You are on page 1of 8

Setyandari, dkk / Unnes Journal of Biology Education 1 (2) (2012) 136-143

Unnes.J.Biol.Educ. 1 (2) (2012)

Unnes Journal of Biology Education


http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ujbe

PENGEMBANGAN ASESMEN ALTERNATIF PORTOFOLIO IPA KELAS VIII


MATERI SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA

Rezania Setyandari , Ely Rudyatmi, Sri Sukaesih

Jurusan Biologi, FMIPA Universitas Negeri Semarang, Indonesia


Gedung D6 Lt.1 Jl Raya Sekaran Gunungpati Semarang Indonesia 50229

Info Artikel Abstrak


________________ ___________________________________________________________________
Sejarah Artikel: Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan asesmen alternatif portofolio IPA yang layak
Diterima: Juni 2012 digunakan pada mata pelajaran IPA di SMP N 1 Girimarto Wonogiri. Rancangan penelitian ini
Disetujui: Juli 2012 adalah Research and Development (R&D). Data penelitian berupa kelayakan produk asesmen
Dipublikasikan: Agustus alternatif portofolio IPA, aktivitas belajar dan hasil belajar siswa aspek kognitif, afektif dan
psikomotorik. Semua data penelitian tersebut dianalisis menggunakan teknik deskriptif persentase.
2012
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pakar asesmen, pakar materi dan guru menyatakan produk
________________ yang dikembangkan sangat layak digunakan sebagai alternatif penilaian IPA dengan rata-rata
Keywords: kelayakan 93%. Produk ini efektif digunakan dengan persentase siswa yang aktif dan sangat aktif
human sirculatory system; dalam pembelajaran, ketuntasan belajar siswa, keterampilan dan minat pada uji coba 1, 2 dan 3
portfolio alternatives sudah ≥85%, kecuali keterampilan siswa pada uji coba 2, yaitu ≤85%. Simpulan penelitian ini
adalah telah dihasilkan asesmen alternatif portofolio IPA materi sistem peredaran darah manusia
assessment;
yang layak digunakan pada mata pelajaran IPA di SMP N 1 Girimarto Wonogiri.
science
____________________
Abstract
___________________________________________________________________
This study aimed to develop a viable portfolio alternative assessment of science at SMP N 1 Girimarto
Wonogiri. The design of this study was Research and Development (R & D). The research data were consisted
of the feasibility of portfolio alternative assessment of science, learning activities and learning achievements of
students of cognitive, affective and psychomotor. All data were analyzed using descriptive techniques
percentage. The results showed that the assessment of the expert of learning assesment and biology content
materials indicated that the product was very viable and could be used as an alternative assessment of science,
an average score of viability was 93%. The products were effectively utilized by students who were classified as
the active and very active in their learning; students’ mastery learning, skills and interests during field tests 1, 2
and 3 were ≥ 85%, unless the skills of students in the second field test, ≤ 85% This study produced the portfolio
alternative assessment for human circulatory system that could be used for science subjects at SMP N 1
Girimarto Wonogiri.

© 2012 Universitas Negeri Semarang



Alamat korespondensi: ISSN 2252-6579
E-mail: rezania.setyandari@yahoo.com

136
Setyandari, dkk / Unnes Journal of Biology Education 1 (2) (2012) 136-143

PENDAHULUAN Dalam Kurikulum Tingkat Satuan


Pendidikan (KTSP) SMP terdapat KD 1.6.
Salah satu ciri penilaian KTSP yaitu mendeskripsikan sistem peredaran darah pada
menggunakan berbagai asesmen dan instrumen manusia dan hubungannya dengan kesehatan,
yang menuntut berbagai perubahan pada praktik yang merupakan penjabaran dari Standar
pembelajaran. Wulan (2007), menyatakan Kompetensi (SK) 1 yaitu memahami berbagai
bahwa implementasi Kurikulum Tingkat Satuan sistem dalam kehidupan manusia. Secara umum
Pendidikan (KTSP) pada mata pelajaran IPA di KD tersebut menuntut penilaian yang
sekolah lanjutan memerlukan asesmen yang berkesinambungan dan menilai kemampuan
dapat menilai ketiga aspek belajar siswa, yaitu siswa dari aspek kognitif, afektif dan
kognitif, afektif dan psikomotorik secara psikomotorik. Salah satu sistem penilaian yang
bersama-sama. sesuai dengan KTSP adalah asesmen alternatif
Pembelajaran IPA memerlukan asesmen portofolio. SMP N 1 Girimarto Wonogiri
yang komprehensif untuk menilai segenap memiliki sejumlah potensi yang memungkinkan
kemampuan siswa. Asesmen yang dapat untuk dikembangkannya asesmen tersebut.
dikembangkan adalah asesmen alternatif Berdasarkan uraian di atas maka perlu
portofolio. Menurut Suardana (2008), asesmen dikembangkan asesmen alternatif portofolio IPA
portofolio diartikan sebagai kumpulan karya di SMP N 1 Girimarto Wonogiri berdasarkan
atau dokumen siswa yang tersusun secara tuntutan KTSP.
sistematis dan terorganisasi yang diambil selama Permasalahan yang dikaji dalam
proses pembelajaran. Pranata (2004), penelitian ini adalah: (1) bagaimana produk
menyatakan bahwa penilaian portofolio mampu asesmen alternatif portofolio yang layak
menghargai siswa sebagai individu yang digunakan pada mata pelajaran IPA di SMP N 1
dinamis, aktif mengkonstruksi pengetahuan Girimarto Wonogiri? (2) bagaimana kelayakan
sesuai dengan pengalamannya. Menurut produk asesmen alternatif portofolio pada mata
Suherman (2011), asesmen portofolio dapat pelajaran IPA di SMP N 1 Girimarto Wonogiri?
menilai proses dan hasil belajar siswa sehingga Tujuan penelitian ini adalah: (1) untuk
berbagai cara penilaian bisa dilaksanakan menghasilkan produk berupa asesmen alternatif
dengan sistem penilaian ini. portofolio IPA yang layak digunakan pada mata
SMP N 1 Girimarto Wonogiri memiliki pelajaran IPA di SMP N 1 Girimarto Wonogiri.
ruang kelas yang memadai, perpustakaan, dan (2) untuk mengukur kelayakan asesmen
laboratorium yang dilengkapi dengan alat-alat alternatif portofolio IPA materi sistem peredaran
praktikum. Adanya sarana tersebut darah manusia pada mata pelajaran IPA di SMP
memungkinkan dilakukan berbagai variasi N 1 Girimarto Wonogiri.
dalam pembelajaran, sehingga penilaian dapat
dilakukan pada aspek kognitif, afektif dan METODE PENELITIAN
psikomotorik. Guru pernah mengikuti workshop
KTSP yang diadakan dinas pendidikan. Rancangan penelitian ini adalah Research
Disamping itu guru juga pernah mendapat and Development (R&D). Dilaksanakan di SMP
pelatihan pengembangan sistem penilaian N 1 Girimarto Wonogiri semester gasal tahun
portofolio. Akan tetapi belum pernah ajaran 2011/2012. Uji coba dilakukan tiga kali.
mengembangkan asesmen alternatif portofolio. Uji coba 1 dilaksanakan pada 20 siswa di kelas
Dewan pendidikan melakukan monitoring dan VIIID. Uji coba 2 pada 41 siswa kelas VIIIB dan
evaluasi di sekolah. Dengan adanya monitoring VIIIC. Sedangkan uji coba 3 pada 42 siswa kelas
dan evaluasi tersebut maka mendorong guru VIIIA dan VIIIE.
untuk melakukan sistem penilaian yang sesuai Data penelitian berupa kelayakan produk
KTSP . asesmen alternatif portofolio IPA yang
dikumpulkan dengan teknik non-tes

137
Setyandari, dkk / Unnes Journal of Biology Education 1 (2) (2012) 136-143

menggunakan instrumen angket bentuk rating pembelajaran dapat dinilai secara obyektif dan
scale; aktivitas belajar dengan teknik non-tes tidak hanya menilai produk akhir saja.
menggunakan instrumen lembar observasi Widhiarso (2004), juga berpendapat bahwa
bentuk cheklist; hasil belajar siswa aspek kognitif tujuan penilaian otentik adalah untuk mengukur
dengan teknik tes menggunakan instrumen soal berbagai keterampilan dalam berbagai konteks
pilihan ganda; afektif dengan teknik non-tes yang mencerminkan situasi di dunia nyata
menggunakan instrumen angket bentuk skala dimana keterampilan tersebut digunakan.
likert dan psikomotorik dengan teknik non-tes Pada penelitian ini telah dikembangkan
menggunakan instrumen lembar observasi asesmen alternatif portofolio IPA yang
bentuk rating scale. Semua data tersebut dikonstruksi untuk digunakan guru sebagai
dianalisis menggunakan teknik deskriptif alternatif penilaian materi sistem peredaran
persentase. darah manusia. Background produk berwarna
hijau muda, terdapat gambar jantung, judul
HASIL DAN PEMBAHASAN berwarna merah sedangkan tulisan identitas
siswa berwarna hitam. Produk tersebut terdiri
Berdasarkan hasil penelitian awal dapat
atas beberapa lembar penilaian yaitu laporan
diketahui bahwa sarana yang terdapat di SMP N
praktikum siswa, minat siswa terhadap
1 Girimarto Wonogiri belum dimanfaatkan
pembelajaran, aktivitas siswa dalam diskusi, dan
secara maksimal oleh guru. Selama
kinerja siswa dalam praktikum.
pembelajaran guru hanya memanfaatkan ruang
Uji kelayakan desain produk dilakukan
kelas dan sistem penilaian menitikberatkan pada
oleh pakar asesmen, pakar materi dan guru IPA
aspek kognitif siswa melalui paper and pencil test.
di SMP N 1 Girimarto Wonogiri yang hasilnya
Guru sudah mengikuti workshop KTSP yang
disajikan pada Tabel 1.
diadakan dinas pendidikan, akan tetapi hasil
Tabel 1. Kelayakan asesmen alternatif
workshop tersebut belum diaplikasikan
portofolio IPA
sebagaimana mestinya. Pada KTSP guru
dituntut untuk melakukan penilaian otentik.
Menurut Nurgiyantoro (2008), sistem
penilaian otentik mementingkan penilaian
proses dan hasil belajar sehingga seluruh Berdasarkan Tabel 1 dapat diketahui
tampilan siswa dalam rangkaian kegiatan bahwa rata-rata kelayakan asesmen alternative

Tabel 2. Revisi desain berdasarkan hasil validasi pakar dan guru

138
Setyandari, dkk / Unnes Journal of Biology Education 1 (2) (2012) 136-143

portofolio IPA dari pakar dan guru sebesar 93% acuan terhadap instrumen yang dibuat. Hal ini
(kriteria sangat layak). Akan tetapi produk sesuai dengan Mulyana (2005), yang
asesmen alternatif portofolio IPA ini masih menyatakan bahwa dalam penyusunan
perlu disempurnakan. Hal-hal yang perlu perangkat penilaian harus dicantumkan definisi
direvisi disajikan pada Tabel 2. yang jelas yang digunakan sebagai acuan
Berdasarkan Tabel 2 di atas, pakar instrumen.
asesmen menyarankan ada penambahan kisikisi Cover produk asesmen alternative
portofolio, lembar penilaian tugas siswa, rubrik portofolio IPA pada awalnya hanya berisi
penilaian, deskripsi pengertian laporan tulisan judul dan identitas siswa dengan
praktikum, minat, dan aktivitas. Penambahan background berwarna putih. Berdasarkan saran
kisi-kisi portofolio bertujuan sebagai acuan pakar materi, cover produk asesmen alternative
penyusunan instrumen dan menentukan aspek portofolio IPA telah diubah menjadi berwarna
yang akan diukur . Produk juga telah ditambah dan disertai gambar. Hal ini bertujuan agar
lembar penilaian tugas siswa. Penambahan siswa tertarik dan bersemangat untuk mengisi
tersebut bertujuan untuk memperlihatkan portofolio mereka sehingga akan berdampak
kemampuan siswa dalam melakukan suatu pada aktivitas dan hasil belajar siswa. Sementara
kinerja tertentu, misalnya kinerja siswa dalam itu uji kelayakan produk oleh guru IPA tidak
menghitung denyut nadi. Hal ini sesuai dengan terdapat revisi.
Wulan (2007), yang menyatakan bahwa lembar Penilaian hasil dan kemajuan belajar
tugas siswa (task) merupakan perangkat tugas siswa dilakukan secara berkesinambungan
yang menuntut siswa untuk menunjukkan suatu dengan menggunakan berbagai teknik dan
performance (kinerja) tertentu. instrumen pada setiap uji coba. Penilaian ini
Produk asesmen alternatif portofolio IPA kemudian dilanjutkan pada proses belajar
juga telah ditambah rubrik penilaian yang mengajar berikutnya. Hal ini sesuai dengan
bertujuan untuk memudahkan guru dalam Wahyudi (2008), yang menyatakan bahwa
melakukan penilaian. Hal ini sesuai dengan asesmen alternatif portofolio merupakan suatu
Wahyudi (2008), yang menyatakan bahwa proses yang kontinu. Dengan sistem penilaian
rubrik disusun untuk memudahkan guru dalam tersebut maka asesmen alternatif portofolio
proses penilaian dan menjaga objektifitas dalam dapat digunakan untuk memantau keterampilan
pengambilan keputusan. Lembar penilaian proses siswa. Adil (2006), menyatakan bahwa
ditambahkan deskripsi pengertian laporan asesmen juga mengacu pada suatu standar
praktikum, minat, dan aktivitas siswa dalam tertentu yang disebut dengan rubrik. Rubrik
diskusi. Penambahan tersebut berfungi sebagai diperlukan sebagai suatu standar penilaian
Tabel 3. Aktivitas dan hasil belajar siswa aspek kognitif, afektif dan psikomotorik uji coba 1

139
Setyandari, dkk / Unnes Journal of Biology Education 1 (2) (2012) 136-143

untuk mengidentifikasi secara jelas apa yang 85%. Hasil tersebut berhubungan dengan
seharusnya siswa ketahui dan lakukan. Dengan motivasi belajar siswa. Berdasarkan hasil
demikian asesmen alternatif portofolio IPA yang analisis angket motivasi siswa, jumlah siswa
telah dikembangkan dalam penelitian ini sudah yang termotivasi belajar hanya sebesar 80%.
sesuai dengan ciri-ciri KTSP, yaitu Persentase siswa terampil dan sangat terampil
berkesinambungan, mengacu pada suatu standar sebesar 85%. Hal tersebut dikarenakan siswa
tertentu, serta menggunakan berbagai teknik dan tidak memperhatikan penjelasan dari guru,
instrumen. sehingga pada waktu mereka melakukan
Hasil uji coba 1 disajikan pada Tabel 3 penghitungan denyut nadi kurang tepat.
dan beberapa hal yang perlu direvisi disajikan Berdasarkan Tabel 4 di atas, lembar
pada Tabel 4. penilaian kinerja siswa pada awalnya hanya bisa
Berdasarkan Tabel 3, diketahui bahwa digunakan untuk menilai setiap siswa. Lembar
persentase siswa aktif dan sangat aktif pada uji penilaian tersebut sulit digunakan karena untuk
coba 1 masih minimal yaitu sebesar 85%. Hal ini menilai salah satu kelompok yang
nampaknya berhubungan dengan minat siswa. beranggotakan empat orang siswa diperlukan
Persentase siswa yang berminat dan sangat dua puluh lembar penilaian. Dengan demikian
berminat mengikuti pembelajaran juga minimal, layout lembar penilaian kinerja siswa telah
yaitu hanya sebesar 85%. Sedangkan persentase diubah, sehingga dapat digunakan untuk menilai
ketuntasan klasikal siswa pada uji coba 1 sebesar siswa satu kelompok. Pada LKS tertulis waktu

Tabel 4. Revisi produk berdasarkan uji coba 1

Tabel 5. Aktivitas dan hasil belajar siswa aspek kognitif, afektif dan psikomotori uji coba 2

140
Setyandari, dkk / Unnes Journal of Biology Education 1 (2) (2012) 136-143

Tabel 6. Revisi produk berdasarkan uji coba 2

Tabel 7. Aktivitas dan hasil belajar siswa aspek kognitif, afektif dan psikomotorik uji coba 3

lari kecil adalah 1 menit, 2 menit dan 3 menit. sebesar 81%. Hal ini menunjukkan terjadi
Ternyata dengan waktu tersebut siswa penurunan persentase siswa terampil dan sangat
mengalami kelelahan dan kurang konsentrasi terampil dibandingkan dengan uji coba 1.
belajar. Dengan demikian waktu untuk lari kecil Penurunan persentase tersebut dikarenakan
di LKS direvisi menjadi 30 detik, 60 detik dan siswa tidak bertanya kepada guru saat
90 detik. Lembar penilaian aktivitas siswa dalam mengalami kesulitan, sehingga dalam
diskusi pada awalnya berjumlah tiga lembar melakukan lari kecil dan penghitungan denyut
dengan format portrait. Ternyata lembar nadi kurang tepat.
penilaian tersebut pada aplikasinya tidak praktis, Berdasarkan Tabel 6, lembar penilaian
sehingga direvisi menjadi dua lembar. kinerja siswa pada awalnya hanya bisa
Hasil uji coba 2 disajikan pada Tabel 5 digunakan untuk menilai siswa setiap kelompok.
dan beberapa hal yang perlu direvisi disajikan Proses penilaian masih kurang efektif karena
pada Tabel 6. masih diperlukan delapan lembar penilaian
Berdasarkan Tabel 5, diketahui bahwa untuk menilai semua kelompok dalam satu
persentase siswa aktif dan sangat aktif pada uji kelas. Maka layout lembar penilaian kinerja
coba 2 sebesar 90%. Tingginya persentase siswa telah diubah, sehingga dapat digunakan
aktivitas siswa nampaknya dipengaruhi oleh untuk menilai siswa satu kelas. Dengan revisi
minat siswa. Minat siswa terhadap pembelajaran tersebut sistem penilaian yang dilakukan
tinggi, yaitu sebesar 90%. Persentase klasikal menjadi mudah. Pada LKS tertulis waktu lari
siswa sebesar 93%. Tingginya persentase kecil adalah 30 detik, 60 detik dan 90 detik.
ketuntasan klasikal tersebut dikarenakan siswa Ternyata dengan waktu tersebut siswa masih
bersemangat dan termotivasi belajar. Sedangkan mengalami kelelahan dan kurang konsentrasi
persentase siswa terampil dan sangat terampil belajar. Dengan demikian waktu untuk lari kecil

141
Setyandari, dkk / Unnes Journal of Biology Education 1 (2) (2012) 136-143

di LKS direvisi menjadi 30 detik, 45 detik dan pembelajaran dengan menerapkan portofolio
60 detik. Lembar penilaian aktivitas siswa dalam dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
diskusi pada awalnya berjumlah dua lembar. Hasil belajar psikomotorik diperoleh dari
Ternyata lembar penilaian tersebut pada kinerja siswa saat praktikum. Pelaksanaan
penggunaannya masih tidak praktis, sehingga praktikum dimulai dengan membagi siswa
direvisi menjadi satu lembar. Dengan revisi dalam 5 kelompok. Siswa dituntut aktif dalam
tersebut penilaain menjadi mudah dan efektif. pembelajaran dengan cara menyiapkan sendiri
Pencapaian tujuan pembelajaran dapat dilihat alat yang akan digunakan dalam praktikum.
secara langsung pada seluruh siswa dengan Persentase siswa sangat terampil dan terampil
menggunakan lembar penilaian yang mudah pada uji coba 3 adalah 93% (Tabel 7). Tingginya
dan efektif digunakan. Hal ini sesuai dengan persentase tersebut dikarenakan siswa
Wulan (2007), yang menyatakan bahwa lembar memperhatikan penjelasan guru dan mereka
penilaian harus dapat menilai kinerja siswa bertanya kepada guru saat mereka mengalami
secara keseluruhan, sehingga diperlukan suatu kesulitan.
lembar penilaian yang mudah dan efektif.
Hasil uji coba 3 disajikan pada Tabel 7 SIMPULAN
Berdasarkan Tabel 7, diketahui bahwa
persentase siswa sangat aktif dan aktif sebesar Berdasarkan hasil penelitian dan
97%. Tingginya persentase aktivitas siswa pembahasan, disimpulkan bahwa telah
tersebut dipengaruhi oleh minat dan dihasilkan asesmen alternatif portofolio IPA
penggunaan metode yang tepat dalam yang layak digunakan pada mata pelajaran IPA
pembelajaran. Hal ini sesuai dengan Soewandi di SMP N 1 Girimarto Wonogiri.
(2005), yang menyatakan bahwa minat dapat
menyebabkan siswa giat melakukan kegiatan DAFTAR PUSTAKA
yang menarik perhatiannya. Hasil penelitian
Adil M. 2006. Penilaian dan Evaluasi Hasil Belajar .
menunjukkan persentase siswa sangat berminat Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran. 13(2).
dan berminat dalam pembelajaran adalah http://educare.e-fkipula.net/index.php?optio
sebesar 97%. Tingginya minat siswa tersebut n=com. Diunduh tanggal 10 Juni 2012
Jantimala. 2007. Pembelajaran konsep sistem
dikarenakan siswa merasakan manfaat materi koordinasi dengan memanfaatkan portofolio
sistem peredaran darah manusia dan mereka siswa. (Tesis). Bandung: Universitas
yakin akan berhasil dalam materi tersebut. Pendidikan Indonesia.
Proses penilaian dilakukan dengan Mulyana EH. 2005. Asesmen dalam pembelajaran
melibatkan siswa. Siswa yang bersangkutan sains di SD. Jurnal Pendidikan dan Budaya.
dapat ikut menilai proses dan hasil belajar 3(2).http://ml.scribd.com/doc/9039970/Ed-
Hendri-Mulyana. Diunduh tanggal 12 Juli
berdasarkan kumpulan pekerjaan dan catatan 2012
hasil belajar mereka. Dengan berperan aktifnya
siswa dalam penilaian, maka siswa akan Nurgiyantoro B. 2008. Penilaian otentik. Jurnal
Cakrawala Pendidikan (3):251-252.
termotivasi untuk mendapatkan nilai tinggi pada http://journal.uny.ac.id/index.php/cp/.../3
setiap aspek penilaian. Persentase ketuntasan 2. Diunduh tanggal 3 Juni 2012
belajar sebesar 95%. Tingginya nilai yang
Pranata M. 2004. Portofolio Model Penilaian Desain
dicapai oleh siswa pada setiap aspek tersebut Berbasiskan Kontruktivistik. Jurnal Penelitian
menyebabkan banyak siswa yang tuntas belajar. dan Pengembangan Pendidikan (6): 63 – 81.
Hasil penelitian ini sesuai dengan Wulan (2007), http://jurnal.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/07
122134.pdf. Diunduh tanggal 3 Mei 2012
yang menyatakan bahwa keberhasilan siswa
mencapai ketuntasan klasikal dikarenakan siswa Soewandi AM. 2005. Penilaian pembelajaran dengan
berperan aktif dalam penilaian. Hal tersebut juga portofolio. Makalah disampaikan pada guru-
guru SD, SMP , dan SMA YPKK KMS.
Jantimala (2007), yang melaporkan bahwa Universitas Sanatha Dharma. Kalimantan
Tengah 28-30 November 2005.

142
Setyandari, dkk / Unnes Journal of Biology Education 1 (2) (2012) 136-143

http://jurnal.untan.ac.id/index.php/jvip/arti
Suardana IK. 2008. Penilaian portofolio dalam cle/download. diunduh tanggal 9 Juli 2012
pembelajaran Fisika berbasis inquari
terbimbing di SMP Negeri 2 Singaraja. Jurnal Widhiarso W . 2004. Penerapan asesmen portofolio
Penelitian dan Pengembangan Pendidikan dalam pengukuran kompetensi mahasiswa
(2):122-134. dalam melakukan asesmen psikologi.
Yogyakarta: Fakultas psikologi Universitas
Suherman E. 2011. Asesmen Portofolio. Jurnal
Pendidikan dan Budaya. 5(1). Wulan AR 2007. Penggunaan asesmen alternatif pada
http://jurnal.upi.edu/...pendidikan/.../vol 1- Biologi. Dalam: Seminar nasional Biologi
no-oktober-2011 diunduh tanggal 13 Mei perkembangan biologi dan pendidikan
2012 Biologi untuk menunjang profesionalisme
jurusan pendidikan Biologi FPMIPA
Wahyudi 2008. Asesmen pembelajaran berbasis UPI.UPI. Bandung, Mei 2007. Hlm 381-383.
portofolio di sekolah. Jurnal Visi Ilmu Gadjah Mada.
Pendidikan. (2):288-296.

143

You might also like