You are on page 1of 25

MAKALAH

KEWIRAUSAHAAN

“JENIS-JENIS KEWIRAUSAHAAN DIBIDANG KESEHATAN”

Dosen MK: Femi S. Tuhumena, A.Kp.,M.Kes

KELOMPOK I

NAMA :

1. ABDUL SIDIK 6. EKA RAHAYU P RUMADAU


2. AMINAH MAHIDI 7. EKO BAYU SRIYANTO
3. AMINUR LATUCONSINA 8. ELAWATI RUMBOU
4. ARAFIA BUGIS
5. ARMAN SUWAILO

TINGKAT : III. A

SEMESTER : VI (ENAM)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


BADAN PPSDM KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALUKU
PRODI KEPERAWATAN MASOHI
T. A 2017/2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat rahmat dan karunianya kami dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “jenis-jenis wirausaha dibidang kesehatan”, tepat pada
waktunya. Penulisan makalah ini juga merupakan penugasan dari mata
kuliah KEWIRAUSAHAAN. Penulis mengucapkan terima kasih kepada
dosen mata kuliah dalam pembuatan makalah ini dan teman-teman yang
telah memberikan dukungan dan membantu dalam pembuatan makalah ini.

Penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan


penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca guna memberikan
sifat membangun demi kesempurnaan makalah ini. Penulis menyadari
bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, mengingat penulis masih
tahap belajar dan oleh karena itu mohon maaf apabila masih banyak
kesalahan dan kekurangan di dalam penulisan makalah ini.

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................. i

KATA PENGANTAR .............................................................................. ii

DAFTAR ISI .......................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ............................................................................


B. Rumusan Masalah ......................................................................
C. Tujuan Penulisan ........................................................................

BAB II PEMBAHASAN

A. Home Care ..................................................................................


B. Konsultan keperawatan
C. Terapi komplementer
D. Nursing center
E. Fisioterapi
F. Klinik kesehatan swasta
G. Lembaga pendidikan dan pelatihan

BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN .............................................................................
B. SARAN ........................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Banyak sekali jenis-jenis kewirausahaan yang ada dalam bidang
kesehatan yang dapat meningkatkan kreatifitas atau kerja mandiri
perawat. Contohnya beberapa jenis wirausaha yang telah dibahas
dalam materi.
Program home care adalah program multidisipliner, yang artinya
diperlukan kolaborasi yang baik dari semua bidang tenaga kesehatan.
Salah satu keberhasilan program Home Care dapat dilihat dari
peningkatan kualitas hidup pasien. Salah satu yang dibutuhkan disini
adalah peran farmasis dalam memonitor penggunaan obat oleh pasien
lanjut usia. Home Care (HC) merupakan layanan kesehatan yang
dilakukan di rumah pasien, sehingga homecare dalam keperawatan
merupakan layanan keperawatan di rumah pasien yang telah melalui
sejarah yang panjang.

Perawat adalah seseorang yang berperan dalam merawat atau


memelihara, membantu dan melindungi seseorang karena sakit, injury
dan peruses penuaan (Harlley, 1997).

Perawat Profesional adalah perawat yang bertanggung jawab dan


berwewenang memberikan pelayanan keperawatan secara mandiri
dan atau berkolaborasi dengan tenaga kesehatan lain sesuai dengan
kewenagannya.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu home care?
2. Apa itu konsultan keperawatan?
3. Apa itu terapi komplementer?
4. Apa itu Nursing center?
5. Apa itu fisioterapi?
6. Apa itu klinik kesehatan sewasta?
7. Apa itu lembaga dan pendidikan pelatihan?
C. Tujuan Penulisan
Untuk menambah ilmu pengetahuan bagi penulis dan pembaca tentang
jenis-jenis kewirausahaan dalam bidang kesehatan.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Home Care
1. Definisi Home Care
Perawatan kesehatan rumah adalah suatu pelayanan
kesehatan secara komperhensif yang diberikan kepada klien individu
dan atau keluarga atau di tempat tinggal mereka (di rumah) bertujuan
untuk memandirikan klien dalam pemeliharaan kesehatan, peningkatan
derajat kesehatan, upaya pencegahan penyakit dan resiko
kekambuhan serta rehabilitasi kesehatan. Pelayanan kesehatan rumah
merupakan kunjungan rumah dan bagian integral dari pelayanan
keperawatan, yang dilakukan oleh perawat untuk membantu individu,
keluarga, dan masyarakat mencapai kemandirian dalam
menyelesaikan masalah kesehatan yang mereka hadapi.

2. Faktor-Faktor Perkembangan Home Care


Sejauh ini bentuk-bentuk pelayanan kesehatan yang dikenal
masyarakat dalam sistem pelayanan kesehatan adalah pelayanan
rawat inap dan rawat jalan. Pada sisi lain banyak anggota masyarakat
yang menderita sakit karena berbagai pertimbangan terpaksa dirawat
di rumah dan tidak dirawat inap di institusi pelayanan kesehatan.
Faktor-faktor yang mendorong perkembangan perawatan kesehatan di
rumah adalah :
a. Kasus-kasus penyakit terminal dianggap tidak efektif dan tidak
efisien lagi apabila dirawat di institusi pelayanan kesehatan.
Misalnya pasien kanker stadium akhir.
b. Keterbatasan masyarakat untuk membiayai pelayanan kesehatan
pada kasus-kasus penyakit degeneratif yang memerlukan
perawatan yang relatif lama. Dengan demikian berdampak pada
makin meningkatnya kasus-kasus yang memerlukan tindak lanjut
keperawatan di rumah. Misalnya pasien pasca stroke yang
mengalami komplikasi kelumpuhan dan memerlukan pelayanan
rehabilitasi yang membutuhkan waktu relatif lama,
c. Manajemen rumah sakit yang berorientasi pada profit, merasakan
bahwa perawatan klien yang sangat lama (lebih 1 minggu) tidak
menguntungkan bahkan menjadi beban bagi manajemen,
d. Banyak orang merasakan bahwa dirawat inap di institusi pelayanan
kesehatan membatasi kehidupan manusia, karena seseorang tidak
dapat menikmati kehidupan secara optimal karena terikat dengan
aturan-aturan yang ditetapkan,
e. Lingkungan di rumah ternyata dirasakan lebih nyaman bagi
sebagian klien dibandingkan dengan perawatan di rumah sakit,
sehingga dapat mempercepat kesembuhan.

3. Landasan Hukum
a. Undang-Undang Kesehatan No. 23 Tahun 1992 tentang
Kesehatan
b. Peraturan Pemerintah No. 25 tahun 2000 tentang
PerimbanganKeuangan Pusat dan Daerah
c. Undang-Undang No. 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah
d. Undang-Undang No. 29 tahun 2004 tentang Praktek Kedokteran
e. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 1239 tahun 2001
tentangRegistrasi dan Praktik Perawat
f. Kepmenkes No. 128 tahun 2004 tentang Kebijakan
DasarPuskesmas
g. Kepmenkes No. 279 tahun 2006 tentang Pedoman
PenyelenggaraanPerkesmas di Puskesmas
h. Menpan No. 94/ KEP/ M.PAN/ 11/ 2001 tentang
JabatanFungsional Perawat
i. Peraturan Pemerintah No. 32 tahun 1996 tentang Tenaga
Kesehatan
j. Permenkes 920 tahun 1986 tentang Pelayanan Medik Swasta

4. Tujuan Home Care


a. Tujuan Umum
1) Meningkatkan kualitas hidup pasien dan keluarga
b. Tujuan Khusus
1) Terpenuhi kebutuhan dasar (bio-psiko-sosial-spiritual) secara
mandiri
2) Meningkatan kemandirian keluarga dalam pemeliharan
kesehatan
3) Meningkatkan kualitas pelayanan keperawatan kesehatan
dirumah

5. Ruang Lingkup Home Care


Ruang lingkup home care adalah masalah-masalah yang
menjadi cakupan home care. Ruang lingkup pelayanan home care
meliputi: pelayanan medik, pelayanan asuhan keperawatan pelayanan,
pelayanan sosial dan upaya menciptakan lingkungan terapeutik,
pelayanan rehabilitasi medik dan keterampilan fisik, pelayanan
informasi dan rujukan, pendidikan pelatihan dan penyuluhan
kesehatan, hygiene dan sanitasi perorangan serta lingkungan dan
pelayanan perbantuan untuk kegiatan sosial.
Menurut Directorat Bina Pelayanan Keperawatan Departemen
Kesehatan RI dalam makalahnya dalam seminar nasional 2007 tentang
home care, menyebutkan bahwa ruang lingkup pelayanan keperawatan
kesehatan di rumah meliputi:
a. Pelayanan asuhan keperawatan secara komprehensif pada proses
penyembuhan kesehatan, rehabilitasi, pemeliharaan dan
peningkatan kesehatan
b. Pelaksanaan pendidikan kesehatan kepada pasien dan keluarganya
tentang kondisi yang dialaminya
c. Mengembangkan pemberdaya pasien dan keluarga dalam rangka
mencapai kualitas hidupnya yang lebih baik
Ruang lingkup home care yaitu:
a. Memberi asuhan keperawatan secara komprehensif
b. Melakukan pendidikan kesehatan kepada pasien dan keluargany
c. Mengembangkan pemberdaya pasien dan keluarganya
Secara umum lingkup perawatan kesehatan dirumah juga
dikelompokkan sebagai berikut:
a. Pelayanan medik dan asuhan keperawatan
b. Pelayanan sosial dan upaya menciptakan lingkungan yang
terapeutik
c. Pelayanan rehabilitasi dan terapi fisik
d. Pelayanan informasi dan rujukan
e. Pendidikan, pelatihan dan penyuluhan kesehatan
f. Hygiene dan sanitasi perorangan serta lingkungan
g. Pelayanan perbaikan untuk kegiatan sosial

6. Prinsip-Prinsip Home Care


a. Pengelolaan pelayanan keperawatan kesehatan di rumah
dilaksanakan oleh perawat/Tim yang memiliki keahlian khusus
bidang tersebut
b. Mengaplikasikan konsep sebagai dasar mengambil keputusan
dalam praktik
c. Mengumpulkan dan mencatat data dengan sistematis, akurat dan
komprehensif secara terus menerus.
d. Menggunakan data hasil pengkajian untuk menetapkan diagnosa
keperawatan
e. Mengembangkan rencana keperawatan didasarkan pada diagnosa
keperawatan yang dikaitkan dengan tindakan-tindakan pencegahan,
terapi dan pemulihan
f. Memberikan pelayanan keperawatan dalam rangka menjaga
kenyamanan, penyembuhan, peningkatan kesehatan dan
pencegahan komplikasi.
g. Mengevaluasi secara terus menerus respon pasien dan
keluarganyaterhadap intervensi keperawatan
h. Bertanggung jawab terhadap pasien dan keluarganya akan
pelayanan yang bermutu melalui; manajemen kasus, rencana
penghentianasuhan keperawatan (discharge planning ), dan
koordinasi dengan sumber-sumber di komunitas

7. Peran dan Fungsi Perawat Home Care


Peran dan fungsi Perawat dalam penyelenggaraan pelayanan
keperawatan kesehatan di rumah meliputi:
a. Peran
1) Manajer Kasus: Mengelola dan mengkolaborasikan dengan
anggota keluarga dan penyedia pelayanan kesehatan atau
pelayanan sosial yang lain untuk meningkatkan pencapaian
pelayanan.
2) Pelaksana/Pemberi Asuhan: Memberikan pelayanan langsung
dan melakukan supervisi pelayanan yang diberikan oleh anggota
keluarga atau pelaku rawat (care giver).
3) Pendidik: Mengajarkan keluarga tentang sehat sakit dan
bertindak sebagai penyedia informasi kesehatan
4) Kolaborator: Mengkoordinir pelayanan yang diterima oleh
keluargadan mengkolaborasikan dengan keluarga dalam
merencanakan pelayanan.
5) Pembela (Advocate): Melakukan pembelaan terhadap
pasienmelalui dukungan peraturan.
b. Fungsi
1) Fungsi sebagai Manajer Kasus:
a) Mengidentifikasi kebutuhan pasien dan keluarga terhadap
pelayanan kesehatan
b) Menyusun rencana pelayanan keperawatan dan pelayanan
kesehatan lainnya di rumah
c) Mengkoordinir aktifitas tim kesehatan multidisiplin dalam
memberikan pelayanan sesuai kebutuhan pasien di rumah
d) Memantau kualitas pelayanan keperawatan dan pelayanan
kesehatan lainnya yang diberikan kepada pasien di rumah
2) Fungsi sebagai Pemberi Asuhan:
a) Melakukan pengkajian asuhan keperawatan secara
komprehensif
b) Menetapkan masalah (diagnosa keperawatan)
c) Menyusun rencana keperawatan dengan
mempertimbangkan kebutuhan pasien dan potensi
keluarga
d) Melakukan tindakan keperawatan langsung mencakup
tindakan mandiri dan tindakan kolaboratif
e) Melakukan observasi terhadap kondisi kesehatan dan
perkembangan/respon pasien
f) Membantu pasien dan anggota keluarga mengembangkan
perilaku koping yang efektif
g) Melibatkan anggota keluarga dalam memberikan
perawatan pasien di rumah
h) Membimbing semua anggota keluarga dalam melakukan
aktifitas promosi dan pemeliharaan kesehatan
i) Melakukan evaluasi asuhan keperawatan
j) Mendokumentasikan asuhan keperawatan
3) Fungsi sebagai Pendidik
a) Mengidentifikasi pasien dan keluarga akan
pendidikankesehatan
b) Memilih metode pembelajaran dan menyiapkan
materipembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan dan
masalahpasien dan keluarga
c) Menyusun rencana kegiatan pendidikan kesehatan
d) Melaksanakan pendidikan kesehatan terkait dengan
masalahkesehatan pasien
e) Mengajarkan anggota keluarga tentang keterampilan
danstrategi yang dibutuhkan dalam mengasuh anggota
keluargayang sakit
f) Mendorong keluarga untuk melakukan upaya
pemeliharaandan peningkatan kesehatan melalui perilaku
hidup sehat
g) Mendokumentasikan kegiatan pendidikan kesehatan.

4) Fungsi sebagai Kolaborator


Melakukan kerjasama dengan anggota tim kesehatan lain
untuk menyelesaikan masalah kesehatan pasien. Melakukan
kerjasama dengan sumber-sumber/fasilitas pelayanan yang ada
di masyarakat untuk menyelesaikan masalah kesehatan pasien.
5) Fungsi sebagai Pembela
a) Mendemonstrasikan tehnik komunikasi efektif dengan
pasiendan keluarga di rumah
b) Menghormati hak pasien
c) Meminta persetujuan tindakan yang dilakukan
d) Melaksanakan fungsi pendampingan
e) Memberikan informasi kepada pasien dan keluarga
terkaitdengan sumber-sumber yang dapat dimanfaatkan
untuk mengatasi masalah kesehatan
f) Memfasilitasi pasien dalam memanfaatkan sumber-sumber
untuk mengatasi masalah kesehatannya.

8. Tatalaksana Home Care


Berikut ini adalah panduan singkat tatalaksana home care, mulai pra
perawatan di rumah pasien hingga pasca perawatan.
a. Pra Home Care:
1) Dokter dan tim home care merencanakan jadwal perawatan
pasien sesuai jenis perawatan, jenis penyakit, gradasi penyakit
dan kondisi klinis pasien berdasarkan prosedur perawatan. Jenis
perawatan, meliputi: perawatan kuratif, perawatan suportif,
perawatan rehabilitatif, perawatan emergency.
2) Dokter dan tim home care merencanakan pemeriksaan penunjang
diagnostik dan follow up jika diperlukan, seperti : laboratorium,
rontgen dan lain-lain
3) Pelaksana home care mempersiapkan saran dan prasarana
perawatan, meliputi : tensimeter, infus set, intravena cath, cairan
infus, spuit, needle, nebulizer dan lain-lain sesuai keperluan
perawatan masing-masing kasus.
b.Pelaksanaan Home Care :
1) Pelaksana perawatan mengunjungi rumah pasien secara berkala
sesuai jadwal perawatan untuk melaksanakan perawatan dan
tindakan medis berdasarkan jadwal perawatan
2) Pelaksana home care melaporkan kondisi klinis setiap pasien dan
keluhan serta tindakan medis yang sudah dilakukan, meliputi:
kondisi umum terkini setiap pasien. Hasil laboratorium dan obat
atau tindakan medis yang telah diberikan dan respon hasil
pengobatan
3) Dokter memonitor pelaksanaan home care oleh pelaksana
perawatan melalui sarana komunikasi untuk menilai hasil perawat
dan menetukan langkah selanjutnya
4) Dokter dan tim home care mendiskusikan setiap kasus selama
masa home care dan pasca home care untuk evaluasi dan
perbaikan kualitas perawatan penderita,
9. Standar Peralatan Home Care
a. Alat kesehatan
1) Tas/ kit
2) Pemerksaan fisik
3) Set emergency
4) Set pemasangan selang lambung
5) Set huknah
6) Set memandikan
7) Set pengambilan preparat
8) Set pemeriksaan lab. Sederhana
9) Set infus/ injeksi
10) Sterilisator
11) Pot/ urinal
12) Tiang infus
13) Tempat tidur khusus orang sakit
14) Pengisap lendir
15) Perlengkapan oxigen
16) Kursi roda
17) Tongkat/ tripot
18) Perlak/ alat tenun

b. Alat habis pakai


1) Obat emergency
2) Perawatan luka
3) Suntik/ pengambilan darah
4) Set infus
5) NGT dengan berbagai ukuran
6) Huknah
7) Kateter
8) Sarung tangan, masker
c. Sarana lain
1) Alat dan media pendidikan kesehatan
2) Ruangan beserta perlengkapan
3) Kendaraan
4) Alat komunikasi
5) Dokumentasi

B. KONSULTAN KEPERAWATAN
1. Definisi Perawat

Perawat atau Nurse berasal dari bahasa latin yaitu dari kata Nutrix
yang berarti merawat atau memelihara.

Perawat adalah seseorang yang berperan dalam merawat atau


memelihara, membantu dan melindungi seseorang karena sakit,
injury dan peruses penuaan (Harlley, 1997).

Perawat Profesional adalah perawat yang bertanggung jawab dan


berwewenang memberikan pelayanan keperawatan secara
mandiri dan atau berkolaborasi dengan tenaga kesehatan lain
sesuai dengan kewenagannya.
2. Peran perawat

a. Pemberi Asuhan Keperawatan

Peran sebagai pemberi asuhan keperawatan ini dapat


dilakukan perawat dengan memperhatikan keadaan
kebutuhan dasar manusia yang dibutuhkan melalui
pemberian pelayanan keperawatan dengan menggunakan
proses keperawatan sehingga dapat ditentukan diagnosis
keperawatan agar bisa direncanakan dan dilaksanakan
tindakan yang tepat sesuai dengan tingkat kebutuhan dasar
manusia, kemudian dapat dievaluasi tingkat
perkembangannya. Pemberian asuhan keperawatan ini
dilakukan dari yang sederhana sampai dengan kompleks.

b. Advokat Klien

Peran ini dilakukan perawat dalam membantu klien dan


keluarga dalam menginterpretasikan berbagai informasi dari
pemberi pelayanan atau informasi lain khusunya dalam
pengambilan persetujuan atas tindakan keperawatan yang
diberikan kepada pasien, juga dapat berperan
mempertahankan dan melindungi hak-hak pasien yang
meliputi hak atas pelayanan sebaik-baiknya, hak atas
informasi tentang penyakitnya, hak atas privasi, hak untuk
menntukan nasibnya sendiri dan hak untuk menerima ganti
rugi akibat kelalaian.

c. Edukator

Peran ini dilakukan dengan membantu klien dalam


meningkatkan tingkat pengetahuan kesehatan, gejala
penyakit bhkan tindakan yang diberikankan, sehingga terjadi
perubahan perilaku dari klien setelah dilakukan pendidikan
kesehatan.

d. Koordinator

peran ini dilaksanakan dengan mengarahkan, merencanakan


serta mengorganisasi pelayanan kesehatan dari tim
kesehatan sehingga pemberian pelayanan kesehatan dapat
terarah serta sesuai dengan kebutuan klien.

e. Kolaborator

Peran perawat disini dilakukan karena perawat bekerja


melalui tim kesehatan yang terdiri dari dokter, fisioterapis, ahli
gizi dan lain-lain dengan berupaya mengidentifikasi
pelayanan keperawatan yang diperlukan termasuk diskusi
atau tukar pendapat dalam penentuan bentuk pelayanan
selanjutnya.

f. Konsultan

Peran disini adalah sebagai tempat konsultasi terhadap


masalah atau tindakan keperawatan yang tepat untuk
diberikan. Peran ini dilakukan atas permintaan klien terhadap
informasi tentang tujuan pelayanan keperawatan yang
diberikan.

g. Peneliti / Pembaharu

Peran sebagai pembaharu dapat dilakukan dengan


mengadakan perencanaan, kerjasama, perubahan yang
sistematis dan terarah sesuai dengan metode pemberian
pelayanan keperawatan.
3. Fungsi Perawat

Dalam menjalan kan perannya, perawat akan melaksanakan


berbagai fungsi diantaranya:

a. Fungsi Independent

Merupan fungsi mandiri dan tidak tergantung pada orang lain,


dimana perawat dalam melaksanakan tugasnya dilakukan
secara sendiri dengan keputusan sendiri dalam melakukan
tindakan dalam rangka memenuhi kebutuhan dasar manusia
seperti pemenuhan kebutuhan fisiologis (pemenuhan
kebutuhan oksigenasi, pemenuhan kebutuhan cairan dan
elektrolit, pemenuhan kebutuhan nutrisi, pemenuhan
kebutuhan aktifitas dan lain-lain), pemenuhan kebutuhan
keamanan dan kenyamanan, pemenuhan cinta mencintai,
pemenuhan kebutuhan harga diri dan aktualisasi diri.

b. Fungsi Dependen

Merupakan fungsi perawat dalam melaksanakan kegiatan


atas pesan atau instruksidari perawat lain. Sehingga sebagian
tindakan pelimpahan tugas yang di berikan. Hal ini biasanya
dilakukan oleh perawat spesialis kepada perawat umum atau
dari perawat primer ke perawat pelaksana.

c. Fungsi Interdependen

Fungsi ini dilakukan dalam kelompok tim yang bersifat saling


ketergantungan di antara tim satu dengan yang lainnya.
Fungsi ini dapat terjadi apabila bentuk pelayanan
membutuhkan kerja sama tim dalam pemberian pelayanan
seperti dalam memberikan asuhan keperawatan pada
penderita yang mempunyapenyakit kompleks. Keadaan ini
tidak dapat diatasi dengan tim perawat saja melainkan juga
dari dokter ataupun yang lainnya.

C. TERAPI KOMPLEMENTER
1. Definisi

Alternatif: pilihan cara pengobatan yang dapat digunakan untuk


pengobatan penyakit tertentu selain pengobatan barat

Terapi Komplementer adalah cara penanggulangan penyakit yang


dilakukan sebagai pendukung kepada pengobatan medis
(konvensional) atau sebagai pengobatan pilihan lain diluar
pengobatan medis yang konvensional.

2. MACAM MACAM TERAPI KOMPLEMENTER

a. Akupuntur

Suatu metode tradisional Cina yang menghasilkan analgesia


atau perubahan fungsi system tubuh dengan cara memasukan
jarum tipis sepanjang rangkaian garis atau jalur yang disebut
meredian

b. Ayurveda

System pengobatan tradisional Hindu yang memkombinasikan


obat herbal, obat pencahar dan minyak gosok.

c. Pengobatan Homeopatic

System mengobatan medis yang didasari pada teori bahwa


penyakit tertentu dapat diobati dengan memberikan dosis kecil
substansi yang ada pada individu sehat akan menghasilkan
gejala seperti penyakit.
d. Pengobatan Naturopatik

System pengobatan didasari pada makanan alami, cahaya,


kehangatan, pijatan air segar, olah raga teratur dan menghindari
pengobatan, mengenali kemampuan mnyembuhkan tubuh
alami.

e. Pengobatan Tradisional Cina

Kumpulan tehnik dan metode sistematik termasuk akupuntur,


pengobatan herbal, pijatan, akupreser, moxibustion
(menggunakan panas dari herbal yang dibakar), qigong
(menyeimbangkan aliran energi melalui gerakan tubuh).

D. NURSING CENTER
1. Definisi
Nursing Center merupakan pengelolaan terpadu dalam
pelayanan, pendidikan dan penelitian keperawatan melalui
pemberdayaan seluruh potensi yang ada secara optimal

2. Tujuan Nursing Center


Tujuan merupakan pernyataan suatu kondisi atau situasi yang
diharapkan sebagai hasil akhir.
a. Tujuan umum
Adapun tujuan umum Nursing Center adalah tercapainya
masyarakat sehat dengan indikator kemandirian keluarga melalui
pelayanan, pendidikan dan penelitian keperawatan yang berkualitas
secara efektif dan efisien
b. Tujuan khusus
1) Mengidentifikasi masalah kesehatan masyarakat dengan
pendekatan evidence based.
2) Meningkatkan pemberdayaan individu, keluarga,
kelompok, dan masyarakat dalam upaya kesehatan.
3) Memperluas jangkauan pelayanan kesehatan dalam menurunkan
morbiditas dan mortalitas serta peningkatan Indeks
Pembangunan Masyarakat.
4) Terselenggaranya praktik keperawatan komunitas bagi peserta
didik.
5) Terselenggaranya penelitian keperawatan komunitas
untuk peningkatan kualitas layanan, pendidikan dan
pengembangan ilmu keperawatan.
6) Terselenggaranya layanan informasi kesehatan masyarakat.
7) Meningkatkan kinerja tenaga keperawatan di puskesmas

3. Sasaran Pelayanan Nursing Center


Sasaran kegiatan merupakan konsep yang jelas tentang siapa
atau apa yang dilakukan untuk mencapai tujuan. Untuk dapat mencapai
tujuan Nursing Center maka yang menjadi sasaran utama adalah
peserta didik/pelatihan keperawatan dan klien(individu, keluarga,
kelompok khusus maupun masyarakat umum) dari semua umur. Sedangkan
yang dilakukan Nursing Center adalah kegiatan pelayanan,
pendidikan atau pelatihan dan penelitian pengembangan
keperawatan.

4. Peran Perawat dalam Nursing Center


Peran perawat merupakan deskripsi tentang apa yang
dilakukan oleh perawat di Nursing Center
a. Pemberi pelayanan kepada klien,
b. Pendidik keperawatan untuk masyarakat
E. FISIOTERAPI
1. Definisi

Physical theraphy (atau dalam bahasa inggris physiotherapy


dan dalam bahasa Indonesia Fisioterapis) adalah adalah suatu
profesi pelayanan kesehatan yang menyediakan jasa ke indivudu
atau masyarakat dalam mengembangkan, memelihara, dan
memaksimalkan kembali gerak dan fungsinya dalam kehidupan.
Menurut Departemen Kesehatan Indonesia, Fisioterapi
adalah suatu pelayanan kesehatan yang ditujukan untuk individu dan
atau kelompok dalam upaya mengembangkan, memelihara, dan
memulihkan gerak dan fungsi sepanjang daur kehidupan dengan
menggunakan modalitas fisik, agen fisik, mekanis, gerak dan
komunikasi.
Fisioterapi merupakan suatu bentuk pelayanan kesehatan
untuk individu guna memelihara dan memulihkan gerak dan fungsi
tubuh dengan penanganan secara manual, peningkatan gerak,
peralatan (fisik, elektroterapeutis dan mekanik), serta pelatihan
fungsi.
Fisioterapi adalah bentuk pelayanan kesehatan yang
ditujukan kepada individu dan atau kelompok untuk
mengembangkan, memelihara dan memulihkan gerak dan fungsi
tubuh sepanjang daur kehidupan dengan menggunakan
penanganan secara manual, peningkatan gerak, peralatan (fisik,
elektroterapeutis dan mekanis), pelatihan fungsi, komunikasi.

F. Klinik Kesehatan Swasta


Penyelenggaraan klinik dindonesia telah diatur dalam peraturan mentri
kesehatan (PMK) No. 28 tahun 2011 tentang linik.
1. Definisi
Klinik adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan yang
menyediakan pelayanan medis dasar dan atau spesialistik,
diselenggarakan oleh lebih dari satu jenis tenaga kesehatan dan
dipimpin oleh seorang tenaga medis.

G. Lembaga Pendidikan Dan Pelatihan


1. Definisi
Lembaga pendidikan adalah suatu tempat yang khusus yang
didalamnya terdapat suatu prosedur dalam proses menjalankan
pendidikan itu sendiri.

Pelatihan adalah dasar untuk mengembangkan pendidikan atau


keterampilan-keterampilan untuk memenuhi tujuan yang ingin
dicapai.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa: perawat memiliki
peluang untuk berpenghasilan secara mandiri dengan mewujudkan
jenis-jenis wirausaha yang ada dalam bidang kesehatan.

B. Saran
Dengan makalah ini, diharapkan saran dan kritik yang membangun dari
pembaca demi kesempurnaan ini kedepan.
DAFTAR PUSTAKA

Bukit, E. K. (2008). Perawatan kesehatan di rumah (Home Health care).


Program studi ilmu keperawatan fakultas kedokteran universitas
sumatera utara.

Rahmi, U. & Ramadhanti, D. (2017). Gambaran Pengetahuan Perawat


Tentang Manajemen Pelayanan Hospital Homecare Di Rsud Al-
Ihsan Jawa Barat. Jurnal Pendidikan Keperawatan Indonesia.
2017;3(1):78–82. Program Studi DIII Keperawatan Universitas
Pendidikan Indonesia
Lindquist, R., Snyder, M., & Tracy, M.F. (2014). Complementary & Alternative
Therapy in Nursing. 7th ed. USA : Springer Publishing Company

You might also like