You are on page 1of 14

NO TOPIK TUJUAN TEORI/KONSEP VARIABEL POPULASI/SAMPEL

PENELITIAN
1.  NAMA Untuk melihat Pemberian  Independen Populasi penelitian
Aisyah Nilakesuma, hubungan antara pendidikan  Pemberian ASI adalah seluruh ibu
Yusri Dianne Jurnalis, status gizi bayi kesehatan Ekslusif beserta bayinya yang
Selfi Renita Rusjdi
dengan tentang  Tingkat
pemberian ASI pemberian ASI
berkunjung ke wilayah
pendidikan
 TAHUN ekslusif, tingkat Ekslusif, tingkat kerja Puskesmas
ibu
2015 pendidikan ibu pendidikan.  Status Padang Pasir,
 TOPIK dan status ekonomi sedangkan subjek
Hubungan Status Gizi Bayi ekonomi keluarga keluarga penelitian berjumlah
dengan Pemberian ASI 107 yang diambil
Ekslusif, Tingkat Pendidikan  Dependen
berdasarkan metode
Ibu dan Status Ekonomi  Status gizi
bayi simple random
Keluarga di Wilayah Kerja sampling.
Puskesmas Padang Pasir
Kriteria inklusi adalah
ibu yang bersedia
menjadi responden;
responden memiliki
bayi usia 6 bulan – 2
tahun; bayi lahir cukup
bulan dengan berat
badan lahir cukup..
2.  NAMA Untuk Pemberian  Independen populasi seluruh bayi
Winda Septiani mengetahui pendidikan  Pemberian yang berjumlah
 TAHUN hubungan kesehatan makanan 360 bayi. Sampel yang
2014 pemberian MP- tentang Status pendamping diambil adalah bayi
 TOPIK ASI dini dengan gizi bayi 0-11  Dependen yang terpilih sebagai
 Status gizi
Hubungan Pemberian status gizi bayi bulan subjek total penelitian
bayi 0-11
Makanan Pendamping Asi 0-11 bulan di yang berada di
bulan
Dini dengan Status Gizi Kelurahan Kelurahan Bagan Barat
Bayi 0-11 Bulan di Bagan Barat di wilayah kerja
Puskesmas Bangko Rokan Wilayah Kerja Puskesmas Bangko.
Hilir Puskesmas sehingga didapatkan
Bangko Rokan sampel sebanyak 67
Hilir sampel responden yang
diambil dengan
menggunakan teknik
Proporsional Random
Sampling
3.  NAMA untuk Pemberian  Independen Populasi dalam
pendidikan penelitian ini adalah
Debby Yolanda mengetahui kesehatan  Tngkat seluruh ibu yang
 TAHUN hubungan tentang pengetahuan memiliki bayi berusia
2014 pendidikan dan pemberian ASI 6-12 bulan di kelurahan
ibu
Ekslusif Tarok
 TOPIK pengetahuan ibu  Dependen
Dipo wilayah kerja
Hubungan pendidikan dan tentang ASI  Pemberian puskesmas Guguk
pengetahuan ibu tentang dengan ASI Ekslusif Panjang pada
air susu ibu (ASI) dengan pemberian asi bulan April 2013-Maret
pemberian ASI esklusif di
ekslusif di 2014 yaitu sebanyak
kelurahan Tarok Dipo
wilayah Kerja Puskesmas kelurahan Tarok 182 orang.
Guguk Panjang Kota Dipo di wilayah sampel dalam penelitian
Bukit Tinggi kerja puskesmas ini adalah sebanyak 40
Guguk Panjang orang.
Kota Cara pengambilan
sampel dalam penelitian
Bukit tinggi
ini diambil
menggunakan teknik
Simple Random
Sampling ( sampel
acak sederhana ),
caranya dengan
mengundi anggota
populasi (lottery
technique) sebanyak
182 orang yang
tersebar dari beberapa
RW dan RT di
Kelurahan Tarok
Dipo.
4.  NAMA Untuk Pemberian  Independen Populasi penelitian
Novia Ludha, mengetahui Pendidikan  Pengetahuan adalah seluruh ibu yang
Iroma Maulida Hubungan kesehatan  Status memiliki bayi yang
 TAHUN tingkat tentang pekerjaan ibu berumur 6-10 bulan di
2012 pengetahuan dan pemberian ASI  Dependen Pesantunan sebanyak
 TOPIK status pekerjaan Ekslusif pada  Pemberian 133 responden. Teknik
Hubungan Tingkat ibu menyusui ASI Ekslusif sampling dalam
bayi.
Pengetahuan dan status dengan pada bayi penelitian ini
pekerjaan ibu menyusui pemberian ASI menggunakan stratified
dengan pemberian ASI Eksklusif pada random sampling yaitu
Ekslusif pada bayi di Bayi di Desa pengambilan sampel
pesantunan Pesantunan dengan cara membagi
kecamatan populasi menjadi
Wanasari beberapa strata. Besar
Kabupaten sampel dalam penelitian
Brebes ini adalah 49
responden.
5.  NAMA Untuk Pemberian  Independen Populasi dalam
M Kurnia Widiastuti mengetahui pendidikan  Pemberian penelitian ini adalah
Giri, hubungan antara kesehatan ASI Ekslusif semua ibu yang
I W Muliarta, pemberian ASI tentang status memiliki balita berusia
N.P Dewi Sri Eksklusif gizi balita usia  Dependen 6-24 bulan di
Wahyuni3 dengan status 6-24 bulan  Status gizi lingkungan kelurahan
 TAHUN gizi balita usia balita Kampung Kajanan
2013 6-24 bulan di Kecamatan Buleleng
 TOPIK Kelurahan yang berjumlah 98
Hubungan pemberian ASI Kampung orang. Sampel dalam
Ekslusif dengan status gizi Kajanan penelitian ini diambil
balita usia 6-24 bulan di dengan teknik simple
Kampung Kajanan random sampling,
Buleleng dengan perhitungan
jumlah sampel
menggunakan rumus
yang dikemukakan oleh
Issac and Michael
(Arikunto, 2010).
Dalam menentukan
banyaknya jumlah
sampel dari keseluruhan
jumlah populasi yang
ada mempergunakan
rumus sebagai berikut :
S = λ².N.P.Q
d²(N-1)+λ².P.Q (1)
Berdasarkan
perhitungan jumlah
sampel maka besar
sampel dalam penelitian
ini adalah 78 orang.
6.  NAMA Untuk Pemberian  Independen Teknik pengambilan
Maya Novita membuktikan pendidikan  Pemberian sampel yang digunakan
Nurhenti Dorlina hubungan antara kesehatan ASI Ekslusif dalam penelitian ini
Simatupang pemberian ASI tentang adalah Non probability
 TAHUN eksklusif dengan Kemampuan  Dependen sampling (sampel tidak
2015 kemampuan motorik kasar  Kemampuan acak) dengan tipe
 TOPIK motorik kasar pada bayi 6-24 motorik kasar sampling jenuh atau
Hubungan antara bayi 6-24 bulan bulan total sampling, karena
pemberian ASI Ekslusif di Posyandu RW penelitian ini
dengan kemampuan 02 Kelurahan menggunakan semua
motorik kasar pada bayi 6 Karah jumlah populasi sebagai
– 42 bulan sampel bentuk ditribusi
frekuensi. Sampel
dalam penelitian ini
sebanyak 30 orang.
7.  NAMA Untuk Pemberian  Independen Populasi dalam
Muh.Ridzal. M, mengetahui pendidikan  Pemberian penelitian ini adalah
Veni Hadju, St. hubungan pola kesehatan ASI semua ibu yang
Rochimiwati pemberian ASI tentang status mempunyai anak usia 6
 TAHUN dengan status gizi anak usia 6  Dependen - 23 bulan di wilayah
2013 gizi anak 6-23 – 23 bulan  Status gizi pesisir Kecamatan Tallo
 TOPIK bulan Kota Makasar yang
Hubungan pola pemberian berjumlah 209 orang.
ASI dengan satus gizi Jumlah sampel dalam
anak usia 6-23 bulan Di penelitian ini pada yaitu
Wilayah Pesisir
150anak usia 6-23
Kecamatan Tallo Kota
makasar bulan diambil dengan
cara exhaustive
sampling.
8.  NAMA Untuk Pemberian  Independen Populasi pada
Siwi Puspitasari mengetahui pendidikan  Pemberian penelitian ini
Wahyu Pujiastuti, hubungan kesehatan ASI Ekslusi yaitu semua bayi
S.SiT, M.Kes pemberian ASI tentang status berusia 7-8 bulan di
 TAHUN EKslusif gizi pada bayi  Dependen wilayah Puskesmas
2015 terhadap status usia 7-8 bulan  Status gizi pada Tlogomulyo,
 TOPIK gizi pada bayi bayi 7-8 bulan Kabupaten
Hubungan pemberian usia 7-8 bulan Temanggung pada saat
ASI EKslusif terhadap pengambilan data pada
status gizi pada bayi tanggal 24
usia 7-8 bulan di maret sampai dengan
Wilayah Puskesmas 19 April 2014,
Tlogomulyo, dengan hasil
Kabupaten berdasarkan data kohort
Temanggung bayi dan kohort
persalinan diperoleh
jumlah populasi sebesar
53bayi.
Teknik pengambilan
sampel dalam
penelitian ini adalah
dengan purposive
sampling yakni dengan
pengambilan
seluruh populasi
berdasarkan krieria
inklusi dan eksklusi
sebesar 47 diambil
seluruhnya sebagai
sampel.
9.  NAMA Pemberian  Independen Populasi dalam
Ulfa Farrah Lisa pendidikan  Pemberian penelitian
 TAHUN kesehatan ASI Ekslusi ini adalah semua anak
2012 tentang balita 7-60
 TOPIK perkembangan  Dependen bulan. Sampel dalam
Hubungan pemberian motorik kasar  Perkembangan penelitian ini
ASI Ekslusif dengan balita motorik kasar sebanyak 231 balita
perkembangan motorik balita
Sampel diambil dengan
kasar balita di menggunakan teknik
kelurahan random sampling
Brontokusuman
Kecamatan
Mergangsan
Yogyakarta
10.  NAMA untuk Pemberian  Independen Populasi dalam
Desfi Lestari mengetahui pendidikan  Pengetahuan penelitian adalah
Reni Zuraida, TA. hubungan antara kesehatan ibu seluruh ibu yang
Larasati tingkat tentang  Pekerjaan ibu memilikii bayi 0-12
 TAHUN pengetahuan ibu pemberian ASI  Dependen bulan .populasi dalam
2013 tentang ASI dan EKslusif  Pemberian ASI penelitian berjumlah
 TOPIK pekerjaan ibu Ekslusif 873 bayi. Maka sampel
Hubungan Tingkat dengan yang diambil dalam
Pengetahuan Ibu tentang pemberian ASI penelitian ini adalah
Air Susu Ibu dan eksklusif seluruh populasi ibu
Pekerjaan Ibu dengan yang memiliki bayi 0-
Pemberian ASI Eksklusif 12. Jumlah sampel
di Kelurahan Fajar Bulan sebesar 86 orang.
Teknik dalam
pengambilan sampel
ialah dengan
menggunakan Quota
Sampling, dengan
kriteria inklusi ibu yang
memiliki bayi usia 0-
12 bulan di Kelurahan
Fajar Bulan, ibu yang
bersedia mengikuti
proses penelitian dan
ibu yang berada di
wilayah Kelurahan
Fajar Bulan Kabupaten
Lampung Barat.
NO ALAT UKUR HASIL PENELITIAN KETERBATASAN RESUME/KESIMPULAN
1.  Data didapatkan Hasil penelitian terhadap Banyak Tidak terdapat hubungan
dengan cara 107 bayi didapatkan keterbatasan yang yang bermakna antara
wawancara sebanyak 82,2% bayi ditemukan selama pemberian ASI ekslusif
menggunakan
berstatus gizi normal dan melaksanakan dengan status gizi bayi.
kuesioner. Tingkat
pendidikan ibu dinilai hanya 18,7% bayi yang penelitian. Tidak terdapat hubungan
dengan ijazah diberi ASI ekslusif, Kerjasama dan yang bermakna antara
pendidikan yang sedangkan terhadap ibu keterbukaan tingkat pendidikan ibu
pernah didapat. Data diperoleh data: 76,6% responden dalam dengan status gizi bayi.
didapatkan dengan berpendidikan tinggi dan penelitian menjadi Tidak terdapat hubungan
cara wawancara 80,4% merupakan keluarga salah satu faktor yang bermakna antara
menggunakan
tidak miskin. Bayi yang yang menghalangi status ekonomi keluarga
kuesioner dengan
hasil ukurnya yaitu mendapat ASI ekslusif 80% peneliti untuk dengan status gizi bayi.
rendah jika berstatus gizi normal. memperoleh data
pendidikan < SMA, Menurut tingkat pendidikan pendukung.
tinggi jika pendidikan ibu, didapatkan 82,9% bayi Pemilihan variabel
≥ SMA berstatus gizi normal untuk mengetahui
 Status ekonomi memiliki ibu berpendidikan status gizi bayi
didefinisikan sebagai
tinggi. Sedangkan menurut kemungkinan belum
pendapatan perkapita
perbulan dalam status ekonomi keluarga, dapat
keluarga dibagi bayi yang berada pada menggambarkan
jumlah anggota keluarga tidak miskin secara keseluruhan
keluarga berdasakan sebanyak 83,7% berstatus permasalahan yang
Badan Pusat Statistik gizi normal. ada karena
tahun 2011. Data
terdapatnya faktor
diperoleh melalui
wawancara lain yang lebih
menggunakan berpengaruh
kuesioner terhadap status gizi
 Analisis data terdiri bayi dibandingkan
dari analisis univariat dengan pemberian
dan bivariat. Analisis asi ekslusif, tingkat
bivariat digunakan
pendidikan ibu, dan
untuk mengetahui
hubungan antara dua status ekonomi
variabel yaitu status keluarga.
gizi bayi dengan
pemberian asi
ekslusif, tingkat
pendidikan ibu, dan
status ekonomi
keluarga
menggunakan uji chi
square dengan derajat
kemaknaan p<0,05
2. Pengetahuan Ibu diukur Hasil penelitian ini Pada Analisis multivariat
dengan cara melakukan didapatkan bahwa menunjukkan bahwa
wawancara dengan prevalensi gizi kurang variabel yang paling
kategori baik apabila sebesar 31,1%. Rata-rata dominan berpengaruh
responden umur pemberian MP-ASI terhadap
dapat menjawab 12-20 dini < 6 bulan sebesar status gizi bayi adalah
pertanyaan (≥60%) dan 59,7%. Dari hasil analisis pemberian MP-ASI Dini.
kategori kurang apabila multivariate didapatkan Bayi
responden dapat adanya hubungan yang yang diberi MP-ASI dini <
menjawab < 12 pertanyaan bermakna antara pemberian 6 bulan mempunyai
(<60%). MP-ASI dini dengan status peluang bayinya berstatus
Data dikumpulkan pada gizi bayi 0-11 bulan. Bayi gizi tidak normal 16,694
bulan Juni 2011 bertempat yang diberi MP-ASI < 6 kali dibandingkan dengan
di 7 Posyandu yang ada di bulan mempunyai peluang pemberian MP-ASI > 6
Kelurahan Bagan Barat bayinya berstatus gizi tidak bulan setelah dikontrol
wilayah Kerja Puskesmas normal 16,694 kali oleh variabel pendidikan,
Bangko dengan cara dibandingkan dengan bayi pengetahuan dan
mengunjungi Posyandu yang diberi MP-ASI ≥ 6 pekerjaan.
dan membagikan bulan setelah dikontrol oleh
kuesioner (angket) kepada pendidikan, pengetahuan
responden, dan disertai dan pekerjaan
dengan melakukan
wawancara tertutup.
Analisis data
menggunakan teknik
analisis Regresi
Logistik Ganda dengan
analisis multivariat
3. Data dikumpulkan melalui Hasil penelitian Terdapat hubungan yang
pembagian kuesioner. menunjukan ada hubungan bermakna antara
Data diolah secara yang bermakna antara pendidikan
komputerisasi dengan pendidikan ibu dengan ibu dengan pemberian ASI
analisa univariat dan pemberian ASI ekslusif ekslusif. Terdapat
bivariat (p=0,000) dan hubungan hubungan
yang bermakna antara yang bermakna antara
pengetahuan ibu dengan pengetahuan dengan
pemberian ASI ekslusif pemberian
(p=0,006) ASI ekslusif.
4. Pengumpulan data Hasil penelitian Tingkat pengetahuan ASI
dilakukan dengan menunjukkan bahwa Eksklusif ibu menyusui
wawancara yang sebagian besar tingkat tidak terdapat hubungan
pengetahuan ibu menyusui
kemudian hasil penelitian dengan pemberian ASI
dengan kategori cukup
di analisis menggunakan (55,1%), sebagian besar Eksklusif dan status
uji statistic chi square. status pekerjaan ibu tidak pekerjaan ibu memiliki
bekerja (79,6%) dan hubungan dengan
sebagian besar pemberian pemberian ASI Eksklusif.
ASI eksklusif ibu menyusui
yang tidak memberikan ASI
sebanyak (81,6%)
sedangkan hasil uji statistik
menunjukkan bahwa tidak
ada hubungan antara tingkat
pengetahuan ibu menyusui
dengan pemberian ASI
eksklusif dan hasil uji
statistik menunjukkan
bahwa ada hubungan antara
status pekerjaan ibu
menyusui dengan
pemberian ASI eksklusif.
5. Pengumpulan data Hasil penelitan bahwa 9% Berdasarkan hasil uraian
dilaksanakan langsung ibu yang tidak memberikan pembahasan penelitian
dari sampel penelitian ASI Eksklusif memiliki maka dapat disimpulkan
dengan teknik wawancara balita dengan status gizi ada hubungan antara
dengan berbantuan diatas garis merah dan 1,3 pemberian ASI Eksklusif
kuesioner sehingga % memiliki status gizi dengan status gizi balita
diproleh data primer. bawah garis merah, usia 6-24 bulan, dimana
Untuk menilai status gizi sedangkan 74,4 % ibu yang ibu yang memberikan ASI
balita digunakan matriks memberikan ASI Eksklusif Eksklusif akan semakin
status gizi yang memiliki balita dengan baik status gizi balitanya
dikeluarkan oleh status gizi diatas garis dari pada ibu yang tidak
Departemen Kesehatan merah dan 15,4% memiliki memberikan ASI Eksklusif
(DEPKES) sehinggga status gizi di bawah garis kepada balita yang berusia
peneliti tidak merah. Hasil uji korelasi 6 – 24 bulan
mengembangkan sendiri. nilai signifikansi p = 0,000
Alat bantu untuk (p< 0,05), sehingga
mengambil data adalah disimpulkan ada hubungan
meteran dan timbangan antara pemberian ASI
berat badan. Pengukuran Eksklusif dengan status gizi
BB/TB balita balita usia 6-24 bulan.
dilaksanakan dengan
tehnik anthropometri gizi
BB/TB balita dalam Kartu
Menuju Sehat (KMS).
Untuk mengetahui
hubungan pelaksanaan
pemberian ASI Eksklusif
dengan status gizi balita
usia 6-24 bulan maka
dilakukan analisis data
dengan analisis statistik
yang digunakan dalam
penelitian ini adalah
analisis korelasi untuk
menguji hipotesis yang
ada.
6. Dalam penelitian ini, alat Hasil penelitian uji chi-square Berdasarkan hasil
pengumpul data kuesioner memperoleh nilai sebesar penelitian mengenai
menggunakan teori dari 14,740 yang berarti lebih hubungan pemberian ASI
William et al sebagai besar daripada nilai sebesar eksklusif dengan
pedoman penyusunan 7,815 ( > ). Sehingga simpulan kemampuan motorik kasar
pertanyaan-pertanyaan penelitian adalah terdapat anak 6-24 bulan di
dan alat pengumpulan data hubungan antara pemberian Posyandu RW 02 Kelurahan
lembar pengamatan ASI eksklusif dengan Karah Surabaya, dapat
menggunakan Peraturan kemampuan motorik kasar disimpulkan bahwa
anak usia 6-24 bulan di
Menteri Pendidikan pemberian ASI eksklusif
Posyandu RW 02 Kelurahan
Nasional Republik mempunyai hubungan
Karah Surabaya
Indonesia Nomor 146 secara signifikan dengan
tahun 2014, Kesehatan Ibu kemampuan motorik kasar
dan Anak (KIA), dan Denver bayi usia 6-24 bulan.
II sebagai pedoman untuk
mengukur standar
kemampuan motorik kasar
bayi usia 6-24 bulan
7. Data hasil penelitian Hasil penelitian Tidak terdapat hubungan
diperoleh dengan menunjukkan tidak terdapat yang signifikan antara pola
mengumpulkan data hubungan yang signifikan pemberian ASI berdasarkan
primer dan data sekunder. antara Inisiasi menyusui Dini Status IMD dan
(IMD) Dengan Status Gizi berdasarkan pemberian ASI
Dataprimer diambil dari
anak.sedangkan pemberian Esklusif dengan status gizi
data hasil penelitian ASI esklusif dengan status anak usia 6-23 bulan
langsung di lapangan gizi juga tidak terdapat dimana Anak yang
meliputi data karakteristik hubungan yang signifikan melakukan IMD dan tidak
responden, sampel dan melakukan IMD serta anak
riwayat Inisiasi Menyusui yang mendapat ASI Esklusif
Dini (IMD), Pemberian dan tidak eskilusif memiliki
ASI Esklusif dan Lama peluang yang sama untuk
menderita gizi buruk, gizi
Pemberian ASI pada
kurang maupun gizi baik.
sampel dengan Terdapat hubungan yang
menggunakan kuesioner signifikan antara lama
serta data antropometri pemberian ASI dengan
dimbil dengan Status gizi anak usia 6-23
menggunakan alat tinggi bulan dimana anak yang
badan (Lengboard) dan masih diberi ASI sampai
sekaarang akan memiliki
timbangan berat badan
status gizi baik jika
(seca). dibandingkan anak yang
Untuk melihat hubungan telah disapih.
pola pola pemberian ASI
dengan status gizipada
anak usia 6-23
bulandigunakan analisis
univariat dan analisis
bivariatdengan melakukan
ujichi square.
8. Penelitian ini merupakan Sebagian besar bayi usia 7- Sebagian besar responden
penelitian analitik 8 bulan di wilayah memberikan ASI secara
korelasi, dengan Puskesmas Tlogomulyo, Eksklusif
rancangan cross sectional Temanggung diberikan ASI kepada bayinya sebanyak
adalah suatu Eksklusif dengan prosentase 28 responden
penelitian untuk 28 responden (59,6%) (59,6%). Sebagian besar
mempelajari dinamika dibandingkan dengan bayiusia 7-8
korelasi antara faktor- ASI tidak Eksklusif yang bulan memiliki status gizi
faktor resiko hanya 19 responden normal
dengan efek, dengan cara (40,4%). Ha yang mencakup 21 balita
pendekatan, menyatakan ada hubungan (44,7%). Ada
observasi atau antara status gizi pada bayi hubungan antara
pengumpulan data usia 7-8 bulan terhadap pemberian ASI
sekaligus pada suatu saat pemberian ASI secara Eksklusif dengan satatus
(point time Eksklusif diterima.Jika p > gizi pada bayi
approach). Analisis data α (0,05) artinya H0 usia 7-8 bulan di
digunakan untuk yang menyatakan tidak ada Puskesmas
menjelaskan hasil hubungan antara status gizi Tlogomulyo dengan
penelitian. Dalam pada bayi usia 7-8 bulan tingkat keeratan
penelitian ini analisis data terhadap pemberian ASI rendah dengan p value-nya
berupa Eksklusif, yang diterima. 0,014 dan
analisa univariat disajikan tingkat kesalahan 0,391.
berupa
distribusi frekuensi.
Analisa univariat
bertujuan untuk
menjelaskan dan
mendiskribsikan
karakterisktik setiap
variabel penelitian
9. Pengumpulan data dalam Hasil penelitian Berdasarkan hasil
pemberian ASI eksklusif menunjukkan Balita di Penelitian ini, cakupan
menggunakan teknik Kelurahan Brontokusuman pemberian
ASI eksklusif pada balita
wawancara Kecamatan Mergangsan
di
terpimpin dengan bantuan Yogyakarta yang Kelurahan Brontokusuman
instrumen penelitian yaitu diberi ASI eksklusif Kecamatan Mergangsan
kuesioner dan untuk sebanyak 39 Balita (16,9 Yogyakarta sangatlah
mengetahui perkembangan %), sedangkan yang tidak kurang.
motorik kasar balita diberi ASI Eksklusif Perkembangan motorik
menggunakan teknik sebanyak 192 Balita (83,1 kasar
balita di Kelurahan
observasi pada balita %). berkembang sesuai
Brontokusuman
dengan bantuan DENVER umur sebanyak 88 Balita Kecamatan
yang telah di jabarkan (38,1 %), sedangkan Mergangsan Yogyakarta
dalam bentuk Chek list yang tidak berkembang lebih dari
berdasarkan usia balita. sesuai umur sebanyak 143 setengah responden
Balita (61,9 %). Terdapat mengalami
hubungan antara perkembangan motorik
kasar tidak
pemberian ASI eksklusif
sesuai umur.
dengan perkembangan Kurangnya informasi
motorik kasar balita, orang tua terutama Ibu
pemberian ASI tidak tentang
eksklusif beresiko 5,6 kali ASI eksklusif dan
terjadi perkembangan perkembangan
motorik kasar anak
motorik kasar balita tidak
merupakan
sesuai umur alasan yang paling sering
dibandingkan dengan balita ditemukan, sehingga setiap
yang diberi ASI eksklusif. orang
Untuk meningkatkan tua kurang berpartisipasi
cakupan ASI eksklusif dalam
hendaknya petugas memonitoring dan
menstimulus
kesehatan dan kader
perkembangan anak
berperan aktif dalam mereka dan
memberikan penyuluhan memberikan ASI secara
tentang pentingnya ASI eksklusif
eksklusif danperkembangan untuk membentuk
motorik kasar balitaserta perkembangan
anak secara optimal.
perlunya partisipasi setiap
orang tua dalam
memonitoring dan
menstimulus perkembangan
anak mereka dan
memberikan ASI secara
eksklusif untuk membentuk
perkembangan anak secara
optimal.
10. Data untuk Hasil penelitian a. Hasil penelitian
mengidentifikasi menunjukkan bahwa sebagian besar terdapat 52
pengetahuan siswa terdapat hubungan yang dari 86 responden (60,5%)
diperoleh dari wawancara bermakna antara tingkat yang memiki
langsung menggunakan pengetahuan ibu tentang pengetahuan cukup, 18
kuesioner dengan 15 ASI dengan pemberian ASI responden (20,9%) dengan
pertanyaan, 5 pertanyaan Eksklusif, nilai (p=0,001). pengetahuan kurang, dan
untuk mengetahui Tidak terdapat hubungan 16
pemberian ASI eksklusif, yang bermakna antara responden (18,6%) dengan
dan 8 pertanyaan untuk antara pekerjaan dengan pengetahuan baik.
mengetahui pekerjaan. pemberian ASI Eksklusif, b. Didapatkan sebanyak 74
nilai (p=0,754). dari 86 responden (86%)
yang tidak bekerja dan 12
dari 86
responden (14%) yang
bekerja.
c. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa
terdapat 59,3% ibu yang
tidak memberikan ASI
Eksklusif dan 40,7% ibu
yang memberikan ASI
Eksklusif.
d. Ada hubungan
bermakna antara tingkat
pengetahuan ibu tentang
ASI dengan
pemberian ASI Eksklusif
di Kelurahan Fajar Bulan
Kabupaten Lampung Barat
p=0,001 (<0,05).
e. Tidak ada hubungan
antara pekerjaan dengan
pemberian ASI Eksklusif
di Kelurahan
Fajar Bulan Kabupaten
Lampung Barat p=0,754
(>0,05).

You might also like