Professional Documents
Culture Documents
2 Pembahasan
Dalam hal ini penulis akan membahas mengenai keluarga binaan dan
merujuk pada teori dengan susunan Fakta, Teori, Opini. Pembahasan asuhan
terdapat perbedaan dengan teori dimana pada data keluarga Tn.T yang berusia 50
tahun tinggal bersama istri dan kedua anaknya. Tn.T dan keluarga belum bisa
kesehatan cukup dekat dengan rumah keluarga Tn.T karena sistem pengetahuan
yang kurang di lihat dari pendidikan Tn.T yang hanya tamatan dari sekolah dasar
setiadi, (2008) membagi 5 tugas keluarga dalam bidang kesehatan yang harus di
pemanfaatan fasilitas kesehatan yang ada. Namun, bila tugas keluarga tersebut
mengalami gangguan dalam keluarga yang memiliki suatu penyakit, maka hal ini
akan menjadi beban tersendiri pada anggota keluarga tersebut yang akan
setiap anggota keluarga lainya. Dilihat dari kasus keluarga Tn.T tidak dapat
Tahap perkembangan keluarga saat ini yaitu keluarga dengan remaja dapat
dijalankan, hal ini sesuai dengan teori yang ada. Menurut setiadi, (2008)
anggota keluarga. Seluruh keluarga Tn.T bersikap terbuka serta Tn.T dapat
dengan teori hanya saja pada fungsi ekonomi kurang baik karena Tn.T hanya
bekerja sebagai tukang kayu sehingga pendapatan pada keluarga Tn.T tidak
menentu hal ini juga berdampak pada mekanisme koping keluarga yang tidak
efektif, karena stressor yang dihadapi Tn.T adalah perekonomian yang kurang
baik sehingga Tn.T sering mengalami stress. Menurut nurahmi (2012) Stres
dengan pekerjaan, kelas sosial, ekonomi dan karakteristik personal. Stress yang
Data penunjang keluarga meliputi kondisi rumah Tn.T baik tipe rumah
tidak meggunakan jamban sehat, konsumsi buah dan sayur tidak setiap hari, ada
anggota keluarga yang merokok di dalam rumah. Hal ini tidak memenuhi syarat
keluarga, anggota keluarga sangat peduli kepada anggota kelarga yang sakit,
yaitu hipertensi yang diderita oleh Tn.T, keluarga juga tidak mengetahui
penyebab, tanda dan gejala terjadinya hipertensi dikarenakan Tn.T tidak pernah
tetangga dan tidak memanfaatkan pelayanan keshatan yang ada karena keluarga
kesehatan cukup dengan meminum jamu dan membeli obat warung penyakitnya
akan sembuh. Yaitu jamu rebusan bunga pepaya hal ini tidak sesuai dengan teori
konsep hipertensi yang tidak dianjurkan untuk megkonsumsi daun serta bunga
pepaya secara berlebihan karena dapat menyebabkan tekanan darah menjadi naik.
Sumber daya tidak cukup (pegetahuan) dengan alasan mengacu pada data
pengkajian yaitu data subjektif antara lain pasien mengatakan jika sakit, klien
hanya minum jamu buatan sendiri dan membeli obat warung tetapi tidak
pola perilaku kurang mencari bantuan kesehatan, tidak menunjukkan minat pada
lingkungan. Berdasarkan data subjektif dan objektif pada pengkajian serta batasan
keperawatan keluarga yang meliputi penentuan tujuan umum dan tujuan khusus,
penetapan standart dan kriteria dimana tujuan tersebut telah sesuai dengan teori
untuk mengatasi masalah keluarga. Secara teori menurut Setiadi (2008) tujuan di
buat berdasarkan tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan umum yaitu
dan lebih baik ada batas waktunya, kemudian tujuan khusus ditekankan pada
keadaan yang bisa dicapai setiap harinya yang dihubungkan dengan keadaan yang
mengancam kehidupan.
berperilaku sehat, tentukan pengetahuan kesehatan dan gaya hidup perilaku saat
ini pada individu, keluarga atau kelompok sasaran, hindari penggunaan teknik
kesehatan atau gaya hidup, bina hubungan pribadi dengan pasien dan anggota
keluarga yang akan terlibat dalam perawatan, dorong anggota keluarga dan pasien
mengobati diri sendiri dengan cara yang tepat, kaji tingkat pengetahuan pasien
terkait dengan proses penyakit yang spesifik, jelaskan tanda dan gejala yang
umum dari penyakit sesuai kebutuhan, diskusikan perubahan gaya hidup yang
mungkin diperlukan untuk mencegah komplikasi di masa yang akan datang dan/
ambil ada 8, yaitu bina hubungan pribadi dengan pasien dan anggota keluarga
yang akan terlibat dalam perawatan, tentukan pengetahuan kesehatan dan gaya
hidup perilaku saat ini pada individu, keluarga atau kelompok sasaran, hindari
mengubah perilaku kesehatan atau gaya hidup, dorong anggota keluarga dan
pasien untuk mengobati diri sendiri dengan cara yang tepat, kaji tingkat
pengetahuan pasien terkait dengan proses penyakit yang spesifik, jelaskan tanda
dan gejala yang umum dari penyakit sesuai kebutuhan, diskusikan perubahan gaya
hidup yang mungkin diperlukan untuk mencegah komplikasi di masa yang akan
datang dan/ mengontrol proses penyakit. Itulah intervensi yang peneliti angkat
tidak sebanyak intervensi yang ada di teori karena peneliti menyesuaikan dengan
Implementasi yang kami terapkan pada Tn.T sudah sesuai dengan teori
yang ada. Impementasi yang dilakukan sebagian besar mengacu pada NIC
23 Agustus 2017 yaitu dengan 15 intervensi yang di mulai pukul 12:00 WIB
pribadi dengan pasien dan anggota keluarga yang akan terlibat dalam
mengerti dan medatangani surat informed consen. Intervensi ketiga pada pukul
menentukan kemampuan pasien unuk mengobati diri sendiri dengan cara yang
tepat, dengan respon : klien menjawab hanya meminum jamu dan membeli
obat warung. Intervensi ke lima pada pukul 12:40 WIB mengobservasi keadaan
menentukan tingkat pengetahuan kesehatan dan gaya hidup perilaku saat ini
pada klien dan keluarga, dengan respon : keluarga dan klien belum mengerti
pada pukul 13.10 WIB memeriksa TD, N, RR pada klien, dengan respon : TD
menggunakan media leflet ( tanda dan gejala, cara pencegahaan, diet, dan
respon : keluarga banyak bertanya saat berdiskusi dan bingung saat di beri
agar mengubah perilaku kesehatan atau gaya hidup, dengan respon : keluarga
kooperatif saat diberi masukan. Intervensi ke sebelas pada pukul 14:25 WIB
Intervensi ke dua belas pada pukul 14:30 WIB motivasi keluarga dan klien
belas pada pukul 14:40 WIB memberikan saran agar kontrol secara aktif ke
pada pukul 14:50 WIB menjelaskan manfaat obat herbal rebusan belimbing
tentang obat herbal hipertensi. Intervensi ke lima belas pada pukul 15:00 WIB
Agustus 2017 dengan 13 intervensi yang di mulai pada pukul 10:00 WIB yaitu
anggota keluarga yang akan terlibat dalam perawatan, dengn respon : keluarga
kooperatif. Kemudian intervensi yang ke dua pukul 10:10 WIB megkaji tingkat
pukul 10:20 WIB menentukan kemampuan pasien unuk mengobati diri sendiri
dengan cara yang tepat, dengan respon : klien menjawab hanyak minum jamu
dan mrmbrli obat warung. Intervensi ke empat pada pukul 10:30 WIB
menentukan tingkat pengetahuan kesehatan dan gaya hidup perilaku saat ini
pada klien dan keluarga, dengan respon : keluarga sedikit mengerti tentang
lima pada pukul 10:40 WIB memeriksa TD, N, RR pada klien, dengan respon :
masih bingung saat berdiskusi. Intervensi ke delapan pada pukul 11:20 WIB
memotivasi orang agar mengubah perilaku kesehatan atau gaya hidup, dengan
penjelasan yang telah di berikan. Intervensi ke sepuluh pada pukul 11:35 WIB
Intervensi ke tiga belas pada pukul 12:00 WIB mengontrak waktu untuk
2017 dengan 12 intervensi yang di mulai pada pukul 15:00 WIB yaitu
kooperatif. Di lanjutkan pada intervensi yang dua pukul 15:100 WIB megkaji
pada pukul 15:20 WIB menentukan kemampuan pasien unuk mengobati diri
sendiri dengan cara yang tepat, dengan respon : klien menjawab sudah
kesehatan dan gaya hidup perilaku saat ini pada klien dan keluarga, dengan
hidup sehat. Intervensi ke lima pada pukul 15:50 WIB memeriksa TD, N, RR
penyakit Hipertensi dengan menggunakan media leflet ( tanda dan gejala, cara
strategi untuk memotivasi orang agar mengubah perilaku kesehatan atau gaya
pada Tn.T. Intervensi ke sebelas pada pukul 16:50 WIB memberikan saran
Agustus 2017 dengan 8 intervensi yang di mulai pada pukul 11:00 WIB yaitu
sendiri dengan cara yang tepat, dengan respon : klien dan keluarga mengatakan
perilaku saat ini pada klien dan keluarga, dengan respon : keluarga mengerti
tiga pada pukul 11:20 WIB memeriksa TD, N, RR pada klien, dengan respon :
pada pukul 11:30 WIB mendiskusikan dengan keluarga perubahan gaya hidup
kooperatif saat diberi masukan. Intervensi yang ke enam pada pukul 11:50
WIB motivasi keluarga dan klien untuk membantu dalam mengembangkan
rencana keperawatan pada Tn.T. Intervensi ke tujuh pada pukul 12:00 WIB
setuju.
Agustus 2017 dengan 5 intervensi yang di mulai pada pukul 09:30 WIB yaitu
sendiri dengan cara yang tepat, dengan respon : klien menjawab hari ini akan
komplikasi di masa yang akan datang, dengan respon : keluarga kooperatif dan
Agustus 2017 dengan 4 intervensi yang di mulai pada pukul 16:00 WIB yaitu
sendiri dengan cara yang tepat, dengan respon : keluarga dan klien megatakan
sudah berobat ke puskesmas. Intervensi yang kedua pukul 16.10 WIB
85x/ menit, RR : 21x/ menit. Intervensi yang ketiga pukul 16.20 WIB
setuju.
Agustus 2017 dengan 3 intervensi yang di mulai pada pukul 14:00 WIB yaitu
sendiri dengan cara yang tepat, dengan respon : klien menjawab sudah berobat
Intervensi ke tiga pukul 14.20 WIB memberikan saran agar kontrol secara aktif
teratasi dari semua 15 implementasi yang kami lakukan pada keluarga Tn.T hanya
2 yang dapat teratasi yaitu nomor 2 dan nomor 4. Dapat di lihat dari tujuan khusus
Tn.T belum dapat menggunakan fasilitas kesehatan. Di lihat dari tujuan khusus
sebagian dari 13 intervensi yang kami lakukan hanya 1 yang dapat teratasi pada
keluarga Tn.T yaitu pada nomor 12. Hal ini dapat di lihat Tn.T sedikit mengenal
penyebab, dan tanda gejala hipertensi serta pencegahannya), keluarga Tn.T belum
Tn.T, keluarga Tn.T sedikit mengerti merawat penyakit yang diderita oleh Tn.T,
keluarga Tn.T belum dapat menggunakan fasilitas kesehatan. Di lihat dari tujuan
sebagian dari 12 intervensi yang diberikan hanya 4 yang teratasi yaitu pada nomor
1,2,6,9. Hal tersebut dapat di lihat dari Tn.T mengenal dampak permasalahan
tindakan yang tepat dalam mencegah peningkatan keparahan Tn.T, keluarga Tn.T
mengerti penyakit yang diderita oleh Tn.T, keluarga Tn.T belum dapat
keluarga di rasa masih tercapai sebagian dan belum tercapai sepenuhnya maka
sebagian dari 8 intervensi yang diberikan mampu teratasi 3 intervensi yaitu pada
nomor 2,5,6. Hal tersebut dapat di lihat dari Tn.T mengenal dampak permasalahan
penyakit yang diderita oleh Tn.T, keluarga Tn.T belum dapat menggunakan
fasilitas kesehatan. Di lihat dari tujuan khusus asuhan keperawatan keluarga di rasa
masih tercapai sebagian dan belum tercapai sepenuhnya maka akan di lanjutkan evaluasi
sebagian dari 5 intervensi yang diberikan hanya 1 yang teratasi yaitu pada nomor
3. Hal tersebut dapat di lihat dari Tn.T mengenal dampak permasalahan penyakit,
kesehatan. Di lihat dari tujuan khusus asuhan keperawatan keluarga di rasa masih bisa
tercapai sebagian dan belum tercapai sepenuhnya maka akan di lanjutkan evaluasi di hari
berikutnya. Sehingga perlu melanjutkan 4 intervensi yaitu pada nomor 1,2,4,5 untuk
sebagian dari 4 intervensi yang di berikan hanya 1 yang teratasi yaitu pada nomor
4. Hal tersebut dapat di lihat dari Tn.T mengenal dampak permasalahan penyakit,
yang diderita oleh Tn.T, keluarga Tn.T dapat menggunakan fasilitas kesehatan. Di
lihat dari tujuan khusus asuhan keperawatan keluarga di rasa bisa tercapai sepenuhnya
keluarga Tn.T dapat teratasi di lihat dari tujuan khusus asuhan keperawatan keluarga,
teratasi dan penulis menghentikan intervensi dan evaluasi. Pada dasarnya untuk