Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
Sistem endokrin adalah suatu sistem yang bekerja dengan perantara zat
kimia (hormon) yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin. Kelenjar endokrin
merupakan kelenjar buntu (sekresi interna) yang mengirimkan hasil sekresinya
langsung ke dalam darah dan cairan limfe yang beredar dalam jaringan kelenjar
tanpa melewati duktus atau saluran dan hasil sekresinya disebut hormon.
Hormon merupakan bahan yang dihasilkan tubuh oleh organ yang memiliki
efek regulatorik spesifik, terhadap aktivitas organ tertentu, yang disekresi oleh
kelenjar endokrin, diangkat oleh darah ke jaringan sasaran untuk
mempengaruhi atau mengubah kegiatan jaringan sasaran.
Secara umum sistem endokrin adalah sistem yang berfungsi untuk
memproduksi hormon yang mengatur aktivitas tubuh. Terdiri atas kelenjar
tiroid, kelenjar hipofisa/putuitari, kelenjar pankreas, kelenjar kelamin, kelenjar
suprarenal, kelenjar paratiroid dan kelenjar buntu. Beberapa dari organ
endokrin ada yang menghasilkan satu macam hormon (hormon tunggal)
disamping itu juga ada yang menghasilkan lebih dari satu macam hormon atau
hormon ganda misalnya kelenjar hipofise sebagai pengatur kelenjar yang lain.
Jika kelenjar endokrin mengalami kelainan fungsi, maka kadar hormon di
dalam darah bisa menjadi tinggi atau rendah, sehingga mengganggu fungsi
tubuh. Untuk mengendalikan fungsi endokrin, maka pelepasan setiap hormon
harus diatur dalam batas-batas yang tepat. Tubuh perlu merasakan dari waktu
ke waktu apakah diperlukan lebih banyak atau lebih sedikit hormon.
1
1.2.4 Hormon apa saja yang dihasilkan dari kelenjar – kelenjar endokrin
dan bagaimana fungsinya di dalam tubuh ?
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
2
BAB II
TINJAUAN TEORI
3
4. Memelihara lingkungan internal optimal.
5. Melakukan respons korektif dan adaptif ketika terjadi situasi darurat.
2.4 Hormon
2.4.1 Penggolongan Hormon
Secara kimiawi hormon merupakan kelompok zat yang dapat di
klasifikasikan seperti dibawah ini :
1. Biogenic amines( epinefrine, norepinefrine )
2. Amino acid ( tyroxine )
3. Peptida ( vaso presin )
4. Protein ( pituetary, GH, H. Paratiroid , insulin, glukagon )
5. Steroid( aldosterone, cortisol, H. Androgen )
Beberapa hormon dapat dianggap sebagai hormon lokal karena bekerja
dekat tempat dengan sekresinya. Contohnya adalah hormon-hormon
pencernaan, seperti sekresin, gastrine. Hormon umumnya diangkut keseluruh
tubuh dan bekerja di organ yang letaknya jauh dari tempat asalnya(asal
sekresinya). Ada yang bekerja di hampir semua sel tubuh (tiroksin/ T4/ T3)
dan ada yang bekerja hanya pada sel khusus ( ACTH ).
4
2.4.2 Fungsi Umum Hormon
Fungsi hormon secara umum mencakup semua aspek fungsi tubuh antara
lain :
1. Metabolisme, pertumbuhan, perkembangan dan reproduksi.
2. Berperan dalan homeostasis yaitu mempertahankan lingkungan dalam
tetap.
3. Mengendalikan metabolisme karbohidrat dan protein.
4. Mengendalikan keseimbangan air dan elektrolit
5. Mengendalikan kadar gula darah.
6. Bekerja sama dengan sistem saraf : hormon mengintegrasikan jawaban
organ dan jaringan tubuh yang berbeda-beda terhadap rangsang
internal dan eksternal.
5
2.4.4 Pengaturan Hormon
Pelepasan hormon dari kelenjar induknya dikontrol oleh faktor kimia dan
saraf.
1. Kontrol kimia
2. Pengontrolan saraf
Sistem saraf otonom dan saraf pusat bereaksi terhadap rangsangan dari
semua tipe, baik itu dari lingkungan internal maupun eksternal. Reaksi ini
dikirimkan menuju hipothalamus suatu bagian vital dari sisten saraf pusat yang
kemudian segera mengisyaratkan pada kelenjar pituetary. Rangsangan terhadap
hipothalamus akan merangsang pelepasan hormon-hormon pituetary.
6
5. Mengatur metabolisme, oksidasi, meningkatkan absorbsi glukosa pada
usus halus.
6. Memengaruhi metabolisme lemak, protein, hidrat arang, vitamin,
mineral, dan air.
7
ukuran sel, dan meningkatkan proses mitosis diikiti dengan
bertambahnya jumlah sel, meningkatkan kecepatan sintesis protein, dan
meningkatkan metabolisme asam lemak.
Kekurangan hormon ini pada anak - anak menyebabkan
pertumbuhannya terhambat / kerdil (kretinisme), jika kelebihan akan
menyebabkan pertumbuhan raksasa (gigantisme). Jika kelebihan terjadi
pada saat dewasa, akan menyebabkan pertumbuhan tidak seimbang
pada tulang jari tangan, kaki, rahang, ataupun tulang hidung yang
disebut akromegali.
b. Hormon Tirotropin, Thyroid Stimulating Hormone (TSH),
mengendalikan kelenjar tiroid dalam menghasilkan hormon tiroksin.
Fungsinya menstimulasi pembesaran tiroid, menambah uptake yodium,
dan menambah sintesis trigloblunin.
c. Hormon Adrenokortikotropik (ACTH), mengontrol pertumbuhan dan
perkembangan aktivitas kulit ginjal dan merangsang kelenjar adrenal
untuk mensekresikan glukokortikoid (hormon yang dihasilkan untuk
metabolisme karbohidrat).
d. Hormon Gonadotropin, menghasilkan :
Folicle Stimulating Hormone (FSH), merangsang perkembangan
folikel de Graaf dalam ovarium, membentuk spermatozoa pada
testis, merangsang gametogenesis laki – laki.
Luteinizing Hormone (LH), mengendalikan sekresi estrogen dan
progesteron dalam ovarium, mempengaruhi luitenasi pada wanita
dan laki – laki disebut sebagai Interstisial Cell Stimulating Hormone
(ICSH) yang mempengaruhi produksi testosteron dalam testis.
e. Prolaktin (PRL) atau Hormon Leutotropik (LTH) memulai dan
mempertahankan laktasi dengan mempengaruhi langsung kelenjar –
kelenjar susu di mamae. Fungsinya merangsang pertumbuhan payudara
dan merangsang produksi air susu.
Hipofisis Pars Intermedius
Hormon yang dihasilkan oleh hipofisis pars intermedius adalah
Melanocyte Stimulating Hormone (MSH) yang didapat pada saat manusia
8
dalam fase kehidupan fetus. Fungsinya mempengaruhi warna kulit
individu, dengan cara menyebarkan butir melanin, apabila hormon ini
banyak dihasilkan maka menyebabkan kulit menjadi hitam.
Hipofisis Posterior
2. Kelenjar Tiroid
Kelenjar Tiroid terdiri atas dua lobus yang terletak di sebelah kanan
trakea, diikat bersama oleh jaringan tiroid dan yang melintasi trakea di sebelah
9
depan. Kelenjar ini merupakan kelenjar yang terdapat di dalam leher bagian
depan bawah, melekat pada dinding laring. Struktur mikroskopisnya terdiri dari
folikel, berdinding selapis sel, bila aktif berbentuk kuboid bila istirahat
berbentuk pipih.
Fungsi kelenjar tiroid sangat erat dengan kegiatan metabolik, adapun
fungsi kelenjar tiroid yaitu sebagai berikut :
1) Bekerja sebagai perangsang proses oksidasi
2) Mengatur penggunan oksidasi
3) Mengatur pengeluaran karbon dioksida
4) Metabolik dalam hati pengaturan susunan kimia dalam jaringan
5) Pada anak memengaruhi perkembangan fisik dan mental
Kelenjar tiroid tidak esensial bagi tubuh, namun ketiadaannya
menyebabkan perlambatan perkembangan mental dan fisik, berkurangnya daya
tahan terhadap dingin pada anak menimbulkan reterdasi mental dan kecebolan
(dwarfism). Sebaliknya sekresi tiroid yang berlebihan meyebabkan badan
menjadi kurus, kegelisahan, takikardi, tremor dan kelebihan pembentukan
panas.
Hormon - hormon yang dihasilkan dari kelenjar Tiroid beserta fungsinya :
Hormon Fungsi
Tiroksin (T4) Mengatur metabolisme, pertumbuhan,
perkembangan, dan kegiatan system saraf
Triiodontironin (T3) Mengatur metabolisme, pertumbuhan,
perkembangan dan kegiatan sistem saraf
Kalsitonin Menurunkan kadar kalsium dalam darah
dengan cara mempercepat absorpsi kalsium
oleh tulang
10
3. Kelenjar Paratiroid
4. Kelenjar Timus
11
Terletak di dalam mediastinum di belakang os sternum, di dalam thorax
kira-kira setinggi bifurkasi trakea, warnanya kemerah-merahan dan terdiri atas
2 lobus. Pada bayi baru lahir sangat kecil dan beratnya ± 10 gram. Ukurannya
bertambah besar pada masa remaja dari 30-40 gram dan setelah dewasa akan
mengerut.
Fungsi kelenjar timus :
a. Suatu sumber sel yang mempunyai kemampuan imunologis.
b. Sumber hormon timus yang mempersiapkan poliferasi dan maturasi sel
– sel yang mempunyai kemampuan potensial imunologis dalam banyak
jaringan lain.
c. Mengaktifkan pertumbuhan badan sehingga pada bayi sampai remaja
akan meningkat dan pada dewasa akan berkurang.
d. Mengurangi aktivitas kelamin.
5. Kelenjar Adrenal
12
Hormon dari kelenjar anak ginjal dan prinsip kerjanya :
Hormon Fungsi
Bagian korteks adrenal
a. Mineralokortikoid Mengontol metabolisme ion anorganik
6. Kelenjar Pankreas
13
Kadar glukosa yang tinggi dalam darah merupakan rangsangan untuk
mensekresikan insulin. Sebagai contoh, insulin akan meningkat setelah kita
makan. Setelah makan, maka kadar glukosa dalam darah akan naik karena
tubuh mendapatkan glukosa dari pemecahan makanan tersebut. Tubuh
mengambil kelebihan glukosa dengan cara mensekresikan insulin untuk
menyeimbangkannya pada kadar normal. Sebaliknya glukagon bekerja secara
berlawanan terhadap insulin. Glukagon berfungsi mengubah glikogen menjadi
glukosa sehingga kadar glukosa naik. Contohnya pada saat kita berpuasa.
Karena tubuh tidak mendapatkan asupan glukosa ketika berpuasa, maka tubuh
mensekresikan glukagon untuk menyeimbangkan kekurangan glukosa tersebut.
Kekurangan hormon insulin akan menyebabkan penyakit diabetes mellitus
(kencing manis). Hal ini dikarenakan insulin berperan mengubah glukosa
menjadi glikogen agar dapat menurunkan kadar gula darah. Jika seseorang
tidak dapat memproduksi insulin, maka glukosa dalam darah terus bertambah
karena glukosanya tidak bisa dirubah menjadi glikogen. Akibatnya urine yang
dikeluarkannyapun mengandung glukosa.
7. Kelenjar Pienalis
14
8. Kelenjar Kelamin (Gonad)
Ovarium
Merupakan kelenjar kelamin wanita yang berfungsi menghasilkan sel telur,
hormone estrogen dan hormone progesterone.
Sekresi estrogen dihasilkan oleh folikel de Graaf dan dirangsang oleh
FSH.
Estrogen berfungsi menimbulkan dan mempertahankan tanda –tanda
kelamin sekunder pada wanita, misalnya perkembangan pinggul,
payudara, serta kulit menjadi halus.
Progesteron dihasilkan oleh korpus luteum dan dirangsang oleh LH,
yang berfungsi mempersiapkan dinding uterus agar dapat menerima sel
telur yang sudah dibuahi.
15
c. PIH (prolactine inhibiting hormone) yang menghambat hipofisis untuk
mengeluarkan prolaktin.
Pada setiap siklus menstruasi, FSH yang dikeluarkan oleh hipofisis
merangsang perkembangan folikel-folikel di dalam ovarium (indung
telur).Pada umumnya hanya 1 folikel yang terangsang namun dapat
perkembangan dapat menjadi lebih dari 1, dan folikel tersebut berkembang
menjadi folikel de graaf yang membuat estrogen menekan produksi FSH,
sehingga hipofisis mengeluarkan hormon yang kedua yaitu LH. Produksi
hormon LH maupun FSH berada di bawah pengaruh Releasing Hormones yang
disalurkan hipotalamus ke hipofisis. Penyaluran RH dipengaruhi oleh
mekanisme umpan balik estrogen terhadap hipotalamus. Produksi hormon
gonadotropin (FSH dan LH) yang baik akan menyebabkan pematangan dari
folikel de graaf yang mengandung estrogen. Estrogen mempengaruhi
pertumbuhan dari endometrium. Di bawah pengaruh LH, folikel de graaf
menjadi matang sampai terjadi ovulasi. Setelah ovulasi terjadi, dibentuklah
korpus rubrum yang akan menjadi korpus luteum, di bawah pengaruh hormon
LH dan LTH (luteotrophic hormones, suatu hormon gonadotropik). Korpus
luteum menghasilkan progesteron yang dapat mempengaruhi pertumbuhan
kelenjar endometrium. Bila tidak ada pembuahan maka korpus luteum
berdegenerasi dan mengakibatkan penurunan kadar estrogen dan progesteron.
Penurunan kadar hormon ini menyebabkan degenerasi, perdarahan, dan
pelepasan dari endometrium. Proses ini disebut haid atau menstruasi. Apabila
terdapat pembuahan dalam masa ovulasi, maka korpus luteum tersebut
dipertahankan.
Pada tiap siklus dikenal 3 masa utama yaitu:
a. Masa menstruasi yang berlangsung selama 2-8 hari. Pada saat itu
endometrium (selaput rahim) dilepaskan sehingga timbul perdarahan
dan hormon-hormon ovarium berada dalam kadar paling rendah.
b. Masa proliferasi dari berhenti darah menstruasi sampai hari ke-14.
Setelah menstruasi berakhir, dimulailah fase proliferasi dimana terjadi
pertumbuhan dari desidua fungsionalis untuk mempersiapkan rahim
untuk perlekatan janin.
16
c. Masa sekresi. Masa sekresi adalah masa sesudah terjadinya ovulasi.
Hormon progesteron dikeluarkan dan mempengaruhi pertumbuhan
endometrium untuk membuat kondisi rahim siap untuk implantasi
(perlekatan janin ke rahim).
Testis Essentials
Testis (buah zakar) adalah sepasang organ yang memproduksi sperma
yang menjaga kesehatan sistem reproduksi laki-laki. Testis dikenal sebagai
gonad. Selain peran mereka dalam sistem reproduksi laki-laki, testis juga
memiliki perbedaan menjadi kelenjar endokrin karena mereka mengeluarkan
testosteron-hormon yang sangat penting untuk perkembangan normal
karakteristik fisik laki-laki.
17
memberitahu kelenjar pituitari untuk membuat sedikit LH, yang memberitahu
testis untuk mengurangi kadar testosteron.
Hipogonadisme adalah gangguan testis terkait dengan testosteron
rendah . Memiliki kadar testosteron yang terlalu rendah menyebabkan berbagai
masalah, termasuk : penurunan gairah seks, massa otot berkurang, jumlah
sperma rendah (mengurangi kesuburan), hilangnya rambut tubuh.
18
menghasilkan hormon tiroid terlalu banyak, menyebabkan penurunan
berat badan, denyut jantung yang cepat, berkeringat, dan gugup.
Penyebab paling umum untuk tiroid yang terlalu aktif adalah suatu
gangguan autoimun yang disebut penyakit Grave.
8. Hiperpituitarisme, merupakan suatu sekresi yang berlebihan hormon
hipofisis anterior yang terjadi akibat adanya tumor.
9. Hypopituitarisme, adalah hilangnya fungsi lobus anterior kelenjar
hipofise. Kelenjar pituitari melepaskan hormon sedikit atau tidak ada.
Ini mungkin disebabkan oleh sejumlah penyakit yang berbeda. Wanita
dengan kondisi ini mungkin berhenti mendapatkan menstruasi.
10. Adrenal insufisiensi, kelenjar adrenal melepaskan terlalu sedikit
hormon kortisol dan kadang-kadang, aldosteron. Gejala termasuk
kelelahan, sakit perut, dehidrasi, dan perubahan kulit. Penyakit Addison
adalah jenis insufisiensi adrenal.
11. Tiroiditis, adalah sutu peradangan pada kelenjar tiroid yang disebabkan
infeksi viral seperti HFV dan virus beguk pada tiroiditis subakut.
12. Tumor tiroid, adalah neoplasma unik pada kelenjar tiroid yang sangat
kerap disertai dengan metastasis pada organ yang jauh dari lokasi
primer.
14. Hipoparatiroid, adalah penurunan produksi hormon oleh kelenjar
paratiroid menyebabkan kadar kalsium dalam darah rendah.
20. Polycystic Ovary Syndrome (PCOS), kelebihan produksi androgen
mengganggu perkembangan telur dan pembebasannya dari indung telur
perempuan. PCOS adalah penyebab utama infertilitas. Dewasa sebelum
waktunya pubertas. Abnormal pubertas dini yang terjadi ketika kelenjar
memerintahkan tubuh untuk mengeluarkan hormon seks terlalu cepat
dalam hidup.
21. Diabetes Insipidus, adalah suatu keadaan yang di tandai rasa haus di
akibatkan karena kurangnya hormon antidiuretik (hormon vasopresin).
22. Diabetes Militus (DM), gangguan metabolik yang ditandai oleh
hiperglikemia (meningkatnya kadar gula dalam darah) akibat kurangnya
hormon insulin, menurunnya efek insulin atau keduanya.
19
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.1 Sistem endokrin adalah sistem kelenjar dan struktur lain yang
mengeluarkan sekret internal ( hormon) yang dilepaskan secara
langsung ke dalam sistem sirkulasi, mempengaruhi metabolisme dan
proses tubuh lainnya.
3.3 Ada dua tipe kelenjar yaitu eksokrin dan endokrin. Kelenjar eksokrin
melepaskan sekresinya ke dalam saluran, misalnya kelenjar eksokrin
pada hati, pankreas (sebagian kelenjar endokrin), dan kelenjar mamae
dan kelenjar lakrimalis. Kelenjar endokrin mensekresikan hormonnya
langsung menuju darah. Kelenjar endokrin meliputi : pulau - pulau
langerhan, gonad (ovarii dan testis), adrenal, pituetary, tiroid,
paratiroid.
20
DAFTAR PUSTAKA
21