Professional Documents
Culture Documents
TUGAS
Oleh:
Dewi Wulan Pratiwi
NIM 182311101090
TUGAS
Oleh:
Dewi Wulan Pratiwi
NIM 182311101090
BAB 1. PENDAHULUAN
1.2 Manfaat
Adapun manfaat yang didapat dari kegiatan bridging exercise antara lain:
1. Menambah pengatahuan lansia mengenai bridging exercise pada Tn. S
2. Menambah keterampilan mahasiswa dan lansia dalam mempraktikkan
bridging exercise pada Tn. S.
3. Membantu meningkatkan toleransi dan kekuatan otot lansia
4. Membantu mempertahankan pergerakan sendi lansia
: Sasaran
: Pemateri
Laporan P2N Stase Keperawatan Gerontik – FKEP Universitas Jember 2018
DAFTAR PUSTAKA
Daftar Lampiran
Lampiran 1 : Berita acara
Lampiran 2 : Daftar Hadir
Lampiran 3 : Satuan Acara Penyuluhan (SAP)
Lampiran 4 : Satuan Operasional Prosedur (SOP) jika ada
Lampiran 5 : Materi
Lampiran 6 : Leaflet
Pemateri,
BERITA ACARA
Pada hari ini, Selasa, 25 September 2018 jam 11.00 WIB s/d selesai bertempat di
UPT PSTW Banyuwangi Kabupaten Banyuwangi Provinsi Jawa Timur telah
dilaksanakan kegiatan Bridging Exercise oleh Mahasiswa PSP2N Universitas
Jember. Kegiatan ini diikuti oleh ….. orang (daftar hadir terlampir)
Mengetahui,
DAFTAR HADIR
Kegiatan Bridging Exercise oleh Mahasiswa PSP2N Universitas Jember. Pada
hari ini Selasa, 25 September 2018 jam 11.00 WIB s/d selesai bertempat di UPT
PSTW Banyuwangi Kabupaten Banyuwangi Provinsi Jawa Timur
Mengetahui,
Penanggung Jawab Mata Kuliah
Stase Keperawatan Gerontik
FKEP Universitas Jember
Lampiran 3: SAP
1. Standar Kompetensi
Setelah dilakukan mengenai bridging exercise, sasaran akan dapat mengerti,
memahami, dan mampu mendemostrasikan bridging exercise secara mandiri
dalam sehari-hari.
2. Kompetensi Dasar
Setelah dilakukan demonstrasi bridging exercise, selama 20 menit sasaran
akan mampu:
1. Mengerti dan mampu mempraktekkan bridging exercise
2. Mampu menerapkan bridging exercise sehari-hari
3. Pokok Bahasan
Bridging exercise
4. Subpokok Bahasan
a. Pengertian bridging exercise
b. Tujuan bridging exercise
c. Manfaat bridging exercise
d. Langkah-langkah bridging exercise
5. Waktu
1 x 20 menit
6. Bahan/ Alat yang digunakan
a. Materi
7. Model Pembelajaran
a. Jenis Model Pembelajaran : Praktik
b. Landasan Teori : Latihan
c. Landasan Pokok :
a. Menciptakan suasana pertemuan yang baik
b. Menjelaskan tujuan dan manfaat bridging exercise
c. Melakukan praktik bridging exercise
Laporan P2N Stase Keperawatan Gerontik – FKEP Universitas Jember 2018
: Sasaran
: Pemateri
8. Persiapan
Mahasiswa menyiapkan SOP Bridging Exercise untuk lansia kemudian
membuat media pembelajaran yaitu leaflet.
10. Evaluasi
Jawablah pertanyaan ini dengan tepat
1. Evaluasi Struktur
a. Materi yang akan disajikan terkait bridging exercise telah disajikan
b. Tempat yang akan digunakan untuk melakukan bridging exercise
telah disiapkan
c. Persiapan mahasiswa telah dilakukan
d. Persiapan lansia Tn.S telah dilakukan
2. Evaluasi Proses
a. Proses demontrasi bridging exercise pada lansia Ny.S berjalan
dengan lancar mulai dari awal hingga akhir latihan sesuai yang
diharapkan
b. Lansia Tn.S kooperatif selama dilakukan bridging exercise
c. Tujuan umum dan tujuan khusus tercapai setelah bridging exercise
dilaksanakan.
3. Evaluasi Hasil
Setelah mendapatkan asuhan keperawatan lansia Tn. S mampu:
a. Menjelaskan pengertian tujuan dan indikasi serta manfaat bridging
exercise dan memperagakan dengan sendiri meskipun gerakannya
tidak lengkap.
b. Mengetahui dan mampu mempraktikkan langkah-langkah bridging
exercise sedikit demi sedikit.
c. Melakukan konseling dan menjadi pendengar yang baik untuk
membantu lansia dalam mengemukakan masalah yang dihadapi.
Laporan P2N Stase Keperawatan Gerontik – FKEP Universitas Jember 2018
Lampiran 4: SOP
BRIDGING EXERCISE
PSIK
UNIVERSITAS JEMBER
6 PERSIAPAN ALAT Tidak ada alat yang diperlukan pada latihan ini. Alat yang
digunakan dalam indikator kebersihan adalah geniometer dan
penggaris atau midline.
Laporan P2N Stase Keperawatan Gerontik – FKEP Universitas Jember 2018
Lampiran 5: Materi
1. Pengertian Bridging Exercise
Bridging exercise biasa disebut pelvic bridging exercise yang mana latihan
ini elakang baik untuk latihan penguatan stabilisasi pada glutei, hip dan punggung
bawah (Miller, 2012). Bridging exercise adalah cara yang baik untuk mengisolasi dan
memperkuat otot gluteus dan hamstring (kaki bagian atas). Jika melakukan latihan ini
dengan benar, bridging exercise digunakan untuk stabilitas dan latihan penguatan
yang menargetkan otot perut serta otot-otot punggung bawah dan hip. Akhirnya
bridging exercise dianggap sebagai latihan rehabilitasi dasar untuk meningkatkan
stabilitas atau keseimbangan dan stabilisasi tulang belakang (Quinn, 2012). Meskipun
bridging exercise merupakan latihan yang mudah untuk dilakukan, sangat bermanfaat
dalam mempertahankan kekuatan di punggung bawah dan berguna dalam program
pencegahan sakit punggung bawah. Bridging exercise juga merupakan latihan yang
bagus yang memperkuat otot-otot paraspinal, otot-otot kuadrisep di bagian atas paha,
otot-otot hamstring di bagian belakang paha, otot perut dan otot-otot glutealis
(Cooper, 2009).
2. Tujuan
a. Untuk mengisolasi dan memperkuat otot gluteus dan hamstring.
b. Untuk stabilitas dan latihan penguatan yang menargetkan otot perut serta
otot-otot punggung bawah dan hip.
c. Sebagai latihan rehabilitasi dasar untuk meningkatkan stabilisasi tulang
belakang (Quinn, 2012).
3. Manfaat
Fungsi dan daya tahan core muscles telah terbukti dapat meningkatkan
stabilitas columna vertebral lumbal dan pelvic. Adapun manfaatnya yaitu:
a. Injury Prevention and Treatment : Penelitian menunjukkan bahwa pada
penderita stroke mengalami kelemahan pada core muscles. Sehingga dengan
pemberian latihan memungkinkan untuk dapat meningkatkan stabilitas core
muscles pada area columna vertebral lumbal dan pelvic.
b. Power Generation : Semakin kuat core muscles, maka semakin stabil columna
vertebra lumbal dan pelvic (Seong-Hun Yu, 2013).
4. Indikasi
Klien yang mengalami hambatan mobilitas fisik. Bagi yang baru
memulai melakukan latihan ini, sebaiknya melakukan beberapa detik saja. Lebih
baik melakukan dengan posisi yang benar dengan jangka waktu yang lebih
pendek daripada jangka waktunya lama tetapi posisinya salah (Quinn, 2012).
Laporan P2N Stase Keperawatan Gerontik – FKEP Universitas Jember 2018
Lampiran 6 : Leaflet