Professional Documents
Culture Documents
PBL 3
Referensi :
1. Phoenix R, Stewart K, Cagna D, DeFreest C. Stewart's clinical removable partial prosthodontics. Quintessence,
Chicago, 4th Ed, 2008.
2. Rosentiel SF, Land MF, Fujimoto J. Contemporary Fixed Prosthodontics. 4 th ed. Louis : Mosby Inc 2006
3. McCracken W. A comparison of tooth-borne and tooth-tissue-borne removable partial dentures. The Journal of
Prosthetic Dentistry.1953.
TATALAKSANA GTSL
PENENTUAN DIMENSI VERTIKAL
Dimensi vertical dibagi atas dimensi vertical oklusi (OVD) dan dimensi vertical fisiologis (RVD). Dimensi vertical oklusi
dihasilkan dari gigi yang beroklusi. Pada pasien edentulous, OVD dihasilkan dari tinggi vertical 2 protesa yang
dikontakkan.
Metode untuk menentukan dimensi vertical ada 2 kategori :
1) Metode mekanis : preextraction records and measurement, kesejajaran ridge, dll
2) Metode fisiologis : penggunaan posisi fisiologis istirahat, fenomena mengunyah, dan fonetik
Semua perkiraan dianggap DIMENSI VERTIKAL TENTATIF hingga gigi diobservasi fonetik dan estetiknya melalui metode
diatas.
METODE MEKANIS
PREEXTRACTION RECORDS
Profile radiograph digunakan untuk menentukan OVD tetapi karena radiasinya tinggi, tidak dianjurkan untuk
penggunaan rutin pada pasien edentulous.
Cast of teeth in occlusion. Metode paling simple untuk menentukan vertical overlap relation dan bentuk dan
ukuran gigi melalui diagnostic cast yang dipasang pada articulator
Facial measurement melalui peletakan facebow dengan auditory meatus plugh dan spectacle suspension. Metode
lain untuk merekan jarak dari dagu ke dasar hidung menggunakan caliper atau dividers
RIDGE RELATION
Incisive papilla to mandibular incisors. Incisive papilla adalah landmark stabil yang berubah seiring resorpsi
alveolar ridge. Jarak papilla dari incisal edge gigi anterior mandibula pada diagnostic cast sekitar 4 mm. indical
edge maxilla central incisor sekitar 6mm dibawah incisive papilla. Maka, vertical overlap rata2 gigi incisor sekitar
2mm. (ingat! Berbeda2 pada setiap individu)
Shafira Gina Andriana
PBL 3
Parallelism of the ridge. Mahkota klinis anterior dan posterior hampir memiliki tinggi yang
sama, kehilangan gigi cenderung meninggalkan residual alveolar ridge yang hamper sama
tingginya. Namun demikian, pada kebanyakan orang yang mulai edentulous, residual ridge
tidak parallel.
Pengukuran denture sebelumnya. Denture yang telah dipakai pasien dapat diukur dan
dibandingkan dengan wajah pasien untuk menentukan perubahan yang dibutuhkan. Pengukuran ini dibuat dari
ridge crest pada maxilla dan mandibula denture dengan Boley gauge.
METODE FISIOLOGIS
FONETIK
Tes fonetik meliputi mendengarkan suara berbicara dan hubungan gigi ketika berbicara. Suara ch, s dan j
menyebabkan gigi anterior mendekati berkontak. Jika jaraknya jauh berarti OVD nya terlalu kecil. Jika giginya
berkontak, berarti OVD terlalu besar
ESTETIK
Kontur bibir tergantung dari struktur instrinsik didalamnya. Oleh karena itum dentist harus mengkontur
permukaan labial dari galangan gigit
SWALLOWING THRESHOLD
Posisi mandibula saat memulai menalan menentukan OVD karena gigi berkontak ringan saat memulai menelan.
Jika oklusi denture hilang selama menelan, bisa saja OVD terlalu jauh.
PRE-PROSTHETIC TREATMENT
Rosentiel SF, Land MF, Fujimoto J. Contemporary Fixed Prosthodontics. 4th ed. Louis : Mosby Inc 2006 (174-186)
Sebagai rencana perawatan, berikut prosedur rencana perawatan dalam terapi prosthodontik:
- Mengobati keluhan pasien
Shafira Gina Andriana
PBL 3
ORAL SURGERY
ORTHOGNATHIC SURGERY
Kandidat bedah ortognatik membutukan evaluasi restoratif yang mendalam serta perhatian sebelum perawatan
Jika tidak, maka peningkatan yang diharapkan dalam tulang wajah dapat disertai dengan disfungsi oklusal yang
tidak terduga
Setelah bedah, hubungan antara kontrol plak, pencegahan karies, dan kesehatan jaringan periodontal harus
ditekankan pada pasien
ENDODONTICS
Saat pengumpulan data awal, kita perlu memperhatikan kebutuhan endodontic yang memungkinkan.
Pemeriksaan klinis harus meliputi tes vitalitas seluruh gigi pada lengkung gigi
Sensitivitas terhadap perkusi juga perlu dicatat
Berbagai sensitivitas abnormal, pembengkakan jaringan lunak, fistula, atau gigi yang mengalami diskolorasi perlu
dicurigai terhadap adanya keterlibatan pulpa
Pasien yang memiliki gejala2 tersebut biasanya tidak menunjukkan masalah saat diagnosis, karena hanya rasa
sakit merupakan keluhan utama mereka
Ketika timbul keraguan mengenai kesehatan pulpa, pasien harus dinilai secara radiografis dan film harus
diinspeksi terhadap tanda2 kelainan periapikal (radiolusensi atau pelebaran ligamen periodontal)
Jika timbul keraguan mengenai prognosis gigi, maka radiograf harus selalu dievaluasi sebagai rujukan terhadap
hasil tes perkusi dan vitalitas
1. Menghilangkan dan mengontrol semua faktor etiologi penyakit periodontal bersamaan dengan reduksi dan
eliminasi bleeding on probing
2. Eliminasi dan reduksi kedalam poket untuk menghasilkan sulkus gingiva yang sehat
3. Menghasilkan hubungan oklusal fungsional atraumatik dan kestabilan gigi
4. Pengembangan program kontrol plak
ORTHODONSIA
Rosentiel SF, Land MF, Fujimoto J. Contemporary Fixed Prosthodontics. 4th ed. Louis : Mosby Inc 2006 Kehilangan
gigi dapat menyebabkan gigi di sekitarnya drifting, tipping, atau ekstud. Perawatan ortodonsia diperlukan untuk
mengoreksi gigi yang ekstrud dan malposisi serta menegakkan gigi yang tipping sehingga tercipta oklusi dan aligment
yang baik. Dalam perawatan prostodonsia, perawatan ortho dapat digunakan untuk reposisi gigi abutment untuk
memperlebar ruang pontik, meningkatkan aligment gigi dalam arah aksial, dan meningkatkan kontur embrasure pada
gigi tiruan.
OCCLUSAL ADJUSTMENT
McCracken W. A comparison of tooth-borne and tooth-tissue-borne removable partial dentures. The Journal of
Prosthetic Dentistry.1953.
Pada kasus tertentu, kontak premature, penyimpangan kontak oklusal, atau slide saat oklusi harus dieliminasi
sebelum melakukan prosedur restoratif untuk menghindari hasil oklusi abnormal dalam restorasi.
DEVELOPING PLANE PADA ABUTMENT TEETH YANG BERDEKATAN DENGAN SEGMEN TOOTH-SUPPORTED
Preparasi dengan menggunakan bur silindris dengan highspeed, dengan menggerakan menggunakan tekanan
perlahan yang digerakan dari facial line angel ke lingual line angel (10-20). Tinggi oklusogingiva 2-4mm dan mengikuti
contur alami permukaan gigi (10-21). Polish dengan menggunakan carburandum-impregnated rubber point atau
wheel dengan menggunakan low-speed dengan tekanan yang lembut dan secara intermiten untuk menghindari panas
yang akan dihasilkan
Shafira Gina Andriana
PBL 3
GUIDING PLANE PADA GIGI PENYANGGA YANG BERADA DEKAT DENGAN DISTAL EXTENSION EDENTULOUS SPACE
Menggunakan cylindrical diamond atau carbide bur dengan high speed yang digunakan untuk mempreparasi gigi
secara parallel dengan path of insertion. Tinggi guiding plane 1,5-2mm secara oklusogingiva.
GIGI POSTERIOR
Oklusal Rest di Enamel
Outline dari oklusal rest berbentuk segitiga, dasar segitiga pada marginal ride dan ujung segitiga mengarah ke
tengah gigi yang dibuat sehalus mungkin dengan kontur membulat (10-58). Sudut yang dibentuk antara dasar rest
seat dengan permukaan proksimal gigi kurang dari 90 derajat (10-59). Ketebalan dari rest seat minimal 1 mm,
kegagalan untuk mencapai tebal yang cukup mungkin membuat rest lebih rentan terhadap fraktur. Preparasi
menggunakan rounded ends and tapering side diamond bur (10-60).
Embrasure Rest Seat
Embrasure rest seat merupakan dua occlusal rest seat yang berdekatan yaitu dari mesial fossa gigi yang satu ke distal
fossa gigi sebelahnya (10-71). Idealnya preparasi dengan menggunakan round end and tapering side bur dengan high
speed. Lebar rest seat adalah 3-3,5 mm dan kedalamannya adalah 1,5-2 mm dan semua kontur membulat dan tidak
ada undercut.
Cingulum Rest Seat
Cingulum rest seat dipreparasi pada permukaan enamel gigi anterior apabila kontur gigi memadai, enamel memadai,
dan OH baik. Outline rest seat adalah bulan sabit (aspek lingual), v-shape (aspek proksimal) (10-76). Preparasi
menggunakan carbide bur no. 38 dengan kecepatan tinggi (high-speed) dimulai dari marginal ridge, melalui cingulum
dan berakhir pada marginal ridge sisi lainnya membentuk outline bulan sabit (10-77). Finishing dengan stone hijau
serta poles dengan carborundum-rubber point kecepatan rendah (low speed).
Insisal Rest Seat
Incisal rest seat adalah rest seat yang paling tidak disarankan untuk gigi anterior. Rest seat ini tidak estetis, mungkin
mengganggu oklusi, terletak jauh dari rotational center gigi sehingga dapat menyebabkan tipping. Biasanya incisal rest
seat digunakan pada gigi C RB. Incisal rest seat ditempatkan di dekat permukaan proksimal (mesial/distal), tetapi
biasanya dipilih distoincisal untuk alasan estetis. Preparasi menggunakan flame shaped diamond bur dengan
kecepatan tinggi (high-speed). Incisal rest seat terletak 2-3 mm dari sudut proksimal dengan kedalaman 1,5-2 mm.
preparasi sedikit diperluas ke permukaan fasial gigi untuk mencegah pergerakan gigi abutment ke fasial. Finishing
dengan stone hijau dan carborundum rubber point/wheel.
Pengetahuan tentang bekerjanya hukum fisika dan teknik, khususnya yang berhubungan dengan tuas.
3. Dokter gigi harus mengkorelasikan faktor-faktor yang berhubungan dan menentukan rencana perawatan yang
tepat.
4. GTSL harus mengembalikan bentuk dan fungsi tanpa menyebabkan injury kepada struktur oral yang tersisa.
Dalam mengembalikan oklusi, protesa juga harus mengembalikan kontur wajah yang normal atau yang diinginkan
dan tidak mengganggu pergerakan normal dari lidah dan jaringan-jaringan lain. Protesa harus direncanakan agar
struktur oral yang tersisa tidak tertekan melebihi kapasitas fisiologisnya.
Tanggungjawab dokter gigi tidak berakhir dengan penempatan akhir protesa di dalam mulut pasien.
Jaringan oral tidak pernah tetap statis, tapi secara konstan mengalami perubahan menggambarkan
kesehatan umum dan usia pasien.
Pasien harus dikontrol periodik (periodic recall) untuk mencegah terjadinya perubahan yang merugikan.
Desain harus dipilih dengan pertimbangan bahwa kita mungkin melakukan modifikasi untuk
mengkompensasi perubahan yang terjadi pada jaringan oral.
Prinsip-prinsip ini sangatlah mendasar. Namun, jika diaplikasikan dengan benar, kemungkinan suksesnya perawatan
GTSL akan sangat meningkat.
- Terkadang digunakan dengan intracoronal attachment. Hal ini terutama berlaku dalam aplikasi kelas I dan II
kennedy karena sifat unsur retensi intrakoronal yang kuat/tangguh
- Stress director meminimalkan gaya tipping pada gigi abutment shg membatasi resorpsi tulang
Kekurangan :
- Stress director relatif rapuh dan penggabungan dalam GTSL
framework mjd mahal
- Memerlukan perawatan yg konstan dan mungkin sulit atau
tidak mungkin untuk diperbaiki
- Dari hasil survey penggunaan sstess director 1 dari 3 sekolah
memiliki pendukung paling dikit
retainer. Indirect retainer pada kelas II diletakkan berlawanan dengan distal extension. Lingual plating dapat
digunakan untuk menambah indirect retention, yang harus didukung dengan kombinasi rest-rest seat yang tepat.
5. Konektor mayor & minor
Konektor mayor yang digunakan harus kaku, tidak boleh mengenai/ menimpa (impinge) gingiva, dan
sesederhana mungkin untuk mencapai tujuan perawatan.
Konektor minor harus kaku,dan diposisikan sesuai untuk meningkatkan kenyamanan, kebersihan dan
penempatan elemen gigi tiruan.
6. Oklusi
Bila mungkin, interkuspasi maksimum bertepatan dengan relasi sentrik. Oklusi harmonis harus terbentuk. Pemilihan
dan penempatan elemen gigi tiruan ditujukan untuk meminimalisir stress pada protesa.
Dapat dipilih untuk menempatkan lebih sedikit elemen gigi / gigi tiruan yang lebih sempit secara bukolingual
Elemen gigi tiruan ditempatkan diatas crest dari residual ridge bila memungkinkan
Elemen gigi tiruan dapat menampilkan cutting edge yang tajam dan escape ways yang cukup.
7. Basis protesa
Basis protesa dibuat untuk menyediakan broad coverage sehingga dapat mendistribusikan tekanan ke area seluas
mungkin dan meminimalisir konsentrasi stress. Permukaan eksternal dari basis protesa tidak boleh mengganggu
kemampuan pasien untuk melakukan kontrol neuromuskular.
Laserasi atau
Ulserasi
Soft Tissue
Irritation
Eritema
LACERATION
- Disebabkan oleh basis gigi tiruan yang overextended.
- Pemeriksaan jaringan: ada kemerahan atau peningkatan translusensi
- Pemeriksaan apakah basis overextended:
1. Gerakkan jaringan bukal saat protesa terpasang → lihat apakah gerakan terhambat. Jika terhambat dan ada
perubahan warna pada jaringan lunak → kurangi flange.
Shafira Gina Andriana
PBL 3
- Beri diclosing wax pada tepi resin akrilik untuk identifikasi area yang overextended
ERITHEMA
- Eritema: kemerahan pada jaringan lunak
- Disebabkan oleh basis GTSL yang kasar atau pergerakan basis yang menekan/menggesek jaringan lunak
- Pemeriksaan basis: menggunakan jari di sepanjang permukaan resin yang menghadap jari dan menggunakan
Pressure Indicator Paste (PIP)
IRITASI GIGI
- Pemeriksaan: saat GTSL dilepas, beri tekanan pada gigi-gigi yang masih ada dari sisi mesial, distal, buccal, dan
lingual.
- Penyebab:
1. Tekanan dari GTSL → Pemeriksaan menggunakan disclosing wax pada bagian metal/resin yang berkontak
dengan gigi.
2. Occlusal load → occlusal interference antara gigi asli dengan bagian metal gigi tiruan di lengkung rahang yang
berbeda, pemeriksaan dengan articulating paper.
MISCELLANEOUS COMPLAINTS
Shafira Gina Andriana
PBL 3
Masalah
Gagging dengan
fonetik
GAGGING
Penyebab:
1. Adaptasi buruk GTSL maksila terhadap palatum durum → teknik menyetak yang salah sehingga cast tidak
akurat dan major connector menjadi berjarak dengan palatum.
- Solusi: jika major connector terbuat dari metal maka protesa harus dibuat ulang.
2. GTSL yang overextended ke posterior, pemeriksaan menggunakan indelible pencil
- Tandai posterior border dengan indelible pencil
- Pasang GTSL
- Trimming
Shafira Gina Andriana
PBL 3
CHEEK BITING
Penyebab:
1. Kurangnya horizontal overlap pada gigi posterior maksila dan mandibula. Solusi: membulatkan buccal cusp
gigi mandibula agar buccal cusp jadi lebih lingual → horizontal lap jadi lebih besar.
2. Long term absence of posterior teeth. Otot buccinator sagging ke ruang gigi yang hilang → cheek biting.
- NOTE: tonus pipi akan kembali seperti semula saat dipasang gigi tiruan.
TOUNGE BITING
Penyebab:
1. Gigi tiruan terletak terlalu lingual → space untuk lidah jadi berkurang. Solusi: recontouring permukaan lingual
gigi.
2. Gigi posterior mandibula yang hilang dalam waktu lama → lidah kehilangan tonus → melebar untuk mengisi
space yang ada.
- NOTE: tonus lidah akan kembali seperti semula saat dipasang gigi tiruan.
KESULITAN MENGUNYAH
Penyebab:
1. Sudah kehilangan gigi selama beberapa tahun → pasien kehilangan kemampuan neuromuskular untuk
menggigit dan mengunyah makanan. Pasien butuh waktu untuk relearn prosesnya.
2. Kondisi oklusal gigi yang tidak efisien. Solusi: ditambahkan groove dan anatomi lainnya.