Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Energi Panas Bumi
Energi panas bumi adalah energi panas yang tersimpan dalam batuan di
bawah permukaan bumi dan fluida yang terkandung didalamnya. Energi ini sudah
dimanfaatkan sejak tahun 1913 oleh Italy dan New Zealand pada 1958. Panas
Bumi merupakan salah satu energi yang masuk dalam kategori energi baru dan
terbarukan. Selain itu, panas bumi juga termasuk dalam golongan energi
berkelanjutan karena saat panas bumi diambil dan digunakan untuk pembangkit
listrik, panas bumi tersebut di reinjeksi melalui sumur injeksi kembali ke perut
bumi. Hal ini harus dilakukan untuk menjaga kesetimbangan massa di bawah
permukaan bumi. Pembangkit Listrik Tenaga panas Bumi hampir tidak
menghasilkan emisi gas rumah kaca dan hampir tidak menyebabkan polusi.
Pembangkit listik tenaga geothermal menghasilkan listrik sekitar 90%,
dibandingkan 65-75% pembangkit listrik berbahan bakar fosil.
2
dibangkitkan oleh PLTP tersebut (maximum load). Faktor kapasitas dari
pembangkit listrik panas bumi rata‐rata 95%, jauh lebih tinggi bila dibandingkan
dengan faktor kapasitas dari pembangkit listrik yang menggunakan batubara, yang
besarnya hanya 60‐70% (U.S Department of Energy). Dengan berbagai
keunggulan diatas, saat ini energi panas bumi merupakan salah satu primadona di
dalam dunia energi walaupun belum mampu menghasilkan daya yang sangat
besar, namun saat ini sudah banyak negara di seluruh dunia yang menggunakan
panas bumi sebagai sumber energi primer maupun sekunder.
3
untuk bergerak kebawah, akan tetapi apabila air tersebut kontak dengan suatu
sumber panas maka akan terjadi perpindahan panas sehingga temperatur air
menjadi lebih tinggi dan air menjadi lebih ringan.
Keadaan ini menyebabkan air yang lebih panas bergerak ke atas dan air
yang lebih dingin bergerak turun ke bawah, sehingga terjadi sirkulasi air atau arus
konveksi. Adanya suatu sistim hidrothermal di bawah permukaan sering kali
ditunjukkan oleh adanya manifestasi panasbumi di permukaan (geothermal
surface manifestation), seperti mata air panas, kubangan lumpur panas (mud
pools), geyser dan manifestasi panasbumi lainnya, dimana beberapa Gambar 2.2
Sistem hidrothermal secara umum. Kristalin Batuan Lapisan Permeable Batuan
Magma 11 diantaranya, yaitu mata air panas, kolam air panas sering dimanfaatkan
oleh masyarakat setempat untuk mandi, berendam, mencuci, masak dll.
Manifestasi panasbumi di permukaan diperkirakan terjadi karena adanya
perambatan panas dari bawah permukaan atau karena adanya rekahanrekahan
yang memungkinkan fluida panasbumi (uap dan air panas) mengalir ke
permukaan.
4
5
BAB III
263.56
263.54
263.52
263.5
263.48
263.46
263.44
263.42
0 5 10 15 20 25 30
6
Tekanan selama 24 Tahun
50.02
50
49.98
49.96
49.94
49.92
49.9
49.88
0 5 10 15 20 25 30
7
Grafik Perubahan Entalphi
1167.5
1167
1166.5
1166
1165.5
Entalphi
1165
1164.5
1164
1163.5
1163
1162.5
1162
0 5 10 15 20 25 30
Tahun
8
Produksi 30 MW selama 24 Tahun
40
35
30
25
20
15
10
0
0 5 10 15 20 25 30
-5
9
3.2. Analisa Pada Sumur 3
263.56
263.54
263.52
263.5
263.48
263.46
263.44
263.42
0 5 10 15 20 25 30
10
Tekanan selama 24 Tahun
50
49.98
49.96
49.94
49.92
49.9
49.88
0 5 10 15 20 25 30
11
Grafik Perubahan Entalphi
1167
1166.5
1166
1165.5
1165
Entalphi
1164.5
1164
1163.5
1163
1162.5
1162
0 5 10 15 20 25 30
Tahun
12
Produksi 30 MW selama 24 Tahun
50
45
40
35
30
25
20
15
10
5
0
0 5 10 15 20 25 30
13
3.3 Dengan 4 Sumur
3.3.1 Grafik Penurunan Suhu
263.54
263.52
263.5
263.48
263.46
263.44
263.42
263.4
0 5 10 15 20 25 30
Grafik di atas merupakan grafik dari perkiraan penurunan suhu dari tahun ke
tahun dengan menggunakan 4 sumur. Grafik tersebut dibuat berdasarkan atas
penurunan nilai suhu fluida geothermal yang dihasilkan oleh software Feths. Dari
hasil running software Feths didapatkan hasil efektifitas produksi geothermal
selama 24 tahun. Pada grafik dapat dilahat bahwa suhu fluida geothermal pada
awal produksi adalah 263,55o C. Sedangkan pada akhir produksi yaitu tahun ke 24
memiliki suhu 263,41o C sehingga dapat diperkirakan penurunan suhu rata-rata
tiap tahunnya yaitu sekitar 0,01 o C. Hanya saja pada tahun ke 21 sampai tahun ke
24 memiliki suhu fluida yang relatif konstan yaitu sekitar 263,41o C.
14
3.3.2 Grafik Penurunan Tekanan
49.98
49.96
49.94
49.92
49.9
49.88
49.86
0 5 10 15 20 25 30
15
3.3.3 Grafik Perubahan Entalphi
1190
1185
Entalphi
1180
1175
1170
1165
1160
0 5 10 15 20 25 30
Tahun
16
3.3.4 Grafik Produksi 30 Mw
50
40
30
20
10
0
0 5 10 15 20 25 30
17
3.4 Dengan 5 Sumur
3.4.1 Grafik Penurunan Suhu
263.56
263.54
263.52
263.5
263.48
263.46
263.44
263.42
0 5 10 15 20 25 30
Grafik di atas merupakan grafik dari perkiraan penurunan suhu dari tahun
ke tahun dengan menggunakan 4 sumur. Grafik tersebut dibuat berdasarkan atas
penurunan nilai suhu fluida geothermal yang dihasilkan oleh software Feths. Dari
hasil running software Feths didapatkan hasil efektifitas produksi geothermal
selama 24 tahun. Pada grafik dapat dilahat bahwa suhu fluida geothermal pada
awal produksi adalah 263,56o C. Sedangkan pada akhir produksi yaitu tahun ke 24
memiliki suhu 263,43o C sehingga dapat diperkirakan penurunan suhu rata-rata
tiap tahunnya yaitu sekitar 0,01 o C. Hanya saja pada tahun ke 21 sampai tahun ke
24 memiliki suhu fluida yang relatif konstan yaitu sekitar 263,43o C.
18
3.4.2 Grafik Penurunan Tekanan
50
49.98
49.96
49.94
49.92
49.9
49.88
0 5 10 15 20 25 30
19
3.4.3 Grafik Perubahan Entalphi
1165
1164.5
1164
1163.5
1163
1162.5
1162
0 5 10 15 20 25 30
Tahun
20
3.4.3 Grafik Produksi 30 Mw
50
40
30
20
10
0
0 5 10 15 20 25 30
21
3.5 Grafik Sensitivitas Suhu Terhadap Produksi
263.52
263.5 2 Sumur
263.48 3 sumur
263.46 4 sumur
263.44
5 Sumur
263.42
263.4
0 5 10 15 20 25 30
Year
22
3.6 Sensitivitas Permeabilitas Terhadap Tekanan
49.96
2 Sumur
49.94
3 Sumur
49.92
4 Sumur
49.9
5 sumur
49.88
49.86
0 5 10 15 20 25 30
Tahun
23
3.7 Sensitivitas Permeabilitas Terhadap Produksi
50
40
Produksi (Mw)
2 Sumur
30
3 Sumur
20
4 Sumur
10 5 Sumur
0
0 5 10 15 20 25 30
-10
Tahun
24
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari hasil pengolahan data sumur produksi hasil analisa suhu, tekanan,
harga entalpi, dan jumlah produksi listrik pada setiap tahunnya dengan
menggunakan software Feths, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
25