Professional Documents
Culture Documents
REFERAT
UNIVERSITAS ANDALAS
Oleh :
Pembimbing :
dr. Hj. Ermawati, Sp.OG (K)
LEMBARAN PENGESAHAN
Mengetahui
KPS PPDS OBGIN
FK UNAND RS. Dr. M. DJAMIL PADANG
Lembar Penilaian Peserta PPDS Obstetri & Ginekologi FK. Unand / RSUP
Dr. M. Djamil Padang
Nama : dr. Wahyuridistia Marhenriyanto
Semester : VI (Enam)
Materi : Referat USG dalam Bidang Uroginekologi
KRITERIA
NO NILAI KETERANGAN
PENILAIAN
1 Pengetahuan
2 Keterampilan
3 Attitude
Note : NBL : 80
Padang, Januari 2019
Staf Penilai
A. Pendahuluan
Prolaps Organ Pelvis (POP), inkontinensia fecal dan
inkontinensia urin pada wanita banyak diacuhkan dalam bidang
pencitraan. Kemajuan peralatan USG membuat aplikasinya
bertambah diantaranya dibidang uroginekologi. Dahulu, penelitian
mengenai pencitraan uroginekologi sangat terbatas. Mungkin hal ini
terjadi karena faktor keberatan dari seorang wanita untuk
memeriksakan dirinya akibat rasa malu terhadap kondisinya atau
wanita merasa hal ini merupakan hal yang wajar dengan
bertambahnya umur.
USG pelvis pertama kali diperkenalkan oleh Donald dkk tahun
1958. USG real time cocok untuk digunakan pada penilaian vesica
urinari dan uretra. Mode ini memberikan gambaran dinamik
echografi (dua dimensi live) yang memberikan operator untuk
melihat dan menilai cepat dan presisi. USG tranvaginal dan
transrektal juga dapat digunakan dan memberikan gambaran yang
terfokus serta beresolusi baik. Untuk investigasi uroginekologi, biasa
digunakan frekwensi dengan rentang 2,4-5 MHz untuk
transabdominal dan 5-7 MHz untuk endosonografi. Introital dan
perineal serta 20MHz untuk USG 3 dimensi.
B. Penilaian Residu Urin (Residual Urine Measurement)
Penilaian USG transabdominal secara primer terfokus untuk
menilai residual urin, distorsi dari vesica urinari karena patologi dan
deteksi tumor vesica urinari. VU dan residu post miksi dapat dinilai
dengan USG transabdominal, namun kurang akurat jika volume urin
<50cc. namun ketidakakuratan ini dapat diabaikan, karena residu
urin <50cc adalah normal dan tidak signifikan secara klinis. VU dilihat
dari 2 potongan yaitu tranverse dan sagital, kemudian diukur
kedalaman (depth = D) dan tinggi (Height = H) pada potongan sagital
serta lebar (Width = W) pada potongan transversal. Rumus
sederhana menghitung volume urin (mL) = (H x W x D) x 0,7. Nilai
0,7 merupakan koreksi yang dibutuhkan karena bentuk dari VU tidak
benar-benar bulat. Volume yang sama dapat digunakan untuk
menghitung urin sebelum dan setelah miksi. Nilai kesalahan
pengukuran ini adalah 21%.
a. Teknik Koelbl
Gambar 15. Defek sphingter anal eksternal dan internal, jam 9-2.
I. Fistula Rektovagina
Fourc
hette
Anu
s
Gambar 17. Transducer transvaginal