You are on page 1of 9

MEDIA CERAMAH DAN FILM PENDEK SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN PENYAKIT

DIARE BERDASAR TEORI HEALTH PROMOTION MODEL (HPM)

Dian Laili Azizaah, Yuni Sufyanti Arief, Ilya Krisnana

Korespondensi:
Dian Laili Azizaah, d/a: Program Studi Pendidikan Ners Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga
Kampus C Mulyorejo Surabaya 60115 Telp(031)5913752
Email: dee.azizaah@gmail.com

ABSTRACT

Diarrhea is an infectious disease that can infect people of all age, including school age children.
Knowledge of diarrhea has an effect to the incidence of diarrhea. Preventive health care is the priority
key to reduce the incidence of diarrhea. Lecture with short film media is one of the ways to improve
knowledge and attitude of diarrhea prevention. The focus of health promotion model (HPM) is
prevention disease. The aim of this study is to analyze the influence of health education using lecture
with short film media toward knowledge and attitude school age children about prevention of diarrhea
with HPM approach in elementary school of Gading V Surabaya. This study used pre experiment design.
The respondents were 33 students, chosen with purposive sampling method. Independent variable was
health education lecture method with short film media while the dependent variable was knowledge and
attitude in prevention of diarrhea. The data was collected by using questionnaire. Wilcoxon signed rank
test is used to analyzed ( = 0.05). The result indicates that there was significant influence of health
education using lecture with short film media toward knowledge (p = 0.000) and attitudes (p=0.000) in
prevention of diarrhea in elementary school of Gading V Surabaya. Giving health education using
lecture with short film media can improve not only knowledge but also attitudes of school-aged children
about prevention diarrhea. The next research could add more in variable of perceived benefits,
perceived barriers, perceived self efficacy and activity related affect to get maximum result in study with
HPM approach.

Keywords : health education, lecture, short film media, knowledge, attitudes, health promotion

PENDAHULUAN menular, penyakit infeksi kronis, dan masalah


Anak usia sekolah merupakan investasi gizi (Fitriani, 2011). Menurut Hidayat (2005)
generasi penerus bangsa, sehingga anak usia anak usia sekolah rawan mengalami penyakit
sekolah harus dipersiapkan supaya tumbuh karena imunitas tubuh belum berkembang
kembangnya berjalan optimal. Gobel (2008) secara sempurna. Sekolah merupakan tempat
menyatakan masalah kesehatan anak sekolah yang paling penting sebagai sumber penularan
kurang diperhatikan baik oleh orang tua, penyakit infeksi secara langsung pada anak
sekolah, atau praktisi kesehatan lainnya, karena sekolah (Widiana, 2012). Penyakit diare
saat ini masih berfokus pada kesehatan balita. merupakan masalah kesehatan utama pada anak
Anak usia sekolah dalam masa pertumbuhan di negara berkembang (Purnamasari, Santosa &
dan perkembangan sering kali mengalami Puruhita 2011). Di negara berkembang
beberapa masalah kesehatan seperti penyakit termasuk Indonesia anak-anak menderita diare
lebih besar dari 12 kali per tahun dan hal ini

43
Jurnal Pediomaternal Vol. 3 No. 1 Oktober 2014-April 2015
menjadi penyebab kematian sebesar 15-34% mengalami diare, 8 dari 10 anak tidak tahu cara
dari semua penyebab kematian. Berdasarkan mencuci tangan yang benar dan mencuci tangan
pola penyebab kematian semua umur diare tidak menggunakan sabun, selain itu 8 anak
merupakan penyebab kematian ke-13 suka jajan sembarangan. Hasil wawancara
sedangkan berdasarkan penyakit menular, diare dengan kepala sekolah SDN Gading V
merupakan penyebab kematian peringkat ke-3 Surabaya diketahui bahwa belum pernah ada
setelah TB dan Pnemonia (KemenkesRI 2011). pendidikan kesehatan pencegahan diare.
Perilaku menjadi faktor utama penyebab diare
yang ditunjukkan dengan kurangnya personal Masalah diare timbul karena kurang kebersihan
hygene. Pengetahuan tentang diare sangat terhadap makanan yang dimakan. Anak usia
mempengaruhi angka kejadian diare sekolah pada umumnya belum paham betul
(Mubasyiroh, 2010). Tindakan pencegahan akan kebersihan bagi tubuhnya, apalagi anak
jangka panjang berupa upaya promotif dan sekolah bila jam istirahat tiba mereka bermain
preventif melalui pendidikan kesehatan kepada dan makan sehingga lupa mencuci tangan
masyarakat perlu dilakukan (Rompas, Tuda & Ponidjan, 2013). Anak
sekolah seringkali membeli jajanan yang
Kejadian diare di Surabaya masih menduduki kurang sehat. Penelitian yang dilakukan
peringkat pertama dari seluruh kabupaten di Ayuningtyas (2012) menyatakan bahwa jajanan
Jawa Timur yaitu ditemukan 2.801.409 anak sekolah mengandung bakteri E-coli (67,7)
kejadian (DinkesJatim, 2013). Kejadian Diare dan dalam penelitian tersebut frekuensi jajan
di Puskesmas Gading kecamatan Tambaksari mempunyai hubungan yang bermakna dengan
sebesar 4.150 jiwa dan kasus yang tertangani kejadian diare akut. Akibat yang ditimbulkan
sebesar 4,39% dan kejadian ini merupakan diare adalah kekurangan cairan tubuh dan
kejadian paling tinggi di daerah Surabaya garam-garam yang sangat berguna bagi
(DinasKesehatanSurabaya, 2013). Menurut kelangsungan hidup manusia, akibat
data dari puskesmas Gading, kejadian diare kekurangan cairan terus menerus akan berakibat
pada anak usia sekolah (5-14 tahun) pada tahun dehidrasi. Selain itu diare juga dapat
2012 sebanyak 32 dan pada tahun 2013 terjadi mengakibatkan malnutrisi karena nafsu makan
kenaikan hingga dua kali lipat yaitu 60 anak. berkurang. Malnutrisi akan menyebabkan risiko
SDN Gading V terletak berdampingan dengan terjadinya diare lebih berat dan lama, dan pada
tempat pembuangan akhir sampah, para penjual akhirnya akan menyebabkan kegagalan
jajanan di depan sekolah yang menjual pertumbuhan dan kematian (Rosidi, Hadarsari
makanannya tanpa penutup makanan dan & Mahmudah, 2010). Kejadian diare pada
berjualan di dekat parkiran sepeda. Kampung dasarnya dapat dicegah dengan memperhatikan
disekitar SD tersebut merupakan kampung yang faktor risiko-risiko yang dapat menyebabkan
sangat rapat satu dengan lainnya sehingga terjadinya diare. Upaya pencegahan dan
sanitasi lingkungan tidak terpelihara dengan penanggulangan kasus diare dilakukan melalui
baik sehingga siswa yang bersekolah di SDN pemberian oralit, penggunaan infus,
Gading V beresiko terkena diare. Berdasarkan penyuluhan ke masyarakat dengan maksud
kajian awal yang dilakukan peneliti 5 (50%) terjadinya peningkatan perilaku hidup bersih
dari 10 siswa kelas 4 di SDN Gading Surabaya dan sehat (PHBS) dalam kehidupan sehari-hari
menyebutkan pengertian diare adalah mencret (DinkesJatim, 2013). Promosi kesehatan di
dan tidak menyebutkan frekuensi, 4 anak dapat sekolah merupakan langkah strategis dalam
menyebutkan gejala dan menjawab penyebab upaya peningkatan kesehatan masyarakat hal ini
diare karena kuman. Satu bulan terakhir di kelas dikarenakan anak sekolah merupakan
4 yaitu bulan April 2014 terdapat 4 anak yang kelompok yang sangat peka untuk menerima

50
Jurnal Pediomaternal Vol. 3 No. 1 Oktober 2014-April 2015
perubahan atau pembaruan (Notoatmodjo, BAHAN DAN METODE
2010). Saluran yang cocok untuk memberikan Penelitian ini merupakan jenis penelitian pra
sosialisasi dan perilaku kesehatan sejak dini eksperimental one group pra post test design.
pada anak-anak adalah melalui sekolah Populasi terjangkau berjumlah 36 siswa kelas 4
(KemenkesRI, 2011). Menurut Notoatmodjo dan memiliki kriteria inklusi mengikuti
(2003) bahwa salah satu upaya untuk kegiatan penelitian dari awal sampai akhir serta
mempengaruhi perilaku kesehatan indivindu, mendapatkan persetujuan dari orangtua.
kelompok, atau mayarakat adalah dengan Pengambilan sampel dilakukan dengan cara
pendidikan kesehatan. Proses pendidikan nonprobality sampling dengan teknik purposive
kesehatan yang menuju tercapainya tujuan sampling dan diperoleh 33 responden.
promosi dipengaruhi beberapa faktor yaitu
faktor metode, materi dan pesan (Notoatmodjo, Variabel independen dalam penelitian ini
2010). Metode ceramah baik untuk sasaran adalah pendidikan kesehatan metode ceramah
yang berpendidikan tinggi maupun dengan film pendek sedangkan variabel
berpendidikan rendah (Notoatmodjo, 2010). dependen yaitu pengetahuan dan sikap anak
Penyampaian pesan dalam promosi kesehatan usia sekolah tentang pencegahan diare
sangat dibutuhkan suatu media supaya pesan berdasarkan teori HPM. Instrument yang
yang ingin disampaikan dapat diterima dengan digunakan berasal dari Widiana (2012) yang
jelas (Notoatmodjo, 2010). Film dalam telah dimodifikasi dan untuk kuesioner sikap
menyampaikan pesannya melibatkan indera berasal dari Indrawati (2012).
penglihatan dan pendengaran. Penelitian
Arsyad (2006) indera yang paling banyak
menyalurkan pengetahauan ke dalam otak HASIL PENELITIAN
adalah indera pandang. Kurang lebih 75%
sampai 87% dari pengetahuan manusia SDN Gading V Surabaya tidak ada sarana
diperoleh atau disalurkan melalui indera prasarana yang mendukung untuk pencegahan
pandang, 13% melalui indera dengar dan 12% diare seperti tidak adanya tempat khusus untuk
lainnya melalui indera yang lain. Health cuci tangan.
Promotion Model (HPM) berfokus pada Tabel 1 Distribusi frekuensi pengetahuan
pencegahan penyakit (Pender, 2011). Menurut tentang pencegahan diare pada siswa
Pender (2011) kualitas hidup manusia dapat kelas 4 SDN Gading V Surabaya 17
ditingkatkan dengan mencegah penyakit Mei-14 Juni 2014
Keutamaan HPM ialah upaya meningkatkan
perilaku kesehatan dengan memperhatikan Pengetahuan Pre Post
aspek intern dan ekstern dari individu, sehingga f % f %
keinginan dan upaya untuk berperilaku Kurang 25 75,8 0 0
kesehatan muncul dari individu sendiri Cukup 7 21,2 20 60,6
(Indrawati.2012) Baik 1 3 13 39,4
Total 33 100 33 100
Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis Uji statistik p = 0,000
pengaruh pendidikan kesehatan metode Wilcoxon sign rank test
ceramah dengan media film pendek terhadap
Pengetahuan siswa terkait pencegahan diare
pengetahuan dan sikap anak usia sekolah
sebelum diberikan intervensi yaitu pendidikan
tentang pencegahan diare di SDN Gading V
kesehatan metode ceramah dengan media film
Surabaya berdasarkan teori Health Promotion
pendek yaitu dari total 33 responden, sebanyak
Model (HPM).
75,8% mempunyai pengetahuan kurang, siswa

51
Jurnal Pediomaternal Vol. 3 No. 1 Oktober 2014-April 2015
yang mempunyai pengethuan cukup sebanyak 0,000 < (0,05) berarti ada pengaruh
21,2% dan hanya 3% yang mempunyai pendidikan kesehatan metode ceramah media
pengetahuan baik. film pendek terhadap sikap pencegahan diare
kelas 4 SDN Gading V Surabaya.
Setelah diberikan intervensi didapatkan 60,6%
siswa mempunyai pengetahuan cukup dan PEMBAHASAN
sebagian lainnya mempunyai pengetahuan baik
Temuan pada penelitian ini, sebelum dilakukan
(39,4%), dan tidak ada responden yang
intervensi sebagian besar responden memiliki
mempunyai pengetahuan kurang. Hasil uji
pengetahuan yang kurang tentang pencegahan
statistic dengan Wilcoxon Sined Rank
diare. Pengetahuan siswa tentang pencegahan
menunjukkan hasil p=0,000. Hal ini
diare dan media penularan diare hanya 6 orang
menunjukkan bahwa ada pengaruh antara
yang menjawab benar. Setelah dilakukan
pendidikan kesehatan metode ceramah dengan
analisis, diketahui bahwa responden belum
film pendek terhadap pengetahuan siswa
pernah mendapatkan pendidikan kesehatan
tentang pencegahan diare berdasarkan teori
mengenai pencegahan diare. Pertanyaan tentang
HPM
tanda diare sebanyak 24 siswa menjawab benar
Tabel 2 Distribusi frekuensi sikap dalam dikarenakan pengalaman diare mempengaruhi
pencegahan diare pada siswa kelas4 pengetahuan hal ini sesuai dengan pernyataan
SDN Gading V Surabaya 17 Mei – 14 Mubarak (2007) ada tujuh faktor yang
Juni 2014 mempengaruhi pengetahuan seseorang,
diantaranya pendidikan, pekerjaan, umur,
Sikap Pretest Posttest minat, pengalaman, kebudayaan, dan informasi.
(f) (%) (f) (%)
Negatif 20 60,6 5 15,2 Pengetahuan siswa dalam mencegah diare telah
Positif 13 39,4 28 64,8 mengintegrasikan teori HPM. Teori Health
Total 33 100 33 100 Promotion Model berfokus pada pencegahan
Uji Statistik p = 0,000 penyakit (Pender 2011). HPM meningkatkan
perilaku kesehatan dengan memperhatikan
Berdasarkan tabel 2 dapat dijelaskan bahwa aspek intern dan ekstern dari individu
distribusi frekuensi sikap dalam pencegahan (Indrawati 2012). Menurut Pender (2011)
diare pada siswa kelas 4 SDN Gading V kualitas hidup manusia dapat ditingkatkan
Surabaya sebelum pendidikan kesehatan dengan mencegah penyakit. Hal ini dapat dilihat
metode ceramah media film pendek sebagian pada jawaban kuesioner siswa. Kuesioner
bersikap negatif yaitu sebanyak 20 siswa tentang pencegahan diare yang meliputi
(60,6%) dan sebagian kecil bersikap positif manfaat mencegah diare, hambatan mencegah
yaitu sebanyak 13 siswa (39,4%), sesudah diare, keyakinan melakukan tindakan dan sikap
pendidikan kesehatan metode ceramah media yang berhubungan dengan pencegahan diare.
film pendek sebagian besar siswa bersikap Manusia melakukan perubahan perilaku dimana
positif yaitu sebanyak 28 siswa (64,8%) dan mereka mengharapkan keuntungan yang
sebagian kecil bersikap negatif yaitu sebanyak bernilai bagi dirinya (Alligod & Tomey 2006).
5 siswa (15,2%). Pengaruh positif pada perilaku akibat
pemanfaatan diri yang baik dapat menambah
Seperti yang tertera di tabel 2 sebanyak 15
hasil positif dan pemanfaatan diri yang terbesar
responden mengalami peningkatan sikap
akan menghasilkan sedikit rintangan (Alligod &
namun masih ada 5 responden yang mempunyai
Tomey 2006)
sikap negatif. Berdasarkan hasil analisis
wilcoxon signed rank test didapatkan nilai p =

52
Jurnal Pediomaternal Vol. 3 No. 1 Oktober 2014-April 2015
Menurut data 45,5% siswa SDN Gading V meningkat dengan mantap selama tahun-tahun
Surabaya pernah mengalami diare 3 bulan sekolah dasar dan menengah.
terakhir namun siswa yang pernah menderita
tersebut juga mengalami pengetahuan yang Peningkatan pengetahuan dapat dilakukan
kurang. Menurut Hosland dalam Notoadmodjo dengan memberikan pendidikan kesehatan
(2010) perubahan pengetahuan pada dasarnya (Notoatmodjo, 2010). Pendidikan kesehatan
merupakan proses belajar, dan proses belajar dalam penyampaiannya guna mencapai tujuan
akan menjadi efektif apabila stimulus yang sangat dipengaruhi oleh metode dan media yang
diberikan sesuai kebutuhan indivindu. digunakan. Pendidikan kesehatan metode
Pendidikan kesehatan merupakan salah satu ceramah dengan media film pendek mampu
faktor yang mempengaruhi pengetahuan, meningkatkan pengetahuan yang awalnya
sehingga terjadi proses penyampaian informasi sebagian besar siswa mempunyai pengetahuan
didalamnya. Pengetahuan merupakan hasil dari kurang, setelah intervensi sebagian besar siswa
pengindraan manusia atau hasil tahu seseorang mempunyai pengetahuan cukup. Menurut data
terhadap objek melalui indera yang dimilikinya yang diperoleh peneliti, 100% siswa mengalami
(Notoatmodjo 2010). Pengetahuan dapat peningkatan pengetahuan dikarenakan dalam
diperoleh melalui pembelajaran dari berbagai proses penyampaian informasi melibatkan indra
sumber informasi. Siswa mengaku pernah pandang dan indera dengar hal ini sesuai dengan
mendapatkan informasi tentang pencegahan peryataan Notoadmodjo (2010) bahwa
diare sebanyak 42,4% namun hasil pretest pengetahuan yang ada pada seseorang diterima
pengetahuan menunjukkan tidak ada perbedaan melalui indera dan sebagian besar pengetahuan
nilai yang signifikan antara responden yang manusia diperoleh dari indera mata dan telinga,
pernah maupun yang tidak pernah mendapatkan selain itu menurut Piaget dalam Santrock (2007
informasi pencegahan diare hal ini disebabkan anak-anak mengalami proses adaptasi setelah
salah satunya karena penyampaian informasi diberikan informasi melalui dua cara yaitu
yang kurang menarik akan mengurangi minat asimilasi dan akomodasi. Asimilasi terjadi saat
seseorang untuk belajar sehingga anak menggabungkan informasi ke dalam
mengakibatkan pengetahuannya tidak adekuat pengetahuan yang telah mereka miliki
(Mubarok, 2007). Informasi yang kurang, sedangkan akomodasi terjadi bila anak
media dan metode yang digunakan untuk menyesuaikan pengetahuan mereka agar cocok
menyampaikan pendidikan kesehatan kurang dengan informasi dan pengalaman baru. Proses
menarik sehingga menyebabkan sebagian besar asimilasi dan akomodasi membawa anak ke
pengetahuan siswa SDN Gading V Surabaya tingkat lebih tinggi (Santrock, 2007). Siswa
yang masih kurang. kelas 4 SDN Gading V Surabaya saat dilakukan
penelitian 24,2 % berumur 10 tahun dan 75,8%
Hasil posttest didapatkan pengetahuan resonden berumur 11 tahun dan usia 10-11 tahun menurut
hampir seluruhnya berada pada kategori cukup. Piaget dalam Santrock (2007) memasuki tahap
Pengetahuan tertinggi ada pada parameter tanda operasional yang artinya anak mampu berpikir
diare. perubahan pengetahuan yang sangat secara logis. Anak usia sekolah kelas 4 dapat
signifikan terjadi pada 6 responden dari berpikir dan mencerna informasi kesehatan
kategori kurang menjadi baik. Responden sehingga pengetahuan setelah diberikan
tersebut cepat dalam pemrosesan informasi dan intervensi dapat meningkat. Pendidikan
memperhatikan informasi menurut Davidson kesehatan metode ceramah dengan media film
dalam Santrock (2007) kemampuan pendek mampu mempengaruhi pengetahuan
memperhatikan informasi yang relevan pada anak-anak usia sekolah hal ini dibuktikan
dengan adanya perbedaan yang signifikan

53
Jurnal Pediomaternal Vol. 3 No. 1 Oktober 2014-April 2015
antara pretest dan posttest dan data ini diperkuat Sebanyak 64,8% siswa mempunyai sikap
oleh hasil analisis statistik menggunakan positif setelah dilakukan intervensi yaitu
wilcoxon signed rank test yang menunjukkan diberikan pendidikan kesehatan metode
adanya perbedaan yang signifikan dengan nilai ceramah dengan media film pendek. Pendidikan
p=0,000 ini menggambarkan bahwa ada kesehatan metode ceramah dengan media film
perubahan pengetahuan yang diperoleh dari pendek mampu mengubah sikap siswa yang
pendidikan kesehatan metode ceramah dengan semula mempunyai sikap negatif menjadi sikap
media film pendek. Ceramah dapat digunakan positif karena pendidikan kesehatan mampu
pada sasaran dewasa maupun anak-anak meningkatkan pengetahuan responden sehingga
(Notoatmodjo 2010). Kelebihan metode sikap reponden dapat meningkat hal ini sesuai
ceramah yaitu mudah mengulang kembali jika dengan pernyataan Notoadmojo (2007)
ada materi yang kurang jelas ditangkap oleh pengetahuan atau kognitif merupakan salah satu
responden daripada proses membaca sendiri domain penting untuk membentuk sikap
(Maulana 2007). Selain menggunakan metode seseorang, namun masih ada 5 siswa setelah
yang pas media juga mempengaruhi dalam dilakukan intervensi masih mempunyai sikap
proses penyampaian informasi. Film pendek negatif. Siswa tersebut berjenis kelamin laki-
merupakan bagian dari audiovisual yang laki. Anak laki –laki menyerap data sensoris
melibatkan indra pendengaran dan indra secara lebih sedikit daripada anak perempuan
penglihatan sehingga minat, perhatian, dan serta anak laki-laki kurang mampu menerima
konsentrasi anak menjadi lebih terfokus. input informasi yang nyata secara fisik. Anak
Ceramah dengan media film pendek yang laki-laki kurang mampu mendengarkan dan
digunakan peneliti dalam perosesan informasi kurang mampu member perhatian dibanding
melibatkan indera dengar dan indera pandang. anak perempuan (Gurian, 2006).
Film pendek memuat cerita tentang penceghan
diare dan dimuat menarik sehingga responden Penilaian sikap diperoleh dengan menghitung
menjadi tertarik untuk fokus memperhatikan nilai pernyataan responden berdasarkan scoring
dan dapat tujuan dari pendidikan kesehatan Azwar (2011), kemudian dibandingkan dengan
dapat tercapai. mean T data. Nilai sikap rata-rata responden
mengalami peningkatan setelah diberikan
Berdasarkan tabel 2 Sebelum diberikan intervensi hal ini didukung oleh data statistik
pendidikan kesehatan metode ceramah dengan menggunakan wilcoxon signed rank test
film pendek mayoritas responden memiliki didapatkan p =0,000 < (0,05) sehingga ada
sikap negatif. Hasil pretest menunjukkan pengaruh pendidikan kesehatan metode
sebanyak 20 siswa (60,6%) mempunyai sikap ceramah dengan media film pendek terhadap
negatif. Responden yang mempunyai sikap sikap dalam pencegahan diare berdasarkan
negatif juga mempunyai pengetahuan yang pendekatan teori Health Promotion Model
kurang. Pengetahuan, pikiran, keyakinan, dan (HPM). Proses pembentukan sikap dilakukan
emosi memegang peranan penting dalam dengan adanya objek dan manipulasi situasi
menentukan sikap (Notoadmodjo 2010). atau lingkungan (Kapti, 2010) sehingga
Sebanyak 45,5% siswa menyatakan pernah menghasilkan perubahan sikap yang
mengalami diare 3 bulan terakhir namun dikehendaki. Metode ceramah dengan film
sebagian besar siswa masih menunjukkan sikap pendek memberikan informasi tentang diare,
negatif sebelum diberikan intervensi hal ini tanda dan gejala diare, cara penularan sera
dikarenakan menurut siswa menganggap pencegahan diare. Informasi ini selain dapat
penyakit diare tidak membahayakan dan tidak meningkatkan pengetahuan, juga dapat
mengganggu akivitas belajar mempengaruhi perubahan sikap menjadi lebih

54
Jurnal Pediomaternal Vol. 3 No. 1 Oktober 2014-April 2015
baik. Proses perubahan terjadi diasumsikan meningkatkan pengetahuan dan sikap
karena kebutuhan responden akan informasi pencegahan diare anak sekolah serta
diakrenakan penyakit diare memberikan menggalakkan lagi program UKS sesuai dengan
pengalaman yang tidak menyenangkan dan panduan yang telah ada untuk meningkatkan
tidak ingin kondisi ini terulang kembali derajat kesehatan siswa di sekolah. Institusi
sehingga menyebabkan perubahan sikap. sebaiknya memberikan fasilitas untuk program
PHBS di sekolah agar siswa menjadi lebih
Teori HPM pada sikap yang berhubungan sehat. Bagi peneliti selanjutnya Domain sikap
dengan pencegahan diare yaitu pengaruh dengan pendekatan HPM memerlukan jumlah
terhadap perilaku yang menunjukkan reaksi pertanyaan yang lebih banyak pada variabel
emosional dapat positif maupun negatif manfaat maupun hambatan yang dirasakan, self
(Nursalam, 2013). Manusia lebih suka efficacy dan sikap yang berhubungan dengan
melakukan promosi kesehatan dalam hal ini aktivitas sehingga diperoleh hasil yang
lebih fokus pada pencegahan diare ketika model maksimal dalam penelitian sikap dengan
perilaku itu menarik (Alligod & Tomey, 2006). pendekatan HPM.
Sikap pengaruh aktivitas mempengaruhi
perilaku kesehatan secara langsung atau tidak
langsung melalui efficacy diri. Aspek HPM
yang kedua yaitu self efficacy. Self efficacy KEPUSTAKAAN
dipengaruhi oleh sikap yang berhungan dengan Alligod, MR & Tomey, AM. 2006. Nursing
aktivitas, pengaruh positif pada perilaku akibat Theorists. St. Louis Missouri: MOSBY
pemanfaatan diri yang baik dapat menambah Elseveir.
self efficacy menjadi lebih besar (Nursalam,
2013). Self Efficacy siswa semakin besar maka Arsyad, A. 2006. Media Pembelajaran. Jakarta:
hambatan yang dirasakan semakin kecil hal ini Raja Grafindo Persada.
sesuai dengan pernyataan Pender dalam Alligod Ayuningtyas. 2012. Hubungan Frekuensi jajan
(2006) bahwa pemanfaatan diri yang besar akan anak dengan Kejadian Diare Akut pada
menghasilkan sedikit rintangan pada perilaku Anak Sekolah Dasar di SDN SUkatani 4
kesehatan. dan SDN Sukatani Depok.
SIMPULAN DAN SARAN (http://lontar.ui.ac.id/file?file=pdf/abstra
k-20320357.pdf), diakses 4 April 2014
Simpulan
Pendidikan kesehatan metode ceramah dengan Dinas Kesehatan Surabaya. 2013. Profil
media film pendek berpengaruh terhadap Kesehatan Kota Surabaya tahun 2012.
pengetahuan dan sikap tentang pencegahan Surabaya: Dinkes Jatim.
diare pada anak usia sekolah di SDN Gading V
Dinkes Jatim. 2013. Jatim Dalam Angka
Surabaya karena mampu mengasah imajinasi
Terkini. Surabaya: Dinkes Jatim.
siswa dan materi sesuai dengan kebutuhan.
Fitriani, D. 2011. Pengaruh Edukasi Sebaya
Saran
Terhadap Perilaku Hidup Bersih dan
Bagi perawat dapat menggunakan metode Sehat (PHBS) pada Agregat Anak Usia
ceramah dengan film pendek sebagai alternatif sekolah yang Berisiko Kecacingan di
metode promosi kesehatan. Bagi institusi Desa Baru Kecamatan Manggar Belitung
sekolah Guru sebaiknya berperan aktif dalam Timur. Tidak dipublikasikan Tesis UI,
pelaksanaan pendidikan kesehatan dengan Jakarta.
berbagai metode maupun media yang dapat

55
Jurnal Pediomaternal Vol. 3 No. 1 Oktober 2014-April 2015
Gobel,FA. 2008. Masalah Kesehatan Anak Usia Notoatmodjo, S. 2010. Promosi Kesehatan
Sekolah Catatan Hari Anak Nasional. Teori dan Aplikasinya. Jakarta: Rineka
TribunTimur, diakses pada 15Mei 2014. Cipta.

Gurian, M. 2006. The Wonder of Boys. Jakarta: Nursalam, 2013. Metodologi Penelitian Ilmu
PT Serambi Ilmu Semesta. Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

Hidayat, A. 2005. Pengantar Ilmu Pender, N. 2011. The Health Promotion Model
Keperawatan Anak. Jakarta: Salemba Manual. (www.deepblue.lib.umich.edu),
Medika. diakses pada 24 April 2014.

Indrawati, L. 2012. Upaya Meningkatkan Purnamasari, H. Santosa, B & Puruhita, N.


Perilaku Preventif Remaja Melalui 2011. Pengaruh Suplementasi Seng dan
Pendidikan Kesehatan dengan Probiotik Terhadap Kejadian Diare
Pendekatan Health Promotion Model Berulang' Sari Pediatri, vol 13, no. 2, pp.
(HPM) Infeksi Menular Seksual. Thesis 96-104.
Unair, Surabaya
Rompas, M. Tuda, J & Ponidjan, T. 2013.
Kapti, R.E. 2010. Efektivitas Audiovisual Hubungan antara perilaku cuci tangan
sebagai Media Penyuluhan Kesehatan pakai sabaun dengan terjadinya diare
Terhadap Peningkatan Pengetahuan dan pada anak usia sekolah di SD GMIM Dua
Sikap Ibu dalam Tatalaksana Balita Kecamatan Tareran, e-jounal
dengan Diare di Dua Rumah Sakit Kota keperawatan, vol 1, no. 1.
Malang. Tesiss UI .
Rosidi, A. Hadarsari & Mahmudah, M. 2010.
KemenkesRI, 2011. Buku Pedoman Hubungan Kebiasaan cuci tangan dan
Pengendalian Penyakit Diare. Jakarta: Sanitasi Makanan dengan Kejadian Diare
Kemenkes RI. pada Anak SDN Podo 2 Kecamatan
Kedungwuni Kabupaten Pekalongan,
KemenkesRI, 2011. Buletin Jendela Data dan Jurnal Kesehatan Masyarakat Indonesia,
Informasi Kesehatan. Jakarta: Kemenkes vol 6, no. 1.
RI.
Santrock, JW. 2007. Perkembangan Anak,
KemenkesRI. 2011. Interaksi Suplemen PHBS Jakarta: Erlangga.
di Sekolah. Jakarta: KemenkesRI.
Widiana, NL. 2012. Upaya Meningkatkan
Maulana, HDJ. 2007. Promosi Kesehatan, Perilaku Pencegahan Diare Kelas 5
Jakarta: EGC. Melalui Pendidikan Kesehatan dengan
Mubarak, WI. 2007. Promosi Kesehatan. Buklet Pendekatan Health Belief Model
Yogyakarta: Graha Ilmu. di SDN 1 Sukoiber dan SDN Mentaos
Kecamatan Gudo Kab. Jombang, Thesis
Mubasyiroh, R. 2010. Faktor yang Unair, Surabaya.
Berhubungan dengan Kejadian Diare
pada Balita di Beberapa Regional
Indonesia Tahun 2007, Buletin
Penelitian Kesehatan , pp. 24-31.

56
Jurnal Pediomaternal Vol. 3 No. 1 Oktober 2014-April 2015
57
Jurnal Pediomaternal Vol. 3 No. 1 Oktober 2014-April 2015

You might also like