You are on page 1of 3

RUJUKAN KEBIDANAN

 No. Dokumen
Dokumen :

 No. Revisi :

SOP Tgl.Terbit :

Halaman : 1/3

UPTD
PUSKESMAS K A R M I, SKM.MM
NIP 19701017.199703.1.008
PURABAYA
Rujukan kebidanan adalah kegiatan pemindahan tanggung jawab terhadap kondisi
PENGERTIAN klien / pasien ke fasilitas pelayanan yang lebih memadai
memadai (tenaga atau pengetahuan,
pengetahuan,
obat, dan peralatan)

1. Menurunkan angka kematian ibu dan bayi


TUJUAN
2. Merupakan asuhan saying ibu dan bayi
1. Keputusan Kepala Puskesmas
Puskesmas No.445/SK -001 /UPT.Cib tentang Jenis
KEBIJAKAN
Pelayanan di Puskesmas.
2. Keputusan Kepala Puskesmas
Puskesmas No.445/SK -45 /UPT.Cib tentang Layanan
Klinis Yang Menjamin Kesinambungan Layanan.
1. Buku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar dan Rujukan
tahun 2013
REFERENSI
2. Pedoman Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak ( PWS KIA )

A. Persiapan Rujukan
Persipan yang harus diperhatikan dalam melakukan rujukan, disingkat
“BAKSOKUDO” yang dijabarkan sebagai berikut :
1. B ( Bidan ): pastikan/ibu/bayi/klien didampingi oleh tenaga
kesehatan yang kompeten dan memiliki kemampuan untuk
melaksanakan kegawatdaruratan
2. A ( Alat ): bawa perlengkapan dan bahan  – bahan yang diperlukan,
seperti spuit, infuse set, tensimeter, dam stetoskop
PROSEDUR
3. K ( Keluarga ): beritahu keluarga tentang kondisi terakhir ibu (klien)
dan alas an mengapa dirujuk. Suami dan anggota keluarga yang lain
diusahakan untuk dapat menyetujui ibu (klien) ketempat rujukan
4. S ( Surat ): Beri surat ketempat rujukan yang berisi indentifikasi ibu
(klien) alasan rujukan , uraian hasil rujukan, asuhan, atau obat-obat
yang telah diterima ibu (klien)
B. Mekanisme Rujukan
1. Memutuskan kegawatdaruratan pada tingkat kader, bidan desa,
pustu dan puskesmas
a. Pada tingkat Kader bila ditemukan penderita yang tidak dapat
ditangani sendiri maka segera dirujuk ke fasilitas pelayanan
kesehatan terdekat kerena mereka belum dapat menetapkan
tingkat kegawatdaruratan
b. Pada tingkat bidan desa, puskesmas pembantu dan puskesmas
Tenaga kesehatan harus dapat menentukan tingkat
kegawatdaruratan kasus yang ditemui. Sesuai dengan
wewenang dan tanggung jawabnya mereka harus menentukan
kasus mana yang boleh ditangani sendiri dan kasus mana yang
harus dirujuk

2. Menentukan tempat tujuan rujukan


Prinsip dalam menentukan tempat rujukan adalah fasilitas
pelayanan yang mempunyai kewenangan terdekat, termasuk
fasilitas pelayanan swasta dengan tidak mengabaikan kesedihan
PROSEUDR dan kemempuan penderita
3. Memberikan informasi kepada penderita dan keluarganya. Klien
dan keluarga perlu diberkan informasi tentang perlunya penderita
segera dirujuk untuk mendapatkan pertolongan pada fasilitas
pelayanan kesehatan yang lebih mampu
4. Mengirimkan informasi pada tempat rujukan yang dituju melalui
telepon atau radio komunikasi pelayanan kesehatan yang lebih
mampu
5. Persiapan penderita
Sebelum dikirim keadaan umum penderita harus diperbaiki terlebih
dahulu atau dilakukan stabilisasi. Keadaan umum ini perlu
dipertahankan selama dalam perjalanan. Surat rujukan harus
dipersiapkan sesuai dengan format rujukan dan seorang bidan
harus mendampingi penderita dalam perjalanan sampai ketempat
rujukan
6. Pengiriman penderita
Untuk mempercepat sampai ketujuan, perlu diupayakan
kendaraan/sarana transportasi yang tersedia untuk mengangkut
penderita
7. Tindakan lanjut penderita
a. Untuk penderita yang telah dikembalikan dan memerlukan
tindakan lanjut, dilakukan tindakan sesuai dengan sarana yang
diberikan
b. Bagi penderita yang memerlukan tindakan lanjut tapi tidak
melaporkan, maka perlu dilakukan kunjungan rumah

UNIT TERKAIT Poli KIA

You might also like