You are on page 1of 2

PENATALAKSANAAN EKTIMA

Penatalaksanaan ektima, antara lain:


1. Nonfarmakologi
Pengobatan ektima tanpa obat dapat berupa mandi menggunakan sabun antibakteri dan
sering mengganti seprei, handuk, dan pakaian. 1-6
2. Farmakologi
Pengobatan farmakologi bertujuan mengurangi morbiditas dan mencegah komplikasi 1-6
a. Sistemik
Pengobatan sistemik digunakan jika infeksinya luas. Pengobatan sistemik dibagi menjadi
pengoatan lini pertama dan pengobatan lini kedua. 1-6
1. Pengobatan lini pertama (golongan Penisilin)
a. Dewasa: Dikloksasilin 4 x 250 - 500 mg selama 5 - 7 hari.
Anak : 5 - 15 mg/kgBB/dosis, 3 - 4 kali/hari.
b. Amoksisilin + Asam klavulanat 3 x 25 mg/kgBB
c. Sefaleksin 40 - 50 mg/kgBB/hari selama 10 hari
2. Pengobatan lini kedua (golongan Makrolid)
a. Azitromisin 1 x 500 mg, kemudian 1 x 250 mg selama 4 hari
b. Klindamisin 15 mg/kgBB/hari dibagi 3 dosis selama 10 hari
c. Dewasa: Eritomisin 4 x 250 - 500 mg selama 5 - 7 hari.
Anak : 12,5 - 50 mg/kgBB/dosis, 4 kali/hari.
b. Topikal
Pengobatan topikal digunakan jika infeksi terlokalisir, tetapi jika luas maka digunakan
pengobatan sistemik. Neomisin, Asam fusidat 2%, Mupirosin, dan Basitrasin merupakan
antibiotik yang dapat digunakan secara topikal. 1-6
Neomisin merupakan obat topikal yang stabil dan efektif yang tidak digunakan secara
sistemik, yang menyebabkan reaksi kulit minimal, dan memiliki angka resistensi bakteri yang
rendah sehingga menjadi terapi antibiotik lokal yang valid. Neomisin dapat larut dalam air dan
memiliki kestabilan terhadap perubahan suhu. Neomisin memiliki efek bakterisidal secara in
vitro yang bekerja spektrum luas gram negatif dan gram positif. Efek samping neomisin berupa
kerusakan ginjal dan ketulian timbul pada pemberian secara parenteral sehingga saat ini
penggunaannya secara topical dan oral. 1-6
3. Edukasi
Memberi pengertian kepada pasien tentang pentingnya menjaga kebersihan badan dan
lingkungan untuk mencegah timbulnya dan penularan penyakit kulit. 1-6

X. PROGNOSIS
Ektima sembuh secara perlahan, tetapi biasanya meninggalkan jaringan parut (skar).4

XI. PENCEGAHAN
Pada daerah tropis, perhatikan kebersihan dan gunakan lotion antiserangga untuk
mencegah gigitan serangga.4

DAFTAR PUSTAKA

1. Davis Loretta. Ecthyma. Available from: URL: http://emedicine.medscape.com.

2. Cevasco Nathaniel C. Common Skin Infection, Bacterial Infection. Available from: URL:
http://www.clevelandclinicmeded.com.

3. Craft Noah, et al. Superficial Cutaneous Infections and Pyoderma. In: Wolff Klause, Goldsmith
Lowell, Katz Stephen, eds. Fitzpatrick’s Dermatology in General Medicine 7th ed. New York:
McGraw-Hill Companies; 2008. p. 1694-701.

4. Knott Laurence and Draper Richard. Ecthyma. Available from: URL:


http://www.patient.co.uk/doctor/Ecthyma.htm
5. Church Ronald. Neomycin in Pyogenic Skin Diseases. Br Med J 1954; 6: 314.
6. Ngan Vanessa. Fusidic Acid and Mupirocin. Available from: URL: http://www.dermnetnz.org

You might also like