Professional Documents
Culture Documents
Ikan dan hasil perikanan yang lain merupakan bahan pangan yang
juga harus dihentikan atau setidak tidaknya dihambat agar tidak mudah rusak
sampai tiba waktunya diolah atau diangkut ke pasar dan dibeli oleh komsumen.
enzimatik, serta memberikan sifat fisikawi yang khas dan memberikan nilai
dalam identifikasi.
Phylum : vertebrata
Class : Pisces
Ordo : Ostariophysoidei
Family : Claridae
Genus : Clarias
d. Sirip dada lemah, pada batas antara kepala dan bagian badan
terang,
g. Termasuk jenis ikan karnivor yaitu ikan yang makanannya terdiri dari
: larva insekta, udang kecil, cacing, katak, hewan kecil, dan bahan –
insang.
Ikan lele secara umum memiliki tubuh yang licin, berlendir, tidak bersisik
dan bersungut atau berkumis. Secara anatomi dan morfologi lele terbagi menjadi
3 bagian.
a. Kepala (cepal)
panjang tubuhnya. Kepala lele pipih kebawah (depressed), bagian atas dan
bawah kepalanya tertutup oleh tulang pelat. Tulang pelat ini membentuk ruangan
rongga diatas insang. Di ruang inilah terdapat alat pernafasan lele berupa libirin.
Mulut lele terletak pada ujung moncong (terminal) dengan dihiasi 4 sungut
(kumis). Mulut lele dilengkapi gigi, gigi nyata, atau hanya berupa permukaan
7
kasar dimulut bagian depan. Lele juga memiliki empat pasang sungut yang
sungut maxilar. Ikan ini mempunyai alat alfaktori didekat sungut yang berfungsi
untuk perabaan dan penciuman serta pengelihatan lele yang kurang baik. Mata
lele berbentuk kecil dengan tepi orbital yang bebas. Matanya laterol-lateral atau
sepasang lubang hidung (nostril) yang terdapat pada bagian anterior. Nostrils
b. Badan (abdomen)
Ikan lele mempunyai bentuk badan yang berbeda dengan jenis ikan
memanjang, agak bulat, dan tidak bersisik. Warna tubuhnya kelabu sampai
(compressed). Dengan demikian ada bentuk potongan melintang pada ikan lele,
c. Ekor (caudal)
Sirip ekor lele membulat dan tidak bergabung pada sirip punggung
maupun sirip anal. Sirip ekor berfungsi untuk bergerak maju. Sementara itu, sirip
perut membulat dan panjangnya mencapai sirip anal. Sirip dada lele dilengkapi
sepasang duri tajam yang umumnya disebut patil. Setelah itu membelah diri dari
pengaruh luar yang mengganggunya, patil ini juga digunakan patil, lele dapat
berjalan di darat tanpa air cukup lama dan cukup jauh (Mahyuddin, Kholish 2011)
Dilihat dari komposisi gizi ikan lele juga kaya fosfor. Nilai fosfor pada ikan
lele lebih tinggi nilai fosfor pada telur yang hanya 100 mg. Keunggulan lain dari
ikan lele dibandingkan dengan produk hewani lainnya adalah kaya akan leusin
dan lisin. Leusin (C6H13NO13) merupakan asam amino esensial yang sangat
Sedangkan Lisin merupakan salah satu dari asam 9 amino esensial yang
amino yang sangat penting dan dibutuhkan sekali dalam pertumbuhan dan
perkembangan anak.
nitrogen dalam tubuh, dan memelihara masa tubuh anak agar tidak terlalu
No Komponen Jumlah
1 Protein (g) 18,7 (g)
2 Lemak (g) 2,2 (g)
3 Karbohidrat (g) -
4 Mineral (g) 1,5 (g)
5 Kalsium (mg) 34 (mg)
6 Fosfor (mg) 116 (mg)
7 Besi (mg) 0,2 (mg)
8 Vitamin A (mg) 85 (mg)
9 Vitamin B (mg) 0,1 (mg)
10 Air (g) 78,5 (g)
11 Energi (kkal) 93 (kkal)
Sumber : Mahmud Smadawangi (2012)
9
Tabel 2. Kandungan Gizi Daging Ikan Lele Dumbo per 100 gram
No Komponen Jumlah
1 Protein 17g
2 Lemak 4,5
3 Kalsium 20,0 mg
4 Fosfor 200,0 mg
5 Besi (mg) 1,6 mg
6 Vitamin A (si) 150 mg
7 Vitamin B (mg) 0,05 mg
8 Air (mg) 7,6 mg
9 Energi (kal) 113 kal
Sumber : Mudjiman (1984)
2.2.5 Jenis-jenis Ikan Lele adalah sebagai berikut :
a. Lele Dumbo
Indonesia. Selain rasa dagingnya yang khas, teknik - teknik budidaya yang cukup
mudah menjadikan budidaya lele semakin populer dari hari kehari. Berikut ini
oleh masyarakat.
Ikan lele dumbo pertama kali didatangkan ke Indonesia dari Taiwan pada
tahun 1985. Ikan ini menjadi favorit dikalangan peternak karena pertumbuhannya
10
yang cepat dan badannya yang bongsor dibandingkan dengan lele lokal.
Sebagai perbandingan, lele dumbo berumur 2 bulan besar badannya bisa dua
kali lipat dibanding lele lokal berumur satu tahun. Menurut keterangan
eksportirnya, lele dumbo merupakan hasil perkawinan antara Ikan lele asal
Taiwan Clarias Fuscus dengan ikan lele asal Afrika Clarias Mosambicus. Namun
menggolongkan lele dumbo kedalam jenis yang kedua. Untuk pastinya, perlu
Sisi fisik ikan lele dumbo bisa dibedakan dengan lele lokal dari warnanya
yang hitam kehijauan. Lele dumbo juga akan bereaksi ketika terkejut atau stres,
kulitnya berubah menjadi bercak-bercak hitam atau putih dan kemudian akan
berangsur-angsur kembali ke warna awal. Lele dumbo memiliki patil seperti lele
lokal, namun patilnya tidak mengeluarkan racun. Lele dumbo juga cocok
Secara umum, lele dumbo bisa tumbuh lebih cepat, lebih besar dan lebih tahan
terhadap penyakit dibanding lele lokal. Namun dari sisi rasa, daging lele dumbo
lebih lebih lembek. Sebagian orang menganggap daging ikan lele lokal lebih
b. Lele sangkuriang
11
Perikanan pada tahun 2004. Penelitian ikan lele sangkuriang dilakukan oleh Balai
Besar Pengembangan Budidaya Air Tawar (BBPAT) Sukabumi sejak tahun 2002.
kesalahan dalam menghasilkan benih dan penyilangan yang terjadi secara terus
Ikan lele sangkuriang dihasilkan dari indukan betina lele dumbo generasi
ke-2 atau F2 dan lele dumbo jantan F6. Induk betina merupakan koleksi BBPAT,
keturunan F2 dari lele dumbo yang pertama kali didatangkan pada tahun 1985.
F2 itu. Penamaan Sangkuriang diambil dari cerita rakyat Jawa Barat tentang
seorang anak yang bernama Sangkuriang yang mengawini ibunya sendiri. Sama
induknya sendiri lele betina F2 hasil perkawinan ini ternyata didapatkan sifat-sifat
pemijahan. Jauh berbeda dengan kemampuan bertelur ikan lele lokal yang
berkisar 1.000-4.000 butir. Lele Sangkuriang juga lebih tahan terhadap penyakit,
dapat dipelihara di air minim, dan kualitas daging yang lebih baik.
dibenihkan lagi, kualitasnya akan turun. Jadi pembenihan lele Sangkuriang harus
Saat ini BBPAT sedang menggodok varian baru lele Sangkuriang, yaitu
ikan lele Sangkuriang II. Jenis ini merupakan perbaikan dari Sangkuriang I. Ikan
betina F2 lele dari Afrika. Indukan lele Afrika dipilih karena ukurannya yang besar,
bisa sampai 7 kilogram. Hal ini dipandang bisa memperbaiki sifat genetis lele
Ikan lele sangkuriang II belum dilepas secara bebas. Pihak BBPAT masih
c. Lele Pithon
para peneliti, ikan lele phyton ditemukan oleh para peternak ikan lele di
Kabupaten Pandeglang, Banten, pada tahun 2004. Ikan lele phyton merupakan
hasil dari silangan induk lele eks Thailand F2 dengan induk lele lokal. Sayangnya
tidak diketahui apa spesies dari indukannya dan dari generasi keberapa indukan
ikan lele lokalnya berasal. Menurut para penemunya, indukan didapat dari ikan
temurun. Tapi berdasarkan beberapa literatur, lele phyton berasal dari induk
betina lele eks Thailand F2 dengan induk jantan lele dumbo F6.
kelangsungan hidup (survival rate) lebih dari 90%. Sementara itu, FCR mencapai
1, artinya satu kilogram pakan menjadi satu kilogram daging dihitung mulai benih
ditebar sampai panen dengan siklus pemeliharaan selama 50 hari. Pada awalnya
proyek Ikan lele phyton ini dilakukan untuk menjawab keluhan para peternak lele
kerugian karena tingkat mortalitas yang tinggi dari benih lele yang dibeli
dipasaran, seperti lele dumbo. Benih lele tersebut rupanya tidak cocok
berkisar 17 derajat celcius. Dengan metode try and error selama lebih dari 2
tahun akhirnya mereka menemukan varietas lele yang kemudian dinamakan Ikan
lele phyton. Kualitas lele phyton ini juga diakui oleh Dinas Perikanan Budidaya
Provinsi Banten.
Sesuai dengan namanya, lele phyton memiliki bentuk kepala seperti ular
phyton. Gerakannya lebih lincah dari lele dumbo dan rasa dagingnya lebih gurih,
tidak lembek. Dari segi rasa, lele phyton lebih mendekati lele lokal.
Abon merupakan salah satu jenis makanan awetan berasal dari daging
(sapi, kerbau, ikan laut) yang disuwir-suwir dengan berbentuk serabut atau
selanjutnya digoreng.
dikenal masyarakat. Data BPS (1993) dalam Sianturi (2000) menunjukan bahwa
makanan ringan atau lauk yang siap saji. Produk tersebut sudah dikenal oleh
masyarakat umum sejak dulu. Abon dibuat dari daging yang diolah sedemikian
rupa sehingga memiliki karakteristik kering, renyah dan gurih. Pada umumnya
daging yang digunakan dalam pembuatan abon yaitu daging sapi atau kerbau
Abon ikan adalah jenis makanan awetan yang terbuat dari ikan laut yang
diberi bumbu, diolah dengan cara perebusan dan penggorengan. Produk yang
dihasilkan mempunyai bentuk lembut, rasa enak, bau khas, dan mempunyai
daya simpan yang relatif lama. Menurut Suryani (2007) Abon ikan merupakan
jenis makanan olahan ikan yang diberi bumbu, diolah dengan cara perebusan
enak, bau khas, dan mempunyai daya simpan yang relatif lama. Karyono dan
Wachid (1982) menyatakan, abon ikan adalah produk olahan hasil perikanan
yang dibuat dari daging ikan, melalui kombinasi dari proses penggilingan,
bahan pembantu dan bahan penyedap terhadap daging ikan. Seperti halnya
produk abon yang terbuat dari daging ternak, abon ikan cocok dikonsumsi
Abon sebagai salah satu produk industri pangan yang memiliki standar
mutu merupakan acuan bahwa suatu produk tersebut memiliki kualitas yang baik
dan aman bagi konsumen. Para produsen abon disarankan membuat produk
abon dengan memenuhi Standar Industri Indonesia (SII). Standar SII dapat
Komponen Nilai
Kadar Air 7% (Maks)
Kadar Abu 7%(Maks)
Kadar abu tidak larut dalam asam 0.1%(Maks)
Kadar Lemak 30%(Maks)
Kadar Protein 15%(Min)
Kadar Serat kasar 1%(Maks)
Kadar Gula 30%(Maks)
Kadar cemaran Logam ( Cu,Pb,Hg,Zn,As) -
jumlah Bakteri (maksimum) 3000 koloni/g (maks)
Bakteri Bentuk(colliform) -
Kapang -
Sumber: SII 0368-85 Departemen Perindustrian (2007)
Menurut Wisena (1998) yang dikutip oleh Sianturi (2000), semakin tinggi
harga abon, kualitas abon semakin baik, dimana bahan tambahan yang
digunakan sebagai pencampur semakin sedikit atau tidak ada sama sekali.
Pengadaan bahan baku di lakukan pada sore hari atau malam hari, hal
ini dilakukan supaya pada keesokan harinya ikan lele siap untuk di proses.
Sehingga dalam proses pembuatan abon akan lebih cepat. Alasan utama
penggunaan ikan lele sebagai bahan baku adalah karena masyarakat sekitar
menggunakan ikan lele yang memiliki daging tebal dan banyak. dalam
pengadaan bahan baku dan dalam sekali proses produksi membutuhkan 15-20
kg ikan lele segar . Ikan lele yang di ambil dalam proses ini berumur 4-5 bulan,
Deskripsi
Keadaan perut dan Perut tidak pecah masih utuh dan warna sayatan daging
sayatan daging cemerlang serta jika ikan dibelah daging melekat pada
tulang terutama rusuknya.
Bau Spesifik menurut jenisnya, dan segar seperti rumput lsut.
Pupil mata kelabu tertutup lendir seperti putih susu, bola
mata cekung dan keruh
Sumber : Junianto, 2003
Pengujian organoleptik adalah cara pengujian menggunakan indera
manusia sebagai alat utama untuk menilai mutu seperti untuk merasakan,
menekan produk untuk melihat konsistensi / tekstur serta beberapa faktor lain
antara lain:
a) Santan Kelapa
Santan merupakan emulsi lemak dalam air berwarna putih yang diperoleh
dari daging kelapa segar. Kepekatan santan yang diperoleh tergantung pada
ketuaan kelapa dan jumlah air yang ditambah. Penambahan santan dapat
menambah cita rasa dan nilai gizi produk yang dihasilkan. Santan memberi rasa
gurih karena kandungan lemaknya cukup tinggi. Santan yang dibutuhkan untuk 1
kg daging ikan yang akan diolah nenjadi abon ikan adalah 2 gelas dari satu butir
kelapa.
b) Rempah-rempah
bertujuan memberi aroma dan rasa yang dapat membangkitkan selera makan.
Rempah-rempah dapat berupa umbi (tuber), dan akar (rhizome), batang atau
18
kulit batang, daun, dan buah. Manfaat lain penggunaan rempah-rempah adalah
kemiri, ketumbar, lengkuas 0,5 %, asam jawa 1 %, sereh, dan daun salam 2 atau
3 lembar.
terdiri dari bawang putih, bawang merah, ketumbar, kemiri, asam jawa.
Penambahan ini mengakibatkan cita rasa dan aroma yang positif sehingga
sedap yang gurih, komponen lain dari ketumbar adalah 26% lemak, 17%
3 Asam dikenal sebagai daging buah dari tanaman Tamaricus indica linn
pengawet.
19
kuning dan bersifat larut dalam alkohol dan tidak larut dalam air.
5 Daun salam memberi aroma yang khas pada hati sapi, ikan, sup, dan
6 Bawang putih berfungsi untuk menambah cita rasa gurih, bawang putih
rasa dan memperbaiki tekstur produk. Gula memberikan rasa manis yang dapat
digunakan dalam membuat masakan. Rasa asin yang ditimbulkan oleh garam
dapat berfungsi sebagai penegas rasa yang lainnya. Makanan tanpa dibumbui
garam akan terasa hambar. Garam dapat berfungsi pula sebagai bahan
d) Minyak goreng
penghantar panas, penambah rasa gurih, dan penambah bnilai gizi, khususnya
kalori dari bahan pangan. Minyak goreng yang digunakan dapat pula menjadi
salah satu faktor yang mempengaruhi umur simpan abon. Minyak yang
Menurut Fachrudin (1997) abon ikan adalah jenis makanan awetan yang
terbuat dari ikan yang diberi bumbu, diolah dengan cara perembusan dan
enak, bau khas, dan mempunyai daya awet yang relatif lama. Dan pada
umumnya cara pengolahan abon terdiri dari proses penerimaan bahan baku,
Bahan baku pembuatan abon di Poklahsar Mekar Sari adalah ikan lele
jenis lele . Alasan utama penggunaan ikan lele adalah sebagai bahan baku
sehingga ikan ini mudah didapatkan dengan harga yang relative murah. Selain
2.5.2 Penyiangan
digunakan dalam pembuatan abon ikan. Ikan disiangi dengan membuang bagian
kepala, sirip, insang, sisik, dan isi perutnya. Daging dibuang bagian lemaknya
yang menggumpal dan urat-uratnya yang keras. Daging ikan hasil tahap
penyiangan sebaiknya direndan dalam air yang dicampur dengan air cuka. Kadar
air cuka yang dipakai adalah ±2%. Ini dilakukan untuk membuat bau amis hilang
a) Buat potongan lurus sepanjang dinding perut dan irislah ke arah anus, tetapi
b) Tarik usus melalui irisan yang telah dibuat ke luar kemudian potong usus
d) Bersihkan daerah perut dengan air garam. Pastikan bahwa jeroan dan
e) Cuci bersih permukaan luar kulit sehingga tidak ada kotoran atau benda
2.5.3 Pencucian
Proses selanjutnya adalah pencucian. Ikan dicuci dalam air megalir selain
itu menghilangkan kotoran juga dapat menghilangkan bakteri yang ada, dan
sebaiknya dilakukan menggunakan air bersih, tidak berwarna dan tidak berbau
dan berasal dari air PAM, berdasarkan SNI 01-4104.3-2006, tentang pengolahan
industry perikanan, air yang dipakai untuk kegiatan diunit pengolahan memenuhi
persyaratan kualitas air minum. Air yang dapat diminum diartiakan sebagai air
yang bebas dari bakteri yang berbahaya dan ketidak murnian secara kimiawi. Air
minum harus bersih, tidak berwarna, tidak berbau dan tidak mengandung bahan
2.5.4 Pengukusan
bahan menjadi empuk. Kondisi tekstur bahan yang empuk mudah dicabik-cabik
menjadi serat-serat yang halus. Lama pengukusan atau perebusan dan tinggi
suhu tidak boleh berlebihan, tetapi cukup sampai mencapai titik didih saja. Suhu
22
yang terlalu tinggi akan menyebabkan penurunan mutu rupa dan tekstur bahan.
2.5.5 Pencabikan
yang halus. Tekstur berupa serat-serat halus merupakan ciri khas produk abon.
dan kemudian di tumis. Agar abon memiliki rasa gurih, saat pemberian bumbu
2.5.7 Penggorengan
digoreng.
penirisan agar minyak turun. Apabila sisa minyak cukup banyak, sebaiknya
Sisa-sisa minyak yang banyak pada abon akan menurunkan kualitas abon
sinar.
atau standar yang ada, mudah dibuang dan dibentuk atau dicetak.
Bahan yang paling sering digunakan untuk mengemas abon adalah plastik.
Ada dua jenis plastik yang popular digunakan untuk pengemasan abon, yaitu
plastik polietilen (PE) dan plastik poliepropilene (PP). Alasan kenapa kedua jenis
kemasan plastik ini banyak digunakan karena sifat – sifat umum polietilen adalah;
a) Transmisi gas cukup tinggi sehingga tidak cocok untuk mengemas makanan
beraroma
d) Memiliki sifat kedap air dan uap berdasarkan kerapatannya dapat dibedakan
mutu. Faktor – faktor utama yang mempengaruhi daya awet bahan pangan yang
Sifat alamiah dari bahan pangan dan mekanisme dimana bahan ini
bahan pangan
mengenai produk tersebut. Informasi yang biasanya ada pada suatu label adalah
1. Nama pruduk.
2. Pembuatan produk.
juga bias secara terpisah yang kemudian diletakkan didalam kemasan. Pelabelan
label pada bahan kemasan. Sedangkan label yang terpisah adalah dengan cara
membuat pada bahan lain, misalnya kertas lalu diletakkan pada kemasan.
membeli produk.
Bahan baku yang didapat berasal dari perairan yang tidak tercemar.
Karena bahan baku tersebut berasal dari hasil budidaya masyarakat sehingga
lebih mudah dilakukan pengontrolan terhadap mutu bahan baku tersebut. Untuk
menjaga mutu bahan baku, ikan lele didatangkan dalam keadaan hidup. Tempat
a. Peralatan
(1995) adalah :
a. Semua permukaan peralatan yang kontak langsung dengan bahan baku dan
kontaminasi bakteri.
27
tajam.
d. Menghindari adanya tempat yang sulit dibersihkan dan dapat menjadi tempat
akumulasi kotoran.
e. Membersihkan ruang dan peralatan dengan larutan pembersih.
f. Membuang limbah pada tempat pembuangan limbah sesuai dengan keadaan
lingkungan sekitar.
b. Pekerja/Karyawan
yang pertama adalah dengan membiasakan diri mencuci peralatan sebelum dan
bahan. Dan yang terakhir adalah menggunakan pakaian, penutup kepala dan
perusahaan baik itu perusahaan barang atau jasa dalam upaya untuk
kepada konsumen bila ingin mendapatkan tanggapan yang baik dari konsumen.
Perusahaan harus secara penuh tanggung jawab tentang kepuasan produk yang
setiap pengusaha harus siap akan hal tersebut, oleh karena itu perlu adanya
manajemen yang baik. Analisis usaha pengolahan abon ikan secara sederhana
skala rumahan industri rumah tangga. Pembuatan abon skala rumah tangga
dilakukan dengan cara sederhana, yakni dengan cara sederhana, yakni dengan
Analisis Batas Rugi Laba (Break Even Poin = BEP) Nilai Batas rugi laba
dihitung dengan asumsi dengan harga per unit produk tidak berubah selama 1
tahun.
Biaya tetap adalah total biaya yang tidak akan mengalami perubahan
apabila terjadi perubahan volume produksi. Biaya tetap secara total akan selalu
konstan sampai tingkat kapasitas penuh. Biaya tetap merupakan biaya yang
selalu terjadi walaupun perusahaan tidak berproduksi. Secara rinci biaya tetap
produksi
d. Biaya asuransi
Biaya Tidak Tetap (Biaya Variabel) adalah total biaya yang berubah-ubah
(2011).
30
kepala bagian.
Keterangan :
FC : Fixed Cost
VC : Variabel Cost
S : Sales Volume
4) Kapasitas produksi pada batas rugi laba presentase pada batas rugi laba x
kapasitas produksi/tahun