You are on page 1of 3

Anatomi dan Histologi Kulit

EPIDERMIS

Epidermis terutama terdiri atas epitel berlapis gepeng ber- keratin yang disebut keratinosit. Tiga jenis sel
epidermis yang jumlahnya lebih sedikit juga ditemukan; melanosit, sel Langerhans penyaji-antigen, dan
sel Merkel atau sel taktil epitelialEpidermis menimbulkan perbedaan utama antara kulit tebal yang
terdapat pada telapak tangan dan kaki, dengan kulit tipis yang terdapat pada bagian tubuh lainnya.
Pemakaian kata "tebal" dan "tipis" me- rujuk pada ketebalan lapisan epidermis, yang bervariasi antara 75
sampai 150 um untuk kulit tipis dan 400 sampai 1400 um (14 mm) untuk kulit tebal. Ketebalan total kulit
(epidermisLapis basal (stratum basale) terdiri atas selapis sel uboid atau kolumnar basofilik yang terletak
di atas mbran basal pada perbatasan epidermis-dermis. Hemidesmosom, yang terdapat di malema basal
membantu mengikat sel-sel ini pada lamina basal dan desmosom mengikat sel-sel di lapisan ini di
permukaan atas dan lateralnya. Stratum basale ditandai dengan tingginya aktivitas mitosis dan
bertanggung jawab, bersama dengan bagian awal lapisan atas produksi sel-sel epidermis secara ber-
sinambungan. Meskipun sel punca untuk keratinosit di- temukan di lapisan basal, lokus untuk sel tersebut
juga ditemukan di tonjolan khusus selubung folikel rambut yang bersambung dengan epitdermis.
Epidermis manusia diperbarui setiap 15-30 hari, bergantung pada usia, bagian tubuh, dan faktor lain.
Semua keratinosit dalam stratum basale mengandung filamen keratin intermediat ber plas bersama-sama
berikutnya diameter 10 nm yang terdiri atas keratin. Sewaktu sel ber- pindah ke atas, jumlah dan tipe
filamen keratin juga ber ambah sehingga mencapai setengah jumlah protein t di lapisan terluar Lapisan
spinosa (stratum spinosum), yang normalnya lapisan epidermis paling tebal dan terdiri atas sel-sel kuboid
atau agak gepeng dengan int tengah dengan nukleolus dan sitoplasma yang aktif meStra myintesis filamen
keratin. Tepat di atas lapisan basal sejumlah sel masih membelah dan zona kombinasi ini terkadang
disebut stratum germinativum. Filamen keratin membentuk berkas yang tampak secara mikroskop ut
tonofibril yang berkonvergensi dan berakhir pada sejumlah desmosom yang mengubungkan sel bersama-
sama secara kuat untuk menghindari gesekan, Stioplasma ditarik ke dalam juluran sel pendek di sekitar
tonofibril ada kedua sisi di setiap desmosom (dan juluran tersebut memanjang jika sel mengerut sedikit
ketika mengalami proses histologis, yang menimbulkan tampilan spina ataru duri kecil di permukaan sel
Epidermis area yang rentan mengalami gesekan dan tekanan secara kontinu (seperti telapak kaki)
memiliki stratum spinosum g lebih tebal dengan lebih banyak tonofibril dan Lapisan granular (stratum
granulosum) terdiri atas 35 lapis sel poligonal gepeng yang mengalarni diferensiasi terminal.
Sitoplasmanya berisikan massa basofilik intens yang disebut granul keratohialin. Struktur tersebut tidak
berikatan dengan membran dan terdiri atas massa filaggrin dan protein lain yang berhubungan dengan
keratin tonofibril yang meng- hubungkannya dengan struktur sitoplasma besar pada proses keratinisasi
yang penting. Gambaran khas lainnya g hanya terlihat dengan mikroskop elektron (TEM) pada sel-sel
lapisan granular adalah granul lamela ber- selubung-membran, suatu struktur lonjong (0,1-0,3 um) yang
mengandung banyak lamel yang dibentuk oleh ber- bagai lipid. Granula lamella mengalami eksositosis
dan mencurahkan isinya ke dalam ruang antar sel di stratum granulosum. Di tempat ini, materi yang kaya-
lipid mem- bentuk lembaran-lembaran yang melapisi sel, yang kini lebih kecil daripada kantong pipih
yang terisi dengan keratin dan protein terkait. Lapisan selubung lipid me- rupakan komponen utama
sawar epide hilangan air dari kulit. Pembentukan epidermis berdiferensiasi dan ketika massa tonofibril
ber- tambah dengan protein lain dari granula keratohialin. Setelah mengalami keratinisasi, sel-sel hanya
terdiri atas protein amorf dan fibrilar dan membran plasma yang menebal dan disebut sisik atau sel
bertanduk. Sel-sel ter- sebut secara kontinu dilepaskan pada permukaan stratum korneum.

DERMIS

Dermis adalah jaringan ikat yang menunjang epidermis dan mengikatnya pada jaringan sub- kutan
(hipodermis). Ketebalan dermis bervariasi, bergantung pada daerah tubuh, dan mencapai tebal maksimum
4 mm di daerah punggung. Permukaan dermis sangat iregular dan memiliki banyak tonjolan (papilla
dermis) yang saling me- ngunci dengan juluran-juluran epidermis (rabung epidermis). Papilla dermis ini
lebih banyak terdapat di kulit yang sering mengalami tekanan, tempat papilla ini menguatkan taut dermis-
epidermis. Selama perkembangan embrional, mesenkim dermis menentukan nasib epidermis di atasnya.
Contohnya pada tikus percobaan, dermis yang di- ambil dari telapak kaki selalu menginduksi
pembentukan epidermis dengan keratin tebal, yang tidak bergantung pada tempat asal sel epidermisnya
Membran basal selalu dijumpai antara stratum basale dan lapisan papilar dermis dan mengikuti kontur
interdigitasi antara kedua lapisan tersebut. Membran basal merupakan struktur majemuk yang terdiri atas
lamina basal dan lamina retikular dan biasanya dapat terlihat dengan mikroskop cahaya. Nutrien untuk
keratinosit harus berdifusi ke dalam epidermis yang avaskular dari vaskular dermis melalui membran
basal tersebut. Dermis terdiri atas dua lapisan dengan batas yang tidak nyata-lapisan papilar di sebelah
luar dan lapisan reticular yang lebih dalam. Lapisan papilar tipis yang terdiri atas jaringan ikat longgar,
dengan fibroblas dan sel jaringan ikat lainnya, seperti sel mast dan makrofag. Leukosit yang keluar dari
pembuluh (ekstravasasi) juga dijumpai. Dari lapisan ini, fibril penambat dari kolagen tipe VII menyelip
ke dalam lamina basal dan mengikat dermis pada epidermis Lapisan retikular lebih tebal, yang terdiri atas
jaringan ikat padat iregular (terutama kolagen tipe l), dan memiliki lebih banyak serat dan lebih sedikit sel
daripada lapisan papilar Jalinan serat elastin juga ditemukan yang menghasilkan elastisitas kulit. Ruang
antara serat kolagen dart elastin terisi dengan proteoglikan yang kaya akan dermatan sulfat. Dermis
merupakan tempat turunan epidermis berupad folikel rambut dan keleniar. Terdapat banyak serabut sarat
dalam dermis. Saraf efektor vang berialan ke struktur dermus merupakan serabut pascaganglionik ganglia
simpatis tidak terdapat persarafan parasimpatis. Serabut saraf aferen membentuk jalinan di papilla dermis
dan sekitar folikel rambut, yang berakhir di sel taktil epithelial, pada reseptor sensorik bersimpai di
dermis, dan sebagai ujung saraf bebas (tidak bersimpai) di antara sel-sel epidermis.
JARINGAN SUBKUTAN

Lapisan subkutan terdiri atas jaringan ikat longgar yang mengikat secara longgar pada organ-organ di
bawahnya, yang memungkinkan kulit bergeser di atasnya. Lapisan tersebut, yang juga disebut hipodermis
atau fascia superficialis, sering mengandung sel-sel lemak yang jumlahnya bervariasi sesuai daerah tubuh
dan ukuran yang bervariasi sesuai dengan status gizi. Suplai vaskular yang luas di lapisan subkutan
meningkatkan ambilan insulin dan obat yang di- suntikkan ke dalam jaringan ini secara cepat.

You might also like