You are on page 1of 24

Indikator Materi

Pesertadapatmenganalisismodelpembelajaranyangtepat 1.Model Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning) siswa bekerjasama dalam kelompok kecil dengan
sesuaimateriyangakan disajikan anggota antara empat sampai lima orang secara heterogen untuk mencapai tujuanbersama
2. Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning)
3. Model Pembelajaran Project Based Cooperative Learningmodel yang dikembangkan berdasarkan
penerapan projek dengan melibatkan siswa menyelidiki masalah dunia nyata melalui kelompok kooperatif
4. Model Pembelajaran Simulasi (role playing)
Analisiskesesuaianmateri
Memilihstrategipembelajaran 1. Strategi Presentasi sumber menjelaskan, menceritakan, atau menyampaikan informasi
(materi ajar) kepada peserta didik
2. Strategi Demonstrasi menunjukkan sesuatu proses, prosedur atau unjuk kerja
3. Strategi Latihan (drill and practice) serangkaian latihan kognitif (thingking skills) dan
latihan keterampilan (motor skills) yang didesain untuk menyegarkan atau meningkatkan
pengetahuan yang spesifik atau keterampilan yang baru
4. Strategi Tutorial untuk membantu peserta didik yang mengalami kesulitan dalam belajar
5. Strategi Diskusimerupakan aktivitas belajar bertukar ide, gagasan dan opini antar peserta didik,
maupun antara peserta didik dengan guru
jenis media yang dapatdigunakan dalam kegiatan pembelajaran yaitu :
1. Media yang tidak diproyeksikan,
a. Realita : Benda nyata yang digunakan sebagai bahan belajar
b. Model: Benda tiga dimensi yang merupakan representasi dari benda
sesungguhnya
c. Grafis: Gambar atau visual yang penampilannya tidak diproyeksikan (Grafik, Chart,
Poster, Kartun)
d. Display: Medium yang penggunaannya dipasang di tempat tertentu sehingga dapat
dilihat informasi dan pengetahuan di dalamnya.
2. Media yang diproyeksikan (projected media), slide presentasi dengan LCD (liqiud Cristal
Diaplay),
3. Media audio, program audio, audio vission, aktive audio vission
4. Media video dan film,
5. Multimedia berbasis computer, Computer Assisted Instructional (CAI), program
multimedia pembelajaran,
6. Multimedia Kit, perangkat praktikum (program simulator,
Smaldino dkk (2015) menjelaskan enam klasifikasi utama dari media pembelajaran,
yaitu:
1. Media teks: buku cetak, modul pembelajaran, Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD), ebook, webpages,
2. Media audio: compact disk, presenter live, podcast
3. Media visual: poster, wallchart, photo, gambar yang interactive whiteboard,
4. Media video: program video pembelajaran, DVD (Digital Versatile Disc), streaming
video,
5. Media Manipulatif: mockup, trainning kit, berbagai bangun matematik, simulator.
6. Orang: dalam kenyataannya, orang sangat penting dalam belajar. Peserta didik di sekolah
belajar dari guru dan teman lainnya, di masyarakat peserta didik belajar dari orang
dewasa lainnya.
MenetapkanMediaPembelajaran 1. Ciri fiksatif (fixative property). kemampuan merekam, menyimpan, menampilkan, dan mengkonstruksi suatu
peristiwa atau obyek.. Media pembelajaran dengan ciri tersebut yang dapat dikembangkan seperti: photo,
program video, program audio, program multimedia, file presentasi komputer.
2. Ciri manipulatif (manipulatif property). Suatu kejadian yang memerlukan waktu panjang (produksi berhari-
hari) dapat disajikan kepada peserta didik dalam waktu dua atau tiga menit dengan teknik pengambilan
gambar atau time-lapse recording.. Misalnya proses metamorphosis kupu-kupu. Proses larva menjadi
kepompong, kemudian menjadi kupu-kupu dapat dipercepat dengan teknikrekaman fotografer di samping itu
juga dapat diperlambat menayangkan kembali hasilrekaman video. Selain itu juga bisa diputar mundur
3. Ciri distributif (distributive property). Ciri distributif dari media memungkinkan suatu objek atau kejadian
ditrasnspormasikan melalui ruang, dan secara bersamaan kejadian tersebut disajikan kepada peserta didik dengan
stimulus pengalaman yang relatif sama mengenai kejadian ini. Sekali materi ajar direkam dalam format media
apa saja. Materiajar tersebut dapat direproduksi seberapa kali, serta siap disajikan secara bersamaan di
berbagai kelas, atau disajikan dalam tunda waktu di kelas berbeda. Konsistensi informasi
(materi ajar) yang telah direkam akan terjamin sama atau hampir sama dengan aslinya
Menentukanjenistugasdalampembelajaran a. Penilaian Kinerja sebagai penilaian unjuk kerja (performance assessment). Instrumen yang dapat
digunakan untuk merekam hasil belajar pada penilaian kinerja ini antara lain: daftar cek (check list), catatan
anekdot/narasi, skala penilaian ( rating scale).
b. Penilaian Proyek (project assessment) adalah bentuk penilaian yang diujudkan dalam
bentuk pemberian tugas kepada peserta didik secara berkelompok. Penilaian proyek : penilaian
berbentuk penugasan yang bertujuan untuk mengukur kemampuan peserta didik menghasilkan karya
tertentu yang dilakukan secara berkelompok. pendidik memperoleh pengetahuan, pemahaman, aplikasi,
sintesis informasi atau data, sampai dengan pemaknaan atau penyimpulan.
c. Penilaian Portofolio merupakan salah satu penilaian otentik
Untuk melakukan penilaian portofolio secara tepat perlu memperhatikan hal-hal
seperti berikutini, yaitu: kesesuaian,saling percaya antara pendidik dan peserta didik,
kerahasiaan bersama antara pendidik dan peserta didik, kepuasan, milik bersama antara
pendidik guru dan peserta didik, penilaian proses dan hasil.
d. Jurnal merupakan rekaman tertulis tentang apa yang dilakukan peserta didik
berkaitan dengan apa-apa yang telah dipelajari. Misalnya, perasaan siswa terhadap suatu pelajaran,
kesulitan yang dialami, ataukeberhasilan di dalam memecahkan masalah.
e. Penilaian Tertulis berbentuk uraian atau esai yang menuntut peserta didik mampu mengingat,
memahami, mengorganisasikan, menerapkan, menganalisis, mensintesis, mengevaluasi dan
sebagainya atas materi yang telah dipelajari
f. Penilaian Diri(self assessment)adalah suatu teknik penilaian di mana peserta didik diminta untuk menilai
dirinya sendiri berkaitan proses dan tingkat pencapaian kompetensi yg diperolehnya dalam pelajaran tertentu.
g. Penilaian Antarteman merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peseta
didik untuk saling menilai temannya terkait dengan pencapain kompetensi, sikap, dan
perilaku keseharian peserta didik..
h. Pertanyaan Terbuka Penilaian otentik juga dilakukan dengan cara meminta peserta didik membaca materi
pelajaran, kemudian merespon pertanyaan terbuka.
i. Menceritakan Kembali Teks atau Cerita merupakan model penilaian otentik yang
meminta peserta didik membaca atau mendengarkan suatu teks kemudian menceritakan
kembali ide pokok atau bagian yang dipilihnya
j. Menulis Sampel Teks bentuk penilaian yang meminta peserta didik untuk
menulis teks narasi, ekspositori, persuasi, atau kombinasi berbeda dari teks-teks tersebut.
Penggunaan model penilaian ini disarankan menggunakan rubrik yang dapat menilai secara
analitis dan menyeluruh dalam ranah penulisan, seperti kosakata, komposisi, gaya bahasa,
konstruksi kalimat, dan proses penulisan.
k. Ekperimen atau Demonstrasi peserta didik diminta melakukan eksperimen dengan bahan sebenarnya
atau mengilustrasikan bagaimana sesuatu bekerja..
l. Pengamatan mengamati perhatian peserta didik dalam mengerjakan tugas, responnya terhadap berbagai
jenis tugas, atau interaksi dengan peserta didik lain ketika sedang bekerja kelompok.
PelaksanaanAssesmen/EvaluasidalamPBM 1. penilaian unjuk kerja (performance assessment). Bentuk penilaian ini digunakan untuk mengukur status kemampuan belajar peserta d
hasil kerja dari suatu tugas.daftar cek (check list), catatan anekdot/narasi, skala penilaian ( rating scale).
2. Penilaian proyek (project assessment)adalah bentuk penilaian yang diujudkan dalam bentuk pemberian tugas kepada pese
berkelompok. Penilaian ini difokuskan pada penilaian terhadap tugas belajar yang harus diselesaikan oleh peserta didik dalam periode
Dengan menggunakan penilaian proyek pendidik dapat memperoleh informasi berkaitan dengan kemampuan peserta didik dalam h
pemahaman, aplikasi, sintesis informasi atau data, sampai dengan pemaknaan atau penyimpulan.
3. Penilaian portofolio merupakan salah satu penilaian otentik yang dikenakan pada sekumpulan karya peserta didik yang diamb
pembelajaran dalam kurun waktu tertentu. Karya-karya ini berkaitan dengan mata pelajaran dan disusun secara sistematis dan te
penilaian portofolio dilakukan secara bersama antara antara peserta didik dan guru.
4. Jurnal belajar merupakan rekaman tertulis tentang apa yang dilakukan peserta didik berkaitan dengan apa-apa yang telah dipelajari.
dapat digunakan untuk merekam atau meringkas aspek-aspek yang berhubungan dengan topik-topik kunci yang dipelajari.
5. Penilaian tertulis mensuplai jawaban isian atau melengkapi, jawaban singkat atau pendek dan uraian. Penilaian tertulis yang termas
penilaian otentik adalah penilaian yang berbentuk uraian atau esai yang menuntut peserta didik mampu mengingat, memahami, me
menerapkan, menganalisis, mensintesis, mengevaluasi dan sebagainya atas materi yang telah dipelajari
6. Pada penilaian melalui eksperimen atau demonstrasi peserta didik diminta melakukan eksperimen dengan bahan sebenarnya atau
bagaimana sesuatu bekerja. Peserta didik dapat dinilai dengan menggunakan rubrik berdasarkan semua aspek yang dilakukan
karakteristik materi yang dieksprimenkan.
KeragamanmetodePemecahan Masalah 1. Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning)
2. Model Pembelajaran Project Based Cooperative Learning
Metode Pembelajarandilaboratorium/workshop Metode percobaan,.
MelaksanakanK3dlaboratorium 1. Uji beton : baju, sepatu dan sarung tangan.
2. Membuat kusen : baju, sepatu dan masker.
3. Memasang kusen : sepatu, baju dan helm

MelaksanakanK3dlapangan/workshop K3 Lapangan : Baju, sepatu dan helm.


K3 Workshop : Baju, dan sepatu
MelaksanakanK3dikelasdalamPBM K3 kelas : baju dan sepatu
Merumuskanindikator Perhatikan KKO, Misalnya memahami indikator menjelaskan, dsb.
Menetapkansumberbelajar Modul, jurnal,
Menyusunrencanapembelajaransesuaidenganmateri
MenentukanStrategipembelajaranyangmendidiksesuaimateri
Memanfaatkanmediayangada dalampembelajaran
Menentukanmediadalampembelajaranyangtepat
MerencanakanmediaberbasisIT
MelakukanPTKuntukmengevaluasipembelajaran
Mampuberkomunikasidenganbaikdalammenyampaikan
Materi

Merencanakansuatujenispondasisuatubangunangedung 1) Pondasi Dangkal


 Pondasi plat setempat (telapak).Jika tanahnya keras, mempunyai kedalaman > 1,5 meter
 Pondasi batu kali dan plat Menerus (lajur).digunakan untuk bangunan gedung satu lantai
 Pondasi Cakar Ayam seperti pondasi menara transmisi tegangan tinggi, bangunan gedung bertingkat, power stasion, kolam renang,
hanggar, jembatan, menara bandara (runway, taxi way, dan apron), perkerasan jalan tol
 Pondasi Konstruksi Sarang Laba-laba Konstruksinya terdiri dari pelat beton tipis bermutu K-225 berukuran 10-15 cm yang dibawahn
oleh rib–rib tegak yang tipis dan relatif tinggi, biasanya, 50-150 cm
2) Pondasi Dalam
 Pondasi Tiang Pancang. Penggunaan pondasi tiang pancang sebagai pondasi bangunan apabila tanah yang berada dibawah dasar ba
mempunyai daya dukung (bearing capacity) yang cukup untuk memikul berat bangunan permukaan tanah kedalaman lebih dari 8 m
 Pondasi Bored Pile. Jenis pondasi bore pile dipilih untuk mendukung beban bangunan dengan mengandalkan daya dukung pondasi p
dan hambatan lekat yang terjadi pada permukaan tiang yang tidak rata akibat dari pengecoran di tempat (in situ).
 Pondasi Franki Pile.Pondasi caisson, tipe pondasi ini berbentuk sumuran dengan diameter yang relatif lebih besar
 Pondasi Sumuran.Pondasi sumuran adalah suatu bentuk peralihan antara pondasi dangkal dan pondasi tiang. Pondasi ini digunakan
dasar terletak pada kedalaman yang relatif dalam. diameter 250 cm, 300 cm, 350 cm, dan 400 cm.
Pemilihan jenis pondasi yang paling cocok untuk suatu bangunan tergantung pada beberapa factor, diantaranya adalah; (1) fungsi banguna
yang harus dipikul, (2) kondisi permukaan tanah serta biaya pondasi dibanding dengan biaya bangunan
Menentukankonstruksidarisuatusloop/ringbalok Tulangan balok
Syarat-syarat untuk mendapat penulangan balok yang baik, antara lain: Batasi ukuran diameter batang yang berbeda-beda. Tulangan utama m
12 mm. Gunakan variasi diameter tulangan yang digunakan sesedikit mungkin. Perhitungkan panjang batang yang umum digunakan sehingga
menghindari sisa potongan yang terbuang percuma.
Ukuran batang yang dibengkokan harus cukup pendek, sebaiknya gunakan batang yang panjang untuk tulangan lurus Gunakan sengkang yan
satu mutu baja dan diameter yang sama Usahakan jarak antara sepasang batang pada tulangan atas tidak kurang dari 50 mm, sehingga terdapa
cukup untuk pengecoran dan pemadatan, khususnya bila terdapat tulangan dua lapis. Panjang penyaluran tulangan, kait, bengkokan sesuai den
yang berlaku SNI 2847-2013

Tiga syarat-syarat tumpuan yang dipertimbangkan:


Tumpuan bebas, bila tumpuan mengalami perputaran sudut pada perletakannya.
Tumpuan terjepit penuh, bila terdapat jepitan penuh sehingga perputaran tidak mungkin terjadi.
Tumpuan terjepit sebagian, bila tumpuan pada keadaan yang memungkinkan terjadi sedikit perputaran

Menentukankonstruksidaridindingsuatubangunan Fungsi konstruksi lebih mengarah pada fungsi dinding sebagai konstruksi yang menahan beban, misalnya dinding geser (shear wall), dinding pena
wall), dan dinding penopang (bearing wallI).
Menentukankonstruksidarisuatukolombangunan Kait Pengikat dan Sengkang Ketentuan untuk sengkang dan kait pengikat adalah sebagai berikut :
1) Batang D-8 sampai D-25 bengkokan 135° ditambah perpanjangan 6ds atau tidak kurang dari 75 mm pada ujung bebas kait.
2) Batang D-16 dan yang lebih kecil, bengkokan 90° ditambah perpanjangan 6ds pada ujung bebas kait.
3) Batang D-19, D-22, dan D-25, bengkokan 90° ditambah perpanjangan 12ds pada ujung bebas kait.
pada umumnya menerima gaya aksial, sehingga tidak melentur.

Merencanakanjenislantaisuatubangunan
Fungsi Lantai Secara Umum : a). Memisahan ruangan secara mendatar. b). Mendukung dinding pemisah yang tidak menerus ke bawah. c). Mence
suara dan meredam pantulan suara d). Mengatur perbedaan ketinggian bangunan. e). Menggambarkan selera pemilik rumah, Menambah nilai ar
dan Membuat kesan mewah suatu ruangan.
Berikut adalah cara perawatan lantai menurut jenis lantai yang dipakai
1). Lantai Tegel Cara perawatannya mudah cukup disapu sampai bersih lalu dipel dengan air bersih..
2). Lantai Keramik Cara perawatannya mudah Lakukan pengepelan secara rutin,
3). Lantai Kayu/Parket Cara perawatannya, lakukan pemeliharaan rutin seperti menyapu atau mengepel lantai parket agar sisa debu atau kotoran
noda yang menempel di sela-sela sambungan parket.. Cara terbaik adalah dengan menggunakan penyedot debu, dengan demikian debu yang kas
menggores lantai parket Anda.
4). Lantai Marmer lantai marmer harus dirawat dengan berbagai jenis perawatan seperti poles marmer dan poles teraso. Tentunya dengan biaya
Bersihkan bekas krim dengan sapu, lalu pel lantai seperti biasa. Jika anda rajin mengulangi langkah ini setiap 2—3 bulan sekali, lantai marmer and
kinclong seperti baru.tai Kayu/Parket
5). Lantai Beton Cara perawatannya sangat mudah, cukup mengepel lantai beton seminggu sekali. Hemat dan modern dalam satu material.

Menggambarkansuatukonstruksiplafon 1). Fungsi Plafond / Langit-langit Secara Umum : a). Agar ruangan di bawah atap selalu tampak bersih dan tidak tampak rangka atapnya, b). Untuk
kotoran dari bidang atap melalui celah-celah genteng, c). Untuk menahan percikan air, agar seisi ruangan selalu terlindung, d). Untuk mengurang
matahari melalui bidang atap

Untuk dapat menetapkan pola dari langit-langit maka perlu memperhatikan:


− Bentuk dari ruangannya akan mempengaruhi pola yang digunakan Bahan yang digunakan sebagai penutup dapat asbes, triplek ataupun
− Tinggi rendahnya penutup. − Menggunakan lis atau tidak. − Pembagian jalur penutup langit-langit menggunakan modul 100 x 100 cm , 60 x 60
cm

Elemen struktur utama pada bangunan gedung meliputi:


− Pondasi − Balok: Sloof, Latei, Ring − Kolom − Atap
Elemen struktur pendukung meliputi:
− Dinding − Plafon − Kusen − Lantai − Tangga

Menentukansuatukonstruksitangga
Perhitungan berdasarkan perbedaan tinggi lantai. Jumlah anak tangga dari satu lantai ke lantai berikutnya dapat dihitung dengan menggunakan
A + 2 O = 63 cm
Keterangan A : antrede (anak tangga datar) O : optrede (anak tangga tegak) Cara yang paling mudah adalah berdasarkan pada beda tinggi lan
Lebar langkah datar (A) yang ideal adalah antara 25 cm – 30 cm. Sedangkan tinggi langkah naik (O) yang ideal adalah antara 15cm – 20 cm. Kemir
yang ideal adalah kurang dari 45o.
Contoh hitungan:
Beda tinggi lantai satu dan lantai dua telah ditentukan = 350 Cm (H). ditentukan optrede ideal = 17,5 cm ( supaya mudah membaginya). Maka
dapat dihitung dengan persamaan :
A + 2 ( 17,5) = 63 cm A + 35 = 63 cm A = 28 cm ------------ cukup ideal
Sedangkan jumlah kenaikan dapat dihitung :
H / O = 350 / 17,5 = 20 kenaikan. Satu tanjakan maksimum 12 kenaikan, jadi minimal dibuat 2 tanjakan, bila setiap tanjakan dibuat sama, mak
10 kenaikan, jadi ada satu bordes. Bentuk tangga = tangga bordes 180o.
Dalam perhitungan, bordes dihitung satu kenaikan. Jadi pada tanjakan pertama jumlah kenaikan ada 10 termasuk bordes.
Penentuan ukuran langkah datar (antrede) dan langkah naik (optrede) dengan menggunakan perbandingan berdasarkan besarnya sudut kemiring
sudut kemiringan tangga paling landai adalah 25 dan paling curam adalah 50.

Menggambarkansuatuhubungankonstruksikusen
Menggambarkansuatukonstruksirangkaatap Komponen rangka atap mengikuti jenis penutup atap, untuk penutup atap jenis genting komponen rangka atap meliputi. (a).Reng, merupa
(kayu) yang melintang di atas kasau dan berfungsi sebagai tempat menempatkan posisi genting. Reng dari batang kayu yang ada di lapangan b
atau 3/5 cm dengan panjang sekitar 3 m. Reng menjadi tumpuan langsung penutup atap dan menerus-kannya ke usuk/kaso. Pada atap den
asbes, seng atau sirap reng tidak digunakan. (b). Kaso, berfungsi menerima beban dari penutup atap dan reng dan meneruskannya ke gording.
kayu dengan ukuran 5/7cm dan panjang maksimal 4 m. Usuk dipasang dengan jarak 40 s.d. 50 cm antara satu dengan lainnya pada arah tegak lu
akan terhubung dengan gording dengan menggunakan paku. Pada kondisi tertentu usuk harus dibor dahulu sebelum dipaku untuk menghindari p
ujung usuk. (c). Gording, merupakan elemen rangka atap yang membagi bentangan atap dalam jarak-jarak yang lebih kecil pada proyeksi ho
meneruskan beban dari penutupatap, reng, usuk, orang, beban angin, beban air hujan pada titik-titik buhulkuda-kuda. Gording berada di atas ku
tegak lurus dengan arah kuda- kuda. Gording menjadi tempat ikatan bagi usuk, dan posisi gording harus disesuaikan dengan panjang usuk yang
harus berada di atas titik buhul kuda-kuda, sehingga bentuk kuda-kuda sebaiknya disesuaikan dengan panjang usuk yang tersedia. Gording kayu
dimensi; panjang maksimal 4 m, tinggi 12 cm dan lebar 10 cm. Jarak antar gording kayu sekitar 1,5 s.d.2,5 m.
(d). Listplank, Listplank tirisan terbuat dari papan tegak yang dipasang pada ujung bawah kasau sebagai pengikat ujung kasau. Listplank harus di
cucuran air ujan dan terhadap panas matahari agar tidak cepat lapuk. (e). Kaki kuda-kuda, merupakan batang miring yang membentuk sudut
berfungsi sebagai tumpuan balok gording dan menopang beban gaya-gaya yang timbul. Seperti pada kaki kuda-kuda bagian bawah akan timb
dan gaya vertikal yang harus ditahan oleh tembok pendukungnya. (f). Jurai dan Sagord, pada pertemuan sudut atap terdapat batang baj
framework yang disebut jurai. Jurai dibedakan menjadi jurai dalam dan jurai luar. Sagrod adalah batang besi bulat terbuat dari tulangan po
ujungnya memiliki ulir dan baut sehingga posisi bisa diges
Menentukanjenissanitasibangunan
Menentukansistemirigasi
Irigasi adalah usaha penyediaan, pengaturan dan pengembangan air irigasi untuk menunjang pertanian yang jenisnya meliputi irigasi permukaan
irigasi air bawah tanah, irigasi pompa dan irigasi tambak.
Parameter perencanaan irigasi permukaan

1. Kedalaman air irigasi yang diberikan


2. Maksimum kecepatan aliran yang diijinkan (Vmax).
3. Koefisien kekasaran Manning (n)
4. Kemiringan dasar saluran (So).
5. Laju Infiltrasi (I).
Data yang dibutuhkan : (1) hidrologi, (2) topografi dan (3) geologi teknik

1) Sistem Irigasi Permukaan (Surface Irrigation System)sistem irigasi permukaan, air irigasi disebarkan ke permukaan tanah dan dibiarkan meres
dalam tanahAir dibawa dari sumber ke lahan melalui saluran terbuka maupun melalui pipa dengan tekanan rendah.
2) Sistem irigasi bawah tanah di bawah permukaan (sub surface irrigation) adalah sistem irigasi yang diaplikasikan dengan cara meresapkan air
perakaran melalui sistem saluran terbuka ataupun dengan menggunakan pipa berlubang.
3) Sistem Irigasi curah (sprinkler irrigation) adalah sistem irigasi yang menggunakan tekanan untuk membentuk curahan air yang mirip hujan ke
pertanian
4) Irigasi tetes (drip irrigation) adalah suatu sistem irigasi dimana pemberian air dilakukan melalui pipa/selang berlubang dengan menggunakan t
kecil, dan air yang keluar berupa tetesan- tetesan langsung pada daerah perakaran tanaman.

Jenis gambar yang untuk pelaksanaan pekerjaan bangunan irigasi meliputi : 1. Gambar tata letak/lay out saluran irigasi. Gambar ini berisi inform
peta tata letak saluran dan bangunan irigasi 2. Gambar potongan memanjang saluran irigasi. Gambar ini berisi informasi : lokasi patokpatok hect
profil, jarak profil, elevasi medan, elevasi saluran yang ada dan rencana, serta dimensi-dimensi hidrolis saluran. 3. Gambar potongan melintang g
timbunan saluran irigasi. Gambar ini berisi informasi mengenai ukuran hidrolis saluran, elevasi medan dan elevasi rencana saluran sehingga dapa
volume galian dan timbunan tanah.

Menentukanjenispekerjaanirigasi 1. Bendung dipakai untuk meninggikan permukaan air di sungai sampai pada ketinggian tertentu yang diperlukan agar air dapat dialirkan ke
dan petak tersier
2. Pengambilan bebas adalah bangunan yang dibuat di tepi sungai yang mengalirkan air sungai ke dalam jaringan irigasi, tanpa mengatur tin
sungai
3. Waduk (reservoir) digunakan untuk menampung air irigasi pada waktu terjadi kelebihan air di sungai agar dapat dipakai sewaktu-waktu t
air
4. Stsiun pompa lrigasi dengan pompa bisa dipertimbangkan apabila pengambilan secara gravitasi ternyata tidak layak, dari segi teknis maup
Menentukanpenampangbangunanair
Menentukankriteriasistemirigasi
Merencanakanpenampangdrainase
Memahamiklasifikasijalan  Jalan nasional, merupakan jalan arteri dan jalan kolektor dalam sistem jaringan jalan primer yang menghubungkan antar ibukota provinsi, dan
nasional, serta jalan tol.
 Jalan provinsi, merupakan jalan kolektor dalam sistem jaringan jalan primer yang menghubungkan ibukota provinsi dengan ibukota kabupaten
antaribukota kabupaten/kota, dan jalan strategis provinsi.
 Jalan kabupaten, merupakan jalan lokal dalam sistem jaringan jalan primer yang tidak termasuk jalan yang menghubungkan ibukota kabupate
kecamatan, antaribukota kecamatan, ibukota kabupaten dengan pusat kegiatan lokal, antarpusat kegiatan lokal, serta jalan umum dalam sistem
jalansekunder dalam wilayah kabupaten, dan jalan strategis kabupaten.
 Jalan kota, adalah jalan umum dalam sistem jaringan jalan sekunder yang menghubungkan antarpusat pelayanan dalam kota, menghubungk
pelayanan dengan persil, menghubungkan antarpersil, serta menghubungkan antarpusat permukiman yang berada di dalam kota.
 Jalan desa, merupakan jalan umum yang menghubungkan kawasan dan/atau antarpermukiman di dalam desa, serta jalan lingkungan.
Klasifikasi jalan menurut beban muatan sumbu

Menentukankonstruksijalan
Merencanakanperkerasanjalan Susunan Lapisan perkerasan jalan berfungsi untuk menerima beban lalu lintas dan menyebarkannya ke susunan lapisan di bawahnya , selanjutka
ke lapisan tanah dasar
Rancangan tebal perkerasan kaku yang akan diuraikan dalam kajian ini harus mengunakan dasar standart teknik agar dapat mempunyai usia laya
rancangan dan didasarkan pada asumsi:
1. Kekuatan tanah dasar yang dinyatakan dalam modulus reaksi tanah dasar dalam kode (k) satuan kg/em2 dan atau satuan CBR 2. Jenis materia
base dan sub base dan ketebalan lapisan yang diperlukan untuk melayani beban lalu lintas jenis kendaraan berat. 3. Dalam pemilihan material la
material beton mulai dari pembuatan martal, pemasangan penghamparan saat pelaksanaan lapisan pengecoran, perawatan beton saat mengalam
dalam suhu tinggi dan
penendalian kelembaban. dan saat menuju perawatan sebelem layak digunakan sebagai jalur lau lintas. 4. mengendalikan sistem pemompaan d
volume tanah dasar, akibat cuaca dan air permukaan disekitar lapisan pondasi bawah dan dan lapisan subgrade agar tidak mengnggu pengaruh p
air optimum menjadi maksimun dapat merusak lapisan perkerasan struktur diatasnya. 5. Mengkondisi dan melaksanakan penghamparan materia
untukmendapatkan keseragaman daya dukung tanah disepanjang lintasan jalan. 6. Kekuatan bahan beton dalam satuan kuat lenturtarik(MR) unt
tegangan yang diakibatkan oleh beban sumbu roda dari lalu lintas, asumsi rancangan sesuai pertumbuhan kendaraan dari jenis kendaraan tonase
(JKNH). 7. Dalam perencanaan kekuatan beton tidak dinyatakan dengan kuat tekan, tapi dalam kuat lentur tarik, mengingat keruntuhan pada per
berupa retakan yang diakibatkan oleh permukaan penampang beton seakan melenting ke atas sehingga menimbulkan tegangan lentur tarik yang
bagian penampang
tebal konstruksi perkerasan lentur adalah tebal seluruh lapisan yang ada di atas tanah dasar dipadatkan termasuk pondasi
tebalkonstruksi perkerasankaku adalah Tebal tebal lapisan beton tidak termasuk pondasi.

Untuk dapat memenuhi fungsi perkerasan kaku dalam memikul beban, maka perkerasan harus:
1. Mereduksi tegangan yang terjadi pada tanah dasar sampai batas-batas yang masih mampu dipikul tanah dasar tersebut tanpa menimbulkan pe
lendutan/penurunan yang dapat merusak perkerasan itu sendiri. 2. Direncanakan dan dibangun sedemikian rupa sehingga mampu mengatasi pen
susut dan penurunan kekuatan tanah dasar serta pengaruh cuaca dan kondisi lingkungan.
Dalam perencanaan perkerasan kaku ada beberapa faktor yang harus diperhatikan, antara lain:
1. Peranan perkerasan kaku dan intensitas lalu lintas yang akan dilayani.
2. Volume lalu lintas, konfigurasi sumbu dan roda, beban sumbu, ukuran dan tekanan beban, pertumbuhan lalu lintas, jumlah jalur dan arah lalu l
3. Umur rencana perkerasan kaku ditentukan atas dasar pertimbangan-pertimbangan peranan perkerasan, pola lalu lintas dan nilai ekonomi perk
faktor pengembangan wilayah.
4. Kapasitas perkerasan yang direncanakan harus dipandang sebagai pembatasan
. 5. Daya dukung dan keseragaman tanah dasar sangat mempengaruhi keawetan dan kekuatan pelat perkerasan.
6. Lapis pondasi bawah meskipun bukan merupakan bagian utama dalam menahan beban, tetapi merupakan bagian yang tidak bisa diabaikan :
1) Mengendalikan pengaruh kembang susut tanah dasar 2) Mencegah intrusi dan pemompaan pada sambungan, retakan pada tepi-tepi pelat 3) M
dukungan yang mantap dan seragam pada pelat 4) Perkerasan jalan kerja selama pelaksanaan 7. Kekuatan lentur beton (flexural strength) merup
pencerminan kekuatan yang paling cocok untuk perencanaan karena tegangan kritis dalam perkerasan beton terjadi akibat melenturnya perkeras
tersebut.
Faktor Perencanaan Tebal Perkerasan Kaku:
1) Umur Rencana
2) Variasi Lalu Lintas Rencana
3) : Koefisien distribusi kendaraan
4 ) Kekuatan Tanah Dasar
5) Pertumbuhan lalu lintas
6). Tahapan Perencanaan Tebal Pelat
Macam Konstruksi Perkerasan Jalan:
1. Jalan tanah ialah , Jalan yang bahan pengerasannya dari tanah bergradasi diurugan secara bertahap dan diratakan secara mekanis sehingga m
konstruksi jalan sesuai dengan ukuran dan persyaratan geometric jalan, proses meratakan muka tanah dibantu dengan air pada kondisi optim
memudakan dalam pemadatan s,proses pembuatan profil damaja jalan bisa dilakukan melalui pengalian atau timbunan.kelengkapan dranina
kemiringan permukaan jalan arah melintang dapat dibuat 3 – 5 %
2. Jalan Kerikil,Permukaan jalan pada lapisan atas dipasangkan kerikil yang dipadatkan denga mekanis dan ditambahkan gradasi pasir untuk men
kerikil agar tidak mudah bergeser kesamping, metode tumpang tindih dengan pengisi pasir sebagai mebnetuk kekompakan nmaterial. Pada b
berbatasan dengan beren atau bahau jalan dipasangkan batu ukuran 20/15 cm untuk menopang pergeseran lapisan kerikil kesamping, pada b
juga dipasangkan lapis sejajar lajur jalan arah memanjang dipasangkan pengunci batu agar kerikil tidak mudah bergeser kesamping
3. Jalan Batu Pecah , Permukanan jalan bagian atas di pasangkan lapisan bersusun dari batu kerikil, batu pecah 5/7, dilapisi kliciran aspal dan ba
ditebarkan batu 1/1 dan lapisan pasir kasar, metode pelaksanan sisitem tumpang tindih dengan bantuan pengikat aspal cair untuk mengisi pe
material lapisan atas. Bagian tepi berbatas berm dipasangkan batu onderlag pengunci tepi perkerasan terluar dengan batu 20/15 cm
4. Jalan Sistem Telford ,Lapisan perkerasan yang disusun dari lapisan bagian bawah pasir urug tebal 10 cm, lapisan batu onderlag 20/15 cm, dila
pengunci 5/7 cm dan dipadatkan secara mekanis dalam 8 kali ( bolak balik) mulai dari tepi jalan ke tengah diikat dengan lapisan aspal kliciran
dan ditutup pasir kasar diameter 1/1 em s/d 1 mm. bahan ahan dasar untuk lapisan cengkam bagian tepi yang dipakai ialah batu kali ( semirip
5. JalanSistem Mac Adam konstruksi perkerasan dengan prinsip “tumpangtindih” dengan mempergunakan batu-batu pecah yang dipasangkan
dengan ukuran batu terbesar terbesar 3".batu besar terletak pada bagian bawah , lapis bagian atasnya digunakan batu dengan susunan lebih
6. Jalan Sistem PenetrasiKonstruksi jalan system penetrasi salah satu pengembangan susunan dari system gambungan Telfor adam. Pada susun
atas sebagai lapisan aus tersusun dari lapisan penetrasi material dengan pengikat aspal cair yang diklicir disemportkan pada setiap permukaan
Susunan lapisan 2 lapis dengan batu pecah 3/5. 2/3. Dan lapisan atas pasir kasar
7. Jalan Butas Susunan bagian antara lapisan batu pecah 5/7 di lapisi aspal cair minyak kemudian bagian lapisan aus digunakan aspal beton uku
dihambarkan pada lapisan dan dipadatkan dengan cara mekanis
8. Jalan Aspal Beton ,Lapisan perkerasan dengan bahan aspal beton terdiri dari 2 jenis, lapisan antara disebut binder dan lapisan permukaan ata
aus, proses dan pemakaian material berbeda dari komposisi ukuran gradasi dari agragat kasar dan agregat halus dan jumlah pemakaian aspal
KAO.
Merencanakanalinyemenjalan  Alinyemen Horisontal jalan
Standar perencanaan geometric jalanseperti jalan landai, jarak pandang, penampang melintang dll
Golongan (D) 0 – 9,9 %
Perbukitan (B) 10 – 24,9 %
Pegunungan (G) >25 %
 Alinyemen Vertikal jalan

Kriteria menentukan koordinasi Alignemen vertical:


1) Alignemen horisontal dan vertical yang terletak pada satu fase memberikan tikungan tanjakan dan atau tikungan turunan memberikan da
aman dan nyaman bagi pengemudi dan dapat memperkirakan bentuk alinyemen berurutan dalam satu arah jalan.
2) Tikungan tanjakan/turunan tajam tidak diadakan dibagian lengkung vertical cembung atau dibagian bawah lengkung vertical cekung.
3) Pada jalan lurus panjang seperlunya tidak dibuatkan lengkung vertical cembung, diupayakan dilakukan pengaturan duga badan jalan sel
dibagian segmen tersebut.
4) Kelandaian yang pendek tidak sesuai syarat keamanan dan kenyamanan tidak diletakan diantara dua kelandaian curam, sehingga dapat
pandangan mengemudi ( berhenti dan menyiap akan mendahului).

Jarak penggambaran :
a) Setiap jarak 25 meter pada tikungan spiral circle spiral (SCS); spiral spiral (SS).
b) Setiap jarak 50 meter pada tikungan tangent spiral (TS)
c) Setiap jarak 100 meter pada jalan lurus dan datar.
d) Setiap jarak 50 meter pada jalan lurus dan naik / turun dengan prosentase ) 4%

Merencanakansurveylalulintas
Menentukanmodeljembatan Komponen utama jembatan baja terdiri dari dua bagian utama, yaitu 1) konstruksi bagian atas yang terdiri dari system lantai, penunjang konstru
penopang, geleger/rangka jembatan atau Super - Structure, dan 2) Konstruksi bagian bawah meliputi komponen, cup pilar, pilar, pondasi dan ti
wing wall, sloper protektor.
Menentukankonstruksijembatan Jenis Jembatan Berdasarkan Bentuk Konstruksi
Jembatan balok berupa balok yg didukung pd ujung2 nya oleh abutment (pangkal jembatandengan bentang pendek: 0 – 20 meter.
cantilever bridges (Jembatan kantilever) Jembatan kantilever dibangun menggunakan balok kantilever (balok terjepit) pada satu ujungnya. Bias
kantilever berupa sepasang balok kantilever yg bertemu di tengah2 rintangan yg dilintasi.
Arch bridges (Jembatan lengkung/ busur) Jembatan lengkung/ busur merupakan jembatan dengan bentuk lengkung/ busur, dengan pangkal jem
ujung2 nya.
Suspension bridges (Jembatan gantung) Jembatan gantung merupakan jembatan yg digantung menggunakan kabel
Cable-stayed bridges (Jembatan kabel) Jembatan cable stayed serupa dengan jembatan gantung, tetapi kabel penggantungnya langsung diikatka
jembatan
Truss bridges (jembatan rangka) bentang panjang: Jembatan rangka merupakan jembatan dengan struktur atas berupa rangka, yg biasanya dibu
50 meter.

Jembatan berdasarkan bahan konstruksi yang digunakan dapat dibedakan menjadi beberapa macam, antara lain :
1) Jembatan kayu (log bridge) Jembatan kayu merupakan jembatan sederhana yang mempunyai panjang relatif pendek < 6 m dengan beban yan
ringan.
2) Jembatan beton prategang (prestressed concrete bridge), jembatan untuk jenis ini biasanya dibangun dengan kemampuan panjang jembatan
3) Jembatan baja (steel bridge), jembatan baja biasanya dibangun dengan bentang yang panjang antara 40 -60 m, selain itu beban yang diterim
tentunya jembatan baja ini lebih praktis dan ekonomis.
4) Jembatan komposit (compossite bridge), jembatan komposit merupakan jembatan yang dibangun dengan bahan perpaduan antara dua bahan
dan beton yang berbeda, sehingga struktur jembatan bisa menjadi lebih efesien. (misalnya seperti perpaduan struktur beton dan baja beam
jembatan 12

Merencanakanpondasijembatan
Merencanakanstrukturatasjembatan Komponen bagian atas jembatan atau Super Structure terdiri dari 4 bagian penting yang masing – masing mempunyai fungsi sebagai berikut:
1) Sistem konstruksi lantai kendaraan (floor system), posisi lantai terhadap balok pemikul, analisis lantai, bahan plat dari beton non atau komposi
2) Gelegar utama balok memanjang jembatan, balok melintang jembatan, balok induk atau rangka batang.
3) Perletakan/ tumpuan jembatan pada pondasi jembatan, abutmen, pilar jembatan, plicup dan pancang atau strous pile
4) Ikatan–ikatan (bracings) meliputi ikatan angin, ikatan rem dan ikatan rangka diaframa dan komponen sambungan pada rangka baja.

Struktur atas terdiri atas komponen konstruksi antara lain: 1) Gelagar-gelagar induk 2) Struktur gelegar memanjang, melintang . 3) Struktur lant
Pertambatan arah melintang dan memanjang , parapet dan trotoar

Struktur bawah terdiri atas :


1) Pondasi yaitu bagian-bagian dari sebuah jembatan terdiri pile, footing, pile cup yang meneruskan beban-beban langsung ke tanah dasar / lap
2) Bangunan bawah (pangkul jembatan / abutmen, pilar, bent cap), retainwall , swing wall, yaitu bagian-bagian dari sebuah jembatan yang mem
beban dari perletakan ke pondasi dan biasanya juga difungsikan sebagai bangunan penahan tanah.
3) Jalan Pendekat (Oprit) (Aproach bridge) Komponen yang berada sebelum memasuki ruang jembatan bagian menghubungkan antara ruas jalan
jembatan, atau bagian jalan yang akan masuk ke jembatan.
4) Bangunan Pengaman Komponen pendukung berupa bangunan yang diperlukan untuk mengamankan jembatan terhadap lalu lintas darat, lal
penggerusan aliran sungai, sloping protector.

Perencanaanbebanjembatan Lantai diatas rangka atau Dack Bridge


Lantai jembatan di bawah Through bridge : posisi elemen lantai kendaraan terletak pada posisi sejajar bagian bawah dari rangka batang – batang
gelegar – gelegar pemikul, dibawah lantai kendaraan (lalu lintas) terdapat ikatan – ikatan melintang atau bagian – bagian dari batang memikul

MenentukanHarga satuan pekerjaankonstruksibangunan


(pondasi)
MenghitungKebutuhanbahanuntukpekerjaanbangunan
Menentukanbesarnyaresultangaya secaraanalitisdangrafis
Menentukanbesarnyareaksitumpuanakibatbebanyang Beban menurut sifatnya: 1) Beban mati, yaitu beban yang tidak dapat berpindah (berat sendiri balok) 2) Beban hidup, yaitu beban yang bergerak
bekerja mobil) 3) Beban khusus, yaitu beban dinamis (angin, gempa, kendaraan berjalan
Beban menurut bentuknya: 1) Beban terpusat/titik (P), yaitu beban yang bekerja pada satu titik hanya menekan luas bidang kecil (titik). Misalny
kendaraan, manusia, tiang, dll. Satuan beban terpusat adalan kg, pound, ton, atau KN.
2) Muatan terbagi merata (q), yaitu muatan terbagi adalah beban yang terbagi pada sebuah bidang yang cukup luas. Terbagi atas:
a. Beban Terbagi Rata (q) adalah beban yang bekerja sepanjang muatan dan memiliki titik berat bidang empat persegi panjang (epp) terletak pad
persilangan kedua diagonal persegi panjang. Satuan dalam kg/m, t/m, atau KN/m. Sebutan untuk q (t/m’) adalah sebesar q ton untuk tiap meter p
b. Beban terpusat/ Beban Segitiga adalah muatan/beban yang luas singgungnya merata tapi muatannya tidak terbagi rata. Misanya: tekanan air
air, kolam atau tekanan air pada pintu air. Dindingdinding tegak mendukung desakan air yang besarnya sebanding dengan jarak dari permukaan a
dalam semakin besar desakannya). c. Pada umumnya beban tak hanya terpusat atau terbagi rata, namun ada yang berbentuk segitiga seperti be
dan tanah. Prinsip dasar penyelesaiannya adalah sama dengan yang lain, namun kita harus lebih hatihati karena bebannya membentuk persamaa

Menentukanletaktitikberat akibatbesarnyagaya-gayayang
bekerjapadabendabaiksecaraanalitis
Menghitungbesarmomenkelembamanpenampangbalok
Secaraanalitis
Menghitunggaya batangakibatbeban kerjapadakonstruksi
kuda-kudasecaraanalitismaupun
MenghitungVolumePekerjaanbangunan
MenentukanHarga SatuanUpahbangunan

Merencanakanlamapekerjaan(penjadwalan)  Diagram balok merupakan rencana kerja yang paling sederhana dan sering digunakan pada proyek yang tidak terlalu rumit serta mudah dibua
Bentuk rencana kerja ini terdiri dari jenis pekerjaan dalam bentuk alur vertikal dan arah horisontal
menunjukkan jangka waktu yang dibutuhkan oleh tiap pekerjaan yaitu waktu mulai dan waktu akhir dengan menggunakan diagram balok. 2. AOA
dituliskan dalam arrow, kegiatan dalam diagram AOA biasanya
berbentuk lingkaran. Anak panah menggambarkan kegiatan.
3. AON merupakan salah satu bentuk penyajian grafis dari rencana kegiatan proyek.
Precedence Diagram Method adalah metode jaringan kerja yang termasuk dalam
klasifikasi AON (Activity On Node). Dalam Metode ini kegiatan dituliskan di dalam
node yang umumnya berbentuk segiempat, sedangkan anak panahnya sebagai
penunjuk hubungan antara kegiatankegiatan yang bersangkutan. 4. Kurva S merupakan salah satu metode perencanaan pengendalian biaya yang
lazim digunakan pada suatu proyek. Kurva S merupakan gambaran diagram persen
komulatif biaya yang diplot pada suatu sumbu koordinat dimana sumbu absis (x)
menyatakan waktu sepanjang masa proyek dan sumbu (y) menyatakan nilai persen
komulatif biaya selama masa proyek tersebut. Pada diagram kurva S dapat diketahui
pengeluaran biaya yang dikeluarkan per satuan waktu, pengeluaran biaya per satuan
waktu dan progress pekeriaan yang didasarkan pada volume yang dihasilkan di
lapangan.

Menggambarsalahsatubagiandarikonstruksibangunan Gambar dibagi beberapa macam:


gedung a) Gambar Arsitek, yaitu gambar deskriptif dari imajinasi pemilik proyek dan visualisasi desain imajinasi tersebut oleh arsitek.
b) Gambar Perencanaan, yaitu gambar yang dihasilkan dari perencana struktur, mekanikal, dan elektrikal. Gambar ini adalah bentuk kompromi d
proyek sehingga ia masih dapat melakukan negosiasi mengenai desain yang sesuai dengan preferensinya.
. c) Gambar Tender, merupakan gambar yang bersifat mengikat dengan kontrak dan acuan terhadap perhitungan volume pekerjaan. Gambar ini d
memilih kontraktor, dan, pada gambar ini, ukuran dan spesifikasi struktur yang ingin dibangun sudah detail. d) Gambar Konstruksi, merupakan ga
untuk memulai pembangunan. Gambar ini masih dibuat oleh konsultan perencana struktur, dan merupakan kelanjutan dari gambar tender. Biasa
perbedaan pekerjaan, spesifikasi, dan perubahan, sehingga gambar tender bersifat dinamis. Gambar ini adalah jawaban perubahan (yang telah d
bersama), yang pada umumnya terjadi pada masa tender. Gambar ini adalah pedoman untuk kontraktor terpilih dalam mengeksekusi pekerjaan.
adalah gambar yang berisi detail tentang ukuran-ukuran dari yang bersifat makro hingga mikro, juga berisi spesifikasi material, dan detail lainnya.
Drawing, adalah gambar bangunan yang telah selesai dikerjakan. Gambar ini dibuat oleh kontraktor, dan merupakan pertanggungjawaban dari p
yang telah dilaksanakan. Biasanya gambar ini akan digunakan oleh pemilik bangunan atau pengguna, sebagai pedoman dalam penggunaan dan p
bangunan tersebut.

MenggambarsalahsatubagiandarikonstruksibangunanAir Perancangan konstruksi bangunan air memerlukan pemahaman tentang topografi lahan agar fungsi bangunan air sebagai pengalir dan penampun
bekerja dengan baik
MenggambarsalahsatubagiandarikonstruksibangunanJalan
Menggambarsalahsatubagiandarikonstruksibangunan Elemen Struktur Jembatan
jembatan Bent Tiang:Biasanya digunakan untuk melintasi sungai bila keberadaannya tidak menjadi masalah.
Pier solid igunakan pada kondisi sungai berarus deras. Biasanya digunakan untuk bentang panjang dan dapat didukung oleh pondasi telapak yang
pondasi tiang.
Bent kolom biasanya digunakan untuk struktur tanah kering dan didukung oleh pondasi telapak atau pondasi tiang. Bent berkolom banyak diperl
jembatan yang terletak pada zona gempa
\
Menggambarsalahsatubagiandarisanitasibangunangedung Terdapat 3 sistem/saluran yang dikenal sebagai sistem plumbing
1) sistem/ saluran air bersih - Saluran Penampungan Air - Saluran Pemadam Kebakaran
2) sistem/ saluran air kotor
- Saluran pembuang air hujan - Saluran Kotor WC ke Septictank
3) sistem/ saluran udara atau gas Bahan yang umum digunakan adalah dari besi/baja dengan lapisan galvanis, plastik, pvc, porselin dan dari beton
harus memenuhi syarat tidak menyerap air, mudah dibersihkan, tidak berkarat atau mudah aus.

pipa ini dapat dibagi (bila tidak ada spesifikasi khusus): a) Berdasarkan typenya ( ketebalan ) :
1. Type AW
Untuk pipa dengan kawalitas yang paling baik ( tebal ). Biasanya digunakan untuk saluran air bersih / air minum yang mempunyai kekuatan tekan
tinggi.
2. Type D
Untuk pipa kwalitas sedang dengan tebal medium. Biasanya digunakan untuk saluran pembuang, seperti saluran air hujan, saluran pembuangan b
mandi, saluran septictank, dsb.
3. Type C
Untuk pipa dengan kwalitas paling rendah (tipis). Digunakan untuk sparingsparing listrik yang tertanam dalam dinding.

b) Ukuran diameter penampang pipa.


- Untuk saluran air bersih digunakan ukuran 1/2", 3/4", 1", 1,5". - Untuk saluran pembuang digunakan ukuran 1", 1,5" 2", 3", 4", 5".

You might also like