You are on page 1of 55

MAKALAH

PEMANFAATAN BATUBARA

Disusun oleh:

Nama/NIM : 1. Riska Sri Wahyuni (15 644 029)


2. Hizkia Edo Sianipar (15 644 036)
3. Rizqie Chandra Pratama (15 644 019)
4. Rahmat Hidayat (15 644 018)
5. Fatimah Ayu N (15 644 059)
Jenjang : S 1- Terapan
Kelas :VA
Kelompok : 1

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI KIMIA INDUSTRI


JURUSAN TEKNIK KIMIA
POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA
2017
Lembar Pengesahan
MAKALAH TEKNOLOGI BATUBARA
PEMANFAATAN BATUBARA

Disusun oleh:

Nama/NIM : 1. Riska Sri Wahyuni (15 644 029)


2. Hizkia Edo Sianipar (15 644 036)
3. Rizqie Chandra Pratama (15 644 019)
4. Rahmat Hidayat (15 644 018)
5. Fatimah Ayu N (15 644 059)
Jenjang : S 1- Terapan
Kelas :VA
Kelompok : 1
Telah diperiksa dan disahkan pada tanggal ……. 2018
Mengesahkan dan menyetujui
Dosen Pengawas

Mustafa S,T. M,T


NIP 19740306 200112 1 001

2
DAFTAR ISI

HALAMAN DEPAN

DAFTAR ISI…………………………………………………… i

RESUME……………………………………………………… iii

KATA PENGANTAR………………………………………….. v

BAB I PENDAHULUAN………….…………………………… 1

1.1. Latar Belakang.…………………………………...……. 1

1.2. Rumusan Masalah.……………....................................... 3

1.3. Tujuan….………………………………………………. 3

BAB II STUDI PUSTAKA….…………………………………. 4

2.1. Definisi Batubara…………….…………………………. 4

2.2. Materi pembentuk batubara .…………………………... 5

2.3. Sifat-Sifat fisika dan kimia batubara……..…………… 6

2.4. Mutu batubara …...……………………………………… 10

2.5. Kelas dan jenis batubara……………….……………… 11

2.6. Manfaat batubara ……………………………………… 12

2.7. batubara sebagai energy terbaik………………………… 35

i
2.8. Polemik dan manfaat batubara………………………... 36

2.9 Limbah batubara dan manfaatnya…………………….. 38

BAB III SOAL DAN PENYELESAIAN………………………. 42

BAB IV PENUTUP……………………………………………... 46

4.1. Kesimpulan…..………………………………………… 46

DAFTAR PUSTAKA………………………………………….. 48

ii
RESUME

Batubara merupakan fosil yang unsur utamanya terdiri dari


hidrogen, oksigen dan karbon yang bisa dijadikan sebagai bahan
bakar.Secara definitif batu bara adalah batuan sedimen yang sangat
rentan dan mudah sekali terbakar. Selain terdiri dari hidrogen,
oksigen dan karbon batubara juga memiliki materi pembentuknya
yang berupa tumbuhan yaitu alga, silofita, pteridofita,
gimnospermae, angiospermae. Jenis-jenis tumbuhan pembentuk
batubara tersebut adalah jenis-jenis tumbuhan pembentuk batubara
menurut Diessel (1981).
Batu bara juga adalah batuan organik yang memiliki sifat-sifat
fisika dan kimia yang kompleks yang dapat ditemui dalam berbagai
bentuk. Sifat fisik batubara tergantung kepada unsur kimia yang
membentuk batubara tersebut. Dimana yang termasuk kedalam
sifat fisika dari batubara adalah berat jenis, kekerasan, warna,
goresan dan pecahan. Sifat kimia dari batubara sangat berhubungan
langsung dengan senyawa penyusun dari batubara tersebut, baik
senyawa organik ataupun senyawa anorganik. Yang termasuk
kedalam sifat kimia dari batubara yaitu karbon, hydrogen, oksigen,
nitrogen dan sulfur

Dalamnya batu bara tertimbun di bumi dan lamanya tertimbun


menentukan jenis dan mutu batu bara. Inilah dua jenis batu bara
yaitu batu bara bermutu rendah adalah batu bara yang termasuk ke

iii
dalam jenis ini adalah batu bara muda dan batu bara yang rapuh
(warnanya suram bagai tanah, tidak pekat, biasa disebut batu bara
sub-bitumen). Batu bara bermutu tinggi adalah batu bara yang
mutunya tinggi adalah batu bara antrasit, bitumen, dan sebagainya.
Jenis batu bara bermutu tinggi warnanya hitam pekat dan
cemerlang menyerupai kaca. Berdasarkan tingkat proses
pembentukannya yang dikontrol oleh tekanan, panas dan waktu,
batu bara umumnya dibagi dalam lima kelas: antrasit, bituminus,
sub-bituminus, lignit dan gambut.

iv
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena


atas rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan penyusunan
makalah dengan judul “Pelumas” untuk memenuhi tugas mata kuliah
Teknologi Minyak Bumi dengan baik.

Dalam kesempatan ini, kami selaku penyusun mengucapkan


terima kasih kepada:

1. Bapak Mustafa, S.T., M. T, sebagai dosen mata kuliah Teknologi


Batubara

2. Serta teman-teman satu kelompok yang telah menyumbangkan


pikiran, tenaga dan waktu.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan


dalam penyusunan makalah ini. Oleh karena itu, saran dan kritik yang
bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini sangat kami
harapkan.

Penyusun

v
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang

Riwayat Penggunaan Batu Bara, Batu bara memiliki riwayat yang


panjang dan beragam. Beberapa ahli sejarah yakin bahwa batu bara
pertama kali digunakan secara komersial di Cina. Ada laporan yang
menyatakan bahwa suatu tambang di timur laut Cina menyediakan batu
bara untuk mencairkan tembaga dan untuk mencetakuang logam sekitar
tahun 1000 Sebelum Masehi. Salah satu dari rujukan batu bara yang
pertama kali diketahui dibuat oleh seorang filsuf dan ilmuwan Yunani
Aristoteles, yang menyebutkan arang seperti batu. Abu batu bara yang
ditemukan di reruntuhan bangsa Romawi di Inggris menunjukkan
bahwa bangsa Romawi menggunakan batu bara sebagai sumber energi
pada tahun 400 Sebelum Masehi. Catatan sejarah dari Abad
Pertengahan memberikan bukti pertama penambangan batu bara di
Eropa bahkan suatu perdagangan internasional batu bara laut dari
lapisan batu bara yang terpapar di pantai Inggris dikumpulkan dan
diekspor ke Belgia. Selama Revolusi Industri pada abad 18 dan 19,
kebutuhan akan batu bara amat mendesak. Penemuan besar mesin uap
oleh James Watt, yang dipatenkan pada tahun 1769, sangat berperan
dalam pertumbuhan penggunaan batu bara. Riwayat penambangan dan
penggunaan batu bara tidak dapat dipungkiri berkaitan dengan Revolusi
Industri produksi besi dan baja, transportasi kereta api dan kapal uap.

1
Batu bara juga digunakan untuk menghasilkan gas untuk lampu gas
di banyak kota, yang disebut ‘kota gas’. Proses pembentukan gas
dengan menggunakan batu bara ini menunjukkan pertumbuhan lampu
gas di sepanjang daerah metropolitan pada awal abad 19, terutama di
London. Penggunaan gas yang dihasilkan batu bara untuk penerangan
jalan akhirnya digantikan oleh munculnya zaman listrik modern.
Dengan perkembangan tenaga listrik pada abad 19, masa depan batu
bara sangat terkait dengan pembangkit listrik tenaga uap. Pusat
pembangkit listrik tenaga uap yang pertama yang dikembangkan oleh
Thomas Edison, mulai dioperasikan di Kota New York pada tahun
1882, yang mencatu daya untuk lampu-lampu rumah. Akhirnya pada
tahun 1960-an, minyak akhirnya mengambil alih posisi batu bara
sebagai sumber energi utama dengan pertumbuhan yang pesat di sektor
transportasi. Batu bara masih memainkan peran yang penting dalam
kombinasi energi utama dunia, dimana memberikan kontribusi sebesar
23.5% dari kebutuhan energi uatam dunia pada tahun 2002, 39% dari
kebutuhan listrik dunia, lebih dari dua kali lipat sumber daya terbesar
berikutnya, dan masukan penting sebesar 64% dari produksi baja dunia.

2
1.2. Rumusan Masalah

a. Apa pengertian batubara?


b. Apa saja materi pembentuk batubara ?
c. Apa sifat-sifat fisika dan kimia batubara ?
d. Bagaimana Klasifikasi Mutu batubara ?
e. Apa saja kelas dan jenis batubara?
f. Apa saja manfaat batubara?
g. Bagaimana polemic dan manfaat batubara ?

1.3. Tujuan Pembuatan Makalah

a. Mengetahui definisi batubara


b. Mengetahui materi pembentuk batubara
c. Mengetahui sifat fisika dan kimia batubara
d. Mengetahui klasifikasi mutu batubara
e. Mengetahui kelas dan jenis batubara
f. Mengetahui apa saja manfaat batubara
g. Mengetahui bagaimana polemic dan manfaat batubara

3
BAB II
STUDI PUSTAKA

2.1. Definisi Batubara

Batu bara merupakan fosil yang unsur utamanya terdiri dari


hidrogen, oksigen dan karbon yang bisa dijadikan sebagai bahan bakar.
Secara definitif batu bara adalah batuan sedimen yang sangat rentan dan
mudah sekali terbakar. Batu bara terbentuk karena adanya endapan
organik, dan terbentuk setelah melalui proses pembatu baraan.

Batu bara juga adalah batuan organik yang memiliki sifat-sifat


fisika dan kimia yang kompleks yang dapat ditemui dalam berbagai
bentuk.

Analisis unsur memberikan rumus formula empiris seperti


C137H97O9NS untuk bituminus dan C240H90O4NS untuk antrasit.

4
2.2. Materi pembentuk batubara

Hampir seluruh pembentuk batu bara berasal dari tumbuhan. Jenis-


jenis tumbuhan pembentuk batu bara dan umurnya menurut Diessel
(1981) adalah sebagai berikut:

 Alga, dari Zaman Pre-kambrium hingga Ordovisium dan bersel


tunggal. Sangat sedikit endapan batu bara dari periode ini.
 Silofita, dari Zaman Silur hingga Devon Tengah, merupakan
turunan dari alga. Sedikit endapan batu bara dari periode ini.
 Pteridofita, umur Devon Atas hingga Karbon Atas. Materi utama
pembentuk batu bara berumur Karbon di Eropa dan Amerika
Utara. Tetumbuhan tanpa bunga dan biji, berkembang biak dengan
spora dan tumbuh di iklim hangat.
 Gimnospermae, kurun waktu mulai dari Zaman Permian hingga
Kapur Tengah. Tumbuhan heteroseksual, biji terbungkus dalam
buah, semisal pinus, mengandung kadar getah (resin) tinggi. Jenis
Pteridospermae seperti gangamopteris dan glossopteris adalah
penyusun utama batu bara Permian seperti
di Australia, India dan Afrika.
 Angiospermae, dari Zaman Kapur Atas hingga kini. Jenis
tumbuhan modern, buah yang menutupi biji, jantan dan betina
dalam satu bunga, kurang bergetah dibanding gimnospermae
sehingga, secara umum, kurang dapat terawetkan.

5
2.3. Sifat-sifat fisik dan kimia batubara

2.3.1 Sifat Fisik


Sifat fisik batubara tergantung kepada unsur kimia yang membentuk
batubara tersebut, semua fisik yang dikemukakan dibawah ini
mempunyai hubungan erat satu sama lain.
A. Berat jenis
Berat jenis (specific gravity) batubara berkisar dari 1,25g/cm3 sampai
1,70 g/cm3, pertambahannya sesuai dengan peningkatan derajat
batubaranya. Tetapi berat jenis batubara turun sedikit dari lignit
(1,5g/cm3) sampai batubara bituminous (1,25g/cm3), kemudian naik
lagi menjadi 1,5g/cm3 untuk antrasit sampai grafit (2,2g/cm3). Berat
jenis batubara juga sangat bergantung pada jumlah dan jenis mineral
yang dikandung abu dan juga kekompakan porositasnya. Kandungan
karbon juga akan mempengaruhi kualitas batubara dalam penggunaan.
Batubara jenis yang rendah menyebabkan sifat pembakaran yang baik.
B. Kekerasan
Kekerasan batubara berkaitan dengan struktur batubara yang ada. Keras
atau lemahnya batubara juga terkandung pada komposisi dan jenis
batubaranya. Uji kekerasan batubara dapat dilakukan dengan mesin
Hardgrove Grindibility Index (HGI). Nilai HGI menunjukan niali
kekersan batubara. Nilai HGI berbanding terbalik dengan kekerasan
batubara. Semakin tinggi nilai HGI , maka batubara tersebut semakin

6
lunak. Dan sebaliknya, jika nilai HGI batubara tersebut semakin rendah
maka batubara tersebut semakin keras.
C. Warna
Warna batubara bervariasi mulai dari berwarna coklat pada lignit
sampai warna hitam legam pada antrasit. Warna variasi litotipe
(batubara yang kaya akan vitrain) umumnya berwarna cerah.
D. Goresan
Goresan batubara warnanya berkisar antara terang sampai coklat tua.
Pada lignit, mempunyai goresan hitam keabu-abuan, batubara
berbitumin mempunyai warna goresan hitam, batubara cannel
mempunyai warna goresan dari coklat sampai hitam legam.
E. Pecahan
Pecahan dari batubara memperlihatkan bentuk dari potongan batubara
dalam sifat memecahnya. Ini dapat pula memeperlihatkan sifat dan
mutu dari suatu batubara. Antrasit dan batubara cannel mempunyai
pecahan konkoidal. Batubara dengan zat terbang tinggi, cenderung
memecah dalam bentuk persegi, balok atau kubus.

2.3.2 Sifat Kimia


Sifat kimia dari batubara sangat berhubungan langsung dengan
senyawa penyusun dari batubara tersebut, baik senyawa organik
ataupun senyawa anorganik. Sifat kimia dari batubara dapat
digambarkan sebagai berikut :

7
A. Karbon Jumlah karbon yang terdapat dalam batubara bertambah
sesuai dengan peningkatan derajat batubaranya. Kenaikan derajatnya
dari 60% sampai 100%. Persentase akan lebih kecil daripada lignit dan
menjadi besar pada antrasit dan hamper 100% dalam grafit. Unsur
karbon dalam batubara sangat penting peranannya sebagai penyebab
panas. Karbon dalam batubara tidak berada dalam unsurnya tetapi
dalam bentuk senyawa. Hal ini ditunjukkan dengan jumlah karbon yang
besar yang dipisahkan dalam bentuk zat terbang

B. Hidrogen Hidrogen yang terdapat dalam batubara berangsur-


angsur habis akibat evolusi metan. Kandungan hidrogen dalam liginit
berkisar antara 5%, 6% dan 4.5% dalam batubara berbitumin serta
sekitar 3% smpai 3,5% dalam antrasit.

C. Oksigen Oksigen yang terdapat dalam batubara merupakan


oksigen yang tidak reaktif. Sebagaimana dengan hidrogen kandungan
oksigen akan berkurang selam evolusi atau pembentukan air dan
karbondioksida. Kandungan oksigen dalam lignit sekitar 20% atau
lebih, dalam batubara berbitumin sekitar 4% sampai 10% dan sekitar
1,5% sampai 2% dalam batubara antrasit.

D. Nitrogen Nitrogen yang terdapat dalam batubara berupa


senyawa organik yang terbentuk sepenuhnya dari protein bahan
tanaman asalnya jumlahnya sekitar 0,55% sampai 3%. Batubara

8
berbitumin biasanya mengandung lebih banyak nitrogen daripada lignit
dan antrasit.

E. Sulfur Sulfur dalam batubara biasanya dalam jumlah yang


sangat kecil dan kemungkinan berasal dari pembentuk dan diperkaya
oleh bakteri sulfur. Sulfur dalam batubara biasanya kurang dari 4%,
tetapi dalam beberapa hal sulfurnya bisa mempunyai konsentrasi yang
tinggi.

2.3.3 Komposisi Batubara


Batubara adalah senyawa hidrokarbon padat yang terdapat dialam
dengan komposisi yang cukup kompleks. Batubara yang merupakan
bahan bakar, umumnya tersusun atas unsure-unsur karbon, hidrogen,
oksigen, nitrogen, belerang dan fosfor serat unsur-unsur lainnya dalam
jumlah yang sangat kecil. Pada dasarnya terdapat dua jenis material
yang membentuk batubara, yaitu :
1. Combustible Matter atau Bahan Dapat Terbakar (BDT)
Bahan Dapat Terbakar yaitu material atau bahan yang dapat dioksidasi
oleh oksigen akan menghasilkan kalor. Material dasar tersebut
umumnya terdiri dari :
• Karbon Padat (Fixed Carbon)
• Senyawa Hidrokarbon
• Senyawa Sulfur

9
2. Non Combustible Matter atau Bahan yang Tidak Dapat Tebakar
(non-BDT)
Bahan yang Tidak Dapat Terbakar yaitu bahan atau mineral yang tidak
dapat dibakar/dioksidasi oleh oksigen. Material/bahan tersebut
umumnya adalah senyawa anorganik (SiO2, Al2O3, TiO2, Mn3O4,
CaO, MgO, Na2O, K2O, dan senyawa-senyawa logam lainnya dalam
jumlah kecil yang akan membentuk abu dalam batubara. Bahan yang
tidak dapat terbakar ini umumnya tidak diinginkan keberadaannya
karena akan mengurangi nilai bakarnya.

2.4. Mutu batubara berdasarkan jenisnya

Dalamnya batu bara tertimbun di bumi dan lamanya tertimbun


menentukan jenis dan mutu batu bara. Inilah dua jenis batu bara:

2.4.1 Batu bara bermutu rendah


Batu bara yang termasuk ke dalam jenis ini adalah batu bara muda dan
batu bara yang rapuh (warnanya suram bagai tanah, tidak pekat, biasa
disebut batu bara sub-bitumen). Batu bara jenis ini memiliki kandungan
energi rendah karena kelembabannya tinggi dan kandungan karbonnya
rendah.

2.4.2 Batu bara bermutu tinggi


Batu bara yang mutunya tinggi adalah batu bara antrasit, bitumen, dan
sebagainya. Jenis batu bara bermutu tinggi warnanya hitam pekat dan

10
cemerlang menyerupai kaca. Tampilan fisiknya pun lebih kuat dan
keras. Batu bara ini memiliki kandungan karbon yang tinggi dan
kelembaban yang rendah, sehingga manfaat batu bara ini lebih baik.

Sejak dahulu, batu bara telah ditambang dari perut bumi dan dirasakan
manfaatnya oleh manusia. Inilah penggunaan batu bara yang umum:

• Sebagai bahan produksi baja dan besi


• Sebagai bahan bakar pembangkit listrik
• Sebagai bahan bakar cair
• Sebagai bahan bakar produksi semen
• Sumber bahan bakar untuk tungku hemat energi yang bisa digunakan
untuk kebutuhan rumah tangga atau industri kecil.
• Untuk pembuatan karbon aktif.
• Sebagai penyerap dalam daur ulang minyak pelumas bekas.

2.5. Kelas dan jenis batu bara

Berdasarkan tingkat proses pembentukannya yang dikontrol oleh


tekanan, panas dan waktu, batu bara umumnya dibagi dalam lima kelas:
antrasit, bituminus, sub-bituminus, lignit dan gambut.

 Antrasit adalah kelas batu bara tertinggi, dengan warna hitam


berkilauan (luster) metalik, mengandung antara 86% - 98%
unsurkarbon (C) dengan kadar air kurang dari 8%.

11
 Bituminus mengandung 68 - 86% unsur karbon (C) dan berkadar
air 8-10% dari beratnya. Kelas batu bara yang paling banyak
ditambang di Australia.
 Sub-bituminus mengandung sedikit karbon dan banyak air, dan
oleh karenanya menjadi sumber panas yang kurang efisien
dibandingkan dengan bituminus.
 Lignit atau batu bara coklat adalah batu bara yang sangat lunak
yang mengandung air 35-75% dari beratnya.
 Gambut, berpori dan memiliki kadar air di atas 75% serta nilai
kalori yang paling rendah.
2.6. Manfaat batubara

Batubara menjadi salah satu sumber energi terbaik yang bisa didapatkan
dengan sumber yang lebih mudah. Selain itu ketersediaan batubara
bersifat panjang dan bertahan dalam waktu lama sehingga mendukung
berbagai macam proyek industri dan juga ekonomi. Berikut ini adalah
beberapa manfaat batubara yang perlu kita ketahui.

12
2.6.1. Sumber Tenaga Pembangkit Listrik

Batubara menjadi salah satu bahan bakar utama pada pembangkit listrik
di beberapa negara seperti China, India, Australia, Jepang, Jerman dan
beberapa negara lain. Batubara menjadi bahan bakar yang
dikonversikan ke dalam bentuk uap panas dan menjadi sumber tenaga
pembangkit listrik. Batubara akan dihancurkan dengan mesin
penggiling dan berubah menjadi bubuk halus kemudian akan dibakar
dalam sebuah mesin dengan sistem ketel uap. Uap akan ditampung
dalam sebuah tempat khusus dan disalurkan ke turbin yang berisi

13
kumparan magnet. Selanjutnya kumparan magnet yang bergerak cepat
akan menghasilkan listrik. Bahkan proses ini akan diulang sebanyak
dua kali sehingga sangat hemat. Tenaga listrik yang dihasilkan
mencapai tegangan sekitar 400 ribu Volt.

Cara Mengubah Batu Bara Menjadi Listrik

Kehidupan moderen tidak bisa dibayangkan tanpa adanya listrik.


Listrik menerangi rumah, gedung jalanan, memanaskan rumah dan
industri, serta menghidupkan sebagian besar peralatan yang digunakan
di rumah, kantor dan mesin-mesin di pabrik. Meningkatkan akses ke
listrik di seluruh dunia merupakan faktor kunci dalam mengentaskan
kemiskinan. Cukup mengejutkan untuk dibayangkan bahwa 1,6 milyar
orang di dunia, atau 27% dari seluruh penduduk dunia, tidak memiliki
listrik.

14
Batu bara ketel uap, juga disebut batu bara termal, digunakan di
pembangkit listrik untuk mengalirkan listrik. Pembangkit listrik
konvensional yang pertama menggunakan batu bara bongkahan yang
dibakar diatas rangka bakar dalam ketel untuk menghasilkan uap. Kini,
batu bara digiling dahulu menjadi bubuk halus, yang meningkatkan area
permukaan dan memungkinkan untuk terbakar secara lebih cepat.
Dalam sistem pulverised coal combustion (PCC – pembakaran serbuk
batu bara) ini, serbuk batu bara ditiupkan ke dalam ruang bakar ketel
dan serbuk batu bara tersebut di bakar pada suhu yang tinggi. Gas panas
dan energi panas yang dihasilkan mengubah air – dalam tabung-tabung
ketel – menjadi uap. Uap tekanan tinggi disalurkan ke dalam suatu
turbin yang memiliki ribuan bilah baling-baling. Uap mendorong bilah-
bilah tersebut sehingga poros turbin berputar dengan kecepatan yang
tinggi. Satu pembangkit listrik terpasang di salah satu ujung poros
turbin dan terdiri dari kumparan kabel terbuka. Listrik dihasilkan pada
saat kumparan trsebut berputar dengan cepat dalam suatu medan
magnetik yang kuat. Setelah melewati turbin, uap menjadi
terkondensasi dan kembali ke ketel untuk dipanaskan sekali lagi (lihat
diagram). Listrik yang dihasilkan ditransformasikan ke tegangan yang
lebih tinggi – mencapai 400000 volt yang digunakan transmisi
ekonomis yang efisien melalui jaringan pengantar arus kuat. Pada saat
mendekati titik konsumsi, seperti rumah kita, tegangan listrik
diturunkan ke sistem tegangan yang lebih aman 100- 250 volt
sebagaimana yang digunakan pada pasar domestik. Teknologi PCC

15
yang moderen sudah berkembang dengan baik dan memberikan
kontribusi pada 90% dari kapasitas listrik yang dibangkitkan oleh batu
bara di seluruh dunia. Pengembangan terus dilakukan pada rancangan
pembangkit listrik PCC konvensional dan teknik pembakaran baru
sedang dikembangkan. Perkembangan tersebut memungkinkan
produksi listrik yang lebih banyak dengan menggunakan batu bara yang
lebih sedikit – hal ini dikenal sebagai meningkatkan efisiensi termal
dari pembangkit listrik. Rincian lebih lanjut dari teknologi tersebut dan
cara teknologi tersebut meningkatkan kinerja lingkungan dari
pembangkit listrik tenaga uap.

Pentingnya Listrik Dunia

Akses ke energi, terutama listrik merupakan daya pendorong dari


perkembangan ekonomi dan sosial. Akses yang dapat diandalkan dan
dapat diperoleh kepada listrik penting untuk meningkatkan kesehatan
masyarakat, memberikan informasi moderen dan layanan pendidikan,
serta menghemat orang dalam melakukan pekerjaan mencari nafkah
seperti mengumpulkan bahan bakar. Sekitar 2,4 milyar orang
mengandalkan bahan bakar bio massa primitif seperti kayu, pupuk
hewan dan residu tumbuhan untuk masak dan pemanas. Meningkatkan
akses untuk menggunakan listrik dan menghentikan pembakaran bahan
bakar dalam rumah dapat menyebabkan dampak kesehatan yang
penting. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan bahwa
asap yang ditimbulkan oleh pembakaran bahan bakar padat di dalam

16
ruangan menyebabkan kematian 1,6 juta orang setiap tahun di negara
miskin di dunia. Meningkatkan akses ke energi juga mendukung
perkembangan ekonomi:

>> Pekerja yang sebelumnya harus mengumpulkan bahan bakar dapat


bebas melakukan kegiatan yang lebih produktif seperti dalam industri

pertanian dan pabrik. Kegiatan tersebut meningkatkan pendapatan


rumah tangga, pasokan tenaga kerja dan kapasitas produksi dari
perkembangan ekonomi.

>> Pengumpulan bio massa yang intensif untuk bahan bakar konsumsi
rumah tangga dalam banyak hal menurunkan produktivitas lahan
pertanian melalui penggundulan (dengan memotong pohonpohon) atau
melalui penghilangan lahan subur (dengan mengumpulkan kotoran
hewan).

>> Pembakaran yang tidak efisien dari bahan bakar non konvensional,
terutama dari dalam rumah yang tidak memiliki cerobong asap, dapat
menimbulkan komplikasi kesehatan. Membuat rumah tangga
menggunakan sumber daya energi moderen akan meningkatkan
kesehatan dan produktivitas.

>> Pengadaan listrik untuk rumah tangga berguna untuk penggunaan


alat-alat modern – seperti mesin cuci –dan penerangan yang akan
meningkatkan produktivitas industri kecil dan waktu senggang.

17
Mengubah Batu Bara Menjadi Listrik

Saat ini batu bara memberikan pasokan sebesar 39% bagi listrik dunia.
Di banyak negara, peran batu bara jauh lebih tinggi. Ketersediaan
pasokan batu bara dengan biaya rendah baik di negara maju maupun di
negara berkembang sangat vital untuk mendapatkan tingkat
pemasangan listrik yang tinggi. Contohnya di Cina, 700 juta orang
telah memiliki sistem listrik selama lebih dri 15 tahun yang lalu. Kini
99% dari negara tersebut telah memiliki sambungan listrik, dimana
sekitar 77% dari listrik tersebut dihasilkan oleh pusat pembangkit listrik
tenaga uap.

2.6.2 Industri Produksi Baja

Sebuah industri yang menghasilkan baja bergantung sepenuhnya pada


ketersediaan sumber batubara. Baja memiliki fungsi yang sangat
penting dalam kehidupan kita seperti berbagai macam perlengkapan
industri yang terbuat dari baja, produk kesehatan seperti perlengkapan
kesehatan, peralatan pertanian, model transportasi dan berbagai macam
produk lain yang membutuhkan baja.

Produksi baja mentah banyak memakai metalurgi batubara dari bahan


batubara kokas. Produksi baja melibatkan karbon dan bahan besi.
Karbon diperlukan untuk memanaskan bahan besi dan mengolahnya
menjadi baja. Karbon dari batubara menghasilkan panas tinggi

18
sehingga mendukung produksi batubara. Seperti halnya manfaat
tembaga dan manfaat bauksit, pemanfaatan batu bara pada produksi
baja juga akan menimbulkan efek samping.

Kokas dibuat dari campuran batubara bitumen pilihan (disebut


batubara metalurgi atau batubara kokas) di oven khusus bersuhu tinggi
tanpa kontak dengan udara sampai hampir semua zat volatil
dikeluarkan. Produk yang dihasilkan, kokas, utamanya terdiri dari
karbon. Satu short ton batubara menghasilkan sekitar 1.400 pound
kokas dan berbagai produk sampingan seperti batubara, minyak ringan,
dan amonia, yang disempurnakan untuk menghasilkan berbagai produk
kimia. Sekitar 1.100 pound kokas dikonsumsi untuk setiap short ton pig
iron yang dihasilkan.

Industri kokas dulunya merupakan pasar utama batubara di


Amerika Serikat, terhitung mencapai sekitar seperempat dari konsumsi
batubara AS di akhir 1950-an. Sejak itu, produksi kokas jatuh secara
dramatis dan pangsa total konsumsi batubara kokas saat ini berada di
sekitar 4 persen karena penurunan permintaan industri besi dan baja AS,
konsumen utama kokas. Secara umum, industri besi dan baja AS saat
ini membutuhkan lebih sedikit kokas karena hanya menghasilkan
sejumlah kecil baja mentah, karena mengandalkan impor baja jadi dan
setengah jadi untuk memenuhi kebutuhannya, dan karena

19
teknologi blast furnace telah semakin maju dan dapat mengurangi
jumlah kokas yang dibutuhkan untuk menghasilkan satu ton pig iron

Selain itu, kokas sudah semakin sedikit dibutuhkan karena ada


nya penggunaan teknologi tertentu yang secara luas digunakan dalam
pembuatan baja, seperti tungku oksigen dasar, yang memungkinkan
besi tua untuk menggantikan pig iron di beberapa proses; dan tungku
listrik, yang menghasilkan baja dari bahan baku yang terdiri dari 99
persen besi dan baja daur ulang dan 1 persen pelet besi. Penggantian
produk lainnya untuk baja (seperti plastik, aluminium, magnesium, dan
titanium) juga secara tidak langsung mengurangi kebutuhan kokas.

Salah satu perkembangan teknologi terbaru yang bertanggung


jawab untuk mengurangi penggunaan kokas di blast furnace adalah
penggunaan injeksi bubuk batubara (PCI, pulverized coal injection),
proses yang dikembangkan pada tahun 1960-an oleh Armco Baja.
Dengan menggunakan injeksi bubuk batubara, perusahaan baja dapat
mengurangi kebutuhan kokas sebanyak 40 persen, mengurangi masalah
lingkungan yang terkait dengan produksi kokas, dan mengurangi
kebutuhan yang lainnya, yaitu bahan bakar tambahan yang lebih mahal
pada blast furnace, seperti gas alam. Bubuk batubara terbuat dari
batubara dari tingkat yang lebih rendah dan relatif berlimpah, kemudian
ditiupkan ke blast furnace. Batubara granular, ukurannya sama dengan
gula, juga sedang diuji dalam blast furnace.

20
Industri besi dan baja di beberapa negara terbatas hanya untuk
perlakuan (treatment) dan penyelesaian (finishing) baja, tanpa adanya
produksi kokas atau pengoperasian blast furnace. Pada pembuatan
kokas dan produksi gas coke-oven, dan minyak, kokas disaring setelah
produksi dan serbuk kokas (coke breeze) digunakan untuk operasi
fasilitas sinter. Kokas dimuat ke dalam blast furnace.

Besi merupakan salah satu unsur pokok alamiah dalam kerak


bumi. Keberadaan besi dalam air tanah biasanya berhubungan dengan
pelarutan batuan dan mineral terutama oksida, sulfida karbonat, dan
silikat yang mengandung logam-logam tersebut (Poerwadio dan
Masduqi, 2004)

21
2.6.2. Bahan Bakar Cair

Batubara ternyata juga bisa dirubah dalam bentuk bahan bakar cair dan
sangat efektif untuk menggantikan bahan bakar minyak. Pada dasarnya
pengolahan batubara menjadi bahan bakar cair akan merubah batubara
bubuk atau bongkahan yang di larutkan dalam suhu tinggi. produk
batubara cair dapat dimurnikan dengan proses ulang dan bisa
menghasilkan bahan bakar minyak dengan kualitas yang lebih baik dari
bahan bakar minyak yang didapatkan dari kilang minyak secara
langsung. Negara yang sudah memakai sistem ini adalah Afrika. Afrika
bisa mengatasi kekurangan sumber minyak dengan memanfaatkan
batubara.

22
2.6.4. Industri Produksi Semen

Batubara menjadi salah satu bahan bakar utama dalam produksi semen.
Semen merupakan salah satu material untuk pembuatan produk
kontruksi seperti rumah, gedung atau produk lain. Semen terbuat dari
campuran antara kalsium karbonat, oksida besi, oksida aluminum dan
silica. Batubara menjadi bahan bakar untuk mengolah berbagai bahan
mentah tersebut dan merubahnya menjadi semen. Batubara terbukti
bisa menghasilkan suhu tinggi hingga 1500 derajat Celcius.

2.6.5. Industri Produk Aluminum

Batubara menjadi bahan bakar yang mendukung industri aluminum.


Bahan ini diperoleh sebagai hasil sampingan dari proses oksidasi besi
pada industri baja. Batubara mendukung proses pengolahan oksidasi
besi yang menghasilkan panas tinggi. Baja yang dihasilkan dari olahan
besi akan dipisahkan sesuai dengan kualitas. Dan selanjutnya produk
yang tidak memiliki syarat baja tertentu akan diolah kembali menjadi
aluminum. Gas dan panas kokas dari batubara bisa memisahkan
beberapa produk baja sehingga bisa mendapatkan produk aluminum
yang dipakai untuk berbagai industri seperti pertanian, peralatan dapur,
kontruksi dan berbagai industri lain.

23
2.6.6. Batubara Menghasilkan Produk Gas

Sistem pengolahan gas batubara

Batubara yang masih berada dalam tanah ternyata juga bisa


menghasilkan gas secara langsung. Proses ini memakai sebuah
teknologi canggih untuk mengambil gas yang dihasilkan oleh batubara
murni. selanjutnya produk gas yang dihasilkan akan diolah di tempat
pertambangan dan bisa menjadi beberapa produl seperti untuk bahan
bakar industri, pembangkit listrik tenaga gas, produk gas hidrogen dan
solar. China, Australia, India, Jepang dan Indonesia menjadi negara
yang menggunakan metode teknologi perubahan gas batubara murni ke
beberapa aplikasi industri.

24
2.6.7. Industri Pabrik Kertas

Batubara juga menjadi bahan bakar utama untuk menjalankan sebuah


industri kertas. Kertas terbuat dari komponen utama berupa sel serat
dari kayu. Sel serat dari kayu hanya bisa didapatkan dari proses rumit
yang mampu memisahkan bagian serat dengan ukuran tertentu.
Batubara menghasilkan panas yang stabil dalam sebuah mesin
pengolahan serat untuk industri bahan baku kertas. Jadi tanpa batubara
mungkin beberapa produk dari kertas tidak akan bisa kita gunakan
dalam kehidupan sehari-hari.

2.6.8. Industri Bahan Kimia

Batubara yang telah melewati berbagai macam proses bisa


menghasilkan industri sampingan yang ternyata berguna untuk
kehidupan manusia. Hasil olahan batubara menjadi sumber energi bisa
menghasilkan produk bubuk batubara yang sangat halus dengan ukuran
skala kecil. Produk sampingan ini bisa digunakan untuk memproduksi
beberapa bahan lain seperti cairan fenol dan benzena. Produk ini
penting untuk beberapa industri kimia.

2.6.9. Industri Farmasi

Batubara ternyata juga memiliki peran yang sangat penting dalam


industri farmasi. Berbagai macam produk kimia yang dihasilkan dari

25
olahan sampingan batubara bisa menjadi bahan utama dalam produksi
obat-obatan. Berbagai macam bentuk bahan kimia telah melewati
proses pemurnian dengan teknologi canggih sehingga bisa
dimanfaatkan menjadi obat-obatan. Industri ini telah melewati berbagai
macam sertifikasi sehingga sangat aman untuk mendukung produks
farmasi.

2.6.10. Produksi Bahan Metanol

Metanol merupakan salah satu bahan bakar cair yang sangat penting
untuk menggerakkan berbagai macam industri. Hasil dari metanol
sebenarnya didapatkan dari proses pemurnian batubara yang masih
berada dalam tanah menjadi gas. Hasil sampingan berupa zat cair
tertentu kemudian akan dimurnikan kembali hingga mampu membuat
produk metanol.

2.6.11. Produksi Naftalen

Naftalen adalah sejenis bahan kimia cair khusus yang didapatkan dari
hasil olahan batubara. Ini adalah hasil kedua dari pengolahan batubara
dalam bentuk bongkahan. Batubara yang telah dihancurkan akan
menghasilkan bahan sampingan berupa bubuk yang sangat halus.
Kemudian bubuk ini akan dimurnikan dengan proses ulang sehingga
bisa menghasilkan produk naftalen.

26
2.6.12. Produksi Fenol

Fenol merupakan salah satu produk bahan bakar minyak yang


didapatkan dari hasil pengolahan batubara. Fenol dihasilkan dari tar
batubara yang berbentuk bubuk halus. Berbagai macam industri kimia
memakai produk fenol untuk menjalankan industri mereka. Fenol
mampu menghemat pemakaian komposisi bahan kimia yang biasanya
didapatkan dari minyak murni. Jadi hasil sampingan olahan batubara
sangat mendukung proses industri fenol dan industri bahan kimia lain.

2.6.13. Produksi Benzena

Benzena menjadi salah satu komponen bahan bakar cair yang sangat
penting dalam menggerakkan transportasi dunia. Benzena didapatkan
dari hasil pengolahan ulang batubara yang bisa menghasilkan bubuk
halus. Pengolahan benzena biasanya akan didaur ulang dari batubara
yang didapatkan dari pertambangan atau pembangkit listrik.

2.6.14. Produksi Garam Amoniak

Garam amoniak dihasilkan dari sebuah industri pengolahan batubara.


Uap atau gas yang dikeluarkan dari oven untuk menampung kokas
menghasilkan garam amoniak. Produk ini penting untuk menjadi bahan
khusus dari beberapa industri kimia seperti pupuk pertanian atau produk

27
bahan kimia lain. Jadi uap pembakaran batubara sangat berperan untuk
menghasilkan produk garam amoniak.

2.6.15. Produksi Asam Nitrat

Asam nitrat menjadi komponen bahan kimia dalam pengolahan produk


industri bahan kimia. Asam nitrat adalah hasil olahan sampingan lain
yang didapatkan dari produk gas oven kokas batubara. Batubara yang
melewati proses pembakaran pada beberapa industri akan
menghasilkan bahan kokas batubara. Uang kokas inilah yang akan
dirubah menjadi asam nitrat untuk industri kimia.

2.6.16. Produksi Produk Pupuk Pertanian

Produksi pupuk pertanian selalu membutuhkan gas khusus atau


pembakaran khusus dari batubara. Bahkan beberapa macam produk
kimia yang digunakan untuk membuat pupuk pertanian adalah hasil
olahan sampingan dari sisa pembakaran batubara. Berbagai produk
olahan sampingan akan dimurnikan dengan perlengkapan khusus
sehingga bisa membentuk produk atau bahan pembuatan pupuk kimia.
Beberapa zat penting seperti asam nitrat dan garam amoniak.

28
2.6.17. Komponen Bahan Sabun

Pabrik yang mengolah produk sabun juga membutuhkan bahan khusus


yang didapatkan dari hasil olahan sampingan batubara. Produk ini
didapatkan dari hasil sampingan olahan batubara yang telah melewati
proses pembakaran, pemurnian hingga produk akhir. Proses ini
memang tidak secara langsung menghasilkan produk khusus komponen
sabun. Beberapa produk ini juga penting untuk produksi beberapa zat
pelarut dan pengikat aroma pada produk sabun.

2.6.18. Komponen Produk Aspirin

Aspirin menjadi salah satu jenis produk farmasi yang sangat penting
dalam dunia medis. Berbagai jenis obat yang mengandung aspirin
mampu meredakan rasa sakit dan meringankan berbagai keluhan
terhadap penyakit. Dalam proses pengolahan aspirin ternyata
memerlukan beberapa komponen yang didapatkan dari hasil
pembakaran batubara. Proses pengolahan produk khusus ini biasanya
dilakukan oleh pabrik bahan kimia dan bukan oleh pabrik farmasi.

2.6.19. Produksi Zat Pelarut

Beberapa jenis zat pelarut memiliki peran yang penting dalam produksi
bahan sabun, bahan kimia dan farmasi. Zat pelarut ternyata juga
didapatkan dari proses pengolahan batubara seperti proses gasifikasi

29
atau pengambilan gas secara langsung dari sumber batubara. Zat ini
didapatkan dari uap khusus yang dihasilkan dalam proses pengambilan
gas. Zat pelarut yang digunakan dalam beberapa industri saat ini
ternyata hanya bisa didapatkan dari proses pengolahan batubara.

2.6.20. Produksi Zat Pewarna

Zat pewarna sintetis yang digunakan oleh beberapa industri seperti


garmen, bahan kimia dan pewarna khusus untuk produk kimia ternyata
juga didapatkan dari hasil pengolahan batubara. Zat pewarna
didapatkan dari proses batubara yang telah digiling hingga menjadi
bubuk berukuran kecil. Produk bubuk ini akan diolah kembali dan
dicampur dengan beberapa bahan pembuat warna khusus. Bubuk
pewarna yang digunakan oleh produksi zat pewarna sintetis dan
didapatkan dari pengolahan batubara terbukti memiliki tingkat
keamanan dan kualitas yang lebih tinggi dibandingkan bahan
komponen lain.

2.6.21. Produksi Plastik

Batubara memiliki peran yang sangat penting untuk mendukung


industri plastik. Batubara menjadi bahan khusus yang digunakan untuk
pembakaran beberapa komponen biji plastik. Bahan bakar dari batubara
memiliki panas khusus sehingga sangat baik untuk mendukung produk

30
dan kualitas plastik. Beberapa pewarna untuk plastik juga didapatkan
secara langsung dari produk olahan batubara.

2.6.22. Produksi Serat ( Bahan Rayon dan Nilon)

Produksi serat seperti rayon dan nilon memiliki peran yang sangat
penting dalam industri plastik. Batubara menghasilkan panas khusus
pada yang bisa mendukung proses pengolahan biji plastik. Hasil
sampingan dari pengolahan ini bisa membentuk serat khusus yang
didapatkan dari limbah plastik. Selanjutnya serat akan diolah menjadi
rayon dan nilon yang banyak digunakan dalam industri produk kemasan
plastik.

2.6.23. Produksi Karbon Aktif

31
Karbon aktif merupakan produk yang didapatkan dari sisa hasil
pembakaran batubara dalam industri pembangkit listrik, produk
pembakaran untuk menjalankan industri dan sisa bahan bakar batubara.
Karbon aktif yang dihasilkan dalam pengolahan ini berguna untuk
mendukung sistem kerja filter yang digunakan pada mesin pengolah
kualitas udara dan juga mesin untuk cuci darah.

2.6.24. Produksi Bahan Pengeras

Produksi bahan pengeras seperti jenis baja ringan dan aluminum


dihasilkan dari pembakaran baja oleh tenaga batubara. Panas yang
dihasilkan oleh batubara mampu membuat produk baja akan terpisah
sesuai dengan kualitas kekerasan. Setelah itu hasil sampingan dari
bahan baja akan diolah dengan batubara untuk menghasilkan baja
ringan dan aluminum. Sehingga produk pengeras ini berperan penting
untuk industri kontruksi alat transportasi dan olahraga lain

2.6.25. Produksi Logam Silikon

Pernahkah Anda mendengar logam silikon. Logam silikon merupakan


salah satu hasil sampingan dari pengolahan baja oleh batubara. Produk
ini bisa menghasilkan beberapa jenis komponen yang berperan untuk
mendukung industri produksi bahan bakar cair seperti pelumas mesin,
resin dan berbagai macam produk kosmetik. Proses pengolahan silikon

32
untuk membuat produk tertentu harus diolah dengan proses pemurnian
sehingga tidak bisa digunakan secara langsung.

2.6.26. Batubara Mendukung Ekonomi Negara

Negara yang memiliki sumber melimpah batubara akan menerima


keuntungan dan berpotensi untuk meningkatkan nilai ekonomi.
Batubara bisa menjadi komoditi ekspor untuk negara yang tidak
memiliki sumber batubara. Secara umum hasil dari kerjasama batubara
bisa meningkatkan penghasilan negara melalui penerimaan pajak dan
biaya pengiriman. Sehingga batubara akan meningkatkan kerjasama
antarnegara dan mendukung proses regenerasi bahan bakar minyak
dunia.

2.6.27. Batubara Meningkatkan Ekonomi Rakyat

Batubara membutuhkan proses pengolahan yang sangat panjang


dengan rantai produksi khusus. Dengan cara ini batubara akan
membutuhkan tenaga kerja dari berbagai bidang ilmu. Jadi, batubara
akan meningkatkan penghasilan masyarakat karena bisa mendukung
menciptakan lapangan kerja dan beberapa pendukung ekonomi lain.

2.6.28. Batubara Membuka Daerah Terisolasi

33
Penemuan batubara biasanya didapatkan di kawasan yang masih
tertutup. Kawasan ini memang memiliki penduduk yang tinggal di
tempat tersebut. Pengolahan batubara bisa mendukung pembukaan
wilayah terisolasi sehingga meningkatkan kehidupan masyarakat di
sekitarnya. Sebuah pertambangan di kawasan pedalaman akan
mendukung pembukaan wilayah dengan beberapa dukungan seperti
jalan raya, fasilitas transportasi, fasilitas kesehatan dan berbagai
fasilitas lain.

2.6.29 Merangsang semangat kewirausahaan rakyat

Keberadaan tambang batubara di suatu daerah secara tidak langsung


akan membangkitkan semangat rakyat dalam berwira usaha. Seperti

34
yang kita ketahui bersama bahwa keberadaan tambang batu bara
pastinya akan membawa pembanungan- pembangunan lain seperti
akses jalan raya, penginapan, dan lain sebagainya. Tentunya hal ini
akan mengundang banyak pendatang sebagai pekerja. Nah peluang
inilah yang bisa diambil warga di sekitar tambang batubara untuk
mendirikan usaha, seperti penginapan ataupun warung makan.

2.6.30 Meningkatkan hubungan kerjasama dengan negara lain

Hal ini berhubungan dengan ekspor impor batubara. Tidak dipungkiri


bahwa kegiatan ekspor dan impor batubara akan meningkatkan
kerjasama kedua belah pihak. Dengan demikian akan menjalin
kerjasama serta meningkatkan persahabatan diantara dua negara

2.7. Batubara sebagai sumber energy terbaik

Batubara menjadi salah satu sumber energi yang banyak


digunakan oleh negara maju. Bagi beberapa negara maju yang tidak
memiliki sumber minyak maka batubara menjadi alternatif energi yang
paling murah dan ditemukan berlimpah. Berikut ini adalah beberapa
alasan pemanfaatan batubara di seluruh dunia.

 Batubara menjadi sumber energi yang ditemukan hampir setiap benua


dan memiliki sifat yang berkelanjutan atau tidak mudah punah. Hal ini

35
sangat masuk akal bila dibandingkan dengan pemakaian sumber daya
minyak yang terus menipis.
 Batubara menjadi sumber energi yang sangat murah sehingga sesuai
untuk negara-negara berkembang seperti Indonesia, China dan juga
India. Bahkan batubara memiliki harga yang paling rendah
dibandingkan sumber daya alam lain.
 Pertambangan batubara dan sistem untuk mengolah batubara menjadi
sumber energi membutuhkan biaya yang relatif lebih rendah sehingga
bisa menjadi energi yang menjangkau semua kalangan.
 Potensi keberadaan batubara sangat besar dan lebih besar dari sumber
minyak diseluruh dunia. Bahkan ketersediaan batubara cukup untuk
memenuhi energi selama 300 tahun dan waktu yang sangat cukup untuk
memperbaiki sumber daya minyak.
 Kapasitas pembangkit tenaga listrik yang memerlukan sumber panas
bisa terus beroperasi dengan menggunakan bahan bakar batubara.

2.8 Polemik bahaya dan manfaat batubara

Meskipun bermanfaat dan ekonomis, kini pemakaian batu bara


masih terus dikaji dampaknya; terutama penggunaan batu bara sebagai
bahan bakar. Pasalnya, abu batu bara yang dibakar menghasilkan
polutan yang berbahaya bagi alam dan kesehatan manusia.

Bagi kesehatan, abu batu bara yang terhidup akan menetap di paru-
paru dan menimbulkan gejala batuk yang tidak kunjung sembuh, sesak

36
napas, tenggorokan kering, dan menyebabkan infeksi saluran
pernapasan. Selain itu, abu batu bara juga membuat mata terasa panas
dan terbakar, menyebabkan sakit kepala dan migrain, serta
menimbulkan alergi pada kulit. Pada ibu hamil dan anak-anak,
kandungan merkuri pada abu batu bara dapat mengganggu
perkembangan saraf janin dan anak-anak. Adapun sisa pembakaran
batu bara ditengarai mengandung arsenik, cadmium, dan tembaga.
Ketiga zat tersebut berpotensi meracuni manusia, menyebabkan gagal
ginjal, dan memicu kanker.

Limbah batu bara juga dapat membahayakan alam. Asap yang


mengepul dari pembakaran batu bara menghasilkan karbon dioksida,
metana, sulfur dioksida, dan nitrogen dioksida yang dapat
memperparah efek rumah kaca di bumi. batu bara pun meninggalkan
lubang menganga dan gas yang terus menguap. Hal ini sering kali
terjadi pada pertambangan batu bara liar. Adapun perusahaan
pertambangan batu bara besar yang mematuhi peraturan AMDAL
biasanya melakukan penanaman kembali di atas lubang tambang batu
bara.Caranya, lubang menganga tambang batu bara diisi dengan tanah
yang dicampur dengan kompos limbah perkebunan dan pertanian di
sekitar tambang. Terkadang alang-alang dan sembuk gergaji pun
ditambahkan ke dalamnya. Dalam 1,5 bulan, mikroba akan tumbuh di
dalam tanah tersebut, memperkaya tanah dengan unsur hara dan
membuatnya cukup gembur untuk ditanami. Penanaman pepohonan

37
pun kembali bisa dilakukan. Biasanya pihak perusahaan tambang batu
bara menanam pepohonan besar, guna menciptakan kembali hutan
yang telah mereka ambil isi perutnya. Dengan demikian, manfaat batu
bara tetap bisa diambil tanpa harus merusak lingkungan.

Itulah informasi seputar batu bara dan manfaat batu bara.


Gunakanlah batu bara dengan bijak, mengingat dampak negatif yang
dibawanya bagi kesehatan dan alam.

2.9 Limbah Batubara

Limbah batubara sendiri terdiri dari dua bentuk, bentuk yang pertama
adalah limbah yang berupa butiran-butiran sisa pengolahan batubara.
Salah satunya lagi adalah limbah yang berbentuk abu dari sisa hasil
pengolahan batubara tersebut. Limbah batubara apabila dibuang tanpa
diolah dengan benar, alias langsung dibuang begitu saja, terutama ke
dalam sungai akan menyebabkan kerusakan lingkungan. Air sungai
akan menjadi sangat keruh, dan juga berwarna hitam karena tercampur
dengan limbah batubara tersebut. Hal ini tentu saja membuat segala
biota yang tinggal di dalam sungai tersebut menjadi ikut tercemar, dan
bukan tidak mungkin akan mengalami kepunahan.

Selain itu, air yang juga tercemar limbah batubara tidak dapat
dikonsumsi oleh manusia, karena memiliki banyak sekali kandungan
senyawa kimia yang berbahaya bagi kesehatan tubuh.

38
Manfaat dari Limbah batubara

Namun demikian, meskipun masuk ke dalam limbah yang beracun dan


juga berbahaya, limbah batubara sendiri, baik yang berbentuk butiran
maupun abu ternyata masih bisa diolah kembali menjadi sesuatu yang
bermanfaat, jadi tidak perlu dibuang begitu saja. Nah, apa saja sih yang
merupakan manfaat dari limbah batubara ini? berikut ini adalah
beberapa manfaat penting dari limbah batubara, yang ternyata sangat
berguna untuk beberapa keperluan :

1. Sebagai bahan pembuatan paving block

Manfaat pertama dari limbah batubara untuk digunakan sebagai


pembuatan dasar dari paving block. Limbah dari batubara, terutama
abunya dapat diolah menjadi bentuk paving block, yang merupakan
salah satu elemen penting dalam konstruksi rumah tangga. Paving
block, seperti yang kita tahu merupakan suatu bentuk blok yang mirip
seperti batu bata.

Namun hal ini biasanya digunakan untuk bagian jalan ataupun garasi
rumah. Manfaat batubara yang menghasilkan paving block, memiliki
kualitas yang baik karena yang dihasilkan sangat ringan dan
juga sangat baik. Paving block juga dihasilkan dari manfaat limbah
tebu.

39
2. Pembuatan batu bata dan juga batako

Selain digunakan untuk pembuatann paving block, limbah batbara juga


sering sekali untuk dimanfaatkan menjadi salah satu bahan baku
pembuatan batu bata dan juga batako. Batako dan juga batu bata yang
dibuat dengan menggunakan limbah dari batubara memiliki kualitas
yang sangat baik, kuat, namun ringan. Sehingga hal ini membuat batu
bata yang terbuat dari limbah batubara ini dapat menjadi dinding dari
rumah yang berada di tanah gambut atau tanah yang memiliki kontur
yang labil.

3. Sebagai bahan bakar

Beberapa orang juga masih dapat memanfaatkan limbah batubara


menjadi bahan bakar. Meskipun tidak sebaik batubara yang utuh,
namun sebagian kecil dari barang tambang tersebut masih dapat diolah
menjadi bahan bakar. Terutama bahan bakar darurat, yang tentu saja
dapat membantu kebutuhan hidup sehari-hari.

4. Dapat dimanfaatkan untuk produksi semen

Manfaat limbah batubara lainnya adalah sebagai pembuatan semen dan


juga bahan campuran dalam pembuatan semen. Ya, selain dapat
dimanfaatkan untuk pembuatan batu bata, limbah dari batubara,
terutama abunya dapat dimanfaatkan untuk menjadi semen. Semen
merupakan salah satu bahan bangunan yang paling penting dari suatu
proses konstruksi bangunan. Semen yang dihasilkan dari limbah

40
batubara tergolong lebih murah dan juga lebih ekonomis, karena terbuat
dari limbah, serta biaya produksi yang tidak terlalu besar.

Meskipun hanya terbuat dari limbah batubara, namun jangan salah,


karena semen yang terbuat dari limbah batubara ini ternyata juga
memiliki kekuatan yang baik dan dapat diandalkan untuk mengganti
semen konvensional pada umumnya.

5. Dimanfaatkan untuk pembuatan aspal

Selain dapat dimanfaatkan menjadi batu bata dan juga merupakan


bahan dasar semen, ternyata limbah dari batubara dapat dimanfaatkan
juga menjadi aspal. Adalah sebuah pabrik di pulau jawa yang khusus
menangani pengolahan limbah batubara, yang ternyata berhasil
memproduksi aspal yang merupakan bahan campuran dari limbah
batubara tersebut.

41
BAB III
SOAL DAN PENYELESAIAN

1. Apa yang dimaksud dengan batubara secara definitif ?

Penyelesaian : Secara definitif batu bara adalah batuan


sedimen yang sangat rentan dan mudah sekali terbakar. Batu
bara terbentuk karena adanya endapan organik, dan terbentuk
setelah melalui proses pembatubaraan.Batu bara juga adalah
batuan organik yang memiliki sifat-sifat fisika dan kimia yang
kompleks yang dapat ditemui dalam berbagai bentuk.

2. Sebutkan apa saja manfaat dari batubara?


Penyelesaian : sebagai Sumber Tenaga Pembangkit Listrik,
Industri Produksi Baja, Bahan Bakar Cair, Industri Produksi
Semen, Industri Produk Aluminum, Batubara Menghasilkan
Produk gas , Industri Pabrik Kertas, Industri Bahan Kimia,
Industri Farmasi, Produksi Bahan Metanol, Produksi Naftalen,
Produksi Fenol, Produksi Benzena, Produksi Garam Amoniak,
Produksi Asam Nitrat, Produksi Produk Pupuk Pertanian,
Komponen Bahan Sabun, Komponen Produk Aspirin, Produksi
Zat Pelarut, Produksi Zat Pewarna, Produksi Plastik, Produksi
Serat ( Bahan Rayon dan Nilon), Produksi Karbon Aktif,
Produksi Bahan Pengeras, dan Produksi Logam Silikon.

42
3. Bagaimana proses pemanfaatan batubara sebagai sumber
tenaga pembangkit listrik ?
Penyelesaian : batu bara bongkahan yang dibakar diatas
rangka bakar dalam ketel untuk menghasilkan uap. batu bara
digiling dahulu menjadi bubuk halus, kemudian Dalam sistem
(PCC – pembakaran serbuk batu bara) ini, serbuk batu bara
ditiupkan ke dalam ruang bakar ketel dan di bakar pada suhu
yang tinggi. Gas panas dan energi panas yang dihasilkan
mengubah air – dalam tabung-tabung ketel – menjadi uap. Uap
tekanan tinggi disalurkan ke turbin yang memiliki ribuan bilah
baling-baling. Uap mendorong bilah-bilah sehingga poros
turbin berputar dengan kecepatan yang tinggi. Satu pembangkit
listrik terpasang di salah satu ujung poros turbin dan terdiri dari
kumparan kabel terbuka. Listrik dihasilkan pada saat kumparan
berputar dengan cepat dalam medan magnetik yang kuat.
Setelah melewati turbin, uap menjadi terkondensasi dan
kembali ke ketel untuk dipanaskan sekali lagi (lihat diagram).
Listrik yang dihasilkan ditransformasikan ke tegangan yang
lebih tinggi – mencapai 400000 volt yang digunakan transmisi
ekonomis yang efisien melalui jaringan pengantar arus kuat.

43
4. Mengapa batubara di sebut sebagai sumber energy terbaik?

Penyelesaian : 1. Batubara menjadi sumber energi yang


ditemukan hampir setiap benua dan memiliki sifat yang
berkelanjutan atau tidak mudah punah.

2. Batubara menjadi sumber energi yang sangat murah


sehingga sesuai untuk negara-negara berkembang seperti
Indonesia, China dan juga India.

3. Pertambangan batubara dan sistem untuk mengolah batubara


menjadi sumber energi membutuhkan biaya yang relatif lebih
rendah sehingga bisa menjadi energi yang menjangkau semua
kalangan.

4. Potensi keberadaan batubara sangat besar dan lebih besar


dari sumber minyak diseluruh dunia.

5. Kapasitas pembangkit tenaga listrik yang memerlukan


sumber panas bisa terus beroperasi dengan menggunakan
bahan bakar batubara.

5. apa saja bahaya dari limbah pemanfaatan batubara bagi kesehatan ?

Penyelesaian : abu batu bara yang dibakar menghasilkan


polutan yang berbahaya bagi alam dan kesehatan manusia. Bagi

44
kesehatan, abu batu bara yang terhidup akan menetap di paru-
paru dan menimbulkan gejala batuk yang tidak kunjung
sembuh, sesak napas, tenggorokan kering, dan menyebabkan
infeksi saluran pernapasan. Selain itu, abu batu bara juga
membuat mata terasa panas dan terbakar, menyebabkan sakit
kepala dan migrain, serta menimbulkan alergi pada kulit. Pada
ibu hamil dan anak-anak, kandungan merkuri pada abu batu
bara dapat mengganggu perkembangan saraf janin dan anak-
anak. Adapun sisa pembakaran batu bara ditengarai
mengandung arsenik, cadmium, dan tembaga. Ketiga zat
tersebut berpotensi meracuni manusia, menyebabkan gagal
ginjal, dan memicu kanker.

45
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan

Batubara merupakan fosil yang unsur utamanya terdiri dari


hidrogen, oksigen dan karbon yang bisa dijadikan sebagai bahan
bakar.Secara definitif batu bara adalah batuan sedimen yang sangat
rentan dan mudah sekali terbakar. Selain terdiri dari hidrogen,
oksigen dan karbon batubara juga memiliki materi pembentuknya
yang berupa tumbuhan yaitu alga, silofita, pteridofita,
gimnospermae, angiospermae. Jenis-jenis tumbuhan pembentuk
batubara tersebut adalah jenis-jenis tumbuhan pembentuk batubara
menurut Diessel (1981).
Batu bara juga adalah batuan organik yang memiliki sifat-sifat
fisika dan kimia yang kompleks yang dapat ditemui dalam berbagai
bentuk. Sifat fisik batubara tergantung kepada unsur kimia yang
membentuk batubara tersebut. Dimana yang termasuk kedalam
sifat fisika dari batubara adalah berat jenis, kekerasan, warna,
goresan dan pecahan. Sifat kimia dari batubara sangat berhubungan
langsung dengan senyawa penyusun dari batubara tersebut, baik
senyawa organik ataupun senyawa anorganik. Yang termasuk
kedalam sifat kimia dari batubara yaitu karbon, hydrogen, oksigen,
nitrogen dan sulfur

46
Dalamnya batu bara tertimbun di bumi dan lamanya tertimbun
menentukan jenis dan mutu batu bara. Inilah dua jenis batu bara
yaitu batu bara bermutu rendah adalah batu bara yang termasuk ke
dalam jenis ini adalah batu bara muda dan batu bara yang rapuh
(warnanya suram bagai tanah, tidak pekat, biasa disebut batu bara
sub-bitumen). Batu bara bermutu tinggi adalah batu bara yang
mutunya tinggi adalah batu bara antrasit, bitumen, dan sebagainya.
Jenis batu bara bermutu tinggi warnanya hitam pekat dan
cemerlang menyerupai kaca. Berdasarkan tingkat proses
pembentukannya yang dikontrol oleh tekanan, panas dan waktu,
batu bara umumnya dibagi dalam lima kelas: antrasit, bituminus,
sub-bituminus, lignit dan gambut.

47
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2016. Pelumas. https://id.wikipedia.org/wiki/Pelumas.


Diakses pada 2 Mei 2017

Anonim. 2017. Oli Mesin. https://id.wikipedia.org/wiki/Oli_mesin.


Diakses pada 2 Mei 2017

Anonim. 2017. Industri Minyak Pelumas. thesis.binus.ac.id. Diakses


pada 15 Mei 2017.

Anonim. 2017. Manfaat Limbah Batubara.


https://manfaat.co.id/manfaat-limbah-batubara. Diakses pada
29 Desemeber 2017.

Onny. 2017. Macam-Macam Pelumas Mesin. http://artikel-


teknologi.com/macam-macam-pelumas-mesin/. Diakses pada
10 Mei 2017

Saragih. 2016. Arti Kode SAE dan API pada Kemasan Oli Mesin.
http://otomotif.kompas.com/read/2016/09/23/163500615/arti
.kode.sae.dan.api.pada.kemasan.oli.mesin. Diakses pada 10
Mei 2017

48

You might also like