You are on page 1of 2

DISMENORE

Dismenore atau NYERI menstruasi adalah salah satu bagian yang paling umum dan
mengganggu sebelum atau selama periode menstruasi pada wanita.

Klasifikasi

2 tipe dismenore, yakni dismenore primer dan sekunder.

Dismenore primer merupakan nama lain dari kram menstruasi yang biasa terjadi. Kram
biasanya terjadi pada satu atau dua hari sebelum seorang wanita mendapatkan menstruasi.

Nyeri biasanya terasa di perut bawah atau punggung, bisa nyeri ringan sampai nyeri berat.
Kram menstruasi sering mulai sesaat sebelum atau pada awal periode dan terus berlanjut satu
sampai tiga hari. Nyeri akan berkurang seiring bertambahnya usia wanita dan dapat berhenti
sepenuhnya setelah wanita memiliki bayi pertamanya.

Dismenore sekunder adalah nyeri yang disebabkan oleh gangguan pada organ reproduksi
wanita. Kram ini biasanya mulai lebih awal dalam siklus menstruasi dan berlangsung lebih
lama dari kram menstruasi.

Penyebab

Penyebab Dismenore

Penyebab dismenore adalah terjadinya kontraksi otot di rahim. Jika kontraksi rahim terlalu
kuat, hal itu dapat menekan pembuluh darah di dekatnya, memotong pasokan oksigen ke
jaringan otot rahim.

Selama periode menstruasi, dinding uterus memproduksi hormon yang disebut prostaglandin.
Hormon ini menyebabkan uterus berkontraksi dan sering kali menimbulkan rasa sakit.
Wanita dengan jumlah prostaglandin yang lebih dari normal dapat mengalami keram. Nyeri
terjadi ketika bagian dari otot kehilangan pasokan oksigen selama beberapa waktu.

Gejala Dismenore

Gejala-gejala dismenore atau kram menstruasi meliputi:


 Nyeri di perut, nyeri bisa menjadi berat dalam beberapa waktu.
 Merasa tertekan di perut.
 Nyeri pada pinggul, punggung bawah, dan bagian dalam paha.

Ketika kram yang parah, gejala mungkin termasuk:

 Sakit perut, kadang-kadang dengan muntah.

Pengobatan

Untuk mengatasi rasa nyeri tersebut, ada beberapa hal yang dapat dilakukan, yaitu : (1)
kompres perut bagian bawah dengan botol berisis air panas atau bantal pemanas khusus untuk
meredakan nyeri (2) minum air putih yang banyak, hindari mengkonsumsi garam dan
minuman yang mengandung kafein seperti kopi untuk mencegah pembengkakan dan
kekurangan cairan (3) istirahat dan relaksasi (4) pada saat berbaring telentang, tinggikan
posisi pinggul melebihi posisi bahu untuk meredakan gejala dismenore.

sakit yang tidak tertahankan dapat diatasi dengan beberapa obat penghilang nyeri seperti
paracetamol, atau kombinasi paracetamol dan ibu profen yang dapat menghambat enzim
prostaglandin

dan dapat dilakukanjuga dengan mengonsumsi makanan yang mengandung vitamin E, asam
lemak omega-3, vitamin B1, vitamin B6, dan magnesium. Bahan-bahan tersebut rupanya
dapat mengurangi nyeri haid secara efektif; Selain itu, olahraga teratur sehingga berat badan
tetap normal; menghindari konsumsi minuman beralkohol dan rokok; dan mengurangi
stres yang dapat meningkatkan risiko kram dan nyeri haid yang parah.

You might also like