Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
pendengaran, intelektual atau motorik, yang mungkin menyebabkan pasien sukar
makan obat, harus dipertimbangkan. Rencana perawatan harus mencangkup
rencana pemberian obat, bergantung pada hasil pengkajian, pengetahuan tentang
kerja dan interaksi obat, efek samping, lama kerja, dan program dokter.
B. Rumusan Masalah
Apa yang menjadi pengertian dari memberikan obat secara oral?
Bagaimana prosedur memberikan obat secara oral?
2
BAB II
PEMBAHASAN
Pemberian obat yang aman dan akurat adalah tanggung jawab penting bagi seorang
perawat. Meskipun obat menguntungkan, namun bukan berarti tanpa reaksi yang
merugikan. Sebagai seorang perawat harus mengetahui prinsip-prinsip dalam
pemberian obat secara aman dan benar. Karena obat dapat menyembuhkan atau
merugikan pasien, maka pemberian obat menjadi salah satu tugas perawat yang paling
penting.
Selain itu juga peran perawat sangat berperan penting dikarenakan perawatlah yang
bertanggung jawab terhadap pemberian obat secara langsung kepada pasien. Oleh
sebab itu dalam pemberian obat oleh perawat sering menggunakan konsep enam benar.
1. Benar Pasien
2. Benar Obat
Obat memiliki nama dagang dan nama generik. Setiap obat dengan nama
dagang yang kita asing (baru kita dengar namanya) harus diperiksa nama
generiknya, bila perlu hubungi apoteker untuk menanyakan nama generiknya
atau kandungan obat. Sebelum memberi obat kepada pasien, label pada botol
atau kemasannya harus diperiksa tiga kali. Pertama saat membaca permintaan
3
obat dan botolnya diambil dari rak obat, kedua label botol dibandingkan
dengan obat yang diminta, ketiga saat dikembalikan ke rak obat. Jika labelnya
tidak terbaca, isinya tidak boleh dipakai dan harus dikembalikan ke bagian
farmasi. Jika pasien meragukan obatnya, perawat harus memeriksanya lagi.
Saat memberi obat perawat harus ingat untuk apa obat itu diberikan. Ini
membantu mengingat nama obat dan kerjanya.
3. Benar Dosis
Sebelum memberi obat, perawat harus memeriksa dosisnya. Jika ragu, perawat
harus berkonsultasi dengan dokter yang menulis resep atau apoteker sebelum
dilanjutkan ke pasien. Jika pasien meragukan dosisnya perawat harus
memeriksanya lagi. Ada beberapa obat baik ampul maupun tablet memiliki
dosis yang berbeda tiap ampul atau tabletnya. Misalnya ondansentron 1 amp,
dosisnya berapa ? Ini penting !! karena 1 amp ondansentron dosisnya ada 4 mg,
ada juga 8 mg. ada antibiotik 1 vial dosisnya 1 gr, ada juga 1 vial 500 mg. jadi
Anda harus tetap hati-hati dan teliti !
4. Benar Cara/Rute
Obat dapat diberikan melalui sejumlah rute yang berbeda. Faktor yang
menentukan pemberian rute terbaik ditentukan oleh keadaan umum pasien,
kecepatan respon yang diinginkan, sifat kimiawi dan fisik obat, serta tempat
kerja yang diinginkan. Obat dapat diberikan peroral, sublingual, parenteral,
topikal, rektal, inhalasi.
5. Benar Waktu
Ini sangat penting, khususnya bagi obat yang efektivitasnya tergantung untuk
mencapai atau mempertahankan kadar darah yang memadai. Jika obat harus
diminum sebelum makan, untuk memperoleh kadar yang diperlukan, harus
diberi satu jam sebelum makan. Ingat dalam pemberian antibiotik yang tidak
boleh diberikan bersama susu karena susu dapat mengikat sebagian besar obat
itu sebelum dapat diserap. Ada obat yang harus diminum setelah makan, untuk
menghindari iritasi yang berlebihan pada lambung misalnya asam mefenamat.
6. Benar Dokumentasi
4
Setelah obat itu diberikan, harus didokumentasikan, dosis, rute, waktu dan
oleh siapa obat itu diberikan. Bila pasien menolak meminum obatnya, atau
obat itu tidak dapat diminum, harus dicatat alasannya dan dilaporkan.
Pemberian obat per oral adalah memberikan obat yang dimasukkan melalui
mulut. Pemberian obat melalui mulut dilakukan dengan tujuan mencegah,
mengobati, dan mengurangi rasa sakit sesuai dengan efek terapi dari jenis obat.
5
obat tidak boleh digerus sebab dapat mempengaruhi daya
kerjanya.
Obat dalam bentuk cair
1) Kocok /putar obat/dibolak balik agar bercampur dengan rata
sebelum dituangkan, buang obat yang telah berubah warna
atau menjadi lebih keruh.
2) Buka penutup botol dan letakkan menghadap keatas. Untuk
menghindari kontaminasi pada tutup botol bagian dalam.
3) Pegang botol obat sehingga sisa labelnya berada pada
telapak tangan, dan tuangkan obat kearah menjauhi label.
Mencegah obat menjadi rusak akibat tumpahan cairan obat,
sehingga label tidak bisa dibaca dengan tepat.
4) Tuang obat sejumlah yang diperlukan ke dalam mangkuk
obat berskala.
5) Sebelum menutup botol tutup usap bagian tutup botol
dengan menggunakan kertas tissue. Mencegah tutup botol
sulit dibuka kembali akibat cairan obat yang mengering pada
tutup botol.
6) Bila jumlah obat yang diberikan hanya sedikit, kurang dari
5 ml maka gunakan spuit steril untuk mengambilnya dari
botol.
e) Cuci tangan
f) Dokumentasi
6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Mengetahui reaksi dan kerja obat dalam tubuh juga penting, selain sebagai
pelaksana perawat juga mampu mempertimbangkan resep dan dosis yang
diberikan oleh dokter kepada pasien. Perawat sebagai pelaksana dalam pemberian
obat juga ditungtut memiliki keterampilan-keterampilan khusus dibidang hal
tersebut.
B. Saran
7
DAFTAR PUSTAKA
http://diarikesehatan.blogspot.com/2012/12/efek-obat.html
http://mochfaizalhamzah.blogspot.com/2013/11/kdk1-prosedur-pemberian-obat
dalam.html
http://pandyeffendy.blogspot.com/2013/09/pemberian-obat.html