Professional Documents
Culture Documents
Tugas ini disusun dalam rangka memenuhi tugas asistensi mata kuliah Rekayasa Prasarana
Disusun oleh :
Bandung
Dalam peningkatan debit air pada tahun 1978 sampai dengan 1985 mulai dilaksanakan
program fisik Pengembangan Air Minum Tahap I atau BAWS I dengan cara pembuatan sumur
Artesis sepanjang jalan kereta api. Kemudian pada tahun 1985 sampai dengan 1991
dilaksanakan pembangunan mini plant Cibereum, mini plant pakar dan membangun intake
siliwangi serta pembangunan saluran kotor sepanjang 176,30 km.
Seiring peningkatan jumlah penduduk dan pembuangan air kotor semakin banyak
jumlahnya maka pada tahun 1979 - 1994 Pemerintah Kota Bandung melalui " Bandung Urban
Development Project (BUDP)" tahap I dan II memperoleh bantuan dana dari Bank
Pembangunan Asia (ADB) dan penyertaan modal dari Pemerintah untuk membangun sarana
air kotor dan Instalasi Pengolahan Pengolahan Air Kotor.
Sarana yang dibangun tersebut berupa jaringan pipa pembuangan air kotor yang
difokuskan pada daerah padat penduduk sedangkan instalasi pengolahan air kotor dibangun di
Desa Bojongsari Kecematan Bojongsoang Kabupaten Bandung.
IPAL Bojongsoang
(Sumber : Dokumentasi Pribadi)
Kapasitas maksimal dari IPAL adalah sebesar 243.000 m3/ hari dengan pengolahan
fisik dan biologi. Proses fisik dilakukan secara mekanik menggunakan alat-alat yang canggih
sedangkan proses biologi menggunakan mikroorganisme dan proses biologi lainnya.
Operasional Pompa berlangsung selama 24 jam perhari yang ditangani oleh 2 orang
operator per hari. Debit air limbah yang masuk ke stasiun pompa Gumuruh sebesar 15.000-
28.000 m3/hari yang berasal darii 3 jalur utama pelayanan Bandung Barat.
- Kolam Anaerobe
Merupakan upaya penurunan bahan organik dengan bantuan mikroba anerob.
Karakteristik kolam anaerobik sebagai berikut :
Debit : 80.835 m3 / hari
BOD influent : 360 mg / l
BOD effluent : 144 mg / l
- Kolam Fakultatif
Upaya penurunan bahan organik secara anaerob dan aerob untuk stabilisasi air
buangan. Karakteristik kolam fakultatif adalah sebagai berikut :
Debit : 80.835 m3 / hari
BOD influent : 144 mg/l
BOD efluent : 50 mg/l
- Kolam Maturasi
Merupakan pematangan air buangan sebagai penyempurnaan dari kualitas effluent
akhir sesuai dengan standar baku mutu sebelum dibuang. Karakteristik kolam maturasi
adalah sebagai berikut :
Debit : 80.835 m3 /hari
BOD influent : 50 mg/l
BOD efluent : 30 mg/l
3.1.1 Sarana
IPAL Bojongsoang memiliki sarana yang mendukung dalam kegiatan kerja
diantaranya :
1. Unit Instalasi Pengolahan Fisik
2. Kolam Stabilisasi
3. Sludge drying bed (bak pengering lumpur)
4. Laboratorium (temporary lab)
5. Gedung perkantoran
6. Mess operator
7. Gudang perlengkapan
8. Bengkel Instalasi
9. Rumah jaga
10. Rumah dinas pengawas instalasi
11. Green House (ruang pengkondisian tanaman)
Fasilitas tersebut berada di lahan seluas 85 ha dengan pemanfaatan meliputi:
- Area kolam pengolahan yang terdiri dari 14 kolam seluas 62,5 ha
- Area perkantoran dan fasilitas lainnya seluas 22,5 ha
3.1.2 Prasarana
IPAL Bojongsoang memiliki unit-unit proses pengelolaan yang saling terkait, sehingga
apabila satu komponen unit ini tidak ada maka hasil yang didapatkan tidak akan optimal bahkan
tidak dapat berjalan sama sekali. Unit- unit pengelolaan meliputi :
1. Manual Bar Screen
Manual Bar Screen berfungsi sebagai pemisah sampah secara manual yang
menggunakan tenaga manusia untuk mengambil sampah-sampah yang berada di
perairan. Manual Bar Screen terletah di inlet IPAL Bojongsoang.
2. Screw Pump
Secrew pump atau pompa ulir berfungsi untuk memompa air dari tempat
penampungan untuk masuk ke dalam grit chamber.
3. Mechanical Bar Screen
Mechanical Bar Screen berfungsi untuk memisahkan sampah yang berukuran kecil
secara mekanik.
4. Belt Conveyor
Belt Conveyor merupakan unit ban berjalan.
5. Screening press
Screening press berfungsi untuk memadatkan sampah-sampah halus yang tersaring.
6. Grit Chamber
Grit chamber berfungsi sebagai bak pemisah pasir dari air buangan secara mekanik.
7. Grit Rake
Grit rake berfungsi sebagai unit pengangkat pasir yang terkumpul pada grit dischare
pocket.
8. Grit Scraper
Grit scraper berfungsi sebagai unit penyapu pasir.
9. Ventury Chanel
Ventury chanel berfungsi sebagai saluran pengatur debit air.
10. Kolam Aerobik (terjadi proses anaerob)
11. Kolam Fakultatif (terjadi proses aerob-anaerob)
12. Kolam Maturasi (terjadi proses aerob
BAB IV
UNIT SARANA DAN PRASARANA PENGOLAHAN AIR LIMBAH
4.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Kegiatan Praktikun Kunjungan ke IPAL Bojongsoang ini dilakukan pada :
Waktu : Selasa, 12 Mei 2014
Tempat : 1. Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Bojongsoang
Kabupaten Bandung Desa Bojongsari
Kecamatan Bojongsoang, Km 12. Bandung
2. Stasiun Pompa Gumuruh
Kelurahan Gumuruh
Kecamatan Batununggal
4.2 Kegiatan yang Dilakukan
4.2.1 Kegiatan Materi Pengantar (Indoor)
Kegiatan pertama yang kami lakukan adalah penyampaian materi pengantar yang
disampaikan oleh salah satu staff dari IPAL Bojongsoang. Beliau menyampaikan beberapa
materi mulai dari sejarah IPAL Bojongsoang, Visi dan Misi, Tujuan, Struktur Organisasi,
Metode pengelolaan air limbah, dan fasilitas-fasilitas di IPAL Bojongsoang.
4.2.2 Kegiatan Lapangan (Outdorr)
Kegiatan kedua yang kami lakukan adalah kegiatan lapangan/outdoor. Kegiatan ini
terdiri dari pengenalan langsung fasilitas-fasilitas yang berada di IPAL bojongsoang, Stasiun
Pompa Gumuruh dan materi operasional serta masalah-masalah yang dihadapi oleh IPAL
Bojongsoang dan Stasiun Pompa Gumuruh.
4.3 Hasil Praktikum di IPAL Bojongsoang dan Stasiun Pompa Gumuruh
4.3.1 Deskripsi IPAL Bojongsoang
Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) yang terletak di bojongsoang merupakan
instalasi yang mengolah air buangan rumah tangga yang disalurkan melalui perpipaan. Instalasi
ini untuk mengolah buangan domestik rumah tanggayang berasal dari area wilayah Bandung
Timur dan Bandung Tengah Selatandengan kapasitas pelayanan 400.000 jiwa. IPAL ini
dibangun untuk mengurangitingkat pencemaran air sungai Citarum. Dengan adanya proses
pengolahan limbahdomestik rumah tangga, kualitas air buangan yang dibuang ke sungai
Citarumtidak terlalu buruk.
Instalasi ini berlokasi di Kabupaten Bandung, yaitu di desa Bojongsari,Kecamatan
Bojongsoang. Luas area keseluruhan seluas 85 ha dengan system pengolahan biologi yaitu
kolam stabilisasi. IPAL ini merupakan instalasi pengolahan air buangan domestik terbesar di
Indonesia, bahkan mungkin di AsiaTenggara.Topografi dari IPAL Bojongsoang adalah sebagai
berikut :
Lokasi : 12 Km dari Kota Bandung
Koordinat : 7-7,28 LS 107 0,14’ – 1070,16’ BT
Curah Hujan : 167 mm (thn 2004)
Rata-rata curah hujan : 15.18 hari/ bulan
Ketinggian : 675 m . dpl
Adapun sarana yang tersedia di lokasi ini meliputi :
1. Unit Instalasi Pengolahan Fisik
2. Kolam Stabilisasi
3. Sludge drying bed (bak pengering lumpur)
4. Laboratorium (temporary lab)
5. Gedung perkantoran
6. Mess operator
7. Gudang perlengkapan
8. Bengkel Instalasi
9. Rumah jaga
10. Rumah dinas pengawas instalasi
11. Green House (ruang pengkondisian tanaman)
Fasilitas tersebut berada di lahan seluas 85 ha dengan pemanfaatan meliputi :- Area
kolam pengolahan yang terdiri dari 14 kolam seluas 62,5 ha- Area perkantoran dan fasilitas
lainnya seluas 22,5 ha.
Kolam Anaerob
Kolam Fakultatif
Kolam Maturasi
Outlet Citarum
Sungai Citarum
3 Pintu
Air/Screen
Sementara itu permasalahan yang sering dihadapi di IPAL Bojongsoang antara lain :
Terjadinya fluktuasi debit air yang masuk, disebabkan karena penyadapan air buangan
pada open chanel oleh masyarakat untuk kebutuhan pertanian dan perikanan.
Masuknya limbah non domestic ke instalasi pengolahan yang menyebabkan prosesnya
terganggu.
Fluktuasi kualitas air dan efisiensi proses kolam disebabkan banyaknya gangguan pada
kolam pengolahan.
pencemaran limbah industri dan industri rumah tangga pada saluran air kotor,
akumulasi logam berat pada lumpur, campur tangan masyarakat pada IPAL
(penanaman ikan pada kolam, pengambilan air kolam dan kerusakan fasilitasinstalasi).
BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
5. 1 Kesimpulan
Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Bojongsoang. Salah satu lembaga yang bergerak
di bidang pengolahan air limbah yaitu : IPAL Bojongsoang beroperasi dibawah naungan
PDAM Kota Bandung. Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) yang terletak di Bojongsoang
ini merupakan instalasi yang mengolah air buangan rumah tangga yang disalurkan melalui
perpipaan. Instalasi ini untuk mengolah buangan domestik rumah tangga yang berasal dari area
wilayah Bandung Timur dan Bandung Tengah, Selatan dengan kapasitas pelayanan 400.000
jiwa. IPAL ini dibangun untuk mengurangi tingkat pencemaran air sungai Citarum.
Ada dua proses utama dalam pengolahan limbah organic di IPAL Bojongsoang, yang
pertama yaitu proses pengolahan secara fisik menggunakan berbagai peralatan (Bar Screen,
Screw Pump, Mechanical Bar Screen, Grit Chamber, Grit Rake) dan proses pengolahan secara
biologi menggunakan bantuan mikroba (proses anaerobik, fakultatif, maturasi)
Selama melakukan kunjungan lapangan ke IPAL Bojongsoang, kami melakukan
beberapa kegiatan, diantaranya yaitu mengikuti seminar yang diselenggarakan oleh IPAL
Bojongsoang tentang IPAL dan proses pengolahan limbah organic serta melakukan tour
peralatan dan fasilitas IPAL serta kami melihat langsung Stasiun Pompa Gumuruh yang berada
di Soekarno Hatta yang memompa air limbah dari area pelayanan Bandung Barat ke Trunk
Sewer Bandung Timur untuk dialirkan ke Instalasi Pengolahan Air Limbah Bojongsoang.
5.2 Rekomendasi
Untuk pembaca yang akan melakukan kunjungan ke Instalasi Pengolahan Air Limbah
(IPAL) Bojongsoang disarankan untuk mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik
sehingga tidak terjadi kesalahan baik dalam hal komunikasi, waktu, alamat, dan sebagainya.
Untuk IPAL Bojongsoang untuk lebih memperhatikan dan membatasi mengenai limbah-
limbah industri yang masuk ke IPAL Bojongsoang agar tidak tercemar oleh limbah industri.