You are on page 1of 20

Mata Kuliah : PL 631

Tanggal Penyerahan : 26 Mei 2015


Kelas :A
Dosen : Dr Ir Budi Heri Pirngadie.,MT

LAPORAN HASIL SURVEI INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH (IPAL)


BOJONGSOANG

Tugas ini disusun dalam rangka memenuhi tugas asistensi mata kuliah Rekayasa Prasarana

Disusun oleh :

ADITIYA RAMDANI - 133060003

PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PASUNDAN
2015
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Jumlah Penduduk di Kota bandung yang semakin meningkat cepat maka akan
membutuhkan lahan untuk perumahan dan lapangan kerja yang dimana hal tersebut
menghasilkan air buangan (air limbah) maka diperlukan Prasarana Instalasi Pengolahan Air
Limbah (IPAL).
Air limbah adalah air buangan yang berasal dari rumah tangga termasuk tinja manusia dari
lingkungan permukiman.. (PPRI no 16 Tahun 2005). Limbah rumah tangga adalah limbah yang
berasal dari dapur, kamar mandi, cucian, limbah bekas industri rumah tangga dan kotoran
manusia. Limbah merupakan buangan/bekas yang berbentuk cair, gas dan padat. Dalam air
limbah terdapat bahan kimia sukar untuk dihilangkan dan berbahaya. Bahan kimia tersebut
dapat memberi kehidupan bagi kuman-kuman penyebab penyakit disentri, tipus, kolera dsb.
Air limbah tersebut harus diolah agar tidak mencemari dan tidak membahayakan kesehatan
lingkungan. Air limbah harus dikelola untuk mengurangi pencemaran.
Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Bojongsoang. Salah satu lembaga yang bergerak
di bidang pengolahan air limbah yaitu : IPAL Bojongsoang beroperasi dibawah naungan
PDAM Kota Bandung. Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) yang terletak di Bojongsoang
ini merupakan instalasi yang mengolah air buangan rumah tangga yang disalurkan melalui
perpipaan. Instalasi ini untuk mengolah buangan domestik rumah tangga yang berasal dari area
wilayah Bandung Timur dan Bandung Tengah, Selatan dengan kapasitas pelayanan 400.000
jiwa. IPAL ini dibangun untuk mengurangi tingkat pencemaran air sungai Citarum.
Sistem pengolahan air limbah di IPAL Bojongsoang terhitung konvensional. Proses-
prosesnya mengutamakan proses alami, tanpa bantuan teknologi yang rumit dan tanpa bantuan
bahan kimia aditif. IPAL seluas 85 hektar ini mengolah air limbah melalui dua proses utama,
yaitu proses fisik dan biologi. Proses fisik memisahkan air limbah dari sampah-sampah, pasir,
dan padatan lainnya sehingga proses pengolahan biologi tidak terganggu. Proses biologi
mengolah air limbah sehingga parameter Biochemical Oxygen Demand (BOD), Chemical
Oxygen Demand (COD), Dissolved Oxygen (DO), kandungan bakteri Coli, kandungan logam
berat, dll memenuhi daya dukung lingkungan badan air di mana air limbah yang sudah diolah
ini akan dibuang. Kolam pengolahan biologi terdiri dari 14 kolam yang terdiri dari dua
kompartemen utama, kompartemen A dan kompartemen B. Jadi, masing-masing kompartemen
terdiri dari tujuh kolam yaitu, tiga kolam anaerob, dua kolam fakultatif, dan dua kolam
maturasi.
1.2 Tujuan Kunjungan
Studi lapangan ke Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) dan Stasiun Pompa Gumuruh
bertujuan untuk mengetahui dan memahami bagaimana cara atau metode pengolahan air
limbah terutama limbah domestik dan melihat metode pengolahan limbah rumah tangga serta
Pompaan yang mengalirkan air limbah yang dilakukan oleh Perusahaan Daerah Air Minum
Kota Bandung.
1.3 Manfaat Kunjungan
Studi kunjungan ke Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Bojongsoang dan Stasiun
Pompa Gumuruh ini diharapkan dapat memberikan informasi bagaimana cara mengolah air
limbah terutama limbah domestik dan dapat memberikan informasi kepada kita agar kita dapat
selalu menjaga lingkungan sekitar kita.
1.4 Sistematika Laporan
Adapun Sistematika dalam laporan hasil survei yaitu :
BAB I PENDAHULUAN
Berisikan mengenai Latar Belakang, Tujuan Kunjungan dan Manfaat Kunjungan Studi
Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Bojongsoang dan Stasiun Pompa Gumuruh.
BAB II GAMBARAN UMUM
Berisikan mengenai Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Bojongsoang beserta sarana dan
prasarananya.
BAB III KUNJUNGAN DI IPAL BOJONGSOANG
Berisikan mengenai Kegiatan yang dilakukan selama kunjungan di IPAL Bojongsoang dan
Waktu Pelaksanaan
BAB IV UNIT SARANA DAN PRASARANA PENGOLAHAN AIR LIMBAH
Berisikan mengenai unit sarana pengolahan air limbah di Bojongsoang dan Stasiun Pompa
Gumuruh.
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
Berisikan hasil kegiatan selama kunjungan di Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)
Bojongsoang dan Stasiun Pompa Gumuruh.
BAB II
GAMBARAN UMUM
2.1 Letak geografis dan sejarah IPAL Bojongsong
IPAL Bojongsoang terletak di kabupaten bandung, yaitu desa Bojongsari kecamatan
Bojongsoang dengan lokasi kurang lebih 12 Km dari kota Bandung yang memiliki koordinat
7-7,28 LS 107 0,14’-1070,16’ BT dan berada di ketinggian 675 meter dari permukaan laut.
IPAL berdiri di atas tanah seluas 85 Ha. IPAL bearada di bawah naungan PDAM kota Bandung
dimana PDAM kota bandung dimulai sejak zaman penjajahan Belanda di Indonesia yang
merupakan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) berdasarkan peraturan daerah (perda)
kotamadya Bandung nomor 7/PD/1974 jo Perda Nomor 08/1987, dengan perkembangan
lembaga sebagai berikut :

Tahun 1916 - 1928 : Stadsgemente Water Leiding Bandung

Tahun 1928 – 1943 : Technische Ambtenaar

Tahun 1943 – 1945 : Sui Doko

Tahun 1945 – 1954 : Perusahaan Air

Tahun 1953 – 1965 : Dinas Perusahaan Bagian B (DPB)

Tahun 1965 – 1974 : Dinas Teknik Penyehatan (DTP)

Tahun 1974 – sekarang : Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota

Bandung

Tahun 1987 : Pengelolaan Air Kotor Masuk Ke dalam PDAM

Dalam peningkatan debit air pada tahun 1978 sampai dengan 1985 mulai dilaksanakan
program fisik Pengembangan Air Minum Tahap I atau BAWS I dengan cara pembuatan sumur
Artesis sepanjang jalan kereta api. Kemudian pada tahun 1985 sampai dengan 1991
dilaksanakan pembangunan mini plant Cibereum, mini plant pakar dan membangun intake
siliwangi serta pembangunan saluran kotor sepanjang 176,30 km.
Seiring peningkatan jumlah penduduk dan pembuangan air kotor semakin banyak
jumlahnya maka pada tahun 1979 - 1994 Pemerintah Kota Bandung melalui " Bandung Urban
Development Project (BUDP)" tahap I dan II memperoleh bantuan dana dari Bank
Pembangunan Asia (ADB) dan penyertaan modal dari Pemerintah untuk membangun sarana
air kotor dan Instalasi Pengolahan Pengolahan Air Kotor.
Sarana yang dibangun tersebut berupa jaringan pipa pembuangan air kotor yang
difokuskan pada daerah padat penduduk sedangkan instalasi pengolahan air kotor dibangun di
Desa Bojongsari Kecematan Bojongsoang Kabupaten Bandung.

IPAL Bojongsoang
(Sumber : Dokumentasi Pribadi)

IPAL Bojongsoang merupakan instalasi pengolahan air limbah yang mengelola


buangan rumah tangga dari kota Bandung yang dialirkan kedalam perpipaan dan pengolahan
ini menghasilkan air yang mempunyai kualitas layak buang ke lingkungan dalam artian aman
untuk dilepas ke padan air penerima maupun dimanfaatkan untuk kebutuhan irigasi.
Instalasi Pengolahan Air Limbah Bojongsoang ini beroprasi sejak tahun 1992, dengan
dibangunnya IPAL ini diharapkan dapat mengurangi tingkat pencemaran pada sungai-sungai
baik di kota Bandung maupun pada badan Air penerima yaitu Sungai Citarum.Instalasi ini
mengolah limbah-limbah domestik yang berasal dari area wilayah bandung timur dan bandung
tengah selatan dengan kapasitas pelayanan 400.000 jiwa. IPAL Bojongsoang merupakan
instalasi pengolahan air limbah domestic terbesar di Indonesia, bahkan mungkin di kawasan
Asia Tenggara.
2.1 Fungsi IPAL Bojongsoang
Menurut Peraturan Walikota no. 937/2009 Bab I ketentuan umum, pasal 1, butir 23. Air
limbah merupakan air buangan rumah tangga atau air buangan domestik, namun tidak termasuk
air buangan industri dan air hujan
Instalasi Pengolahan Air Limbah Bojongsoang beroprasi untuk mengelola air limbah
domestik yaitu buangan yang berasal dari kamar mandi, bekas cuci yang bersumber dari
buangan rumah tangga, hotel, restoran, rumah sakit, sekolah, perkantoran dan lain-lain yang
disalurkan melalui pipa-pipa pembuangan yang bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup
masyarakat melalui terciptanya kesehatan masyarakat dan perbaikan sanitasi lingkungan
pemukiman yang bersih, sehat dan berkesinambungan.
Sistem penyaluran limbah domestic dari rumah tangga sampai instalasi pengolahan air
limbah bojongsoang sebagai berikut :

Skema Penyaluran Limbah Air Kotor


(sumber : IPAL)
Areal pelayanan berupa saluran pemipaan meliputi wilayah :
- Wilayah Bandung utara melalui “sewer existing”.
- Wilayah Bandung timur melalui pemipaan dialirkan menuju instalasi Bojongsoang.
- Wilayah Bandung barat melalui saluran pemipaan yang dialirkan langsung ke aliran
sungai citepus (belum mengalami pengolahan).
- Wilayah Bandung tengah- selatan melalui pemipaan dan dialirkan melalui instalasi
Bojongsoang.
Peta Pelayanan Air Limbah
(Sumber : Ipal Bojongsoang)

Kapasitas maksimal dari IPAL adalah sebesar 243.000 m3/ hari dengan pengolahan
fisik dan biologi. Proses fisik dilakukan secara mekanik menggunakan alat-alat yang canggih
sedangkan proses biologi menggunakan mikroorganisme dan proses biologi lainnya.

Skema Proses Instalasi Pengolahan Air Limbah Bojongsoang


2.3 Stasiun Pompa Soekarno Hatta (Gumuruh)
Stasiun Pompa Soekarno Hatta (Gumuruh) Berada di Kelurahan Gumuruh, Kecamatan
Batununggal dengan luas area 2500 m2 yang melayani daerah Bandung Barat. Stasiun Pompa
Gumuruh Beroperasi pada bulan November 2012 setelah dilakukan uji coba selama beberapa
bulan.

Operasional Pompa berlangsung selama 24 jam perhari yang ditangani oleh 2 orang
operator per hari. Debit air limbah yang masuk ke stasiun pompa Gumuruh sebesar 15.000-
28.000 m3/hari yang berasal darii 3 jalur utama pelayanan Bandung Barat.

Kondisi Eksisting Penanganan Air Limbah Kota Bandung Tahun 2013


No Parameter Volume Satuan
1 Kapasitas Terpasang 80.835 M3/hari
2 Kapasitas Terpakai 67.173 M3/hari
3 Idle Capacity 16,9 %
4 Jumlah Sambungan 102.392 SR
5 Cakupan Pelayanan 63,4 %
BAB III
KEGIATAN DI IPAL BOJONGSOANG
3.1 Sarana Dan Prasarana
Instalasi pengolahan air limbah bojongsoang yang berproses dengan system kolam
stabilisasi sebagian besar berproses secara biologi.

Tahap proses tersebut meliputi:

1. Pengolahan fisik yang terjadi pada tahapan-tahapan :


- Open Chanel
- Manual Screen
- Screw Pump
- Mach Screen
- Screening Proses
- Grit Chaimber

2. Pengolahan biologis terjadi pada tahapan-tahapan :

- Kolam Anaerobe
Merupakan upaya penurunan bahan organik dengan bantuan mikroba anerob.
Karakteristik kolam anaerobik sebagai berikut :
 Debit : 80.835 m3 / hari
 BOD influent : 360 mg / l
 BOD effluent : 144 mg / l
- Kolam Fakultatif
Upaya penurunan bahan organik secara anaerob dan aerob untuk stabilisasi air
buangan. Karakteristik kolam fakultatif adalah sebagai berikut :
 Debit : 80.835 m3 / hari
 BOD influent : 144 mg/l
 BOD efluent : 50 mg/l
- Kolam Maturasi
Merupakan pematangan air buangan sebagai penyempurnaan dari kualitas effluent
akhir sesuai dengan standar baku mutu sebelum dibuang. Karakteristik kolam maturasi
adalah sebagai berikut :
 Debit : 80.835 m3 /hari
 BOD influent : 50 mg/l
 BOD efluent : 30 mg/l

Skema Proses Biologi Pada Kolam Pengolahan Sarana

(Sumber :IPAL Bojongsoang)

3.1.1 Sarana
IPAL Bojongsoang memiliki sarana yang mendukung dalam kegiatan kerja
diantaranya :
1. Unit Instalasi Pengolahan Fisik
2. Kolam Stabilisasi
3. Sludge drying bed (bak pengering lumpur)
4. Laboratorium (temporary lab)
5. Gedung perkantoran
6. Mess operator
7. Gudang perlengkapan
8. Bengkel Instalasi
9. Rumah jaga
10. Rumah dinas pengawas instalasi
11. Green House (ruang pengkondisian tanaman)
Fasilitas tersebut berada di lahan seluas 85 ha dengan pemanfaatan meliputi:
- Area kolam pengolahan yang terdiri dari 14 kolam seluas 62,5 ha
- Area perkantoran dan fasilitas lainnya seluas 22,5 ha
3.1.2 Prasarana
IPAL Bojongsoang memiliki unit-unit proses pengelolaan yang saling terkait, sehingga
apabila satu komponen unit ini tidak ada maka hasil yang didapatkan tidak akan optimal bahkan
tidak dapat berjalan sama sekali. Unit- unit pengelolaan meliputi :
1. Manual Bar Screen
Manual Bar Screen berfungsi sebagai pemisah sampah secara manual yang
menggunakan tenaga manusia untuk mengambil sampah-sampah yang berada di
perairan. Manual Bar Screen terletah di inlet IPAL Bojongsoang.
2. Screw Pump
Secrew pump atau pompa ulir berfungsi untuk memompa air dari tempat
penampungan untuk masuk ke dalam grit chamber.
3. Mechanical Bar Screen
Mechanical Bar Screen berfungsi untuk memisahkan sampah yang berukuran kecil
secara mekanik.
4. Belt Conveyor
Belt Conveyor merupakan unit ban berjalan.
5. Screening press
Screening press berfungsi untuk memadatkan sampah-sampah halus yang tersaring.
6. Grit Chamber
Grit chamber berfungsi sebagai bak pemisah pasir dari air buangan secara mekanik.
7. Grit Rake
Grit rake berfungsi sebagai unit pengangkat pasir yang terkumpul pada grit dischare
pocket.
8. Grit Scraper
Grit scraper berfungsi sebagai unit penyapu pasir.
9. Ventury Chanel
Ventury chanel berfungsi sebagai saluran pengatur debit air.
10. Kolam Aerobik (terjadi proses anaerob)
11. Kolam Fakultatif (terjadi proses aerob-anaerob)
12. Kolam Maturasi (terjadi proses aerob
BAB IV
UNIT SARANA DAN PRASARANA PENGOLAHAN AIR LIMBAH
4.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Kegiatan Praktikun Kunjungan ke IPAL Bojongsoang ini dilakukan pada :
 Waktu : Selasa, 12 Mei 2014
 Tempat : 1. Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Bojongsoang
Kabupaten Bandung Desa Bojongsari
Kecamatan Bojongsoang, Km 12. Bandung
2. Stasiun Pompa Gumuruh
Kelurahan Gumuruh
Kecamatan Batununggal
4.2 Kegiatan yang Dilakukan
4.2.1 Kegiatan Materi Pengantar (Indoor)
Kegiatan pertama yang kami lakukan adalah penyampaian materi pengantar yang
disampaikan oleh salah satu staff dari IPAL Bojongsoang. Beliau menyampaikan beberapa
materi mulai dari sejarah IPAL Bojongsoang, Visi dan Misi, Tujuan, Struktur Organisasi,
Metode pengelolaan air limbah, dan fasilitas-fasilitas di IPAL Bojongsoang.
4.2.2 Kegiatan Lapangan (Outdorr)
Kegiatan kedua yang kami lakukan adalah kegiatan lapangan/outdoor. Kegiatan ini
terdiri dari pengenalan langsung fasilitas-fasilitas yang berada di IPAL bojongsoang, Stasiun
Pompa Gumuruh dan materi operasional serta masalah-masalah yang dihadapi oleh IPAL
Bojongsoang dan Stasiun Pompa Gumuruh.
4.3 Hasil Praktikum di IPAL Bojongsoang dan Stasiun Pompa Gumuruh
4.3.1 Deskripsi IPAL Bojongsoang
Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) yang terletak di bojongsoang merupakan
instalasi yang mengolah air buangan rumah tangga yang disalurkan melalui perpipaan. Instalasi
ini untuk mengolah buangan domestik rumah tanggayang berasal dari area wilayah Bandung
Timur dan Bandung Tengah Selatandengan kapasitas pelayanan 400.000 jiwa. IPAL ini
dibangun untuk mengurangitingkat pencemaran air sungai Citarum. Dengan adanya proses
pengolahan limbahdomestik rumah tangga, kualitas air buangan yang dibuang ke sungai
Citarumtidak terlalu buruk.
Instalasi ini berlokasi di Kabupaten Bandung, yaitu di desa Bojongsari,Kecamatan
Bojongsoang. Luas area keseluruhan seluas 85 ha dengan system pengolahan biologi yaitu
kolam stabilisasi. IPAL ini merupakan instalasi pengolahan air buangan domestik terbesar di
Indonesia, bahkan mungkin di AsiaTenggara.Topografi dari IPAL Bojongsoang adalah sebagai
berikut :
 Lokasi : 12 Km dari Kota Bandung
 Koordinat : 7-7,28 LS 107 0,14’ – 1070,16’ BT
 Curah Hujan : 167 mm (thn 2004)
 Rata-rata curah hujan : 15.18 hari/ bulan
 Ketinggian : 675 m . dpl
Adapun sarana yang tersedia di lokasi ini meliputi :
1. Unit Instalasi Pengolahan Fisik
2. Kolam Stabilisasi
3. Sludge drying bed (bak pengering lumpur)
4. Laboratorium (temporary lab)
5. Gedung perkantoran
6. Mess operator
7. Gudang perlengkapan
8. Bengkel Instalasi
9. Rumah jaga
10. Rumah dinas pengawas instalasi
11. Green House (ruang pengkondisian tanaman)
Fasilitas tersebut berada di lahan seluas 85 ha dengan pemanfaatan meliputi :- Area
kolam pengolahan yang terdiri dari 14 kolam seluas 62,5 ha- Area perkantoran dan fasilitas
lainnya seluas 22,5 ha.

Kolam Anaerob

Kolam Fakultatif

Kolam Maturasi

Outlet Citarum

Sungai Citarum

Denah Lokasi Areal Instalasi Pengolahan Air Limbah Bojongsoang.


Bojongsoang Kapasitas maksimum dari IPAL adalah sebesar 243.000m3/hari dengan
pengolahan yang meliputi pengolahan fisiska dan biologi. Proses físika dilakukansecara
mekanik yang masing-masing mempunyai 3 buah alat untuk dipergunakansecara bergantian
secara periodik. Sedangkan proses biologi meliputi 3 tahap yangmempunyai 2 set. Tahapan
pengolahan air limbah pada IPAL Bojongsoang padamasing-masing prosesnya adalah sebagai
berikut.

A. Unit Pengolahan Fisika


No Unit Foto Fungsi Keterangan
Pengolahan
Fisika
1 Open Chanel Pada open chanel, air Saluran Terbuka
limbah domestik yang Air Masuk IPA
berasal dari limbah
rumah tangga masuk
menuju instalasi untuk
selanjutnya diolah

2 Saringan Ditempat ini terjadi Manual Bar


Kasar (Bar penyaringan sampah Screen
Screen/Manua tahap 1 yaitu menyaring
l Bar Screen sampah-sampah yang
berukuran besar. Manual
Bar Screen.

3 Pompa Ulir Alat ini berfungsi untuk Screw Pump


(Screw Pump) memompa air dari bak
penampung menuju Grit
Chamber.

4 Mechanical Ditempat ini terjadi Mechanical Bar


Bar Screen penyaringan sampah Screen
tahap 2 yaitu
penyaringan sampah-
sampah yang berukuran
kecil.
5 Mechanical
Screw Pump

6 Saluran Saluran Menuju


Menuju Grit Grit Chamber
Chamber

6 Grit Chamber Alat ini berfungsi untuk Grit Chamber


(Pemisah memisahkan pasir dari
Pasir) air buangan yang
pengoperasiannya secara
mekanik

7 Grit Rake alat ini berfungsi untuk Grit Rake


(Pengangkat melakukan pengerukan
Pasir pasir yang terkumpul
pada Grit Dischare
Pocket

8 Ventury saluran manuju kolam Ventury Chanel


Chanel pengolahan.
Ventury Chanel
B. Unit Pengolahan Biologi
Unit pengolahan biologi berupa kolam-kolam pengolahan biologi yang terdiridari 2 set
yaitu set A dan set B. Masing-masing memiliki 7 buah kolam untuk setiap setnya. Setiap
rangkaian kolam (set A dan set B) terdiri dari proses anaerobik, proses fakultatif dan proses
maturasi yang akan dijelaskan sebagai berikut.
No Unit Pengolahan Foto Fungsi Spesifikasi
Biologi
1 Kolam Anaerobik Proses anaerobik  Debit : 80.835 m3/hari
(Proses Biologi upaya penurunan  Beban volumetrik :
Tahap I) bahan organik secara 275 g BOD/m3/hari
anaerobik dengan  BOD Influen : 360
bantuan mikroba mg/l
anaerob  Total Beban Org :
20.100 kg BOD/hari
 Waktu Detensi : 2 hari
 Kedalaman kolam : 4
m
 Luas Area : 4,04 ha
 Temperatur : 22,5oC
 BOD Efluen : 144
mg/l1.
2 Kolam Fakultatif upaya penurunan  Debit : 80.835 m3/hari
(Proses Biologi bahan organik secara  Beban volumetrik :
Tahap II) anaerob danaerob 300 gr BOD/m3/hari
untuk stabilisai air  BOD Influen : 144
buangan mg/l
 Total Beban Org :
11.640 kg BOD/hari
 Waktu Detensi : 5,6 - 7
hari
 Kedalaman kolam : 2
m
 Luas Area :
29,8 ha
 Temperatur :
22,5oC
 BOD Efluen :
50 mg/l1.

3 Kolam Maturasi proses pematangan  Debit : 80.835 m3/hari


(Proses Biologi air buangan sebagai  Fecal coli : 5000
Tahap III) penyempurnaan dari MPN/100 ml
kualitas efluen akhir  BOD Influen : 50 mg/l
sesuai dengan  Waktu Detensi : 3 hari
standar baku mutu  Kedalaman kolam :
yang berlaku 1,5 m
sebelum dibuang.  Luas Area : 32,2 ha
Setelah pergi laginya
 Temperatur : 22,5oC
ke badan air
 BOD Efluen : 30 mg/l
penerima (sungai).
C. Stasiun Pompa Gumuruh
No Unit Foto Spesifikasi
1 Pompa  Jenis Pipa : Submersible
 Merek : Grundfos
 Jumlah : 4 Unit
 Kapasitas/unit : 250 1/det

2 Panel  Fungsi : Operasional


Induk Pompa
 Jumlah : 4 Unit
 Sistem : Komputerise

3 Pintu
Air/Screen

4 Screen Untuk Menyaring Sampah


4.3.2 Kendala yang dihadapi IPAL Bojongsoang

Kendala di IPAL Bojongsoang Pada Perubahan Musim

Sementara itu permasalahan yang sering dihadapi di IPAL Bojongsoang antara lain :
 Terjadinya fluktuasi debit air yang masuk, disebabkan karena penyadapan air buangan
pada open chanel oleh masyarakat untuk kebutuhan pertanian dan perikanan.
 Masuknya limbah non domestic ke instalasi pengolahan yang menyebabkan prosesnya
terganggu.
 Fluktuasi kualitas air dan efisiensi proses kolam disebabkan banyaknya gangguan pada
kolam pengolahan.
 pencemaran limbah industri dan industri rumah tangga pada saluran air kotor,
akumulasi logam berat pada lumpur, campur tangan masyarakat pada IPAL
(penanaman ikan pada kolam, pengambilan air kolam dan kerusakan fasilitasinstalasi).
BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
5. 1 Kesimpulan
Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Bojongsoang. Salah satu lembaga yang bergerak
di bidang pengolahan air limbah yaitu : IPAL Bojongsoang beroperasi dibawah naungan
PDAM Kota Bandung. Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) yang terletak di Bojongsoang
ini merupakan instalasi yang mengolah air buangan rumah tangga yang disalurkan melalui
perpipaan. Instalasi ini untuk mengolah buangan domestik rumah tangga yang berasal dari area
wilayah Bandung Timur dan Bandung Tengah, Selatan dengan kapasitas pelayanan 400.000
jiwa. IPAL ini dibangun untuk mengurangi tingkat pencemaran air sungai Citarum.
Ada dua proses utama dalam pengolahan limbah organic di IPAL Bojongsoang, yang
pertama yaitu proses pengolahan secara fisik menggunakan berbagai peralatan (Bar Screen,
Screw Pump, Mechanical Bar Screen, Grit Chamber, Grit Rake) dan proses pengolahan secara
biologi menggunakan bantuan mikroba (proses anaerobik, fakultatif, maturasi)
Selama melakukan kunjungan lapangan ke IPAL Bojongsoang, kami melakukan
beberapa kegiatan, diantaranya yaitu mengikuti seminar yang diselenggarakan oleh IPAL
Bojongsoang tentang IPAL dan proses pengolahan limbah organic serta melakukan tour
peralatan dan fasilitas IPAL serta kami melihat langsung Stasiun Pompa Gumuruh yang berada
di Soekarno Hatta yang memompa air limbah dari area pelayanan Bandung Barat ke Trunk
Sewer Bandung Timur untuk dialirkan ke Instalasi Pengolahan Air Limbah Bojongsoang.
5.2 Rekomendasi
Untuk pembaca yang akan melakukan kunjungan ke Instalasi Pengolahan Air Limbah
(IPAL) Bojongsoang disarankan untuk mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik
sehingga tidak terjadi kesalahan baik dalam hal komunikasi, waktu, alamat, dan sebagainya.
Untuk IPAL Bojongsoang untuk lebih memperhatikan dan membatasi mengenai limbah-
limbah industri yang masuk ke IPAL Bojongsoang agar tidak tercemar oleh limbah industri.

You might also like