You are on page 1of 7

Tugas: 01

Tanggal Penyerahan: 8 Juni 2017


Dosen: Dr. Ir. Budi Heri Pirngadi, MT.

LAPORAN HASIL SURVEY INSTALASI PENGOLAHAN AIR MINUM


DAGO PAKAR DAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH
BOJONGSOANG
Tugas ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Rekayasa Prasarana

Oleh:

DWI DESSORA (153060014)

PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PASUNDAN
BANDUNG
2017
LAPORAN HASIL SURVEY
INSTALASI PENGOLAHAN AIR MINUM DAGO PAKAR

A. Pendahuluan
Air merupakan salah satu kebutuhan yang sangat mendasar bagi
manusia karena diperlukan secara terus-menerus dalam sehari-harinya. Tidak
semua air baku dapat digunakan manusia untuk memenuhi kebutuhan air
minum, hanya air baku yang memenuhi persyaratan kualitas air minum yang
dapat digunakan untuk air minum (Meidhitasari, 2007). Air sebagai salah satu
kebutuhan utama untuk menunjang kehidupan manusia memiliki risiko
berupa adanya penyakit bawaan air (water borne disease). Oleh karena itu,
salah satu aspek yang harus diperhatikan dalam penyelenggaraan penyediaan
air bersih/ minum harus memperhatikan pencegahan terhadap penyakit
bawaan air (Slamet, 1996).
Krisis air bersih di perkotaan umumnya berbentuk tercemarnya
sungai-sungai oleh limbah rumah tangga dan industri. Padahal air sungai itu
dijadikan bahan baku pengolahan air kotor oleh Perusahaan Air Minum
(PAM) menjadi air bersih. Peran dari PDAM sangatlah penting karena
pemenuhan akan kebutuhan air bersih masyarakat sangat bergantung pada
kinerja dari PDAM. Salah satu contoh PDAM yangakan dibahas berikut ini
yaitu Instalasi PDAM Tirtawening yang berlokasi di Dago Pakar. PT.
Tirtawening sendiri dikelola langsung oleh pemerintah kota Bandung untuk
memenuhi kebutuhan air bersih 2,5 juta penduduk kota Bandung. Pengolahan
air ini dimulai dari sungai Cikapundung, semakin tercemar air baku yang ada,
semakin mahal biaya pengolahannya. Seiring kemajuan dan kemampuan
mengoperasionalkan peralatan dan mesin mutakhir, PDAM dalam melakukan
proses pengolahan air menggunakan teknik pengolahan lengkap yang secara
garis besar terdiri dari intake, koagulasi, flokulasi, sedimentasi, filtrasi, dan
klorinasi (desinfektan). Pengolahan lengkap tersebut diberlakukan pada air
baku yang berasal dari air permukaan atau sungai.
B. Proses Pengolahan Air Bersih di PDAM Dago Pakar
Adapun tahapan proses pengolahan air bersih di PDAM Dago Pakar
diantaranya:
1. Tahap Pengambilan Air (Intake)
Dalam proses pengolahan air
bersih, PDAM Dago Pakar
menggunakan air dari sungai
Cikapundung, yang merupakan
sungai yang memiliki debit air yang
cukup besar. Air dari sungai
Cikapundung ini disaring
menggunakan Bar Screen guna
memisahkan air dengan sampah-
sampah yang ada. Air dari sungai Cikapundung disalurkan melalui pipa-
pipa besar dengan menggunakan pompa, kapasitasnya berkisar 600
L/detik namun hanya 451,39 L/detik yang terealisasikan atau mencapai
75%. Oleh karena itu, jika ada sampah yang masuk ke instalasi
pengolahan akan mengganggu kerja pompa.

2. Tahap Prasedimentasi
Pada tahap ini terjadi proses untuk mengendapkan lumpur, tanah,
dan pasir. Untuk sumber air baku yang memiliki turbiditas (kekeruhan)
tinggi, butuh bangunan yang bentuknya hanya berupa bak sederhana dan
fungsinya untuk pengendapan partikel-partikelberat seperti pasir dan lain-
lain. Dimana bak prasedimentasi ini dikuras sebulan sekali.

3. Tahap Koagulasi
Pada proses koagulasi,
penambahan zat kimia atau
koagulan dicampur dengan air baku
sehingga tercampur merata dengan
yang tidak dapat mengendap.
Setelah pencampuran ini, akan terjadi pengendapan sehingga terbentuk
flok-flok yang kehilangan muatannya sehingga cenderung untuk
membentuk gumpalan yang lebih besar. Factor yang menentukan
keberhasilan suatu proses koagulasi yaitu jenis koagulan yang digunakan,
dosis pembubuhan koagulan dan pengadukan dari bahan kimia.

4. Flokulasi
Pada tahap ini kemudian air disalurkan melewati beberapa kolam
dengan arus kecil yang diciptakan dengan menggunakan kincir didasar
kolam yang berguna untuk membantu proses pemisahan air dengan flok-
flok. Lumpur yang sudah mengendap didasar kolam flokulasi dan
koagulasi kemudian dibuang ke bawah untuk selanjutnya dialirkan
kembali ke sungai Cikapundung.

5. Sedimentasi
Berikutnya yaitu suatu proses
pemisahan partikel tersuspensi dengan
suspensinya. Dimana setelah melewati
proses koagulasi dan floklasi
selanjutnya air disalurkan pada kolam
penyaringan. Pada kola mini terdapat
penampang besi yang berguna untuk
menangkap flok-flok yang sudah terpisahkan dari air. Sehingga flok-flok
yang sudah terpisahkan dari air akan menempel pada lempengan besi
tersebut dan mengendap dibawah kolam maupun menempel pada
lempengan besi.

6. Bak Filter
Dari proses sedimentasi, flok yang masih terikut dapat terpisah
pada proses ini. Di PDAM Dago
Pakar itu sendiri terdapat 8 bak
filter. Air akan ditampung pada
kolam besar yang didasarnya
terdapat media yang terdiri atas
antrasit dan pasir silica yang
berguna untuk menangkap
kotoran. Pada saat proses filtrasi
dilakukan, kola mini akan
diberikan sedikit arus.

7. Filtrasi
Pemisahan zat padat dan
cairan dengan melewatkan air
yang diolah melalui media porus,
seperti pasir, batu yang
dihancurkan, antrasit, dan lain-
lain. Di PDAM Dago Pakar ini
menggunakan penyaringan rapid
sand filter (filter saringan cepat). Media penyaringan biasanya lebih dari
satu lapisan, yaitu pasir antrasit dengan tebal 60cm dan silica dengan tebal
80cm. Air mengalir ke bawah melalui media tersebut. Zat-zat padat yang
tidak larut akan melekat pada media, sedangkan air yang jernih akan
terkumpul di bagian dasar dan mengalir keluar melalui suatu pipa menuju
reservoar.

8. Desinfektan
Proses untuk membunuh bakteri-bakteri pathogen yang terdapat
didalam air sebagai upaya untuk memenuhi persyaratan mikrobiologinya.
Proses ini disebut juga proses klorinasi yang merupakan pembubuhan zat
disenfektan (gas klor) dengan tujuan membunuh bakteri yang mungkin
ada baik di reservoar, jaringan pipa distribusi hingga sampai ke
pelanggan. Jika terjadi kebocoran pada
tabung gas klor untuk mengetahuinya
menggunakan ammonia dengan cara di
semprotkan. Penambahan klor ini dimana
setelah melewati proses filtrasi selanjutnya
air disalurkan melalui pipa dan
ditambahkan gas klor untuk membunuh pathogen-patogen yang ada dan
kemudian barulah air ke tempat penampungan(reservoar), namun
sebelum disalurkan ke reservoar air diambil terlebih dahulu samplenya
guna melihat kandungan-kandungan yang ada didalam air. Apakah sudah
sesuai dengan standar baku mutu air atau belum.

Penambahan
klor
9. Reservoar
Reservoar berfungsi sebagai tempat penampungan air bersih yang
telah disaring melalui filter, air ini sudah menjadi air yang bersih yang
siap digunakan dan harus dimasak terlebih dahulu untuk kemudian dapat
dijadikan air minum.

10. Unit Distribusi


Dimana unit ini berfungsi untuk menyalurkan air minum dengan
kualitas yang cukup, menyalurkan air minum dengan tekanan yang
memadai, dan menjamin air minum yang sampai ke konsumen tetap
dalam kualitas yang sesuai dengan standard.

C. Kesimpulan
PDAM Dago Pakar menggunakan sungai Cikapundung sebagai bahan
baku. Tahapan pengolahan IPAM di PDAM Dago Pakar adalah : intake,
prasedimentasi, koagulasi, flokulasi, sedimentasi, bak filter, filtrasi,
desinfektan, reservoar dan pendistribusian. PDAM mengukur turbiditas dan
pH menggunakan cara manual, dikarenakan tidak tersedianya alat untuk
pengukuran turbiditas dan pH. Selain itu kendala yang paling sering dihadapi
dalam pengolahan air bersih ini yaitu banyak terdapat lumpur dan kotoran
hewan didalam air baku tersebut.

You might also like