You are on page 1of 14

FUNGSI ZAT GIZI BAGI TUBUH

A. KARBOHIDRAT
1. Pengertian
 Karbohidrat adalah sumber energi utama bagi tubuh yang
tersusun dari unsur Carbon (C), Hidrogen (H), dan Oksigen
(O).

Karbohidrat merupakan salah satu senyawa organik yang


sangat melimpah di bumi. Fungsi-fungsi karbohidrat terutama
bagi makhluk hidup adalah sebagai cadangan makanan, bahan
bakar (seperti glukosa), dan materi pembangunan (seperti
selulosa pada tumbuhan, kitin pada hewan serta jamur).
Dalam proses fotosintetis, tumbuhan hijau mengubah
karbon dioksida (CO2) menjadi karbohidrat. Karbohidrat
mengandung gugus fungsi karbonis dan gugus hidroksil.
Awalnya, istilah karbohidrat digolongkan senyawa dengan
rumus (CH2O)n.
Bentuk molekul karbohidrat paling sederhana yaitu
monosakarida seperti glukosa. Terdapat banyak karbohidrat
tersusun dari polimer berbagai molekul gula yang merantai
menjadi panjang serta bercabang-cabang disebut dengan
polisakarida. Seperti pati. Selain dari monosakarida dan
polisakarida ada juga disakarida (rangkaian 2 monosakarida)
dan oligosakarida( rangkaian dari beberaa monosakarida).
Penting untuk mengetahui bahwa ada 3 jenis karbohidrat
yang bisa kita jumpai pada makanan sehari-hari menurut
ukuran molekulnya, yakni:
a. Polisakarida
b. Disakarida
c. Monosakarida
Polisakarida yang dijumpai di bahan-bahan makanan hewani
yang bisa manusia cerna dengan mudah memiliki istilah yang
sudah familiar di telinga kita, yaitu glikogen. Tak hanya itu, ada
2 jenis karbohidrat yang diterangkan di dalam ilmu gizi
karbohidrat, karbohidrat kompleks dan juga karbohidrat
sederhana yang perlu diketahui oleh semua orang.

2. Alasan Tubuh Manusia Memerlukan Karbohidrat


Karbohidrat sangat penting untuk kesehatan tubuh secara
menyeluruh karena nutrisi ini termasuk dari 3 makro nutrisi
yang manusia perlukan selain dari lemak dan protein. Untuk
bisa melakukan aktivitas dengan penuh semangat, tubuh
membutuhkan energi dan sebagian besar energi yang ada di
dalam tubuh kita adalah yang disediakan oleh nutrisi ini.
Bahkan tak hanya itu, perang penting di dalam metabolisme
lemak dan protein juga sangat penting dan peran ini dimainkan
dengan baik oleh karbohidrat.
Jadi intinya adalah karbohidrat yang dibutuhkan tubuh akan
semakin banyak apabila aktivitas fisik yang kita lakukan lebih
banyak. Pada diet harian, yang paling ideal adalah kontribusi
karbohidrat berada di antara 50 sampai 60 persen, tapi bukan
hanya jumlah karbohidrat saja yang perlu dipikirkan, melainkan
juga jenis karbohidratnya. Itulah sebabnya kita semua perlu
mengenal betul apa itu karbohidrat sederhana dan juga
karbohidrat kompleks agar bisa lebih bijaksana dalam memilih
apa yang sehat bagi tubuh kita.
3. Klasifikasi
a. Karbohidrat sederhana
b. Karbohidrat kompleks
Keduanya adalah karbohidrat yang berbeda dan penting
untuk Anda ketahui bahwa kedua jenis karbohidrat benar-benar
berbeda berdasarkan struktur kimianya. Perbedaan tersebutlah
yang menjadi penentu seberapa cepat tubuh dapat mencerna
karbohidrat tersebut dan menyerapnya dengan sempurna.

Karbohidrat Sederhana
Jenis karbohidrat ini tersusun dari dua atau bahkan satu
gula, dan karbohidrat seperti ini disebut juga dengan istilah
karbohidrat dengan gula tunggal di mana ada glukosa, galaktosa
dan lainnya. Karbohidrat jenis sederhana dianggap sebagai
monosakarida (dengan satu unit gula) yang tubuh bisa dengan
mudah mencernanya, dan disakarida (dengan dua unit gula).
Sayangnya, karbohidrat jenis sederhana ini kalah dari
karbohidrat kompleks karena karbohidrat ini justru tidak begitu
direkomendasikan.
Salah satu alasan mengapa kurang direkomendasikan
adalah adanya dugaan fluktuasi dapat dipicu secara mendadak
pada tingkat gula darah sehingga cukup mengancam kesehatan.
Sementara itu, faktor lain yang kita perlu ketahui adalah bahwa
jenis sederhana rupanya bisa memroduksi ledakan singkat
energi sehingga menimbulkan ketidakstabilan pada suplai
tenaga di dalam tubuh dan tentunya tidak pada jangka waktu
lama.
Contoh Sumber Makanan Karbohidrat Sederhana
 Biskuit
 Roti panggang dibuat dari tepung putih
 Jus buah
 Cokelat
 Susu
 Cake
 Sereal kemasan
 Pasta yang terbuat dari tepung putih
 Produk gandum putih
 Minuman ringan (soft drink)/minuman berkarbonasi
 Jelly
 Selai
 Molasses
 Sirup maple
 Madu
 Sirup jagung
 Gula merah
 Gula pasir
 Permen
 Buah
 Yogurt berlemak

Karbohidrat Kompleks
Karbohidrat jenis kompleks adalah karbohidrat yang
tersusun dari tiga gula atau bahkan bisa lebih dari itu;
contohnya adalah laktosa, sukrosa dan lainnya. Untuk
karbohidrat kompleks, oligosakarida dan polisakarida adalah
dua sebutan lain yang kerap kita dengar. Apabila karbohidrat
jenis sederhana sangat mudah penyerapannya, karbohidrat
kompleks yang ada di peredaran darah justru tinggal lebih lama
karena sisi kompleksnya tersebut.
Sudah diungkapkan oleh studi terbaru bahwa sumber
makanan karbohidrat kompleks justru dianggap sebagai sumber
makanan yang jauh lebih baik dibandingkan sumber makanan
karbohidrat sederhana di mana kandungan nutrisinya begitu
tinggi, seperti serat makanan yang memang sangat baik untuk
proses pencernaan dan juga untuk kesehatan tubuh.
Karbohidrat kompleks adalah yang paling direkomendasikan
karena lambatnya penyerapan sheingga kadar gula darah pun
mendapat keuntungan. Kestabilan insulin bakal tetap terjaga
dan karbohidrat kompleks pun akan menyuplai energi dalam
jangka waktu lama dengan kestabilan yang baik.
Contoh Sumber Makanan Karbohidrat Kompleks
 Tomat
 Stroberi
 Mentimun
 Terong
 Kol
 Asparagus
 Apel
 Kacang polong
 Ubi jalar
 Prem
 Pir
 Bayam
 Melon
 Jagung
 Kentang
 Wortel
 Brokoli
 Labu
 Oats
 Lentil
 Pisang
 Beras merah/cokelat
 Leci
 Lobak
 Aprikot
 Blackberry
 Seledri
 Cranberry
 Ceri
 Selada
 Kiwi
 Kacang merah
 Jeruk bali
 Yogurt rendah lemak
 Buah persik
 Kedelai
 Turnip hijau
Ada sejumlah faktor yang perlu diperhatikan karena faktor-faktor inilah
yang bakal menjadi pengaruh seberapa banyak jumlah karbohidrat
yang perlu masuk ke dalam tubuh.
 Berat badan
 Usia
 Nafsu makan
 Pola makan
 Kadar gula darah
 Aktivitas
Kebutuhan Karbohidrat Harian
 Untuk bayi usia 0-6 bulan adalah 58 gram.
 Untuk bayi usia 7-11 bulan adalah 82 gram.
 Anak usia 1-3 tahun adalah 155 gram.
 Anak usia 4-6 tahun adalah 220 gram.
 Anak usia 7-9 tahun adalah 254 gram.
 Remaja hingga dewasa dengan aktivitas ringan (>1 jam
sehari) adalah 200-340 gram.
 Remaja hingga dewasa dengan aktivitas sedang (maksimal 1
jam sehari) adalah 340-476 gram.
 Remaja hingga dewasa dengan aktivitas berat (selama 1-3
jam sehari) adalah 408-680 gram.
Namun perlu diketahui juga bahwa kebutuhan karbohidrat setiap
orang bisa berbeda-beda menurut berat tubuhnya masing-masing.
(Baca juga: akibat kekurangan kalori)
Manfaat/Fungsi Karbohidrat
Karbohidrat memiliki banyak manfaat dan fungsi yang perlu kita
ketahui betul sebagai salah satu nutrisi penting yang tanpanya manusia
tidak akan memiliki energi untuk melakukan segala aktivitas. Berikut
adalah beberapa fungsi karbohidrat yang tak boleh dilewatkan.
1. Sebagai Pemanis Alami
Fungsi dari karbohidrat yang mungkin banyak orang belum tahu adalah
sebagai pemberi rasa manis, terutama disakarida dan monosakarida
sehingga makanan menjadi lebih sedap. Tentu rasa manis yang
diberikan oleh karbohidrat tidaklah sama dengan apa yang diberikan
oleh gula karena fruktosa merupakan kategori jenis gula yang dianggap
paling manis.
(Baca juga: makanan penyebab rematik)
2. Mendukung Fungsi Protein
Adanya protein di dalam tubuh akan kurang berfungsi dengan baik dan
optimal tanpa adanya karbohidrat karena pada dasarnya
karbohidratlah yang membuat fungsi protein lebih maksimal. Saat
karbohidrat harian yang dibutuhkan oleh tubuh tak terpenuhi, maka
protein yang bakal dimanfaatkan tubuh sebagai cadangan tenaga.
Fungsi protein kemudian malah tidak berfungsi dengan baik dalam
membangun zat dan untuk itulah karbohidrat perlu untuk dipenuhi
supaya protein dapat menjalankan fungsinya secara optimal
memainkan peran menjadi zat yang membentuk tubuh.
(Baca juga: makanan untuk gula darah tinggi)
3. Sumber Tenaga bagi Tubuh
Karbohidrat berperan utama dalam memberikan tubuh energi yang
cukup sehingga setiap kita bisa melakukan aktivitas apapun yang kita
mau. Ada 4 kalori yang dihasilkan oleh setiap gram karbohidrat yang
keberadaannya sebagian akan menjadi glukosa yang membentuk
energi di bagian sirkulasi darah, dan sebagian lagi bisa dijumpai pada
bagian hati serta jaringan otot karena perannya sebagai glikogen.
Masih ada sebagian sisanya yang akan mengalami proses perubahan
menjadi lemak yang lakan disimpan sebagai cadangan energi yang
berada pada jaringan lemak.
(Baca juga: bahaya akibat gula darah rendah)
4. Mendukung Kinerja Saluran Pencernaan
Sumber makanan yang kandungan karbohidratnya tinggi biasanya juga
memiliki kadar serat yang tinggi sehingga akan mampu membantu
menolong saluran pencernaan menjadi lebih lancar. Apabila saluran
pencernaan berjalan mulus, proses buang air besar pun juga akan lebih
lancar di mana itu artinya kita akan terhindar dari kondisi
sembelit/konstipasi. Serat yang ada pada makanan berkarbohidrat juga
akan mendukung pencegahan obesitas, diabetes mellitus, kanker usus
besar, serta jantung koroner yang berhubungan dengan kadar
kolesterol tinggi.
(Baca juga: gangguan pencernaan)
5. Mengendalikan Metabolisme Lemak
Pada tubuh kita, karbohidrat akan menjalankan perannya sebagai yang
mengatur metabolisme lemak dan itu adalah fungsi karbohidrat
lainnya yang juga tergolong vital. Fungsi ini dianggap penting karena
terjadinya oksidasi lemak tak sempurna yang bisa berakibat buruk bagi
tubuh.
(Baca juga: penyakit akibat kekurangan lemak bagi tubuh)
Efek Kekurangan Karbohidrat
Nutrisi yang tak seimbang di mana ada salah satu jenis nutrisi yang
kurang, maka akan ada efeknya bagi tubuh dan kesehatan. Berikut di
bawah ini adalah sejumlah efek buruk karena kekurangan karbohidrat
yang menjadikan kita waspada untuk menormalkan asupannya
kembali.
1. Hipoglikemia
Asupan karbohidrat yang berkurang bisa menyebabkan gangguan
kesehatan, seperti hipoglikemia, atau yang bisa disebut juga dengan
kondisi kadar gula darah yang rendah di dalam tubuh. Bayi dan orang
tua dapat menjadi target utama dari hipoglikemia ini, tapi sebenarnya
penyakit ini juga bisa menjangkit siapapun dengan usia berapapun.
Rendahnya kadar gula darah sehingga bisa mengakibatkan
hipoglikemia adalah keadaan di bawah 70 mg/dL.
(Baca juga: cara meningkatkan kadar gula darah)
2. Sembelit/Konstipasi
Konstipasi atau sembelit adalah sebuah tanda bahwa kita tengah
kekurangan karbohidrat dan juga serat. Seperti yang sudah disebutkan
sebelumnya, serat menjadi bagian dari sumber makanan
berkarbohidrat, maka ketika asupan karbohidrat di dalam tubuh tak
terpenuhi secara normal, sembelit bisa menjadi efeknya. Selain itu,
pola metabolisme di sistem pencernaan akan berubah karena
kekurangan nutrisi satu ini.
Perubahan yang terjadi itu datang dengan bentuk sembelit atau
konstipasi. Hal ini akan lebih mudah dialami oleh seseorang yang
memang tengah ingin mengurangi asupan karbohidrat dengan tidak
mengonsumsi biji-bijian. Untuk mendapatkan serat lebih, konsumsi
sayur-sayuran adalah yang paling baik dan paling dianjurkan supaya
sembelit dapat diatasi secara alami.
(Baca juga: cara mengatasi sembelit)
3. Ketidakstabilan Emosi
Kebanyakan orang, khususnya wanita, akan melakukan diet demi
mendapatkan hasil berat badan ideal dengan mengurangi asupan
karbohidrat sebanyak-banyaknya. Diet rendah karbohidrat dan lemak
justru biasanya akan membuat seseorang menjadi terganggu
kestabilan emosinya sehingga akan sangat mudah baginya untuk
merasa stres, gampang marah dan juga cepat lelah walaupun ada hasil
penurunan berat badan. Kondisi seperti ini juga bisa dianggap sebagai
gangguan hormon; ketika hormon yang berperan untuk membuat kita
semangat tak berfungsi secara baik, perubahan emosi akan dengan
mudah terjadi.
4. Bau Mulut
Kurangnya asupan karbohidrat di dalam tubuh kita juga bisa memicu
bau napas yang tak sedap yang tentunya dapat dirasakan ketika kita
berbicara. Para pelaku diet rendah karbohidrat mungkin telah
mengalaminya di mana memang diet ini tujuannya adalah untuk
membakar penumpukan lemak di dalam tubuh sehingga berubah
menjadi tenaga, tapi berat badan pun tak akan turun dan stabil
selamanya. Pada proses pembakaran lemak di tubuh, proses ketosis
terjadi dan zat ketone pun dihasilkan; inilah zat yang beraroma tak
sedap yang dikeluarkan melalui pernapasan kita. Jadi, bau mulut bukan
hanya bisa terjadi karena mulut yang kurang bersih, melainkan juga
karena melakukan diet rendah karbohidrat.
(Baca juga: pencegahan bau mulut – cara mencegah bau mulut – cara
mengatasi bau mulut)
5. Cepat Lelah sehabis Olahraga
Kekurangan karbohidrat bisa menjadi pertanda buruk bagi orang yang
suka beraktivitas dan sangat aktif dalam kegiatannya karena kemudian
proteinlah yang digunakan oleh otot sebagai bahan bakar. Apabila
protein yang digunakan, proses otot untuk pulih menjadi lebih lama
dibandingkan dengan yang biasanya karbohidrat bakar. Sebelum
beraktivitas, penting untuk mencukupi kebutuhan karbohidrat demi
membuat proses pemulihan otot setelah berkegiatan fisik atau
berolahraga lebih cepat. Namun bukan berarti kita boleh makan
banyak karbohidrat, cukup dengan porsi yang normal, seimbang dan
cukup karena berlebihan pun akan memberikan efek lainnya.
(Baca juga: kelelahan otot)
6. Cepat Lupa dan Kurang Fokus
Tak hanya tubuh kita saja yang akan bergantung pada karbohidrat, tapi
kinerja otak pun juga sangat ditentukan oleh asupan karbohidrat yang
telah memecah menjadi glukosa dan berubah menjadi energi. Saat
tidak ada cukup glukosa yang didapat oleh otak, maka performanya
otomatis akan terganggu dan tak akan bisa optimal. Sebuah penelitian
kecil dilakukan di tahun 2008 yang menunjukkan bahwa wanita yang
melakukan diet rendah karbohidrat akan membuat kemampuannya
dalam mengingat menjadi menurun ketimbang wanita yang melakukan
diet nutrisi sehat dan seimbang. Kurangnya karbohidrat menjadikans
seseorang sulit berkonsentrasi dan akan sangat mudah lupa.
(Baca juga: penyebab mudah lupa ingatan)
7. Kelaparan
Karena sumber tenaga di dalam tubuh datang dari karbohidrat, jika
karbohidrat tak terpenuhi secara sempurna, maka tubuh pun akan
kekurangan energi. Ini jugalah yang bisa membuat seseorang cepat
merasa lapar yang pada akhirnya akan memicu konsumsi makanan
sembarangan atau junk food supaya rasa lapar bisa terpuaskan. Jalan
pintas seperti inilah yang kemudian malah menyebabkan obesitas dan
juga penyakit serius lainnya.
8. Kemalasan
Karena karbohidrat yang seharusnya penuh di dalam tubuh berkurang,
entah karena diet atau memang tak sempai makan banyak sebab
aktivitas yang padat, asupan makanan berupa glikogen yang
dibutuhkan otot manusia akhirnya tak terpenuhi sehingga akhirnya
membuat fungsinya tak optimal dan menjadi kurang kuat. Otot tak
akan bisa bekerja secara maksimal apabila energi dari karbohidrat pun
tak ada, inilah yang membuat tubuh menjadi lemas dan menimbulkan
kemalasan dalam melakukan kegiatan apapun.
(Baca juga: bahaya berbaring setelah makan)
Efek Kelebihan Karbohidrat
Kekurangan karbohidrat bisa berefek buruk bagi tubuh, tapi
memenuhinya secara berlebihan pun tak baik bagi kesehatan organ-
organ tubuh kita. Inilah sejumlah kondisi efek dari kelebihan
mengonsumsi karbohidrat yang sebaiknya diwaspadai dan dicegah.
1. Darah Tinggi
Tekanan darah tinggi adalah sebuah penyakit yang dapat dialami oleh
seseorang yang kelebihan karbohidrat di dalam tubuhnya. Kerusakan
metabolisme dapat terserang oleh karbohidrat yang terlalu banyak
kadarnya. Risiko hipertensi ini jauh lebih tinggi peluangnya untuk
dialami oleh orang yang telah mengalami diabetes, bahkan hipertensi
ini bisa memicu ke penyakit yang lebih serius, seperti penyakit jantung
dikarenakan produksi insulin oleh tubuh tak begitu baik.
(Baca juga: bahaya darah tinggi)
2. Komplikasi Metabolisme Tubuh
Karbohidrat yang berlebihan berkemungkinan besar mengundang
banyak penyakit sebab adanya gangguan yang terjadi pada
metabolisme tubuh. Waspadalah bagi yang memiliki bayi dan anak
kecil karena kondisi masalah kesehatan bisa terjadi kepada mereka
ketika asupan karbohidrat lebih tinggi dari biasanya. Segala masalah
yang terjadi pada tubuh antara lain adalah tubuh yang kekurangan
sukrosa, tubuh tak memiliki toleransi terhadap fruktosa, galaktosemia,
serta beragam kondisi penyakit yang ada kaitannya dengan glikogen
pada tubuh kita.
3. Kanker
Segala pemicu kanker bisa dicegah dan dihentikan dengan konsumsi
banyak sayuran dan buah karena makanan-makanan inilah yang
digunakan untuk melindungi tubuh, sementara itu kanker usus bisa
disebabkan oleh makanan-makanan dengan kandungan tinggi
karbohidrat. Risiko kanker bisa menjadi lebih besar apabila seseorang
mengonsumsi karbohidrat bersama dengan protein dan lemak secara
tak kira-kira. Alasan mengapa kanker ususlah yang terjadi adalah
karena karbohidrat mengalami penimbunan sehingga usus pun tak lagi
mampu mengolahnya, tapi bisa juga kanker usus terjadi disebabkan
oleh karbohidrat yang memicu simber lemak maupun zat karsinogen.
4. Diebetes Tipe 2
Mengonsumsi terlalu banyak karbohidrat sama artinya dengan tubuh
mendapatkan asupan glukosa lebih banyak dari seharusnya. Glukosa
sendiri merupakan zat gula yang akan dimanfaatkan otak dan tubuh
dalam melakukan fungsinya di mana glukosa bakal keluarg dari saluran
pencernaan lalu kemudian masuk ke bagian sirkulasi darah. Hormon
yang lebih banyak akan diperlukan oleh pankreas saat terjadi
penumpukaan kadar gula di dalam darah dan hormon tersebut
dibutuhkan karena insulin perlu dihasilkan. Diabetes tipe 2 bisa
menjadi risikonya apabila kondisi ini tak ditangani secepatnya secara
serius.
5. Sembelit/Konstipasi
Kekurangan karbohidrat berefek sembelit, tapi rupanya kelebihan pun
bakal membuat seseorang sembelit. Jika kelebihan karbohidrat, itu
artinya zat polisakarida non pati juga banyak di dalam tubuh dan inilah
faktor penyebab tekstur feses menjadi lebih keras sehingga lebih sulit
untuk keluar. Berlebihan dalam mengonsumsi karbohidrat akan
membebani usus, apalagi jika kandungan serat juga kurang sehingga
sari-sari makanan akan macet di dalam pencernaan. Kemudian tak
hanya itu, kandungan air pada feses pun menjadi terlalu sedikit yang
mengakibatkan susah untuk dikeluarkan.
(Baca juga: bahaya tidur setelah makan)
6. Sakit Jantung
Karbohidrat yang banyak di dalam tubuh seseorang melebihi dari
takaran kebutuhan yang seharusnya dapat membuat orang tersebut
memiliki kandungan trigliserida yang tinggi. Jenis lemak tak sehat
tersebut bakal mengalir dalam sirkulasi darah yang juga akan berimbas
pada kondisi kolesterol tinggi dan memicu banyak penyakit serius.
Salah satu penyakit yang bisa disebabkan oleh tingginya kadar
trigliserida adalah penyakit jantung, berikut juga stroke dan
pengerasan arteri.
7. Karies Gigi Menumpuk
Rusaknya jaringan keras gigi dinamakan karies gigi dan ini bisa menjadi
masalah mulut dan gigi yang serius bila tak ditangani cepat. Kelebihan
karbohidrat rupanya mampu membuat karies gigi menumpuk karena
ada zat asam yang ditinggalkan oleh karbohidrat yang sangat lama dan
menempel di gigi. Sebagai akibatnya, lapisan enamel gigilah yang akan
terkena dampak buruknya, yaitu mengalami kehancuran secara pelan-
pelan. Saking banyaknya asam, bakteri pun semakin betah berada di
dalam mulut, maka untuk mengusirnya, check up ke dokter gigi secara
rutin serta menggosok gigi setiap hari 2-3 kali akan sangat membantu.
(Baca juga: jenis-jenis penyakit gigi dan mulut)
8. Kegemukan
Kegemukan secara berlebih alias obesitas kelihatannya tampak sepele
karena di luar sana banyak orang gemuk yang santai-santai saja.
Kenyataannya, obesitaslah yang juga menjadi pemicu utama paling
umum segala penyakit kronis, termasuk jantung dan stroke, bahkan
juga diabetes tak ketinggalan. Obesitas ini bisa berawal dari konsumsi
karbohidrat yang terlalu berlebihan dan di luar batas tanpa
mengimbanginya dengan asupan nutrisi lainnya.
Mengonsumsi karbohidrat yang banyak sebetulnya sah-sah saja
asalkan dibarengi dengan olahraga yang rutin atau paling tidak
membiarkan tubuh bergerak aktif demi proses pembakaran.
Mengonsumsi karbohidrat memang mengenyangkan, tapi efek
kenyang hanya sementara dan malah bisa membuat perut menjadi
cepat lapar. Hindarilah kebiasaan mengonsumsi karbohidrat terlalu
banyak, terutama jika setelah konsumsi dilanjutkan dengan acara tidur,
inilah yang kemudian membuka peluang bagi beragam penyakit serius
untuk menghampiri.
(Baca juga: penyebab obesitas – cara mencegah obesitas)
9. Perputaran Lemak Lebih Berat
Efek dari kelebihan karbohidrat juga bisa malah memperbanyak
timbunan lemak dan mengganggu proses normal perputaran lemak
pada tubuh. Lemak dibutuhkan oleh semua organ tubuh kita karena
dijadikan cadangan yang akan disesuaikan terhadap aktivitas dan
fungsi tubuh. Setiap organ tak akan mampu menggunakan lemak
secara optimal jika karbohidrat yang ada di dalam tubuh terlalu
berlebihan.
Waspadai efek kekurangan maupun kelebihan karbohidrat dan
sebaiknya mulai perhatikan kebutuhan karbohidrat harian serta
mempraktikannya. Untuk hidup yang lebih sehat, nutrisi seimbang
sebaiknya dipenuhi secara sempurna.

You might also like