You are on page 1of 10

febi febriansyah

Senin, 08 Oktober 2012


jurnal

PENGGUNAAN FREON DAN DAMPAKNYA TERHADAP


PENIPISAN LAPISAN OZON
Adi Nugraha, Aditya Nugraha, Febi Febriansyah, Gia Moch Ramdhan
Program Studi Teknik Elektro S1
Jurusan Pendidikan Teknik Elektro
Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan
Universitas Pendidikan Indonesia
Jl. Dr. Setiabudhi No. 229 Bandung 40154
Telp.(022) 2013161, Faks. (022) 2013651
ABSTRAK
Freon saat ini menjadi pilihan utama bagi sebagian kalangan yang digunakan sebagai bahan
pendingin dalam AC ataupun dalam kulkas.Ada tiga susunan utama refrigerant atau freon yang
digunakan pada saat ini yaitu : Refrigerant fluorocarbon terhidrogenasi (HFC), yang terdiri dari
hidrogen, fluorin, dan karbon. Terhidrogenasi klorofluorokarbon refrigeran (HCFC), yang terdiri
dari hidrogen, klorin, fluorin, dan karbon.Refrigerant chlorofluorocarbon (CFC), yang
mengandung klorin, fluorin dan karbon. Pada awalnya pemilihan Freon didasarkan pada
banyaknya keuntungan yang didapat diantaranya bahan yang mudah didapat dan ramah
lingkungan.Akan tetapi, seiring berjalannya waktu penggunaan Freon mulai ditentang karena
dinilai memiliki dampak yang besar terhadap penipisan lapisan ozon.Penipisan lapisan ozon
inilah yang banyak dikhawatirkan karena dapat mengganggu bahkan merusak kesehatan
manusia. Solusi yang sekarang dilakukan adalah memakain jenis freon non sintetik, di Indonesia
sendiri terdapat MUSICOOL.

Kata kunci : Freon, sususan utama Freon, penipisan lapisan ozon, kesehatan, Musicool.

ABSTRACT
Freon is now a top choice for some people who are used as a coolant in air conditioning or in the
arrangement kulkas.Ada three main refrigerant or freon is used at present are: Refrigerant
hydrogenated fluorocarbon (HFC), which consists of hydrogen, fluorine, and carbon .
Refrigerant hydrogenated chlorofluorocarbons (HCFCs), which consists of hydrogen, chlorine,
fluorine, and karbon.Refrigerant chlorofluorocarbon (CFC), which contain chlorine, fluorine and
carbon. At first election based on the amount of Freon the benefits of which are easily obtainable
materials and friendly lingkungan.Akan but, over time the use of Freon from opposition because
it is considered to have a major impact on ozone layer depletion ozon.Penipisan is what many
feared because it can interfere even damaging to human health. The solution is now done
memakain non-synthetic refrigerant type, in Indonesia itself there Musicool.

Key words: Freon, Freon main arrangement, ozone depletion, health, Musicool.
1. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Perkembangan pengetahuan dan teknologi dalam dekade terakhir ini tidak


hanya didominasi oleh negara industri maju namun penerapan teknologi tersebut
terutama teknologi refrigerasi juga telah dikembangkan di beberapa negara berkembang
termasuk Indonesia. Setelah selama setengah abad lebih Chloro Fluoro Carbon (CFC) yang
lebih dikenal dengan nama Freon merajai sistem pendingin baik dalam skala industri maupun
rumah tangga, akhirnya tiba masanya harus segera menyerahkan “tampuk kekuasaannya” kepada
bahan lain. Era keemasan freon yang dulu sempat mendapat julukan “senyawa ajaib” akan segera
berakhir.

Freon dilnilai sebagai bahan yang memiliki manfaat banyak, tanpa efek samping yang
merugikan. Hal ini karena Freon tidak mudah terbakar atau meledak, tidak beracun, dan stabil
(tidak mudah bereaksi dengan senyawa atau unsur lain), sehingga penggunaannya didunia
industri semakin meningkat dan meluas, tidak hanya ada industri sistem pendingin udara (AC,
kulkas, dan freezer), tetapi juga berkembang sebagai pendorong aerosol dalam industri kemasan
kaleng dan cat.

Tanda-tanda akhir kejayaan freon bermula dari ditemukannya penipisan ozon dalam
atmosfer bumi yang mulai terpantau satelit pada 1975. Semula penipisan ini hanya bersifat
temporal (musiman) belaka, tetapi ternyata kemudian proses penipisam tersebut terus berlanjut
dan semakin parah. Pada 1980 para ilmuwan lingkungan Inggris menemukan adanya lubang
ozon di Kutub Selatan.Terakhir penipisan lapisan ozon sudah semakin nampak jelas di Kutub
Utara pada 1992.

Radiasi ultra-violet yang berlebihan dapat menyebabkan peningkatan


kemungkinan terkena kanker kulit, katarak mata, pelemahan sistem imunisasi
seseorang, pengurangan tingkat produktivitas panen dan kemungkinan
terhambatnya pertumbuhan phytoplankton.

1.2.Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian yang kami lakukan adalah :

1. Mengetahui apa itu Freon


2. Mengetahui jenis-jenis Freon
3. Mengetahui penggunaan Freon dalam kehidupan sehari-hari
4. Mengetahui dampak yang ditimbulkan dari penggunaan Freon
5. Mencari solusi untuk mengatasi dampak dari penggunaan Freon

2. METODOLOGI PENELITIAN
2.1. Metodologi penelitian

Metodologi penelitian adalah sekumpulan peraturan, kegiatan, dan prosedur yang


digunakan oleh pelaku suatu disiplin ilmu. Metodologi juga merupakan analisis teoritis mengenai
suatu cara atau metode. Penelitian merupakan suatu penyelidikan yang sistematis untuk
meningkatkan sejumlah pengetahuan, juga merupakan suatu usaha yang sistematis dan
terorganisasi untuk menyelidiki masalah tertentu yang memerlukan jawaban. Adapun metodologi
penelitian yang digunakan adalah :

2.2.Studi kepustakaan

Yaitu penelitian yang dilaksanakan berdasarkan data yang diperoleh dari teori-teori
yang bisa didapat dari buku-buku penunjang yang berhubungan dengan topik yang diambil
sebagai bahan pembanding atau dasar pembahasan lanjut, serta untuk memperoleh landasan-
landasan teori dari sistem yang akan dikembangkan.

2.3.Observasi

Selain dengan metode penelitian, observasi juga menjadi pilihan untuk


menambah data atau dokumen yang diperuntukkan untuk memperkuat argumentasi dan
presentasi.

2.4.Internet

Merupakan sumber data dan informasi yang diperoleh dan didapat secara online yang
berguna untuk menambah referensi dan sebagai perbandingan bagi penelitian kepustakaan dan
dokumentasi serta literatur untuk mendapatkan data sekunder guna memperkuat argumentasi dan
presentasi.

2.5.Analisa Data

Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis untuk mengembangkan sistem yang ada
dengan tujuan memperoleh hasil yang lebih baik lagi.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1.Pengertian freon

Freon adalah pendingin buatan atau refriferant yang biasanya digunakan sebagai
fluida untuk menyerap beban pendingin ruangan atau tempat yang akan dikondisikan. Freon
banyak digunakan pada peralatan AC (mesin pengkondisian udara) dan lemari
pendingin/kulkas.Terdapat banyak jenis Freon, namun yang pada umumnya digunakan adalah
jenis R-12 CFC (Chloroflurocarbon), R-22 HCFC (Hidrochlorofluorocarbo) dan R-134a HFC
(Hidrofluorocarbo).

Gambar 3.1

3.2.Jenis – jenis freon

Freon diklasifikasikan ke dalam beberapa kelas berdasarkan jenis fluida yang


digunakan, yaitu :

1. CFC ( Chlorodifluorocarbon )

Yaitu senyawa yang hanya mengandung klorin, fluor, dan karbon dan tidak mengandung
hidrogen. CFC memiliki efek ODP dan GWP yang sangat tinggi. Contoh CFC antara lain R11,
R12, R13, R113, R500, R502, dll.

2. HCFC ( Hydrochlorofluorocarbon )

Yaitu senyawa haloalkana dimana tidak semua hidrogen digantikan dengan klorin atau fluor.
HCFC bisa digunakan sebagai pengganti CFC karena memiliki nilai ODP yang lebih rendah.
Contoh HCFC antara lain R22, R123, R401A, R403A,R408A, dll.

3. HFC ( Hydrofluorocarbon )

HFC tidak mengandung clorin yang merupakan senyawa perusak. HFC hanya terdiri dari
hidrogen, fluor, karbon. HFC tidak merusak ozon dan memiliki nilai ODP dan GWP yang
rendah. Contoh HFC antara lain R134A, R404A, R407C, R507, dll.

4. HC ( Hydrocarbon )

Hidrokarbon adalah senyawa organik yang terdiri dari hidrogen dan karbon. HC tidak memiliki
dampak buruk terhadap lingkungan namun memiliki dampak negatif terhadap pengguna, karena
umumnya mudah terbakar. Contohnya antara lain propana, ethane, iso butana, dll.

5. Natural
Yaitu refrigeran yang langsung digunakan dari alam. Umumnya tidak memiliki efek samping
yang berbahaya bagi lingkungan, namun berbahaya bagi penggunanya karena memiliki kadar
racun yang tinggi. Contohnya yaitu udara, amonia, dan karbon dioksida.

3.3.Penggunaan freon

Freon sendiri banyak digunakan sebagai bahan untuk pendingin biasanya


terdapat pada AC, lemari es atau kulkas.

3.4.Dampak penggunaan freon

Freon berpotensi menyebabkan terjadinya pemanasan global/global warming.


Freon yang merusak atmosfir ditengarai mampu menimbulkan efek rumah kaca 510 kali lebih
besar dibandingkan dengan Karbon Dioksida (CO2).Kontribusi CO2 sendiri terhadap timbulnya
efek rumah kaca diperkirakan sebesar 9-26%.Sebagai fluida yang digunakan pada mesin
pengkondisian udara pada umumnya Freon boros dalam penggunaan energi listrik karena
membutuhkan kerja kompresor yang cukup besar.Konsumsi listrik peralatan pendingin yang
menggunakan Freon sebesar 25-40 % dari konsumsi pada umumnya.

Selain GWP yang lebih tinggi dari CO2, freon pun memiliki ALT ( Atmosfer Life
Time ) yang sangat besar, yaitu 15. Artinya gas freon akan bertahan selama 15 tahun di atmosfer
sebelum terurai. Berarti sejak pertama kali ditemukan dan dijual secara komersil pada tahun
1950, freon baru terurai 4 kali di alam ( genap tahun 2010 ).

Dan yang paling berbahaya dari penggunaan freon secara berlebihan adalah freon
dapat memicu terjadinya penipisan lapisan ozon. Penipisan lapisan ozon inilah yang saat ini
menjadi isu global dan hal yang paling ditakuti oleh seluruh umat manusia. Penipisan lapisan
ozon dapat mempermudah masuknya sinar matahari secara langsung yang dapat menimbulkan
efek negatif bagi kesehatan manusia seperti kanker kulit, katarak mata, serta mengurangi daya
tahan tubuh terhadap penyakit. Selain itu dapat juga memicu terjadinya proses kimiawi di
atmosfer bagiam bawah yang mengakibatkan penambahan jumlah fotokimia yang menyebabkan
munculnya gas beracun, terjadinya hujan asam, serta gangguan pernafasan.

Selain pada manusia, radiasi sinar matahari secara langsung dapat terjadi pada
tumbuhan dan berakibat menghambat pertumbuhan tanaman, bahkan bisa menjadi kering yang
mengakibatkan sering terjadinya gagal panen.

Gambar 3.4. proses penipisan lapisan ozon

Gambar di atas adalah reaksi kimia yg terjadi,ketika freon (CFC) terlepas ke


atmosfer,,maka molekul CFC akan terurai,atom C sendiri sangat reaktif terhadap atom O (rumus
molekul ozon adl O3),ketika atom C dari pecahan freon bertemu dengan molekul O3,maka atom
C akan menarik satu atom O dari ozon,hasilnya adalah timbulnya karbon monoksida (CO) dan
ozon menjadi oksigen biasa (O2) karena kehilangan satu atom O-nya, ditambah lagi,ketika CO
terbentuk, maka mereka akan menarik lagi satu atom O dari ozon(O3) lain sehingga menciptakan
CO2,ozon, sebagai pelindung bumi dari ultraviolet,rusak sementara, CO2 memiliki efek rumaha
kaca yg memerangkap panas di bumi alhasil bumi semakin panas

Selain penipisan lapisan ozon, freon yang terlepas ke udara dapat memicu terjadinya
efek rumah kaca sama seperi yang ditimbulkan oleh gas CO2. Dengan meningkatnya pemakaian
freon secara masal menyebabkan kenaikkan suhu secara global dalam beberapa dekade terakhir.
Pemanasan ini yang menyebabkan mencainya lapisan es di antartika. Selain itu juga
mengakibatkan perubahan kecepatan angin yang merupakan parameter terhadap perubahan
cuaca dan iklim.

Gambar 3.4.1. perubahan temperatur secara global

3.5. Solusi dari penggunaan freon yang berlebihan

Dampak radiasi ultraviolet yang berlebih bagi kehi-dupan dimuka bumi telah banyak
dipublikasikan, karena sangat berpengaruh, seperti mengubah struktur genetika,menggangu
pertumbuhan tanaman, merusak mata (katarak), kanker kulit, menurunkan kekebalan tubuh,
menggangu iklim dan mempercepat kerusakan bahan alam maupun sintetik, mulai dari kayu,
karet, sampai sejenis plastik.
Keseriusan masyarakat internasional untuk mela-kukan penghapusan atas bahan yang
berpotensi merusak lingkjungan sperti bahan yang tergolong CFC (Chloro Fluoro Carbon) telah
dicetuskan melalui kesepakatan internasional yang dikenal dengan Protocol Montreal (1987) dan
pemerintah Indonesia telah meratifikasikannya melalui Keppres RI No. 23 tahun 1992.
Pemerintah telah sepakat untuk paling lambat tahun 2007 secara tegas melarang peng-gunaan
dan peredaran CFC sebagai media pendingin.
Refrigeran sintetik dan hidrokarbon mengandung unsur-unsur yang memiliki parameter
index yang mempengaruhi linkungan seperti ditunjukan pada Tabel-3.5.

Parameter R-12 R-22 R-134 HC


No
1 Ozon Depletion 1,0 0,06 0 0
Potential (ODP)
2 Global 1500 510 420 3
Warming
Potential
(GWP)
3 Atsmosfer Life 130 15 16 <1
Time (ALT)
Tabel-3.5 : Parameter Lingkungan Refrigeran

3.5.1. Penghematan Energi


Perhatian global dewasa ini sebagai pengaruh pemakaian refrigeran, tidak hanya masalah
kerusakan ozon (ODP) dan efek pemanasan permukaan bumi (GWP), tetapi juga mencakup pada
masalah efisiensi energi.Bersamaan dengan ODP dan GWP juga diupayakan alternatif pengganti
refrigeran halo-karbon yang dapat meningkatkan penghematan energi.
Telah diketahui bahwa pemborosan energi dengan meningkatnya pembangunan
pembangkit tenaga listrik untuk memenuhi kebutuhan tenaga listrik,peningkatan pemakaian
bahan bakar minyak, secara signifikan memberikan kontribusi pada peningkatan pemanasan
bumi melalui efek rumah kaca. Kepedulian masayarakat internasional akan hal tersebut diatas,
diwujudkan dalam bentuk mengkampanyekan bahwa ODP, GWP dan enegy effeciency
merupakan kesatuan paket yang harus diperhatikan dalam pemilihan refrigeran pada mesin
pendingin. Kondisi tersebut diatas dapat dipenuhi oleh refrigeran yang tergolong dalam
kelompok Hidrokarbon seperti MUSICOOL.

3.5.2. Pengganti Freon


Pilihan para ahli pada refrigeran hidrokarbon bukanlah hal baru.Hidrokarbon sebagai
refrigeran telah dikenal sejak tahun 1920-an, bahkan ilmuwan kelas dunia Albert Einstein (1926)
menyebutkan bahwa hidrokarbon adalah rajanya refrigeran dalam sistem refrigerasi.

Sintetis Refrigerant, seperti :

 Chloro Fluoro Carbon, dikenal dengan CFC


 Hydro Chloro Fluoro Carbon, dikenal dengan HCFC
 Hydro Fluoro Carbon, dikenal dengan HFC

yang di Indonesia lebih familiar dengan nama Freon. Freon sudah diaplikasikan di Indonesia
selama lebih dari 70 tahun. Yang ternyata kemudian ditemukan bahwa dari ketiga jenis gas ini
mempunyai kelemahan, baik secara teknik, lingkungan dan ekonomi, dan yang paling penting
dari semua itu, refrigeran sintetic sangat membahayakan mahluk hidup baik dalam jangka
panjang maupun jangka pendek.
Pemerintah Indonesia telah melarang dan membatasi penggunaan ketiga jenis refrigeran ini,
yang, yang secara praktek dimulai dari tahun 2007.Akibat adanya peraturan baru ini, maka harus
ada alternatif pengganti refrigeran yang ramah lingkungan, maka dibuatlah refrigeran alami yang
ramah lingkungan, yaitu Hydrocarbon Refrigerant.Hydrocarbon Refrigerant dibuat untuk
menggantikan refrigeran-refrigeran lain yang sangat merusak lingkungan.
 HC-12 ® diproduksi sebagai pengganti refrigerant CFC R-12 yang merusak lapisan ozon
dan dapat mengakibatkan pemanasan global.
 HC-134a ® diproduksi sebagai pengganti refrigerant HFC R-134a yang dapat
mengakibatkan pemanasan global.
 HC-22 ® diproduksi sebagai pengganti refrigerant HCFC R-22 yang merusak lapisan
ozon.
 HC-600 ® diproduksi sebagai pengganti refrigerant CFC R-600 yang merusak lapisan
ozon.

Alternatif lain yang saat ini sedang ramai diperbincangkan adalah rencana penggunaan
MUSICOOL sebagai pengganti freon sintetis.
Apa itu MUSICOOL?
Musicool adalah produk dalam negeri, salah satu produk Pertamina yang dibuat di
Unit Pengolahan III, Plaju, Sumsel di tepi sungai Musi.

Musicool adalah refrigerant dengan bahan dasar hydrocarbon alam dan termasuk dalam
kelompok refrigerant ramah lingkungan, dirancang sebagai alternatif pengganti freon yang
merupakan refrigerant sintetic kelompok halokarbon; CFC R-12, HCFC R-22 dan HFC R-134a
yang masih memliki potensi merusak alam.

Musicool telah memenuhi persyaratan teknis sebagai refrigerant yaitu meliputi aspek sifat
fisika dan termodinamika, diagram tekanan versus suhu serta uji kinerja pada siklus refrigerasi.
Hasil pengujian menunjukan bahwa dengan beban pendingin yang sama, MUSICOOL memiliki
keunggulan-keunggulan dibandingkan dengan refrigerant sintetic. diantaranya beberapa
parameter memberikan indikasi data lebih kecil, seperti kerapatan bahan (density), rasio tekanan
kondensasi terhadap evaporasi dan nilai viskositasnya, sedangkan beberapa parameter lain
memberikan indikasi data lebih besar, seperti efek refrigeras, COP, kalor laten dan konduktivitas
bahan.

Keunggulan Musicool Sebagai Refrigerant


1. Ramah Lingkungan dan Nyaman, MUSICOOL tidak beracun, tidak membentuk gum, nyaman
dan pelepasannya ke alam bebas tidak akan merusak lapisan ozon dan tidak menimbulkan efek
pemanasan global.
2. Hemat Listrik / Energi, MUSICOOL mempunyai sifat termodinamika yang lebih baik sehingga
dapat menghemat pemakaian energy/listrik hingga 30% dibanding dengan refrigerant
fluorocarbon pada kapasitas mesin pendingin yang sama.
3. Lebih Irit, MUSICOOL memiliki sifat kerapatan yang rendah sehingga hanya memerlukan
sekitar 30% dari penggunaan refrigerany fluorocarbon pada kapasitas mesin pendingin yang
sama.
4. Pengganti Untuk Semua, MUSICOOL dapat menggantikan refrigerant yang digunakan selama
ini tanpa mengubah atau mengganti komponen maupun pelumas.
5. Memenuhi Persyaratan International, Musicool memenuhi baku mutu internasional dalam
pemakaian maupun implikasi yang menyertainya.
Dengan mengganti bahan pendingin mesin AC kita dengan Hydrocarbon, berarti ada
beberapa isu yang terselesaikan, yaitu: kerusakan lapisan ozon, pemanasan global dan
penghematan listrik/energy.
Musicool sebagai refrigerant alternatif
 Memiliki Sifat Fisika dan Thermodinamika yang lebih baik
 Sangat ramah lingkungan, tidak merusak lapisan Ozon dan tidak menimbulkan Efek Rumah
Kaca
 Familiar dengan kehidupan manusia
 Kompatible terhadap semua mesin pendingin yang biasa menggunakan Refrigeran Sintetis
 Tidak merusak komponen Mesin AC
 Tidak perlu penggantian komponen peralatan AC
 Produk dalam negeri (Pertamina), bahan baku banyak, Supply terjamin, serta Backup teknis
tersedia

Musicool Refrigerant Hydrocarbon juga sudah mengikuti prosedur keamanan dan


keselamatan pada :
 British Standard/BS 4434 : 1995 safety and environmental aspect in the design, construction
and installation of refrigerating system and appliances.
 AS/NZS-1677 : refrigeration and air Conditioning safety for the use of all refrigerant, including
hidrocarbons.
Standar Nasional Indonesia (SNI)
 SNI 06-6500-2000 : Aturan Keamanan Penggunaan Refrigerant pada Instalasi Tetap.
 SNI 06-6511-2000 : Pedoman Keamanan Pengisian, Penyimpanan dan Transportasi Refrigerant
Hidrokarbon.
 SNI 06-6512-2000 : Pedoman Praktis Pemakaian Refrigerant Hidrokarbon Pada mesin Tata
Udara Kendaraan Bermotor

4. KESIMPULAN

1. Freon merupakan bahan pendingin yang banyak digunakan dalam alat-alat seperti AC dan
kulkas.
2. Jenis freon yang saat ini banyak digunakan adalah CFC ( paling berbahaya ), HCFC, dan HFC.
3. Freon memiliki potensi yang sangat besar dalam merusak tau menipiskan lapisan ozon, merubah
iklim hingga pemanasan global.
4. Penipisan lapisan ozon bisa membahayakan kesehatan manusia karena dapat memicu terjadinya
kanker kulit, katarak mata, dan tubuh mudah terserang penyakit.
5. Perlu adanya kerjasama dari semua pihak untuk mengurangi penggunaan freon yang berbahaya.
6. Harus ada sosialisasi rutin kepada seluruh lapisan masyarakat tentang bahaya freon jika
digunakan secara berlebihan.
7. Memakai jenis freon non sintetik sekarang menjadi alternatif untuk mengurangi efek dari
penggunaan freon sintetik.
5. DAFTAR PUSTAKA

Pemanasan Global .Artikel [online] (21Maret 2010). Tersedia :http: //id.wikipedia.org/wiki /Pemanasan _
global. [11 Maret 2012].

Pemanasan Global dan Perubahan Iklim.Artikel [online] (22 Maret 2010). Tersedia:http: //www.ofm-
jpic.org/globalwarming/pdf/indonesian.pdf. [11 Maret 2012].

Pemanasan Global.Artikel [online] (22Maret 2010). Tersedia :http: //geo.ugm.ac.id/archives/28Air


Conditioner. [15 Maret 2012].

Stop Global Warming.Artikel [online](22Maret2010). Tersedia


:http://en.wikipedia.org/wiki/Air_conditionr . [15 Maret 2012].

Stop Freon. Artikel [online] (21 Maret 2010).Tersedia:


http://alwaysbeon.wordpress.com/2009/01/15/stop-global-warming-stop-freon/.
[15 Maret 2012].

Green for Blue Planet .Artikel [online] (21Maret 2010). Tersedia: http://smartlandscape.blogspot. com/2008/01
/green-for-blue-planet.html . [15 Maret 2012].

You might also like