listrik pada kondisi standar &Menunjukkan jumlah
padatan terlarut di dalam air.
10. Concentration Factor (Cycle) :
Perbandingan air yang memasuki suatu sirkuit dengan uap air yang dihasilkan lewat sirkiut dalam suatu
unit waktu.
11. Visual :
Harus jernih dan bebas dari partikel-partikel tidak terlarut.
12. Turbidity :
Menunjukkan jumlah padatan tersuspensi di dalam air.
13. Langelier Saturation Index (LSI) :
Tetapan untuk memprediksikan apakah air yang dipergunakan akan melarutkan (pembentukan korosi)
atau mengendapkan (pempentukan kerak) kalsium karbonat (CaCO 3)

REKOMENDASI SYARAT-SYARAT MUTU COOLING TOWER STANDARD EVAPCO

Property G-235 Type 304 Type 316


Galvanized Steel Stainless Steel Stainless Steel
pH 7.0 – 8.8 6.0 – 9.5 6.0 – 9.5
pH During Passivation 7.0 – 8.0 N/A N/A
Total Suspended Solids (ppm)* < 25 < 25 < 25
Conductivity (Micro-mhos/cm) ** < 2,400 < 4,000 < 5,000
Alkalinity as CaCO3 (ppm) 75 - 400 < 600 < 600
Calcium Hardness CaCO3 50 - 500 < 600 < 600
(ppm)
Chlorides as Cl (ppm) *** < 300 < 500 < 2,000
Silica (ppm) < 150 < 150 < 150
Total Bacteria (cfu/ml) < 10,000 < 10,000 < 10,000

* Based on standard EVAPAK® fill


** Based on clean metal surfaces. Accumulations of dirt, deposits, or sludge will increase corrosion potential
*** Based on maximum coil fluid temperatures below 120°F (49°C)

Kedua tabel standard diatas tidak mengikat dan tidak menjadi batasan utama. Untuk mengetahui kualitas
cooling water, maka parameter-parameter di dalamnya harus ditinjau secara periodik melalui analisa
laboratorium. Dengan mengetahui nilai dari parameter-parameter tersebut, maka pengendalian kualitas cooling
water dapat dilakukan dengan baik.

Disusun Oleh
Analysis Visit Report Date Kamis - 04 April 2013
PT Nobel Packaging Indonesia Company PT Multi Fertigung Solution
JAKARTA Page 1

( Martin Marbun )
Engineer PT MFS

You might also like