You are on page 1of 11

Olaguibel et al.

Pernafasan Penelitian 2012, 13:50


http://respiratory-research.com/content/13/1/50

PENELITIAN Akses terbuka

Pengukuran tingkat kontrol asma


menurut Global Initiative for Asthma:
Perbandingan dengan Asthma Control
Questionnaire
José María Olaguibel1 †, Santiago Quirce2 †, Berta Julia3 *, Cristina Fernández4, Ana María
Fortuna5, Jesús Molina6, Vicente Plaza7 atas nama Kelompok Studi MAGIC

Abstrak
Pendahuluan: Asthma Control Questionnaire (ACQ) adalah perangkat yang sudah tervalidasi untuk mengukur
tingkat control asma. Cut-off points asma “yang terkendali dengan baik” atau “tidak terkendali dengan baik” telah
diusulkan dari analisis dari large randomize clinical trial tetapi tidak memadai untuk praktek klinis sehari-hari.
Tujuan: untuk memperjelas Cut-off points ACQ berdasarkan Global Initiative for Asthma (GINA) 2006 pada pasien
asma yang ditatalaksana di Allergology and Pulmonology Departments dan juga pusat layanan primer di Spanyol.
Metode:penelitian dengan studi epidemiologi deskriptif, dengan pengumpulan data prospektif. Klasifikasi Asthma
control pada GINA-2006 dan 7 item ACQ dinilai. Studi populasi dibagi menjadi dua bagian: 2/3untuk mengetahui
batsan (pada populasi yang berkembang) dan 1/3 untuk populasi validasi (populasi validasi).
Hasil: Sebanyak 1,363 pasien asma stabil (usia rerata 38 ± 14 tahun, 60.3% wanita; 69.1% bukan perokok).
Klasifikasi pasien menurut GINA-yang termasuk asma terkontrol: terkontrol 13.6%, terkontrol sebagian 34.2%, dan
tidak terkontrol 52.3%. Cut-off points ACQ menurut GINA-termasuk kategori asma terkontrol yang dihitung dengan
menggunakan receiver operating curves (ROC). Analisis data menunjukkan ACQ < 0.5 adalah cut-off point
optimal untuk “asma terkontrol”. (sensitivitas 74.1%, spesifisitas 77.5%) dan 1.00 for “asma tidak terkontrol”
(sensitivitas 73%, spesifsitas 88.2%). Indeks kappa antara kategori GINA dan ACQ adalah 0.62 (p < 0.001).
Kesimpulan: Cut-off points ACQ yang berhubungan dengan GINA-termasuk kontrol asma dalam kehidupan
sehari-hari dengan nilai <0.5 untuk asma terkontrol dan ≥1 untuk asma tidak terkontrol.
Kata kunci: control asma, GINA guidelines, Asthma control questionnaire, Studi Validasi

Pendahuluan The Global Initiative for Asthma (GINA), yang di perbarui


Asma adalah masalah kesehatan global yang yang pada tahun 2006 mengusulkan klasfikasi baru dari asma,
dialami sekitar 300 juta individu pada semua usia, etnik berdasarkan tingkat control yang pada klasifikasi
dan negara [1]. Diperkirakan 250,000 orang meninggal sebelumnya berdasarkan proses keparahan penyakit yang
pada usia muda setiap tahunnya akibat asma. [2]. menyertai.[5]. Tujuan penatalaksanaan asma itu terlepas
Perawatan yang tepat untuk pasien asma yaitu rencana dari keparahan pasien asma tetap ahrus dicapai
perawatan kronis yang sistematis, dukungan manajemen penatalaksanaan penyakit secara menyeluruh. Sebagai
diri, dan terapi medis yang sesuai. [3,4]. tambahan, pencegahan risiko yang akan terjadi harus
diutamakan[6,7].
* Correspondence: berta_julia@merck.com Keterbatasan utama klasifikasi GINA dari kontrol asma
†Equal contributors
itu didasarkan pada konsensus ahli, dan belum divalidasi
3Medical Department, MSD, c/Josefa Valcárcel,
dalam praktek dunia nyata. [8]. Namun demikian dan
38, Madrid, Spain Full list of author information is dengan ketersediaan pedoman,
available at the end of the article
© 2012 Olaguibel et al.; licensee BioMed Central Ltd. This is an Open Access article
distributed under the terms of the Creative Commons Attribution License
(http://creativecommons.org/licenses/by/2.0), which permits unrestricted use,
distribution, and reproduction in any medium, provided the original work is properly
cited.
Olaguibel et al. Respiratory Research 2012, 13:50 Page 2 of 10 http://respiratory-research.com/content/13/1/50

sebagian besar orang dewasa serta anak-anak dengan dari uji bronkodilator positif (peningkatan FEV 1 ≥12% and
asma tidak terkontrol secara optimal. [9-12]. 200 mL) pada paling tidak satu kali dalam satu tahun
Kuisioner yang terstandarisasi dan tervalidasi, seperti terakhir.
Asthma Control Questionnaire (ACQ), membantu kita
menilai tingkat control asma[13]. Namun, cut-off points *Definisi kondisi pasien yang stabil
ACQ sebelumnya telah mendefenisikan perbedaan asma Pasien tidak membutuhkan perawatan di rumah sakit.
yang “terkontrol dengan baik” dan “tidak terkontrol” Pernah ke IGD dan menggunakan kortikosteroid dalam
berdasarkan analisis dari large randomized clinical trial satu bulan terakhir.
(Gaining Optimal Asthma Control –GOAL-study), dan tidak
disarankan untuk digunakan dalam praktik segari-hari [14]. Tujuan Penelitian
Sebagai tambahan, beberapa variable seperti rinistis, Tujuan Utama
papran aspap rokok, obesitas dan paparan allergen akan Tujuan utama dari penelitian ini adlah untuk menjelaskan
mempengaruhi control aasma. [15-17]. cut-off points tingkat control asma(sebagaimana yang
Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk dijelaskan dalam GINA 2006) menggunakan kuisioner
menjelaskan cut-off points ACQ yang membedakan ACQ, pada pasien asma yang berobat ke bagian Allergy
derajat asma berdasarkan kriteria GINA 2006 pada and Pulmonology dank e pusat layanan primer.
populasi pasien dengan asma dari Allergy and GINA mengatakan yang termasuk control asma:
Pulmonology Departments dan juga pusat layanan primer. Berdasarkan karakteristyik klinik termasuk gejala harian,
Tujuan kedua dari penelitian ini adalah untuk memvalidasi keterbatasan aktifitas, gejala malam/saat bangun,
hasil yang didapat dari pengembangan populasi pada membutuhkan obat pelega/obat segera; fungsi paru (PEF
populasi lain atau FEV1),pasien asma yang terkontrol,terkontrol
sebagian atau tidak terkontrol [5]. Penatalaksanaan asma
Pasien dan Metode berdasarkan tingkat control asma [5].
Desain Penelitian
Multicenter, epidemiologi penelitian deskriptif, dengan ACQ: terdiri dari lima item gejala yang diberi skor,
pengumpulan data prospektif-. Pasien asma yang pertanyaan terkait frekuensi penggunaaan β2-agonists dan
didiagnosis oleh dokter yang mengunjungi departemen yang lainnya terkait pre-bronchodilator FEV1 (%) (jumlah
Alergi dan Pulmonologi serta Pusat Perawatan Primer. dari tujuh pertanyaan) [13]. Pasien ditanya untuk
Setiap dokter yang berpartisipasi dipilih pertama delapan memberikan skor terkait asma yang dialaminya dalam 7
hari sebelumnya dan respon terhadap masing-masing
pasien yang memenuhi criteria inklusi selama periode
pertanyaan dengan 7 poin skala (0 =tidak adaa hubungan;
enam bulan. Data dikumpulkan dalam bentuk laporan 6 = sangat berhubungan). Rentang skor antara 0
kasus diselesaikan oleh dokter. Pasien diminta untuk (terkontrol baik) dan 6 (sangat tidak terkontrol). Validasi
memberikan izin tertulis sebelumnya dalam penelitian ini. dari versi bahasa spanyol dalam kuisioner telah
Protokol penelitian telah disetujui oleh dewan review digunakan. [18]. Sebagai tambahan, versi sederhana yang
kelembagaan dan studi ini diadakan berdasarkan terverifikasi dari kuesioner naire (ACQ-5) juga telah
deklarasi Helsinki. digunakan, dimana pertanyaan mengenai FEV1 dan β2-
agonist sudah tidak dimasukkan lagi untuk analisisnya
Pasien [19].
pasien > 12 dan <65 tahun didiagnosa menderita asma
dan dengan kondisi *klinis stabil yang dating ke bagian Tujuan sekunder
Alergi dan Pulmonologi atau Pusat Perawatan Primer Untuk memvalidasi dengan melakukan analisis yang sama
selama periode enam bulan yang terpilih untuk dalam sampel yang berbeda dari populasi pasien.
berpartisipasi dalam penelitian ini. Kriteria inklusi lainnya
termasuk pencatatan pemberian pengobatan asma Analisis Variabel
sebulan sebelum penelitian, dan tidak adanya batasan Pasien menyelesaikan dua kuesioner yang dikelola sendiri
psikis atau bahasa yang mencegah penyelesaian yang (ACQ dan Mini Asma Quality of Life Questionnaire -
benar dari bentuk laporan kasus. MiniAQLQ [13,20]) dan menjawab satu pertanyaan
mengenai persepsi kontrol asmanya sendiri (asma
Definisi diagnosis asma terkontrol, terkontrol sebagian atau tidak terkontrol)
Rekam medis harus berisi deskripsi gejala asma dan bukti sebelum memasuki kantor dokter. Dokter, yang tidak
objektif dari variabilitas obstruksi jalan napas, mengikuti mengetahui hasil tes sebelumnya, melengkapi formulir
laporan kasus elektronik yang mencatat variabel
criteria diagnostic berdasarkan GINA [5]. Selain itu
epidemiologi dan klinis pasien berikut: usia, jenis kelamin,
demonstrasi tinggi badan, berat badan dan BMI (kg / m2)
Olaguibel et al. Respiratory Research 2012, 13:50 Page 3 of 10 http://respiratory-research.com/content/13/1/50

Status merokok; tempat tinggal (pedesaan atau (20,4%) yang terdaftar dalam penelitian ini. Dari mereka,
perkotaan); kontak dengan hewan; riwayat atopi 29 tidak memenuhi kriteria inklusi dan dikeluarkan dari
terdahulu; rhinitis; konjungtivitis; dermatitis atopi; utikaria; penelitian. Alasan untuk dikecualikan adalah: kurangnya
alergi makanan; riwayat keluarga dengan pemnyakit informed consent (n = 5); tidak adanya diagnosis asma (n
atopi;rentang waktu sejak didiagbnosis dengan asma; = 1); usia di luar jangkauan (n = 1); belum diperlukan obat
kepatuhan terhadap terapi asma; jumlah eksaserbasi asma dalam bulan terakhir (n = 20); Kondisi clin-ical tidak
dalam 1 tahun terakhir; asma dengan rhinitis dan stabil (n = 1); eksaserbasi asma baru-baru ini (n = 1).
komorbid; rentang waktu sejak didiagnosis dengan rhinitis; Dengan demikian, total 1.363 pasien dengan asma
tingkat keparahan rhinitis menurut klasifikasi ARIA [15]; dimasukkan dalam analisis (Gambar1). pasien dasar'
terapi rhinitis, dan data lain yan g berhubungan dengan karakteristik digambarkan dalam Tabel 1. Usia rata-rata
rhinitis, atopi dan lainnya yang akan dipublikasii di tempat adalah 37,8 tahun, approxi--kira 60% dari pasien adalah
lain. perempuan; 69% adalah non-perokok; 67% tinggal di
Pada form data elektronik, 6 item yang ada dalam daerah perkotaan dan 63% tidak memiliki kontak dengan
klasifikasi control GINA [5] dimasukkan dan dianalisis hewan. Mean durasi asma dan rhinitis adalah 12,9 dan
untuk evaluasi control yang menjadi pembanding atau 13,5 tahun, masing-masing. Selain itu, 72,7% dari pasien
standar baku. atopik. Dari mereka, 91,6% pra-sented dengan rhinitis,
Dokter juga memberi pendapat pribadi tentang tingkat 41,9% konjungtivitis, dermatitis atopik 16,3%, 8,8% alergi
control asma pasiennya (terkontrol penuh, sebagian, atau makanan dan 5,7% urtikaria. Sehubungan dengan rhinitis,
tidak terkontrol). sebagian besar pasien yang disajikan penyakit intermiten
ringan (39,4%).
Analisa statistik
Jumlah sampel Tes fungsi paru
Jumlah sampel dihitung untuk tingkat sensitivitas dan Spirometri dilakukan hari pasien dimasukkan dalam
spesifisitas minimal 75% dengan tingkat kepercayaan penelitian ini. Hasil tes fungsi paru-paru ditunjukkan pada
95% dan kemungkinan kesalahan sebesar 5%. Mencakup Tabel1. Pada inklusi, 64,5% pasien memiliki FEV sebuah 1
180 dokter dan 8 psien yang rutin control ( total sampel ≥80% diprediksi. berarti FEV1untuk pasien dikontrol
1.440) dengan kemungkinan lost to follow up sebesar adalah 99,2% ± 13,8 dan 95,8% ± 14,9 untuk pasien
20%. Hasil nantinya tervalidasi untuk 402 pasien. sebagian dikendalikan. pasien yang tidak terkontrol
menunjukkan mean FEV1 of 81.0% ± 19.0 that was
significantly lower compared to controlled or partially
Analisa statistik controlled patients (p < 0.01).
Untuk deskripsi variabel kontinu, mean dan standar
deviasi, median dan kisaran interkuartil dalam kasus Terapi Asma
asimetri dan nilai maksimum dan mini-mum yang diamati Terapi maintenance yang dibutuhkan adalah s: Kombinasi
digunakan. Untuk deskripsi variabel kategori, jumlah dan of kotikosteroid inhalasi fan long-acting β2-agonist
persentase pasien per kategori respons digunakan. (75.7%), antileukotrienes (36.50%), kortikosteroid inhalasi
Variabel kualitatif dibandingkan menggunakan uji chi- (12.0%), allergen immunotherapy (13.0%), kortikosteroid
oral (2.3%), others (8%). Persentase pasien di setiap
kuadrat dan variabel kuantitatif menggunakan uji t-Student
langkah menurut GINA adalah:
atau analisis varians setelah studi homogenitas varians.
Kuesioner kuesioner reliabilitas dianalisis dengan
frekuensi untuk endorsement dan alpha Cronbach.

Pasien yang memenuhi syarat dari seluruh basis data


dirangkai dengan cara 2: 1 untuk membuat set data
pengembangan dan val-idasi. Dataset pengembangan
pada awalnya digunakan untuk mengevaluasi
kesepakatan dan menentukan titik cut-off untuk asosiasi
ACQ dengan klasifikasi kontrol GINA 2006. Hasilnya diuji
dalam dataset validasi.

Keandalan antar-metode (kontrol asma pertanyaan-naire


dan pedoman GINA 2006) dinilai menggunakan kappa
atau bobot berbobot ordinal yang berbeda untuk skor
ordinal. Kurva karakteristik operasi penerima (ROC)
dibangun untuk mengevaluasi kekuatan diskriminatif skor
ACQ atas pedoman klinis GINA 2006. Baik area di bawah
kurva (AUC) dan hipotesis
Results
Karakteristik Pasien
Dari Januari 2009 sampai Juli 2009 total 1.392 pasien dari
180 Alergi (34,4%) dan Pulmonologi (45,2%) Departemen
dari University Hospitals serta Pusat Primary Care
Olaguibel et al. Respiratory Research 2012, 13:50 Page 4 of 10
http://respiratory-research.com/content/13/1/50

Sampled population

N=1392

N=29 excluded for not meeting all


inclusion criteria

N=1363

N=77 excluded, for being out of the age


range

N=1286

Development population Validation population


N=855 N=431

Measurements
made

N=302 N=804 N=852 N=855 N=140 N=402 N=429 N=431


FeNO ACQ7 miniAQLQ GINA06 FeNO ACQ7 miniAQLQ GINA06

Figure 1 Strobe flow chart.

Step 1, 9.6%; Step 2, 11.6%; Step 3 + 4, 73%, and Step 5,


5.8%. Pasien pada step 3 dan 4 were dijadikan dalam
satu kategoribelum ada data tentang dosis kortikosteroid Penetapan cut-off point diperlukan untuk membedakan
tingkat pengendalian asma (definisi GINA)
inhalasi.
menggunakan kuesioner ACQ

Tingkat control asma menurut GINA 2006 dan persepsi


pasein serta dokter
Lebih dari separuh pasien (51,4%) memiliki asma yang Pada populasi pengembangan (n = 804) titik cut-off dari
tidak terkontrol menurut klasifikasi GINA 2006 (Gambar kuesioner ACQyang lebih baik discrimi-yang ditunjuk
2a). Selain itu, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2b,
pasien asma terkontrol adalah 0,5, dengan sen-sensitifitas
sekitar setengah dari pasien dalam langkah pengobatan 1
sampai 4 memiliki asma yang tidak terkontrol. Meskipun dari 74,1% (95% CI, 65,5-82,7) dan spesifisitas suatu dari
sebagian besar dari kedua pasien dan dokter 77,5% (95% CI, 74,2-80,6) (Gambar 4a). Di samping itu,
menganggap penyakit sebagai dikendalikan atau
sebagian dikendalikan, konkordansi antara kedua
kelompok rendah (κ = 0,53) (Gambar 3).
Table 1 Baseline patients’ characteristics
variabel Total populasi populasi pengembangan populasi validasi nilai P
(N = 1286) (N = 855) (N = 431)
Umur tahun, median, (IQR) 38 (27-50) 37 (27-48) 37 (26-50) 0,502
Wanita (%) 60,3 60,6 59,6 0,741
Kebiasaan merokok (%):
Perokok 12,8 13.0 12.4 0,322
Bukan perokok 69,1 67,9 71,7
Mantan perokok 18.0 19,1 15,9
Lingkungan Hidup (%):
perkotaan 67,4 68,8 64,8 0,154
Pedesaan 32,6 31,2 35.2
Tahun sejak asma 10 (4,4-20) 10 (4,5-20) 10 (4-19) 0.830
diagnosis: Median, (IQR)
Rhinitis (pasien%) 91.7 93,2 90,1 0.780
Fungsi paru-paru
FEV1 berarti% (SD) 88,3 (18,8) 88,5 (19) 88,0 (18,6) 0,642
FVC berarti% (SD) 95,5 (19,02) 95.4 (19.4) 95,7 (18,3) 0,813
FEV1/ FVC rata% (SD) 76,7 (13,07) 77,2 (13.8) 75,9 (11,5) 0,08
Halaman 5
Olaguibel et al. Pernafasan Penelitian 2012, 13:50 dari 10
http://respiratory-research.com/content/13/1/50

Gambar 2 kontrol Asma: 2a) Menurut pedoman GINA 2006 dan 2b) Dalam setiap langkah pengobatan. 2a) kontrol asma menurut
GINA 2006 (N = 855). 2b) kontrol Asma menurut langkah pengobatan (N = 624).

titik cut-off yang lebih baik diskriminasi pasien asma studi validasi
uncon-dikendalikan adalah 1,00, dengan sensitivitas 73% Hasil ini divalidasi dalam subpopulasi 402 pasien (Gambar
(95% CI, 68,7-77,5) dan spesifisitas 88,2% (95% CI, 1). Hasil dalam populasi divalidasi menunjukkan nilai yang
84,9-91,6) (Gambar 4b). sama untuk asma terkontrol dengan titik cut-off dari 0,5
dengan sensitivitas 86,1% (95% CI, 74,5-97,6). dan
spesifisitas 78% (95% CI, 73,6-82,4) (Gambar4a) dan titik
cut-off dari 1,00 untuk asma tidak terkontrol, dengan
sensitivitas 72,9% (95% CI, 66,9-78,9) dan spesifisitas 85,3
(95% CI, 79,8-90,8) (Gambar 4b). AUC pada populasi devel-
ngunan untuk asma terkontrol dan tidak terkontrol yang 0,85
(95% CI, 0,82-0,88) dan 0,88 (95% CI, 0,85-0,90), masing-
masing p<0,0001. Pada populasi divalidasi, AUC untuk
asma adalah 0,87 (95% CI, 0,82-0,93), dan untuk asma tidak
terkontrol 0,86 (95% CI 0,83-0,90) (Gambar4 a dan b). Hasil
yang sama diperoleh ketika kuesioner disederhanakan (ACQ-
5) digunakan (Gambar4c).

Kesesuaian antara pedoman GINA 2006 dan


skor ACQ
Indeks Kappa antara kategori GINA dan cut-off point ACQ
dari penelitian ini adalah 0,62 (p <0,001). Sebagai latihan
Gambar 3 Persepsi kontrol asma sesuai dengan pasien
dan dokter persepsi. teoritis konkordansi rendah ditemukan antara kategori
kontrol GINA-didefinisikan dan mantan cut-off
Olaguibel et al. Pernafasan Penelitian 2012, 13:50 Halaman 6
dari 10
http://respiratory-research.com/content/13/1/50

Sebuah

Gambar 4 ACQ cut-off poin yang diperoleh dalam pengembangan dan validasi penduduk. 4a) yang tidak terkontrol vs.controlled. 4b) yang tidak
terkontrol vs
sebagian dikendalikan. 4c) ACQ-7 vs ACQ-5.
Olaguibel et al. Pernafasan Penelitian 2012, 13:50 Page 7 dari 10 http://respiratory-research.com/content/13/1/50

poin dari kuesioner ACQ disarankan oleh Juniper et al. Perbedaan serupa telah diamati dalam studi yang
[14] (κAppa indeks = 0,27). berbeda di mana ACQ atau kuesioner ACT telah
digunakan sebagai prediktor kontrol asma yang
didefinisikan GINA [8,24]. Dengan demikian, studi oleh
Diskusi Alvarez-Gutiérrez et al. [24] menemukan titik cut-off yang
berbeda untuk ACT daripada yang dijelaskan sebelumnya
Perubahan terbaru dalam manajemen asma, berdasarkan
(≤ 18 untuk asma yang tidak terkontrol), menunjukkan
pengendalian penyakit lebih karena tingkat keparahan,
bahwa penilaian yang lebih lengkap akan membutuhkan
telah menciptakan kebutuhan evaluasi baru dari alat
pemantauan parameter operasi dan FeNO. Dalam studi
berhasil-bisa saat ini untuk mengukur kontrol asma. Di
yang diterbitkan oleh Thomas et al. [8], sebuah penelitian
antara kuesioner divalidasi dan standar adalah ACQ[13],
lintas-seksi multinasional yang dilakukan dalam
Control Uji Asma (ACT) [21] dan Asma Terapi Penilaian
pengaturan Perawatan Primer, Pulmonologi dan Aller-
kuesioner (Ataq) [22]. The ACQ kuesioner dipilih dalam
gologi dari Prancis, Jerman, Italia, Spanyol dan AS, dan di
penelitian ini menjadi penyebab memiliki evaluatif yang
departemen Perawatan Primer dan Pulmonologi di Inggris,
kuat dan diskriminatif yang tepat-ikatan, pendek dan
total 2.949 pasien terisi formulir laporan kasus ACT dan
mudah untuk menyelesaikan dan dapat digunakan dengan
dokter dengan pertanyaan terkait klasifikasi GINA tanpa
keyakinan untuk mengukur kontrol asma dalam seminggu
spirometri. Skor ≥20 untuk skor ACT mendefinisikan asma
terakhir, sehingga mengurangi bias.
yang dikendalikan dengan baik (nilai prediktif positif
Hasil penelitian ini menunjukkan korelasi miskin antara
51,3%) sementara skor ≤ 19 mendefinisikan asma yang
titik-titik cut-off dijelaskan oleh Juniper et al. [14]dan GINA
dikontrol sebagian dan tidak terkontrol (nilai pra-dictive
2006 klasifikasi kontrol. Perlu komentar-ing,
positif sebesar 93,9%).
bagaimanapun, bahwa dalam studi Juniper et al.[14] yang
Penelitian oleh Sastre dkk. [25] juga merekomendasikan
defi-definisi kontrol didasarkan pada studi GOAL [23], dan
penggunaan titik cut-off yang berbeda untuk
penulis ini dikelompokkan terkendali dengan baik dan
mendefinisikan asma yang dikontrol dengan baik
kontrol total sebagai dikendalikan, dan tidak berusaha
menggunakan tiga versi ACQ. Selain itu, O’Byrne et al.
untuk membedakan antara tiga kategori. Juniper et al.
[26]., Dibandingkan kontrol asma yang dinilai oleh
mengadopsi sikap konservatif yang“titik persilangan
Kuesioner Kontrol Asma (versi 5-item; ACQ-5), Inisiatif
antara 'juga dikontrol' dan 'tidak baik dikontrol' dengan
Global untuk Asma (GINA) atau Mendapatkan kriteria
nilai 1.00 pada ACQ. Pasien yang memiliki asma
belajar Kontrol Asma Optimal (GOAL) dalam penelitian
terkontrol, dengan cut-off point 0.75 (nilai prediksi negatif
retrospektif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pasien
= 0.85). pasien dengan asma tidak terkontrol memiliki cut-
dengan asma terkontrol, sebagian terkontrol dan tidak
point 1.50 (nilai prediksi positif = 0.88). dalam praktik
terkontrol menurut GINA memiliki skor ACQ-5 masing-
klinis, dengan nilai 1, penulis menyarankan untuk
masing 0,43, 0,75 dan 1,62..
memastikan semua pasien yang dengan asma tidak
Namun, semua studi ini dirancang secara retrospektif
terkontrol tidak ada yang hilang; nilai vur-off point yang
dan tidak secara khusus dikembangkan untuk mengatasi
minimal adalah 0.75dimana 85% kesempatan asmanya
korelasi tersebut dan, oleh karena itu, memiliki
menjadi terkontrol[14].
keterbatasan penting. Selain itu, membandingkan
Berdasarkan perhitungan populasi pada penelitian ini, kategoris dengan variabel kontinu terikat akan
cut-off points dari kuisioner yang diusulkan GINA 2006 memberikan beberapa kesulitan, terutama untuk dokter.
adalah: < 0.5 untuk asma terkontrol; 0.5 – 0.99 untuk Berkenaan dengan pengukuran pengendalian penyakit,
asma terkontrol sebagian, and ≥ 1 untuk asma tidak hasilnya juga menunjukkan bahwa kuesioner ACQ adalah
terkontrol. Selain itu, poin cut-off yang sama diperoleh alat yang lebih akurat dibandingkan dengan persepsi
dengan versi sederhana dari kuesioner ACQ (ACQ-5), subjektif dari kedua dokter dan pasien. Juga terlihat
yang didasarkan secara eksklusif dalam evaluasi klinis, korelasi buruk yang ditemukan antara persepsi dokter dan
menghindari pengukuran FEV1 serta penggunaan pasien tentang pengendalian penyakit seperti yang
resapan β2-agonis, yang seharusnya memfasilitasi diamati dalam penelitian sebelumnya
penggunaannya dalam pengaturan perawatan primer. [27]. Informasi efflux fakta yang digunakan dalam
Harus ditekankan, bagaimanapun, bahwa titik-titik cut-off penelitian ini, di mana pasien menyelesaikan ACQ dan
ACQ harus didasarkan pada pemahaman tentang min-iAQLQ sebelum menemui dokter, adalah cara terbaik
bagaimana repre-sentatif populasi penelitian dari populasi untuk mengumpulkan pendapat pasien menghindari risiko
yang dimaksudkan untuk mengambil tes. Hal ini juga layak bias pendapat dokter.
mendasari bahwa ACQ, dan penilaian kontrol secara Kontrol asma dicapai dalam penelitian ini (con-
umum, dimaksudkan untuk pemeliharaan kontrol asma menyalurkan antara bulan Februari dan Juli 2009) adalah
dalam pengelolaan penyakit yang sedang berlangsung . suboptimal, dengan 51,3% dari pasien yang tidak
terkontrol menurut GINA, meskipun penggunaan yang
luas dari pengobatan yang berbeda, seperti yang
dikuatkan dalam penelitian sebelumnya. Selain itu,
beberapa penelitian sebelumnya telah menunjukkan
kontrol bahkan lebih buruk di musim dingin laut-anak
daripada di musim semi[9]. Penelitian ini tidak
memperhitungkan
Olaguibel et al. Pernafasan Penelitian 2012, 13:50 Page 8 of 10
http://respiratory-research.com/content/13/1/50

rekening variasi musiman, seperti sebagian besar pasien Competing interest


dilibatkan dalam studi selama musim semi dan karenanya Dr Juliá de Páramo is an MSD employee. The other authors have
declared no conflicts of interest.
hasil kami terutama mencerminkan kontrol asma di musim
semi.
Authors’ contributions
Ada ruang untuk perbaikan manajemen sehubungan-ing JO dan SQ awalnya mengusulkan gagasan dan kontribusi equaly
penyakit dari dokter per-masing- melalui intervensi untuk desain, analisis data dan penulisan studi tersebut. BJ
pelatihan seperti yang ditunjukkan dalam studi yang berpartisipasi dalam desain penelitian, analisis data dan menulis. CF
dilakukan oleh Mendez et al. [28]. In addition, pa-tient membuat desain statistik dan analisis. AMF mengevaluasi draft awal
information with regards to disease control could and dan protokol akhir. JM mengevaluasi draft awal dan protokol akhir.
VP berpartisipasi dalam desain studi, protokol final dan analisis data.
should be enhanced by providing more information during Semua penulis membaca dan menyetujui naskah akhir.
the doctor’s visit. In primary care settings several studies
show that ACQ seems to be a useful starting point for Ucapan Terima Kasih
health care professionals in family practice to improve the Karya ini didukung oleh dana terbatas dari Merck & Co Inc
level of asthma symptom control in their patient population Spanyol. editorial diberikan oleh Pipeline Sumber Daya Biomedis
[29]. dan didukung oleh Merck & Co Inc, Spanyol.
pekerjaan ini tidak akan mungkin tanpa kontribusi dari semua
Ketika menganalisis pengobatan asma diresepkan untuk
peneliti dari studi MAGIC, yang tercantum dalam urutan abjad:
pasien dalam penelitian ini, adalah mengejutkan percen- Aguar, María. Rumah Sakit Umum Castellón .Castellón
tages tinggi pasien diklasifikasikan sebagai memiliki Agüero, Ramón.Hospital Universitario Marqués de Valdecilla
GINA-didefinisikan uncon-dikendalikan penyakit (52,3%), .Santander Aicart, Dolores .C.S.Rafalafena.Castellón
dan mereka yang menerima terapi kombinasi (78,8% Almela, Teresa .C.S. Salvador Pau.Valencia Valencia
Almonacid, Carlos .Hospital Univ. Guadalajara Guadalajara
berada di langkah 3 atau lebih tinggi). Hasil
Alonso, Alicia. Clínica Paracelso Valladolid
mengkonfirmasi tingkat rendah kontrol asma di Spanyol, Álvarez, Francisco. Hospital Virgen Rocío Sevilla
yang mungkin disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk Álvarez, Julio. Hospital Virgen de las Nieves Granada
tingkat rendah im-plementation dan sesuai dengan Álvarez, María. Hospital Virgen del Camino Pamplona
pedoman manajemen asma, ketidakpatuhan terhadap Álvarez, Pedro. Complexo Hospitalario Univ. Sgo. Santiago de Compostela
pengobatan asma[30],diantara yang lain. Namun, juga Amiama, Javier .C.S. Sodupe Bilbao
Antepara, Ignacio. Hospital Basurto Bilbao
harus dipertimbangkan bahwa skala GINA untuk Armisen, Margarita. Complexo Hospitalario Universitario de Santiago
mengidentifikasi dikendalikan, sebagian dikendalikan atau Santiago de Compostela
asma yang tidak terkontrol dikembangkan berdasarkan Arnedillo, Aurelio. Hospital Puerta del Mar, Cádiz
pendapat ahli dan tidak divalidasi. Dikontrol asma, Azpiazu, Mikel. Hospital de Txagorritxu Vitoria
sebagaimana didefinisikan dalam GINA, sangat mirip Barrio, Javier .Hospital Sierrallana (Torrelavega)
Cantabria Bazús, Teresa .Hospital Central de Asturias
dengan“benar-benar dikontrol” asma didefinisikan dalam Oviedo Bello, Dolores. C.S.La Salud Tenerife
studi GOAL [23], dan ini ternyata merupakan tujuan Bentabol, Miguel .Hospital Vélez Vélez Málaga
terapeutik maksimal yang sulit dicapai untuk banyak Beristain, Ana. Policlínica Begoña Gijón
pasien. GINA-didefinisikan "sebagian dikendalikan" adalah Blanco, Carlos .Hospital de la Princesa Madrid
tujuan terapeutik yang lebih masuk akal. Menariknya, Blanco, Rosa .Hospital Nuestra Señora de Sonsoles Ávila
Borderías, Luís. Hospital. San Jorge (Huesca) Huesca
analisis retro-spective dari tiga uji klinis dengan terapi Bustamante, Ana. Hospital Sierrallana (Torrelavega)
kombinasi menunjukkan bahwa asma terkontrol dan Cantabria Caballero, Pedro .C.S. Ángela Uriarte Madrid
sebagian dikendalikan oleh kriteria GINA sebanding Cabrera, Pedro. Hospital Doctor Negrín Las Palmas de gran
dengan skor ACQ-5 <1 [26]. Penelitian kami memperkuat Canaria Calero, Francisco .C.S. Cortés Madrid
temuan ini, dengan kekuatan yang dianalisis secara Calvo, Eduardo .C.S. Universitario Pozuelo de Alarcón
Madrid Cantó, Gabriela. Hospital de Vallecas Madrid
prospektif dalam pengaturan praktek klinis.
Cañete, Concepción. Hospital Cruz Roja Hospitalet Barcelona
Meskipun dokter peserta terutama dalam pengaturan Carballada, Francisco. Hospital Xeral-Calde, Lugo Lugo
specia-lized (79,6% dari pengaturan Alergi dan Cárdenas, Remedios. Hospital General de Guadalajara Guadalajara
Pulmonologi vs 20,4% dari perawatan primer), hasil yang Carpintero, Manuel. Consultorio medico de Zubiri Pamplona
sama mengenai pengendalian asma diperoleh ketika ana- Carretero, Pedro. Hospital General Yagüe, Burgos
lisis distratifikasi oleh variabel ini (data tidak ditampilkan). Carrillo, Teresa. Hospital Doctor Negrín Las Palmas de gran
Canaria Casado, María. Hospital Virgen de la Luz Cuenca
Homogenitas dalam hasil ini terlihat karena kejanggalan Casas, Francisco. Hospital Clínico San Cecilio Granada
penyakit pasien yang terlihat pada tiga kelompok dokter Cebollero, Pilar. Hospital Virgen del Camino Pamplona
berbeda, menurut studi epi-demiologi yang dipublikasikan Cisneros, Carolina. Hospital de La Princesa Madrid
[31]. Clemente, Lourdes. C.S. Santo Grial Huesca
Colas, Carlos. Hospital Clínico Universitario Zaragoza
Compaired, José. Centro Privado Huesca Compte,
Kesimpulannya, hasil dari penelitian ini memberikan poin Luis. Hospital La Fe Valencia Valencia Cordobés,
cut-off baru untuk kuesioner ACQ dengan perjanjian yang Concepción. Hospital de Mérida Badajoz Dávila,
lebih baik untuk klasifikasi kontrol asma yang diusulkan Ignacio. Hospital Clínico Universitario Salamanca De
oleh GINA 2006, yang dapat diterapkan untuk pasien Diego, Alfredo. Hospital General. Valencia
penderita asma dalam praktek klinis. Akhirnya, versi De Higes, Eva. Fundación Hospital Alcorcón
Madrid De la Hoz, Belén. Hospital Ramón y Cajal
singkat dari ACQ (ACQ-5), mengukur dengan sangat Madrid De León, Juan. C.S.Candelaria Tenerife
mudah tingkat asma con-trol dalam perawatan primer Del Moral, Ángel. Hospital Virgen del Valle Toledo
serta pengaturan khusus lainnya. Delgado, Julio. Hospital V. Macarena, Sevilla
Olaguibel et al. Respiratory Research 2012, 13:50 Page 9 of 10
http://respiratory-research.com/content/13/1/50

Díaz, Carmen. Hospital Central de Asturias Mur, Pilar. Hospital Santa Bárbara Ciudad Real
Oviedo Diego, Carlos. C.S. Benjuzar Alicante Navarro, Ana. Hospital El Tomillar, Sevilla
Domínguez, Carmen. Hospital Virgen del Puerto Navarro, José. Hospital de Donosita San Sebastián
Cáceres Domínguez, Javier. Hospital de Getafe Negro, José. Hospital Virgen de la Arrixaca, Murcia
Madrid Domínguez, Leopoldo. Hospital Ceuta . Ceuta Nieto, Antonio. Hospital La Fé, Valencia
Entrenas, Luisma. Hospital Reina Sofía Córdoba Nualart, María. EAP Encants, CAP Maragall
Escobar, Miguel. C.S.de Pueblonuevo del Guadiana Barcelona Oheling, Alberto. Centro Privado, Palma de
Badajoz Espigares, Manuel. C.S. La Paz de Badajoz Mallorca Ojeda, Pedro. Clínica Dres Ojeda Madrid
Badajoz Espinosa, María. Hospital de Toledo Toledo Padilla, Alicia. Hospital Costa del Sol Málaga
Félix, Rubén. Hospital General, Valencia Parra, Antonio. Hospital Juan Canalejo Coruña
Feo, Francisco. Hospital. General Ciudad Real Pedrosa, María. Hospital La Paz Madrid
Fernández, Araceli. C.S. Delicias Sur Zaragoza Peiron, María. Hospital Virgen de la Luz Cuenca
Fernández, Consuelo. Hospital 12 de Octubre Madrid Peláez, Antonio. Hospital Clínico, Valencia
Fernández, Eduardo. Hospital Santiago Vitoria Penela, Pedro. Complexo Hospitalario Univ. Sgo. Santiago de
Fernández, Francisco. C.S. Embajadores Madrid Compostela Peñas, José. Hospital Virgen de la Luz Cuenca
Fernández, Mar. Fundación Jiménez-Díaz Madrid Pereira, Antonio. Hospital Juan Ramón Jiménez Huelva
Figueroa, Javier. Hospital Insular Las Palmas de gran Canaria Pérez de Llano. Luis Hospital Xeral-Calde Lugo Pérez,
Flor, Xavier. CAP Chafarinas Barcelona Alvaro. Consultorio Mataporquera Santander Pérez,
García, Jesús .Hospital Infanta Cristina Badajoz Gerardo. Hospital Capitán Cortés Jaén Ramos, Jacinto.
García, Jose. Complexo Hospitalario Ourense Hospital Universitario Salamanca
García, Juan. Hospital Comarcal de Laredo Santander Rivera, Marisa. Hospital Germans Trias Barcelona
García, Marimar.Complexo Hospitalario de Ourense Robledo, Teresa. Hospital Clínico San Carlos Madrid
Ourense García, Rosa. C.S. de Culleredo Coruña Rodríguez, César. CS de Betanzos Coruña
García-Cosío. Borja Hospital Son Dureta Palma de Mallorca Rodríguez, Fernando. Hospital Marqués de Valdecilla
García-Salmones.Mercedes Fundación Hospital Alcorcón Santander Rodríguez, Gema. Hospital Clinico San Carlos
Madrid Gómez, Elisa. Hospital de Ciudad Real Ciudad Real Madrid Rodríguez, Pablo. Hospital Clínico San Carlos Madrid
González, David. Hospital de Fuenlabrada Madrid González, Rubio, Manuela. C.S. Zona Centro Cáceres.
Francisco. Hospital Virgen de las Nieves Granada Sánchez, Alejandro. Hospital Río Carrión Palencia
González, Ruperto. Hospital universitario Nuestra Señora de La Sánchez, Anselmo. Hospital Insular Las Palmas de gran Canaria
Candelaria Tenerife Gutiérrez, Valentina. Hospital Dr Peset Valencia Sánchez, Inmaculada. Hospital universitario Nuestra Señora de La
Henriquez, Aythamy. Hospital de Valdemoro Madrid Candelaria Tenerife
Hernández, Alicia. C.S. Güimar Tenerife Hernández, Sánchez, José. C.S. Fuente Sant Lluis. Valencia
Dolores. Hospital La Fé, Valencia Hernández, Elena. Sánchez-Guerrero, Inmaculada. Hospital Gral Básico de
Fundación Jiménez-Díaz Madrid Defensa (Santa María Rosell) Murcia
Hernández, Francisco. Hospital San Pedro de Alcántara Senent, Carlos. Hospital Virgen del Valle Toledo
Cáceres Hidalgo, Eduardo. Hospital Pozoblanco Córdoba Serra, Juan. Hospital General de Vic Barcelona
Ibañez, Paloma. Hospital del Niño Jesús Madrid Serrano, José .Hospital de Muro Palma de
Iglesias, Fernando. POVISA (Vigo) Vigo Mallorca Simonet, Pere. CAP Viladecans-2
Iglesias, Javier. Hospital universitario Nuestra Señora de La Barcelona Soto, José. Hospital Jerez Cádiz
Candelaria Tenerife Subiza, Javier. Clínica Subiza Madrid
Ignacio, José. Hospital de la Serranía de Ronda Tabar, Ana. Hospital Virgen del Camino Pamplona
Cádiz Irizar, María. C.S. Idiazabal Guipuzcoa Timiraos, Rosario. C.S. de Culleredo Coruña Trillo,
Izquierdo, José. Hospital Gral universitario Cristóbal. C.S. Puerta Blanca Málaga Urrutia,
Guadalajara Jiménez, Jesús. Hospital Universitario Isabel. Hospital de Galdakao Galdakao
Albacete Jorro, Gemma. Hospital de la Ribera Valdés, Luis. Complexo Hospitalario Univ. Sgo. Santiago de
Valencia Labarta, Natividad. Clínica Santiago Compostela Valldeperas, Joan. Hospital de Bellvitge Hospitalet
Huesca Lamban, Maite. C.S. Reboleria Zaragoza de Llobregat Vargas, Rosario. Hospital Virgen de la Luz Cuenca
Larnia, Armando. C.S. San Blas Alicante Vega, Arancha. Hospital General de Guadalajara
León, Monserrat. Hospital La Fe.Valencia Guadalajara Vega, José. Hospital Carlos Haya Málaga
Levy, Alberto. Hospital V. Victoria Málaga Verea, Héctor. Hospital Juan Canalejo Coruña
López, Antolín. Hospital Puerta de Hierro Madrid Vicente, Juan. C.S. Los Rosales Madrid
Lumbreras, Gonzalo. C.S. Morarzarzal. Madrid. Vidal, Carmen. Complexo Hospitalario Universitario de Santiago
Malek, Tamin. Hospital General de Castellón Santiago de Compostela
Castellón Marcos, Carmen. Hospital Universitario Vigil, Laura. Hospital Parc Taulí Sabadell Sabadell
de Vigo Vigo Martín, Juanjo. Carlos Haya Málaga Vila, Concepción. Fundación Hospital Alcorcón Madrid
Martínez, Agustín. C.S. La Paz (Cruces – Barakaldo) Villafàfila, Rosa. CAP Viladecans-2 Barcelona
Guipuzcoa Martínez, Carlos. H. Germans Trías i Pujol Villasante, Carlos. Hospital La Paz Madrid Zubeldia,
Barcelona Martínez, Dara. Hospital Insular Las Palmas de José. HGU Gregorio Marañón Madrid
gran Canaria Martínez, Eva. Hospital Sagunto Sagunto
Martínez, José. Hospital G. Virgen de la Concha Author details
Zamora Mas, Montse. CAP Chafarinas Barcelona 1
Department of Allergy, Complejo Hospitalario de Navarra, Fundación Miguel
Medina, Juan. Hospital V. Rocío Sevilla Melero, Servet, Pamplona, Spain. 2Department of Allergy, Hospital La Paz Health
Carlos. Hospital 12 de Octubre Madrid Méndez, Research Institute (IdiPAZ), Madrid, Spain. 3Medical Department, MSD, c/
Jorge. Hospital Río Carrión Palencia Minguez, Josefa Valcárcel, 38, Madrid, Spain. 4Epidemiology and Research Support
Ascensión. C.S. San Fermín Madrid Molero, Department, Hospital Clínico San Carlos, Madrid, Spain. 5Department of
Isabel. Hospital de la Ribera Valencia Pulmonology, Hospital Santa Creu i Sant Pau, Barcelona, Spain. 6Primary Care
Moreno, Alvaro. Hospital Nuestra Señora del Prado Center Francia, Fuenlabrada, Madrid, Spain. 7Department of Pulmonology,
Toledo Moreno, Carmen. Hospital Reina Sofía Hospital Santa Creu i Sant Pau, Barcelona, Spain.
Córdoba Moreno, Juan. C.S. Las Américas Madrid
Muñoz, Javier. Hospital V. Valme Sevilla Received: 6 February 2012 Accepted: 1 June 2012
Muñoz, Rosa. Hospital Clinic Barcelona Published: 22 June 2012
Olaguibel et al. Respiratory Research 2012, 13:50 Page 10 of 10
http://respiratory-research.com/content/13/1/50

References nitric oxide and control according to the Global Initiative for
1. Bousquet J, Khaltaev AN: Global surveillance, prevention and control of chronic Asthma (GINA). Arch Bronconeumol 2010, 46:370–377.
respiratory diseases: a comprehensive approach. Global Alliance against Chronic 25. Sastre J, Olaguibel J, Vega JM, Del Pozo V, Picado C, Lopez Vina
Respiratory Diseases. Geneva: World Health Organization; 2007. A: Cut-off points for defining asthma control in three versions of the
2. Bousquet J, Kiley J, Bateman ED, et al: Prioritised research Asthma Control Questionnaire. J Asthma 2010, 47:865–870.
agenda for prevention and control of chronic respiratory 26. O’Byrne PM, Reddel HK, Eriksson G, et al: Measuring asthma control: a
diseases. Eur Respir J 2010, 36:995–1001. comparison of three classification systems. Eur Respir J 2010, 36:269–276.
3. Elward KS, Pollart SM: Medical Therapy for Asthma: Updates from the 27. Greenblatt M, Galpin JS, Hill C, Feldman C, Green RJ: Comparison of doctor
NAEPP Guidelines. Am Fam Physician 2010, 82:1242–1251. and patient assessments of asthma control. Respir Med 2010, 104:356–361.
4. Fredrickson DD, Molgaard CA, Dismuke SE, Schukman JS, 28. Mendez NH, Velazquez AC, del Rivero HL, Hernandez VL,
Walling A: Understanding frequent emergency room use by Espinola RG, Mondragon GR: Increased knowledge of ARIA
Medicaid-insured children with asthma: a combined quantitative and GINA guides 2006 to general physicians by an educational
and qualitative study. J Am Board Fam Pract 2004, 17:96–100. intervention. Rev Alerg Mex 2008, 55:201–205.
5. Bateman ED, Hurd SS, Barnes PJ, et al: Global strategy for asthma 29. van den Nieuwenhof L, Schermer T, Eysink P, et al: Can the
management and prevention: GINA executive summary. Eur Respir J 2008, Asthma Control Questionnaire be used to differentiate between
31:143–178. patients with controlled and uncontrolled asthma symptoms? A
6. GEMA: Spanish guide-lines for diagnosis and asthma management. pilot study. Fam Pract 2006, 23:674–681.
Journal of Invest Alergol Clin Immunol 2010, 20:S1. 30. Taegtmeyer AB, Steurer-Stey C, Price DB, Wildhaber JH, Spertini
7. Bateman ED, Reddel HK, Eriksson G, et al: Overall asthma F, Leuppi JD: Predictors of asthma control in everyday clinical
control: The relationship between current control and future practice in Switzerland. Curr Med Res Opin 2009, 25:2549–2555.
risk. J Allergy Clin Immunol 2010, 125:600–608. 31. Castillo JA, Navarro A, Quirce S, et al: Prevalence and
8. Thomas M, Kay S, Pike J, et al: The Asthma Control Test (ACT) as a characteristics of rhinitis in adult asthmatic patients attending
predictor of GINA guideline-defined asthma control: analysis of a allergist, primary care and pulmonologist settings in Spain (AIR
multinational cross-sectional survey. Prim Care Respir J 2009, 18:41–49. study). Med Clin (Barc) 2011, 136:284–289.
9. Rabe KF, Adachi M, Lai CK, et al: Worldwide severity and control of
asthma in children and adults: the global asthma insights and reality doi:10.1186/1465-9921-13-50
surveys. J Allergy Clin Immunol 2004, 114:40–47. Cite this article as: Olaguibel et al.: Measurement of asthma control
10. FitzGerald JM, Boulet LP, McIvor RA, Zimmerman S, Chapman KR: Asthma according to global initiative for asthma guidelines: a comparison with
control in Canada remains suboptimal: the Reality of Asthma Control the asthma control questionnaire. Respiratory Research 2012 13:50.
(TRAC) study. Can Respir J 2006, 13:253–259.
11. Demoly P, Paggiaro P, Plaza V, et al: Prevalence of asthma
control among adults in France, Germany, Italy, Spain and the
UK. Eur Respir Rev 2009, 18:105–112.
12. Chapman KR, Boulet LP, Rea RM, Franssen E: Suboptimal
asthma control: prevalence, detection and consequences in
general practice. Eur Respir J 2008, 31:320–325.
13. Juniper EF, O'Byrne PM, Guyatt GH, Ferrie PJ, King DR:
Development and validation of a questionnaire to measure
asthma control. Eur Respir J 1999, 14:902–907.
14. Juniper EF, Bousquet J, Abetz L, Bateman ED: Identifying 'well-
controlled' and 'not well-controlled' asthma using the Asthma
Control Questionnaire. Respir Med 2006, 100:616–621.
15. Brozek JL, Bousquet J, Baena-Cagnani CE, et al: Allergic Rhinitis and its
Impact on Asthma (ARIA) guidelines: 2010 revision. J Allergy Clin Immunol
2010, 126:466–476.
16. Chaudhuri R, Livingston E, McMahon AD, Thomson L, Borland
W, Thomson NC: Cigarette smoking impairs the therapeutic
response to oral corticosteroids in chronic asthma. Am J Respir
Crit Care Med 2003, 168:1308–1311.
17. Quinto KB, Zuraw BL, Poon KY, Chen W, Schatz M, Christiansen
SC: The association of obesity and asthma severity and control
in children. J Allergy Clin Immunol 2011, 128:964–969.
18. Picado C, Badiola C, Perulero N, et al: Validation of the Spanish version of
the Asthma Control Questionnaire. Clin Ther 2008, 30:1918–1931.
19. Juniper EF, O'Byrne PM, Roberts JN: Measuring asthma control in group
studies: do we need airway calibre and rescue beta2-agonist use? Respir
Med 2001, 95:319–323.
20. Juniper EF, Guyatt GH, Cox FM, Ferrie PJ, King DR: Submit your next manuscript to BioMed
Development and validation of the Mini Asthma Quality of Life Central and take full advantage of:
Questionnaire. Eur Respir J 1999, 14:32–38.
21. Nathan RA, Sorkness CA, Kosinski M, et al: Development of the asthma
control test: a survey for assessing asthma control. J Allergy Clin Immunol • Convenient online submission
2004, 113:59–65. • Thorough peer review
22. Peters D, Chen C, Markson LE, Allen-Ramey FC, Vollmer WM:
• No space constraints or color figure charges
Using an asthma control questionnaire and administrative data
to predict health-care utilization. Chest 2006, 129:918–924. • Immediate publication on acceptance
23. Bateman ED, Boushey HA, Bousquet J, et al: Can guideline-defined • Inclusion in PubMed, CAS, Scopus and Google Scholar
asthma control be achieved? The Gaining Optimal Asthma ControL
• Research which is freely available for redistribution
study. Am J Respir Crit Care Med 2004, 170:836–844.
24. Alvarez-Gutierrez FJ, Medina-Gallardo JF, Perez-Navarro P, et al: Comparison
of the Asthma Control Test (ACT) with lung function, levels of exhaled Submit your manuscript at
www.biomedcentral.com/submit

You might also like