You are on page 1of 3

PENANGANAN ASMA

BRONKIAL
No. Dokumen : 176/SOP/UKP/2016
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit : 10 Februari 2016
Halaman :

UPTD PUSKESMAS dr. Oneng Soekiraten


MUARA BUNGO 1 NIP. 198009202008032004

1. Pengertian Asma bronkial adalah penyakit heterogen, selalu dikarakteristikkan


dengan inflamasi kronis di saluran napas. Terdapat riwayat gejala
respirasi seperti mengi, sesak, rasa berat di dada dan batuk yang
intensitasnya berberda-beda berdasarkan variasi keterbatasan aliran udara
ekspirasi
2. Tujuan Sebagai acuan dalam penatalaksanaan asma bronchial dan mencegah
komplikasi untuk semua pasien yang menderita asma bronchial yang
datang di Puskesmas Muara Bungo 1.
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas No. 445/045/PKM-MB1/2016 tentang Penyusunan
Rencana Layanan Medis dan Rencana Layanan Terpadu
4. Referensi Permenkes No. 5 Tahun 2014 tentang Panduan Praktik Klinis Bagi
Dokter di Fasilitas Layanan Kesehatan Primer
5. Prosedur 1. Melakukan anamnesa
a. Sapa pasien dengan ramah
b. Tanyakan keluhan:
i. Terdapat lebih dari satu gejala ( mengi, sesak, dada
terasa berat) khususnya pada dewasa muda
ii. Gejala sering memburuk di malam hari atau pagi dini
hari
iii. Gejala bervariasi waktu dan intensitasnya
iv. Gejala dipicu oleh infeksi virus, latihan, pajanan
allergen, perubahan cuaca, iritan seperti asap
kendaraan, rokok atau bau yang sangat tajam.
2. Pemeriksaan Fisik
a. Pemeriksaan fisik pasien asma biasanya normal.
b. Abnormalitas yang paling sering ditemukan adalah mengi
ekspirasi saat pemeriksaan auskultasi, tetapi ini bisa saja hanya
terdengar saat ekspirasi paksa. Mengi dapat juga tidak
terddengan selama eksaserbasi asma yang berat karena
penurunan aliran napas yang dikenal dengan “silent chest”..
3. Pemeriksaan penunjang
a. Arus Puncak Ekspirasi (APE) menggunakan Peak Flowmeter
b. Pemeriksaan darah (eosinofil dalam darah)
4. Penatalaksanaan
a. Pasien disarankan untuk mengidentifikasi serta mengendalikan
faktor pencetusnya.
b. Perlu dilakukan perencanaan dan pemberian pengobatan
jangka panjang.

5. Konseling dan edukasi


a. Memberikan informasi kepada individu dan keluarga
mengenai seluk beluk penyakit, sifat penyakit, perubahan
penyakit (apakah membaik atau memburuk), jenis dan
mekanisme kerja obat-obatan dan mengetahui kapan harus
meminta pertolongan dokter.
b. Kontrol secara teratur antara lain untuk menilai dan monitor
berat asma secara berkala (asthma control test/ ACT)
c. Pola hidup sehat.
d. Menjelaskan pentingnya melakukan pencegahan dengan:
e. Menghindari setiap pencetus.
f. Menggunakan bronkodilator/steroid inhalasi sebelum
melakukan exercise untuk mencegah exercise induced asthma..
6. Kriteria rujukan:
a. Bila sering terjadi eksaserbasi.
b. Pada serangan asma akut sedang dan berat.
c. Asma dengan komplikasi.
6. Unit Terkait Poli Umum, Poli Anak dan Balita, Apotek, Laboratorium
7. Dokumen terkait Buku laporan kegiatan, rekam medis

You might also like