You are on page 1of 8

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam memberikan pengobatan kita sebagai perawat harus mengingat dan


memahami prinsip enam benar (dulu lima benar) agar kita dapat terhindar dari
kesalahan dalam memberikan obat, prinsip enam benar tersebut akan kita bahas
dalam postingan kali ini, namun ada baiknya juga kita mengetahui peran
masingmasing profesi yang terkait dengan upaya pengobatan tersebut. Peran
Dokter dalam Pengobatan Dokter bertanggung jawab terhadap diagnosis dan terapi.
Obat harus dipesan dengan menulis resep. Bila ragu tentang isi resep atau tidak
terbaca, baik oleh perawat maupun apoteker, penulis resep itu harus dihubungi
untuk penjelasan. Peran Apoteker dalam Pengobatan Apoteker secara resmi
bertanggung jawab atas pasokan dan distribusi obat.selain itu apoteker bertanggung
jawab atas pembuatan sejumlah besar produk farmasi seperti larutan antiseptik, dan
lain-lain. Peran penting lainnya adalah sebagai narasumber informasi obat.
Apoteker bekerja sebagai konsultan spesialis untuk profesi kedokteran, dan dapat
memberi nasehat kepada staf keperawatan dan profesi kesehatan lain mengenai
semua aspek penggunaan obat, dan memberi konsultasi kepada pasien tentang
obatnya bila diminta. Peran Perawat dalam Pemberian Obat Karena obat dapat
menyembuhkan atau merugikan pasien, maka pemberian obat menjadi salah satu
tugas perawat yang paling penting. Perawat adalah mata rantai terakhir dalam
proses pemberian obat kepada pasien. Perawat yang bertanggung jawab bahwa obat
itu diberikan dan memastikan bahwa obat itu benar diminum. Bila ada obat yang
diberikan kepada pasien, hal itu harus menjadi bagian integral dari rencana
keperawatan. Perawat yang paling tahu tentang kebutuhan dan respon pasien
terhadap pengobatan. Misalnya, pasien yang sukar menelan, muntah atau tidak
dapat minum obat tertentu (dalam bentuk kapsul). Faktor gangguan visual,

1
pendengaran, intelektual atau motorik, yang mungkin menyebabkan pasien sukar
makan obat, harus dipertimbangkan. Rencana perawatan harus mencangkup
rencana pemberian obat, bergantung pada hasil pengkajian, pengetahuan tentang
kerja dan interaksi obat, efek samping, lama kerja, dan program dokter.

B. Rumusan Masalah
 Apa yang menjadi pengertian dari memberikan obat secara oral?
 Bagaimana prosedur memberikan obat secara oral?

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Prinsip pemberian obat

Pemberian obat yang aman dan akurat adalah tanggung jawab penting bagi seorang
perawat. Meskipun obat menguntungkan, namun bukan berarti tanpa reaksi yang
merugikan. Sebagai seorang perawat harus mengetahui prinsip-prinsip dalam
pemberian obat secara aman dan benar. Karena obat dapat menyembuhkan atau
merugikan pasien, maka pemberian obat menjadi salah satu tugas perawat yang paling
penting.

Selain itu juga peran perawat sangat berperan penting dikarenakan perawatlah yang
bertanggung jawab terhadap pemberian obat secara langsung kepada pasien. Oleh
sebab itu dalam pemberian obat oleh perawat sering menggunakan konsep enam benar.

1. Benar Pasien

Sebelum obat diberikan, identitas pasien harus diperiksa (papan identitas di


tempat tidur, gelang identitas) atau ditanyakan langsung kepada pasien atau
keluarganya. Jika pasien tidak sanggup berespon secara verbal, respon non
verbal dapat dipakai, misalnya pasien mengangguk. Jika pasien tidak sanggup
mengidentifikasi diri akibat gangguan mental atau kesadaran, harus dicari cara
identifikasi yang lain seperti menanyakan langsung kepada keluarganya. Bayi
harus selalu diidentifikasi dari gelang identitasnya.

2. Benar Obat
Obat memiliki nama dagang dan nama generik. Setiap obat dengan nama
dagang yang kita asing (baru kita dengar namanya) harus diperiksa nama
generiknya, bila perlu hubungi apoteker untuk menanyakan nama generiknya
atau kandungan obat. Sebelum memberi obat kepada pasien, label pada botol
atau kemasannya harus diperiksa tiga kali. Pertama saat membaca permintaan

3
obat dan botolnya diambil dari rak obat, kedua label botol dibandingkan
dengan obat yang diminta, ketiga saat dikembalikan ke rak obat. Jika labelnya
tidak terbaca, isinya tidak boleh dipakai dan harus dikembalikan ke bagian
farmasi. Jika pasien meragukan obatnya, perawat harus memeriksanya lagi.
Saat memberi obat perawat harus ingat untuk apa obat itu diberikan. Ini
membantu mengingat nama obat dan kerjanya.
3. Benar Dosis
Sebelum memberi obat, perawat harus memeriksa dosisnya. Jika ragu, perawat
harus berkonsultasi dengan dokter yang menulis resep atau apoteker sebelum
dilanjutkan ke pasien. Jika pasien meragukan dosisnya perawat harus
memeriksanya lagi. Ada beberapa obat baik ampul maupun tablet memiliki
dosis yang berbeda tiap ampul atau tabletnya. Misalnya ondansentron 1 amp,
dosisnya berapa ? Ini penting !! karena 1 amp ondansentron dosisnya ada 4 mg,
ada juga 8 mg. ada antibiotik 1 vial dosisnya 1 gr, ada juga 1 vial 500 mg. jadi
Anda harus tetap hati-hati dan teliti !
4. Benar Cara/Rute
Obat dapat diberikan melalui sejumlah rute yang berbeda. Faktor yang
menentukan pemberian rute terbaik ditentukan oleh keadaan umum pasien,
kecepatan respon yang diinginkan, sifat kimiawi dan fisik obat, serta tempat
kerja yang diinginkan. Obat dapat diberikan peroral, sublingual, parenteral,
topikal, rektal, inhalasi.
5. Benar Waktu
Ini sangat penting, khususnya bagi obat yang efektivitasnya tergantung untuk
mencapai atau mempertahankan kadar darah yang memadai. Jika obat harus
diminum sebelum makan, untuk memperoleh kadar yang diperlukan, harus
diberi satu jam sebelum makan. Ingat dalam pemberian antibiotik yang tidak
boleh diberikan bersama susu karena susu dapat mengikat sebagian besar obat
itu sebelum dapat diserap. Ada obat yang harus diminum setelah makan, untuk
menghindari iritasi yang berlebihan pada lambung misalnya asam mefenamat.
6. Benar Dokumentasi

4
Setelah obat itu diberikan, harus didokumentasikan, dosis, rute, waktu dan
oleh siapa obat itu diberikan. Bila pasien menolak meminum obatnya, atau
obat itu tidak dapat diminum, harus dicatat alasannya dan dilaporkan.

B. Pemberian Obat secara Oral


1. Definisi

Pemberian obat per oral adalah memberikan obat yang dimasukkan melalui
mulut. Pemberian obat melalui mulut dilakukan dengan tujuan mencegah,
mengobati, dan mengurangi rasa sakit sesuai dengan efek terapi dari jenis obat.

2. Persiapan Alat dan Bahan :


a) Daftar buku obat / catatan, jadwal pemberian obat.
b) Obat dan tempatnya.
c) Air minum dalam tempatnya.
3. Prosedur Kerja :
a) Cuci tangan.
b) Jelaskan pada pasien mengenai prosedur yang akan dilakukan.
c) Baca obat, dengan berprinsip tepat obat, tepat pasien, tepat dosis, tepat
waktu, dan tepat tempat.
d) Bantu untuk meminumkannya dengan cara:
 Tablet atau kapsul
1) Tuangkan tablet atau kapsul ke dalam mangkuk disposibel
tanpa menyentuh obat.
2) Gunakan alat pemotong tablet bila diperlukan untuk
membagi obat sesuai dengan dosis yang diperlukan.
3) Jika klien mengalami kesulitan menelan, gerus obat menjadi
bubuk dengan menggunakan martil dan lumpang penggerus,
kemudian campurkan dengan menggunakan air. Cek dengan
bagian farmasi sebelum menggerus obat, karena beberapa

5
obat tidak boleh digerus sebab dapat mempengaruhi daya
kerjanya.
 Obat dalam bentuk cair
1) Kocok /putar obat/dibolak balik agar bercampur dengan rata
sebelum dituangkan, buang obat yang telah berubah warna
atau menjadi lebih keruh.
2) Buka penutup botol dan letakkan menghadap keatas. Untuk
menghindari kontaminasi pada tutup botol bagian dalam.
3) Pegang botol obat sehingga sisa labelnya berada pada
telapak tangan, dan tuangkan obat kearah menjauhi label.
Mencegah obat menjadi rusak akibat tumpahan cairan obat,
sehingga label tidak bisa dibaca dengan tepat.
4) Tuang obat sejumlah yang diperlukan ke dalam mangkuk
obat berskala.
5) Sebelum menutup botol tutup usap bagian tutup botol
dengan menggunakan kertas tissue. Mencegah tutup botol
sulit dibuka kembali akibat cairan obat yang mengering pada
tutup botol.
6) Bila jumlah obat yang diberikan hanya sedikit, kurang dari
5 ml maka gunakan spuit steril untuk mengambilnya dari
botol.
e) Cuci tangan
f) Dokumentasi

6
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, jelaslah bahwa pemberian obat pada


klien merupakan fungsi dasar keperawatan yang membutuhkan keterampilan
teknik dan pertimbangan terhadap perkembangan klien. Perawat yang
memberikan obat-obatan pada klien diharapkan mempunyai pengetahuan dasar
mengenai obat dan prinsip-prinsip dalam pemberian obat. Selain itu juga, perawat
juga harus mengetahui enam hal yang benar dalam pemberian obat kepada pasien.
Karena hal itu berperan penting dalam kesuksesan perawat dalam pemberian obat.

Mengetahui reaksi dan kerja obat dalam tubuh juga penting, selain sebagai
pelaksana perawat juga mampu mempertimbangkan resep dan dosis yang
diberikan oleh dokter kepada pasien. Perawat sebagai pelaksana dalam pemberian
obat juga ditungtut memiliki keterampilan-keterampilan khusus dibidang hal
tersebut.

B. Saran

Setelah mengikuti matakuliah ini diharapkan para mahasiswa mampu


mengetahui atau memprediksi kemampuan dasar yang harus dia miliki ketika
praktek dilapangan. Dengan demikian setiap mahasiswa mampu berusaha untuk
memahami dan mampu menguasai materi tersebut baik teori maupun prakteknya.

7
DAFTAR PUSTAKA

http://diarikesehatan.blogspot.com/2012/12/efek-obat.html

http://mochfaizalhamzah.blogspot.com/2013/11/kdk1-prosedur-pemberian-obat
dalam.html

http://pandyeffendy.blogspot.com/2013/09/pemberian-obat.html

You might also like