You are on page 1of 11

MAKALAH

AKUNTANSI BIAYA
“ SELISIH KOMPOSISI”

Dosen Mata Kuliah :


Drs. H. Mashuda, S.E., M.M.
1. NUR AFIFAH (16101185)
2. PRIYO BUDI SANTOSO (16101193)
3. PUPUT DWI SEPTIANI (16101194)
4. SETYA KUSUMA (17100106)

PROGRAM STUDI AKUTANSI


SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI AL-ANWAR
MOJOKERTO
2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah Swt. Atas segala nikmat yang telah
dilimpahkan-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan hasil penelitian ini sebagaimana
mestinya.
Penyelesaian laporan hasil penelitian ini menjadi salah satu tugas dalam mata kuliah
Akuntansi Biaya. Oleh karena itu, penyusun laporan hasil penelitian ini bertujuan untuk
menambah wawasan dan pengetahuan para pembaca tentang beberapa hal yang dibahas dalam
makalah ini.
Ucapan terima kasih penulis diucapkan kepada dosen pembimbing yang selalu
memberi banyak masukan sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik dan juga
kepada teman teman yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini belum terbilang dalam kata sempurna karena,
keterbatasan pengetahuan dan kemampuan penulis. Oleh karena itu penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak untuk perbaikan pada pembuatan makalah
yang selanjutnya.
Akhirnya penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca terutama bagi penulis.

Mojokerto, 03 Agustus 2018

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Pencatatan perhitungan kekayaan mulai dibutuhkan sejak manusia mengenali arti
nilai suatu barang dan alat tukar, semenjak mengenal nilai arti suatu barang, manusia
melakukan tukar-menukar barang dengan memperhatikan nilai barang dan memerlukan
pencatatan perhitungan harta kekayaan (Akuntansi), pencatatan terus berkembang dari
waktu ke waktu sampai dengan kemajuan peradaban manusia. Pencatatan yang lebih
lengkap sejalan dengan perkembangan dunia usaha muncul dikota Venesia, Italia.
Seorang biarawan pakar Matematika yang bernama Lucas Paciolo pada tahun 1494.
Sistem akuntansi yang dikemukakan Lucas Paciolo yang berkembang dan
mendasari system akuntansi yang adipakai dalam dunia usaha sekarang ini. Akuntansi
Biaya Adalah proses pencatatan, penggolongan, peringkasan dan penyajian biaya
pembuatan dan penjualan produk atau jasa, dengan cara-cara tertentu serta penafsiran
terhadapnya.
Biaya Dalam arti luas adalah pengorbanan sumber ekonomis, yang diukur dalam
satuan uang, yang telah terjadi atau kemungkinan akan terjadi untuk mencapai tujuan
tertentu. Dalam arti sempit biaya merupakan bagian daripada harga pokok yang
dikorbankan di dalam usaha untuk memperoleh penghasilan.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan biaya standart ?
2. Apa saja manfaat biaya standart ?
3. Bagaimana prosedur pencatatan selisih ?
4. Bagaimana contoh biaya standart dan komposisi ?

1.3 TUJUAN
1. Mengetahui pengertian biaya standart.
2. Mengetahui manfaat biaya standart
3. Mengetahui prosedur pencatatn biaya
4. Untuk mengetahui contoh biaya standar dan selisih
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN BIAYA STANDAR


Pengertian biaya standar menurut Mulyadi (2009 ; 387) : Biaya Standar adalah
biaya yang ditentukan dimuka, yang merupakan jumlah biaya yang seharusnya
dikeluarkan untuk membuat satu satuan produk atau untuk membiayai kegiatan tertentu,
di bawah asumsi bahwa kondisi ekonomi, efisiensi, dan faktor-faktor lain tertentu.

Biaya standar adalah biaya produksi suatu unit atau sekelompok produk selama
periode tertentu yang ditentukan di muka. Biaya standar merupakan biaya yang
direncanakan untuk suatu produk pada kondisi operasi tertentu. Suatu biaya standar
mempunyai dua komponen, yaitu standar fisik dan standar harga. Standar fisik adalah
kuantitas standar masukan per unit keluaran. Standar harga adalah harga perkiraan per
unit masukan. Biaya produksi standar yang dibuat meliputi biaya bahan baku, biaya
tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik.

2.2 MANFAAT BIAYA STANDAR


System biaya standar bermanfaat untuk melakukan perencanaan, pengendalian
operasi, dan memberikan wawasan kepada manajemen dalam membuat keputusan.
Biaya standar dapat digunakan untuk hal-hal berikut ini.

1. Menyederhanakan prosedur penentuan biaya produk


2. Memudahkan pembuatan anggaran
3. Mengendalikan biaya
4. Menentukan harga jual

2.3 PROSEDUR PENCATATAN SELISIH

a. Selisih Bahan Baku

Biaya standard bahan baku yang dibebankan ke rekening BOP. Persediaan bahan
baku dicatat dengan standard dan pencatatan selisih dengan harga pada saat bahan
baku diterima. Persediaan bahan baku dicatat sebesar harga sesungguhnya (actual
cost) dan variance dicatat pada saat bahan baku dimasukkan ke dalam produksi.

b. Selisih Upah tenaga kerja langsung

1. Dalam sistem biay standard, biaya tenaga kerja langsung dibebankan ke perkiraan
BOP dengan menggunakan jam standard yang ditentukan dengan tarif standard.
2. Selisih terjadi oleh perbedaan antara gaji / unit (jam kerja sesungguhnya x tarif
sesungguhnya) dengan biaya standard.
3. Selisih biaya tenaga kerja diakui pada saat terjadinya.

c. Selisih Biaya Overhead Pabrik

Perhitungan tarif biaya overhead pabrik adalah menggunakan kapasitas normal,


sedangkan pembebanan biaya overhead pabrik kepada produk menggunakan kasitas
sesungguhnya yang dicapai. Dalam perusahaan yang menggunakan system biaya
standar, analisis selisih biaya overhead pabrik dipengaruhi pula oleh kapasitas
standar.
Oleh karena itu, ada 4 model analisis selisih biaya overhead pabrik: model satu
selisih, model dua selisih, model tiga selisih, dan model empat selisih. Penjelasannya
sebagai berikut :
1. Model Satu Selisih
Dalam model ini, selisih biaya overhead pabrik dihitung dengan cara
mengurangi biaya overhead pabrik dengan tarif standar pada kapasitas standar
dengan biaya overhead pabrik sesungguhnya.
2. Model Dua Selisih
Selisih biaya overhead pabrik yang dihitung dengan model satu selisih
dapat dipecah menjadi dua macam selisih: selisih terkendalikan, dan selisih
volume. Selisih terkendalikan adalah perbedaan biaya overhead sesungguhnya
dengan biaya overhead yang dianggarkan pada kapasitas standar, sedangkan
selisih volume adalah perbedaan antara biaya overhead yang dianggarkan pada
jam standar dengan biaya overhead pabrik yang dibebankan kepada produk
(kapasitas standar dengan tarif standar)
3. Model Tiga Selisih
Selisih biaya overhead pabrik yang dihitung dengan model satu selisih
dapat dipecah menjadi tiga macam selisih: selisih pengeluaran, selisih kapasitas,
dan selisih efisiensi. Selisih pengeluaran adalah perbedaan biaya overhead
pabrik sesungguhnya dengan biaya overhead yang dianggarkan pada kapasitas
sesungguhnya. Selisih kapasitas adalah perbedaan antara biaya overhead yang
dianggarkan pada kapasitas sesungguhnya dengan biaya overhead pabrik yang
pabrik yang dibebankan kepada produk pada kapasitas sesungguhnnya
(kapasitas sesungguhnya dengan tarif standar ). Selisih efisiensi adalah tarif
biaya overhead pabrik dikalikan dengan selisih antara kapasitas standar dengan
kapasitas sesungguhnya.
4. Model Empat Selisih
Model empat selisih ini merupakan perluasan model tiga selisih. Dalam
model ini, selisih efisiensi dalam model tiga selisih dipecah lebih lanjut menjadi
dua selisih berikut ini : selisih efisiensi variable dan selisih efisiensi tetap.

2.4 CONTOH KASUS BIAYA STANDAR DAN SELISIH

Diketahui : PT Agung Jaya menggunakan sistem biaya standar. Mengolah


satu jenis produk melalui 1 tahap, dengan kapasitas normal sebesar 10.000 jam kerja
langsung atau sebesar 2.500 unit produk. Besarnya biaya standar untuk mengolah satu
unit produk dalam tahun 2010 adalah sebagai berikut :
 Biaya bahan baku = 2 kg @ Rp. 20 = Rp. 40
 Biaya tenaga kerja langsung = 4 jam @ Rp. 12,5 = Rp. 50
 Biaya overhead pabrik :
Variabel = 4 jam @ Rp. 10 = Rp. 40
Tetap = 4 jam @ Rp. 5 = Rp. 20
JUMLAH = Rp. 150

Data biaya produksi dan penjualan dalam bulan Januari 2017 adalah sebagai berikut :
 Perusahaan tidak memiliki produk dalam proses dan persediaan produk selesai
pada awal bulan Januari. Selama bulan Januari produk yang bisa diselesaikan
adalah 2.400 unit. Pada akhir bulan Januari perusahaan tidak memiliki produk
dalam proses.
 Bahan baku yang dibeli secara kredit dan dipakai selama bulan Januari sebanyak
4.900 kg @ Rp. 19 = Rp. 93.100
 Biaya tenaga kerja langsung yang terjadi bulan Januari 9.550 jam 12 = Rp.
114.600
 Total Biaya overhead pabrik sesungguhnya Rp. 145.000
 Penjualan produk selesai 2.000 unit @ Rp. 250 = Rp. 500.000
 Biaya pemasaran yang terjadi adalah Rp. 50.000 dan biaya administrasi Rp.
30.000
Ditanya : a) Buatlah analisis selisih biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan
BOP !
b) Buatlah metode pencatatannya !

Jawab :
a) Analisis Selisih Biaya Bahan Baku, Tenaga Kerja, BOP

PERHITUNGAN REALISASI BIAYA


Dengan jumlah Q = 2.400 unit
Bahan baku = 4.900 kg @ Rp. 19 = Rp. 93.100
Tenaga Kerja = 9.550 jam @ Rp. 12 = Rp. 114.600
BOP = = Rp. 145.000
JUMLAH = Rp. 352.700

PERHITUNGAN BIAYA STANDAR


Dengan jumlah Q = 2.400 unit
Bahan Baku = 2.400 x 2 @ Rp. 20 = Rp. 96.000
Tenaga Kerja = 2.400 x 4 JKL @ Rp. 12,5 = Rp. 120.000
BOP = 2.400 x 4 JKL @ Rp. 15 = Rp. 144.000
JUMLAH = Rp. 360.000

PERHITUNGAN ANALISIS MASING-MASING BIAYA:

1. BIAYA BAHAN BAKU

Perhitungan total selisih biaya bahan baku:


Biaya Bahan Baku Menurut Biaya Standard Jumlah Keterangan
KSt x HSt = 4.800 x 20 = 96.000
Biaya bahan baku sesungguhnya yang diolah
KS x HS = 4.900 x 19 = 93.100
Total selisih biaya bahan baku 2.900 Menguntungkan
Total selisih biaya bahan baku ini diuraikan menjadi dua selisih sbb:
Selisih Kuantitas Pemakaian Bahan Baku
(KS-KSt) x HSt= (4.900 – 4.800) x Rp. 20 = 2.000 Tidak
menguntungkan
Selisih Harga Pemakaian Bahan Baku
(HS-HSt) x KS = ( Rp. 19 – Rp. 20 ) x 4.900 = (4.900) Menguntungkan
Total selisih biaya bahan baku (2.900) Menguntungkan

2. BIAYA TENAGA KERJA

Perhitungan total selisih biaya tenaga kerja :


Biaya Tenaga Kerja Menurut Biaya Standard Jumlah Keterangan
JSt x Tst = (2.400 x 4) x 12,5 = 120.000
Biaya Tenaga Kerja Sesungguhnya yang diolah
JS x TS = 9.550 x 12 = 114.600
Total selisih biaya tenaga kerja 5.400 Menguntungkan
Total selisih biaya bahan baku ini diuraikan menjadi dua selisih sbb:
Selisih Efisiensi Tenaga Kerja
(JS – JSt) x TSt= ( 9.550 – 9.600) x Rp. 12,5 = (625) Menguntungkan
Selisih Tarif Tenaga Kerja
(TS-TSt) x JS = (Rp12 – Rp12,5)xRp 9.550 = (4.775) Menguntungkan
Total selisih biaya tenaga kerja 5.400 Menguntungkan

3. BIAYA OVERHEAD PABRIK

Perhitungan total selisih biaya overhead pabrik:


BOP Menurut Biaya Standard Jumlah Keterangan
JSt x Tst = (2.400 x 4) x 15 144.000
BOP Sesungguhnya yang diolah
Sesuai data perusahaan 145.000
Total selisih biaya Overhead Pabrik 1.000 Tidak
menguntungkan
Metode Dua Selisih
Selisih Terkendali :
BOP Variabel sesungguhnya :
Total BOP sesungguhnya – Total anggaran BOP
Tetap
145.000 – ( 10.000 x 5) 95.000
BOP Variabel yang dibebankan pada produk :
JSt x TVSt = (2400 x 4) x 10 96.000
Selisih Terkendali (1.000) Menguntungkan

Selisih Volume :
(JA-JSt) x TTSt= ( 10.000 – (2.400 x 4)) x 5 2.000
Total selisih BOP 1.000 Tidak
Menguntungkan
Metode Pencatatan

a. Metode pencatatan yang digunakan ialah metode pencatatan tunggal, dengan


menggunakan data yang sesuai dengan PT. Agung Jaya.

PT. AGUNG JAYA


Jurnal Biaya Produksi
Bulan Januari 2017

No NAMA REKENING & DEBET KREDIT


KETERANGAN
1. Persediaan bahan baku Rp. 93.100
Hutang dagang Rp. 93.100
(saat pembelian bahan baku) Rp. 93.100 Rp. 93.100
2. Barang dalam proses – Bahan baku Rp. 96.000
Selisih kuantitas pemakaian bahan baku Rp. 2.000
Persediaan bahan baku Rp. 93.100
Selisih harga pemakaian barang baku Rp. 4.900
(saat pemakaian bahan baku) Rp. 98.000 Rp. 98.000
3. Biaya gaji dan upah Rp. 114.600
Hutang gaji dan upah Rp. 114.600
(pengakuan hutang gaji dan upah) Rp. 114.600 Rp. 114.600
4. Barang dalam proses – Tenaga kerja Rp. 120.000
Selisih efisiensi tenaga kerja Rp. 625
Selisih tarif upah tenaga kerja Rp. 4.775
Biaya gaji dan upah Rp. 114.600
(pembebanan gaji & upah ke BOP) Rp. 120.000 Rp. 120.000
5. BOP sesungguhnya Rp. 145.000
Macam-macam rekening di kredit Rp. 145.000
( terjadinya BOP sesungguhnya) Rp. 145.000 Rp. 145.000
6. Barang dalam proses – BOP Rp. 144.000
BOP yang dibebankan Rp. 144.000
(pembebanan BOP ke BOP) Rp. 144.000 Rp. 144.000

7. Persediaan barang jadi Rp 360.000


Barang dalam proses – Bahan baku Rp. 96.000
Barang dalam proses – Tenaga kerja Rp. 120.000
Barang dalam proses – BOP Rp. 144.000
(mencatat persediaan barang jadi ) Rp 360.000 Rp. 360.000
H.P. per unit = Rp 360.000 / 2.400
= Rp 150
8. Selisih volume Rp. 2.000
Selisih terkendali Rp. 1.000
BOP Sesungguhnya Rp. 1.000
BOP yang dibebankan Rp. 144.000
BOP sesungguhnya Rp. 144.000
(Menutup rekening selisih BOP) Rp. 146.000 Rp. 146.000
9. Kas/Bank Rp. 500.000
Penjualan (2.000 x 250) Rp. 500.000
Harga Pokok Penjualan ( 2.000 x 150) Rp. 300.000
Persediaan barang jadi Rp. 300.000
Catatan :
Laba Kotor ( Rp. 500.000 – Rp. 300.000) = Rp. 200.000

PERLAKUAN REKENING SELISIH


METODE 1
Semua rekening selisih di tutup ke rekening ringkasan Rugi-Laba dengan jurnal penutup
sebagai berikut:
1 Ringkasan rugi-laba Rp. 10.400
Selisih kuantitas pemakaian BB Rp. 2.000
Selisih efisiensi tenaga kerja Rp. 625
Selisih tarif upah tenaga kerja Rp. 4.775
Selisih terkendali Rp. 1.000
Selisih volume Rp. 2.000
(menutup semua selisih rugi)
2 Selisih harga pemakaian BB Rp. 4.900
Ringkasan rugi-laba Rp. 4.900
(menutup semua selisih laba)

Semua rekening selisih di ringkasan rugi-laba :

PT. AGUNG JAYA


Laporan Rugi-Laba
Bulan Januari 2017

1. Penjualan bersih Rp. 500.000


2. Harga pokok penjualan Rp. 300.000
Laba kotor atas penjualan Rp. 200.000
Penyesuaian laba kotor :
3. Selisih rugi
Selisih kuantitas pemakaian BB Rp. 2.000
Selisih volume Rp. 2.000
Jumlah selisih rugi Rp. 4.000
Selisih laba :
Selisih harga pemakaian BB Rp. 4.900
Selisih efisiensi tenaga kerja Rp. 625
Selisih tarif upah tenaga kerja Rp. 4.775
Selisih terkendali Rp. 1.000
Jumlah selisih laba Rp. 11.300
Jumlah penyesuaian (Laba) Rp. 7.300
Laba kotor atas penjualan (setelah disesuaikan) Rp. 207.300
Biaya pemasaran Rp. 50.000
Biaya Administrasi Rp. 30.000
Jumlah Biaya pemasaran & administrasi Rp. 80.000
Laba bersih sebelum bunga dan pajak Rp. 127.300
(EBIT)
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Biaya standar adalah biaya yang ditentukan dimuka, yang merupakan biaya yang
seharusnya untuk membuat satu satuan produk atau untuk mmbiayai kegiatan tertentu,
dibawah kondisi asumsi ekonomi, efisiensi dan faktor lain tertentu. Sistem biaya standar
dirancang untuk pengendalian biaya. Sistem ini hanya cocok digunakan dalam pusat
pertanggung jawaban yang sebagian besar biayanya berupa engineered expanse.

Sistem akuntansi biaya standar dibagi menjadi dua: metode gada dan metode
tunggal. Dalam metode ganda, rekening Barang Dalam Proses dicatat dua macam yaitu
biaya sesungguhnya dan biaya standar. Dalam metode ganda, selisih biaya
sesungguhnya dan biaya standar baru dapat ditentukan pada akhir akuntansi, karena
dalam metode ini selisih dihitung berdasarkan keluaran. Dalam metode tunggal,
rekening Barang Dalam Proses dicatat pada satu macam biaya, yaitu biaya standar.
Dalam metode ini selisih biaya sesungguhnya dari biaya standar ditentukan sepanjang
periode akuntansi pada saat selisih tersebut terjadi.

You might also like