You are on page 1of 5

Kasus

Seorang pria berusia 55 tahun datang ke praktek dokter dengan keluhan buang air besar
berdarah merah segar. Terkadang darah merah segar menetes dari dubur. Pasien menyangkal
mengalami nyeri saat buang air besar, namun pasien merasakan rasa panas seperti terbakar
dan rasa gatal di daerah sekitar anus. Tidak ada riwayat keluar “seperti daging” dari anus saat
buang air besar. Tidak dijumpai perubahan pola defekasi dan perubahan konsistensi kotoran.
Pasien tidak mengalami riwayat penurunan berat badan dan memiliki hasil kolonoskopi
normal lebih kurang 3 tahun yang lalu. Pemeriksaan dubur menunjukkan teraba massa elips
keunguan dari anus dan sekitarnya dan agak nyeri saat dilakukan palpasi.

1. Apa saja diagnosa banding untuk kasus ini?


2. Pemeriksaan apa saja yang diperlukan untuk menegakkan diagnosa pasti?
3. Bagaimana penatalaksanaan terhadap pasien ini?
4. Tuliskan pembagian tingkatan penyakit ini!
5. Jelaskan patofisiologi penyakit yang diderita pasien ini secara singkat!
Jawaban

1. Diagnosa banding untuk pasien tersebut:


 Hemorrhoid interna
 Hemorrhoid eksterna
 Anal fissure
 Anal condyloma acuminatum
 Anal cancer

2. Pemeriksaan yang diperlukan:


 Pemeriksaan rektal (rectal toucher)
 Konfirmasi dengan sigmoidoskopi fleksibel, anoscopy, atau kolonoskopi harus
dilakukan pada pasien dengan keluhan pendarahan dari anus. Colonoscopy
umumnya direkomendasikan pada pasien usia tua untuk mengeksklusi penyakit
yang lebih serius yang mendasarinya (misalnya keganasan).

3. Penatalaksanaan terhadap pasien ini:


 Terapi konservatif: 1) meningkatkan konsumsi serat dalam diet, 2) krim
analgesik, 3) hidrokortison supositoria, 4) sitz-bath hangat dua sampai tiga kali
per hari.
 Terapi non bedah: karet band ligasi, koagulasi inframerah, skleroterapi, bipolar
koagulasi, radiofrequency ablation, dan cryosurgery.
 Bedah: pengobatan awal untuk gejala hemoroid grade IV atau hemoroid interna
strangulasi
4. Untuk tujuan klinis, hemoroid interna dibagi berdasarkan penampakannya dan derajat
prolaps, yg dikenal sebagai klasifikasi Goligher’s:
 Hemoroid derajat 1 (grade I): bila terjadi pembesaran hemoroid yang tidak
prolaps keluar kanal anus. Hanya bisa dilihat dengan anorektoskop.
 Hemoroid derajat 2 (grade Ⅱ): Pembesaran hemoroid yang prolaps dan
menghilang atau masuk sendiri ke dalam anus secara spontan.
 Hemoroid derajat 3 (grade Ⅲ): Pembesaran hemoroid yang prolaps dapat masuk
lagi ke dalam anus dengan bantuan dorongan jari.
 Hemoroid derajat 4 (grade Ⅳ): Prolaps hemoroid yang permanen, rentan dan
cenderung untuk mengalami trombosis dan infark.
5. Patofisiologi
Patofisiologi yang pasti dari hemoroid masih belum diketahui sampai sekarang. Selama
bertahun-tahun, teori varises yang mendalilkan bahwa hemoroid disebabkan oleh vena di
anus yang melebar dan berkelok-kelok (varises), sudah sangat populer. Tetapi sekarang
teori itu dipertanyakan kebenarannya karena hemoroid dan varises anorektal terbukti
menjadi dua kasus yang berbeda. Bahkan, pasien dengan hipertensi portal dan varises
tidak memiliki peningkatan insiden munculnya hemoroid.
Saat ini, teori pergeseran lapisan anal kanal diterima secara luas. Teori ini mengusulkan
bahwa hemoroid terjadi karena jaringan ikat dari bantalan anus hancur atau rusak. Oleh
karena itu, hemoroid adalah istilah patologis untuk menggambarkan pergeseran ke
bawah dan abnormal dari bantalan anal yang menyebabkan dilatasi vena. Ada tiga
bantalan anal utama, terletak di anterior dan posterior kanan, dan kiri lateral dari lubang
anus, dan banyak bantalan kecil yang terletak diantaranya. Bantalan anal dari pasien
dengan hemoroid menunjukkan perubahan patologis yang signifikan. Perubahan ini
diantaranya dilatasi vena yang abnormal, trombosis pembuluh darah, proses degeneratif
pada serat kolagen dan jaringan fibroelastic, distorsi dan pecahnya otot subepitel anal.
Selain temuan-temuan itu, reaksi inflamasi parah yang melibatkan dinding pembuluh
darah dan jaringan ikat sekitarnya juga terjadi dalam hemoroid, dengan iskemia, ulserasi
dan trombosis pada mukosa terkait.
1. Ada berapa lokasi utama bantalan vaskular di anus?
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
e. 5

2. Bantalan vaskular di anus diantaranya adalah?


a. Kanan posterior, kiri posterior dan kiri anterior
b. Kanan posterior, kiri posterior dan kiri lateral
c. Kiri posterior, kiri anterior dan kanan posterior
d. Kiri anterior, kanan lateral dan kanan anterior
e. kiri lateral, kanan anterior dan kanan posterior

3. Menurut klasifikasi Goligher’s, hemorrhoid grade II adalah yang disebutkan di bawah


ini.
a. Pembesaran hemoroid yang tidak prolaps keluar kanal anus
b. Pembesaran hemoroid yang prolaps dan menghilang atau masuk sendiri ke dalam
anus secara spontan
c. Prolaps hemoroid yang permanen, rentan dan cenderung untuk mengalami
trombosis dan infark.
d. Pembesaran hemoroid yang prolaps dapat masuk lagi ke dalam anus dengan
bantuan dorongan jari
e. Pembesaran hemoroid yang telah mengalami infark

4. Menurut klasifikasi Goligher’s, hemorrhoid grade III adalah yang disebutkan di


bawah ini.
a. pembesaran hemoroid yang tidak prolaps keluar kanal anus
b. Pembesaran hemoroid yang prolaps dan menghilang atau masuk sendiri ke dalam
anus secara spontan
c. Prolaps hemoroid yang permanen, rentan dan cenderung untuk mengalami
trombosis dan infark.
d. Pembesaran hemoroid yang prolaps dapat masuk lagi ke dalam anus dengan
bantuan dorongan jari
e. Pembesaran hemoroid yang telah mengalami infark

5. Berdasarkan lokasi, hemoroid dapat dibagi menjadi...


a. Hemoroid interna, eksterna dan campuran
b. Hemoroid interna, anterior dan posterior
c. Hemoroid eksterna, inferior dan superior
d. Hemoroid campuran, anterior dan interna
e. Hemoroid anterior, superior dan campuran
6. Linea yang membatasi hemoroid interna dengan eksterna adalah
a. Linea hemoroidalis
b. Linea dentata
c. Linea interna
d. Linea eksterna
e. Linea intermedia

7. Terapi non-bedah hemoroid dimana jaringan hemoroid diikat dengan karet gelang
sehingga mengalami nekrosis disebut di bawah ini
a. Skleroterapi
b. IRC
c. Cryotherapy
d. RBL
e. RFA

8. Tiga terapi non-bedah hemoroid yang sering dilakukan adalah di bawah ini
a. Skleroterapi, RBL dan IRC
b. RFA, IRC dan Cryotherapy
c. IRC, RBL dan Cryotherapy
d. Skleroterapi, Cryotherapy dan IRC
e. IRC, RFA dan skleroterapi

9. Terapi non-bedah hemoroid dengan menggunakan sinar inframerah dan menyebabkan


koagulasi jaringan hemoroid disebut di bawah ini
a. Skleroterapi
b. IRC
c. Cryotherapy
d. RBL
e. RFA

10. Untuk hemoroid yang telah mengalami strangulasi atau trombosis akut, maka pilihan
penatalaksanaan segera adalah di bawah ini
a. RFA
b. IRC
c. RBL
d. Hemorrhoidectomy
e. Cryotherapy

You might also like