You are on page 1of 3

Anatomi dan Fisiologi Faring

Faring
Diatas dan belakang lidah terdapat sebuah pelengkung yang dibentuk oleh pilar anterior dan
posterior, falatul mole, dan uvula. Falatul mole mungkin dipenuhi oleh anyaman pembuluh-
pembuluh halus. Faring terlihat di resesus dibelakang palatum mole lidah. Pada foto, perhatikan
tonsil kanan menonjol dari fosa tonsilaris, atau cekungan antara pilar anterior dan posterior pada
orang dewasa tonsil sering kecil atau tidak ada, seperti fosa tonsilaris yang kosong disini.

Mukosa bukal melapisi pipi. Masing-masing duktus parotis, yang kadang dinamai duktus
stensen, membuka kedalam mukosa bukal dekat gigi geraham kedua atas. Lokasinya sering
ditandai oleh papila kecil.

Anatomi dan Fisiologi Leher

Leher
Untuk tujuan deskriptif nagi masing-masing sisi leher menjadi dua segitiga yang dibatasi oleh
otot sternokleidomastoideus. Visualisasi batas-batas kedua segitiga ini sebagai berikut :

a. Untuk segita anterior mandibula atas, sternokleidomastoideus di lateral dan garis tengah
leher di medial.
b. Untuk segitiga posterior : otot sternokleidomastoideus, trapezius, dan klavikula.
Perhatikan bahwa sebagian dari otot omohioideus melintas bagian bawah segitiga ini dan
dapat disangka sebagai kelenjar limfe atau masa.

Pembuluh besar

Disebelah dalam dari otot sternokleidomastoideus berjalan pembuluh-pembuluh leher : arteri


karotis dan vena jugularis interna. Vena jugularis eksterna berjalan secara diagonal diatas
permukaan sternokleidomastoideus dn mungkin berguna dalam mencoba mengidentifikasi
tekaan vena jugularis.

a. Vena jugularis internal terletak jauh dibawah otot sternokleidomastoideus dileher dan
tidak langsung, sehingga kita perlu belajar mengidentifikasi denyut vena jugularis
internal atau vena jugularis eksterna yang disalurkan ke permukaan leher, dengan secara
hati-hati membedakan denyut vena ini dari denyut nadi arteri karotis.
Tekanan vena jugularis. Memperkirakan JPV (Jugular Venous Pressure) adalah salah satu
keterampilan pemeriksaan fisik yang paling penting dan sering digunakan. JPV
mencerminkan tekanan di atrium kanan atau tekanan vena sentral, dan paling baik di nilai
dari denyut di vena jugularis interna kanan. Berbeda dari pandangan yang di anut, suatu
studi baru-baru ini memastikan bahwa inspeksi vena jugularis eksterna kanan merupakan
metode akurat untuk memperkirakan tekanan vena sentral. Perhatikan bahwa vena dan
nadi jugularis sulit dilihat pada anak berusia kurang dari 12 tahun, sehingga inspeksi
kurang bermanfaat pada anak umur kurang dari 12 tahun.
Perubahan tekanan dari pengisian, kontraksi, dan pengosongan atrium kanan
menyebabkan fluktuasi di JVP dan bentuk-bentuk gelombangnya yang dapat dilihat oleh
pemeriksa. Pengamatan cermat terhadap fluktuasi ini memberikan petunjuk mengenai
status volume, fungsi ventrikel kanan dan kiri, kepatenan katub tricuspid dan pulmonal,
dan tekanan pericardium, dan aritmia, misalnya irama junctional dan blockade
atrioventrikel. Sebagai contoh JPV turun pada kehilangan darah dan meninggalnya pada
gagal jantung kanan atau kiri, hipertensi pulmonal, stenosis tricuspid, dan penekanan
perikardium atau tamponade.

Struktur Garis Tengah dan Kelenjar Tiroid


Kini kenali struk struktur di garis tengah : (1) Tulang hyoid yang dapat digerakkan, tepat
di bawah mandibular, (2) Tulang rawan tiroid, yang mudah dikenali oleh adanya takik di
batas superiornya, (3) Tulang rawan krikoid, (4) Cincin trakea, dan (5) Kelenjar tiroid.
GAMBAR
Kelenjar tiroid biasanya terletak di atas takik suprasternum. Ismus tiroid terbentang di
cincin trakea kedua, ketiga, dan keempat tepat di bawah tulang rawan krikoid. Lobus
lateral tiroid melengkung ke posterior di sekitar sisi trakea dan esophagus; masing –
masing memiliki panjang sekitar 4 – 5 cm. Kecuali di garis tengah, kelenjar tiroid dilapisi
oleh otot tipis mirip sabuk yang melekat ke tulang hyoid dan di lateral, oleh
sternokleidomastoideus; hanya sternokleidomastoideus yang terlihat.

Anatomi dan Fisiologi Limfe


Kelenjar limfe (limfonodus) kepala dan leher diklasifikasikan dalam berbagai cara. Salah
satu klasifikasi diperlihatkan disini, bersama dengan arah drainase limfe. Rantai
servikalis dalam umumnya tersamar oleh otot sternokleidomastoideus berada di atasnya,
tetapi di kedua ujungnya mungkin teraba nodus tonsilar dan supraklavikula. Kelenjar
limfe submandibula terletak superfisial dari kelenjar liur submandibular, dan perlu
dibedakan. Kelenjar limfe normalnya bulat atau lonjong, licin, dan lebih kecil daripada
kelenjar liur ini. Kelenjar liur lebih besar dan memiliki permukaan berlobus dan agak
ireguler.
Perhatikan bahwa kelenjar limfe tonsilaris, submandibularis, dan submentalis
mengalirkan limfe dari bagian – bagian mulut dan tenggorokan serta wajah.
Pengetahuan tentang system limfe merupakan hal penting. Jika terdeteksi suatu
keganasan atau lesi peradangan maka periksalah pembesaran kelenjar limfe regional yang
mendapat aliran limfenya; jika suatu limfonodus membesar atau nyeri tekan, carilah
sumbernya misalnya infeksi di daerah drainase sekitar.

Teknik Pemeriksaan
Inspeksi leher, perhatikan simetri dan ada tidaknya massa atau jaringan parut. Carilah ada
tidaknya pembesaran kelenjar parotis atau submandibula, dan catat setiap kelenajar limfe
yang terlihat.
Kelenjar Limfe. Palpasi kelenjar limfe. Dengan menggunakan bantalan telunjuk dan jari
tengah, gerakan kulit di atas jaringan bawahnya di setiap area. Pasien perlu rileks, dengan
leher menekuk sedikit ke depan dan, jika diperlukan, berputar sedikit ke arah sisi yang
sedang diperiksa. Kita dapat memeriksa kedua sisi sekaligus. Namun, untuk kelenjar
limfe submental, ada baiknya kita meraba dengan satu tangan sementara tangan yang lain
memegang kepala pasien.
Urutan perabaan kelenjar limfe :
1. Pra-aurikularis – di depan telinga
2. Aurikularis posterior – superfisial dari prosesus mastoideus
3. Oksipitalis – di pangkal tengkorak di posterior
4. Tonsilaris – di sudut mandibular
5. Submandibularis – pertengahan antara sudut dan ujung mandibular
6. Submentalis – di garis tengah beberapa sentimeter di belakang ujung mandibula
7. Servikalis superfisial – superfisial dari sternokleidomastoideus
8. Servikalis posterior – di sepanjang batas anterior trapezius
9. Rantai servikalis dalam – di dalam sternokleidomastoideus dan sering tidak dapat di
akses oleh pemeriksaan
10. Supraklavikularis – di dalam sudut yang dibentuk oleh klavikula dan
sternokleidomastoideus

Perhatikan ukuran, bentuk, delimitasi (diskret atau menyatu), mobilitas, konsistensi, nyeri
tekan. Kelenjar limfe yang kecil, dapat digerakkan, diskret, dan tak nyeri kadang dinamai
“shotty” dan sering ditemukan pada orang normal.

a. Dengan menggunakan bantalan jari tangan kedua dan ketiga, palpasi kelenjar limfe
pra-aurikula-ris dengan gerakan memutar lembut. Lalu periksa kelenjar limfe
aurikularis posterior dan oksipitalis.
Palpasi rantai servikalis anterior superfisial dan dalam, yang terletak anterior dan
superfisial dari sternokleidomastoideus. Lalu palpasi rantai servikalis posterior di
sepanjang trapezius (batas anterior) serta sepanjang sternokleidomastoideus (batas
posterior). Tekuk sedikit leher pasien ke arah sisi yang tengah diperiksa. Periksa
kelenjar supraklavikula di sudut antara klavikula dan sternokleidomastoideus.

You might also like